Anda di halaman 1dari 33

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PERMATA KUNINGAN

NOMOR: 588/PER-DIR/RSPK/XII/2022
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM RUMAH
SAKIT PERMATA KUNINGAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT PERMATA KUNINGAN


Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan di
rumah sakit, maka diperlukan
penyelenggaraan pelayanan laboratorium
yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan laboratorium di Rumah
Sakit Permata Kuningan terlaksana dengan
baik, perlu adanya penetapan struktur
organisasi laboratorium;
c. bahwa untuk maksud tersebut pada butir a
dan b maka perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan Direktur Rumah Sakit Permata
Kuningan
Mengingat : 1. Undang-undang RI nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
2. Undang-undang RI nomor 36 tahun 2009
Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
411/Menkes/Per/III/2010 tentang Laboratorium
Klinik;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
370/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar
Profesi Teknologi Laboratorium Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN INSTALASI
LABORATORIUM RUMAH SAKIT PERMATA
KUNINGAN.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam peraturan Direktur ini yang di maksud dengan :
1) Pengorganisasian adalah Langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan
mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok,
wewenang dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan.
2) Pengorganisasian Laboratorium adalah Struktur organisasi di Instalasi
Laboratorium
Pasal 2
Struktur organisasi di Instalasi Laboratorium adalah Direktur Utama, Direktur
Medis, Manager Pelayanan Medis, Kepala Instalasi, Kepala Ruang, dan
Pelaksana.

Pasal 3
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium secara umum, antara lain:
1) Struktur organisasi Instalasi Laboratorium;
2) Uraian jabatan Instalasi Laboratorium;
3) Menjelaskan tata hubungan kerja Instalasi Laboratorium;
4) Pola Ketenangan dan Kualifikasi Instalasi Laboratorium;
5) Pertemuan / rapat;
6) Pencatatan dan Pelaporan.

Pasal 4
Dokumen Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium dalam lampiran
Peraturan Direktur Utama ini, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Direktur Utama ini dan di gunakan sebagai acuan dalam
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium.
Pasal 5
Pedoman pengorganisasian Instalasi Laboratorium disusun untuk periode 1
(satu) tahun dan dievaluasi setiap akhir tahun

Pasal 6
Peraturan Direktur ini mulai berlaku pada tanggal di tetapkan.

Ditetapkan : Kuningan
Pada Tanggal : 01 Desember 2022
Direktur Rumah Sakit Permata Kuningan

dr. Herman Joyo


NIK.11102019001
LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
PERMATA KUNINGAN
NOMOR : 588/PER-DIR/RSPK/XII/2022
TENTANG PENETAPAN PEDOMAN
PENGORGANISASIAN INSTALASI
LABORATORIUM RS. PERMATA KUNINGAN

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM


RUMAH SAKIT PERMATA KUNINGAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. VISI
Instalasi Laboratorium “Menjadi instalasi laboratorium yang memberikan
pelayanan memuaskan”.
B. MISI
a. Memberikan hasil secara cepat, tepat, dan akurat.
b. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan senyum, salam, sapa,
sopan, santun.
c. Mengembangkan jiwa melayani secara ikhsan di setiap petugas.
d. Memberikan pelayanan laboratorium yang berkualitas, efektif dan efisien.
e. Meningkatkan kompetensi tenaga laboratorium menjadi tenaga yang
professional.
f. Menciptakan iklim kerja laboratorium yang nyaman, dinamis, harmonis dan
islami.
g. Memberikan pelayanan laboratorium dengan mengutamakan keselamatan
pasien.
h. Mendukung upaya pendidikan laboratorium berkelanjutan dalam rangka
meningkatkan pelayanan laboratorium.
C. Tujuan
a. Agar laboratorium Rumah Sakit Permata Kuningan dapat memberikan
pelayanan yang terbaik terhadap pasien.
b. Semua tenaga laboratorium mampu memberikan pelayanan yang
professional dan bercitra islami.
c. Mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas.

D. Pengertian
Laboratorium merupakan suatu profesi yang difokuskan pada bidang
laboratorium bagi pelayanan individu, keluarga dan komunitas dalam
mencapai, memelihara dan mengembalikan kesehatan yang optimal dan
berfungsi.
E. Filosofi
Filosofi laboratorium adalah pernyataan keyakinan tentang laboratorium
dan manifestasi dari nilai-nilai dalam laboratorium yang digunakan untuk
berpikir dan bertindak. Filisofi pelayanan laboratorium pada tatanan rumah
sakit ditekankan pada:
a. Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan dan menentukan
kehidupannya.
b. Setiap pasien harus dihargai sama tanpa membeda-bedakan agama,
suku, warna kulit, status dan jenis kelamin.
c. Pelayanan laboratorium yang diberikan sebagai bagian integral dari
pelayanan kesehatan lainnya.
d. Perlunya koordinasi dan kerja sama dalam memanfaatkan sumber daya
yang ada dalam mencapai tujuan organisasi.
e. Perlunya evaluasi secara terus menerus terhadap semua pelayanan
laboratorium yang diberikan.
F. Peran Analis sebagai tenaga kesehatan
a. Pelaksana pelayanan laboratorium
Analis bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan laboratorium
yang bersifat sederhana sampai pada yang paling kompleks kepada
pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat.
b. Pengelola dalam bidang pelayanan laboratorium
Tenaga laboratorium secara fungsional mengelola pelayanan
laboratorium termasuk perlengkapan, peralatan dan lingkungan.
G. Fungsi Tenaga Analis
Tenaga laboratorium diharapkan dapat melaksanakan fungsi sebagai berikut:
a. Menentukan kebutuhan kesehatan pasien dan mendorong pasien untuk
berperan serta didalam memenuhi kebutuhan kesehatannya.
b. Memberikan penyuluhan kesehatan mengenai kebersihan perorangan,
kesehatan lingkungan, kesehatan mental, gizi, kesehataan ibu dan anak,
pencegahan penyakit dan kecelakaan.
c. Melaksanakan rujukan terhadap kasus-kasus yang tidak dapat diperiksa
dan menerima rujukan dari organisasi kesehatan lainnya.
d. Melaksanakan pencatatan pelaporan laboratorium.

H. Tujuan
Tujuan adalah hasil yang ingin dicapai/diharapkan, tujuan laboratorium
digunakan untuk : Indikator pelaksanaan hasil dan Indikator evaluasi dan
pembelajaran bagi praktisi.

I. STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI LABORATORIUM


Instalasi Laboratorium RS. Permata Kuningan dipimpin oleh
Penanggungjawab Instalasi Laboratorium yang membawahi Koordinator Analis.
Koordinator Analis Laboratorium membawahi 3 pelayanan yaitu Pendaftaran
Pasien Rawat Jalan, Pendaftaran IGD/Rawat Inap dan pelayanan berkas
Laboratorium.
Koordinator Pengolahan Data Laboratorium membawahi 1 pelayanan yaitu
Pengolahan Data Laboratorium.
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI LABORATORIUM
RS PERMATA KUNINGAN

DIREKTUR
dr. Herman Joyo

MANAGER PELAYANAN MEDIS DAN


PENUNJANG MEDIS
dr. Nurudin

SUPERVISOR PELAYAN MEDIS SUVERVISOR PENUNJANG MEDIS


PENANGGUNG JAWAB
dr. Ginssa Putra Gumelar PATOLOGI KLINIK dr. Nilliona Phatanggu
dr. Friska Oktavrisa, Sp.PK.
M.Kes
KEPALA UNIT LABORATORIUM

Hegar Resmianawati, Amd.AK

PELAKSANA/PJ PELAKSANA/PJ KIMIA PELAKSANA/PJ PELAKSANA/PJ PELAKSANA/PJ


HEMATOLOGI KLINIK & ELEKTROLIT MIKROBIOLIGI URIN DAN SEROLOGI REAGEN

Nur Is Tia, Amd.AK Lilis H, Amd.AK Fitra Trilaksono W,Amd.AK Sheny Nur H, Hegar Resmianawati,
Amd.AK Amd.AK
Amd.AK
BAB II
URAIAN JABATAN
Uraian Jabatan adalah suatu catatan yang sistematis tentang tugas dan
tanggungjawab suatu jabatan tertentu, yang ditulis berdasarkan fakta – fakta
yang ada. Uraian jabatan di Instalasi Laboratorium, sebagai berikut :
a. Penanggung Jawab Laboratorium
1. Nama jabatan : Konsultan/penanggung jawab laboratorium
2. Pengertian : seorang tenaga laboratorium yang diberi tanggung
jawab dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan
pelayanan laboratorium di rumah sakit.
3. Persyaratan dan Kualitas
a. pendidikan : Dokter Patologi Klinik
b. pelatihan : Pelatihan Managemen Laboratorium
c. pengalaman kerja : 2 tahun laboratorium
d. kondisi fisik : sehat jasmani dan rohani
4. Uraian tugas konsultan /penanggung jawab
a. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
a) Menyusun rencana kebutuhan tenaga laboratorium secara
keseluruhan baik dalam jumlah maupun kualifikasi (secara
makro) koordinasi dengan kepala ruangan terkait.
b) Menyusun program pengembangan staf laboratorium sesuai
kebutuhan pelayanan di rumah sakit.
c) Menyusun program orientasi bagi tenaga laboratorium yang
baru yang akan bekerja dirumah sakit.
d) Menyusun rapat koordinasi dengan manager medis dan
koordinator.
e) Menyusun program promosi tenaga laboratorium koordinasi
dengan koordinator terkait untuk di ajukan ke direktur.
f) Menyusun rencana penempatan tenaga laboratorium sesuai
kebutuhan, koordinasi dengan manager medis dan kepala
ruangan terkait.
g) Menyusun rencana kebutuhan peralatan laboratorium sesuai
kebutuhan pelayanan baik jumlah alat, koordinasi dengan
manager medis dan kepala ruangan terkait.
h) Menyusun anggaran biaya untuk kebutuhan pengembangan
staf, peralatan dan kebutuhan lain.
i) Menyusun rencana pengembangan system pencatatan dan
pelaporan seluruh kegiatan di laboratorium yang tepat sesuai
dengan kondisi rumah sakit, koordinasi dengan manager
medis dan kepala ruangan terkait.
j) Berperan serta menyusun rencana pengembangan pelayanan
rumah sakit.
k) Menyusun program pengendalian mutu pelayanan
laboratorium dirumah sakit dan berperan serta menyusun
peraturan tata tertib pelayanan di rumah sakit.
l) Menyusun standar, SOP, Protap pelayanan mutu, meliputi:
SOP ketenagaan, peralatan dan lain – lain koordinasi dengan
Kepala bidang penunjang medis dan koordinator terkait.
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :
a) Membimbing kepala seksi untuk terlaksananya pelayanan
laboratorium paripurna dalam mempertahankan dan
meningkatkan mutu pelayanan laboratorium di rumah sakit.
b) Melaksanakan program orientasi bagi pegawai baru yang akan
bekerja dirumah sakit sebagai tenaga laboratorium.
c) Melaksanakan koordinasi dengan manager medis atau kepala
ruangan secara berkala atau sewaktu – waktu diperlakukan.
d) Melaksanakan koordinasi dengan kepala bagian yang lain
untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan di rumah sakit.
e) Menganalisa dan mengkaji usulan kebutuhan tenaga
laboratorium dan peralatan yang diajukan oleh Kepala
Ruangan terkait, hasil analisa tersebut untuk menyusun
perencanaan kebutuhan tahunan/smester, kebutuhan tenaga
maupun peralatan.
f) Berperan serta dalam kegiatan ilmiah dan penelitian yang
dilakukan di rumah sakit
g) Mengumpulkan dan menyimpan berkas kepegawaian
laboratorium untuk kepentingan penilaian dalam rangka
promosi.
h) Bekerjasama dalam unit diklat rumah sakit untuk
menyelenggarakan kegiatan pogram pengembangan staf
(PKB).
i) Menyusun instrumen penilaian pendayagunaan tenaga
laboratorium.
j) Melaksanakan penempatan tenaga laboratorium melalui
kepala bidang penunjang medis atas dasar usulan kepala
ruangan.
k) Melaksanaan promosi tenaga laboratorium koordinasi dengan
koordinator.
l) Melaksanakan bimbingan kepada tenaga laboratorium
terhadap penetapan protap, SOP, dan tata tertib pelayanan
laboratorium.
m) Memotivasi kepada tenaga laboratorium untuk meningkatkan
semangat kerja dengan membuat usulan penghargaan atas
prestasi kerja kepada direktur (reward system) berupa piagam
penghargaan kesempatan studi banding di dalam negeri
maupun keluar negeri.
n) Mengumpulkan dan menganalisa data data tentang
pelaksanan kegiatan pelayanan, ketenagaan dan peralatan
untuk bahan informasi bagi pengembangan pelayanan di
laboratorium.
o) Memantau dan memberi rekomendasi pelaksanaan cuti tenaga
laboratorium yang ada di instalasi.
p) Menyusun tata tertib pelayanan laboratorium sesuai dengan
peraturan dan tata tertib rumah sakit.
q) Berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan program lain yang
diselenggarakan di rumah sakit.
r) Membuat laporan berkala dan laporan khusus bidang
laboratorium dengan menganalisa data pelaksanaan
informasi, dokumen/laporan yang dibuat oleh Kepala Instalasi
melalui manager medis untuk disampaikan kepada direktur.
s) Memberi saran dan bantuan pertimbangan yang berkala
dengan pelaksanaan pelayanan laboratorium kepada direktur.
c. Melaksanaka fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian,
meliputi :
a) Mengawasi, mengendalikan dan menilai penerapan kebijakan
pelayanan tata tertib dan etika profesi tenaga laboratorium,
koordinasi dengan kepala seksi.
b) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
tenaga laboratorium secara efektif da efisien.
c) Melaksanakan penilaian kinerja staf tenaga laboratorium,
koordinasi dengan Kepala Bidang penunjang medis.
d) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
peralatan secara efektif dan efisien.
e) Berperan serta dalam melaksanakan penilaian mutu
pelayanan di laboratorium.
f) Melaksanakan suvervisi secara berkala/sewaktu-waktu
keruang laboratorium agar tujuan pelayanan laboratorium yang
diinginkan dapat tercapai. Suvervisi ini dilakukan secara
mandiri atau bersama kepala seksi, dan Kepala Instalasi
terkait.
b. Kepala Unit Laboratorium
1. Nama Jabatan : Koordinator Analis
2. Pengertian : Seorang tenaga laboratorium yang diberi tanggung
jawab dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan
pelayanaan laboratorium di rumah sakit.
3. Persyaratan dan kualitas
a. Pendidikan : Diploma/sarjana Analis Kesehatan
b. Pelatihan : Pelatihan Managemen Laboratorium
c. Pengalaman kerja : 2 tahun laboratorium
d. Keadaan fisik : sehat jasmani dan rohani
4. Uraian Tugas Kordinator Analis
a. Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi :
a) Menyusun rencana kerja koordinator.
b) Menyusun rencana kebutuhan tenaga laboratorium dari segi
jumlah maupun kualifikasi koordinasi dengan kepala
laboratorium.
c) Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan meliputi :
1. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan di laboratorium.
2. Menyusun jadwal/daftar dinas tenaga laboratorium dan
tenaga lain sesuai kebutuhan pelayanan dan peraturan
yang berlaku di rumah sakit.
3. Melaksanakan orientasi kepada tenaga laboratorium (analis
baru)/tenaga lain yang akan bekerja di laboratorium.
4. Membimbing petugas laboratorium untuk melaksanakan
pelayanan sesuai standar.
5. Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-waktu dengan staf
laboratorium dan petugas lain yang bertugas di
laboratorium.
6. Memberi kesempatan/ijin kepada staf laboratorium untuk
mengikuti kegiatan ilmiah/penataran dengan koordinasi
kepala instalasi atau managemen medis.
7. Mengupayakan pengadaan peralatan dan reagensia sesuai
dengan kebutuhan laboratorium dan ketentuan/kebijakan
rumah sakit.
8. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar
selalu dalam keadaan siap pakai.
9. Mengendalikan kualitas sistem pencatatan dan pelaporan
semua kegiatan di laboratorium secara tepat dan benar.
10. Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara
kebersihan lingkungan laboratorium.
11. Memberi laporan harian mengenai pelaksanaan kegiatan,
disampaikan kepada atasannya.
12. Memberi informasi kepada pasien atau keluarga sesuai
kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya.
13. Melakukan serah terima tugas dan lain-lain pada saat
pergantian dinas.
d) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian, meliputi:
1. Mengendalikan dan menilai pelaksanaan pelayanan
laboratorium yang telah ditentukan.
2. Melaksanakan penilaian kerja tenaga laboratorium yang
berada dibawah tanggung jawabnya.
3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
tenaga laboratorium peralatan dan reagensia.
c. Pananggung jawab Hematologi
1. Nama Jabatan : Penanggung jawab Hematologi
2. Pengertian : Seorang tenaga laboratorium yang diberi
tanggung jawab dan wewenang dalam mengatur serta
mengendalikan kegiatan pelayanaan laboratorium di rumah sakit.
3. Persyaratan dan kualitas
a. Pendidikan : Diploma/Sarjana Analis Kesehatan
b. Pelatihan : Pelatihan Administrasi
c. Pengalaman kerja : 2 Tahun Laboratorium
d. Kondisi Fisik : Sehat Jasmani dan Rohani
4. Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Melakukan dan membuat pencatatan pelaporan hasil pemeriksaan
Hematologi rawat inap dan rawat jalan untuk dilaporkan kepada
penanggung jawab laboratorium.
2) Melakukan pemeriksaan pemantapan mutu internal hematologi.
3) Melakukan pemeriksaan pemantapan mutu eksternal hematologi.
4) Membuat pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan mutu
tersebut.
5) Bertanggung jawab atas pemakaian reagen dan alat habis pakai.
6) Mengajukan permintaan reagen dan bahan habis pakai untuk di
laporkan ke penanggung jawab laboratorium.
7) Melaporkan bila terjadi kerusakan/trouble alat hematologi kepada
penanggung jawab laboratorium.
d. Penanggung Jawab Kimia Klinik
1. Nama Jabatan : Penanggung jawab Kimia Klinik
2. Pengertian : Seorang tenaga laboratorium yang diberi
tanggung jawab dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan
kegiatan pelayanaan laboratorium di rumah sakit
3. Persyaratan dan kualitas
a. Pendidikan : Diploma/Sarjana Analis Kesehatan
b. Pelatihan : Pelatihan Administrasi
c. Pengalaman kerja : 2 Tahun Laboratorium
d. Kondisi Fisik: Sehat Jasmani dan Rohani
4. Tugas dan Tanggung Jawab :
1) melakukan semua pemeriksaan, membuat pencatatan pelaporan
hasil pemeriksaan kimia klinik rawat inap dan rawat jalan untuk
dilaporkan kepada penanggung jawab laboratorium.
2) Melakukan pemeriksaan pemantapan mutu internal kimia klinik.
3) Melakukan pemeriksaan pemantapan mutu eksternal kimia klinik.
4) Membuat pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan mutu
tersebut.
5) Bertanggung jawab atas pemakaian reagen dan alat habis pakai.
6) Mengajukan permintaan reagen dan bahan habis pakai untuk di
laporkan ke penanggung jawab laboratorium.
7) Melaporkan bila terjadi kerusakan/trouble alat kimia klinik kepada
penanggung jawab laboratorium.

