LABORATORIUM
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga UPTD UPTD Puskesmas Kalibalangan Kabupaten
Lampung Utara pada Tahun 2020 ini Sudah terakreditasi dengan status madya.
Harapan kami mudah mudahan pedoman pelayanan ini ndapat memberi manfaat dan
bagi UPTD Puskesmas Kalibalangan , sehingga akreditasi di UPTD UPTD Puskesmas
Kalibalangan berjalan lancar dan menjadi UPTD Puskesmas yang lebih baik.
Mengetahui
KEPALA UPTD PUSKESMAS KALIBALANGAN
KECAMATAN ABUNG SELATAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah UPTD Kesehatan Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. UPTD Puskesmas
Kalibalangan adalah salah satu dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara
dengan wilayah kerja yang mencakup 10 desa yang ada di Kecamatan Lampung Utara.
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh UPTD Puskesmas
Kalibalangan adalah “Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Abung Selatan Yang Sehat
Secara Mandiri”
Untuk mewujudkan visi tersebut maka Pelayanan Medis di UPTD Puskesmas
Kalibalangan dilengkapi dengan Laboratorium yang dilengkapi dengan Alat Lab. Guna
menunjang keakuratan hasil maka Laboratorium rutin melakukan perawatan alat. Hal
ini tentunya akan menjamin hasil pemeriksaan yang akurat dan terpercaya guna
menjamin tepatnya diagnosa penyakit. Tidak ketinggalan Laboratorium UPTD
Puskesmas Kalibalangan melakukan Pemantapan Mutu External (PME) dan
Pemantapan Mutu Internal (PMI).
Dalam melaksanakan pelayanan Laboratorium di Puskesmas, supaya dapat
berjalan dengan baik dan dapat memenuhi kebutuhan pasien maka UPTD Puskesmas
Kalibalangan menyusun PEDOMAN PELAYANAN LABORATORIUM UPTD
PUSKESMAS KALIBALANGAN .
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Terlaksananya pelayanan Laboratorium yang bermutu di UPTD Puskesmas
Kalibalangan .
2. TUJUAN KHUSUS
Sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam melaksanakan pelayanan berdasarkan
hasil Pemeriksaan Laboratorium yang akurat di UPTD Puskesmas Kalibalangan .
C. SASARAN
Pedoman ini disusun untuk digunakan bagi para pihak terkait, yaitu :Tenaga Pelaksana
di Puskesmas.
E. BATASAN OPERASIONAL
Laboratorium UPTD Puskesmas Kalibalangan beroprasi setiap hari kerja mulai
pukul 08.30 hingga pukul 14.30,untuk hari senin hingga kamis dan untuk hari jumat
hingga pukul 11.00 WIB. untuk hari sabtu hingga pukul 12.00 siang
Laboratorium UPTD Puskesmas Kalibalangan dapat mengerjakan pemeriksaan sebagai
berikut :
1. Hemoglobin sahli
2. Gula Darah
3. Kolesterol
4. Asam Urat
5. HBsAg RDT
6. HIV RDT
7. PP Test
8. BTA Sputum
9. Sipilis RDT
10. Malaria RDT
11. Golongan Darah
12. Protein Urin
13. Glukosa Urin
14. PH Urin
F. LANDASAN HUKUM
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 Tahun 2015 tentang
Puskesmas Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
- Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Puskesmas.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
1
JUMLAH
Untuk pembagian kerja masing masing petugas berdasarkan TUPOKSI yang sesuai
kompetensinya.
1. Penanggung jawab Laboratorium di Puskesmas mempunyai tugas:
a. Menyusun program kerja untuk menunjang keakuratan hasil dalam hal ini
PME, PMI, perawatan alat, Kalibrasi Alat, Pemenuhan reagent, dll
b. Memonitor setiap pelaksanaan program kerja.
c. Bertanggung jawab terhadap hasil Laboratorium.
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Tenaga Medis di Laboratorium bertugas di Ruang Laboratorium dan di tempat
pelayanan lain bila ditugaskan oleh Kepala Puskesmas.
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
PELAYANAN LABORATORIUM
KEPALA PUSKESMAS
dr.Hj. SRI HARYATI, M.Kes
PENANGGUNG JAWAB
PELAYANAN LABORATORIUM
PELAKSANA PELAYANAN
LABORATORIUM
PELAKSANA PELAYANAN
LABORATORIUM
C. JADWAL KEGIATAN
JAM PELAYANAN
Sarana adalah suatu tempat ,fasilitas dan peralatan yang langsung terkait dengan Pelayanan
klinis. Sedangkan prasarana adalah tempat ,fasilitas dan peralatan yang Secara tidak
langsung mendukung pelayanan kesehatan. Dalam upaya mendukung Pelayanan klinik
puskesmas diperlukan sarana dan prasarana yang memadai.
