Anda di halaman 1dari 31

PEDOMAN

PEDOMAN PELAYANAN
MANAJEMEN RISIKO DAN
LABORATORIUM
KESELAMATAN PASIEN
UPT PUSKESMAS IBRAHIM ADJIE

UPT PUSKESMAS PADASUKA

KOTA BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kami, sehingga kami berhasil
menyusun buku Pedoman Pelayanan Laboratorium di UPT Puskesmas
Padasuka.

Sejalan visi misi mentri kesehatan Republik Indonesia dalam


meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat yang bermutu,
efisien, aman, dan terjangkau sehingga selalu dilakukan perbaikan dan
peningkatan disetiap fasilitas pelayanan kesehatan di lingkungan masyarakat,
termasuk Puskesmas sebagai tingkat pelayanan pertama, sehingga disusun
lah buku Pedoman Pelayanan Laboratorium.

Tujuan Pedoman pelayanan Laboratorium disusun untuk memberikan


acuan standar dalam meningkatkan mutu pelayananan penunjang medis
Laboratoium bagi petugas kesehatan, pasien, keluarga pasien serta menjaga
lingkungan sekitar puskesmas.

Kami menyadari bahwa buku Pedomanini masih jauh dari sempurna.


Untuk itu kami membuka saran dan masukan yang membangun untuk
kesempurnaan kedepannya.

Bandung,

Tim Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotive preventive untuk mencapai derajat kesehatan setinggi tinggi
nya diwilayah kerjanya. (Permekes 75 no 2014)
Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia
yang produktif secara sosial dan ekonomi dalam mencapai derajat
kesehatan yang optimal.
Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan pertama menjadi ujung
tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan dan mempunyai
peran besar dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan,
sehingga dituntut untuk memenuhi setiap kebutuhan pelayanan
kesehatan baik fasilitas sarana prasarna, kompetensi tenaga kesehatan,
kelengkapan penunjang medis yang menyesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan makin berkembangnya teknologi kesehatan meningkatnya
tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas,
adanya transisi epidemiologi penyakit, perubahan struktur demografi,
otonomi daerah, serta masuknya pasar bebas, maka puskesmas
diharapkan mengembangkan dan meningkatkan mutu layananya.
Untuk meningkatkan mutu pelyanan yang optimal, maka diperlukan
kegiatan yang dapat menentukan diagnosa penyakit secara pasti yaitu
pelayana laboratorium yag bermutu. (PMK NO 037 TAHUN 2012)

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 1


Laboratorium puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan di
puskesmas yang melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian
terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis
penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang
dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat di
wilayah kerja puskesmas.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terlaksananya pelayanan Laboratorium yang bermutu di UPT
Puskesmas Padasuka.
2. Tujuan khusus
Tercapainya pelayanan Laboratorium puskesmas yang memenuhi
tuntutan masyarakat yang mengikuti ilmu pngetahuan dan
teknologi.

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


UPT Puskesmas padasuka memiliki tiga kegiatan besar yaitu
Promotive, Prefentive, & Kuratif. Sehingga memerlukan penunjang
medis seperti Laboratium.
Laboratorium UPT Puskesmas Padasuka merupakan laboratorium
yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan
teknik manual dan automatik.
Ruang lingkup pasien Laboratorium merupakan pasien dari PONED,
IGD dan pasien rawat jalan dari unit balai pengobatan Umum, ruang
gigi, ruang MTBS, ruang KIA, ruang DOTS, ruang KB, dan pasien dari
fasilitas kesehatan lain yang telah memiliki pengantar dokter untuk
melakukan pemeriksaan laboratorium.

D. BATASAN OPERASIONAL
Laboratorium puskesmas melaksanakan pengukuran, penetapan,
dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk
penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau
faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan
masyarakat di wilayah kerja puskesmas.

1. Tujuan

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 2


Melakukan pemeriksaan penunjang kesehatan guna membantu
menegakan diagnosa penyakit.
2. Kegunaan
Tempat pemeriksaan, pengujian, penetapan dan pengukuran
terhadap bahan (sampel) tertentu untuk mendapat hasil sebagai
informasi guna membantu menegakkan diagnose penyakit.

Batasan operasional untuk jenis pemeriksaan tersebut adalah sebagai


berikut :
1. Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan Hematologi adalah: pemeriksaan yang mencakup
beberapa pemeriksaan antara lain Hemoglobin (Hb), golongan
darah dan rhesus, Darah Lengkap.
2. Pemeriksaan Serologi
Pemeriksaan Serologi adalah: pemeriksaan yang mencakup
beberapa pemeriksaan antara lain HbsAg, HIV, Syphilis, RPR.
3. Pemeriksaan Kimia Klinik
Pemeriksaan Kimia Klinik adalah: pemeriksaan yang mencakup
beberapa pemeriksaan antara lain: Glukosa darah, Cholesterol
darah, Asam urat darah.
4. Pemeriksaan Urinalisa
Pemeriksaan Urinalisa adalah: pemeriksaan yang mencakup
beberapa pemeriksaan yang membutuhkan bahan urine antara
lain:
a. Urine rutin secara makroskopis : Warna & kekeruhan
b. Urine rutin secara Mikroskopis : Protein urin, Reduksi urin,
dan sedimen urin
c. Tes kehamilan.
5. Pemeriksaan Mikrobiologi
Pemeriksaan mikrobiologi adalah: pemeriksaan yang mencakup
beberapa pemeriksaan antara lain: BTA, IMS (Sediaan Genital).

E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tenteng Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 3
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan (Lembaga
Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5063);
3. Peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3637);
4. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Mentri Kesehatan Nomor 493/Menkes/Per/VI/2009 tentang
Perbahan Kedua atas Peraturan Mentri Kesehatan Nomor
1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Kesehatan;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 298/Menkes/SK/III/2008
tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 657/Menkes/Per/VIII/2009
tentang Pengiriman dan Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik
dan Muatan Informasinya;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 658/Menkes/Per/VIII/2009
tentang Jejaring Laboratorium Diagnosis Penyakit Infeksi New
Emerging dan Re-Emerging;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 tahun 2012 tentang
penyelenggaraan laboratium pusat kesehatan masyarakat
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 835/Menkes/PSK/IX/2009
tentang Pedoman Keselamatan dan Keamanan Laboratorium
Mikrobiologik dan Biomedik.

