e. Aktivitas / Istirahat
Letih, lemah, malaise
Keterbatasan gerak
Ketegangan mata, kesulitan membaca
Insomnia, bangun pada pagi hari dengan disertai nyeri kepala.
Sakit kepala yang hebat saat perubahan postur tubuh, aktivitas (kerja) atau
karena perubahan cuaca.
f. Sirkulasi
Riwayat hypertensi
Denyutan vaskuler, misal daerah temporal.
Pucat, wajah tampak kemerahan.
g. Integritas Ego
Faktor-faktor stress emosional/lingkungan tertentu
Perubahan ketidakmampuan, keputusasaan, ketidakberdayaan depresi
Kekhawatiran, ansietas, peka rangsangan selama sakit kepala
Mekanisme refresif/dekensif (sakit kepala kronik).
h. Makanan dan cairan
Makanan yang tinggi vasorektiknya misalnya kafein, coklat, bawang,keju,
alkohol, anggur, daging, tomat, makan berlemak, jeruk, saus,hotdog, MSG
(pada migrain).
Mual/muntah, anoreksia (selama nyeri)
Penurunan berat badan5.
i. Neurosensoris
Pening, disorientasi (selama sakit kepala)
Riwayat kejang, cedera kepala yang baru terjadi, trauma, stroke.
Aura ; fasialis, olfaktorius, tinitus.
Perubahan visual, sensitif terhadap cahaya/suara yang keras, epitaksis.
Parastesia, kelemahan progresif/paralysis satu sisi tempore
Perubahan pada pola bicara/pola pikir
Mudah terangsang, peka terhadap stimulus.
Penurunan refleks tendon dalam
Papiledema.
j. Nyeri/ kenyamanan
Karakteristik nyeri tergantung pada jenis sakit kepala, misal
migrain,ketegangan otot, cluster, tumor otak, pascatrauma, sinusitis.
Nyeri, kemerahan, pucat pada daerah wajah.
Fokus menyempit
Fokus pada diri sendiri
Respon emosional / perilaku tak terarah seperti menangis, gelisah.
Otot-otot daerah leher juga menegang, frigiditas vokal.
k. Keamanan
Riwayat alergi atau reaksi alergi
Demam (sakit kepala)
Gangguan cara berjalan, parastesia, paralisis
Drainase nasal purulent (sakit kepala pada gangguan sinus).8.
l. Interaksi sosial
Perubahan dalam tanggung jawab/peran interaksi sosial yang berhubungan
dengan penyakit.
m. Penyuluhan / pembelajaran
Riwayat hypertensi, migrain, stroke, penyakit pada keluarga
Penggunaan alcohol/obat lain termasuk kafein. Kontrasepsioral/hormone,
menopause.
n. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Pemeriksaan Persistem
1) Sistem persepsi sensori
Adakah rasa tidak stabil, disrientasi, osilopsia yaitu suatu ilusi bahwa
benda yang diam tampak bergerak maju mundur.
2) Sistem Persarafan
Adakah nistagmus berdasarkan beberapa pemeriksaan baik manual
maupun dengan alat.
3) Sistem Pernafasan
Adakah gangguan pernafasan
4) Sistem Kardiovaskuler
Adakah terjadi gangguan jantung
5) Sistem Gastrointestinal
Adakah Nausea dan muntah
6) Sistem integumen
7) Sistem Reproduksi
8) Sistem Perkemihan
9) Pola Fungsi Kesehatan
a) Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Adakah kecemasan yang dia lihatkan oleh kurangnya pemahaman
pasien dan keluarga mengenai penyakit, pengobatan dan prognosa.
b) Pola aktivitas dan latihan
Adakah pengaruh sikap atau perubahan sikap terhadap munculnya
vertigo, posisi yang dapat memicu vertigo.
c) Pola nutrisi metabolisme
Adakah nausea dan muntah
d) Pola eliminasi
e) Pola tidur dan istirahat
f) Pola Kognitif dan perseptua
g) Adakah disorientasi dan asilopsia
h) Persepsi diri atau konsep diri
i) Pola toleransi dan koping stress
j) Pola sexual reproduksiPola hubungan dan peran
k) Pola nilai dan kenyakinan
1. Diagnosa Keperawatan
a. Risiko jatuh berhubungan dengan pusing ketika menggerakan kepala.
b. Nausea berhubungan dengan penyakit meniere, labirintitis
c. Defisit self care: toileting, bathing, feeding.
