Anda di halaman 1dari 24

TUGAS SIM RS

ANALISA SITUASI BROS HOSPITAL

OLEH

AGUS SANTOSA NPM, 1206301646

SISTER INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

PENANGGUNG JAWAB MATA KULIAH


Dr. Dr. dr. Hafizzurrachman S, MPH

PROGRAM PASCA SARJANA KAJIAN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

UNIVERSITAS INDONESIA

1
2013

A. LATAR BELAKANG LAHIRNYA RS BROS

1. Pergeseran Fungsi Rumah Sakit


Meningkatnya laju pembangunan nasional disegala bidang, mengakibatkan

pesatnya laju pertumbuhan ekonomi masyarakat, sehingga tuntutan masyarakat

terhadap pelayanan kesehatan terutama di rumah sakit juga semakin meningkat.

Menghadapi masalah kesehatan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

pergeseran pada sistem pelayanan kesehatan dan perkembangannya pada masa yang

akan datang, terutama dengan disepakatinya pasar bebas ASEAN (AFTA) tahun

2003 serta disusul dengan APEC tahun 2010 dan 2020, dimana pelayanan rumah

sakit dituntut untuk mampu memberikan pelayanan profesional berdasarkan

standard global, sehingga pengembangan rumah sakit sangat perlu ditingkatkan. Hal

ini mengakibatkan terjadinya persaingan yang ketat antar rumah sakit untuk merebut

pangsa pasar, sehingga efisiensi dari kegiatan rumah sakit serta peningkatan mutu

pelayanannya harus benar-benar dijaga dan ditingkatkan. Rumah Sakit Bali Royal

sebagai Rumah Sakit tipe C sangat berpotensi untuk meningkatkan kualitas

pelayanan, hal ini dapat dilihat dari kapasitas jumlah tempat tidurnya dan

kemampuan jenis pelayanannya serta dari jumlah sumber daya manusianya. Sejalan

dengan perkembangan dunia perumah sakitan dalam menyongsong era globalisasi,

maka Rumah Sakit Bali Royal harus mengantisipasi dan mempersiapkan diri agar

mampu berkompetisi dengan rumah sakit lainnya, oleh karena itu diperlukan

perencanaan strategi pengembangan rumah sakit. Penelitian ini dilakukan dengan

menganalisis faktor ekstenal dan faktor internal yang berpengaruh terhadap strategi

2
pengembangan rumah sakit, melalui fokus group diskusi, tahap matching dengan

SWOT serta tahap decision dengan Balance Scorecard. Hasil analisa dapat

disimpulkan bahwa kedudukan posisi strategi rumah sakit berada didalam posisi

sangat bagus untuk menggunakan dan menggerakkan kekuatan sumberdaya

(internal) guna memanfaatkan peluang, dan mengatasi kelernahan serta menghindari

ancaman yang ada Terdapat faktor ekstenal dan faktor internal potensial yang harus

ditindaklanjuti dengan strategi terpilih, sedangkan tipe strategi paling tepat untuk

diterapkan adalah Strategi Agresif dengan alternatif strategi yang sesuai yaitu

market penetration, market development, produk development, backward / forward /

horizontal integration, conglomerate/ concentric / horizontal diversification dan

strategi kombinasi, tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi. Dengan

mengimplementasikan strategi terpilih kedalam program-program yang tepat

diharapkan Rumah Sakit Bali Royal akan dapat lebih berkembang dan dapat

mencapai misi dan visinya sebagai rumah sakit terbaik di Bali.

2. Pasar bebas melanda dunia perumah sakitan


Disadari sepenuhnya bahwa sistem perdagangan yang berdasarkan

mekanisme “pasar bebas” telah menjadi pilihan dunia pada era globalisasi ini.

Tahun 2003 merupakan saat dimulainya perdagangan bebas di lingkungan ASEAN.

