DINAS KESEHATAN,PENGENDALIAN
PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
UPT PUSKESMAS NGULANKULON
Jl. SriwulanNgulankulonPogalanTelp. (0355) 793385
Email : puskesmasngulankulon@yahoo.co.id
TRENGGALEK Kode Pos : 66371
TENTANG
PANDUAN PELAYANAN LABORATORIUM
Ditetapkan di Ngulankulon
Pada tanggal, 15 Januari 2018
KEPALA UPT PUSKESMAS NGULANKULON
KABUPATEN TRENGGALEK
Dr. SUDARMAJI
PenataTingkat I
NIP. 19670108 200604 1 004
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPT
PUSKESMASNGULANKULON KABUPATEN
TRENGGALEK
NOMOR : 003 /SK / UKP /2018
TENTANG
PANDUAN LAYANAN LABORATORIUM UPT
PUSKESMAS NGULANKULON
PANDUAN LAYANAN LABORATORIUM
UPT PUSKESMAS NGULANKULON
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi
dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan
kesehatan dan mempunyai peran besar dalam upaya mencapai tujuan
pembangunan kesehatan tersebut di atas. Upaya kesehatan yang
diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari pelayanan kesehatan Perseorangan
primer dan pelayanan kesehatan masyarakat primer. Upaya kesehatan
tersebut dikelompokkan menjadi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pilihan. Oleh karena upaya pelayanan Laboratorium Puskesmas merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan di
Puskesmas, maka Puskesmas wajib menyelenggarakan laboratorium di
Puskesmas. Dengan makin berkembangnya teknologi kesehatan,
meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
berkualitas, adanya transisi epidemiologi penyakit, perubahan struktur
demografi, otonomi daerah, serta masuknya pasar bebas, maka Puskesmas
diharapkan mengembangkan dan meningkatkan mutu layanannya.
B. TUJUAN PANDUAN
Tujuan Umum :
Laboratorium Puskesmas diselenggarakan berdasarkan kondisi dan
permasalahan kesehatan masyarakat setempat dengan tetap berprinsip pada
pelayanan secara holistik, komprehensif, dan terpadu dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Tujuan Khusus :
a. Menjadi acuan petugas dalam penyelenggaraan laboratorium Puskesmas
Ngulan kulon
b. Menjadi standar monotoring dan evaluasi pelayanan laboratorium di
Puskesmas Ngulankulon
C. SASARAN PANDUAN
Panduan pelayanan laboratorium ini digunakan sebagai acuan petugas dan
pihak terkait dalam pelaksanaan pelayanan laboratorium sehingga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan dan mutu laboratorium serta peningkatan
kualitan pelayanan puskesmas pada umumnya.
E. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364/MENKES/SK/III/2003 tentang
Laboratorium Kesehatan;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1647/MENKES/SK/XII/2005
tentang Panduan Jejaring Pelayanan Laboratorium Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 657/MENKES/PER/VIII/2009 tentang
Pengiriman dan Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik dan Muatan
Informasinya;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 658/MENKES/PER/VIII/2009 tentang
Jejaring Laboratorium Diagnosis Penyakit Infeksi New Emerging dan
ReEmerging;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012
Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA
Jenis/Kualifikasi dan Jumlah Tenaga Pelaksana di Laboratorium Puskesmas adalah sebagai berikut:
Ketentuan lainnya:
Uraian tugas
1. Penanggung Jawab Laboratorium Puskesmas.
Penanggung jawab Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan
tanggung jawab:
a. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis laboratorium;
b. Bertanggung jawab terhadap mutu laboratorium, validasi hasil
pemeriksaan laboratorium, mengatasi masalah yang timbul dalam
pelayanan laboratorium;
c. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan
laboratorium;
d. Merencanakan dan mengawasi kegiatan pemantapan mutu.
