LABORATORIUM
DI SUSUN OLEH
EFRIYANTI ,S.ST
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga UPT Puskesmas Selayo Kabupaten Solok pada
Akreditasi bagi UPT Puskesmas Selayo Kabupaten Solok sangatlah penting untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan bagi pasien serta masyarakat. Untuk menunjang
pelaksanaan akreditasi di UPT Puskesmas Selayo Kabupaten Solok maka diperlukan pedoman
Harapan kami mudah mudahan pedoman pelayanan ini dapat memberi manfaat bagi
UPT Puskesmas Selayo, sehingga akreditasi di UPT Puskesmas Selayo Kabupaten Solok
Penulis
Efriyanti,SSt.
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Terlaksananya pelayanan Laboratorium yang bermutu di UPT Puskesmas Selayo.
2. TUJUAN KHUSUS
Sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam melaksanakan pelayanan berdasarkan
hasil Pemeriksaan Laboratorium yang akurat di UPT Puskesmas Selayo.
C. SASARAN
Pedoman ini disusun untuk digunakan bagi para pihak terkait, yaitu :Tenaga Pelaksana
di Puskesmas
E. BATASAN OPERASIONAL
Laboratorium UPT Puskesmas Selayo beroprasi setiap hari kerja mulai pukul
8.00 wib hingga pukul 12.00 wib ,untuk hari senin hingga kamis dan untuk hari jumat
hingga pukul 11.30 wib.untuk hari sabtu hingga pukul 12.00 siang
Laboratorium UPT Puskesmas Selayo dapat mengerjakan pemeriksaan sebagai berikut
I.Pemeriksaan Hematologi:
II.Kimia klinik
1.Fotometer
2.POCT ( Easy Toch dan Benechek )
III.Pemeriksaan Urinalisa :
1. Makroskopis
2. Mikroskopi
IV.Pemeriksaan Serologi :
V.Pemeriksaan Parasitologi :
VI.Pemeriksaan Mikrobiologi :
F. LANDASAN HUKUM
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75
TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT ( PUSKESMAS ).
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
JUMLAH 2
Untuk pembagian kerja masing masing petugas berdasarkan TUPOKSI yang sesuai
kompetensinya.
1. Penanggung jawab Laboratorium di Puskesmas mempunyai tugas:
a. Menyusun program kerja untuk menunjang keakuratan hasil dalam hal ini
PME, PMI, perawatan alat, Kalibrasi Alat, Pemenuhan reagent, dll
b. Memonitor setiap pelaksanaan program kerja.
c. Bertanggung jawab terhadap hasil Laboratorium.
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Tenaga Medis di Laboratorium bertugas di Ruang Laboratorium dan ditempat
pelayanan lain bila ditugaskan oleh Kepala Puskesmas.
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
PELAYANAN LABORATORIUM
KEPALA PUSKESMAS
dr.Septina Sari
PENANGGUNG JAWAB
PELAYANAN LABORATORIUM
Efriyanti,SST
PELAKSANA PELAYANAN
LABORATORIUM
Sarana adalah suatu tempat ,fasilitas dan peralatan yang langsung terkait
dengan Pelayanan klinis. Sedangkan prasarana adalah tempat ,fasilitas dan peralatan
yang secara tidak langsung mendukung pelayanan kesehatan. Dalam upaya
mendukung Pelayanan klinik puskesmas diperlukan sarana dan prasarana yang
memadai.
