Anda di halaman 1dari 21

PEDOMAN PELAYANAN LABORATORIUM

UPT PUSKESMAS UMBULHARJO I

No. Dokumen : PD/06/UH/2017


No. Revisi : 0
Berlaku Tanggal : 2 Januari 2017

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS UMBULHARJO I
JL. Veteran No. 43, Kode Pos 55165 Telp./Fax. (0274) 419704
Email : puskuh@jogjakota.go.id, Web site : www.jogjakota.go.id
HOTLINE SMS : 08122780001, HOTLINE EMAIL : upik@jogjakota.go.id

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,atas berkah dan rahmat Nya, sehingga
tersusunlah buku pedoman Pelayanan Laboratorium Puskesmas Umbulharjo I ini.

Saat ini kebutuhan akan standar pelayanan merupakan suatu hal yang sangat penting,
khususnya di Instalasi Laboratorium, buku ini akan menjadi acuan bagi petugas untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada pasien sesuai dengan batasan dan
tanggung jawab masing–masing. Disamping itu, dalam rangka meningkatkan mutu
Puskesmas dan melaksanakan visi dan misinya, diperlukan Pedoman Pelayanan untuk
pemeriksaan laboratorium agar senantiasa dapat menjaga mutu pelayanan yang diberikan
kepada pasien.

Buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan dan saran dari berbagai pihak
sangat kami harapkan untuk revisi dikemudian hari.

Ditetapkan di Yogyakarta
Pada tanggal 22 Januari 2017

KEPALA,

dr. Dadan Andriyanto


NIP. 19831025 200902 1 002

2
DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................................ 01
KATA PENGANTAR ................................................................................................... 02
DAFTAR ISI ................................................................................................................ 03
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................... 04
B. Tujuan Pedoman ............................................................................................... 04
C. Sasaran Pedoman ............................................................................................. 04
D. Ruang Lingkup Pedoman................................................................................... 04
E. Batasan Operasional.......................................................................................... 05
F. Landasan Hukum .............................................................................................. 05

BAB II STANDAR KETENAGAAN


A. Kualifikasi Sumber Daya manusia ...................................................................... 07
B. Distribusi Ketenagaan ........................................................................................ 07
C. Jadwal Kegiatan................................................................................................. 07

BAB IIISTANDAR FASILITAS


A. Denah Ruang ..................................................................................................... 09
B. Standar Fasilitas ................................................................................................ 09

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN


A. Lingkup Kegiatan ............................................................................................... 09
B. Metode ............................................................................................................... 11
C. Langkah Kegiatan .............................................................................................. 11

BAB V LOGISTIK
A. Perencanaan ..................................................................................................... 13
B. Penganggaran ................................................................................................... 13
C. Pengadaan ........................................................................................................ 13
D. Distribusi ............................................................................................................ 13
E. Pemeliharaan dan Perbaikan Alat ...................................................................... 13
F. Perlengkapan dan Peralatan .............................................................................. 13

BAB VI KESELAMATANSASARAN KEGIATAN/PROGRAM


A. Pengertian ......................................................................................................... 15
B. Tujuan................................................................................................................ 15
C. Standar Keselamatan ........................................................................................ 15
D. Sasaran Keselamatan........................................................................................ 15
E. Jenis Resiko ...................................................................................................... 15
F. Tata Laksana ..................................................................................................... 16

BAB VII KESELAMATAN KERJA................................................................................ 17


BAB VIII PENGENDALIAN MUTU .............................................................................. 20
BAB IX PENUTUP ...................................................................................................... 21

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, disebutkan bahwa
tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomi dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan dan


mempunyai peran besar dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut
di atas.

Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari pelayanan kesehatan


perseorangan primer dan pelayanan kesehatan masyarakat primer.Upaya kesehatan
tersebut dikelompokkan menjadi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pilihan.Oleh karena upaya pelayanan Laboratorium Puskesmas merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas, maka
Puskesmas wajib menyelenggarakan laboratorium di Puskesmas.

Adapun rincian kegiatan untuk masing-masing upaya ditetapkan dengan tetap berprinsip
pada pelayanan secara holistik, komprehensif dan terpadu dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Saat ini Puskesmas sudah merata di seluruh Indonesia, dan setiap kecamatan telah
memiliki minimal satu Puskesmas.Puskesmas memberikan kontribusi yang sangat berarti
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, namun demikian belum diikuti dengan
peningkatan mutu pelayanan dan keterjangkauan oleh seluruh masyarakat.