KURSI
ALMARI
WASTAFEL
MEJA
KURSI
PENERIMA
PASIEN
KETERANGAN :
a. Luas ruangan 3 x 3 M2
b. Ruangan kering dan tidak lembab
c. Memiliki ventilasi yang cukup
d. Memiliki cahaya yang cukup
e. Lantai terbuat dari keramik
f. Dinding dicat warna cerah
g. Ruang berAC
B.STANDAR FASILITAS
1. PERLENGKAPAN
a. Meja pemeriksaan
b. Meja Kerja
c. Kursi Pasien
d. Wastafel
e. Tempat sampah 3
f. Almari
g. Safety Box
h. Jam Dinding
i. Air Conditioner
2. PERALATAN
NO JENIS ALAT JUMLAH
1 Mikropipet 1
2 Mikroskop 1
3 Centrifuge 1
4 Rak Pengecatan 1
5 Penjepit 1
6 Objek Glass 1 Set
7 Easy Touch 2
8 Emersi Oil 1
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. LINGKUP KEGIATAN
Upaya Pelayanan Kesehatan Umum di Indonesia dilaksanakan baik oleh
pemerintah maupun swasta. Upaya pelayanan kesehatan umum yang dilaksanakan
oleh pemerintah selama ini mengacu pada pendekatan level of care (kebijakan
WHO) yaitu tindakan Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif yang
merumuskan pelayanan kesehatan berjenjang untuk memberikan pelayanan yang
menyeluruh dikaitkan dengan sumber daya yang ada.
B. METODE
ALUR KEGIATAN PEMERIKSAAN
3.POLI KIA/ KB
4.POLI LANSIA
5.UGD
6.RAWAT INAP
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
PENGAMBILAN
KEMBALI KE
HASIL LAB
POLI
PENGIRIM
Keterangan :
1. Pasien datang dari pendaftaran ( loket ) diterima oleh petugas ruangan (ruang kes,
gigi dan mulut, KIA, Pel, Umum dan tindakan.
2. Petugas ruangan mengirim pasien beserta blangko rujukan Laboratorium
3. Petugas Laboratorium Mengerjakan Pemeriksaan Lab sesuai Blangko Rujukan
Laboratorium.
4. Pasien membayar biaya pemeriksaan Lab ke Kasir.
5. Pasien kembali lagi ke Poli Pengirim untuk mendapatkan tindakan selanjutnya.
C. LANGKAH KEGIATAN
1) KEMAMPUAN PELAYANAN
Kemampuan pelayanan Laboratorium UPTD Puskesmas Kalibalangan melakukan
pemeriksaan meliputi :
a. Sampling darah.
b. Pemeriksaan Protein Urine
c. Pemeriksaan Glukosa Urin
d. Pemeriksaan PH Urin
e. Pemeriksaan Kehamilan
f. Pemeriksaan Sputum BTA
g. Pemeriksaan Hemoglobin Sahli
h. Pemeriksaan Kimia Klinik (Gula Darah, Cholesterol dan Asam Urat)
i. Pemeriksaan Golongan Darah
j. Pemeriksaan HBsAg RDT
k. Pemeriksaan HIV RDT
l. Pemeriksaan Sipilis RDT
m. Pemeriksaan Malaria RDT
e. Malaria RDT
Pemeriksaan malaria adalah pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi adanya
parasit penyebab malaria dalam sediaan darah tepi. Parasit malaria ada 4 macam
yaitu plasmodium falciparum, plasmodium malariae, plasmodium vivax,
plasmodium ovale. Lokasi pengambilan darah pada orang dewasa adalah pada
ujung jari tengah atau ujung jari manis, sedangkan pada anak kecil adalah pada
bagian tumit atau ibu jari kaki. Setelah dilakukan penusukan maka daerah
diteteskan pada sumuran rapid test sebanyak 2 tetes kemudian ditambahkan 2
tetes buffer ke lubang semuran lainnya. (Buku paduan brosur malaria)
f. Golongan Darah
Penetapan golongan darah adalah menentukan jenis aglutinogen yang ada dalam
sel, disamping itu juga dikenal jenis agglutinin yang ada dalam serum. Darah
diteteskan sebanyak 4 tetes pada kaca obyek di tempat yang berbeda. Kemudian
ke masing-masing tetesan darah ditetesi dengan antisera a, B, AB, dan Anti D.