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 4


BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI PELAKSANAN LABORATORIUM

Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan Upaya


Kesehatan Wajib Puskesmas, laboratorium UPT Puskesmas Padasuka
membutuhkan sumber daya manusia yang mencukupi baik jumlah
maupun mutu. Berikut ini pola ketenagaan minimal dan kualifikasi SDM di
laboratorium :

No Jenis Tenaga Kualifikasi Jumlah


1 Penanggung jawab Dokter 1
2 Tenaga Teknis Analis Kesehatan DIII 2

Keterangan lainnya
1. Penanggung jawab laboratorium puskesmas adalah Dokter Puskesmas /
Kepala Puskesmas.
2. Penambahan tenaga pelaksana tergantung dari beban kerja
laboratorium.
3. Setiap petugas laboratorium harus mempunyai uraian tugas yang
tertulis dan diketahui kepala puskesmas.
4. Dalam keadaan keterbatasan sumber daya, beberapa kriteria dapat
tidak terpenuhi oleh laboratorium UPT Puskesmas Padasuka sepanjang
diketahui oleh Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Bandung.

Berikut adalah kualifikasi pelaksana laboratorium :

1. Penanggungjawab Laboratorium Puskesmas


Seorang penanggung jawab laboratorium setidaknya harus memenuhi
persyaratan :
a. Pendidikan minimal sarjana (S1);
b. Seorang dokter puskesmas atau kepala puskesmas;

c. Memiliki kemampuan manajemen umum;


d. Memiliki pengetahuan laboratorium puskesmas

2. Tenaga Teknis
Sesuai Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 42
tahun 2015 tentang Izin penyelenggaraan dan Praktik ahli teknologi
laboratorium medik, maka untuk dapat melaksanakan pekerjaan di
laboratorium UPT Puskesmas Padasuka, setiap tenaga Teknis
Laboratorium setidaknya memenuhi persyaratan :

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 5


a. Kualifikasi pendidikan: Diploma Tiga sebagai ahli madya teknologi
laboratirium medik, Diploma empat sebagai sarjana terapan
teknologi laboratirium medik.
b. Mampu merancang proses yang berkaitan dengan tupoksi di
laboratorium kesehatan;
c. Memiliki keterampilan teknis operasional pelayanan laboratorium
kesehatan;
d. Mampu memberikan penilaian analitis terhadap hasil uji
laboratorium;
e. Memiliki pengetahuan untuk melaksanakan kebijakan pengendalian
mutu dan prosedur laboratorium;
f. Memiliki kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil uji laboratorium.
STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM
UPT PUSKESMAS PADASUKA

KEPALA UPT
PUSKESMAS :

Dr. HJ Fetty SDK,

PENANGGUNG JAWAB UKP :

Dr. Eka Sinatria P

PENANGGUNG JAWAB
LABORATORIUM :

Dr. HJ Fetty SDK, MKM

PETUGAS LABORATORIUM :

1. Dodot Sriratna S
2. In In Sri Maulina

Gambar : Struktur Organisasi Laboratorium UPT Puskesmas Padasuka

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

Distribusi pelaksana laboratorium UPT Puskesmas Padasuka dengan


uraian tugas sebagai berikut :

1. Penanggung jawab Laboratorium Puskesmas


Penanggung jawab puskesmas mempunyai tugas dan tanggung jawab :
a. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis laboratorium

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 6


b. Bertanggung jawab terhadap mutu laboratorium, validasi hasil
pemeriksaan laboratorium, mengatasi masalah yang timbul dalam
pelayanan laboratorium
c. Melaksanakan pengawasan, pengendalian, dan evaluasi kegiatan
laboratorium
d. Merencanakan dan mengawas kegiatan pemantapan mutu
2. Tenaga teknis
Tenaga teknis laboratorium puskesmas mempunyai tugas dan tanggung
jawab:
a. Melaksanakan kegiatan teknis operasional laboratorium sesuai
kompetensi dan kewenangan berdasarkan pedoman pelayanan dan
standar prosedur operasional;
b. Melaksanakan kegiatan mutu laboratorium;
c. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan;
d. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja
laboratorium;
e. Melakukan konsultasi dengan penanggungjawab laboratorium atau
tenaga kesehatan lain;
f. Menyiapkan bahan rujukan spesimen.

C. JADWAL KEGIATAN

Waktu pelayanan laboratorium UPT Puskesmas Padasuka sesuai SK


Kepala Puskesmas tentang jam pelayanan laboratorium UPT Puskesmas
Padasuka :

No Hari Jam Pelayanan

1 Senin – Sabtu 07.30-14.30

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANGAN
a. Denah ruangan laboratorium UPT Puskesmas Padasuka

Meja alat Meja Alat

Lemari

Bak Cuci
Meja administrasi

500

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 7


Meja Komputer
Lemari

Pendingin Pintu

Lemari Meja Sampling


Pendingin

Lemari Meja Sampling Pintu

350

Gambar : Denah Laboratorium UPT Puskesmas Padasuka

b. Denah ruangan sesuai Permenkes no 37 tahun 2012

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 8


B. STANDAR FASILITAS

Ruangan laboratorium merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan


fisik bangunan / ruangan laboratorium itu sendiri, dalam lingkup ini
adalah ruangan laboratorium puskesmas.
1. SARANA
Persyaratan sarana / ruangan laboratorium adalah sebagai berikut :
a. Ukuran minimal 3x4 m2, kebutuhan luas ruangan disesuaikan
dengan jenis pemeriksaan yang diselenggarakan oleh puskesmas.
b. Terdapat ruang pengambilan sampel yang terpisah dengan ruang
pemeriksaan.
c. Langit-langit berwarna terang dan mudah dibersihkan.
PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 9
d. Dinding berwarna terang, harus keras, tidak berpori, kedap air, dan
mudah dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia (keramik)
e. Lantai harus terbuat dari bahan yang tidak licin, tidak berpori,
warna terang, dan mudah dibersihkan serta tahan terhadap bahan
kimia (epoxy, vinyl).
f. Pintu disarankan memiliki lebar bukaan minimal 100 cm yang
terdiri dari dua daun pintu dengan ukuran 80 cm dan 20 cm.
g. Disarankan disediakan akses langsung (lubang / celah) bagi pasien
untuk memberikan sampel dahak.
h. Pada area bak cuci disarankan untuk menggunakan pembatas
transparan (contoh: pembatas polikarbonat) untuk menghindari
paparan / tampias air cucian ke area sekitarnya.
i. Kamar kecil / WC pasien laboratorium dapat bergabung dengan
WC pasien puskesmas.
j. Pencahayaan yang cukup diperoleh dari jendela dengan ukuran
lebar 80cm x tinggi 100cm
k. Suhu dipertahankan antara 220C - 260C.
l. Pengambilan dahak di ruangan terbuka yang telah disiapkan;
m. Memiliki fasilitas air bersih yang mengalir.
n. Tempat khusus pembuatan sediaan dahak
2. PRASARANA
a. Perlengkapan
No Perlengkapan Jumlah
1 Meja 2 Buah
2 Kursi chitos 4 buah
3 Kursi Kayu Tinggi 1 buah
4 Lemari 2 Buah
5 Komputer 1 Unit
6 Printer 1 Unit
7 Laci Excel 2 buah
8 Tempat Sampah 4 buah