Dengan makin berkembangnya teknologi kesehatan, meningkatnya tuntutan masyarakat


akan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adanya transisi epidemiologi penyakit,
perubahan struktur demografi, otonomi daerah, serta masuknya pasar bebas, maka
Puskesmas diharapkan mengembangkan dan meningkatkan mutu layanannya. Untuk
meningkatkan mutu pelayanan yang optimal, maka diperlukan kegiatan yang dapat
menentukan diagnosa penyakit secara pasti yaitu pelayanan laboratorium yang bermutu.

Laboratorium Puskesmas melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap


bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit,
kondisi kesehatan, atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.

B. TUJUAN PEDOMAN
a. Menjadi acuan petugas dalam penyelenggaraan laboratorium Puskesmas Umbulharjo I.
b. Menjadi standar monitoring dan evaluasi pelayanan laboratorium di Puskesmas
Umbulharjo I.

C. SASARAN PEDOMAN
Tenaga teknis dan non teknis laboratorium Puskesmas Umbulharjo I.

D. RUANG LINGKUP PEDOMAN


Ruang lingkup pedoman ini meliputi sarana, prasarana, jenis-jenis pemeriksaan, standar
hasil pemeriksaan, keselamatan, dam mutu laboratorium.

4
E. BATASAN OPERASIONAL
Pemeriksaan laboratorium adalah salah satu sarana kesehatan yang melakukan kegiatan
pemeriksaan guna menunjang diagnose suatu penyakit, berdasarkan rujukan dari unit
pemeriksaan yang dimulai dari kedatangan pasien atas rujukan dari init pelayanan sampai
dengan diperoleh hasil laboratorium pasien. Laboratorium Puskesmas Umbulharjo I
merupakan laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik di
bidang Hematologi, Kimia Klinik, Imunologi dan Serologi serta Mikrobiologi. Batasan
operasional untuk jenis pemeriksaan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Urin Rutin.
Pemeriksaan Urin Rutin adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan
yang membutuhkan bahan urin antara lain : urin rutin,protein urin, reduksi urin.
2. Pemeriksaan Hematologi.
Pemeriksaan Hematologi adalah : pemeriksaan yang mencakup pemeriksaan darah
lengkap,Hb, AL, AE, AT, Hematokrit, LED, hitung jenis lekosit ,golongan darah dan
Rhesus.
3. Pemeriksaan Kimia Klinik.
Pemeriksaan Kimia Klinik adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa
pemeriksaan antara lain : Gula darah, Cholesterol total, LDL, HDL, Asam Urat,
Trigliserid, SGOT, SGPT, Ureum, Creatinin.
4. Pemeriksaan Imunologi dan Serologi.
Pemeriksaan Imunologi dan Serologi adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa
pemeriksaan yeng memerlukan serum sebagai bahan pemeriksaan yaitu :widal,
malaria, NS1 , Anti Dengue IgG/ IgM, HIV Rapid, Siphilis, HBsAg, tes kehamilan.
5. Pemeriksaan Mikrobiologi.
Pemeriksaan mikrobiologi adalah : pemeriksaan yang mencakup pemeriksaan BTA ,
Gonore.
6. Pemeriksaan Faeces.
Pemeriksaan faeces adalah pemeriksaan yang mencakup pemeriksaan faeces rutin.

F. LANDASAN HUKUM
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2013 Tentang Cara
Penyelenggaraan Laboratorium Klinik Yang Baik.

5
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaran Laboratorium Pusat kesehatan masyrakat Untuk dapat melaksanakan
fungsinya dan menyelenggarakan upaya wajib Puskesmas, dibutuhkan sumber daya
manusia yang mencukupi baik jumlah maupun mutunya.Pola ketenagaan minimal harus
dimiliki oleh Puskesmas, Puskesmas Dengan Tempat Perawatan (PDTP), dan Puskesmas
di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan terluar (PDTPK).Jenis, kualifikasi dan
Jumlah Tenaga Laboratorium Puskesmas dapat dilihat pada tabel 1 berikut :
Tabel 1. Jenis, Kualifikasi dan Jumlah Tenaga Laboratorium Puskesmas
JUMLAH
NO JENIS TENAGA KUALIFIKASI
PDTP PUSKESMAS PDTPK
1 Penanggungjawab Dokter 1 1 1
2 Tenaga Teknis Analis Kesehatan (DIII) 2 1 1
3 Tenaga Non Teknis Minimal SMU/Sederajat 1 1 1

Ketentuan lainnya:
1. Penambahan tenaga pelaksana tergantung dari beban kerja laboratorium.
2. Penanggungjawab Laboratorium Puskesmas adalah dokter Puskesmas/kepala
Puskesmas.
3. Setiap petugas laboratorium harus mempunyai uraian tugas yang tertulis dan
diketahui oleh kepala Puskesmas.

