Anda di halaman 1dari 26

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK

DINAS KESEHATAN,PENGENDALIAN
PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
UPT PUSKESMAS NGULANKULON
Jl. SriwulanNgulankulonPogalanTelp. (0355) 793385
Email : puskesmasngulankulon@yahoo.co.id
TRENGGALEK Kode Pos : 66371

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS NGULANKULON


KABUPATEN TRENGGALEK
NOMOR : 003 /SK /UKP/VIII/2018

TENTANG
PANDUAN PELAYANAN LABORATORIUM

KEPALA UPT PUSKESMAS NGULANKULON KABUPATEN TRENGGALEK,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan di


Puskesmas maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan
laboratorium ;
b. bahwa agar pelayanan laborat di Puskesmas Ngulankulon
dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya Panduan
Pelayanan Laboratorium ;
Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran, Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116;
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan, Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144;
3. Keputusan Menteri KesehatanNomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor75 );
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan kesehatan Tingkat Pertama;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun
2005 tentang Panduan Penyusunan dan Penerapan
Standar Pelayanan Minimal;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun
2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan
Nasional;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 tahun 2014 tentang
Klinik;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 59/2015 tentang
Komisi Akreditasi FKTP;
10. Peraturan Bupati Trenggalek Nomor81 Tahun 2012
tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan
Masyarakat sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 50);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Panduan Pelayanan Laboratorium dengan susunan
sebagaimana lampiran yang tidak terpisahkan dalam
keputusan ini;
KEDUA : Panduan Pelayanan Laboratorium sebagaimana dimaksud
dalam DIKTUM KESATU keputusan ini dipergunakan sebagai
acuan pelaksanaan kegiatan di Puskesmas Ngulankulon;
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terjadi perubahan dan atau terdapat
kesalahan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Ngulankulon
Pada tanggal, 15 Januari 2018
KEPALA UPT PUSKESMAS NGULANKULON
KABUPATEN TRENGGALEK

Dr. SUDARMAJI
PenataTingkat I
NIP. 19670108 200604 1 004

LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPT
PUSKESMASNGULANKULON KABUPATEN
TRENGGALEK
NOMOR : 003 /SK / UKP /2018
TENTANG
PANDUAN LAYANAN LABORATORIUM UPT
PUSKESMAS NGULANKULON
PANDUAN LAYANAN LABORATORIUM
UPT PUSKESMAS NGULANKULON

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi
dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan
kesehatan dan mempunyai peran besar dalam upaya mencapai tujuan
pembangunan kesehatan tersebut di atas. Upaya kesehatan yang
diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari pelayanan kesehatan Perseorangan
primer dan pelayanan kesehatan masyarakat primer. Upaya kesehatan
tersebut dikelompokkan menjadi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pilihan. Oleh karena upaya pelayanan Laboratorium Puskesmas merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan di
Puskesmas, maka Puskesmas wajib menyelenggarakan laboratorium di
Puskesmas. Dengan makin berkembangnya teknologi kesehatan,
meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
berkualitas, adanya transisi epidemiologi penyakit, perubahan struktur
demografi, otonomi daerah, serta masuknya pasar bebas, maka Puskesmas
diharapkan mengembangkan dan meningkatkan mutu layanannya.

Untuk meningkatkan mutu pelayanan yang optimal, maka diperlukan


kegiatan yang dapat menentukan diagnosa penyakit secara pasti yaitu
pelayanan laboratorium yang bermutu. Laboratorium Puskesmas
melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang
berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit,
kondisi kesehatan, atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan
perorangan dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.

B. TUJUAN PANDUAN
Tujuan Umum :
Laboratorium Puskesmas diselenggarakan berdasarkan kondisi dan
permasalahan kesehatan masyarakat setempat dengan tetap berprinsip pada
pelayanan secara holistik, komprehensif, dan terpadu dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Tujuan Khusus :
a. Menjadi acuan petugas dalam penyelenggaraan laboratorium Puskesmas
Ngulan kulon
b. Menjadi standar monotoring dan evaluasi pelayanan laboratorium di
Puskesmas Ngulankulon

C. SASARAN PANDUAN
Panduan pelayanan laboratorium ini digunakan sebagai acuan petugas dan
pihak terkait dalam pelaksanaan pelayanan laboratorium sehingga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan dan mutu laboratorium serta peningkatan
kualitan pelayanan puskesmas pada umumnya.

D. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Ruang lingkup panduan ini meliputi sarana,prasarana,jenis-jenis
pemeriksaan,standart hasil pemeriksaan,dan keselamatan dan mutu
laboratorium.

E. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364/MENKES/SK/III/2003 tentang
Laboratorium Kesehatan;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1647/MENKES/SK/XII/2005
tentang Panduan Jejaring Pelayanan Laboratorium Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 657/MENKES/PER/VIII/2009 tentang
Pengiriman dan Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik dan Muatan
Informasinya;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 658/MENKES/PER/VIII/2009 tentang
Jejaring Laboratorium Diagnosis Penyakit Infeksi New Emerging dan
ReEmerging;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012
Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat

BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA
Jenis/Kualifikasi dan Jumlah Tenaga Pelaksana di Laboratorium Puskesmas adalah sebagai berikut:

NO JENIS TENAGA KUALIFIKASI JUMLAH

1 PENANGGUNG JAWAN KEPALA PUSKESMAS 1

2 TENAGA TEKHNIS ANALIS KESEHATAN (DIII) 2

Ketentuan lainnya:
Uraian tugas
1. Penanggung Jawab Laboratorium Puskesmas.
Penanggung jawab Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan
tanggung jawab:
a. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis laboratorium;
b. Bertanggung jawab terhadap mutu laboratorium, validasi hasil
pemeriksaan laboratorium, mengatasi masalah yang timbul dalam
pelayanan laboratorium;
c. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan
laboratorium;
d. Merencanakan dan mengawasi kegiatan pemantapan mutu.
2. Tenaga Teknis
Tenaga teknis Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan tanggung
jawab:
a. Melaksanakan pelayanan laboratorium sesuai SOP, tata kerja dan
kebijakan yang telah ditetapkan oleh kepala puskesmas
b. Meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas dengan melaksanakan
upaya pelayanan laboratorium dengan penuh tanggung jawab sesuai
keahlian/standar profesi dan kewenangannya
c. Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data yang perlu
secara baik, lengkap, serta dapat dipertanggungjawabkan sebagai
bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada kepala puskesmas
d. Melaksanakan evaluasi hasil kinerja kegiatan beserta kepala
puskesmas menyusun perencanaan upaya pelayanan laboratorium
e. Melaksanakan upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3
laboratorium)
f. Menyiapkan bahan rujukan spesimen
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala puskesmas
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Pengaturan dan penjadwalan pelaksanaan pelayanan / kegiatan sesuai
dengan tupoksi dan hasil kesepakatan bersama dengan penanggungjawab
kepala puskesmas dan pemegang program.

C. JADWAL KEGIATAN

Jadwal petugas laboratorium :

NO HARI PETUGAS

1 SENIN TITIK SUWANTI

SUSIANA

2 SELASA TITIK SUWANTI

SUSIANA

3 RABU TITIK SUWANTI

SUSIANA

4 KAMIS TITIK SUWANTI

SUSIANA

5 JUMAT TITIK SUWANTI

SUSIANA

6 SABTU TITIK SUWANTI

SUSIANA

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG
Persyaratan Ruangan Laboratorium Puskesmas

Sarana laboratorium merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan fisik


bangunan/ruangan laboratorium itu sendiri, dalam lingkup ini adalah ruangan
Laboratorium Puskesmas. Persyaratan sarana/ruangan Laboratorium
Puskesmas dan kondisi Laboratorium Puskesmas Ngulankulon adalah sebagai
berikut:

KONDISI KONDISI
NO MS TMS REKOMENDASI
STANDART PUSKESMAS

1 Ukuran ruang √
minimal 3x4 m2,
kebutuhan luas
ruang disesuaikan
dengan jenis
pemeriksaan yang
diselenggarakan
oleh Puskesmas
2 Langit-langit √
berwarna
terang dan mudah
dibersihkan.
3 Dinding berwarna √
terang,
harus keras, tidak
berpori, kedap air,
dan mudah
dibersihkan serta
tahan terhadap
bahan kimia
(keramik).
4 Lantai harus terbuat √
dari
bahan yang tidak
licin,
tidak berpori, warna
terang, dan mudah
dibersihkan serta
tahan terhadap
bahan kimia (epoxi,
vinyl)
5 Pintu disarankan Hanya memiliki √
memiliki lebar satu daun
bukaan minimal 100 pintu
cm yang terdiri dari
2 dua daun pintu
dengan ukuran 80
cm dan 20
cm.Hanya terdiri
dari 1 daun Pintu
6 Disarankan √ Petugas
disediakan mengusulkan
Akses langsung pembutan
(lubang/ celah) bagi lubang kusus
pasien untuk loket
memberikan sampel pengambilan
dahak. sampel
7 Kamar kecil/WC √
pasien
laboratorium dapat
bergabung dengan
WC
pasien Puskesmas.