e. Penanggung Jawab Elektrolit


a. Nama Jabatan : Penanggung Jawab Elektrolit
Pengertian : Seorang tenagalaboratorium yang diberi
tanggung jawab dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan
kegiatan pelayanaan laboratorium di rumah sakit
b. Persyaratan dan kualitas
a. Pendidikan : Diploma/sarjana Analis Kesehatan
b. Pelatihan : pelatihan administrasi
c. Pengalaman kerja : 2 tahun laboratorium
d. Kondisi Fisik : Sehat jasmani dan rohani
c. Tugas dan Tanggung Jawab :
1) melakukan dan membuat pencatatan pelaporan hasil pemeriksaan
Elektrolit rawat inap dan rawat jalan untuk dilaporkan kepada
penanggung jawab laboratorium
2) Melakukan pemeriksaan pemantapan mutu internal Elektrolit
3) Melakukan pemeriksaan pemantapan mutu eksternal Elektrolit
4) Membuat pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan mutu
tersebut.
5) Bertanggung jawab atas pemakain reagen dan alat habis pakai
6) Mengajukan permintaan reagen dan bahan habis pakai untuk di
laporkan ke penanggung jawab laboratorium.
7) Melaporkan bila terjadi kerusakan/troble alat Elektrolit kepada
penanggung jawab laboratorium
f. Penanggung Jawab Mikrobiologi
1. Nama Jabatan : Penanggung jawab Mikrobiologi
2. Pengertian : Seorang tenaga laboratorium yang diberi
tanggung jawab dan wewenang dalam mengatur serta
mengendalikan kegiatan pelayanaan laboratorium di rumah sakit.
3. Persyaratan dan kualitas
a. Pendidikan : Diploma/Sarjana Analis Kesehatan
b. Pelatihan : Pelatihan Administrasi
c. Pengalaman kerja : 2 Tahun Laboratorium
d. Kondisi Fisik : Sehat Jasmani dan Rohani
4. Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Melakukan semua pemeriksaan, membuat pencatatan pelaporan
hasil pemeriksaan Mikrobiologi rawat inap dan rawat jalan untuk
dilaporkan kepada penanggung jawab laboratorium.
b. Bertanggung jawab atas pemakain reagen dan alat habis pakai.
c. Mengajukan permintaan reagen dan bahan habis pakai untuk di
laporkan ke penanggung jawab laboratorium.
g. Penanggung jawab Urin dan Serologi
1. Nama Jabatan : Penanggung Mikrobiologi
2. Pengertian : Seorang tenaga laboratorium yang diberi
tanggung jawab dan wewenang dalam mengatur serta
mengendalikan kegiatan pelayanaan laboratorium di rumah sakit.
3. Persyaratan dan kualitas
a. Pendidikan : Diploma/Sarjana Analis Kesehatan
b. Pelatihan : Pelatihan Administrasi
c. Pengalaman kerja : 2 Tahun Laboratorium
d. Kondisi Fisik : Sehat Jasmani dan Rohani
4. Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Melakukan semua pemeriksaan, membuat pencatatan pelaporan
hasil pemeriksaan Urin dan Serologi rawat inap dan rawat jalan
untuk dilaporkan kepada penanggung jawab laboratorium
2) Bertanggung jawab atas pemakain reagen dan alat habis pakai
3) Mengajukan permintaan reagen dan bahan habis pakai untuk di
laporkan ke penanggung jawab laboratorium.

h. Penanggung Jawab Reagen :


1. Nama Jabatan : Sie Reagent
2. Pengertian : Seorang tenaga laboratorium yang diberi tanggung
jawab dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan
pelayanaan laboratorium di rumah sakit.
3. Persyaratan dan kualitas
a. Pendidikan : Diploma/sarjana Analis Kesehatan
b. Pelatihan : Pelatihan Administrasi
c. Pengalaman kerja : 2 Tahun Laboratorium
d. Keadaan fisik : Sehat Jasmani dan Rohani
4. Tugas dan Tangung Jawab
1) Iventarisir reagensia yang digunakan di laboratorium.
2) Mengecek jumlah pemakaian reagensia dan jumlah tersisa setiap
hari.
3) Membuat laporan setiap bulan ke atasan.
4) Bertanggung jawab atas ketersediaan kebutuhan reagen/bahan
untuk pemeriksaan.
5) Merancang protap mengorder reagen/ bahan pemeriksaan.
6) Mengorder kebutuhan reagen/bahan untuk pemeriksaan dari
gudang farmasi kelaboratorium
7) Membuat laporan bulanan tentang pemakaian dan stok
reagen/bahan pemeriksaan.
BAB III
TATA HUBUNGAN KERJA

Radiologi Rumah
Tangga

GIZI IPSRS

IGD LABORATORIUM KEAMANAN

ADM RANAP
KASIR SOPIR

REKAM FARMASI LOGISTIK


MEDIK UMUM

Keterkaitan Hubungan Kerja Laboratorium dengan unit lain :


1. Radiologi
Pasien yang akan melakukan pemeriksaan USG dsn BNO ivp harus
melakukan pemeriksaan laboratorium khususnya pemeriksaan Urea dan
Creatinin. Maka perlu adanya koordinasi dan kerjasama. Walaupun tidak
harus dibuat SPO untuk menjalankan kerjasama ini.
2. Rumah Tangga
Hubungan dengan rumah tangga walaupun secara langsung tidak ada dan
juga secara terus menerus namun sesekali ada keperluan insidentil yang
memang tidak harus dibuatkan SPO untuk menjalankan kerjasama ini.
3. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
Pemeliharaan alat medis dan non medis dilaksanakan oleh IPSRS sesuai
prosedur yang sudah dibuat, apabila ada kerusakan maka akan dilakukan
perbaikan oleh IPSRS. Kerjasama non medis merupakan suatu
operasional yang sudah harus mejadi program dari IPSRS akan tetapi
pemeliharaan alat laboratorium yang khusus masih harus berhubungan
dengan vendor alat trersebut hanya sebagian kecil dan kerusakan ringan
yang di lakukan oleh IPSRS.
4. Rekam Medis
Kerjasama dengan Rekam medis cukup banyak dan sudah ada beberapa
SPO. Beberapa hal yang menyangkut pendaftaran pasien serta beberapa
hal yang berhubungan dengan dokumentasi penyerahan dokumen hasil
Patologi anatomi dan cara penerimaan pasien rawat jalan dari luar rumah
sakit.
5. Kasir rawat jalan
Setiap pasien laboratorium rawat jalan pasti akan berhubungan dengan
kasir akan menyelesaikan administrasi rawat jalan, ada beberapa
hubungan kerja yang sebaiknya di buat SPO .
6. Administrasi Rawat Inap
Setiap pasien laboratorium rawat inap pasti akan berhubungan dengan
kasir rawat inap akan menyelesaikan administrasi rawat inap, ada
beberapa hubungan kerja namun secara khusus tidak perlu dibuat SPO.
7. Keamanan
Keamanan dan ketertiban ruangan menjadi tanggung jawab bagian
Laboratorium akan tetapi secara umum bahwa Laboratorium berkoordinasi
dengan bagian keamanan dalam hal pengaturan keamanan untuk
tercapainya keadaan yang nyamanan. Adanya hubungan kerja namun
secara khusus tidak perlu dibuat SPO.
8. Supir/Driver
Sample pemeriksaan yang tidak bisa dilakukan pemeriksaan internal akan
dilakukan pemeriksaan diluar/dirujuk maka kebutuhkan transportasi
dilakukan oleh sopir. untuk membuat kerjasama yang bisa berjalan baik
maka akan dibuat SPO.
9. Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di Laboratorium
diperoleh dari logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan
SPO.
10. Farmasi
Kebutuhan Reagensia dan BHP diperoleh dari bagian farmasi dengan
prosedur permintaan sesuai SPO. Bagian farmasi akan menyediakan
Reagensia dan BHP yang dibutuhkan oleh ruang laboratorium.
Dari rincian hubungan kerja dengan bagian lain kadang harus jelah dan
perlu dibuatkan prosedur operasional, namun kadang hanya perlu sekedar
koordinasi karena memang hanya bersifat insidentil.
11. IGD
Semua pasien yang masuk ke IGD akan di lakukan pemeriksaan
laboratorium tahap awal untuk menentukan diagnose pasien.