b. Peralatan
No Peralatan Jumlah
1 Hematology Analyzer Sysmex 1 unit
2 Fotometer 1 unit
3 Mikroskop 1 unit
4 Centrifuge 1 buah
5 Rotator 1 unit
6 Urinalisis 1 unit
7 Rak Tabung 12 lubang 3 unit
8 Rak Tabung 40 lubang 1 unit
9 Mikropipet 25 uL 1 buah
10 Mikropipet 10 – 100 uL 1 buah
11 Mikropipet 100 -1000 uL 1 buah
12 Mikropipet 10 uL 2 buah
13 Rak Mikropipet 5 Lubang 1 buah
14 Alat HB Mission 1 buah

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 10


15 Alat accucheck performa 2 buah
16 Alat family dr 2 buah
17 Alat Ua ure 1 buah
18 Alat Accutrend 1 buah
19 Bak Pengecatan 1 buah
20 Rak pengecatan 1 buah
21 Tabung Westergreen 10 buah
22 Rak Westergreen 1 buah
23 Tabung reaksi 15 buah
24 Tabung serologi 50 buah
25 Tabung Urinalisis 4 buah
26 Penjepit kayu 1 buah
27 Pinset steinless 2 buah
28 Lampu spirtus 2 buah
29 Sikat Tabung 2 buah
30 Box Slide 15 buah
31 Pipet Tetes
32 Hemositometer
33 Centrifuge Hematokrit 1 unit
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
Ruang lingkup kegiatan pelayanan Laboratorium mencakup mulai
dari menerima formulir perminataan pemeriksaan dari dalam dan luar
puskesmas, kemudian melakukan pemeriksaan, sampai proses
penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium kepada pasien. Kegiatan ini
terdiri dari pra-analitik, analitik, dan pasca analitik.
1. Tahap pra-analitik:
a. Persiapan pasien
b. Penerimaan spesimen
c. Penanganan spesimen
d. Pengiriman spesimen
e. Penyimpanan spesimen
2. Analitik
a. Persiapan reagen
b. Pemeliharaan peralatan
c. Pelaksanaan prosedur
3. Pasca-analitik
a. Validasi hasil
b. Interpretasi hasil
c. Pencatatan
d. Pelaporan
B. KEMAMPUAN PEMERIKSAAN, METODE DAN WAKTU PENYAMPAIAN
Sesuai dengan Sarana dan prasarana yang terdapat di Laboratorium
UPT Puskesmas Padasuka, maka pemeriksaan laboratorium yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut:

No Parameter Pemeriksaan Metode waktu


1. Pemeriksaan Hb Strip 15 menit

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 11


5. Pemeriksaan Laju Endap darah Westergreen 90 menit
8 Pemeriksaan Hematologi Rutin Hematology 30 menit
(Hb, Leuko, Erit, Trombo, Hct) Analyzer
9. Pemeriksaan Golongan Darah Aglutinasi 10 menit
10. Pemeriksaan strip urin/urin stik Strip 10 menit
(Protein urine, reduksi urine, Ph)
11. Pemeriksaan Urin lengkap Sentrifugasi +
(Urin stik + sedimen) mikroskopis 60 menit
12. Pemeriksaan test kehamilan Strip 10 menit
14. Pemeriksaan Gula menggunakan POCT Strip 10 menit
15 Pemeriksaan Gula menggunakan Enzymatik 90 menit
Fotometer
16. Pemeriksaan Asam Urat menggunakan Strip 10 menit
POCT
17 Pemeriksaan Asam Urat menggunakan Enzymatik 90 menit
Fotometer
18. Pemeriksaan Cholesterol menggunakan Strip
POCT 10 menit
19 Pemeriksaan Kolesterol menggunakan Enzymatik 90 menit
Fotometer
23. Pemeriksaan serologi (HbsAg) Rapid 45 menit
39. Pemeriksaan Anti-HIV Rapid Test 45 menit
24. Pemeriksaan Kimia Darah Strip
3 parameter (GDS,AU,Col) POCT 15 menit
25. Pemeriksaan Kimia Darah Enzymatik
3 parameter Fotometer 90 menit
26. Pemeriksaan Kimia Darah Enzimatik
2 parameter 90 menit
28. Pemeriksaan darah lengkap Sysmex +
(Hb,Al,AT,AE,Hjl,Hmt,LED) Sysmex + Manual 90 menit
30. Pemeriksaan hematologi rutin + Urin Sysmex + Manual 60 menit
Lengkap
31. Pemeriksaan hematologi rutin + kimia Sysmex +
darah ( 1 – 3 parameter) enzimatik 90 menit
32. Pemeriksaan hematologi rutin + Serologi Sysmex + Rapid 60 menit
(HIV & HBsAg)
33. Pemeriksaan Hb + Strip Urine + Serologi Strip + Rapid 60 menit
(HBsAg & HIV)
Pemeriksaan HB + Serologi Strip 60 menit
Tes Kehamilan + Hematologi Rutin Strip + Hematology 30 menit
Analyzer
Tes Kehamilan + Kimia Darah Strip + Enzimatik 90 menit
34. Pemeriksaan darah lengkap + Serologi + Sysmex+ Aglutinasi 120 menit
Kimia darah + urin lengkap + enzimatik

