LABORATORIUM
PUSKESMAS CIBAREGBEG
DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga Puskesmas Cibaregbeg Kabupaten Cianjur pada Tahun
2017 ini mendapat kesempatan untuk melaksanakan akreditasi.
Akreditasi bagi Puskesmas Cibaregbeg Kabupaten Cianjur sangatlah penting untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan bagi pasien serta masyarakat. Untuk menunjang pelaksanaan
akreditasi di Puskesmas Cibaregbeg Kabupaten Cianjur maka diperlukan pedoman pelayanan di
Puskesmas Cibaregbeg.
Harapan kami mudah mudahan pedoman pelayanan ini dapat member manfaat dan bagi
Puskesmas Cibaregbeg sehingga akreditasi di Puskesmas Cibaregbeg Kabupaten Cianjur berjalan lancar
dan menjadi Puskesmas yang lebih baik.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Terlaksananya pelayanan Laboratorium yang bermutu di Puskesmas Cibaregbeg.
2. TUJUAN KHUSUS
Sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam melaksanakan pelayanan berdasarkan hasil
Pemeriksaan Laboratorium yang akurat di Puskesmas Cibaregbeg.
C. SASARAN
Pedoman ini disusun untuk digunakan bagi para pihak terkait, yaitu :Tenaga Pelaksana di
Puskesmas
F. LANDASAN HUKUM
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2015 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas ).
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
JUMLAH
1
Untuk pembagian kerja masing masing petugas berdasarkan TUPOKSI yang sesuai
kompetensinya.
1. Penanggung jawab Laboratorium di Puskesmas mempunyai tugas:
a. Menyusun program kerja untuk menunjang keakuratan hasil dalam hal ini PME,
perawatan alat, Kalibrasi Alat, Pemenuhan reagent, dll
b. Memonitor setiap pelaksanaan program kerja.
c. Bertanggung jawab terhadap hasil Laboratorium.
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Tenaga Medis di Laboratorium bertugas di Ruang Laboratorium dan ditempat pelayanan
lain bila ditugaskan oleh Kepala Puskesmas.
KEPALA PUSKESMAS
Agus Taruna, SKM, S.Kep, M.Si
PENANGGUNG JAWAB
PELAYANAN LABORATORIUM
BAB III
STANDAR FASILITAS
Sarana adalah suatu tempat ,fasilitas dan peralatan yang langsung terkait dengan
pelayanan klinis. Sedangkan prasarana adalah tempat ,fasilitas dan peralatan yang secara tidak
langsung mendukung pelayanan kesehatan. Dalam upaya mendukung
Pelayanan klinik puskesmas diperlukan sarana dan prasarana yang memadai.
Kursi
Meja
Penerimaan
Pasien
Kursi
Kursi
KETERANGAN :
a. Luas ruangan 2 x 3,5 m²
b. Ruangan kering dan tidak lembab
c. Memiliki ventilasi yang cukup
d. Memiliki cahaya yang cukup
e. Lantai terbuat dari keramik
f. Dinding dicat warna abu-abu
B. STANDAR FASILITAS
PERLENGKAPAN dan Peralatan
1 Meja pemeriksaan 1
3 Kursi Pasien 1
4 Kursi Petugas 1
5 Mikroskop 1
9 Wastafel 1
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. LINGKUP KEGIATAN
Upaya Pelayanan Kesehatan Umum di Indonesia dilaksanakan baik oleh pemerintah
maupun swasta. Upaya pelayanan kesehatan umum yang dilaksanakan oleh pemerintah
selama ini mengacu pada pendekatan level of care (kebijakan WHO) yaitu tindakan Promotif,
Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif yang merumuskan pelayanan kesehatan berjenjang untuk
memberikan pelayanan yang menyeluruh dikaitkan dengan sumber daya yang ada.