BAB IV
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Dalam menetukan kebutuhan tenaga laboratorium harus memperhatikan


beberapa faktor yang terkait beban kerja analis, diantaranya sebagai berikut :
a). Rumus Perhitungan Jumlah Ketenagaan Laboratorium
Perencanaan kebutuhan SDM (Tenaga Analis Kesehatan) dengan
menggunakan Metode: WISN (Work Load Indikator Staff Need) di Instalasi
Laboratorium Rumah Sakit Permata Kuningan.
Langkah pertama : Menetapkan waktu kerja tersedia :
Waktu kerja tersedia di Instalasi Laboratorium RS. Permata Kuningan
Kode Faktor Kategori Sdm (Analis Satuan
Kesehatan)
A Jumlah hari kerja efektif 1 Tahun 360 Hari/Tahun
B Cuti Tahunan 12 Hari/Tahun
C Pendidikan dan pelatihan 6 Hari/Tahun
D Hari libur nasional 11 Hari/Tahun
E Ketidak hadiran kerja 3 Hari/Tahun
F Waktu kerja 24 Jam/Hari
Hari kerja tersedia 328 Hari/Tahun
Waktu kerja tersedia (jam) 7.872 Jam/Tahun
Waktu kerja tersedia (menit) 472.320 Menit/Tahun

Keterangan :
a. Jumlah hari kerja efektif 1 tahun di RS. Permata Kuningan (instalasi
laboratorium adalah 23 hari kerja)
1 Tahun = 360 hari
Jadi jumlah hari kerja efektif 1 Tahun = 360 hari
b. Cuti tahunan + cuti bersama = 12 hari
c. Diklat
Dari daftar seminar jumlah analis yang diklat 6 Analis, 58 hari (rata-rata) 6
Hari
d. Hari libur nasional adalah 11 Hari
e. Rata-rata ketidak hadiran kerja adalah 3 Hari
f. Waktu kerja 24 Jam
WAKTU KERJA = (A-(B+C+D+E) x F
Langkah kedua : Menetapkan Unit Kerja dan Kategori SDM
Menetapkan Unit Kerja dan Kategori SDM
Unit Kerja Sub Unit Kerja Kategori Sdm