Pintu Masuk
Kulkas Meja kerja dari bahan cor
Kulkas Reagent wastafel
Reagent
Wastafel
Kursi
Kursi Kursi Meja
pasie
Meja Penerimaan Kerja
Pasien/pengambil
dari
an sampel
bahan
Kursi cor
Meja
Petugas Kursi
Wastafel
Pintu Ke Wc Almari Almari
KETERANGAN :
a. Luas ruangan 4 x 6 m²
b. Ruangan kering dan tidak lembab
c. Memiliki ventilasi yang cukup
d. Memiliki cahaya yang cukup
e. Lantai terbuat dari keramik
f. Dinding dicat warna cerah
g. Ruang berAC
B.STANDAR FASILITAS
1. PERLENGKAPAN
a. Meja pemeriksaan dan pengambilan sampel
b. Meja kerja petugas
c. Kursi Petugas
d. Kursi pasien
e. Wastafel
f. Tempat sampah 3 ( Medis 2 dan non medis 1 )
g. Almari reagen
h. Almari Alat
i. Papan data
2. PERALATAN
Persyaratan Peralatan Laboratorium Sesuai Permenkes 75 tahun 2014
Permenkes 75 2014
JUMLAH
JUMLAH
YANG
NO JENIS PERALATAN SATUAN MINIMUM
ADA
WAJIB ADA
(2019)
A. LINGKUP KEGIATAN
B. METODE
ALUR KEGIATAN PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
PEMBAYARAN
/ KASIR
KEMBALI KE PENGAMBILAN
POLI HASIL LAB
PENGIRIM
Keterangan :
1. Pasien datang dari pendaftaran ( loket ) diterima oleh petugas poli (Poli Gigi, Poli
Lansia, Poli Umum, Poli KIA, Rawat Inap, IGD )
2. Petugas poli mengirim pasien beserta blangko rujukan ke Laboratorium
3. Petugas Laboratorium Mengerjakan Pemeriksaan Lab sesuai Blangko Rujukan
Laboratorium.
4. Pasien membayar biaya pemeriksaan Lab ke Kasir.
5. Pasien datang lagi ke Lab untuk mengambil hasil Lab dengan menunjukkan kwitansi
pembayaran.
6. Pasien kembali lagi ke Poli Pengirim untuk mendapatkan tindakan selanjutnya.
C. LANGKAH KEGIATAN
1) KEMAMPUAN PELAYANAN
Kemampuan pelayanan Laboratorium Puskesmas Selayo melakukan pemeriksaan
meliputi :
I .Pemeriksaan Hematologi:
1.Pemeriksaan Haemoglobin
(Hemosmart dan Hemocromax )
2. Pemeriksaan hitung jumlah leukosit
3. Pemeriksaan hitung jenis leukosit.
4. Pemeriksaan laju endap darah
5. Pemeriksaan trombosit
6. Pemeriksaan hitung jumlah eritrosit
7. Pemeriksaan golongan darah
8. Darah Rutine
9. Darah Lengkap
II.Kimia klinik
a.Fotometer
1. Pemeriksaan gula darah nuchter
2. Pemeriksaan total cholesterol
3. Pemeriksaan asam urat
b.POCT ( Easy Toch dan Benechek )
1. Pemeriksaan Gula Darah
2. Pemeriksaan Total Cholesterol
3. Pemeriksaan asam Urat
III.Pemeriksaan Urinalisa :
1. Makroskopis
- Pemeriksaan
(bau,warna,kejernihan)
2. Mikroskopis
- Pemeriksaan sedimen urine
3. Pemeriksaan reduksi urine
4. Pemeriksaan protein urine
5. Pemeriksaan urine rutine
6. Pemeriksaan urine lengkap
7. Pemeriksaan billirubin
IV.Pemeriksaan Serologi :
1. Pemeriksaan Widal
2. Pemeriksaan rapid tes (HIV)
3. Pemeriksaan HbsAg
4. Pemeriksaan Sipilis
5. Plano tes (tes kehamilan
V.Pemeriksaan Parasitologi :
2. Pemeriksaan Malaria
VI.Pemeriksaan Mikrobiologi
Limbah plebotomi dipilah-pilah ketempat sampah medis (kapas bekas pakai dan
jarum suntik) dan nonmedis pembungkus jarum suntik. Tempat sampah harus diberi
kantong plastic tertutup, dibedakan sampah infeksius dan non infeksius. Sampah pada
kantong diberi label lalu dibakar. .( Workshop Plebotomi Bagi Petugas Lab di
Puskesmas, Dinkes Propinsi Tahun 2009)
Kegiatan laboratorium kesehatan mempunyai resiko baik yang berasal dari factor
fisik, biologi, kimia, ergonomic, dan psikososial dengan akibat dapat mengganggu
kesehatan dan keselamatan petugas laboratorium serta lingkungannya. Untuk itu perlu
dilakukan manajemen K3 yang meliputi identifikasi, perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, melaksanakan upaya perbaikan. ( Pedoman Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Laboratorium Kesehatan, Depkes RI Tahun 2003)
b. Waktu Pembekuan
Dengan test ini ditentukan lamanya waktu yang diperlukan darah untuk
membeku, hasilnya menjadi ukuran aktifitas fakto-faktor koagulasi darah,
terutama factor-faktor yang membentuk tromboplastin dan factor yang berasal
dari trombosit. Selain itu kadar fibrinogen berpengaruh juga.