Ket : MS : Memenuhi Syarat


TMS : Tidak Memenuhi Syarat

Fasilitas laboratorium Puskesmas Ngulankulon


1. Fasilitas dan sarana
Laboratorium puskesmas Ngulankulon berlokasi di samping kiri bangunan
puskesmas Induk yang terdiri 2 orang analis, di dalam ruangan tersebut terdiri
dari :

NO NAMA BARANG JUMLAH

1. Meja administrasi 2
2. Kursi pasien 1

3. Tempat reagen 1

4. Kotak mikroskop 1

5. Almari reagen 1

6. Kursi petugas 2

2. Peralatan

NO NAMA ALAT JUMLAH

1. Hematologi Analizer 1 1

2. Mikroskop 2

3. Centrifuge 1

4. HB stik 1

5. Alat on call 1

6. Kulkas 1

7. Alat Benecek 1

8. Alat uasure Uric acid 2

9. Microhematocrit 1

10. Timer 1

11. Termometer ruangan 1

12. Termometer kulkas 1

13. Klinipert 1 set

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. LINGKUP KEGIATAN
- Kegiatan Pokok
Mengadakan pelayanan laboratorium di PUSKESMAS NGULANKULON yang
meliputi pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan urine lengkap, pemeriksaan
mikskopis feses , widal, gula darah, asam urat, cholesterol, NS1, HbsAg,
HIV, tes kehamilan,.golongan darah
- Kegiatan penunjang
Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data, melaksanakan
evaluasi hasil kinerja kegiatan.

B. METODE
a. Jika pasien berada di ruang UGD/Rawat Inap :
- Petugas mengambil atau menerima sample/bahan sesuai dengan form
permintaan pemeriksaan yang telah di tulis oleh perawat jaga
- Petugas jaga membawa sample/bahan yang telah di peroleh ke ruang
laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan
b. Jika pasien berasal dari poli rawat jalan
- Petugas menerima form permintaan pemeriksaan laboratorium dari
pasien
- Petugas menyapa pasien sembari menerima form permintaan pasien
- Petugas memanggil pasien sesuai urutan sembari menanyakan identitas
pasien yang tercantum dalam form permintaan laboratorium
- Petugas menjelaskan pemeriksaan apa yang akan dilakukan
- Petugas menerima atau mengambil sample/bahan pada pasien sesuai
prosedur pengambilan sample
- Petugas menginformasikan lamanya waktu yang diperlukan dalam
pemeriksaan tersebut
- Petugas segera menganalisa bahan/sample yang telah di peroleh
- Data pasien pada form permintaan pemeriksaan laboratorium dicatat
pada buku register laboratorium
c. Penerimaan spesimen
- Petugas melakukan pengambilan specimen sesuai jenis pemeriksaan
yang diminta
- Petugas menampung spesimen pada tempatnya dan diberi label sesuai
identitas pasien yang meliputi nama, alamat, jenis kelamin, dan tanggal
pengambilan specimen
- Petugas segera membawa sample ke ruang laboratorium berserta form
permintaan pemeriksaan
- Petugas laboratorium memeriksa kesesuaian identitas yang tertera pada
specimen dengan data diri pasien yang tertera pada formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium
- Petugas laboratorium membuatkan rincian biaya sesuai perbub dan
menyerahkan kepada pasien untuk membayar di kasir
C. LANGKAH KEGIATAN
1. Spesimen Darah Vena
 Petugas memakai sarung tangan,masker,jas lab dan menyiapkan alat
yang akan digunakan
 Petugas memasang tourniquet pada lengan bagian atas untuk
memperjelas posisi vena
 Petugas menggunakantangan kiri untuk meraba vena yang akan
ditusuk
 Petugas membersihkan vena yang akan diambil dengan menggunakan
kapas alcohol 70%
 Petugas menusukkan ujung jarum dengan menggunakan spuit pada
posisi 45 derajat sampai darah masuk kedalam spuit kemudian
lepaskan torniquet dan tarik bagian spuit sampai volume yang
dikehendaki,
 Petugas membolak balikkan tabung yang telah berisi darah kurang
lebih 5 kali agar bercampur dengan anticoagulaN.
2. Spesimen Urine
 Petugas memakai sarung tangan,masker,jas lab 5.2.2. Petugas
memberi pot urine yang telah diberi label kepada pasien
 Petugas memberikan pengarahan kepada pasien untuk membuang
urine yang pertama kemudian tampung urine tengah dengan jumlah
yang diperlukan ,hindari urine mengenai lapisan tepi wadah.
Pengumpulan urine berakhir sebelum aliran urine habis
 Petugas mempersilahkan pasien ke kamar mandi
 Petugas laboratorium menerima sample urine yang tertutup rapat
dalam wadah