Suka atau tidak suka dunia perumah sakitan harus menghadapi kenyataan masuknya

“industri” jasa pelayanan kesehatan asing ke Indonesia. Industri jasa pelayanan

kesehatan asing yang akan masuk umumnya berorientasi pada “profit” yang

biasanya merupakan sosok yang kokoh baik secara finansial, sumber daya manusia

maupun organisasi. Mereka akan masuk ke Indonesia dalam satu barisan yang solid

3
serta membentuk jaringan (network) dengan jaringan negara asalnya dan negara

lainnya

3. Paradigma baru managemen rumah sakit


Lingkungan yang demikian kompleks dan turbulensi menuntut sistem

manajemen rumah sakit yang sangat berbeda dengan yang pernah dilaksanakan

secara berhasil di masa lalu.

Manajemen rumah sakit memerlukan paradigma baru atau peta yang

menggambarkan secara akurat lingkungan bisnis baru yang dihadapi masa sekarang

dan masa depan. Manajemen tidak hanya memerlukan peta baru dan secara

berkelanjutan meng-up date peta tersebut, namun juga memerlukan kompetensi

baru. Kompetensi memadai dalam mempergunakan sistem manajemen strategik

merupakan penentu keberhasilan organisasi.

A. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi RSU Bali Royal sebagaimana ditetapkan dalam SK Direktur


utama RSU Bali Royal No: 006/BROS/SK-DIRUT/III/2012 tentang Struktur
Organisasi Bali Royal Hospital sebagai berikut :
1. Direktur Utama

Fungsi Utama Jabatan : Menyelenggarakan pelayanan rumah sakit yang optimal

sesuai dengan Visi dan Misi Bali Royal Hospital

2. Direktur SDM dan Pemasaran

Fungsi Utama Jabatan : Menyelenggarakan pelayanan Pemasaran dan

Pengelolaan Sumber Daya Manusia, sesuai dengan Rencana Strategi dan

Program Rumah Sakit Bali Royal agar berdaya guna dan berhasil guna (efektif

dan efisien).

3. Direktur Pelayanan Medis

4
Fungsi Utama Jabatan : Mempertahankan, mengembangkan dan meningkatkan

pelayanan rumah sakit secara berkesinambungan

5. Direktur Keuangan dan Umum

Fungsi utama Jabatan :

a. Mengatur, mengendalikan dan mengelola sistem keuangan Rumah Sakit

Umum Bali Royal

b. Memastikan sarana dan prasarana rumah sakit dalam kondisi baik serta

berjalan secara efektif dan efisien

6. Manajer SDM

Fungsi utama jabatan : Mengelola pelaksanaan pelayanan kepegawaian dan

menjaga suasana serta lingkungan kerja yang harmonis, nyaman dan kondusif

dengan memperhatikan hak dan kewajiban karyawan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku

7. Manajer Pemasaran

Fungsi utama jabatan : Terbentuknya produk jasa serta serta pengenalannya

kepada seluruh costumer, dan terjaminnya pelaksanaan BROS Culture oleh

seluruf staf departement pemasaran

8. Manajer Pelayanan dan Penunjang Medis

Fungsi utama jabatan : Mempertahankan, mengembangkan dan meningkatkan

pelayanan rumah sakit secara berkesinambungan baik pelayanan medis dokter

maupun penunjang medis.

9. Manajer Keperawatan

Fungsi utama jabatan : Mengatur dan mengendalikan bidang keperawatan di Bali

Royal Hospital

10. Manajer Umum

Fungsi utama jabatan : Mengelola pelaksanaan seluruh pelayanan umum yang

5
mendukung seluruh departemen di rumah sakit

11. Manajer Akunting

Fungsi utama jabatan : Mengelola keuangan rumah sakit secara efektif dan efisien

serta tersusunnya laporan keuangan rumah sakit sesuai standar akuntansi yang

berlaku umum.

12. Manajer SIMRS

Fungsi utama jabatan : Profesional yang bertugas dan bertanggungjawab terhadap

terselenggaranya SIMRS Bali Royal Hospital yang baik dan optimal serta menjamin

terselanggaranya pelayanan terhadap pasien dengan bekerjasama secara harmonis

dengan semua unit.