d. Defisit pengetahuan tentang penyakit pengobatan dan perawatan berhubungan
dengan kurangnya paparan informasi.
e. Resiko Perfusi jaringan cerebral tidak efektif berhubungan dengan aliran arteri
terhambat.
f. Nyeri akut berhubungan dengan spasme saraf/ peningkatan intrakranial
Tgl/ Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Jam
Keperawatan
Nausea berhubungan dengan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Mual dan Manajemen Muntah
selama ....... x 24 jam tingkat nausea
Gangguan biokimia menurun, dengan kriteria hasil : Observasi
Gangguan pada esofagus
Distensi lambung Nafsu makan meningkat Identifikasi pengalaman mual dan muntah
Iritasi lambung Keluhan mual menurun Identifikasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan
Gangguan pankreas Perasaan ingin muntah menurun Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup
Peregangan kapsul limpa Identifikasi penyebab mual dan muntah
Tumor terlokalisasi Identifikasi antiemetik untuk mencegah mual
Peningkatan tekanan intrakranial Monitor mual dan efek menejemen muntah
Peningkatan tekanan intraabdominal Peiksa volume muntah
Peningkatan intraorbital Monitor asupan nutrisi dan kalori
Mabuk perjalanan Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit
Kehamilan Terapeutik
Aroma tidak sedap Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual dan muntah
Rasa makanan/minuman yang tidak enak Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual dan muntah
Stimulus penglihatan tidak menyenangkan Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
Faktor psikologis Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak berbau dan tidak
Efek agen farmakologis berwarna, jika perlu
Efek toksin Bersihkan mulut dan hidung
Dibuktikan dengan : Berikan cairan yang tidak mengandung karbonisasi minimal
30menit setelah muntah
DS: Berikan dukungan fisik saat muntah (membantu membungkuk
atau menundukkan kepala)
Tanda Mayor Edukasi
Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
Mengeluh mual Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali jika merangsang
Merasa ingin muntah mual
Tidak berminat makan Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak
……………………………………. Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi
Tanda Minor mual dan muntah
Merasa asam di mulut Kolaborasi
Sensasi panas/dingin Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu
Sering menelan
DO:
Tanda Minor
Saliva meningkat
Pucat
Diaforesis
Tgl/ Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Jam
Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan Managemen nyeri & pemberian analgetik
selama.......x 24 jam nyeri menurun, dengan
Agen pencedera fisiologis (misal : kriteria hasil : Observasi
Inflamasi, iskemia, neoplasma)
Agen pencedera kimiawi (misal : Keluhan nyeri menurun Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
terbakar, bahan kimia iritan) Meringis menurun nyeri
Agen pencedera fisik (misal : abses, Sikap protektif menurun Identifikasi skala nyeri
amputasi, terbakar, terpotong, Gelisah menurun Identifikasi respon nyeri non verbal
mengangkat berat, prosedur operasi, Kesulitan tidur menurun Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
trauma, latihan fisik berlebihan) Frekuensi nadi membaik Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
Dewasa : 60-100x/menit Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Dibuktikan dengan Anak : 80-150x/menit Monitor keberhasilan terapi komplementer dan efektifitas analgesik yang
DS: Bayi : 120-150x/menit sudah diberikan
Tanda mayor Frekuensi napas membaik Monitor efek samping
Dewasa : 12 – 20x/menit Monitor TTV sebelum dan sesudah pemberian analgetik
Px mengeluh nyeri
Anak : 20 -30 /menit Terapeutik
Skala nyeri…………………
DO: Bayi : 30 - 40/menit Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Tekanan darah membaik Terapi Musik Kompres hangat Kompres dingin
Tanda Mayor 120/80 mmHg Relaksasi Distraksi Aroma terapi
Tampak meringis Fasilitasi istirahat dan tidur
Bersikap protektif (misal waspada, posisi Edukasi
menghindari nyeri) Jelaskan penyebab, periode, pemicu nyeri, efektifitas dan efek samping
Gelisah obat
Frekuensi nadi meningkat Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Sulit tidur Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Tanda Minor Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Tekanan darah & pola napas berubah Kolaborasi
TD:.............., Nadi:..........., Kolaborasi pemberian analgetik
RR:.................
