PENGORGANISASIAN
LABORATORIUM
TENTANG
PENETAPAN BUKU PEDOMAN ORGANISASI
UNIT LABORATORIUM METRO HOSPITALS MOH TOHA
Menetapkan
Ditetapkan di Tangerang
Pada Tanggal, 2021
DIREKTUR
dr. Meilly
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
KATA PENGANTAR
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih bagi semua pihak terkait yang telah
memberikan banyak masukan dalam penyusunan pedoman ini.
Ditetapkan di : Tangerang
Pada Tanggal : 2021
dr. Meilly
4
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 4
DAFTAR ISI 5
BAB I PENDAHULUAN 6
A. VISI 9
B. MISI 9
C. NILAI-NILAI 9
D. MOTTO 9
BAB XI PELAPORAN 36
5
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
LAMPIRAN PERATURAN
DIREKTUR METRO HOSPITALS
MOH TOHA
NOMOR ….
TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN INSTALASI
LABORATORIUM
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara pari purna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan pari purna yang dimaksud adalah pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Rumah sakit dapat
dipandang sebagai suatu struktur terorganisasi yang menggabungkan bersama – sama semua
profesi kesehatan, fasilitas diagnostic dan terapi, alat dan perbekalan serta fasilitas fisik
kedalam suatu sistem terkoordinasi untuk penghantaran pelayanan kesehatan bagi
masyarakat.
Dalam rangka memberikan pelayanan rumah sakit yang berkualitas, sesuai dengan
ketentuan perundangan – undangan yang berlaku, dan memenuhi standard internasional,
tentunya diperlukan organisasi yang kuat, mapan dan teratur. Menurut J. William Schulze,
organisasi adalah suatu penggabungan dari orang, benda – benda, alat – alat perlengkapan,
ruang lingkup kerja dan segala hal yang berhubungan dengannya yang disatukan dalam
sebuah hubungan yang teratur dan sangat efektif untuk mencapai segala tujuan yang
diinginkan. Mengacu pada definisi tersebut, tentunya organisasi akan kuat dan teratur jika
organisasi di setiap Instalasi kerja, baik dari sisi manusia, peralatan, dan ruang kerja dikelola
dengan baik dan teratur pula.
Untuk mencapai organisasi yang baik dan teratur, diperlukan sebuah pedoman
pengorganisasian, yang dapat menjadi acuan untuk menjelaskan sistematik adan tata
hubungan kerja dalam departemen/ Instalasi kerja, termasuk Instalasi Laboratorium. Dengan
6
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
Laboratorium Metro Hospitals Moh Toha didukung oleh staff yang kompeten, serta
sarana, prasarana, dan peralatan untuk menunjang fungsi – fungsi vital dengan menggunakan
kompetensi staff medik dan staff lain yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan –
keadaan tersebut.
7
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
BAB II
Metro Hospital Moh Toha adalah Rumah Sakit tipe B , berlokasi di Jalan Mohammad
Toha Km. 2 No. 1, RT/RW 003/001, Kelurahan Nambo Jaya, Kcamatan Karawaci,
Tangerang. Rumah sakit Metro Hospitals M Toha adalah bangunan yang diakuisisi fungsi
dari mall yang dikenal dengan nama “CityMall” menjadi Rumah Sakit yang diharapkan
betujuan untuk memberikan pelayanan yang bermutu, efektif dan efisien yang terjangkau
bagi masyarakat sekitar. Yang memiliki Visi adalah berkomitmen memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu, untuk mewujudkan visi Metro Hospitals Moh Toha harus
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, efektif, efisien responsive dengan biaya
terjangkau kepada para pelanggan. Dengan Nilai nilai integritas, Kualitas dan Pasient Safety.
Dan menjalankan Motto yaitu Peduli, Empati, Cepat dan Tanggap.
Rumah Sakit Metro Hospitals M. Toha terdiri dari 3 lantai dengan penempatan
sebagai berikut, lantai 1 belum difungsikan sebagaimana mestinya, lantai 2 terdapat front
office, beberapa pelayanan kesehatan seperti Instalasi Gawat Darurat, instalasi Farmasi rawat
inap dan rawat jalan, instalasi Radiologi, instalasi Rawat jalan, Medikal Check Up,
Labolatorium, fisiotherapi, ruang Manajeman, mushalla, kantin, ruang Jenazah. Pada lantai 3
terdapat ruangan instalasi kamar bedah, Central Sterile Supply Departement, instalasi kamar
bersalin, instalasi perinatology, Intensif Care Instalasi, Neonatal Intensif Care
Instalasi,Instalasi Rawat inap Dewasa covid yang didalamnya terdapat NICU, PICU, ICU
khusus pasien covid.