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Jumlah tenaga yang di persyaratkan untuk pelayanan di ruang laboratorim sesuai dengan
Permenkes Nomor 37 Tahun 2012 adalah 1 orang penanggungjawab (dokter), 1 orang
tenaga teknis (analis kesehatan) dan 1 orang tenaga non teknis (SMA/sederajat).
Keadaan riil di Puskesmas Umbulharjo I adalah memiliki 3 orang
(penanggungjawab) dokter, 3 orang tenaga teknis (analis kesehatan) :
1. Penanggungjawab Laboratorium Puskesmas
Penanggungjawab Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan tanggungjawab :
a. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis laboratorium.
b. Bertanggungjawab terhadap mutu laboratorium, validasi hasilpemeriksaan
laboratorium, mengatasi masalah yang timbul dalampelayanan laboratorium.
c. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan laboratorium.
d. Merencanakan dan mengawasi kegiatan pemantapan mutu.
2. Tenaga Teknis
Tenaga teknis laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan tanggungjawab :
a. Melaksanakan kegiatan teknis operasional laboratorium sesuai kompetensi dan
kewenangan berdasarkan pedoman pelayanandan standar prosedur operasional.
b. Melaksanakan kegiatan mutu laboratorium.
c. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan.
d. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium.
e. Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab laboratorium atau tenaga
kesehatan lain.
f. Menyiapkan bahan rujukan spesimen.
3. Tenaga Non Teknis
a. Membantu tenaga teknis menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan.
b. Membantu tenaga teknis menyiapkan pasien.
c. Membantu adminitrasi.

6
C. JADWAL KEGIATAN
Pelayanan Laboratorium Puskesmas Umbulharjo I buka setiap hari Senin-Kamis jam
08.00-13.00, Jum’at jam 08.00-11.00, dan Sabtu jam 08.00-12.00.

7
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG

pintu Meja Mikroskop


Meja
sampling
Meja
Kerja

Meja
administrasi

Wastafel

Lemari Almari kulkas


Stok Dokumen Rak Bak
Penge
BTA
catan

B. STANDAR FASILITAS RUANGAN


Luas ruangan setiap kegiatan cukup menampung peralatan yang dipergunakan, aktifitas
dan jumlah petugas yang berhubungan dengan spesimen/pasien untuk kebutuhan
pemeriksaan laboratorium.Semua ruangan mempunyai tata ruang yang baik sesuai alur
pelayanan dan memperoleh sinar matahari/cahaya dalam jumlah yang cukup.
Konstruksi ruang laboratorium adalah sebagai berikut :
1. Dinding terbuat dari tembok permanen warna terang, menggunakan cat yang tidak
luntur. Permukaan dinding rata jadi mudah dibersihkan, tidak tembus cairan serta tahan
terhadap desinfektan (keramik).
2. Langit-langit terbuat dari bahan yang kuat, warna terang dan mudah dibersihkan.
3. Pintu kuat rapat, serta dapat mencegah masuknya serangga dan binatang lainnya.
4. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan, berwarna terang dan tahan
terhadap perusakan oleh bahan kimia, kedap air, permukaan rata dan tidak licin.
5. Kamar kecil/WC pasien laboratorium bergabung dengan WC pasien Puskesmas

8
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
1. Kemampuan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas Umbulharjo I meliputi
pemeriksaan-pemeriksaan dasar seperti :

NO SPESIMEN JENIS PEMERIKSAAN


1 Darah Hematologi:
1. Darah lengkap
2. Hb
3. LED
4. Hitung Jenis Lekosit
5. Golongan Darah
6. Malaria
Kimia Darah:
1. Gula Darah
2. Kolesterol
3. Trigliserid
4. Asam Urat
5. Ureum
6. Creatinin
7. SGOT/ SGPT
8. LDL cholesterol
9. HDL Cholesterol
Imunoserologi : NS1 ,Anti Dengue IgG/ IgM, HIV Rapid, HBsAg,
Shipilis
2 Urin Urin Rutin
Reduksi Urin
Protein Urin
HCG Tes
3 Bakteriologi BTA ( Bakteri Tahan Asam)
Gonorhoeae
4 Faeces Faeces Rutin