3. Spesimen Sputum
 Petugas memakai sarung tangan, masker, jas lab
 Petugas laboratorium memberikan label pot sputum
 Petugas laboratorium mejelaskan kepada pasien cara batuk yang benar
 Petugas menganjurkan kepada pasien sebelum mengeluarkan sputum,
pasien di anjurkan berkumur dengan air dan dilakukan pada pagi hari
 Petugas meminta pasien untuk berdiri tegak atau duduk tegak
 Petugas meminta pasien untuk napas dalam 2-3 kali kemudian batuk
dan menapung dahak di pot sputum dengan cara mendekatkan wadah
ke mulut untuk selanjutnya menutup pot dengan rapat
 Petugas memberikan pot sputum untuk menampung dahak pasien
 Petugas menerima sample dahak S-P (Sewaktu pertama,pagi)
4. Spesimen darah kapiler
 Petugas memakai sarung tangan,masker,jas lab
 Petugas lab menyiapkan autoclick yang telah diisi blood lancet yang
baru
 Petugas lab membersihkan ujung jari dengan kapas alcohol 70%
 Petugas lab membiarkan menjadi kering kembali
 Petugas lab memegang bagian yang akan ditusuk agar tidak bergerak
dan rasa nyeri berkurang
 Petugas lab menusuk dengan cepat memakai autoclick pada jari tengah
dengan arah tegak lurus
 Petugas lab membuang tetesan darah pertama keluar dengan memakai
kapas kering, tetesan darah berikutnya di pakai untuk pemeriksaan
 Petugas lab menempelkan bekas tusukan dengan kapas kering
 Petugas lab melepaskan blood lancet dari autoclick dan membuang ke
savety box
5. Spesimen Feses
 Petugas mengarahkan pasien untuk melakukan BAB dan pengambilan
tinja sebesar ibu jari,dan di masukkan dalam wadah khusus yang telah
diberi label
 Petugas mengarahkan pasien agar sample yang didapat merupakan
hasil dari defekasi spontan (tanpa bantuan obat pencahar)
 Petugas meneteskan 2 tetes larutan eosin 2 % pada obyek glass
 Petugas mengambil sample feses dengan lidi steril atau pipet tetes jika
sample cair

 Petugas meletakkan sample tersebut diatas obyek glas yang telah berisi
larutan eosin 2%
 Petugas mencampur sediaan kemudian tutup dengan deckglass
 Petugas memeriksa di bawah mikroskop dengan pembesaran 10x
kemudian 40x
 Petugas mencatat hasil pada blanko hasil dan diberikan ke pasien

BAB V
LOGISTIK

A. PENGADAAN
1. Pengadaan barang logistik (reagen) di laboratorium
Pengertian : bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan laboratorium :
a. Petugas lab menghitung /merekap penggunaan reagen selama satu tahun
b. Petugas lab membuat perencanaan kebutuhan reagen selama satu tahun
c. Petugas lab melaporkan kebutuhan reagen kepada dinas kesehatan kota
melalui petugas farmasi
d. Petugas lab menerima reagen dari UPTD dinas kesehatan kabupaten
melalui gudang farmasi puskesmas
e. Petugas lab menggunakan kaidah perputaran pemakaian reagen pertama
masuk-pertama keluar yang masa kadaluarsa pendek di pakai dahulu
2. Pengadaan barang Alat Tulis Kantor
Pengertian : barang ATK adalah sarana berupa alat rumah tangga, barang
cetakan yang dibutuhkan sehari- hari untuk menyelenggarakan kegiatan
laboratorium :
a. Petugas lab membuat daftar kebutuhan barang logistik setiap awal bulan,
di tulis di bon
permintaan yang memuat no, nama barang, banyaknya permintaan,
banyak barang yang diberikan , keterangan
b. Petugas menulis bon permintaan dibuat rangkap 2, lembar putih untuk
kepala gudang dan lembar pink untuk user sebagai arsip
c. Petugas mengajukan permohonan ke logistik umum
d. Petugas logistik menerima barang yang datang
e. Petugas logistik menyiapkan barang yang telah dipesan oleh petugas
laborat untuk dapat segera diambil
f. Petugas logistik memberi barang sesuai permintaan
g. Petugas logistik menandatangani bon permintaan dan barang yang sudah
diterima ditandatangani yang mengambil barang
B. PENYIMPANAN
a. Petugas lab menghitung /merekap penggunaan reagen selama satu tahun
b. Petugas lab membuat perencanaan kebutuhan reagen selama satu tahun
c. Petugas lab menerima reagen dari UPTD dinas kesehatan kabupaten
melalui gudang farmasi puskesmas
d. Petugas lab menggunakan kaidah perputaran pemakaian reagen pertama
masuk-pertama keluar yang masa kadaluarsa pendek di pakai dahulu
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM

A. PENGERTIAN
Sistem dimana laboratorium membuat asuhan keselamatan petugas,
pasien dan masyarakat sekitar.

B. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien.
2. Menurunnya kejadian yang tidak diharapkan.
3. Terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian yang tidak diharapkan.