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 12


+stik+mikroskopis
35. Pemeriksaan Hb + Urin strip Strip+strip 15 menit
Serologi + Urine Lengkap Strip + sentrifugasi 60 menit
+ mikroskopis
36. Pemeriksaan HB + Urine Lengkap + Strip-Sentrifugasi 60 menit
Serologi
37. Pem. Kim. Darah + HB + Urine Lengkap + POCT-Strip- 120 Menit
Serologi Sentrifugasi
38. Pemeriksaan Dahak (BTA) Pengecatan- 3 hari
mikroskopis
40. Pemeriksaan RPR Manual/Aglutinasi 45 menit

 Waktu Proses Pemeriksaan dikenakan untuk setiap Sampel (bahan pemeriksaan)


 Waktu Proses Pemeriksaan ditentukan sejak sampel (bahan pemeriksaan) diterima
Laboratorium sampai penyampaian hasil pemeriksaan Laboratorium
 Antrian Kunjungan Laboratorium dapat memperpanjang waktu penyampaian hasil
pemeriksaan laboratorium kepada pasien
 Untuk keperluan Cito (Urgen) dikomunikasikan dengan Poli yang merujuk

C. ALUR PELAYANAN LABORATORIUM

Bagan alur pelayanan pasien

Keterangan :
1. Pasien datang menuju loket pendaftaran untuk daftar
2. Pasien daftar sesuai dengan tujuan poli yang di tuju (Ruang Pengobatan
Umum, Ruang Gigi, Ruang KIA/KB, Ruang MTBS). Bila tujuan pasien
hanya ke Ruang layanan Laboratorium dan sudah membawa surat

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 13


rujukan Laboratorium dari dokter luar maka pasien setelah daftar
langsung ke Laboratorium
3. Pasien mendapatkan surat rujukan Laboratorium dari dokter dan atau
petugas kesehatan
4. Pasien datang ke Laboratorium menyerahkan surat rujukan Lab dari
dokter
5. Petugas Lab menerima surat rujukan, memeriksa identitas pasien, dan
mengambil darah sesuai permintaan pemeriksaan.
6. Petugas Laboratorium memberikan Karcis kepada pasien untuk
melakukan pembayaran tagihan biaya Laboratorium di Kasir.
7. Pasien membayar tagihan Laboratorium di kasir
8. Pasien mengambil hasil Laboratorium dengan menunjukan bukti
pembayaran
9. Pasien kembali ke dokter

D. PROSEDUR PELAYANAN LABORATORIUM


1. Persiapan Petugas
Petugas memakai perlengkapan keselamatan kerja dan merapikan
keperluan sebelum memulai aktivitas bekerja, menyiapkan formulir
yang dibutuhkan serta alat dan bahan.
2. Persiapan pemeriksaan dan administrasi.
a. Petugas menerima formulir permintaan pemeriksaan yang dibawa
pasien dari dokter/pemeriksa untuk dilakukan pemeriksaan
laboratorium
b. Petugas mempersilahkan pasien untuk menunggu di ruang tunggu
c. Petugas memanggil pasien sesuai pertama datang yang memberiksan
formulir permintaan laboratorium dan mempersilahkan duduk
d. Petugas laboratorium memberikan salam dan memperkenalkan diri.
e. Petugas meng crosscheck data pasien sesuai dengan formulir
permintaan pemeriksaan
f. Petugas menjelaskan kepada pasien tentang jenis pemeriksaan yang
diminta, sampel yang akan diambil, serta memastikan persyaratan
pemeriksaan laboratorium sudah dilaksanakan dengan baik dan
benar oleh pasien
g. Petugas mencatat data pasien yang diperlukan dibuku register
laboratorium
h. Petugas mempersilahkan pasien untuk mengisi formulir Informed
Consent untuk persetujuan/penolakan tindakan tertentu
i. Petugas mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan sesuai
dengan permintaan pemeriksaan
3. Pemeriksaan

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 14


a. Petugas mengambil sampel dan melakukan pemeriksaan sesuai
dengan permintaan.
b. Petugas mempersilahkan pasien untuk menunggu hasil laboratorium
dan membayar tindakan laboratorium (jika pasien merupakan pasien
umum)
c. Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada buku register laboratorium
dan formulir hasil pemeriksaan laboratorium
4. Pembiayaan
a. Petugas menuliskan biaya pemeriksaan pada nota pembayaran dan
diserahkan kepada pasien untuk melakukan pembayaran ke kasir
b. Petugas mencatat nomor asuransi bagi peserta bpjs
5. Penyerahan Hasil
a. Melakukan verifikasi hasil pemeriksaan sebelum diserahkan
b. Petugas menyerahkan hasil kepada pasien untuk diserahkan kepada
dokter / pemeriksa

E. PENGELOLAAN SPESIMEN
Tata Laksana Pelayanan Teknik, Pengambilan dan Penanganan Spesimen
1. Persiapan Pasien:
a. Pemeriksaan gula darah puasa dan 2 jam post prondial
1) Sebelum pemeriksaan pasien harus berpuasa selama 10 - 12 jam.
Pagi hari pasien diambil darah untuk pemeriksaan glukosa puasa,
kemudian pasien makan dan minum seperti biasa, selesai makan
pasien puasa lagi selama 2 jam
2) Pasien diambil darah yang kedua untuk pemeriksaan glukosa 2
jam pp
b. Pemeriksaan Cholesterol.
Pasien diharuskan puasa selama 10 - 12 jam
2. Persiapan Alat:
a. Spuit, Lancet, Tourniquet.
b. Pot urine / Pot dahak
c. Objek glass, cover glass.
3. Persiapan Bahan:
a. Kapas alkohol
b. Anti koagulant
4. Teknik Pengambilan Spesimen :
a. Darah Vena
1) Catat nama pasien pada tabung
2) Gunakan sarung tangan sebelum pengambilan darah
3) Pasang tourniquet pada daerah yang akan diambil darahnya
4) Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas alkohol.
5) Tusuk vena dengan jarum spuit sampai terlihat darah keluar
6) Pemeriksaan Hematologi lengkap : Darah EDTA 3 ml
7) Pemeriksaan Kimia Klinik : Darah beku 3 ml.
8) Pemeriksaan Immunologi : Darah beku 3 ml.
9) Pemeriksaan Hematologi+Kimia+Immun : Darah EDTA