2. Tenaga Teknis
Tenaga teknis Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan tanggung
jawab:
a. Melaksanakan pelayanan laboratorium sesuai SOP, tata kerja dan
kebijakan yang telah ditetapkan oleh kepala puskesmas
b. Meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas dengan melaksanakan
upaya pelayanan laboratorium dengan penuh tanggung jawab sesuai
keahlian/standar profesi dan kewenangannya
c. Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data yang perlu
secara baik, lengkap, serta dapat dipertanggungjawabkan sebagai
bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada kepala puskesmas
d. Melaksanakan evaluasi hasil kinerja kegiatan beserta kepala
puskesmas menyusun perencanaan upaya pelayanan laboratorium
e. Melaksanakan upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3
laboratorium)
f. Menyiapkan bahan rujukan spesimen
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala puskesmas
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Pengaturan dan penjadwalan pelaksanaan pelayanan / kegiatan sesuai
dengan tupoksi dan hasil kesepakatan bersama dengan penanggungjawab
kepala puskesmas dan pemegang program.
C. JADWAL KEGIATAN
NO HARI PETUGAS
SUSIANA
SUSIANA
SUSIANA
SUSIANA
SUSIANA
SUSIANA
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
Persyaratan Ruangan Laboratorium Puskesmas
KONDISI KONDISI
NO MS TMS REKOMENDASI
STANDART PUSKESMAS
1 Ukuran ruang √
minimal 3x4 m2,
kebutuhan luas
ruang disesuaikan
dengan jenis
pemeriksaan yang
diselenggarakan
oleh Puskesmas
2 Langit-langit √
berwarna
terang dan mudah
dibersihkan.
3 Dinding berwarna √
terang,
harus keras, tidak
berpori, kedap air,
dan mudah
dibersihkan serta
tahan terhadap
bahan kimia
(keramik).
4 Lantai harus terbuat √
dari
bahan yang tidak
licin,
tidak berpori, warna
terang, dan mudah
dibersihkan serta
tahan terhadap
bahan kimia (epoxi,
vinyl)
5 Pintu disarankan Hanya memiliki √
memiliki lebar satu daun
bukaan minimal 100 pintu
cm yang terdiri dari
2 dua daun pintu
dengan ukuran 80
cm dan 20
cm.Hanya terdiri
dari 1 daun Pintu
6 Disarankan √ Petugas
disediakan mengusulkan
Akses langsung pembutan
(lubang/ celah) bagi lubang kusus
pasien untuk loket
memberikan sampel pengambilan
dahak. sampel
7 Kamar kecil/WC √
pasien
laboratorium dapat
bergabung dengan
WC
pasien Puskesmas.
1. Meja administrasi 2
2. Kursi pasien 1
3. Tempat reagen 1
4. Kotak mikroskop 1
5. Almari reagen 1
6. Kursi petugas 2
2. Peralatan
1. Hematologi Analizer 1 1
2. Mikroskop 2
3. Centrifuge 1
4. HB stik 1
5. Alat on call 1
6. Kulkas 1
7. Alat Benecek 1
9. Microhematocrit 1
10. Timer 1
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. LINGKUP KEGIATAN
- Kegiatan Pokok
Mengadakan pelayanan laboratorium di PUSKESMAS NGULANKULON yang
meliputi pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan urine lengkap, pemeriksaan
mikskopis feses , widal, gula darah, asam urat, cholesterol, NS1, HbsAg,
HIV, tes kehamilan,.golongan darah
- Kegiatan penunjang
Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data, melaksanakan
evaluasi hasil kinerja kegiatan.