2. Rentang Nilai Rujukan Hasil Pemeriksaan Laboratoratorium


HEMATOLOGI SATUAN HARGA NORMAL
Hemoglobin gr/dl Lk : 13 18 , Pr : 12 – 16
Lecosit 109 /L 4,0 - 11,0
12
Erytrosit 10 /L 4,5 - 6,0
Trombosit 9
10 /L 150 – 450
Hematrokit % 37,0 - 50,0
MCH FL 82,0 - 95,0
MCV pg 27,0 - 31,0
MCHC g/l 32,0 - 36,0
LED I mm/jam 0 – 20
LED II mm/jam 0 – 20
HITUNG JENIS
Basofil % 0–1
Eosinofil % 1 - 3'
Batang % 2 - 6'

9
Segmen % 50 - 70'
Limfosit % 20 - 40'
Monosit % 2 - 8'
KIMIA DARAH SATUAN HARGA NORMAL
FUNGSI HATI
SGOT U/L Lk : 0 -37, Pr : 0 – 31
SGPT U/L Lk : 0 - 42, Pr : 0 – 32
Bilirubin Total mg/dl 0–1
Bilirubin Direk mg/dl 0,00 - 0,25
DIABETES
Glucosa Puasa mg/dl 70 – 115
Glucosa 2 Jam PP mg/dl < 140
Glucosa Sewaktu mg/dl < 180
FUNGSI GINJAL
Ureum mg/dl 10 - 50'
Creatinin mg/dl 0,5 - 1,2
Asam Urat mg/dl Lk :3,4-7,0 Pr :2,4 -5,7
LEMAK
Cholesterol mg/dl < 200
Cholesterol HDL mg/dl Lk : 35 - 55 Pr : 45 – 65
Cholesterol LDL mg/dl < 150
Trigliserida mg/dl < 200
SEROLOGI
HIV Non Reaktif
HBsAg Non Reaktif

3. Waktu Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan Laboratorium

No Jenis Pemeriksaan Target Waktu Penyerahan

1 Urin Rutin 30 menit


2 Protein Urin 15 menit
3 Reduksi Urin 15 menit
4 Darah Lengkap 2 jam
5 Hb 15 menit
6 LED 2 jam
7 Hitung Jenis Lekosit 30 menit
8 Golongan darah 10 menit
9 Gula darah 30 menit
10 Kolesterol 30 menit
11 Asam urat 30 menit
12 BTA/ Sputum 2 hari
13 Kusta 2 jam
14 Widal 1 jam
15 Malaria 2 jam
16 NS1 1 jam
17 Anti Dengue IgG/ IgM 1 jam
18 HIV Rapid 1 jam
19 HBsAg 1 jam
20 Tes Kehamilan 30 menit
21 Faeces Rutin 1 jam

10
4. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 59 Tahun 2015 tentang Tarif Layanan
Instalasi Laboratorium Puskesmas.
JENIS PEMERIKSAAN HARGA JENIS PEMERIKSAAN HARGA
(Rp) (Rp)
Darah rutin 17.500 Gula Darah 12.500
Hemoglobin 5.000 Asam urat 14.000
Golongan Darah 5.000 Kolesterol 14.000
Rhesus 5.000 Trigliserid 17.000
HJL 7.000 LDL cholesterol 14.000
LED 5.000 HDL cholesterol 16.000
AL 5.000 Ureum 14.000
Hematokrit 7.000 Creatinin 14.000
AT 5.000 SGOT 14.000
Napza 80.000 SGPT 14.000
Tes kehamilan 7.000 BTA Gratis
Feaces rutin 5.000 Gonore 16.000
Urin rutin 8.000 Anti HIV Rapid Gratis
Protein Urin 5.000 Sipilis 28.000
Reduksi Urin 5.000 HBsAg 22.000

B. Metode
Metode pemeriksaan laboratorium di Puskesmas Umbulharjo I menggunakan metode
manual, semi automatik.

C. Langkah Kegiatan
Alur Kegiatan Pemeriksaan

Pasien
1

Loket Pendaftaran Puskesmas 8

Ruang Pemeriksaan Dokter


3

Ruang Laboratorium
4

7 Pengambilan/Penerimaan Spesimen
5

Pemeriksaan
6

Penyerahan Hasil

Keterangan Gambar:
1. Pasien datang, mendaftarkan diri di loket pendaftaran Puskesmas.
2. Pasien menuju ruang pemeriksaan dokter/bidan (ruang kesehatan ibu dan KB) untuk
diperiksa, dan bila diperlukan diberi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
(Formulir 1).
3. Menyerahkan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium kepada petugas
laboratorium.

11
4. Setelah menyerahkan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium, pasien diambil
spesimennya.
5. Spesimen yang telah diambil diperiksa oleh petugas laboratorium.
6. Formulir hasil pemeriksaan Laboratorium Puskesmas (Formulir 2) diserahkan kepada
pasien.
7. Formulir hasil pemeriksaan laboratorium dibawa oleh pasien ke ruang pemeriksaan
dokter/bidan untuk mendapat penjelasan dari dokter/bidan tentang hasil pemeriksaan
laboratorium tersebut.
8. Formulir hasil pemeriksaan laboratorium diserahkan oleh dokter/bidan pemeriksa
kepada pasien.