13. Kepala Unit Pelayanan

Fungsi utama jabatan : Bertanggungjawab kepada Manajer dalam mengatur dan

mengendalikan kegiatan pelayanan di Bali Royal Hospital

14. Komite Mutu

Fungsi utama jabatan : Tercapainya Visi & Misi Rumah Sakit, Standarisasi

Manajemen Mutu dan Patient Safety terimplentasi dengan baik di Rumah Sakit

Umum Bali Royal, Tercapainya pelayanan kesehatan yang berkualitas,

Meningkatnya profesionalisme (Knowledge, skill dan attitude), sumber daya

manusia (SDM) Rumah Sakit Umum Bali Royal, Terjaganya kwalitas pelayanan

serta kepuasan pelanggan Rumah Sakit Umum Bali Royal

15. Komite medik

Fungsi utama jabatan : Mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme Staf

Medis untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan melindungi

keselamatan pasien.

16. Komite Keperawatan

Fungsi utama jabatan : Menjaga / meningkatkan mutu asuhan keperawatan dan

kepuasan pelanggan (customer satisfaction) Bali Royal Hospital, melalui


6
pelatihan-pelatihan, pembinaan-pembinaan, survei-survei, dan kegiatan

lainnya, Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perawat Bali Royal

Hospital, melalui berbagai kegiatan keperawatan, serta menjadi wadah / media

komunikasi bagi masyarakat perawat di Bali Royal Hospital, media komunikasi

dengan pihak manajemen rumah sakit, dan media

17. Pengembangan Unit Pelayanan

Fungsi utama jabatan : Bertanggungjawab kepada Direktur Utama dalam

mengendalikan kegiatan pengembangan unit pelayanan

18. Komite Etik dan Hukum

Fungsi utama jabatan : Memberikan pertimbangan dan saran tindak lanjut

penanganan kasus komplain berdasarkan analisa medikolegal di Rumah Sakit

Umum Bali Royal

7
8
9
1
0
1
1
C. TUGAS DAN FUNGSI RSU. BALI ROYAL

Berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI No.983 tahun 1992, tugas rumah sakit

umum adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna

dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara

serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya

rujukan.

Adapun tugas Bali Royal Hospital adalah memberikan pelayanan kesehatan promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif kepada seluruh lapisan masyarakat.

Fungsi Bali Royal Hospital adalah:

1. Melaksanakan pelayanan medis

2. Melaksanakan pelayanan penunjang medis

3. Melaksanakan pelayanan keperawatan

4. Melaksanakan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan SDM

5. Melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat

D. GAMBARAN UMUM RSU. BALI ROYAL

VISI
Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Yang Unggul Dengan Mengutamakan Patient

Safety.

MISI
Memberikan pelayanan kesehatan berkualitas secara optimal, bertanggung jawab, berempati,

rasional dan terintegrasi dengan mengutamakan keselamatan pasien.

b. Memberikan pelayanan kesehatan yang terkini melalui pendekatan ilmiah

(scientific approach).
c. Membangun kerjasama dalam bidang Iptekdok dan bidang lainnya, baik vertikal maupun

horisontal secara berkesinambungan.

d. Mengembangkan pusat unggulan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

BROS (Bali Royal Hospital) mulai didirikan pada pertengahan tahun 2009 dan mulai

beroperasi pada pertengahan tahun 2010, tepatnya pada pertengahan bulan Juli 2010. Berlokasi

dikawasan strategis civic center Renon, yang akan memberikan kemudahan akses bagi pengunjung.

BROS hadir denganberbagai macam pilihan fasilitas kesehatan baik untuk layanan rawat jalan,

medical check up maupun rawat inap.

Sarana pelayanan di Bali Royal Hospital meliputi sarana rawat jalan dengan 18 buah poliklinik

spesialis (4 Spesialis dasar yaitu Bedah, Anak, Interna dan Kebidanan) serta poliklinik-poliklinik

lainnya seperti poliklinik Jantung, THT, Mata, Rehabilitasi Medik, Bedah Saraf, Ortopedi, Gigi,

Paru, Saraf, kulit & kelamin serta bedah plastik. Sarana Penunjang Medis yang dimiliki adalah

sarana radiologi/rontgen, CT-Scan, Mammography, Endoscopy, farmasi, laboratorium, diabetik klinik,

home care services. Bali Royal Hospital dilengkapi pula dengan sarana pendukung lainnya seperti

Restaurant, Coffee shop, Mini market dan ATM.