Unit Lab Penanggung 1. Spesialis Patologi


Jawab Patologi Klinik Klinik

Kepala Unit 2. D3 Analis Kesehatan

Pelaksana Bank Darah 3. Pelaksana/ Analis


Kesehatan

b). Rekrutmen Dan Seleksi Di Laboratorium


Proses rekruitmen untuk tenaga baru di laboratorium di atur oleh rumah
sakit.
1. Penerimaan tenaga Laboratorium
Penerimaan tenaga dilakukan apabila dibutuhkan rumah sakit dengan
cara :
a. Memasang iklan melalui media masa
b. Menghubungi akademi, perguruan tinggi yang berhbungan dengan
tenaga yang dibutuhkan di Laboratorium
c. Arsip lamaran yang telah masuk :
Untuk memenuhi persyaratan kerja pelamar harus melengkapi
surat lamaran kerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
rumah sakit.
2. Persyaratan penerimaan tenaga Laboratorium
a. Persyaratan usia
1. Usia minimal 22 tahun dan maksimal 35 tahnu
2. Penerimaan pegawai di atas usia 35 tahun karena keahlianya
dan dibutuhkan oleh rumah sakit dapat dilaksanakan atas
pertimbangan management.
b. Persyaratan administrasi
1. Surat lamaran
2. Daftar riwayat hidup
3. Poto copy ijazah yang di legalisir
4. Daftar riwayat pekerjaa bagi yang pengalaman
5. Menyertakan surat tanda registrasi
6. Menunjukan serifikat yang telah di ikuti
7. Menunjukan surat pengalaman kerja
c. Tes dan wawancara
1. Evaluasi Administrasi
2. Tes tertulis
3. Tes wawancara
4. Tes kesehatan
d. On the Job Training
1. Setiap calon analis yang dinyatakan lulus seleksi dan
memenuhi syarat untuk diteima sebagi calon pegawai wajib
mengikuti on the job training yang diselengarakan oleh rumah
sakit selama sekurang-kurangya 3(tiga) bulan dan lamanya
tidak lebih dari 6 (enam) bulan.
2. Dalam 1-2 minggu harus mengikuti program orientasi program
kelas dan program praktek lapangan.
e. Perjanjian antara pegawai dan rumah sakit. Setelah calon pegawai
yang telah dinyatakan lulus dalam mengikuti on the job training dan
memenuhi syarat untuk di terima sebagai pegawai akan diikat
dengan perjanjian kerja antara rumah sakit dengan pegawai baru
tersebut
f. Pengesahan hubungan kerja
1. Sebelum hubungan kerja dengan rumah sakit di mulai, setiap
calon pegawai akan di beri kesempatan untuk membaca dan
mempelajari peraturan perusahaan yang menguraikan tentang
hak dan kewajiban pegawai serta persyaratan lainya.
2. Hubungan kerja antara pegawai dengan pihak rumah sakit
akan di anggap sah apabila masing – masing pihak telah
menandatangani perjanjian kerja waktu tertentu (untuk pegawai
kontrak).
3. Penadatanganan perjanjian kerja waktu tertentu atau perjanjian
kerja waktu tidak harus di tandatangani di atas materai.
g. Penempatan pegawai
Setiap pegawai bersedia dan sanggup untuk di tempatkan di
bidang tugasnya apapun sesuai dengan keahlianya serta bersedia
ditempatkan dimana saja sesuai kebutuhan oprasional rumah
sakit.
c). Metode Penugasan
1. Metode TIM
Metode penugasan di Rumah Sakit Permata Kuningan adalah
mengunakan metode TIM, dimana seorang analis dalam memberikan
pelayanan laboratorium berdasarkan konsep kooperatif dan kolaboratif.
TIM memberikan pelayanan laboratorium pada pasien yang dikaji oleh
anggota tim berdasarkan kebutuhan pasien. Ketua tim bertanggung
jawab mengkondisikan semua aspek dan mendelegasikan hal yang
berhubungan dengan pelayanan kepada anggota tim yang lain. Tujuan
metode tim :
1. Memfasilitasi pelayanan laboratorium yang komperhensif
2. Menerapkan penggunaan laboratorium sesuai standar
3. Menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda – beda
Kelebihan dari metode TIM :
1. Mendukung pelaksanaan laboratorium
2. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik akan mudah di
atasi dan memberikan kepuasan kepada anggota tim.
Kelemahan metode TIM :
1. Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk
rapat tim yang biasanya membutuhkan waktu dimana sulit untuk
melaksanakan pada waktu – waktu sibuk (memerlukan waktu)
2. Analis yang belum trapil dan berpengalaman cenderung bergantung
kepada analis yang mampu
3. Jika pembagian tugas tidak jelas, maka tanggung jawab dalam tim
juga tidak jelas.
2. Konsep Metode TIM
Konsep dalam metode penugasan dengan menggunakan metode
tim adalah sebagai berikut :
a. Ketua tim sebagai analis profesional harus mampu menggunakan
berbagai teknik kepemimpinan. Ketua tim harus mampu menentukan
prioritas kebutuhan fasilitas, merencanakan, melakukan suvervise
dan evaluasi pelayanan laboratorium. Selain itu harus mampu
memberikan contoh dan pendelegasian yang sesuai dengan tugas
dan kewenangannya. Untuk itu uraian tugas untuk ketua tim dan
anggota tim harus jelas dan spesifik.
b. Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana
laboratorium terjamin dengan demikina pencatatan rencana
laboratorium tiap anggota.
c. Anggota tim harus menghargai kepemimpinan tim
d. Pelaksanaan laboratorium tim sebaiknya fleksibel atau tidak kaku
e. Tanggung jawab kepala tim :
1) Menetakan standar kinerja yang diharapkan dari staf
2) Membantu staf menetapkan sasaran dari unit yang dipimpinya
3) Memberi kesempatan untuk mengembangkan keterampilan
kepemimpinan dan mangement
4) Secara berkesinambungan mengorientasikan tenaga baru
f. Mendorong dan memotivasi kemampuan analis untuk meningkatkan
kualitas pelayanan laboratorium.
g. Melakukan komunikasi terbuka untuk setiap analis yang di pimpinya
h. Tanggung jawab ketua tim Laboratorium serta materi bidang
laboratorium (proses laboratorium, penulisan dokumentasi
laboratorium, cara perhitungan obat, pencegahan dan pengendalian
infeksi, penanganan kegawatan, dll).
3. Pengenalan ruangan
Memperkenalkan kepada analis baru tentang fasilitas, tempat dan variasi
pasien di laboratorium.
d). Prosedur Cuti Dan Melanjutkan Studi
1. Prosedur Cuti
Cuti adalah periode dimana karyawan melaksanakan haknya untuk
tidak bekerja atas sepengetahuan pemimpin/atasanya. Macam dan
prosedur cuti :
a. Cuti tahunan adalah cuti yang diberikan kepada karyawan yang
setelah bekerja selama 1 (satu) tahun berturut – turut. Ketentuan
tentang cuti ini :
1) Permohonan pengambilan hak cuti diajukan kepada atasan yang
bersangkutan untuk meminta persetujuan minimal 2 minggu
sebelumnya.
2) Setelah mendapatkan persetujuan dari atasan langsung kemudian