B. METODE
a. Jika pasien berada di ruang UGD/Rawat Inap :
- Petugas mengambil atau menerima sample/bahan sesuai dengan form
permintaan pemeriksaan yang telah di tulis oleh perawat jaga
- Petugas jaga membawa sample/bahan yang telah di peroleh ke ruang
laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan
b. Jika pasien berasal dari poli rawat jalan
- Petugas menerima form permintaan pemeriksaan laboratorium dari
pasien
- Petugas menyapa pasien sembari menerima form permintaan pasien
- Petugas memanggil pasien sesuai urutan sembari menanyakan identitas
pasien yang tercantum dalam form permintaan laboratorium
- Petugas menjelaskan pemeriksaan apa yang akan dilakukan
- Petugas menerima atau mengambil sample/bahan pada pasien sesuai
prosedur pengambilan sample
- Petugas menginformasikan lamanya waktu yang diperlukan dalam
pemeriksaan tersebut
- Petugas segera menganalisa bahan/sample yang telah di peroleh
- Data pasien pada form permintaan pemeriksaan laboratorium dicatat
pada buku register laboratorium
c. Penerimaan spesimen
- Petugas melakukan pengambilan specimen sesuai jenis pemeriksaan
yang diminta
- Petugas menampung spesimen pada tempatnya dan diberi label sesuai
identitas pasien yang meliputi nama, alamat, jenis kelamin, dan tanggal
pengambilan specimen
- Petugas segera membawa sample ke ruang laboratorium berserta form
permintaan pemeriksaan
- Petugas laboratorium memeriksa kesesuaian identitas yang tertera pada
specimen dengan data diri pasien yang tertera pada formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium
- Petugas laboratorium membuatkan rincian biaya sesuai perbub dan
menyerahkan kepada pasien untuk membayar di kasir
C. LANGKAH KEGIATAN
1. Spesimen Darah Vena
Petugas memakai sarung tangan,masker,jas lab dan menyiapkan alat
yang akan digunakan
Petugas memasang tourniquet pada lengan bagian atas untuk
memperjelas posisi vena
Petugas menggunakantangan kiri untuk meraba vena yang akan
ditusuk
Petugas membersihkan vena yang akan diambil dengan menggunakan
kapas alcohol 70%
Petugas menusukkan ujung jarum dengan menggunakan spuit pada
posisi 45 derajat sampai darah masuk kedalam spuit kemudian
lepaskan torniquet dan tarik bagian spuit sampai volume yang
dikehendaki,
Petugas membolak balikkan tabung yang telah berisi darah kurang
lebih 5 kali agar bercampur dengan anticoagulaN.
2. Spesimen Urine
Petugas memakai sarung tangan,masker,jas lab 5.2.2. Petugas
memberi pot urine yang telah diberi label kepada pasien
Petugas memberikan pengarahan kepada pasien untuk membuang
urine yang pertama kemudian tampung urine tengah dengan jumlah
yang diperlukan ,hindari urine mengenai lapisan tepi wadah.
Pengumpulan urine berakhir sebelum aliran urine habis
Petugas mempersilahkan pasien ke kamar mandi
Petugas laboratorium menerima sample urine yang tertutup rapat
dalam wadah
3. Spesimen Sputum
Petugas memakai sarung tangan, masker, jas lab
Petugas laboratorium memberikan label pot sputum
Petugas laboratorium mejelaskan kepada pasien cara batuk yang benar
Petugas menganjurkan kepada pasien sebelum mengeluarkan sputum,
pasien di anjurkan berkumur dengan air dan dilakukan pada pagi hari
Petugas meminta pasien untuk berdiri tegak atau duduk tegak
Petugas meminta pasien untuk napas dalam 2-3 kali kemudian batuk
dan menapung dahak di pot sputum dengan cara mendekatkan wadah
ke mulut untuk selanjutnya menutup pot dengan rapat
Petugas memberikan pot sputum untuk menampung dahak pasien
Petugas menerima sample dahak S-P (Sewaktu pertama,pagi)
4. Spesimen darah kapiler