12
BAB V
LOGISTIK

A. PERENCANAAN
Menentukan macam, mutu, dan jumlah alat, bahan habis pakai dan reagensia yang
dibutuhkan dalam pelayanan ruang laboratorium :
1. Peralatan kesehatan.
Peralatan medis yang digunakan mengacu pada permenkes no 37 tahun 2012 dan
apabila ada kekurangan jumlah peralatan dilaporkan kepada bagian inventaris barang
untuk direncanakan dianggarkan pembelian atau permintaan barang kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten.
2. Bahan habis pakai dan reagensia direncanakan kebutuhan dalam satu tahun lewat unit
farmasi untuk selanjutnya dilaporkan kepada bagian perbekalan Puskesmas untuk
direncanakan pembelian sesuai anggaran yang ada.

B. PENGANGGARAN
1. Perkiraan biaya peralatan , dan bahan habis pakai selama setahun diusulkan bersama
dengan unit farmasi dan inventaris barang kedalam rencana usulan kegiatan
Puskesmas.
2. Barang yang diperlukan dan jumlahnya, harga satuan dan harga total harus disusun
dalam bentuk tabel

C. PENGADAAN
Pengadaan peralatan, bahan medis habis pakai dan reagensia sesuai kebutuhan:
1. Pengadaan peralatan, bahan medis habis dan reagensia pakai sesuai dengan buku
pedoman (Permenkes dan kebutuhan)
2. UPT Puskesmas Umbulharjo I Menyatakan Reagensia tidak tersedia apabila:
a. Stok Opname di Ruang laboratorium UPT Puskesmas Umbulharjo I Habis
b. Stok Opname di Ruang apotik UPT Puskesmas Umbulharjo I Habis
c. Stok Opname di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Habis

D. PENYIMPANAN
Peralatan kecil dan bahan habis pakai disimpan dilemari stok

E. DISTRIBUSI
Peralatan dan bahan habis pakai dapat dikeluarkan untuk digunakan bila diperlukan.

F. PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN ALAT


1. Ada protap pemeliharaan, pemeriksaaan, dan perbaikan alat secara berkala
2. Ada jadwal pemeriksaan dan pemeliharaan alat
3. Ada bukti pelaksanaan dan pemeliharaan
4. Ada bukti kalibrasi alat

G. PERLENGKAPAN DAN PERALATAN


1. Perlengkapan
a. Meja pengambilan sampel darah menggunakan meja kayu
b. Kursi petugas laboratorium dan kursi pasien
1) Mempunyai sandaran
2) Terbuat dari besi, dan lain-lain
c. Bak cuci/sink
1) Dilengkapi keran untuk mengalirkan air bersih
2) Dilengkapi saluran/pipa pembuangan air kotor menuju system pengolahan air
limbah Puskesmas
d. Meja pemeriksaan

13
1) Lebar dan panjang meja sesuai dengan kebutuhan pelayanan yang
diselenggarakan
2) Meja pemeriksaan terbuat/dilapisi dari bahan tahan panas, tahan zat kimia
(seperti teflon/ formika), mudahdibersihkan, tidak berpori dan berwarna terang
e. Lemari pendingin (refrigerator)
1) Fungsinya adalah untuk menyimpan reagen dan sampel, volume sesuai
kebutuhan
2) Reagen dan sampel disimpan dalam lemari pendinginyang terpisah
f. Instrumen cabinet
1) Fungsinya untuk menyimpan alat dan material laboratorium
2) Terbuat dari besi dan kaca
2. Peralatan
Jenis dan jumlah peralatan Laboratorium Puskesmas tergantung dari metode
pemeriksaan, jenis dan program Puskesmas.Daftar peralatan utama dan penunjang
Laboratorium Puskesmas dapat dilihat pada tabel 3 berikut:
Daftar Peralatan Utama dan Peralatan Penunjang Laboratorium Puskesmas
NO JENIS PERALATAN PUSKESMAS
I Peralatan Utama
A Peralatan Pemeriksaan
1 Hematology Analyzer 1
2 Mikroskop Binokuler 1
3 Centrifuge Hematokrit 1
4 Pipet Mikro 10-100, 100-1000, 500 ul 1 Set
5 Sentrifus Darah/ Urin 1
B Peralatan Gelas
1 Kaca Objek sesuai kebutuhan
2 Kaca Penutup (Dek Glass) sesuai kebutuhan
3 Tabung Reaksi (12 mm) sesuai kebutuhan
4 Wadah Aquades 1
II. Peralatan Penunjang
A Blood Lanset denganAutoklik sesuai kebutuhan
B Kertas Lensa sesuai kebutuhan
C Lampu Spiritus 1
D Lemari Es 1
E Pembendung 1
F Pipet Tetes (Pipet Pasteur) sesuai kebutuhan
G Bokal / pot sesuai kebutuhan
H Jarum vacutainer sesuai kebutuhan
I Tabung EDTA sesuai kebutuhan
J Tube Plain sesuai kebutuhan
K Spuit Disposible
L - 3 cc sesuai kebutuhan
M - 5 cc sesuai kebutuhan
N Tip Pipet (kuning dan biru) sesuai kebutuhan