C. TATA LAKSANA KESELAMATAN PASIEN


1. Tahap pra analitik :
a. Formulir permintaan pemeriksaan
 Identitas pasien
 Identitas pengirim
 Permintaan pemeriksaan yang jelas
 Tanda tangan dokter/.perawat yang meminta pemeriksaan
b. Persiapan pasien
Persiapan pasien harus sesuai persyaratan
c. Pengambilan dan penerimaan spesimen
Pengumpulan spesimen secara benar
d. Penanganan spesimen
 Penerimaan spesimen
 Kondisi penyimpanan spesimen harus tepat
e. Persiapan sample untuk analisa
 Kondisi sample dan volume harus memenuhi syarat
 Perhatikan identifikasi sample

2. Tahap Analitik
a. Persiapan Reagen
 Reagen harus memenuhi syarat
 Tidak dalam masa kadaluarsa
b. Pipetasi reagen dan sample
 Semua peralatan laboratorium harus bersih dan memenuhi syarat
 Kalibrasi pipet secara berkala
 Lakukan pipetasi secara benar
c. Pemeriksaan
 Alat dan instrument harus berfungsi dengan baik
3. Tahap Pasca – Analitik
a. Pembacaan hasil
 Penghitungan
 Pengukuran
 Identifikasi
 Penilaian harus benar
b. Pelaporan hasil
 Hasil ditulis dengan jelas
 Jangan sampai salah transkip

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. PENGERTIAN
Sistem dimana laboratorium membuat asuhan keselamatan kerja

B. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan petugas
2. Menurunnya kejadian yang tidak diharapkan
3. Terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian yang tidak diharapkan

C. TATA LAKSANA KESELAMATAN KERJA


1. PRA ANALITIK
1. Petugas mencegah tertular bahan berbahaya dan atau terkontaminasi
bahan infeksius pada kulit, mulut, mata atau luka, dengan memakai jas
laboratorium, sarung tangan dan masker
2. Petugas mengumpulkan jarum dan semprit di tempat khusus dan cegah
jangan sampai tertusuk jarum setelah pengambilan sample
3. Petugas memasukkan sample dalam wadah tertentu yang tahan bocor
dan tertutup rapat dengan label identitas pasien
4. Petugas tidak boleh makan dan minum saat melakukan pemeriksaan
laborat
5. Petugas menyimpan sample ke dalam almari es jika tidak segera
dilakukan.

2. ANALITIK
PENGGUNAAN PIPET
1. Petugas dalam melakukan pengolahan specimen/sample dan
melaksanakan tes harus hati – hati dan menganggap bahan tersebut
infeksius
2. Petugas mencegah tertular bahan berbahaya dan atau terkontaminasi
bahan infeksius dengan pemakaian alat pelindung diri
3. Petugas menggunakan alat bantu pipet ketika melakukan pemipetan
4. Petugas tidak meniup udara maupun mencampur bahan infeksius
dengan cara menghisap atau meniup cairan lewat pipet
5. Tindakan jika terjadi tumpahan bahan kimia :
 Beritahu petugas keamanan kerja laboratorium dan jauhkan petugas
yang tidak berkepentingan dan lokasi tumpahan
 Upayakan pertolongan bagi petugas laboratorium yang cidera
 Jika bahan kimia yang tumpah adalah bahan kimia yang mudah
terbakar, segera matikan semua api, matikan peralatan listrik yang
mungkin mengeluarkan bunga api
 Jangan menghirup bau dan bahan yang tumpah

PETUGAS LABORATORIUM
1. Petugas menggunakan centrifuge sesuai instruksi pabrik
2. Petugas meletakkan centrifuge pada ketinggian tertentu agar dapat
dijangkau serta dapat melihat ke dalam dan menempatkan tabung
centrifuge dengan mudah
3. Petugas memeriksa rotor centrifuge dan selongsong secara berkala
untuk melihat tanda korosi dan keretakan
4. Petugas menggunakan air untuk menyeimbangkan, tidak menggunakan
NaCl atau hipoklorit karena bersifat korosif
5. Petugas membalik selongsong setelah memakai centrifuge agar cairan
penyeimbang dapat mengalir keluar.