Petugas memakai sarung tangan,masker,jas lab
Petugas lab menyiapkan autoclick yang telah diisi blood lancet yang
baru
Petugas lab membersihkan ujung jari dengan kapas alcohol 70%
Petugas lab membiarkan menjadi kering kembali
Petugas lab memegang bagian yang akan ditusuk agar tidak bergerak
dan rasa nyeri berkurang
Petugas lab menusuk dengan cepat memakai autoclick pada jari tengah
dengan arah tegak lurus
Petugas lab membuang tetesan darah pertama keluar dengan memakai
kapas kering, tetesan darah berikutnya di pakai untuk pemeriksaan
Petugas lab menempelkan bekas tusukan dengan kapas kering
Petugas lab melepaskan blood lancet dari autoclick dan membuang ke
savety box
5. Spesimen Feses
Petugas mengarahkan pasien untuk melakukan BAB dan pengambilan
tinja sebesar ibu jari,dan di masukkan dalam wadah khusus yang telah
diberi label
Petugas mengarahkan pasien agar sample yang didapat merupakan
hasil dari defekasi spontan (tanpa bantuan obat pencahar)
Petugas meneteskan 2 tetes larutan eosin 2 % pada obyek glass
Petugas mengambil sample feses dengan lidi steril atau pipet tetes jika
sample cair
Petugas meletakkan sample tersebut diatas obyek glas yang telah berisi
larutan eosin 2%
Petugas mencampur sediaan kemudian tutup dengan deckglass
Petugas memeriksa di bawah mikroskop dengan pembesaran 10x
kemudian 40x
Petugas mencatat hasil pada blanko hasil dan diberikan ke pasien
BAB V
LOGISTIK
A. PENGADAAN
1. Pengadaan barang logistik (reagen) di laboratorium
Pengertian : bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan laboratorium :
a. Petugas lab menghitung /merekap penggunaan reagen selama satu tahun
b. Petugas lab membuat perencanaan kebutuhan reagen selama satu tahun
c. Petugas lab melaporkan kebutuhan reagen kepada dinas kesehatan kota
melalui petugas farmasi
d. Petugas lab menerima reagen dari UPTD dinas kesehatan kabupaten
melalui gudang farmasi puskesmas
e. Petugas lab menggunakan kaidah perputaran pemakaian reagen pertama
masuk-pertama keluar yang masa kadaluarsa pendek di pakai dahulu
2. Pengadaan barang Alat Tulis Kantor
Pengertian : barang ATK adalah sarana berupa alat rumah tangga, barang
cetakan yang dibutuhkan sehari- hari untuk menyelenggarakan kegiatan
laboratorium :
a. Petugas lab membuat daftar kebutuhan barang logistik setiap awal bulan,
di tulis di bon
permintaan yang memuat no, nama barang, banyaknya permintaan,
banyak barang yang diberikan , keterangan
b. Petugas menulis bon permintaan dibuat rangkap 2, lembar putih untuk
kepala gudang dan lembar pink untuk user sebagai arsip
c. Petugas mengajukan permohonan ke logistik umum
d. Petugas logistik menerima barang yang datang
e. Petugas logistik menyiapkan barang yang telah dipesan oleh petugas
laborat untuk dapat segera diambil
f. Petugas logistik memberi barang sesuai permintaan
g. Petugas logistik menandatangani bon permintaan dan barang yang sudah
diterima ditandatangani yang mengambil barang
B. PENYIMPANAN
a. Petugas lab menghitung /merekap penggunaan reagen selama satu tahun
b. Petugas lab membuat perencanaan kebutuhan reagen selama satu tahun
c. Petugas lab menerima reagen dari UPTD dinas kesehatan kabupaten
melalui gudang farmasi puskesmas
d. Petugas lab menggunakan kaidah perputaran pemakaian reagen pertama
masuk-pertama keluar yang masa kadaluarsa pendek di pakai dahulu
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM
A. PENGERTIAN
Sistem dimana laboratorium membuat asuhan keselamatan petugas,
pasien dan masyarakat sekitar.
B. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien.