14
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM

A. PENGERTIAN
Keselamatan Pasien (Patient Safety) adalah suatu sistem dimana UPT Puskesmas
Umbulharjo I membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi :
1. Asesmen resiko.
2. Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien.
3. Pelaporan dan analisis insiden.
4. Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya.
5. Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh :
1. Kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan.
2. Tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

B. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di UPT Puskesmas Umbulharjo I.
2. Meningkatnya akuntabilitas UPT Puskesmas Umbulharjo I terhadap pasien dan
masyarakat.
3. Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di UPT Puskesmas Umbulharjo I.
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
Kejadian Tidak Diharapkan (KD).

C. STANDAR KESELAMATAN PASIEN


1. Hak pasien.
2. Mendidik pasien dan keluarga.
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan.
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien.
5. Mendidik staf tentang keselamatan pasien.
6. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien.
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.

D. SASARAN KESELAMATAN PASIEN


1. Ketepatan identifikasi pasien.
2. Peningkatan komunikasi yang efektif.
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai.
4. Kapasitas tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi.
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan.
6. Pengurangan risiko pasien jatuh.

E. JENIS RESIKO KEJADIAN/INSIDEN KESELAMATAN


1. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/Adverse Event :
Adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan, yang mengakibatkan cedera pasien
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil, dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat
diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat
dicegah.
2. KTD Yang Tidak Dapat Dicegah/Unpreventable Adverse Event :
Suatu KTD yang terjadi akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah dengan
pengetahuan mutakhir.
3. Kejadian Nyaris Cedera (KNC)/Near Miss :

15
Adalah suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission), yang dapat mencederai
pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi :
a. Karena “ keberuntungan”
b. Karena “ pencegahan ”
c. Karena “ peringanan ”
4. Kesalahan Medis/Medical Errors:
Adalah kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien.
5. Kejadian Sentinel/Sentinel Event :
Adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius; biasanya
dipakai untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima, seperti :
operasi pada bagian tubuh yang salah. Pemilihan kata “sentinel” terkait dengan
keseriusan cedera yang terjadi (seperti, amputasi pada kaki yang salah) sehingga
pencarian fakta terhadap kejadian ini mengungkapkan adanya masalah yang serius
pada kebijakan dan prosedur yang berlaku.

F. TATA LAKSANA
1. Melakukan tindakan sesuai dengan indikasi dan kondisi yang terjadi pada pasien.
2. Melakukan tindakan sesuai dengan SOP.
3. Mendokumentasikan kejadian tersebut pada formulir “Pelaporan Insiden Keselamatan”.
4. Melakukan evaluasi terhadap kejadian tersebut.
5. Selalu menerapkan prinsip keselamatan pasien dalam bekerja.

16
BAB V
KESELAMATAN KERJA

Setiap kegiatan yang dilakukan di Laboratorium Puskesmas dapat menimbulkan


bahaya/resiko terhadap petugas yang berada di dalam laboratorium maupun lingkungan
sekitarnya.Untuk mengurangi/mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas laboratorium
harus melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Kegiatan tersebut
merupakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
A. Di Tempat Kerja dan Lingkungan Kerja
1. Desain Tempat Kerja Yang Menunjang K3.
a. Ruang kerja dirancang khusus untuk memudahkan proses kerja di laboratorium.
b. Tempat kerja disesuaikan dengan posisi atau cara kerja.
c. Pencahayaan cukup dan nyaman.
d. Ventilasi cukup dan sesuai.
e. Prosedur kerja tersedia di setiap ruangan dan mudah dijangkau jika diperlukan.
f. Dipasang tanda peringatan untuk daerah berbahaya.
2. Sanitasi Lingkungan.
a. Semua ruangan harus bersih, kering dan higienis.
b. Sediakan tempat sampah yang sebelah dalamnya dilapisi dengan kantong plastik
dan diberi tanda khusus.
c. Tata ruang laboratorium harus baik sehingga tidak dapatdimasuki/menjadi sarang
serangga atau binatang pengerat.
d. Sediakan tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dandibersihkan secara
teratur.
e. Petugas laboratorium dilarang makan dan minum dalam laboratorium.
f. Dilarang meletakkan hiasan dalam bentuk apapun di dalam laboratorium.

B. Proses Kerja, Bahan dan Peralatan Kerja :


1. Melaksanakan praktek laboratorium yang benar setiap petugas laboratorium harus
mengerti dan melaksanakan upaya pencegahan terhadap bahaya yang mungkin
terjadi, dapat menggunakan setiap peralatan laboratorium dan peralatan kesehatan dan
keselamatan kerja dengan benar, serta mengetahui cara mengatasi apabila terjadi
kecelakaan di laboratorium.
2. Tersedia fasilitas laboratorium untuk kesehatan dan keselamatan kerja, seperti tempat
cuci tangan dengan air yang mengalir dan alat pemadam kebakaran.
3. Petugas wajib memakai alat pelindung diri (jas laboratorium, masker, sarung tangan,
alas kaki tertutup) yang sesuai selama bekerja.
4. Jas laboratorium yang bersih harus dipakai terus menerus selama bekerja dalam
laboratorium dan harus dilepaskan serta ditinggalkan di laboratorium (hati-hati dengan
jas laboratorium yang berpotensi infeksi).
5. Untuk menghindari kecelakaan, rambut panjang harus diikat ke belakang dengan rapi.
6. Petugas harus mencuci tangan secara higienis dan menyeluruh sebelum dan setelah
selesai melakukan aktifitas laboratorium dan harus melepaskan baju proteksi
sebelum meninggalkan ruang laboratorium.
7. Dilarang melakukan kegiatan percobaan laboratorium tanpa ijin pejabat yang
berwenang.
8. Dilarang makan, minum (termasuk minum dari botol air) dan merokok di tempat kerja.
9. Tempat kerja harus selalu dalam keadaan bersih. Kaca pecah, jarum atau benda tajam
dan barang sisa laboratorium harus ditempatkan di bak/peti dalam laboratorium dan
diberi keterangan.
10. Sarung tangan bekas pakai harus ditempatkan dalam bak/peti kuning (menjadi limbah
medis/infeksius) yang diberi tanda khusus.
11. Semua tumpahan harus segera dibersihkan.

17
12. Dilarang menggunakan mulut pada waktu memipet, gunakan karet penghisap.
13. Peralatan yang rusak atau pecah harus dilaporkan kepada penanggungjawab
Laboratorium.
14. Tas/kantong/tempat sampah harus ditempatkan di tempat yang ditentukan.
15. Pengelolaan spesimen :
a. Setiap spesimen harus diperlakukan sebagai bahan infeksius.
b. Harus mempunyai loket khusus untuk penerimaan spesimen.
c. Setiap petugas harus mengetahui dan melaksanakan cara pengambilan, pengiriman
dan pengolahan spesimen dengan benar.
d. Semua spesimen darah dan cairan tubuh harus disimpan pada wadah yang memiliki
konstruksi yang baik, dengankaret pengaman untuk mencegah kebocoran ketika
dipindahkan.
e. Saat mengumpulkan spesimen harus berhati-hati guna menghindari pencemaran
dari luar kontainer ataulaboratorium.
f. Setiap orang yang memproses spesimen darah dan cairantubuh (contoh : membuka
tutup tabung vakum) harusmenggunakan sarung tangan dan masker.
g. Setelah memproses spesimen-spesimen tersebut harus cucitangan dan mengganti
sarung tangan.
h. Jarum yang telah digunakan harus diperlakukan sebagailimbah infeksius dan
dikelola sesuai ketentuan yang berlaku.
i. Permukaan meja laboratorium dan alat laboratorium harusDidekontaminasi dengan
desinfektan setelah selesaimelakukan kegiatan laboratorium.
16. Pengelolaan bahan kimia yang benar :
a. Semua petugas harus mengetahui cara pengelolaan bahankimia yang benar (antara
lain penggolongan bahan kimia,bahan kimia yang tidak boleh tercampur, efek toksik
dan persyaratan penyimpanannya).
b. Setiap petugas harus mengenal bahaya bahan kimia danmempunyai pengetahuan
serta keterampilan untukmenangani kecelakaan.
c. Semua bahan kimia yang ada harus diberi label/etiket dantanda peringatan yang
sesuai.
17. Pengelolaan Limbah.
a. Limbah Padat.
Limbah padat terdiri dari limbah/sampah umum dan limbahkhusus seperti benda
tajam, limbah infeksius, limbah sitotoksik, limbah toksik, limbah kimia, limbah B3 dan
limbah plastik. Fasilitas Pembuangan Limbah Padat :
1) Tempat Pengumpulan SampahTerbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan
karat,kedap air dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian
dalamnya.Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup, minimal terdapat
satu buah untuk masing-masing kegiatan.Kantong plastik diangkat setiap hari
atau apabila 2/3 bagian telah terisi sampah. Setiap tempat pengumpulan sampah
harus dilapisi plastic sebagai pembungkus sampah.
2) Tempat Penampungan Sampah SementaraTersedia tempat penampungan
sampah yang tidakpermanen, yang diletakkan pada lokasi yang mudah dijangkau
kendaraan pengangkut sampah.Tempat penampungan sampah sementara
dikosongkan dan dibersihkan sekurang-kurangnya satu kali dalam 24 jam.
3) Tempat Pembuangan Sampah Akhir.
a) Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksikdikelola sesuai prosedur dan
peraturan yang berlaku.
b) Sampah umum (domestik) dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir
yang dikelola sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
b. Limbah Cair.
Limbah cair terdiri dari limbah cair umum/ domestik, limbah cair infeksius dan
limbah cair kimia. Cara menangani limbah cair :
1) Limbah cair umum/domestik dialirkan masuk ke dalam septik tank.

