OLEH
UNIVERSITAS INDONESIA
1
2013
pergeseran pada sistem pelayanan kesehatan dan perkembangannya pada masa yang
akan datang, terutama dengan disepakatinya pasar bebas ASEAN (AFTA) tahun
2003 serta disusul dengan APEC tahun 2010 dan 2020, dimana pelayanan rumah
standard global, sehingga pengembangan rumah sakit sangat perlu ditingkatkan. Hal
ini mengakibatkan terjadinya persaingan yang ketat antar rumah sakit untuk merebut
pangsa pasar, sehingga efisiensi dari kegiatan rumah sakit serta peningkatan mutu
pelayanannya harus benar-benar dijaga dan ditingkatkan. Rumah Sakit Bali Royal
pelayanan, hal ini dapat dilihat dari kapasitas jumlah tempat tidurnya dan
kemampuan jenis pelayanannya serta dari jumlah sumber daya manusianya. Sejalan
maka Rumah Sakit Bali Royal harus mengantisipasi dan mempersiapkan diri agar
mampu berkompetisi dengan rumah sakit lainnya, oleh karena itu diperlukan
menganalisis faktor ekstenal dan faktor internal yang berpengaruh terhadap strategi
2
pengembangan rumah sakit, melalui fokus group diskusi, tahap matching dengan
SWOT serta tahap decision dengan Balance Scorecard. Hasil analisa dapat
disimpulkan bahwa kedudukan posisi strategi rumah sakit berada didalam posisi
ancaman yang ada Terdapat faktor ekstenal dan faktor internal potensial yang harus
ditindaklanjuti dengan strategi terpilih, sedangkan tipe strategi paling tepat untuk
diterapkan adalah Strategi Agresif dengan alternatif strategi yang sesuai yaitu
strategi kombinasi, tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi. Dengan
diharapkan Rumah Sakit Bali Royal akan dapat lebih berkembang dan dapat
mekanisme “pasar bebas” telah menjadi pilihan dunia pada era globalisasi ini.
Suka atau tidak suka dunia perumah sakitan harus menghadapi kenyataan masuknya
kesehatan asing yang akan masuk umumnya berorientasi pada “profit” yang
biasanya merupakan sosok yang kokoh baik secara finansial, sumber daya manusia
maupun organisasi. Mereka akan masuk ke Indonesia dalam satu barisan yang solid
3
serta membentuk jaringan (network) dengan jaringan negara asalnya dan negara
lainnya
manajemen rumah sakit yang sangat berbeda dengan yang pernah dilaksanakan
menggambarkan secara akurat lingkungan bisnis baru yang dihadapi masa sekarang
dan masa depan. Manajemen tidak hanya memerlukan peta baru dan secara
A. STRUKTUR ORGANISASI
Program Rumah Sakit Bali Royal agar berdaya guna dan berhasil guna (efektif
dan efisien).
4
Fungsi Utama Jabatan : Mempertahankan, mengembangkan dan meningkatkan
b. Memastikan sarana dan prasarana rumah sakit dalam kondisi baik serta
6. Manajer SDM
menjaga suasana serta lingkungan kerja yang harmonis, nyaman dan kondusif
dengan memperhatikan hak dan kewajiban karyawan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
7. Manajer Pemasaran
9. Manajer Keperawatan
Royal Hospital
5
mendukung seluruh departemen di rumah sakit
Fungsi utama jabatan : Mengelola keuangan rumah sakit secara efektif dan efisien
serta tersusunnya laporan keuangan rumah sakit sesuai standar akuntansi yang
berlaku umum.
terselenggaranya SIMRS Bali Royal Hospital yang baik dan optimal serta menjamin
Fungsi utama jabatan : Tercapainya Visi & Misi Rumah Sakit, Standarisasi
Manajemen Mutu dan Patient Safety terimplentasi dengan baik di Rumah Sakit
manusia (SDM) Rumah Sakit Umum Bali Royal, Terjaganya kwalitas pelayanan
keselamatan pasien.
7
8
9
1
0
1
1
C. TUGAS DAN FUNGSI RSU. BALI ROYAL
umum adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna
serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya
rujukan.
Adapun tugas Bali Royal Hospital adalah memberikan pelayanan kesehatan promotif,
VISI
Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Yang Unggul Dengan Mengutamakan Patient
Safety.