2. Menurunnya kejadian yang tidak diharapkan.
3. Terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian yang tidak diharapkan.
2. Tahap Analitik
a. Persiapan Reagen
Reagen harus memenuhi syarat
Tidak dalam masa kadaluarsa
b. Pipetasi reagen dan sample
Semua peralatan laboratorium harus bersih dan memenuhi syarat
Kalibrasi pipet secara berkala
Lakukan pipetasi secara benar
c. Pemeriksaan
Alat dan instrument harus berfungsi dengan baik
3. Tahap Pasca – Analitik
a. Pembacaan hasil
Penghitungan
Pengukuran
Identifikasi
Penilaian harus benar
b. Pelaporan hasil
Hasil ditulis dengan jelas
Jangan sampai salah transkip
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. PENGERTIAN
Sistem dimana laboratorium membuat asuhan keselamatan kerja
B. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan petugas
2. Menurunnya kejadian yang tidak diharapkan
3. Terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian yang tidak diharapkan
2. ANALITIK
PENGGUNAAN PIPET
1. Petugas dalam melakukan pengolahan specimen/sample dan
melaksanakan tes harus hati – hati dan menganggap bahan tersebut
infeksius
2. Petugas mencegah tertular bahan berbahaya dan atau terkontaminasi
bahan infeksius dengan pemakaian alat pelindung diri
3. Petugas menggunakan alat bantu pipet ketika melakukan pemipetan
4. Petugas tidak meniup udara maupun mencampur bahan infeksius
dengan cara menghisap atau meniup cairan lewat pipet
5. Tindakan jika terjadi tumpahan bahan kimia :
Beritahu petugas keamanan kerja laboratorium dan jauhkan petugas
yang tidak berkepentingan dan lokasi tumpahan
Upayakan pertolongan bagi petugas laboratorium yang cidera
Jika bahan kimia yang tumpah adalah bahan kimia yang mudah
terbakar, segera matikan semua api, matikan peralatan listrik yang
mungkin mengeluarkan bunga api
Jangan menghirup bau dan bahan yang tumpah
PETUGAS LABORATORIUM
1. Petugas menggunakan centrifuge sesuai instruksi pabrik
2. Petugas meletakkan centrifuge pada ketinggian tertentu agar dapat
dijangkau serta dapat melihat ke dalam dan menempatkan tabung
centrifuge dengan mudah
3. Petugas memeriksa rotor centrifuge dan selongsong secara berkala
untuk melihat tanda korosi dan keretakan
4. Petugas menggunakan air untuk menyeimbangkan, tidak menggunakan
NaCl atau hipoklorit karena bersifat korosif
5. Petugas membalik selongsong setelah memakai centrifuge agar cairan
penyeimbang dapat mengalir keluar.
3. PASCA ANALITIK
1. Hasil tes dikirim kepada pengirim secepatnya
2. Jarum/ benda tajam yang terkontaminasi masukkan ke dalam wadah
bekas tusukan
3. Limbah cairan infeksius langsung dibuang ke wastafel yang langsung
menuju ke pipa pembuangan akhir
4. Limbah padat infeksius ditampung dalam wadah sampah
medis,sedangkan limbah padat non infeksius ditampung dalam wadah
non medis
d. Pecahan gelas
Gunakan sarung tangan
Kumpulkan dengan forsep atau serokan
Masukkan dalam kantong plastic berwarna kuning
Buang sarung tangan ke dalam plastic tersebut
Tutup kantong, masukkan ke dalam wadah jarum
Cuci tangan
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
A. PENGENDALIAN MUTU INTERNAL
1. Cara Pengendalian
Menyediakan Standar Prosedur Operasional (SPO) pemeriksaan berisi :
persyaratan pasien dan jenis spesimen Cara pengambilan dan volume
Menyediakan Standar Prosedur Operasional (SPO) yang berkaitan
dengan pelayanan laboratorium
Menyediakan panduan – panduan antara lain : pengambilan spesimen
yang benar, persyaratan spesimen, persyaratan pasien, persyaratan
sample
Melaksanakan kalibrasi dan validasi
Pencatatan suhu ruangan dan kulkas untuk penyimpanan reagen
Melaksanakan dan mengevaluasi program qualiti kontrol
Pengawasan dan monitoring kegiatan harian untuk mengurangi
kesalahan – kesalahan yang mungkin muncul
Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan untuk staf laboratorium
BAB XI
PENUTUP
Panduan pelayanan laboratorium PUSKESMAS NGULANKULON ini
mempunyai peranan penting sebagai panduan pelaksanaan kegiatan sehari
hari tenaga laboratorium yang bertugas sehingga meningkatkan mutu
pelayanan khususnya pelayanan di laboratorium.
Penyusun panduan pelayanan laboratorium ini adalah langkah awal
kesuatu proses yang panjang, sehingga memerlukan dukungan dan
kerjasama dari berbagai pihak dalam penerapannya untuk mencapai
tujuan.kami menyadari bahwa panduan pelayanan ini masih jauh dari
sempurna, karena itu kami menerima saran dan kritik guna
menyempurnakan panduan ini.
Akhir kata semoga panduan pelayanan laboratorium ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca sekalian.