LABORATORIUM
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga Puskesmas Rawat Inap
Ketapang Kabupaten Lampung Utara pada Tahun 2021 ini mendapat kesempatan
Utara sangatlah penting untuk meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan bagi
Puskesmas Rawat Inap Ketapang Kabupaten Lampung Utara berjalan lancar dan
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Terlaksananya pelayanan Laboratorium yang bermutu di Puskesmas
Rawat Inap Ketapang.
2. TUJUAN KHUSUS
Sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam melaksanakan pelayanan
berdasarkan hasil Pemeriksaan Laboratorium yang akurat di Puskesmas
Rawat Inap Ketapang.
C. SASARAN
Pedoman ini disusun untuk digunakan bagi para pihak terkait,
yaitu :Tenaga Pelaksana di Puskesmas
D. RUANG LINGKUP PELAYANAN
Pelayanan poli umum di Puskesmas Rawat Inap Ketapang secara
garis besar meliputi empat kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat promotif,
prefentif, kuratif dan rehabilitative. Untuk menunjang hal tersebut maka
Pelayanan Laboratorium sangat diperlukan untuk menegakkan diagnosa
penyakit.
E. BATASAN OPERASIONAL
Laboratorium puskesmas Rawat Inap Ketapang beroprasi setiap hari
kerja mulai pukul 8 hingga pukul 14.30 WIB,untuk hari Senin hingga Kamis
dan untuk hari Jumat hingga pukul 11.30 WIB dan untuk hari Sabtu hingga
pukul 13.00 WIB
Laboratorium puskesmas Rawat Inap Ketapang dapat mengerjakan
pemeriksaan sebagai berikut
1. Darah Lengkap
2. Widal
3. Gula Darah
3. Asam Urat
4. Cholesterol
5. Urine Lengkap
6. Bta Sputum
7. Golongan Darah
8. Anti-HIV
9. Syphilis
10. HbSAg
F. LANDASAN HUKUM
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
75 TAHUN 2015 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
(PUSKESMAS).
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
JUMLAH 2
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Tenaga Medis di Laboratorium bertugas di Ruang Laboratorium dan
ditempat pelayanan lain bila ditugaskan oleh Kepala Puskesmas.
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
PELAYANAN LABORATORIUM
KEPALA PUSKESMAS
Hi. Ardi Mahardian, S.Kep. Ns.
PENANGGUNG JAWAB
PELAYANAN LABORATORIUM
PELAKSANA PELAYANAN
LABORATORIUM
C. JADWAL KEGIATAN
NO HARI JAM
Pintu
Lemari
Kursi
Meja
Kulakas Penerimaan
Reagent Pasien
Kursi
Kursi
Ruang
Pemeriksaan Wastafel Tempat
bahan
Meja
dari
cor
BTA Sampling
KETERANGAN :
a. Luas ruangan 4 x 6 m²
b. Ruangan kering dan tidak lembab
c. Memiliki ventilasi yang cukup
d. Memiliki cahaya yang cukup
e. Lantai terbuat dari keramik
f. Dinding dicat warna cerah
g. Ruang berAC
B.STANDAR FASILITAS
1. PERLENGKAPAN
a. Meja pemeriksaan
b. Kursi Pasien
c. Wastafel
d. Tempat sampah 3
e. Mikroskop
f. Centrifuge
g. Kulkas Reagent
h. Almari
2. PERALATAN
A. LINGKUP KEGIATAN
B. METODE
ALUR KEGIATAN PEMERIKSAAN
1.POLI UMUM
PASIEN PENDAFTARAN
2.POLI KIA/ KB
3.POLI LANSIA
4.UGD
5.RAWAT INAP
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
KEMBALI KE PENGAMBILAN
POLI HASIL LAB
PENGIRIM
Keterangan :
1. Pasien datang dari pendaftaran ( loket ) diterima oleh petugas poli (Poli
Umum, Poli KIA, Rawat Inap, IGD )
2. Petugas poli mengirim pasien beserta blangko rujukan Laboratorium
3. Petugas Laboratorium Mengerjakan Pemeriksaan Lab sesuai Blangko
Rujukan Laboratorium.