Ujung jari dibersihkan dengan alcohol 70% kemudian ditusuk dengan lancet.
Stopwatch mulai dijalankan saat darah mulai keluar. Setelah itu darah yang
keluar dihisap dengan tabung mikrokapiler lalu setiap 30 detik tabung dipatahkan
sampai terlihat adanya benang fibrin.( Petunjuk Praktikum Laboratorium,
Gandhasoebrata Tahun 1984)
c. Waktu Perdarahan
Pemeriksaan ini untuk menilai factor-faktor hemostasis yang letaknya
ekstravaskuler, tetapi keadaan dinding kapiler dan jumlah trombosit juga
berpengaruh. Anak daun telinga yang akan ditusuk dibersihkan dengan kapas
alcohol 70% dan biarkan kering. Pinggir anak daun telinga ditusuk dengan
lancet. Jika terlihat darah mulai keluar maka stopwatch mulai dijalankan. Darah
dihisap dengan tissue setiap 30 detik dan hentikan stopwatch pada waktu darah
tidak keluar lagi. .( Petunjuk Praktikum Laboratorium, Gandhasoebrata Tahun
1984)
d. Pemeriksaan urin
Jenis urine yang diperlukan ada 2 yaitu urin sewaktu dan urin pagi. Urine
sewaktu adalah urin yang dikeluarkan pada waktu yang tidak ditentukan
sedangkan urin pagi adalah urin yang dikeluarkan pertama-tama pada pagi hari
setelah bangun tidur. Pemeriksaan urin dapat digunakan untuk pemeriksaan test
kehamilan dan pemeriksaan urin rutin.
Tempat urin harus bermulut lebar tertutup, bersih, kering, dan diberi
label.Volume urin yang ditampung kurang lebih 20 ml. Pemeriksaan urin meliputi
makroskopis dan mikroskopis. Pemeriksaan makroskopis meliputi warna,
kejernihan, berat jenis, bilirubin, reduksi, protein, keton, urobilinogen. Sedangkan
pemeriksaan mikroskopis berupa pemeriksaan sediment urine dimana
pemeriksaan ini dilakukan dengan melakukan centrifuge terhadap urin kemudian
sediment diperiksa di bawah mikroskop.( Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium
Puskesmas, Departemen Kesehatan RI Tahun 1991)
e. Pemeriksaan faeces
Pemeriksaan faeces ini bertujuan untuk mengetahui adanya cacing, telur cacing,
parasit, dan lain-lain. Faeces untuk pemeriksaan sebaiknya berasal dari defekasi
spontan. Untuk pemeriksaanbiasa dipakai faeces sewaktu, jarang diperlukan
faeces 24 jam untuk pemeriksaa. Wadah harus bermulut lebar bersih dan tidak
mudah pecah. Jika memeriksa faeces pilihlah bagian yang kemungkinan besar
menemui adanya kelainan , umpamanya bagian yang bercampur dengan lender
ataupun darah. Pemeriksaan faeces meliputi pemeriksaan makroskopis dan
mikroskopis. Makroskopis meliputi warna, bau, konsistensi, lender, darah.