Ada 59 ruang rawat inap dan 1 ruang isolasi yang terdiri dari :

a. 2 kamar Royal Class (kelas III)

b. 1 kamar Royal Princess (kelas II)

c. 8 kamar Royal Prince (kelas I)

d. 35 kamar Royal Queen (Vip A, B, C)

e. 6 kamar Royal King (Super Vip)

f. 7 kamar Royal Majesty (Presidential Suite)


STRATEGY MAP BALI ROYAL HOSPITAL

VISI :
Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Yang Unggul Dengan Mengutamakan Patient
Safety
Perspektif Strategy Plan Target Inisiatif Strategy

Menaikkan Peningkatan Pencapaian BOR ‐ Optimalisasi Unit Bisnis


angka jumlah pasien sesuai target yg (RDC, RHC, RIPAC)
pertumbuhan telah dirumuskan Pengembangan layanan unggulan
pendapatan disertai Analisa product design
rumah sakit untuk layanan unggulan
Penyusunan Pola Tarif yang
lebih Kompetitif
Perspektif
Analisa efektif & efisiensi
Keuangan Efisiensi biaya rutin biaya
Peningkatan
Nilai Efisiensi bulanan sampai Efisiensi dan efektifitas
dengan 5 % per bulan penggunaan Sarana dan
prasarana
Buatkan sistem penghitungan loss
& breaked
Perencanaan tahunan sarana
penunjang RS

Meningkatan Meningkatnya dokter spesialis Meningkatkan komunikasi &


kepuasan kwalitas terpenuhi baik relationship dengan visiting dokter
pelanggan pelayanan jumlah, jenis
maupun
kualitasnya.
Perspektif
Customer
‐ Pengembangan relationship dengan
Adanya kerjasama rumah sakit swasta dan klinik-klinik
dengan RS lain baik swasta baik lokal maupun luar
lokal maupun di negeri
LN.
Terpenuhinya tenaga ‐ analisa pola ketenagaan
paramedis baik peningkatan kompetensi
jumlah maupun melalui pelatihan dan
kwalitas sesuai pendampingan
dengan program
yang telah
dicanangkan.

Meningkatnya Terbentuknya Peningkatan pemahaman


kwalitas budaya BROS corporate culture
hubungan sesuai dengan
dengan budaya yang
customer ditetapkan
external

Meningkatnya Maintenance Peningkatan citra rumah sakit


kwalitas relationaship
hubungan
dengan
customer
internal

Meningkatkan komunikasi &


Meningkatkan Adanya komitmen relationship dengan visiting dokter
brand image antara BROS
dengan Visiting
dokter/karyawan
Meningkatkan Promosi
Adanya promosi di
media massa

Terintegrasin Mengintegrasi Layanan pasien ‐ Maintenance SIMRS


ya proses kan proses terintegrasi melalui ‐ Meningkatkan program di
pelayanan pelayanan SIMRS SIMRS sesuai dengan layanan
pasien pasien yang ada
Perspektif
Internal Penanganan pasien
Bisnis di BROS dilakukan
Proses secara teamwork
Meningkatnya Meningkatkan Program Quality Program peningkatan mutu
kwalitas kwalitas dan Improvement pelayanan
proses respon berjalan dengan
pelayanan pelayanan baik
Meningkatnya Mengembangk Layanan unggulan Menambah layanan waterbirth
proses inovasi an layanan semakin lengkap berdasarkan analisa feasibility study
jasa unggulan dan inovatif Pengembangan produk
Pelayanan layanan IVF
Melakukan penelitian terhadap
kebutuhan pasar (survei peminatan)

Meningkatnya Meningkatkan Peraturan Melaksanakan pengujian


kepedulian kepedulian pemerintah berkala sesuai peraturan
kepada terhadap mengenai perundang-undangan
masyarakat dan masyarakat dan lingkungan hidup
Lingkungan lingkungan terlaksana dengan
baik sesuai standar

Fungsi social care program penyuluhan kesehatan dan


berjalan dengan bakti sosial
baik
SDM yang Memberdaya Struktur organisasi ‐ Penyesuaian job des dan job spec
berkualitas dan kan karyawan berjalan dengan pada level middle dan lower
loyal sesuai dengan baik manajemen
Struktur ‐ Peningkatan kemampuan
organisasi dan manajemen manajerial untuk ka.
Jobdes nya Unit

Meningkatkan Adanya ‐ Program perencaan diklat dan


Perspektif kualitas dan Pengembangan pengembangan SDM Penyusunan
Learning kinerja SDM kompetensi dan Perencanaan Ketenagaan
and keilmuan Tahunanan
Growth ‐ Pembentukan Karakter budaya
perusahaan

Kesejarteraan dan ‐ Pebuatan program reward


kenyaman karyawan
karyawan tercapai ‐ Pembuatan program problem
solving untuk karyawan
‐ Buat Kejelasan Decision
matrix
‐ Meningkatkan kenyaman dan
kesejahteraan karyawan
D. SWOT ANALISIS

SWOT (strength, weaknesses, opportunities and threat) analisis dilakukan melalui dua

tahap yaitu analisis internal dan analisis eksternal. Analisis internal bertujuan untuk

mempertimbangkan kekuatan (kompetensi inti) dan kelemahan internal perusahaan. Analisis

eksternal bertujuan untuk mempertimbangkan peluang dan ancaman yang dihadapi oleh

perusahaan. Hasil SWOT analIsis ini dipakai sebagai basis untuk rekonfirmasi atau me-

redefinisikan misi, visi, tujuan, keyakinan dasar dan nilai dasar perusahaan. Disamping itu,

hasil SWOT analisis ini dipakai sebagai basis untuk pemilihan strategi.

1. Analisis internal

Kekuatan

a. Pionir & Market Leader Khusus TRB

b. Komitmen SDM cukup tinggi

c. Memiliki sarana & prasarana (peralatan lengkap dan canggih)