4. Pasien datang lagi ke Lab untuk mengambil hasil Lab dengan
menunjukkan kwitansi pembayaran.
5. Pasien kembali lagi ke Poli Pengirim untuk mendapatkan tindakan
selanjutnya.
C. LANGKAH KEGIATAN
1) KEMAMPUAN PELAYANAN
Kemampuan pelayanan Laboratorium Puskesmas Rawat Inap Ketapang
melakukan pemeriksaan meliputi :
a. Sampling darah.
b. Pemeriksaan Darah Lengkap meliputi Hemoglobin, Leukosit,
Trombosit, Erytrosit, Hematokrit;
c. Pemeriksaan Urine Lengkap;
d. Pemeriksaan Kehamilan;
e. Pemeriksaan HIV;
f. Pemeriksaan Widal;
g. Pemeriksaan Malaria;
h. Pemeriksaan HBsAg;
i. Pemeriksaan Sputum BTA;
j. Pemeriksaan Kimia Klinik ( Gula Darah, Cholesterol, Trigliserida,
Asam Urat);
k. Pemeriksaan Golongan Darah;
b. Pemeriksaan urin
Jenis urine yang diperlukan ada 2 yaitu urin sewaktu dan urin pagi.
Urine sewaktu adalah urin yang dikeluarkan pada waktu yang tidak
ditentukan sedangkan urin pagi adalah urin yang dikeluarkan
pertama-tama pada pagi hari setelah bangun tidur. Pemeriksaan urin
dapat digunakan untuk pemeriksaan test kehamilan dan pemeriksaan
urin rutin.
Tempat urin harus bermulut lebar tertutup, bersih, kering, dan diberi
label.Volume urin yang ditampung kurang lebih 20 ml. Pemeriksaan
urin meliputi makroskopis dan mikroskopis. Pemeriksaan
makroskopis meliputi warna, kejernihan, berat jenis, bilirubin,
reduksi, protein, keton, urobilinogen. Sedangkan pemeriksaan
mikroskopis berupa pemeriksaan sediment urine dimana pemeriksaan
ini dilakukan dengan melakukan centrifuge terhadap urin kemudian
sediment diperiksa di bawah mikroskop.( Petunjuk Pemeriksaan
Laboratorium Puskesmas, Departemen Kesehatan RI Tahun 1991)
c. Pemeriksaan HIV
Penyakit HIV di Indonesia semakin lam jumlah penderitanya semakin
meningkat. Untuk itu perlu dilakukan penjaringan di tingkat
Puskesmas seperti para penderita TB dan ibu hamil. Adapun
pemeriksaan HIV menggunakan sampel serum dengan cara
diteteskan pada rapid test sebanyak 10 ul. Kemudian ditambah 4
tetes reagent lalu ditunggu 10-20 menit untuk membaca hasilnya
( Lembar prosedur pada box kemasan reagent)
d. Pemeriksaan BTA Paru
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan
oleh kuman mycobacterium tuberculosis. Sebagian TBC menyerang
paru, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh yang lain. Cara
penularan TBC adalah melalui percikan atau droplet. Cara
pemeriksaan BTA ini adalah dengan membuat hapusan dahak dengan
ukuran 2x3 cm. Kemudian hapusan ini dicat dengan reagent Ziehl
Nielsen lalu diamati di bawah mikroskop. ( Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis, Depkes RI Tahun 2005)
e. Widal
Pemeriksaan widal adalah pemeriksaan laboratorium untuk
mendeteksi adanya penyakit typus. Pemeriksaan ini dilakukan jika
pasien sudah mengalami panas 3-4 hari. Sampel dari pemeriksaan ini
adalah serum atau plasma. Serum diteteskan sebanyak 4 tetes di
tempat terpisah di atas kaca obyek. Kepada masing-masing tetesan
serum ditambah reagent typho O, typhi H, paratyphi A, paratyphi B.