Sedangkan pemeriksaan mikroskopis menggunakan larutan PZ lalu diamati di
bawah mikroskop.( Petunjuk Praktikum Laboratorium, Gandhasoebrata Tahun
1984)
i. Widal
Pemeriksaan widal adalah pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi adanya
penyakit typus. Pemeriksaan ini dilakukan jika pasien sudah mengalami panas 3-
4 hari. Sampel dari pemeriksaan ini adalah serum atau plasma. Serum
diteteskan sebanyak 4 tetes di tempat terpisah di atas kaca obyek. Kepada
masing-masing tetesan serum ditambah reagent typho O, typhi H, paratyphi A,
paratyphi B. Dilakukan pencampuran lalu digoyangkan dan diamati adanya
aglutinasi di bawah mikroskop.( Petunjuk Praktikum Laboratorium,
Gandhasoebrata Tahun 1984)
2. Fotometer
alat fotometer.
k. Malaria
Pemeriksaan malaria adalah pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi
adanya parasit penyebab malaria dalam sediaan darah tepi. Parasit malaria ada
4 macam yaitu plasmodium falciparum, plasmodium malariae, plasmodium vivax,
plasmodium ovale. Lokasi pengambilan darah pada orang dewasa adalah pada
ujung jari tengah atau ujung jari manis, seangkan pada orang dewasa dan anak
kecil adalah pada bagian tumit atau ibu jari kaki. Setelah dilakukan penusukan
maka darah diteteskan pada kaca obyek setelah itu dibuat hapusan.. Kemudian
setelah kering dilakukan pengecatan dengan pewarna wright giemsa. Setelah
kering diamati di bawah mikroskop. ( Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium
Puskesmas, Depkes RI Tahun 1991)
l. Golongan Darah
Penetapan golongan darah adalah menentukan jenis aglutinogen yang ada
dalam sel, disamping itu juga dikenal jenis agglutinin yang ada dalam serum.
Darah diteteskan sebanyak 4 tetes pada kaca obyek di tempat yang berbeda.
Kemudian ke masing-masing tetesan darah ditetesi dengan antisera a, B, AB,
dan Anti D. Selanjutnya dicampur dan digoyang dan diamati adanya aglutinas.(
Petunjuk Praktikum Laboratorium, Gandhasoebrata Tahun 1984)
L : 14 - 16
6 Hemoglobin (Hb) P : 12 - 14 <7 18 gr%
L : 40 - 48
7 Haematokrit P : 37 – 43 < 25 54 %
A : 33 – 38
9 Trombosit 150 - 250 ribu < 120 ribu 300 ribu mm3
L : 4.5 - 6 juta
10 Eritrosit < 3 juta 8 juta mm3
P : 4 - 5 juta
Hitung Jenis
11
Leukosit
L : 0 - 15 mm3 L < 10 L > 20
12 Laju Endap Darah /jam
P : 0 - 20 mm3 P < 15 P > 25
13 HIV NR
14 HbsAg NR
15 Sipilis NR
Protein Urine
16 Negatif
Reduksi Urine
17 Negatif
Widal
18 Negatif
Tes Kehamilan
19 Negatif
Malaria Negatif
20
Kecacingan Negatif
21
Lama nya pemeriksaan laboratorium telah di tentukan denga cara perhitungan per
pasien dan rapat kolaborasi dengan tiap poli.
.Saat memberikan hasil pemeriksaan ke pada pasien harus di sertai dengan nilai
normal pemeriksaan.
c.Nilai normal hasil pemeriksaan laboratorium
Nilai normal tersebut di dapat dari startkit tiap reagen dan juga dari rapat kolaborasi tiap
poli.
2) RUJUKAN
Jika Laboratorium tidak dapat melaksanakan Pemeriksaan Karena suatu hal ( Alat
Rusak, Listrik Mati, dll) maka darah akan dikirim ke Laboratorium Lain.
2. PELAPORAN
Pelaporan yang harus disampaikan secara berkala ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota berupa laporan bulanan yang merupakan hasil rekapitulasi
pencatan harian. Laporan triwulan, semesteran dan tahunan sesuai ketentuan yang
berlaku
Pelaporan untuk penyakit tertentu menggunakan formulir baku yang sudah
ditentukan oleh program.
B.Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium puskesmas selayo
Salayo,……………………………………
Pemeriksa
(……………………………………….)
PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK
UPT PUSKESMAS SELAYO
KECAMATAN KUBUNG
Jln Raya Solok - Padang Km 3 Kode Pos 27346
Telp ( 0755 ) 22541SMS/WA085264204422
Email:puskesmasselayo@gmail.com
Salayo,……………………………………
Dokter, Penanggung Jawab Pemeriksa
(……………………………………….) (……………………………………….)
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS
PEMBERIAN INFORMASI
Petugas Pelaksana Tindakan
Pemberi Informasi
Penerima Informasi/ Pemberi Persetujuan *
JENIS INFORMASI ISI INFORMASI TANDA (√)
1 Diagnosis
2 Tindakan Kedokteran
3 Indikasi Tindakan
4 Tata Cara
5 Tujuan
6 Komplikasi
Lain-lain
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerangkan hal-hal di atas secara benar dan Tanda tangan
jelas dan memberikan kesempatan untuk bertanya dan / atau berdiskusi
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerima informasi sebagaimana di atas yang Tanda tangan
saya beri tanda / paraf di kolom kanannya, dan telah memahaminya
*Bila pasien tidak kompeten dan tidak mau menerima informasi, maka penerima informasi adalah wali
atau keluarga dekat
PERSETUJUAN/PENOLAKAN TINDAKAN MEDIS
.......................................................................................................................................................................
alamat ............................................................................................................................................................
Saya memahami perlunya dan manfaat tindakan tersebut sebagaimana telah dijelaskan seperti di atas
kepada saya, termasuk risiko dan komplikasi yang mungkin timbul.
Saya juga menyadari bahwa oleh karena ilmu kedokteran bukanlah ilmu pasti, maka keberhasilan tindakan
kedokteran bukanlah keniscayaan, melainkan sangat bergantung kepada izin Tuhan Yang Maha Esa..
( ) ( ) ( )
BAB V
LOGISTIK
Untuk yang pengadaan yang lewat Dianas Kesehatan, Puskesmas setiap tahun
membuat pengajuan logistik yang dibutuhkan. Kemudian Puskesmas tinggal menunggu
logistik datang dari Dinas Kesehatan,dan yang pengadaan sendiri di terima dari
pengelola aset dan gudang farmasi puskesmas.
11 Haemoglobin Haemosmart
12 Haemotokrit Haemosmart
20 Makroskopis Urine
30 HbsAg HbsAg
31 Malaria Malaria
32 Kecacingan Eosin
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Komunikasi efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang dipahami oleh
resipien/penerima akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan peningkatan
keselamatan pasien. Komunikasi dapat secara elektronik, lisan, atau tertulis. Komunikasi
yang paling mudah mengalami kesalahan adalah perintah diberikan secara lisan dan yang
diberikan melalui telpon. Komunikasi lain yang mudah terjadi kesalahan adalah pelaporan
kembali hasil pemeriksaan klinis, seperti laboratorium klinis menelpon unit pelayanan untuk
melaporkan hasil pemeriksaan segera/ cito.
Untuk keamanan dan kenyamanan bagi petugas paramedic dan petugas medis dalam
memberikan pelayanan kesehatan, terutama untuk mencegah tertularnya penyakit
dimana di puskesmas banyak kasus –kasus penyakit menular misal; TBC ,Kusta
,hepatitis, HIV AIDS dan penyakit yang disebabkan virus lainya. maka petugas dalam
melaksanakan pelayanan diwajibkan memperhatikaan keamanan diri dengan
pemakaian Alat Perlindungan Diri (APD) yaitu menggunakan masker ,sarung tangan, jas
kerja laboratorium, kacamata pelindung. Dan selalu melakukan cuci tangan sebelum
dan setelah melaksanakan kegiatan atau pelayanan.
Sanitasi tangan Ya Ya ya ya
Sarung tangan Ya Ya ya ya
Jas Laboratorium Ya Ya Ya ya
Masker Ya Ya ya ya
Sterilisasi Alat:
Sterilisator listrik setiap selesai pelayanan, dan alat2 dari stainless/ metal yg sudah di
sterilisasi dibiarkan di dalam sterilisator sampai besoknya, sehingga pemakaian alat alat
sudah siap dipergunakan esoknya.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU