PELAYANAN
LABORATORIUM
2017
JAKARTA - INDONESIA
PEDOMAN PELAYANAN
LABORATORIUM RSUK JOHAR BARU
dr Weningtys Purnomorini,MARS
OMAN PELAYANAN NSTALAS LABORATORDirektur
UMPage 2
PED I I I
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUK JOHAR BARU
NOMOR :
TENTANG
BARU
BARU Menimbang :
a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit diperlukan
adanya buku PEDOMAN PELAYANAN LABORATORIUM di Rumah Sakit umum
kecamatan johar baru;
b. bahwa sesuai butir a tersebut diatas perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah
Sakit Umum Kecamatan Johar Baru.
Mengingat :
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No………. Tentang Penyelenggaraan RSUK
JOHAR BARU;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691/MENKES / PER / VIII / 2011 Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
5. Surat Keputusan ………………………………. tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit
Umum Kecamatan Johar Baru;
6. Surat Keputusan ……………… tentang Pengangkatan Direktur
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Kesatu : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
KECAMATAN JOHAR BARU, TENTANG PEDOMAN PELAYANAN
LABORATORIUM RSUK JOHAR BARU
Kedua : PEDOMAN PELAYANAN LABORATORIUM RSUK JOHAR BARU
dimaksud dalam Diktum Kesatu sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Peraturan ini.
Ketiga : PEDOMAN PELAYANAN LABORATORIUM RSUK JOHAR
BARU sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua harus dijadikan acuan dalam
memberikan pelayanan di RSUK JOHAR BARU
Keempat : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila kemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
Direktur,
Dr.Weningtyas Purnomorini,MARS
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………..
1.2 Ruang Lingkup……………………………………………………………………………
1.3 Batasan Operasional…………………………………………………………………...
1.4 Landasan
Hukum………………………………………………………………
………..
4.1 Penerimaan
Pasien…………………………………………………………………………….
4.2 Pendaftaran pemeriksaan…………………………………………………………
4.3 Jenis pemeriksaan…………………………………………………………………….
4.4 Informed Consen………………………………………………………………………
4.5 Pelaksanaan Pemeriksaan…………………………………………………………
……………………………………………………………………………
4.6 Penyerahan Hasil ……………………………
4.7 Pelayanan Pemeriksaan Dengan Persyaratan…………………………..
BAB V. LOGISTIK
6.1 Pengertian……………………………………………………………………………….
6.2 Tujuan…………………………………………………………………………………
6.3 Tata Laksana Keselamatan Pasien……………………………………….
9.1 Pengertian………………………………………………………………………………
9.2 Indikator Mutu Pelayanan dan Standar Mutu Unit Laboratorium……
BAB X. PENUTUP…………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Ikhtisar Jabatan :
Menangani dokumen sesuai kewenangan yang dimiliki, antara lain surat usulan,
laporan bulanan, permintaan fasiilitas rutin dan notulen rapat.
Menyelenggarakan dan memimpin rapat unit Laboratorium.
Hasil Kerja :
Uraian Tugas
Menerima laporan rutin dan berkala dari KARU Laboratorium tentang SDM
fasilitas, produktifitas dan mutu pelayanan.
Membantu menyelesaikan masalah-masalah internal Laboratorium.
Tanggung Jawab :
Menjamin tidak ada masalah dalam jadwal praktek yang telah ditentukan.
Wewenang :
Syarat Jabatan :
Ikhtisar Jabatan :
Membuat laporan :
o Rujukan ke rsud tarakan
o Rujukan ke pramitha
o Rujukan ke rs kramat 128
o Rujukan ke rs St.Carolus
Evaluasi disiplin kerja
Hasil Kerja :
Notulen rapat.
Uraian Tugas :
Memberikan pengawasan dan petunjuk dalam pelaksanaan system kerja dan SOP
di Instalasi Laboratorium.
Mengelola dan mengatur keamanan, pemakaian, pemeliharaan peralatan
Laboratorium dan barang inventaris di Instalasi Laboratorium.
Tanggung Jawab :
Wewenang :
Meminta masukkan dari para karyawan Laboratorium dan unit kerja yang lain.
Ikhtisar Jabatan :
Hasil Kerja :
Uraian Tugas :
Membuat laporan harian Laboratorium.
Tanggung Jawab :
Wewenang :
Syarat Jabatan :
Ikhtisar Jabatan :
Hasil Kerja :
Pencatatan surat-menyurat.
Uraian Tugas :
Tanggung Jawab :
Wewenang :
Syarat Jabatan :
Hasil Kerja :
Uraian Tugas :
Tanggung Jawab :
Wewenang :
Syarat Jabatan :
STANDAR FASILITAS
LABORATORIUM
RUANG LABORATORIUM
WASTAFEL
Centr ifug Ro tato Microsko Al at Al at
e r p
Kim ia Kim ia
(M icro lab (Randox)
AlAla
at
t
Microb i
Hem
lirub
a in
(Abx
Alat
60 )
Hem
a
RUNG (Abx
SAMPLIN
G
DEWASA
MEJA
Rua INPUT
ng HASIL &
Sam
plin
g File
Pintu Meja File
Lapor
an
Pendaftara Kepala
n
Ruang sampling dengan ukuran 1.5 x 2.5 m. Meja ini digunakan untuk pengambilan
darah pasien anak dan dewasa.
Fasilitas yang tersedia pada ruangan Sampling Pasien Dewasa dan Anak :
Kursi Sampling warna coklat sebagai tempat duduk untuk pasien
Meja ATK dan Alkes
Kursi sampling warna Coklat sebagai tempat duduk untuk petugas saat
mengambil darah
Laci plastic kecil untuk tempat alkes
Alkes : Torniquet (pembendung), spuit 1 cc, spuit 3 cc, wingset, alcohol swab,
micropore, sarung tangan, tissue, tube EDTA 3 ml, tube plain 4 ml, tube
microgard 0,5 ml, pot urine, pot faeces, pot steril.
1 buah safety box warna kuning
1 buah tempat sampah medis injak warna hitam
1 buah tempat sampah non medis injak warna hitam
Ruang Sampling bayi dengan ukuran 1.5 m x 1 m. Ruang ini digunakan untuk
pengambilan darah bayi.
Fasilitas yang tersedia pada ruang sampling bayi adalah :
Tempat tidur untuk pengambilan darah bayi
Bantal
Perlak
2 kursi
1 kursi bulat
1 meja wastafel
BAB IV
TATA LAKSANA
PELAYANAN
4.1PENDAFTARAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Laboratorium dapat berasal dari permintaan dokter, Bidan Luar dan atas
permintaan sendiri.
Untuk pasien yang berasal dari permintaan dokter sebagai berikut :
Untuk pasien yang berasal Atas Permintaan Sendiri (APS ), sebagai berikut :
4.2JENIS PEMERIKSAAN
A. Pemeriksaan Rutin
A.1 Hematologi
a. Hematologi Rutin ( Hb, Ht, Leukosit, Trombosit )
b. Hematologi Lengkap ( Hb, Ht, Leukosit, Trombosit, Eritrosit,
MCV/MCH/MCHC, Hitung Jenis ( Basofil, Eosinofil, N.Batang,
N.Segmen, Limfosit, Monosit , LED )
c. Golongan Darah
d. Hemostasis/koagulasi, terdiri dari : Bt , Ct
e. Gambaran Darah Tepi
f. Hematologi Lain
A.2 Kimia
a. Glukosa
b. Asam urat
c. Lemak Lengkap ( Cholesterol, HDL, LDL, Trigliseride )
d. Ureum
e. Cretinin
f. SGOT
g. SGPT
h. Protein Total/ Albumin / Globulin
i. Bilirubin Total/ Bilirubin Direk / bilirubin Indirek
j. Natrium / Kalium / Chlorida
k. Kimia darah lainnya
Dalam pelaksanaan persiapan pemeriksaan, persiapan pasien rawat inap dilakukan oleh
4.3INFORMED CONSENT
Semua pemeriksaan yang akan dilakukan di Laboratorium maka pasien atau keluarga
pasien menandatangani Formulir Persetujuan Tindakan Medis yang telah di sediakan.
4.4PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
4.5PENGGUNAAN ALAT
Penggunaan alat-alat yang ada di Laboratorium di sesuaikan dengan mengikuti prosedur
kerja pada buku pedoman alat – alat Laboratorium. Saat ini alat – alat yang ada di
Laboratorium sebagian besar dimiliki Rsuk Johar Baru Rsuk Johar Baru, namun ada juga
yang Dengan system KSO.