Dilakukan pencampuran lalu digoyangkan dan diamati adanya
aglutinasi di bawah mikroskop.( Petunjuk Praktikum Laboratorium,
Gandhasoebrata Tahun 1984)
g. Malaria
Pemeriksaan malaria adalah pemeriksaan laboratorium untuk
mendeteksi adanya parasit penyebab malaria dalam sediaan darah
tepi. Parasit malaria ada 4 macam yaitu plasmodium falciparum,
plasmodium malariae, plasmodium vivax, plasmodium ovale. Lokasi
pengambilan darah pada orang dewasa adalah pada ujung jari tengah
atau ujung jari manis, seangkan pada orang dewasa dan anak kecil
adalah pada bagian tumit atau ibu jari kaki. Setelah dilakukan
penusukan maka darah diteteskan pada kaca obyek setelah itu dibuat
hapusan.. Kemudian setelah kering dilakukan pengecatan dengan
pewarna wright giemsa. Setelah kering diamati di bawah mikroskop.
( Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas, Depkes RI Tahun
1991)
h. Golongan Darah
Penetapan golongan darah adalah menentukan jenis aglutinogen yang
ada dalam sel, disamping itu juga dikenal jenis agglutinin yang ada
dalam serum.
Darah diteteskan sebanyak 4 tetes pada kaca obyek di tempat yang
berbeda. Kemudian ke masing-masing tetesan darah ditetesi dengan
antisera a, B, AB, dan Anti D. Selanjutnya dicampur dan digoyang
dan diamati adanya aglutinas.( Petunjuk Praktikum Laboratorium,
Gandhasoebrata Tahun 1984)
*KIMIA KLINIK*
*HEMATOLOGI*
8. Erytrosit
13 Malaria 1 jam
1. DL (darah lengkap)
-Hemoglobin 12 – 16 gr%
-hematokrit 37 – 45
Nilai normal tersebut di dapat dari startkit tiap reagen dan juga dari rapat
kolaborasi tiap poli.
2) RUJUKAN
Jika Laboratorium tidak dapat melaksanakan Pemeriksaan Karena
suatu hal ( Alat Rusak, Listrik Mati, dll) maka darah akan dikirim ke
Laboratorium Lain.
2. PELAPORAN
Pelaporan yang harus disampaikan secara berkala ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota berupa laporan bulanan yang merupakan
hasil rekapitulasi pencatan harian. Laporan triwulan, semesteran dan
tahunan sesuai ketentuan yang berlaku
Pelaporan untuk penyakit tertentu menggunakan formulir baku yang
sudah ditentukan oleh program.
BAB V
LOGISTIK
Untuk yang pengadaan yang lewat DKK, Puskesmas setiap tahun membuat
pengajuan logistik yang dibutuhkan. Kemudian Puskesmas tinggal
menunggu logistik datang dari DKK.
No NAMA
1. Stik Gula
3 Stik Cholesterol
4 Reagent Cholesterol
7 Reagent Widal
8 Reagent ZN
11 Blood Lancet
12 Spuit Injeksi
14 Objek Glass
15 Cover Glass
Komunikasi efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang
dipahami oleh resipien/penerima akan mengurangi kesalahan, dan
menghasilkan peningkatan keselamatan pasien. Komunikasi dapat secara
elektronik, lisan, atau tertulis. Komunikasi yang paling mudah mengalami
kesalahan adalah perintah diberikan secara lisan dan yang diberikan melalui
telpon. Komunikasi lain yang mudah terjadi kesalahan adalah pelaporan
kembali hasil pemeriksaan klinis, seperti laboratorium klinis menelpon unit
pelayanan untuk melaporkan hasil pemeriksaan segera/ cito.
Sanitasi tangan Ya Ya ya ya
Sarung tangan Ya Ya ya ya
Jas Ya Ya Ya ya
Laboratorium
Masker Ya Ya ya ya
Sterilisasi Alat: