. KEPERWATAN
1. Diare (D.0020) Eliminasi Fekal Manajemen Diare (I.03101)
Kategori : Fisiologis (L.04033)
Subkategori : Nutrisi dan Definisi :
Cairan Mengidentifikasi dan mengelola
Setelah dilakukan
diare dan dampaknya
Definisi intervensi keperawatan
Pengeluaran feses yang Observasi
selama 3x24 jam masalah
sering, lunak dan tidak - Identifikasi penyebab
berbentuk diare pada pasien dapat diare (mis.malabsorpsi,
ansietas, efek obat-
teratasi dengan Kriteria
Gejala dan Tanda Mayor obatan)
DS : Hasil: - Identifikasi riwayat
(tidak tersedia) pemberian makanan
1. Keluhan defekasi
DO : - Monitor warna, volume,
1. Defekasi lebih dari lama menurun frekuensi, dan konsistensi
tiga kali dalam 24 jam tinja
2. Konsostensi feses
2. Feses lembek atau cair - Monitor tanda dan gejala
membaik hypovolemia (mis.
Gejala dan Tanda Minor takikardi, turgor kulit
3. Frekuensi BAB
DS : turun, mukosa mulut
(tidak tersedia) membaik kering, BB menurun
DO : - Monitor iritasi dan
4. Peristaltik usus
1. Frekuensi peristaltik ulserasi kulit didaerah
meningkat membaik perianal
2. Bising usus hiperaktif - Monitor jumlah
pengeluaran diare
- Monitor keamanan
penyiapan makanan
Terapeutik
- Berikan asupan cairan
oral (mis. larutan garam
gula, oralit, pedialyte,
renalyte)
- Pasang jalur intravena
- Berikan cairan intravena
(mis. ringer asetat, ringer
laktat), jika perlu
- Ambil sampel darah
untuk pemeriksaan darah
lengkap dan elektrolit
- Ambil sampel feses untuk
kultur, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan makanan porsi
kecil dan sering secara
bertahap
- Anjurkan menghindari
makanan pembentuk gas,
pedas, dan mengandung
laktosa
- Anjurkan melanjutkan
pemberian ASI
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
obat antimotilitas (mis.
loperamide, difenoksilat)
- Kolaborasi pemberian
obat
antispasmodic/spasmolitik
(mis. papaverin, ekstak
belladonna, mebeverine)
- Kolaborasi pemberian
obat pengeras feses (mis,
atapulgit, smektit, kaolin-
pektin)
2. Defisit Nutrisi (D.0019) Status Nutrisi (L03030) Manajemen Nutrisi (I.03119)
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Nutrisi dan Setelah dilakukan Definisi :
Cairan Mengidentifikasi dan mengelola
intervensi keperawatan
asupan nutrisi yang seimbang
Definisi : selama 3x24 jam masalah
Asupan nutrisi tidak cukup Observasi
defisit nutrisi pada pasien
untuk memenuhi kebutuhan - identifikasi status nutrisi
metabolisme dapat teratasi dengan - identifikasi alergi dan
intoleransi makanan
Kriteria Hasil:
Gejala dan Tanda Mayor - identifikasi makanan yang
DS : 1. kekuatan otot disukai
(tidak tersedia) - identifikasi kebutuhan
pengunyah
DO : kalori dan jenis nutrien
1. Berat badan menurun meningkat - identifikasi perlunya
minimal 10% dibawah penggunaan selang
2. kekuatan otot
rentang ideal nasogastrik
menelan - monitor asupan makanan
Gejala dan Tanda Minor - monitor berat badan
meningkat
DS : - monitor hasil pemeriksaan
1. Nafsu makan menurun 3. sariawan menurun laboratorium
DO : Terapeutik
4. diare menurun
1. Bising usus hiperaktif - lakukan oral hygiene
2. otot pengunyah lemah 5. berat badan sebelum makan, jika
3. otot menelan lemah perlu
membaik
4. membran mukosa - sajikan makanan secara
pucat 6. nafsu makan menarik dan suhu yang
5. sariawan sesuai
membaik
6. diare - berikan makanan tinggi
7. bising usus serat untuk mencegah
konstipasi
membaik
- berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
- berikan suplemen
makanan, jika perlu
Edukasi
- anjurkan posisi duduk,
jika mampu
kolaborasi
- kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(mis. pereda nyeri)
- kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan,
jika perlu
Definisi :
Menyiapkan dan memberikan
nutrisi melalui selang
gastrointestinal
Observasi
- periksa posisi nasogastric
tube (NGT) dengan
memeriksa residu
lambung atau
mengauskultasi hembusan
udara
- monitor tetesan makanan
pada pompa setiap jam
- monitor rasa penuh, mual,
dan muntah
- monitor residu lambung
tiap 4-6 jam selama 24
jam pertama, kemudian
tiap 8 jam selama
pemberian makan via
enteral, jika perlu
- monitor pola buang air
besar setiap 4-8 jam, jika
perlu
Terapeutik
- gunakan teknik bersih
dalam pemberian
makanan via selang
- berikan tanda pada selang
untuk mempertahankan
lokasi yang tepat
- tinggikan kepala tempat
tidur 30-45 derajat selama
pemberian makan
- ukur residu sebelum
pemberian makan
- peluk dan bicara dengan
bayi selama diberikan
makan untuk
menstimulasi aktivitas
makan
- irigasi selang dengan 30
ml air setiap 4-6 jam
selama pemberian makan
dan setelah pemberian
makan intermiten
- hindari pemberian
makanan lewat selang 1
jam sebelum prosedur
atau pemindahan pasien
- hindari pemberian
makanan jika residu lebih
dari 150 cc atau lebih dari
110%-120% dari jumlah
makanan tiap jam
Edukasi
- jelaskan tujuan dan
langkah-langkah prosedur
Kolaborasi
- kolaborasi pemeriksaan
sinar X untuk konfirmasi
posisi selang, jika perlu
- kolaborasi pemilihan jenis
dan jumlah makanan
enteral