d. Memiliki SOP dan telah lulus ISO

e. Lokasi strategis, bebas macet

f. SIM terkomputerisasi

g. Tarif RS kompetitif

h. Komitmen manajemen yg kuat terhadap mutu

i. SDM banyak yang masih muda potensi untuk pengembangan

Kelemahan

a. Budaya perusahaan belum terbentuk baik

b. Perilaku wirausaha karyawan belum membudaya

c. Capital Structure belum optimal


19
d. Kemampuan penggunaan aset rendah

e. Jadwal praktek dokter blm maksimal

f. Pengambilan keputusan lambat

g. Analisa produk disain layanan unggulan blm efektif

h. Manajerial skill kurang

i. Pelayanan belum berbasis service excellent

j. Implementasi system manajemen mutu blm maksimal

k. Sistem antrian dan pengelolaan poliklinik blm optimal

l Utilisasi peralatan medis dan penunjang blm maksimal

m. Paket layanan RS blm lengkap dan menarik

n. Fungsi farmasi klinis blm diterapkan

o. Pengukuran dampak keberhasilan diklat thd kinerja staff dan

unitnya blm berjalan

p. Program pelaksanaan diklat blm optimal

q. Pola ketenagaan blm efektif

r. Manajemen komplin blm professional

s. Kemampuan pemenuhan ekpextasi perusahaan kerja sama dan dr

konsultan blm maksimal

t. Cash flow rs blm stabil

u. Unit bisnis blm dioptimalkan sbg unit penghasil

v. Alur expedisi blm efektif

2. Analisis Eksternal
20
Peluang

a. Potential Growth Rate tinggi

b. Kemampuan ekonomi masyarakat cukup baik

c. Pertumbuhan Pariwisata mendukung Medical Tourism

d. Competition Level yang rendah

e. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap asuransi kesehatan

f. RS degan layanan layaknya hotel berbintang masih kurang

g. Harapan masyarakat dengan layanan kesehatan yg paripurna semakin tinggi

h. Pangsa pasar IVF untuk Indonesia Timur masih tinggi

i. Ada a peluang untuk menjadi RS rujukan untuk RS

swsta dan klinik swasta di Bali bagian timur

j. Banyaknya penduduk expatriat di Denpasar bagian timur

Ancaman

a. Regulasi pemerintah belum berpihak pada RS swasta

b. Krisis moneter yang berkepanjangan

c. Masyarakat memandang RS luar negeri lebih baik

d. Munculnya RS pendatang baru

e. Pembajakan tenaga professional

f. Hak Penggunaan 3 SIP

g. Product Canibalization

h. Ketidakstabilan politik dalam negeri

i. Image RS sebagai RS mahal masih tinggi

j. Turn over karyawan tinggi

21
ANALISIS MARKETING

Bali Royal Hospital muncul sebagai rumah sakit baru berlokasi di daerah Renon

dengan beberapa keunggulan layanan. Bros menyadari betul pentingnya strategi

penentuan posisi produk perusahaan untuk tetap menjaga citra rumah sakit yang

berkualitas dengan mengedepankan patient safety. Usaha Bros untuk merebut pangsa pasar

harus dibarengi dengan strategi positioning yang baik. Pembentukan citra perusahaan

telah dilakukan, salah satunya dengan menggunakan motto ”Bali Royal Hospital, We

Care....”.

Untuk dapat memantapkan posisinya, Bros yang diresmikan pada tanggal 17 Juli

2010 telah melakukan memodifikasi pemasarannya yaitu :

1. Dari segi produk

Bros mempunyai disain yang simpel dan minimalis dengan tata ruang yang

memudahkan pasien untuk mencapai semua ruangan baik ruang rawat inap ataupun ruang

tindakan. Diciptakan dengan dominasi warna pearl blue, merah maroon dan sedikit aksen

keemasan dan hijau, memberi kesan hangat tapi menyejukkan.

Menyediakan 18 poli dokter spesialis yang bisa dikatakan terlengkap di Denpasar

dan sarana penunjang medis, diantaranya CT Scan, Rontgen, Flouroscopy, Mamography,

USG 4 Dimensi, Laboratorium, Treadmill, Audiometri, Fisioterapi dan Radio Frekquency

Pulse.

Kamar rawat inap dibuat lebih luas dengan memperhatikan kenyamanan pasien.

dan yang paling menonjol adalah Bali Royal Hospital memiliki empat keunggulan yang

tidak dimiliki rumah sakit lain di Denpasar yaitu : pusat rujukan Bayi Tabung (Invitro

Fertilization/IVF), Pembedahan minimal invasif (Minimal Invasive Surgery/ Endoscopy),

Bedah syaraf (Neuro Science Centre) dan Bedah Plastik (Cosmetic Surgery Centre).

22
2 Dari segi harga

Perusahaan menerapkan strategi harga yang bersaing, berdasarkan jenis kamar,

tindakan dan fasilitas penjunjang lainnya serta disesuaikan dengan daya beli masyarakat.

3. Dari segi tempat

Bali Royal Hospital berlokasi di Jalan Tantular no 6 Renon, Denpasar, mudah

dijangkau dan bebas macet, sehingga bisa menjadi nilai tambah bagi perusahaan.

4. Dari segi promosi

Agar mampu mengambil tempat dalam benak konsumen, Bros telah banyak

melakukan modifikasi strategi bauran pemasaran. Semua kegiatan yang berkaitan dengan

strategi penentuan posisi produk dilakukan dengan cara menerapkan tarif yang reasonable

dan terjangkau dan disesuaikan dengan masyarakat Bali, khususnya Denpasar.

Denpasar dipandang sebagai pasar potensial bagi perusahaan karena merupakan salah

satu kota besar sehingga gaya hidup cenderung lebih luas dan terbuka. Disamping itu kota

Denpasar merupakan pusat berbagai kegiatan seperti pusat pemerintahan, pusat perkantoran,

pusat pedidikan, pusat penunjang fasilitas pariwisata dan pusat perdagangan.

23
TINJAUAN PUSTAKA

Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik DEpartemen Kesehatan RI, 2011, Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit, Jakarta

Yahya, AA, 2012, Materi Kuliah Organisasi Manajemen Rumah Sakit, Kuliah KARS FKM-UI,
Jakarta

24

Anda mungkin juga menyukai