diajukan kepada manager laboratorium untuk meminta
persetujuan.
3) Form cuti yang sudah mendapatkan persetujuan dari atasan
langsung maupun management laboratorium kemudian diajukan
ke bagian HRD untuk kemudian di setujui.
4) Pengaturan jadwal pada saat dinas ada tenaga analis yang cuti
akan diatur kembali oleh kepala layanan masing – masing dengan
persetujuan dari manager penunjang medis
5) pengaturan mengenai cuti di atur dalam peraturan RS. Permata
Kuningan
b. Cuti ekstra
1) Cuti ekstra diberikan kepada karyawan dengan masa kerja lebih
dari 5 tahun
2) Tata cara pengambilan cuti ekstra tidak berbeda dengan
pengambilan cuti tahunan dan diatur dengan mempertimbangkan
kegiatan operasional RS. Permata Kuningan
3) Pengaturan mengenai cuti sudah di atur secara jelas di peraturan
RS. Permata Kuningan
c. Cuti hamil
1) Hak cuti hanya diberikan selama 3 (tiga) bulan, yang di ambil
selama 1,5 bulan sebelum persalinan dan 1,5 bulan setelah
persalinan.
2) Karyawan yang akan menggunakan hak cuti melahirkan
sebelumnya harus mengajukan permohonan tertulis kepada
perusahaan disertai surat keterangan dokter atau bidan yang
merawatnya selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sebelumnya.
2. Prosedur melanjutkan studi
a. Menuju era globalisasi divisi laboratorium dan pihak RS. Permata
mendukung program pendidikan berkelanjutan bagi tenaga
laboratorium.
b. Pendidikan berkelanjutan diupayakan untuk analis dengan
pendidikan D III laboratorium untuk melanjutkan pendidikan S1.
c. Yang di prioritaskan adalah analis yang sudah mempunyai
pengalaman kerja lebih dari 4 tahun.
d. Prosedurnya :
1. Analis yang akan melanjutkan studi membuat permohonan ijin
untuk melanjutkan studi diajukan kepada manajer penunjang
medis dengan tembusan ke HRD.
2. Manajer penunjang medis akan membuat rekomendasi
ditujukan ke HRD.
3. Kepala ruangan/tim laboratorium akan mengatur jadwal kerja
tenaga yang melanjutkan studi tersebut
e). Pengembangan Staff
Pelayanan laboratorium sebagai bagian dari integral dari pelayanan
kesehatan mempunyai daya ungkit yang besar dalam mencapai tujuan
pembangunan bidang kesehatan. laboratorium sebagai profesi dan analis
sebagai profesional bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan
laboratorium sesuai kompetensi dan kewenangan yang dimiliki secara
mandiri maupun bekerja sama dengan anggota tim kesehatan lain.
Pelayanan laboratorium bermutu merupakan tujuan akhir yang ikin
dicapai oleh analis. Pelayanan bermutu memerlukan tenaga profesional yang
di dukung oleh faktor internal antara lain motivasi untuk mengembangkan
karier profesional dan tujuan pribadinya maupun eksternal antara lain
kebijakan organisasi, kepemimpinan struktur organisasi, sistem penugasan
dan sistem pembinaan.
Untuk mendukung salah satu misi laboratorium yaitu meningkatkan
profesionalitas analis maka laboratorium mengadakan kegiatan pendidikan
dan pelatihan yang berkisanmbungan. Uraian tugas dalam diklat RS.
Permata dan Laboratorium yaitu :
1. Diklat laboratorium
Diklat internal laboratorium belum pernah dilakukan, akan tetapi
sebenarnya telah di rancang pelaksanaannya hanya saja belum dapat
dilaksanakan.
2. Diklat Rumah Sakit
Diklat rumah sakit biasanya diadakan oleh pihak manajeman yakni dalam
hal ini adalah Human Right Development (HRD).
f). Evaluasi Kinerja Laboratorium
Standar pelayanan laboratorium adalah norma atau penegasan
tentang mutu pekerjaan seorang analis yang di anggap baik, tepat dan benar
yang dirumuskan dan digunakan sebagai pedoman dalam pemberian
pelayanan laboratorium serta tolak ukur dalam penampilan kerja seorang
analis.
Pelaksanaan laboratorium suatu rumah sakit tak akan berjalan
dengan baik apabila analis yang melaksanakan proses laboratorium berjalan
bertentangan dengan standar pelayanan laboratorium dan segala ketentuan
yang ada dalam lingkungan rumah sakit sebagai suatu kesatuan organisasi.
Kinerja rumah sakit sebagai salah satu unit pelayanan kesehatan
sebagaiman institusi lainnya dapat dinilai dengan membandingkan kinerja
aktual para pegawainya dengan standar yang ditetapkan rumah sakit
sangatlah penting untuk memiliki instrumen penilaian kinerja yang efektif
bagi tenaga kerja profesional seperti analis. Proses evaluasi kinerja bagi
profesional menjadi bagian terpenting dalam upaya manajemen untuk
meningkatkan kinerja organisasi yang efektif. Pinilaian kinerja adalah proses
penilaian hasil karya personel dalam satu organisasi melalui instrumen
penilain kerja.
Kegiatan penilaian kerja laboratorium penting dilakukan karena untuk
berbagai hal seperti perbaikan kerja, penyesuaian kompensasi, keputusan
penempatan, pengmbangan dan lain sebagainya. Secara garis besar ada
beberapa penilaian kinerja karyawan :
1. Rating scale, yaitu evaluasi hanya didasarkan pandapat penilai yang
membandingkan hasil pekerjaan karyawan dengan kriteria yang di
anggap penting bagi pelaksanaan kerja
2. Cheklis, yaitu penilaian tinggal memilihi kalimat – kalimat atau kata –
akata yang menggambarkan kinerja karyawan, metode ini
menggambarkan suatu prestasi kerja secara akurat, bila daftar penilaian
berisi item – item yang memadai.
3. Metode peristwa kritis (criticalinsident metode), penilaian yang
berdasarkan catatan- catatan penilaian yang menggambarkan prilaku
karyawan yang sangat baik atau jelek dalam kaitanya dengan
pelaksanan kerja.
4. Metode penilaian lapangan(fild review method), personalia mendapatkan
informasi khusus dari atasan langsung tentang kinerja karyawan.
5. Penilaian didasarkan prilaku, penilaian kinerja didasarkan uaraian
pekerjaan yang sudah di buat sebelumnya. Uraian pekerjaan
menentukan prilaku apa saja yang di perlukan oleh pegawai untuk
melakukan pekerjaan itu.
6. Tes dan observasi prestasi kerja, bila jumlah kerja terbatas penilaian
prestasi kerja bisa didasarkan pada tes pengetahuan dan keterampilan,
agar berguna tes harus reliable dan valid.
7. Metode ranking, penilain membandingkan satu dengan karyawan lain
siapa yang paling baik dan menempatkan setiap karyawan dalam urutan
terbaik sampai terjelek. Kelemahan metode ini adalah kesulitan untuk
menetukan faktor – faktor pembanding.