MENCEGAH PENYEBARAN INFEKSI


1. Lingkaran sengkelit harus penuh, panjang minimal 6cm
2. Usahakan tidak terjadi percikan ketika membakar dengan Bunsen
3. Dekontaminasi permukaan meja kerja dengan desinfektan setiap kali
habis kerja

MENCEGAH TERTELAN DAN TERKENANYA KULIT SERTA MATA OLEH


BAHAN INFEKSIUS
1. Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun/desinfektan
2. Jangan menyentuh kulit atau mata ketika bekerja
3. Jangan makan, minum, merokok di dalam laboratorium
4. Jangan memakai kosmetik di laboratorium
5. Gunakan alat pelindung muka, mata jika terdapat percikan bahan
infeksius saat bekerja

3. PASCA ANALITIK
1. Hasil tes dikirim kepada pengirim secepatnya
2. Jarum/ benda tajam yang terkontaminasi masukkan ke dalam wadah
bekas tusukan
3. Limbah cairan infeksius langsung dibuang ke wastafel yang langsung
menuju ke pipa pembuangan akhir
4. Limbah padat infeksius ditampung dalam wadah sampah
medis,sedangkan limbah padat non infeksius ditampung dalam wadah
non medis

4. PENANGANAN KEADAAN DARURAT DI LABORATORIUM


a. Kebakaran
 Beri pertolongan pertama pada orang yang terkena, kalo perlu
dipindahkan ke unit lain
 Beri peringatan kepada orang yang berada di sekitar lokasi
 Putus aliran listrik bila diperlukan padamkan dengan alat pemadam
kebakaran yang ada di puskesmas
 Tulis berita acara kejadian

b. Biakan atau specimen yang tumpah


 Tumpahan dan wadahnya ditutup dengan kain atau tissue yang
dibasahi desinfektan
 Kain tersebut dibuang dalam wadah medis
 Wadah di desinfektan

c. Luka tusukan jarum


 Keluarkan darah dengan pijatan keras disekitar luka tusuk tadi di
bawah pancuran air selama kurang lebih 1 – 2 menit
 Tutup luka dengan kapas betadine, kemudian diplester atau dibalut
 Tulis dalam berita acara kejadian dan kirim ke instalasi gawat
darurat

d. Pecahan gelas
 Gunakan sarung tangan
 Kumpulkan dengan forsep atau serokan
 Masukkan dalam kantong plastic berwarna kuning
 Buang sarung tangan ke dalam plastic tersebut
 Tutup kantong, masukkan ke dalam wadah jarum
 Cuci tangan

5. PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI


1. Masker N95
Langkah – langkah
a. Petugas menggenggam respirator dengan satu tangan posisikan sisi
depan bagian hidung pada ujung jari – jari biarkan tali pengikat
menjuntai bebas dibawah tangan anda
b. Petugas memposisikan respirator dibawah dagu dan sisi untuk hidung
berada diatas
c. Petugas menarik tali pengikat respirator yang atas dan posisikan tali
agak tinggi dibelakang kepala diatas telinga.
d. Petugas menarik tali pengikat respirator yang bawah dan posisikan tali
dibawah telinga
e. Petugas meletakkan jari –jari kedua tangan anda diatas bagian hidung
yang terbuat dari logam.
f. Petugas menekan sisi logam tersebut ( gunakan dua jari dari masing –
masing tangan ) mengikuti bentuk hidung.
g. Petugas jangan menekan respirator dengan satu tangan karena dapat
mengakibatkan respirator bekerja kurang efektif
h. Petugas menutup bagian depan respirator dengan kedua tangan dan
hati – hati agar posisi respirator tidak berubah
i. Petugas melepaskan masker dengan tidak menyentuh bagian depan
masker karena telah terkontaminasi
j. Petugas membuang ketempat limbah infeksius
2. Masker biasa
Langkah – langkah
a. Petugas mengambil masker yang bersih
b. Petugas mengeratkan tali atau karet elatis pada bagian tengah kepala
dan leher
c. Petugas tidak memegang bagian dalam masker
d. Petugas mengepaskan klip hidung dari logam fleksibel pada batang
hidung
e. Petugas mengepaskan dandi eratkan pada wajah dan dibawah dagu
sehingga melekat dengan baik
f. Petugas memeriksa ulang pengepasan masker
g. Petugas melepaskan masker dengan tidak menyentuh bagian depan
masker karena telah terkontaminasi
h. Petugas melepaskan tali bagian bawah
i. Petugas melepaskan tali atau karet bagian atas
j. Petugas membuang ketempat limbah infeksius.
3. Kacamata pelindung
Langkah – langkah
a. Petugas mengambil kacamata pelindung yang bersih
b. Petugas memegang bagian karet atau ganggang kacamata
c. Petugas memasang pada wajah dan mata
d. Petugas tidak menyentuh bagian dalam kacamata
e. Petugas menyesuaikan agar pas
f. Petugas mengusahakan kacamata tidak mengganggu penglihatan
g. petugas melepaskan kacamata tidak memegang bagian luar kacamata
karena telah terkontaminasi
h. petugas memegang karet atau gagang kacamata
i. petugas meletakkan pada wadah yang telah disediakan untuk diproses
ulang
j. petugas dapat juga membuang kacamata kedalam limbah infeksius
4. Pemakaian gaun atau apron.
Langkah – langkah
a. Petugas mengambil gaun atau apron
b. Petugas mengenakan gaun atau apron dari tangan kanan kemudian
dilanjut tangan kiri
c. Petugas menutupi badan sepnuhnya dari leher hingga lutut lengan
hingga bagian pergelangan tangan
d. Petugas menyesuaikan agar pas
e. Petugas mengancingkan gaun atau apron secara tepat
f. Petugas melepaskan bagian depan gaun dan lengan gaun pelindung
telah terkontaminasi
g. Petugas membuka kancing gaun atau apron
h. Petugas memegang bagian dalam gaun pelindung saja
i. Petugas membalik gaun pelindung
j. Petugas melipat atau gulung menjadi gulungan dan letakkan di wadah
yang telah disediakan untuk diproses ulang
k. Petugas dapat membuang ketempat limbah infeksius
4. Pemakaian penutup kepala
Langkah – langkah
a. Petugas mengambil penutup kepala yang bersih
b. Petugas jangan memegang bagian dalam
c. Petugas memakai pelindung kepala sesuai ukuran
d. Petugas menyesuaikan sehingga menutup semua rambut
e. Petugas yang memakai hijab maka hijab harus dirapikan sehingga tidak
ada bagian hijab yang keluar
f. petugas melepaskan lepaskan pelindung kepala
g. petugas membalik penutup kepala
h. petugas melipat atau gulung
i. petugas membuang ketempat sampah infeksius
5. Pemakaian pelindung kaki
Langkah – langkah
a. Petugas mengambil pelindung kaki sesuai ukuran
b. Petugas menggunakan sepatu karet atau plastik yang menutupi seluruh
ujung dan telapak kaki
c. Petugas bisa menggunakan sepatu boot dari bahan kulit
d. Petugas memakai sepatu yang bersih
e. Petugas hanya menggunakan sepatu didalam kamar operasi atau pada
saat pembuangan limbah
f. Petugas tidak boleh dipakai keluar dengan memakai sepatu pelindung
g. petugas tidak dianjurkan memakai sandal, sepatu terbuka, telanjang
kaki
h. petugas selalu membersihkan sepatu tiap kali setelah digunakan
i. petugas menyimpan sepatu pelindung pada rak yang telah disediakan
dalam keadaan siap pakai.
6. Pemakaian sarung tangan
Langkah – langkah
a. Petugas mencuci tangan sesuai prosedur 6 langkah
b. Petugas membuka pembukus sarung tangan dengan hati – hati pilih
yang sesuai ukuran
c. Petugas menghindarkan sarung tangan terkontaminasi objek tidak steril
d. Petugas dengan jari telunjuk dan ibu jari non dominan membuka lipatan
sarung tangan bagian atas dan masukkan tangan non dominan denga
posisi terlentang, masukkan jari secara pelan – pelan
e. petugas memakai sarung tangan sebelah kiri menggunakan 4 jari tangan
dominan, masukkan dalam lipatan sarung tangan ( bagian luar ), segera
masukkan tangan non dominan secara pelan – pelan
f. petugas melepaskan sarung tangan yang masih dipakai kedalam larutan
klorin
g. petugas menggosokkan untuk mengangkat bercak darah atau cairan
tubuh lainnya yang menempel
h. petugas memegang salah satu sarung tangan pada lipatan lalu tarik
kearah ujung jari – jari tangan sehingga bagian dalam dari dalam dari
sarung pertama menjadi sisi luar
i. petugas jangan membuka sarung tangan sampai terlepas sampai sekali,
biarkan bagian masih berada pada tangan sebelum melepas sarung
tangan yang kedua. Hal ini penting untuk mencegah terpaparnya kulit
tangan yang terbuka dengan permukaan sebelah luar sarung tangan
j. petugas membiarkan sarung tangan yang pertama sampai disekitar jari –
jari, lalu pegang sarung tangan yang kedua pada lipatannya lalu tarik
kearah ujung jari hingga bagian dalam sarung tangan menjadi sisi luar.
Demikian dilakukan secara bergantian
k. petugas secara bersamaan dan dengan sangat hati – hati melepas sarung
tangan tadi ketika sampai di ujung jari
l. Petugas perlu memperhatikan bahwa tangan yang terbuka hanya boleh
menyentuh bagian dalam sarung tangan.
m. Petugas mencuci tangan setelah sarung tangan dilepas sesuai
prosedur 6 langkah
KESELAMATAN LINGKUNGAN
a. Limbah cair
Yang termasuk limbah cair adalah : pelarut organik bahan kimia
untuk pengujian, bekas pencucian alat dan specimen (darah dan
cairan),limbah cair ditampung dalam jurigen dan diberi
klorin,selanjutnya petugas kebersihan mengambil limbah tersebut
b. Limbah padat
 Sampah Infeksius Yang termasuk limbah padat infeksius adalah :
peralatan habis pakai seperti, sarung tangan,lidi pengaduk, kapas,
botol spesimen, kemasan reagen, sisa spesimen,masker. Untuk
bekas jarum suntik kita buang ke safety book. Semua kita simpan
sementara sebelum kita bawa dinas kesehatan untuk di oleh sesuai
prosedur yang berlaku.
 Sampah non infeksius yang termasuk sampah non infeksius adalah
bekas kertas, bekas pembukus stik pemeriksaan dll
 Safety book : Untuk bekas jarum suntik kita buang ke safety book.
Semua kita simpan sementara sebelum kita bawa ke Dinas
Kesehatan untuk di oleh sesuai prosedur yang berlaku.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
A. PENGENDALIAN MUTU INTERNAL
1. Cara Pengendalian
 Menyediakan Standar Prosedur Operasional (SPO) pemeriksaan berisi :
persyaratan pasien dan jenis spesimen Cara pengambilan dan volume
 Menyediakan Standar Prosedur Operasional (SPO) yang berkaitan
dengan pelayanan laboratorium
 Menyediakan panduan – panduan antara lain : pengambilan spesimen
yang benar, persyaratan spesimen, persyaratan pasien, persyaratan
sample
 Melaksanakan kalibrasi dan validasi
 Pencatatan suhu ruangan dan kulkas untuk penyimpanan reagen
 Melaksanakan dan mengevaluasi program qualiti kontrol
 Pengawasan dan monitoring kegiatan harian untuk mengurangi
kesalahan – kesalahan yang mungkin muncul
 Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan untuk staf laboratorium