Nafsu makan berubah
Proses berpikir terganggu
Menarik diri
Berfokus pada diri sendiri
Tgl/ Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Keperawatan
Jam Keperawatan
Risiko jatuh dibuktikan dengan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama.......x 24 jam Pencegahan Jatuh
tingkat jatuh menurun dengan kriteria hasil: Observasi
Riwayat jatuh Hitung risiko jatuh dengan menggunakan morse fall scall untuk
Penggunaan alat bantu berjalan Tidak ada kejadian jatuh dari tempat tidur dewasa, humpty dumpty untuk anak anak dan sidney score
Penurunan tingkat kesadaran Tidak ada kejadian jatuh saat berdiri untuk geriatri
Perubahan fungsi kognitif Tidak ada kejadian jatuh saat duduk Identifikasi risiko jatuh sesuai kebutuhan : risiko tinggi setiap
Hipotensi ortostatik Tidak ada kejadian jatuh saat berjalan shift, risiko rendah setiap 12 jam, dan risiko rendah setiap 24
Perubahan kadar glukosa darah Tidak ada kejadian jatuh saat di kamar mandi jam
Anemia Identifikasi faktor lingkungan yang menyebabkan jatuh
Kekuatan otot menurun Terapeutik
Gangguan keseimbangan Orientasi ruangan pada pasien dan keluarga
Gangguan penglihatan Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam kondisi
Neuropati terkunci
Efek agen farmakologis Pasang handrall tempat tidur
Usia ≥ 60 tahun (pada dewasa) Tempatkan pasien risiko tinggi jatuh dekat dengan pantauan
atas ≤ 2 tahun (pada anak) perawat dari nurse station
.................................... Gunakan alat bantu berjalan (mis.kursi roda, walker)
Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan pasien
Edukasi
Anjurkan memanggil perawat jika membutuhkan bantuan
untuk berpindah
Anjurkan mengunakan alas kaki yang tidak licin
Anjurkan berkosentrasi untuk menjaga keseimbangan tubuh
Ajarkan cara menggunakan bel panggil untuk memanggil
perawat
Tgl/ Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Jam
Keperawatan
Defisit Nutrisi dengan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ....... x 24 Manajemen Nutrisi dan Promosi Berat Badan
jam status nutrisi membaik dengan kriteria hasil :
Ketidakmampuan menelan makanan Observasi
Ketidakmampuan mencerna makanan porsi makanan meningkat
Ketidakmampuan mengabsorbsi berat badan membaik Identifikasi status nutrisi
nutrien indeks massa tubuh (IMT) membaik Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
Peningkatan kebutuhan metabolisme nafsu makan meningkat Identifikasi makanan disukai
Faktor ekonomi (finansial tidak Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
mencakup) Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik
Faktor psikologi (stres, keengganan Monitor adanya mual muntah
untuk makan) Monitor asupan makanan
Monitor berat badan
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Dibuktikan dengan :
Terapeutik
DS: Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika pelu
Sediakan makanan yang tepat sesuai kondisi pasien
Tanda Minor Fasilitasi menentukan pedoman diet
Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
Cepat kenyang setelah makan Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Kram/nyeri abdomen Berikan makanan tinggi kalori tinggi protein
Nafsu makan menurun Berikan suplemen makanan, jika perlu
DO: Hentikan pemberian makanan melalui selang nasogastrik jika asupan oral dapat
ditoleransi
Tanda Mayor
Edukasi
Berat badan menurun minimal 10% Anjurkan posisi duduk, jika mampu
dibawah rentang ideal Ajarkan diet yang diprogramkan
Tanda Minor Jelasakan jenis makanan yang bergizi tinggi
Bising usus hiperaktif Jelaskan peningkatan asupan kalori yang dibutuhkan
Otot pengunyah lemah
Otot menelan lemah Kolaborasi
Membran mukosa pucat Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan, jika perlu
Sariawan Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
Serum albumin turun yang dibutuhkan, jika perlu
Rambut rontok berlebihan
Diare
Daftar Pustaka
Kang L S,. Pengobatan Vertigo dengan Akupunktur, Cermin Dunia Kedokteran No. 144,
Jakarta, 2004.
Price, S.A., & Wilson, L.M. (2006). Patifisiologi: Konsep klinis proses-proses
penyakit.Vol.2. Jakarta: EGC.
Sherwood, L. (2001). Fisiologi manusia: dari sel ke sistem, Ed: 2. Jakarta: EGC
Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. (2002). Buku ajar keperawatan medical-bedah Brunner &
Suddarth, vol:3. Jakarta: EGC