Sistem penilain kinerja laboratorium yang digunakan adadlah dengan


metode pinilaian kerja adalah alat yang paling dapat dipercaya oleh kepala
laboratorium dalam mengontrol sumber daya manusia dan produktifitas.
Proses penilaian kinerja dapat digunakan secara efektif dalam mengarahkan
prilaku karyawan dalam rangka mengasilakan jasa karyawan laboratorium
dalam kualitas dan volume yang tinggi.
Satu ukuran pengawasan yang di gunakan oleh kepala laboratorium
guna mencapai hasil organisasi adalah sistem penilaian pelaksanan kerja
analis. Hal ini berguna untuk membantu kepuasan analis dan untuk
memperbaiki pelaksanan kerja mereka kurang serta menganjurkan
perbaikannya, mengidentifikasi pegawai yang layak menerima promosi
kenaikan gaji, mengenal analis yang memenuhi syarat penugasan khusus,
memperbaiki komunikasi antara atasan dan bawahan serta menentukan
pelatihan dasar untuk pelatihan analis yang memerlukan bimbingan khusus.
Laboratorium adalah salah satu profesi yang ada di rumahsakit yang
berperan penting dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Pada standar tentang evaluasi dan pengendalian
mutu dijelaskan bahwa pelayanan laboratorium menjamin adanya pelayanan
laboratorium yang bermutu dengan terus- menerus melibatkan diri dalam
program pengendalian mutu di rumah sakit.

BAB V
PROGRAM ORIENTASI

A. DASAR PENILAIAN
Setelah analis tersebut dinyatakan lulus seleksi, maka analis tersebut harus
mengikuti program orientasi yang bertujuan untuk memperkenalkan analis
terhadap institusi rumah sakit, uraian tugas maupun pengenalan ruangan.
Peraturan Direktur Rumah Sakit Permata Kuningan Tentang Panduan dan SPO
Orientasi Pegawai Rumah Sakit Permata Kuningan.

B. TUJUAN
Tujuan dari program orientasi untuk mempersiapkan analis baru yang
berkualitas sesuai yang diharapkan dalam memasuki lingkungan kerja baru
sehingga tujuan dari pelayanan Laboratorium dapat tercapai.
1. Orientasi Pegawai Baru
Tujuan Umum
a. Mengurangi kecemasan dalam memulai pekerjaannya dan menyiapkan
mental pegawai baru memasuki dunia kerja.
b. Menghilangkan hambatan psikologis dalam memasuki kelompok baru
dan selanjutnya dapat menjalin hubungan kerjasama dengan semua
petugas sehingga dapat menjadi satu tim dalam meberikan pelayanan
kepada masyarakat.
c. Mengenal secara singkat lingkungan pekerjaan yang baru.