B. PENGENDALIAN MUTU EKSTERNAL


Pemantapan mutu external adalah kegiatan yang diselenggarakan secara
periodik oleh pihak lain di luar laboratorium guna memantau dan menilai
penampilan suatu laboratorium dalam bidang pemeriksaan tertentu
Penyelenggaran pemantauan mutu eksternal diharapkan semua
laboratorium milik pemerintah dan swasta mengikutinya dihubungkan
akreditasi milik pemerintah dan ijin untuk laboratorium swasta
Pemantapan mutu eksternal diselenggarakan pada tingkat nasional dan
tingkat wilayah/propinsi.
PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL YANG TELAH DIIKUTI
Sampai saat ini laboratorium Puskesmas Ngulankulon telah mengikuti
kegiatan pemantapan mutu eksternal yang diselenggarakan Laboratorium
Kesehatan Daerah Kab.Trenggalek dalam bidang:
1. Pemantapan mutu eksternal dalam bidang crosscheck slide BTA yang
dilakukan oleh dinas Kesehatan kabupaten Trenggalek
2. Pemantapan mutu eksternal dalam bidang crosscheck slide Malaria
yang dilakukan oleh dinas Kesehatan kabupaten Trenggalek

BAB XI
PENUTUP
Panduan pelayanan laboratorium PUSKESMAS NGULANKULON ini
mempunyai peranan penting sebagai panduan pelaksanaan kegiatan sehari
hari tenaga laboratorium yang bertugas sehingga meningkatkan mutu
pelayanan khususnya pelayanan di laboratorium.
Penyusun panduan pelayanan laboratorium ini adalah langkah awal
kesuatu proses yang panjang, sehingga memerlukan dukungan dan
kerjasama dari berbagai pihak dalam penerapannya untuk mencapai
tujuan.kami menyadari bahwa panduan pelayanan ini masih jauh dari
sempurna, karena itu kami menerima saran dan kritik guna
menyempurnakan panduan ini.
Akhir kata semoga panduan pelayanan laboratorium ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca sekalian.

Anda mungkin juga menyukai