B. METODE
Petugas menerima
permintaan dari unit
pelayanan
C. LANGKAH KEGIATAN
1. KEMAMPUAN PELAYANAN
Kemampuan pelayanan Laboratorium Puskesmas Cibaregbeg melakukan pemeriksaan
meliputi :
a. Pemeriksaan golongan darah
b. Pemeriksaan protein urin
c. Pemeriksaan asam urat
d. Pemeriksaan kolesterol
e. Pemeriksaan sputum/dahak
f. Pemeriksaan hb
b. Lama nya pemeriksaan laboratorium telah di tentukan denga cara perhitungan per pasien dan rapat
kolaborasi dengan tiap po
Kolesterol 10 menit
Asam urat 10 menit
Hemoglobin 10 menit
1) RUJUKAN
Jika Laboratorium tidak dapat melaksanakan pemeriksaan Karena tidak tersedianya
peralatan maka darah akan dikirim ke Laboratorium Lain.
2. PELAPORAN
Pelaporan yang harus disampaikan secara berkala ke Dinas Kesehatan Kabupaten
berupa laporan bulanan yang merupakan hasil rekapitulasi pencatan harian. Laporan
triwulan, semesteran dan tahunan sesuai ketentuan yang berlaku
Pelaporan untuk penyakit tertentu menggunakan formulir baku yang sudah
ditentukan oleh program.
BAB V
LOGISTIK
No NAMA
1. Stik Gula
3 Stik Kolesterol
5 Blood Lancet
6 Stik HB
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk mendorong perbaikan spesifik
dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian-bagian yang bermasalah dalam pelayanan kesehatan
dan menjelaskan bukti serta solusi dari konsensus berbasis bukti dan keahlian atas permasalahan ini.
Komunikasi efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang dipahami oleh
resipien/penerima akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan peningkatan keselamatan pasien.
Komunikasi dapat secara elektronik, lisan, atau tertulis. Komunikasi yang paling mudah mengalami
kesalahan adalah perintah diberikan secara lisan dan yang diberikan melalui telpon. Komunikasi lain
yang mudah terjadi kesalahan adalah pelaporan kembali hasil pemeriksaan klinis, seperti
laboratorium klinis menelpon unit pelayanan untuk melaporkan hasil pemeriksaan segera/ cito.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Untuk keamanan dan kenyamanan bagi petugas paramedic dan petugas medis dalam memberikan
pelayanan kesehatan, terutama untuk mencegah tertularnya penyakit dimana di puskesmas banyak
kasus –kasus penyakit menular misal; TBC ,Kusta ,hepatitis, HIV AIDS dan penyakit yang
disebabkan virus lainya. maka petugas dalam melaksanakan pelayanan diwajibkan
memperhatikaan keamanan diri dengan pemakaian Alat Perlindungan Diri (APD) yaitu
menggunakan masker ,sarung tangan, jas kerja laboratorium, kacamata pelindung. Dan selalu
melakukan cuci tangan sebelum dan setelah melaksanakan kegiatan atau pelayanan.
Sanitasi tangan Ya Ya Ya Ya
Sarung tangan Ya Ya Ya Ya
Jas Laboratorium Ya Ya Ya Ya
Masker Ya Ya Ya Ya
Sterilisasi Alat:
Sterilisator listrik setiap selesai pelayanan, dan alat2 dari stainless / metal yg sudah di sterilisasi
dibiarkan di dalam sterilisator sampai besoknya, sehingga pemakaian alat alat sudah siap
dipergunakan esoknya.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
b. Prospektif
Pengambilan data dijalankan bersamaan dengan pelaksanaan pelayanan.
Contoh : waktu pelayanan kesehatan di Puskesmas, sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan cara pengambilan data, terdiri atas:
a. Langsung (data primer);
Data diperoleh secara langsung dari sumber informasi oleh pengambil data.
Contoh: survey kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan kilnis
b. Tidak langsung (data sekunder);
Data diperoleh dari sumber informasi yang tidak langsung
Contoh: catatan riwayat penyakit yang lalu
BAB IX
PENUTUP