Selanjutnya dicampur dan digoyang dan diamati adanya aglutinas.( Petunjuk
Praktikum Laboratorium, Gandhasoebrata Tahun 1994)
g. HBsAg RDT
Pemeriksaan HBsAg adalah pemeriksaan untuk mendeteksi antigen permukaan
virus hepatitis B. Pemeriksaan HBsAg bias dilakukan dengan rapid diagnostic
test (RDT) yang diambil dari kapiler sebagai tambahan bagi pemeriksaan
enzyme immunoassay (EIA).
No Waktu Penyampaian
Jenis Pemeriksaan Keterangan
Hasil
1. Hemogloblin 10 menit Waktu yang
2. Glukosa 10 jam dicantumkan dari
3. Cholesterol 15 menit pasien datang sampai
4. Protein Urine 15 menit hasil pemeriksaan
5. BTA Sputum 30 menit laboratorium.
6. HBsAg Rapid 20 menit
7. HIV Rapid 20 menit
8. Asam Urat 10 menit
Saat memberikan hasil pemeriksaan kepada pasien harus di sertai dengan nilai
normal pemeriksaan.
NO Nama Pemeriksaan Nilai normal
1 Hemoglobin 14 – 18 gr/dl
2 Gula Darah puasa 70 – 110 mg/dl
3 Gula Darah Sewaktu 100 – 200 mg/dl
4 Asam Urat L : 3,0 – 7,2 mg/dl
P : 2,0 – 6,0 mg/dl
5 Kolesterol Total < 220 mg/dl
6 HBsAg Nonreaktif
7 Sifilis Nonreaktif
8 HIV Nonreaktif
9 Malaria Negatif
10 Glukosa Urin Negatif
11 Protein Urin Negatif
12 BTA Sputum Negatif
Nilai normal tersebut di dapat dari startkit tiap reagen dan juga dari rapat kolaborasi
tiap unit.
b. RUJUKAN
Jika Laboratorium tidak dapat melaksanakan Pemeriksaan Karena suatu hal ( Alat
Rusak, Listrik Mati, dll) maka darah akan dikirim ke Laboratorium Lain.
2. PELAPORAN
Pelaporan yang harus disampaikan secara berkala ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota berupa laporan bulanan yang merupakan hasil rekapitulasi
pencatan harian. Laporan triwulan, semesteran dan tahunan sesuai ketentuan yang
berlaku Pelaporan untuk penyakit tertentu menggunakan formulir baku yang sudah
ditentukan oleh program.
BAB V
LOGISTIK
1. Stik Gula
2 Stik Cholesterol
3 Stik Asam Urat
4 Reagent Golongan Darah
5 Reagent ZN
6 Blood Lancet
7 Kartu Golongan Darah
8 Objek Glass
9 Pot Urine
10 Pot Dahak
11 Handscoon
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Untuk keamanan dan kenyamanan bagi petugas paramedic dan petugas medis dalam
memberikan pelayanan kesehatan, terutama untuk mencegah tertularnya penyakit dimana
di puskesmas banyak kasus –kasus penyakit menular misal; TBC ,Kusta ,hepatitis, HIV
AIDS dan penyakit yang disebabkan virus lainya. maka petugas dalam melaksanakan
pelayanan diwajibkan memperhatikaan keamanan diri dengan pemakaian Alat
Perlindungan Diri (APD) yaitu menggunakan masker ,sarung tangan, jas kerja
laboratorium, kacamata pelindung. Dan selalu melakukan cuci tangan sebelum dan setelah
melaksanakan kegiatan atau pelayanan.
Sterilisasi Alat:
Mencuci alat dengan sabun yg mengandung anti septic
Penyemprotan/ oles alcohol pada alat yg akan digunak
Sterilisator listrik setiap selesai pelayanan, dan alat2 dari stainless/ metal yg sudah di
sterilisasi dibiarkan di dalam sterilisator sampai besoknya, sehingga pemakaian alat alat
sudah siap dipergunakan esoknya.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
2. Audit Profesional
Audit Profesional yaitu analisis kritis pelayanan klinis oleh seluruh tenaga medis
dan paramedis terkait dengan pencapaian sasaran yang disepakati, penggunaan
sumber daya dan hasil yang diperoleh.
Contoh : audit pelaksanaan system manajemen mutu
b. Review (pengkajian)
Review (pengkajian) yaitu tinjauan atau kajian terhadap pelaksanaan pelayanan
klinis tanpa dibandingkan dengan standar.
Contoh : kajian penggunaan antibiotika.
BAB IX
PENUTUP