Alat – alat yang dimiliki di Rsuk Johar Baru:
a. Hematology analyzer
b. Kimia Analyzer
c. Alat Bilirubinometer
d. Centrifuge 8 lubang untuk memisahkan darah
e. Alat rotator untuk aglutinasi
f. Mikroskop
Alat – alat yang dengan System KSO oleh RSUK Johar baru :
a. Alat Elektrolit
4.7PENYERAHAN HASIL
a. Pasien Rawat Jalan Luar dan Dalam
Petugas Laboratorium menginput semua hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan
Pasien rawat jalan mengambil sendiri hasil pemeriksaan laboratorium dengan
menggunakan slip pengambilan hasil
Ketika pasien mengambil hasil, pasien harus menulis nama dan tanda tangan
pada buku pemberian hasil
b. Pasien Rawat Inap
Petugas ruangan atau perawat mengambil hasil pemeriksaan Laboratorium
dan mencatat pada Buku Pengambilan Hasil Laboratorium.
BAB V
LOGISTIK
2. Perencanaan
Petugas laboratorium mendata kebutuhan reagen dan bahan habis pakai setiap tahun
dan mengajukan kebutuhan tersebut ke Bagian Farmasi. Rencana kebutuhan berdasar
pemakaian tahun lalu ditambah 10%.
3. Permintaan
Permintaan reagen dilakukan setiap 2 minggu sekali sesuai jadwal ke bagian Farmasi.
Apabila ada kebutuhan mendesak dan stock barang di laboratorium kosong maka
permintaan barang bisa dilakukan sewaktu –waktu pada jam kerja sesuai kebutuhan.
4. Penyimpanan
Penyimpanan dilakukan di sesuaikan dengan suhu yang dibutuhkan pada reagen dan
bahan habis pakai untuk pemakaian selama 2 minggu.
5. Penggunaan
Penggunaan reagen dan barang habis pakai dengan memperhatikan waktu kadaluarsa.
Barang yang memiliki waktu kadaluarsa paling pendek digunakan terlebih dulu.
6. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan barang – barang logistik farmasi dilakukan setiap bulan, pada
saat memuat laporan bulanan.
2. Perencanaan
Petugas laboaratorium mendata kebutuhan barang – barang cetakan, alat tulis dan alat
rumah tangga setiap tahun dan mengajukan kebutuhan tersebut ke Bagian Rumah
Tangga. Rencana kebuthan berdasar pemakaian tahun lalu dan ditambah 10%.
3. Permintaan
Petugas laboratorium mengajukan permintaan alat tulis kantor / barang cetakan
berdasarkan kebutuhan tiap minggu.
4. Penyimpanan dan pemakaian
Penyimpanan dilakukan di lemari untuk pemakaian selama seminggu.
Pemakaian sesuai kebutuhan
BAB VI KESELAMATAN
PASIEN
6.1Pengertian
Keselamatan pasien ( patient safety ) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah
sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi : assessment resiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah
terjadinya cedera yang di sebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak melakukan tindakan yang seharusnyaa dilakukan.
6.2Tujuan
4. Tindakan Korektif
Tindakan korektif adalah pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko tindakan korektif dilakukan terhadap laporan yang diputuskan dalam
pertemuan tertutup oleh kepala bidang melalui inspeksi dan verifikasi. Hasil inspeksi
harus menunjukkan telah dilakukannya tindakan koreksi.
5. Audit mutu internal
Audit mutu internal dilakukan tiap 6 bulan. Audit mutu eksternal tiap tahun. Audit
mutu dilakukan untuk menilai proses dan sasaran mutu, termasuk didalamnya
pelaksanaan keselamatan pasien melalui indicator mutu pelayanan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
2. kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban petugas laboratorium itu sendiri
2. Perbuatan berbahaya ( unsufe act ), yaitu perbuatan berbahaya dari manusia, yang dapat
terjadi antara lain karena :
3. Sumber Kecelakaan
BAB IX
PENGENDALIAN MUTU
7.1Pengertian
Mutu pelayanan harus memiliki standart mutu yang jelas, artinya setiap jenis
pelayanan haruslah mempunyai indicator dan standarnya. Dengan demikian pengguna jasa
dapat membedakan pelayanan yang baik dan tidak baik melalui indikator dan standartnya.
Kriteria eksklusi -
Standar 0%
2. ANGKA KETIDAKTEPATAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Standar 0%
Standar 1%
BAB X
PENUTUP