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 15


10) Asumsi pengambilan darah diatas sesuai dengan jumlah item
pemeriksaan laboratorium
11) Tourniquet dilepaskan
12) Cabut jarum dengan menempelkan kapas kering diatasnya
13) Rekatkan plester
b. Darah Kapiler
1) Lokasi pengambilan 2/3 ujung jari pada orang dewasa, daun
telinga pada anak, tumit kaki pada bayi
2) Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas alkohol
3) Tusuk dengan lancet secepat mungkin
4) Buang tetes darah pertama dengan kapas kering, tetes darah
selanjutnya diambil
5) Rekatkan lokasi tusukan dengan plester
c. Urine
1) Urine sewaktu : untuk urine rutin, tes kehamilan.
a) Urine yang dikeluarkan pada saat akan diperiksa (sewaktu-
sewaktu)
b) Urine ditampung ke dalam pot urine bersih dan tertutup.
c) Beri label identitas pasien.
2) Urine pagi : untuk urine lengkap, tes kehamilan
a) Urine yang pertama dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun
tidur
b) Urine ditampung ke dalam pot urine bersih dan tertutup
c) Beri label identitas pasien
d. Sputum
1) Ambil sputum dengan metode PS (pagi baru bangun tidur,
sewaktu)
2) Tampung pada wadah bersih, kering dan bermulut besar dan
tertutup.

F. PENGOLAHAN SPESIMEN

Jenis Spesimen Perlakuan pada Bentuk yang untuk


specimen dianalisa
Darah kapiler Segera dianalisa Darah segar
Darah EDTA Homogenisasi Darah tidak boleh
beku
Darah Beku Centrifuger 3000 Serum
rpm, 5 menit
Darah Citrat Centrifuger 1000 rpm Plasma
Darah tanpa anti Segera dianalisa Darah segar
koagulan (masa
pembekuan)
Urine (urinalisa) Segera dianalisa Urine segar
Urine (tes kehamilan) Segera dianalisa Urine segar

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 16


G. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Dalam pengelolaan Laboratorium diperlukan Pencatatan dan
pelaporan sebagai bukti dokumentasi kegiatan dan indikator
keberhasilan suatu program.
1. Pencatatan
Pencatatan dilakukan sebagai arsip dokumentasi tercatat untuk
kebutuhan pendataan dan evaluasi yang akan dilakukan. Pencatatan
dilakukan kedalam beberapa macam, yaitu :
a. Pencatatan hasil pemeriksaan ke dalam buku besar biasa disebut
buku Register Laboratorium
b. Pencatatan pengambilan hasil Laboratorium
c. Pencatatan Indikator mutu
d. Pencatatan Hasil kontrol Alat
e. Pencatatan lembar hasil yang diberikan kepada pasien
f. Pencatatan Stock Reagen
g. Pencatatan Kartu Barang
h. Pencatatan Barang di terima
i. Pencatatan Suhu Ruangan

2. Pelaporan
Pelaporan dilakukan setiap 1 bulan sekali yang dilaporkan kepada
kepala puskesmas dan ke Dinas Kesehatan kesehatan Kota andung,
data laporan diambil dari hasil pencatatn harian yang rutin
dilakukan. Macam macam pelaporan adlah :
a. Pelaporan jumlah setiap pemeriksaan Laboratorium
b. Pelaporan Rekapan Tahunan
c. Pelaporan jenis pasien umum

H. PENETAPAN NILAI RUJUKAN DAN PENANGANAN NILAI KRITIS


(CRITICAL VALUE)
1. Penetapan Nilai Rujukan
Nilai rujukan merupakan acuan nilai normal yang berfungsi sebagai
pembanding sehingga dapat disimpulkan apakah hasil Laboratorium
pasien tersebut berada diangka normal atau berada diatas nilai normal.
Lembar hasil Laboratorium yang dikeluarkan oleh Laboratorium harus
disertai dengan nilai rujukan Laboratorium.
Nilai rujukan ditentukan berdasarkan nilai yang tercantum didalam
kit insert suatu alat dan berdasarkan kesepakatan tim dokter
puskesmas padasuka. Berikut tabel nilai rujukan :

No Parameter Nilai Rujukan Satuan


Pemeriksaan
Haematologi
1 Hemoglobin P : 12 –16 , L : 12-16 gr/dL
2 Hematokrit P : 40-54 , L : 36-47 %
PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 17
3 Eritrosit 4.0 – 5.5 Juta/µL
4 Leukosit 4.000 – 10.000 Sel/mm3
5 Trombosit 150.000 – 400.000 Sel/mm3
6 LED
Kimia Darah
1 Gula Darah 110 – 140 Mg/dL
Sewaktu
2 Gula Darah 70 - 110 Mg/dL
Puasa
3 Gula Darah Post 110 – 140 Mg/dL
Prandial
4 Asam Urat P: 2.6 – 6.0 , L : 3.4 – 7.0 Mg/dL
5 Kolesterol < 200 mg/dL
Serologi
1 HIV Non Reaktif
2 HBsAg Non Reaktif
3 Syphilis Negatif
Urinalisis
1 Protein Urin Negatif
2 Reduksi Urin Negatif
3 pH
4 Epitel
5 Leukosit
6 Eritrosit
Mikrobiologi
1 BTA Negatif

2. Prosedur Penyampaian Hasil Kritis


Pengertian: Hasil kritis (Critical Value) adalah hasil pemeriksaan
laboratorium pada beberapa parameter dengan hasil diluar rentang
normal yang ditetapkan (terlalu tinggi atau terlalu rendah) secara
Bersama tim terkair, yang harus segera dilaporkan kepada dokter
penanggung jawab pelayanan, agar dapat diambil tindakan segera guna
mengatasi keadaan / penyakitnya.
Tujuan : Agar tidak terjadi keterlambatan penangana pasien yang
mengalami kegawatan atau dalam keadaan kritis.
Kebijakan : Setiap hasil kritis yang ditemukan pada pemeriksaan
laboratorium di Laboratorium Puskesmas Padasuka, harus
segera dilaporkan kepada Dokter atau petugas yang
merujuk pasien ke laboratorium secepat mungkin
Prosedur :

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 18


1. Petugas laboratorium menginterpretasi hasil pemeriksaan
laboratorium apakah termasuk dalam nilai kritis atau tidak, sesuai
dengan nilai ambang kritis untuk tiap tes
2. Petugas laboratorium menyampaikan hasil kritis ke dokter atau
petugas yang merujuk pasien ke laboratorium secepat mungkin
3. Petugas laboratorium yang melaporkan hasil kritis mencatat tanggal
dan waktu pelaporan, nama lengkap dokter atau petugas yang
dihubungi di buku laporan hasil pemeriksaan laboratorium yang
kritis
Unit Terkait: Instalasi Rawat Jalan (Ruang pengobatan umum, ruang
gigi, ruang MTBS, ruang TB, ruang KIA). Berikut tabel angka kritis.