Tujuan Khusus
Pegawai baru mengerti dan memahami
a. Struktur organisasi, Falsafah, visi, misi, dan tujuan dan sejarah rumah
sakit.
b. Arah dan kebijakan manajemen rumah sakit.
c. Pelayanan prima dan customer service.
d. Peraturan-peraturan kepegawaian (peraturan-peraturan kepegawaian,
kewajiban dan hak-hak pegawai termasuk cuti, fasilitas kesehatan dan
sragam, hak mendapatkan pendidikan dan pelatihan, program
pensiun, dll).
e. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS).
f. Program Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(PMKP).
g. Mengenal lingkungan atau bagian-bagian Rumah Sakit Permata
Kuningan.
h. Kebijakan dan prosedur yang berhubungan dengan unit kerjanya.
i. Hal tugasnya, yaitu tempat tugas, uraian tugas, fungsi jabatan,
sasaran pekerjaan, ketrampilan awal teknik-teknik dasar pelaksanaan
pekerjaan, sarana prasaranan peralatan yang berhubungan dengan
unit kerjanya, hubungan dengan pekerjaan lain yang diperlukan.
j. Secara bertahap karyawan baru diharapkan terbiasa melakukan
kerjasama efektif dengan rekan kerjanya.
2. Orientasi Pegawai Lama
Tujuan Umum
a. Menghilangkan hambatan psikologis dalam melakukan kelompok baru
dan selanjutnya dapat menjalain hubungan kerjasama dengan semua
petugas sehingga dapat menjadi satu tim dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
b. Mengenal secara singkat lingkungan pekerjaan yang baru

Tujuan Khusus
Pegawai mengetahui dan memahami :
a. Kebijakan dan prosedur yang berhubungan dengan unit kerjanya.
b. Meningkatkan pemahaman dan ketrampilan awal teknik-teknik dasar
pelaksanaan pekerjaan yang baru.
c. Mengenal sarana prasarana dan peralatan yang berhubungan dengan
unit kerjanya.
d. Secara bertahap pegawai baru diharapkan terbiasa melakukan
kerjasama efektif dengan rekan kerjanya.
C. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN ORIENTASI
1. Orientasi Pegawai Baru
a. Pengelolaan diklat menentukan waktu orientasi bagi pegawai baru.
b. Memanggil pegawai baru yang diterima berdasarkan seleksi untuk
melaksanakan orientasi pegawai pegawai baru (melalui telpon dan surat
tertulis).
c. Pengelola diklat menyusun jadwal orientasi.
d. Pengelola diklat membuat proposal orientasi pegawai baru ditunjukkan
kepada direktur.
e. Pengelola diklat mengirim surat permohonan kepada pihak terkait untuk
menjadi pembicara atau pembimbing orientasi pegawai baru sesuai
jadwal yang telah ditetapkan.
f. Pengelola diklat mengkoordinasi jalannya orientasi di ruang pertemuan
bekerjasama dengan unit terkait.
g. Pengelola diklat menyerahkan pegawai baru kepada unit kerja masing-
masing melalui atasan langsung untuk orientasi di unit kerja.
h. Lamanya orientasi masing-masing unit kerja disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing unit yang tertuang dalam pedoaman orientasi
unit kerja.
i. Pengelola diklat melaporkan hasil dan evaluasi pelaksanaan orientasi
kepada direktur.
2. Orientasi Pegawai Lama
a. Bagian SDM menyerahkan pegawai lama kepada unit kerja baru dengan
menyertakan bukti surat mutasi/rotasi dari direktur Rumah Sakit Umum
Permata Kuningan.
b. Kepala unit kerja baru menerima pegawai mutasi/rotasi tersebut dan
memberikan penjelasan administrasi yang diperlukan berkaitan dengan
unit baru tersebut.
c. Pegawai hasil mutasi/rotasi menjalani orientasi unit kerja dibawah
bimbingan pembimbing yang ditujuk.
d. Kepala unit kerja melaporkan hasil orientasi kepada pengelola diklat
SDM.
BAB VI
RAPAT

Instalasi Laboratorium RS Permata Kuningan merupakan satu kesatuan dengan


instalasi / unit lain yang ada di Rumah sakit. Dalam melaksanakan pelayanan
laboratorium maka segala informasi yang ada di Rumah Sakit baik bersifat
umum maupun khusus harus selalu disampaikan. Bentuk penyampaian
informasi bisa dilakukan melalui pertemuan rutin dan insidentil.

A. TUJUAN PROGRAM PERTEMUAN


1. Evaluasi Kinerja Instalasi Laboratorium.
2. Evaluasi SDM Instalasi Laboratorium.
3. Evaluasi terhadap pasien dan pelaksanaan pelayanan Laboratorium.
4. Perencanaan dan upaya peningkatan kerja SDM di Instalasi
Laboratorium.
5. Rekomendasi dan solusi untuk peningkatan kinerja pelayanan instalasi.

B. WAKTU PERTEMUAN
1. Pertemuan rutin diselenggarakan setiap 1 (satu) bulan sekali.
2. Pertemuan Insidentil diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan.

C. METODE
1. Rapat/diskusi.
2. Penyampaian informasi secara langsung.
3. Presentasi.

D. SASARAN
Seluruh personal unit laboratorium dan unit terkait.

BAB VII
PELAPORAN

1. Laporan Harian
Laporan harian instalsi Laboratorium meliputi:
1. Laporan jumlah pasien pemeriksaan Hematologi.
2. Laporan jumlah pasien pemeriksaan Kimia Klinik.
3. Laporan jumlah pasien pemeriksaan Urinalisa.
4. Laporan Pengunaan Reagensia.
2. Laporan Bulanan
1. Laporan bulanan terdiri dari jumlah pasien.
2. Laporan jumlah reagensia yang di gunakan.

3. Laporan Tahunan
Laporan yang mencakup jumlah pasien perbulan dan total pasien
keseluruhan pertahun.

BAB VIII
PENUTUP

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium merupakan panduan untuk


memberikan batasa-batasan dalam melakukan tugas di Instalasi Laboratorium.
Pelaksanaan kegiatan di Laboratorium tetap harus menjadi sebuah budaya
yang dalam pelaksanaannya membutuhkan kesepakatan/ komitmen di antara
diantara pimpinan dan seluruh staf yang ada di Rumah Sakit Permata Kuningan.

Ditetapkan : Kuningan
Pada Tanggal : 01 Desember 2022
Direktur Rumah Sakit Permata Kuningan

dr. Herman Joyo


NIK.11102019001

Anda mungkin juga menyukai