18
2) Limbah cair infeksius dan Kimia dikelola sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku melalui IPAL.

19
BAB VI
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian Mutu Laboratorium yang dilaksanakan di UPT Puskesmas Umbulharjo I


bertujuan untuk menjamin tercapai dan terpeliharanya mutu laboratorium secara
berkelanjutan. Kegiatan Pengendalian mutu Laboratorium meliputi :
1. Penyusunan Standar Prosedur Operasional oleh tenaga teknis laboratorium yang
disahkan oleh Penanggung Jawab Laboratorium.
2. Penerapan Standar Operasional Prosedur oleh tenaga teknis laboratorium secara
berkesinambungan.

Pemantapan Mutu Laboratorium, yaitu keseluruhan proses atau semua tindakan yang
dilakukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan. Kegiatan ini meliputi
pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal.
1. Pemantapan Mutu Internal.
Pemantapan Mutu Internal (PMI) adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang
dilaksanakan oleh setiap laboratorium secara terus menerus agar tidak terjadi atau
mengurangi kejadian kesalahan atau penyimpangan sehingga diperoleh hasil
pemeriksaan yang tepat.
2. Pemantapam Mutu Eksternal.
Pemantapan mutu eksternal adalah kegiatan yang diselenggarakan secara periodik oleh
pihak lain di luar laboratorium Puskesmas Umbulharjo I untuk memantau dan menilai
penampilan laboratorium dalam bidang pemeriksaan tertentu. Kegiatan Pemantapan Mutu
Eksternal dilaksanakan di Laboratorium Puskesmas Umbulharjo I dengan memperhatikan
hal–hal berikut :
a) Laboratorium Puskesmas Umbulharjo I wajib mengikuti Pemantapan Mutu Eksternal
yang diselenggarakan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan secara periodik.
b) Kegiatan ini dilaksanakan oleh petugas teknis laboratorium Puskesmas tanpa
perlakuan khusus.
c) Petugas teknis laboratorium menggunakan reagensia, bahan dan alat yang biasa
digunakan setiap hari.
Hasil penilaian yang diterima dari penyelenggara dicatat dan dievaluasi untuk mencari
penyebab masalah dan mengambil langkah–langkah perbaikan.

20
BAB VII
PENUTUP

Pelayanan laboratorium telah diselenggarakan oleh berbagai jenis dan tingkat sarana
pelayanan kesehatan dengan mutu yang bervariasi. Karena pelayanan laboratorium
merupakan salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan perlu diselenggarakan
sesuai kaidah-kaidah penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang baik (Good Laboratory
Practice) untuk dapat menjamin keamanan bagi pasien, lingkungan maupun tenaga
kesehatan pada laboratorium itu sendiri.

Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik ini harus senantiasa dijadikan sebagai
acuan dalam penyelenggaraan Laboratorium Klinik pada berbagai jenis dan jenjang
pelayanan.

Ditetapkan di Yogyakarta
Pada tanggal 02 Januari 2017

KEPALA,

dr. Dadan Andriyanto


NIP. 19831025 200902 1 002

21

Anda mungkin juga menyukai