No Parameter Pemeriksaan Nilai kritis Nilai Kritis Tinggi


rendah
Haematologi
1 Hemoglobin
2 Hematokrit
3 Eritrosit
4 Leukosit
5 Trombosit
6 LED
Kimia Darah
1 Gula Darah Sewaktu
2 Gula Darah Puasa
3 Gula Darah Post Prandial
4 Asam Urat
5 Kolesterol

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 19


BAB V

LOGISTIK

A. PERLENGKAPAN
1. Meja pengambilan sampel darah
a. Minimal menggunakan meja setengah biro (ukuran 90x60cm)
b. Mempunyai laci
2. Loket pendaftaran, penerimaan sampel urin dan dahak, pengambilan
hasil
3. Kursi petugas laboratorium dan kursi pasien.
a. Mempunyai sandaran
b. Dapat terbuat dari kayu, besi dan lain-lain
4. Bak cuci
a. Dilengkap kran untuk mengalirkan air bersih
b. Ukuran minimal 40 cm x 40 cm dengan kedalaman bak minimal 30
cm
c. Dilengkapi saluran pipa pembuangan air kotor menuju sistem air
limbah puskesmas
5. Meja pemeriksaan
a. Lebar meja adalah 60 cm dengan panjang sesuai dengan kebutuhan
pelayanan yang diselenggarakan
b. Meja pemeriksaan terbuat dari bahan tahan panas, tahan zat kimia,
mudah dibersihkan, tidak berpori dan berwarna terang
c. Ada meja khusus untuk meletakan centrifuge
6. Lemari pendingin
a. untuk menyimpan reagen dan sampel, volume sesuai kebutuhan
b. Reagen dan sampel disimpan dalam lemari pendingin yang terpisah
7. Lemari alat
a. Berfungsi untuk menyimpan alat,
b. Ukuran sekitar 160 cm x 40 cm x 100 cm
c. Dapat terbuat dari kayu, atau rangka alumunium dengan rak
terbuat dari kaca
d. Khusus untuk mikroskop dilengkapi dengan lampu 5 watt
8. Rak reagen
a. Berfungsi adalah untuk menyimpan reagen
b. Ukuran sesuai kebutuhan
c. Dapat terbuat dari kayu yang dilapisi teflon atau dapat terbuata dari
kaca
B. PERALATAN
1. Daftar Peralatan Laboratorium

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 20


Ketentuan peralatan yang ada di Laboratorium UPT Puskesmas
Padasuka berdasarkan PERMENKES No 411 tahun 2010. Namun
peralatan yang diperlukan pada dasarnya menyesuaikan dengan
kemampuan pemeriksaan dari laboratorium yang bersangkutan. Berikut
daftar peralatan sesuai PERMENKES 75 tahun 2014 berbanding daftar
peralatan yang tersedia di UPT Puskesmas Padasuka

JUMLAH PERALATAN
UPT
JENIS PERALATAN PERMENKES
NO PUSKESMAS
411 TH 2010
PADASUKA
I. SET LABORATORIUM
1 Batang pengaduk 3 buah 3
2 Beaker gelas 3 buah 3
3 Botol pencuci 1 buah 2
4 Corong kaca (5cm) 3 buah 5
5 Erlenmeyer gelas 2 buah 7
6 Fotometer 1 buah 2
7 Gelas ukur (100 cc) 1 buah 1
8 Gelas ukur (16 Oz/500 ml) 1 buah 1
9 Hematology analyzer 1 set 1
10 Hemositometer set/ alat hitung
1 set 1
manual
11 Lemari es 1 buah 2
12 Mikroskop binokuler 1 buah 2
13 Pipet mikro 5-50 ul, 100-200
1 buah 1
ul, 500-1000 ul
14 Pipet berskala (vol 1 cc) 3 buah 3
15 Pipet berskala (vol 10 cc) 3 buah 3
16 Pipiet tetes (pipiet pasteur) 12 buah 5
17 Pot spesimen dahak (mulut Sesuai Sesuai
lebar) kebutuhan kebutuhan
18 Pot spesimen urin (mulut lebar) Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
19 Rotator plate 1 buah 1
20 Sentrifuge listrik 1 buah 1
21 Sentrifuge mikrohematokrit 1 buah 1
22 Tip pipet (kuning,biru) Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
23 Tabung kapiler Sesuai Sesuai
mikrohematokrit
kebutuhan kebutuhan
24 Tabung reaksi (12 mm) Sesuai
50
kebutuhan
25 Tabung reaksi dengan tutup
12 buah 15
karet gabus
26 Tabung sentrifuge tanpa skala 6 buah 16

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 21


27 Telly counter 1 buah 3
28 Termometer raksa 0-50°
1 buah 0
Celcius
29 Urinometer 1 buah 2
30 Wadah akuades 1 buah 5
31 Wetergreen set (tabung Laju
3 set 4 set
Endap Darah)
II. BAHAN HABIS PAKAI
1 Blood lancet dengan autoklik Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
2 Kawat asbes 1 buah 1
3 Kertas lakmus Sesuai
1
kebutuhan
4 Kertas saring Sesuai
0
kebutuhan
5 Kaca objek Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
6 Kaca penutup/dek glass Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
7 Penghisap karet 3 buah 1
III. PERLENGKAPAN
1 Kaki tiga 1 buah 1
2 Lampu spirtus 1 buah 5 buah
3 Pembendung 1 buah 5 buah
4 Penjepit tabung 2 buah 3
5 Pensil kaca 1 buah 1
6 Pemanas dengan air 1 buah 0
7 Rak pengering 1 buah 1
8 Rak pewarna 1 buah 1
9 Rak tabung reaksi 1 buah 15
10 Stopwatch 1 buah 3
11 Ose 3 buah 5 buah
12 Sikat tabung reaksi 1 buah 3

