Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl. OPI Raya Perum OPI Kel. 15 Ulu Kec. Seberang Ulu I Jakabaring
Palembang Sumatera Selatan
Telp/Fax. (0711) 5620648
E-mail: puskesmas_opi@yahoo.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS OPI
Nomor: 440/ /KP/PKM-OPI/2018

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS OPI,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas


OPI, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan laboratorium
yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan laboratorium di Puskesmas OPI dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Puskesmas
OPI sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan
laboratorium di Puskesmas OPI;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, perlu
menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas OPI tentang
Kebijakan Pelayanan Laboratorium di Puskesmas OPI;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009,


tentang Pelayanan Publik;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009,
tentang Kesehatan;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
364/MENKES/SK/III/2003, tentang Laboratorium Kesehatan;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijaksanaan Dasar
Puskesmas;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1674/MENKES/SK/XII/2005, tentang Pedoman Jejaringan
Pelayanan Laboratorium Kesehatan;
6. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1501/MENKES/PER/X/2010, tentang Jenis Penyakit Tertentu
yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulannya;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37
Tahun 2012, tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
tahun 2014, tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
tahun 2017, tentang Keselamatan Pasien;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM DI PUSKESMAS


OPI.

Kesatu : Kebijakan pelayanan laboratorium di puskesmas opi sebagaimana


terlampir;

Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ketiga : Apabila dikemudian hari terjadi perubahan dan atau terdapat


kesalahan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Palembang
Pada tanggal: 2018
PLT. KEPALA PUSKESMAS OPI

Muhammad Erwan Naupal

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS OPI


NOMOR : 440/ /KP/PKM-OPI/2018
TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN
LABORATORIUM DI PUSKESMAS OPI

KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM DI PUSKESMAS OPI

KEBIJAKAN UMUM
1. Peralatan di Instalasi Laboratorium harus selalu dilakukan pemeliharaan dan
kalibrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan di Instalasi Laboratorium harus selalu berorientasi kepada mutu dan
keselamatan pasien.
3. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan
dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan wajib menggunakan APD
(Alat Pelindung Diri)
4. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, dan menghormati hak pasien.
5. Pelayanan Instalasi Laboratorium dilaksanakan sesuai jam kerja puskesmas.
6. Apabila ada permintaan bantuan dalam rangka kegiatan bakti sosial di luar jam
kerja Puskesmas, maka akan diadakan Pelayanan Laboratorium setelah
mengajukan permintaan kepada Kepala Puskesmas OPI.
7. Semua pemeriksaan laboratorium pasien di Puskesmas OPI dilayani melalui
satu pintu yaitu harus melalui Instalasi Laboratorium Puskesmas OPI.
8. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
9. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin
bulanan minimal satu bulan sekali.
10. Setiap bulan wajib membuat laporan.
11. Setiap pemeriksaan laboratorium harus berdasarkan atas permintaan dokter
secara tertulis dengan menggunakan formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium atau menggunakan permintaan dengan menggunakan kertas atau
surat resmi lainnya.
12. Kebijakan pelayanan laboratorium dilaksanakan oleh petugas laboratorium
yang bertanggung jawab penuh terhadap Kepala Puskesmas OPI.

KEBIJAKAN KHUSUS
1. Kebijakan Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium Pasien Rawat Jalan
a. Pengambilan spesimen darah pasien rawat jalan dilakukan di Laboratorium.
b. Pemeriksaan spesimen dilakukan di ruang laboratorium.
c. Hasil pemeriksaan sederhana untuk pasien rawat jalan dengan waktu tunggu
paling lama 60 menit
d. Hasil laboratorium pasien rawat jalan diambil oleh pasien atau keluarga
pasien di Laboratorium dan tidak boleh dibacakan via telepon.

2. Kebijakan Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium Pasien Darurat


a. Pengambilan spesimen langsung di ruang tindakan
b. Pemeriksaan laboratorium dilakukan sesuai permintaan dokter penanggung
jawab pasien saat itu