MISI
Memberikan pelayanan kesehatan berkualitas secara optimal, bertanggung jawab, berempati,
(scientific approach).
c. Membangun kerjasama dalam bidang Iptekdok dan bidang lainnya, baik vertikal maupun
BROS (Bali Royal Hospital) mulai didirikan pada pertengahan tahun 2009 dan mulai
beroperasi pada pertengahan tahun 2010, tepatnya pada pertengahan bulan Juli 2010. Berlokasi
dikawasan strategis civic center Renon, yang akan memberikan kemudahan akses bagi pengunjung.
BROS hadir denganberbagai macam pilihan fasilitas kesehatan baik untuk layanan rawat jalan,
Sarana pelayanan di Bali Royal Hospital meliputi sarana rawat jalan dengan 18 buah poliklinik
spesialis (4 Spesialis dasar yaitu Bedah, Anak, Interna dan Kebidanan) serta poliklinik-poliklinik
lainnya seperti poliklinik Jantung, THT, Mata, Rehabilitasi Medik, Bedah Saraf, Ortopedi, Gigi,
Paru, Saraf, kulit & kelamin serta bedah plastik. Sarana Penunjang Medis yang dimiliki adalah
home care services. Bali Royal Hospital dilengkapi pula dengan sarana pendukung lainnya seperti
Ada 59 ruang rawat inap dan 1 ruang isolasi yang terdiri dari :
VISI :
Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Yang Unggul Dengan Mengutamakan Patient
Safety
Perspektif Strategy Plan Target Inisiatif Strategy
SWOT (strength, weaknesses, opportunities and threat) analisis dilakukan melalui dua
tahap yaitu analisis internal dan analisis eksternal. Analisis internal bertujuan untuk
eksternal bertujuan untuk mempertimbangkan peluang dan ancaman yang dihadapi oleh
perusahaan. Hasil SWOT analIsis ini dipakai sebagai basis untuk rekonfirmasi atau me-
redefinisikan misi, visi, tujuan, keyakinan dasar dan nilai dasar perusahaan. Disamping itu,
hasil SWOT analisis ini dipakai sebagai basis untuk pemilihan strategi.
1. Analisis internal
Kekuatan
f. SIM terkomputerisasi
g. Tarif RS kompetitif
Kelemahan
2. Analisis Eksternal
20
Peluang
Ancaman
g. Product Canibalization
21
ANALISIS MARKETING
Bali Royal Hospital muncul sebagai rumah sakit baru berlokasi di daerah Renon
penentuan posisi produk perusahaan untuk tetap menjaga citra rumah sakit yang
berkualitas dengan mengedepankan patient safety. Usaha Bros untuk merebut pangsa pasar
harus dibarengi dengan strategi positioning yang baik. Pembentukan citra perusahaan
telah dilakukan, salah satunya dengan menggunakan motto ”Bali Royal Hospital, We
Care....”.
Untuk dapat memantapkan posisinya, Bros yang diresmikan pada tanggal 17 Juli
Bros mempunyai disain yang simpel dan minimalis dengan tata ruang yang
memudahkan pasien untuk mencapai semua ruangan baik ruang rawat inap ataupun ruang
tindakan. Diciptakan dengan dominasi warna pearl blue, merah maroon dan sedikit aksen
Pulse.
Kamar rawat inap dibuat lebih luas dengan memperhatikan kenyamanan pasien.
dan yang paling menonjol adalah Bali Royal Hospital memiliki empat keunggulan yang
tidak dimiliki rumah sakit lain di Denpasar yaitu : pusat rujukan Bayi Tabung (Invitro
Bedah syaraf (Neuro Science Centre) dan Bedah Plastik (Cosmetic Surgery Centre).
22
2 Dari segi harga
tindakan dan fasilitas penjunjang lainnya serta disesuaikan dengan daya beli masyarakat.
dijangkau dan bebas macet, sehingga bisa menjadi nilai tambah bagi perusahaan.
Agar mampu mengambil tempat dalam benak konsumen, Bros telah banyak
melakukan modifikasi strategi bauran pemasaran. Semua kegiatan yang berkaitan dengan
strategi penentuan posisi produk dilakukan dengan cara menerapkan tarif yang reasonable
Denpasar dipandang sebagai pasar potensial bagi perusahaan karena merupakan salah
satu kota besar sehingga gaya hidup cenderung lebih luas dan terbuka. Disamping itu kota
Denpasar merupakan pusat berbagai kegiatan seperti pusat pemerintahan, pusat perkantoran,
23
TINJAUAN PUSTAKA
Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik DEpartemen Kesehatan RI, 2011, Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit, Jakarta
Yahya, AA, 2012, Materi Kuliah Organisasi Manajemen Rumah Sakit, Kuliah KARS FKM-UI,
Jakarta
24