IV.
MEUBELAIR
1 Kursi kerja 2 buah 5 buah
2 Lemari peralatan 1 buah 2
3 Meja tulis ½ biro 1 buah 2 buah
V. PENCATATAN DAN PELAPORAN
1 Buku register pelayanan Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
2 Formulir informed consent Sesuai Sesuai
kebutuhan kebutuhan
3 Formulir dan surat keterangan Sesuai Sesuai
lain sesuai kebutuhan kebutuhan kebutuhan

2. Pemeliharaan Peralatan

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 22


Setiap peralatan harus dilkukan pemeliharaan sesuai dengan
petunjuk penggunaan, agar diperoleh kondisi yang optimal, dapat
beroperasi dengan baik dan tidak terjadi kerusakan.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk semua jenis alat, sehingga
diperoleh peningkatan kualitas produksi, peningkatan keamanan kerja,
pencegahan produksi yang tiba-tiba terhenti, penekanan waktu
luang/pengangguran bagi tenaga pelaksana serta penurunan biaya
perbaikan
Untuk itu, setiap alat harus mempunyai kartu pemeliharaan yang
diletakan pada atau di dekat alat tersebut yang mencatat setiap
tindakan pemeliharaan yang dilakukan dan kelainan-kelainan yang
ditemukan. Bila ditemukan kelainan, maka hal tersebut harus segera
dilaporkan kepada penanggung jawab alat untuk dilakukan perbaikan.

3. Perbaikan Peralatan
a. Pastikan masalahnya. Jangan membuat asumsi tentang
kemungkinan permasalahan.
b. Jika penanganan sederhana gagal, minta bantuan atasan atau
hubungi agen untuk menanyakan masalah tersebut.
c. Tempelkan label bahwa alat rusak.
d. Catatlah semua tindakan/ upaya perbaikan pada catatan khusus.

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 23


Dalam setiap pelaksanaan pelayanan di Puskesmas perlu diperhatikan
upaya keselamatan pasien dan petugas. Yakni dengan melakukan identifikasi
risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi dengan metode
FMEA(Failure Mode Effect Analysis), ataupun melalui metode identifikasi
resiko pada saat pelaksanaan kegiatan atau RCA (Root Cause Analysis). Upaya
pencegahan resiko terhadap sasaran atau dalam hal in keselamatan pasien di
laboratorium UPT Puskesmas Padasuka dilakukan dengan beberapa upaya
diantaranya:
1. Penggunaan jarum suntik disposible
2. Penggunaan jarum lancet disposible
3. Penggunaan sarung tangan petugas yang disposible
4. Penggunaan masker untuk menghindari penularan melalui udara
5. Pengisian informed consent untuk beberapa jenis tindakan
6. Pengisian label/identitas pasien dengan benar
7. Penjaminan Mutu Hasil pemeriksaan Laboratorium UPT Puskesmas
Padasuka.

Untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran


terhadapan sasaran keselamatan pasien di UPT PKM Padasuka. Indikator
keselamat pasien Laboratorium UPT PKM Padasuka adalah “Tidak terjadi
kesalahan identifikasi pada pasien” . Identifikasi pasien yang benar meliputi
data pasien (nama, usia, no RM), data pasien pada Lembar hasil Laboratorium
(penulisan hasil sesuai dengan permintaan pemeriksaan, nama pasien, dan
usia pasien).
Indikator keselamatan pasien dapat berubah perperiodik apabila indicator
yang ditentukan sudah mencapai target, dan dapat dipertahankan.

BAB VII
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

A. KEGIATAN K3 DI LABORATORIUM
Adapun kegiatan dalam Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 di
Laboratorium antara lain:
1. Memastikan tempat kerja yang menunjang K3
2. Memastikan sanitasi lingkungan kerja yang menunjang K3
3. Memastikan proses kerja yang menunjang K3
4. Mengelola dan menggunakan bahan dan peralatan kerja yang menjamin
K3
5. Mengelola limbah laboratorium hasil pemeriksaan yang menunjang K3

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 24


B. LINGKUNGAN KERJA
Desain tempat kerja yang menunjang K3 adalah sebagai berikut:
1. Ruang kerja dirancang khusus untuk memudahkan proses kerja di
laboratorium
2. Tempat kerja disesuaikan dengan posisi atau cara kerja
3. Pencahayaan cukup dan nyaman
4. Ventilasi cukup dan sesuai
5. Prosedur kerja tersedia di setiap ruangan dan mudah dijangkau jika
diperlukan
6. Dipasang tanda peringatan untuk daerah berbahaya

C. SANITASI LINGKUNGAN
Sanitasi di lingkungan kerja yang perlu diperhatikan sehingga dapat
menunjang K3 adalah:
1. Semua ruangan harus bersih, kering dan hygenis;
2. Sediakan tempat sampah yang sebelah dalamnya dilapisi dengan
kantong plastik dan diberi tanda khusus;
3. Tata ruang laboratorium harus baik sehingga tidak dapat dimasuki/
menjadi sarang serangga atau binatang pengerat;
4. Sediakan tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan dibersihkan
secara teratur;
5. Petugas laboratorium dilarang makan dan minum di laboratorium;
6. Dilarang meletakan perhiasan dalam bentuk apapun di laboratorium.