3. Kebijakan Pemeriksaan Laboratorium Beresiko Tinggi


a. Petugas harus menggunakan alat pelindung diri seperti: jas lab, sarung
tangan, masker, kaca mata pelindung (gogle), dan sepatu tertutup.
b. Petugas harus memberlakukan semua spesimen sebagai bahan yang
infeksius.
c. Petugas harus mengelola limbah sesuai sop yang berlaku
d. Petugas harus melakukan desinfeksi dan sterilisasi tempat kerja dan
ruangan.
e. Petugas harus mencatat setiap tindakan yang dilakukan
4. Kebijakan Pelaporan Hasil Laboratorium Kritis
a. Hasil kritis adalah hasil laboratorium yang segera memerlukan intervensi
dokter, sehingga hasil kritis adalah hasil laboratorium yang harus segera
diketahui oleh dokter yang memeriksa.
b. Penetapan hasil kritis dilakukan oleh :
1) Penanggung jawab laboratorium berdasarkan sumber yang berlaku/
standar yang berlaku (text book).
2) Ditetapkan oleh masing–masing dokter yang berkepentingan dan
memberitahukannya kepada laboratorium.
c. Hasil dari penetapan hasil kritis dibuat dalam suatu daftar dan diletakan di
meja paska analitik (meja tempat hasil yang sudah selesai dikerjakan),
sehingga mudah diakses oleh petugas/ analis laboratorium.
d. Hasil kritis dilaporkan segera setelah hasil pemeriksaan didapatkan dengan
tata cara sesuai Standar Prosedur Operasional Pelaporan Nilai Kritis.

5. Kebijakan Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium di Luar Rumah


Sakit/Laboratorium Rujukan
a. Pemeriksaan laboratorium yang tidak dapat dikerjakan di Laboratorium
Puskesmas OPI dirujuk ke laboratorium rekanan yang sudah ditetapkan.
b. Hasil pemeriksaan laboratorium rujukan harus diverifikasi oleh petugas
laboratorium

6. Kebijakan Pencatatan dan Pelaporan


a. Setiap spesimen yang masuk dicatat dalam buku register laboratorium
b. Pelaporan dikerjakan baik bulanan, triwulan dan tahunan serta dilaporkan ke
dinas kesehatan

7. Kebijakan Perencanaan dan Pengadaan Bahan Laboratorium


a. Perencanaan bahan Laboratorium dilakukan 1 bulan sekali meliputi
perencanaan kebutuhan reagensia, bahan habis pakai dan dilakukan
evaluasi setiap 1 minggu sekali
b. Usulan pengadaan peralatan Laboratorium baru harus melalui kepala
Puskesmas OPI.
c. Penyimpanan bahan/ reagensia Laboratorium harus sesuai ketentuan atau
petunjuk yang terlampir pada bahan/ reagensia
d. Setiap penggunaan reagen dicatat dalam buku penggunaan reagen.
e. Pengecekkan tanggal kadaluwarsa reagen laboratorium dilakukan 1 bulan
sekali
f. Reagen Laboratorium yang kadaluarsa dicatat dan dibuat berita acara
pemusnahan sesuai ketentuan yang berlaku
g. Jenis reagensia yang tersedia di Puskesmas OPI, antara lain: Ziel nielsen,
HCl 0,1%, Aquadest, Reagen anti A, Reagen Anti B, Reagen anti AB,
Reagen Anti D-Blend, Oli imersi, Hayerm, Turk, Swab alkohol, Stik kolestrol,
Stik asam urat, Stik gula darah, Strip urin, Strip pregnancy test, Reagen
HBsAg

8. Kebijakan Menetapkan Rentang Nilai/Rujukan Pemeriksaan Laboratorium


a. Setiap pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium selalu menyertakan
rentang nilai rujukan, satuan.
b. Rentang nilai rujukan yang digunakan harus merupakan rekomendasi dari
suatu lembaga/ badan yang diakui atau organisasi profesi (PDSPatklin), dan
dievaluasi secara berkala minimal 1 kali dalam setahun.

9. Pengendalian Mutu Laboratorium


Pengendalian mutu laboratorium yang dilaksanakan Puskesmas OPI bertujuan
untuk menjamin tercapainya dan terpeliharanya mutu laboratorium secara
berkelanjutan. Kegiatan pengendalian mutu meliputi:
a. Penyusunan standar operasional oleh tenaga teknis laboratorium yang
disahkan oleh Kepala Puskesmas OPI.
b. Penerapan standar operasional prosedur oleh teknis laboratorium secara
berkesinambungan.
c. Pemantapan mutu laboratorium, yaitu keseluruhan proses atau semua
tindakan yang dilakukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil
kegiatan, meliputi pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu
eskternal :
1) Pemantapan mutu internal dilaksanakan setiap hari
2) Menetapkan indikator mutu (berdasar Standar Pelayanan Mutu dari
Kemenkes)
3) Pelayanan laboratorium untuk dilaksanakan dan dievaluasi serta menjadi
tolak ukur dalam pengembangan mutu.
4) Evaluasi indikator mutu dilakukan 1 bulan sekali

10. Pemeliharaan dan Kalibrasi Peralatan di Unit Laboratorium


a. Pemeliharaan alat laboratorium dikerjakan secara teratur oleh petugas
laboratorium dan teknisi alat sesuai dengan ketentuan setiap alat.
b. Sertifikat kalibrasi sebagai bukti pelaksanaan/ dokumentasi kalibrasi harus
diarsipkan.

11. Pertemuan Rutin Unit Laboratorium


Pertemuan rutin dilakukan setiap 1 bulan kali dihadiri oleh kepala bagian dan
seluruh staf Instalasi Laboratorium serta Instalasi laboratorium terkait bila
diperlukan.

12. Penyimpanan Arsip Laboratorium


a. Arsip hasil pemeriksaan laboratorium disimpan dengan pengelompokan
menurut jenis pemeriksaan.
b. Arsip hasil pemeriksaan disimpan dalam lemari arsip dengan
pengelompokan menurut status pasien (BPJS, Jamsoskes, Umum).
c. Pemusnahan arsip hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan setelah 1 tahun
dengan pembuatan berita acara .
d. Arsip hasil pemeriksaan laboratorium khusus BTA positif disimpan
selamanya.
e. Semua formulir permintaan pemeriksaan laboratorium pasien rawat jalan,
atau rujukan dari luar diarsipkan selama 1 tahun.
f. Hasil PME diarsipkan selama 10 tahun
g. Hasil PMI diarsipkan selama 3 tahun
h. Laporan Bulanan & Tahunan diarsipkan selama 5 tahun
i. Buku ekspedisi rujukan pemeriksaan laboratorium diarsipkan selama 3 tahun
j. Kartu stok reagen disimpan selama 1 tahun

13. Kebijakan Penanganan dan Pembuangan Bahan Berbahaya


a. Limbah infeksius sebelum dibuang harus didekontaminasi sesuai dengan
peraturan yang ada.
b. Pembuangan bahan berbahaya dilakukan dengan cara: Pengendapan,
koagulasi dan flokulasi; oksidasi-reduksi, penukaran ion, dan netralisasi.

Ditetapkan di Palembang
Pada tanggal: 2018
PLT. KEPALA PUSKESMAS OPI

Muhammad Erwan Naupal


LAMPIRAN 2 : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS OPI
NOMOR : 440/ /KP/PKM-OPI/2018
TENTANG : RENTANG NILAI RUJUKAN NORMAL
DALAM PELAYANAN LABORATORIUM
DI PUSKESMAS OPI

RENTANG NILAI RUJUKAN NORMAL DALAM PELAYANAN


LABORATORIUM DI PUSKESMAS OPI
NILAI
PARAMETER HASIL NILAI NORMAL PARAMETER HASIL NILAI PARAMETER HASIL NORMAL
NORMAL
A. DARAH D.
SEROLOGI/IMU
RUTIN B. KIMIA DARAH N
Haemoglobi
n ………… L: 14-18 gr/dl BSS ………… Prenancy …………
…. - ……. < 140 mg/dl - Test (Pt) ……..
………… …………
…. P :12-14 gr/dl - BSN ……. < 70-100 mg/dl
………… ………… …………
Eritrosit …. L : 4,5-5,5 jt/mm3 - BSPP ……. < 120 mg/dl - HBSag …….. Non Reaktif
…………
…. P : 4,0-5,0 jt/mm3 -
…………
Hematokrit …. L : 40 – 48 vol % - URINE RUTIN
…………
…. P : 37-43 vol % - - Leukosit Neg
Leukosit 5.000 -10.000 Nitrit
jt/mm3 - Neg
NILAI SEROLOGI/IMU
PARAMETER HASIL NILAI NORMAL B. KIMIA DARAH HASIL HASIL NILAI NORMAL
NORMAL N
LED …… L : <15 mm/jam - Urobilin 0,2 (3,5)
……… P : <15 mm/jam - Protein Neg
Trombosit 200.000-500.000/ Chol. Total ………… Ph
……… mm3 ……. < 200 mg/dl - 5
Hitung Jenis - Blood Neg
Basofil ……… 0-1 % - Segmen 1.000
Eosinofil ……… 1-3% - Keton Neg
IntiBatang ……… 2-6%` - Bilirubin Neg
…………
Inti Segmen ……… 50-70% - Asam urat ……. L : 3,4 - 7 mg/dl - Glukosa Neg
Limposit 2-8% P : 2,4 - 5,7
…………
…… ……. mg/dl -
Monosit ………… Tidak ditemukan - -
Ditetapkan di Palembang
Pada tanggal: 2018
PLT. KEPALA PUSKESMAS OPI

Muhammad Erwan Naupal

Anda mungkin juga menyukai