D. PROSES KERJA
Agar setiap kegiatan dapat menunjang K3, maka ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, antara lain:
1. Melaksanakan praktik laboratorium yang benar. Setiap petugas harus
mengerti dan melaksanakan upaya pencegahan terhadap bahaya
yang mungkin terjadi, dapat menggunakan setiap peralatan
laboratorium dan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja dengan
benar, serta mengetahui cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan di
laboratorium.
2. Tersedia fasilitas laboratorium untuk kesehatan dan keselamatan
kerja, seperti tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan alat
pemadam kebakaran;
3. Dilarang makan, minum (termasuk dari botol air) dan merokok di
tempat kerja;
4. Tempat kerja harus selalu dalam keadaan bersih. Kaca pecah, jarum
atau benda tajam dan barang siasa laboratorium harus ditempatkan
dalam bak/peti dalam laboratorium dan diberi keterangan;
5. Sarung tangan bekas pakai harus ditempatkan dalam bak/peti
kuning (menjadi limbah medis infeksius) yang diberi tanda khusus;
6. Semua tumpahan harus segera dibersihkan;

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 25


7. Dilarang menggunakan mulut pada waktu memipet, gunakan karet
penghisap.

E. BAHAN DAN PERALATAN


Dalam mengelola bahan dan peralatan laboratorium agar dapat
menunjang K3, maka harus diperhatikan :
1. Semua petugas harus mengetahui cara pengelolaan bahan kimia yang
benar antara lain pengelolaan bahan kimia, bahan kimia yang tidak
boleh tercampur, efek toksik dan persyaratan penyimpanannya.
2. Setiap petugas harus mengenal bahaya bahan kimia dan mempunyai
pengetahuan serta keterampilan untuk menangani kecelakaan.
3. Semua bahan kimia yang ada harus diberi label, dan tanda
peringatan yang sesuai.
4. Peralatan yang rusak atau pecah harus dilaporkan kepada
penanggung jawab laboratorium.
5. Kantong tempat sampah harus ditempatkan di tempat yang telah
ditentukan.

F. LIMBAH LABORATORIUM DAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN


(B3)
1. Pengelolaan Limbah Hasil pemeriksaan
Pengelolaan limbah hasil pemeriksaan adalah sebagai berikut :
a. Limbah sampah dikumpulkan sesuai dengan jenisnya (cair, padat,
medis/infeksius, non medis).
b. Pot urin bekas pemeriksaan urin dipisahkan dari urin dan
dikumpulkan sesuai jenisnya.
c. Pot dahak bekas pemeriksaan BTA didekontaminasi menggunakan
lisol dan dibungkus kantong plastik, kemudian dikumpulkan sesuai
jenisnya.
d. Alat pengambilan spesimen (spuit, dan blood lancet) ditutup,
kemudian dikumpulkan di kotak sampah medis.
e. Limbah cair umum dialirkan ke pembuangan, limbah cair medis di
buang ke SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah), Limbah padat
umum dibuang melalui petugas kebersihan dan limbah padat medis
dikelola petugas sanitarian untuk dibuang sesuai kebutuhan.
2. Pengelolaan B3 dan Limbah
Terdapat dua jenis limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yaitu limbah
padat dan limbah cair, dimana pengelolaan keduanya adalah sebagai
berikut :
a. Melakukan pengurangan jumlah limbah B3
b. Sedapat mungkin menggunakan bahan non B3
c. Melakukan pemisahan limbah B3 dan non B3
d. Memberikan tanda bahan B3 dan non B3
e. Dalam penyimpanan, jika ada bahan berbahaya diletakan di bagian
bawah

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 26


f. Memisahkan pembuangan sampah/limbah B3 dan non B3

G. ALAT PELINDUNG DIRI


Dalam rangka menunjang pelaksanaan K3 di laboratorium UPT
Puskesmas Padasuka, maka perlu adanya tertib penggunaan alat
pelindung diri (APD) dalam bekerja, antara lain :
1. Petugas wajib memakai Alat Pelindung Diri (APD) selama bekerja, yang
terdiri dari jas laboratorium, masker, sarung tangan, alas kaki tertutup.
2. Jas laboratorim yang bersih harus dipakai terus menerus selama
bekerja dalam laboaratorium dan harus dilepaskan serta ditinggalkan di
laboratorium.
3. Rambut panjang harus diikat kebelakang dengan rapi.
4. Petugas harus mencuci tangan secara hygenis dan menyeluruh sebelum
dan setelah melakukan aktifitas laboratorium.

Oleh karenanya perlu dilakukan pemantauan terhadap penggunaan alat


pelindung diri, seperti :
a. Penggunaan jas laboratorium di laboratorium
b. Penggunaan masker
c. Penggnaan sarung tangan
d. Penggunaan alas kaki tertutup
e. Kerapihan rambut yang menunjang K3
f. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktifitas
laboratorium.

BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 27


Laboratorium puskesmas melaksanakan pengukuran, penetapan dan
pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis
penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada
kesehatan perorangan dan masyarakat di wilayah kerja puskesmas.

A. Bakuan Mutu
Demi menjamin tercapainya dan terpeliharanya mutu dari waktu ke waktu,
diperlukan bakuan mutu berupa pedoman/bakuan yang tertulis yang dapat
dijadikan pedoman kerja bagi pelaksana.

B. Pamantauan Mutu
proses atau semua tindakan yang dilakukan untuk menjamin ketelitian dan
ketepatan hasil pemeriksaan. Kegiatan ini berupa pemantauan mutu
internal, pemantauan mutu eksternal dan peningkatan mutu.

C. Cakupan
Objek pemantauan mutu internal meliputi : tahap pra analitik, tahap
analitik dan tahap pasca analitik
1. Tahap pra analitik adalah tahap mulai mempersiapkan pasien,
megambil spesimen, menerima spesimen, mengirim spesimen rujukan
sampai dengan menyimpan spesimen
2. Tahap analitik adalah tahap mulai dari persiapan reagen,
mengkalibrasi, dan memelihara peralatan laboratorium, uji ketepatan
dan ketelitian dengan menggunakan kontrol dan pemeriksaan spesimen
3. Tahap pasca analitik adalah tahap mulai dari mencatat hasil, dan
melakukan validasi hasil, serta meberikan interpretasi hasil sampai
dengan pelaporan.

D.Peningkatan Mutu
Peningkatan mutu adalah suatu proses terus menerus yang dilakukan oleh
laboratorium sebagai tindak lanjut dari pemantauan mutu internal dan
pemantauan mutu ekssternal untuk meningkatkan kinerja laboratorium

BAB IX
PENUTUP

Pedoman internal tentang pelayanan laboratorium UPT puskesmas


Padasuka ini digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, upaya
pengembangan, dan peningkatan pelayanan serta mutu di laboratorium
puskesmas Padasuka. Untuk keberhasilan pelaksanaan Pedoman Pelayanan
Laboraorium Puskesmas Padasuka diperlkan komitmen dan kerja sama
semua pihak.

PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 28


PEDOMAN LABORATORIUM UPT PUSKESMAS PADASUKA 29

Anda mungkin juga menyukai