8
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
BAB III
A. VISI
Berkomitmen memberi pelayanan kesehatan yang bermutu
B. MISI
Memberi Pelayanan Kesehatan yang bermutu, efektif, efisien dan responsif dengan biaya
terjanggau kepada para pelanggan
C. NILAI – NILAI
1. Integritas
2. Kualitas
3. Patient Safety
D. MOTTO
1. Peduli
2. Empati
3. Cepat tanggap
9
BAB IV
DIREKTUR PT
BINTANG LANGIT
BAB V
MANAGER PENUNJANG
MEDIS
KEPALA UNIT
LABORATORIUM
KOORDINATOR
LABORATORIUM
PJ SHIFT/
PJ MUTU PELAYANAN
BAB VI
URAIAN JABATAN
2. Persyaratan Jabatan
2.1 Dokter spesialis Patologi Klinik
2.2 Memiliki STR aktif
2.3 Memiliki SIP
2.4 Memiliki sertifikat kompetensi dokter
2.5 Memiliki kemampuan meminpin
2.6 Memiliki sertifikat pelatihan sesuai dengan keahliannya
2.7 Beribawa dan mampu berkomunikasi dengan baik
2.8 Berbadan sehat jasmani dan rohani
3. Tanggung Jawab
Memimpin pelayanan Instalasi laboratorium, mengkoordinasikan bawahan dan
memberikan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan serta berkoordinasi dengan:
3.1 Langsung : Manager Medis dan Penunjang
3.2 Bawahan
3.2.1 Langsung : Koordinator
3.2.2 Tidak langsung : ATLM
4. Tugas Pokok
Mengelola, merencanakan dan meningkatkan mutu pelayanan laboratorium dan
berkoordinasi dengan manajer pelayanan dan penunjang medis serta Instalasi lain
untuk mencapai visi, misi dan moto Metro Hospitals Moh Toha.
12
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
5. Uraian Tugas
5.1 Melaksanakan fungsi Perencanaan, meliputi :
5.1.1 Menyusun rencana kerja tahunan yang mengacu kepada Master Plan
dan Rencana Strategis (RENSTRA) Rumah Sakit dan kebutuhan
material serta alat atau fasilitas kerja yang diperlukan pada Instalasi
laboratorium
5.1.2 Merencanakan jumlah dan kategori sumber daya manusia di Instalasi
laboratorium serta membuat rencana pembinaan dan pengembangan
sumber daya manusia, antara lain melalui pendidikan serta latihan
13
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
6. Wewenang
6.1 Meminta petunjuk/ pengarahan dari atasan
6.2 Mendelegasikan sebagian tugasnya kebada bawahan
6.3 Memberikan penghargaan, teguran atau sanksi kepada karyawan sesuai
peraturan perusahaan
2. Persyaratan Jabatan
2.1 Minimal DIII Analis Kesehatan
2.2 Memiliki STR aktif
2.3 Pengalaman bekerja di laboratorium Rumah Sakit minimal 2 tahun
2.4 Memiliki kemampuan memimpin
2.5 Berwibawa, jujur dan disiplin
14
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
3. Tanggung Jawab
Mengkoordinir terlaksananya pelayanan laboratorium yang bermutu, dapat
dipercaya, untuk pelayanan Rumah Sakit yang efektif dan efisien
3.1 Langsung : Kepala Instalasi Laboratorium
3.2 Bawahan
3.2.1 Langsung : Penanggung Jawab shift
3.2.2 Tidak langsung : Analis Pelaksana
4. Tugas Pokok
1. Membuat Program Kerja
2. Menganalisa stok reagen
3. Mengerjakan dan mengatasi hasil bermasalah
4. Menyiapkan dokumen laboratorium
5. Menganalisa target laboratorium
5. Uraian Tugas
5.1 Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
5.1.1 Merencanakan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan
laboratorium
5.1.2 Merencanakan. Membuat, menyusun serta merumuskan program
kerja laboratorium
5.1.3 Merencanakan system persediaan reagen, alkes bahan habis pakai
dan alat – alat penunjang laboratorium milik Metro Hospitals Moh
Toha sesuai kebutuhan
5.1.4 Membuat prosedur kerja
15
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
5.3.4 Mengawasi dan mengendalikan stok fisik reagen, alkes dan bahan-
bahan habis pakai di laboratorium setiap satu bulan sekali pada
minggu terakhir bersama – sama dengan pelaksana yang berada di
bawah tanggung jawabnya
16
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
7. Wewenang
7.1 Melaksanakan terhadap staf analis yang menjadi tanggung jawabnya
7.2 Menilai tenaga analis yang dinilai kurang terampil untuk dilaporkan kepada
Kepala Instalasi Laboratorium, guna diberikan pendidikan dan pelatihan yang
sesuai dengan bidangnya masing – masing.
7.3 Melakukan pengambilan darah (phlebotomy).
2. Persyaratan Jabatan
2.1 Minimal DIII Analis Kesehatan
2.2 Memiliki STR
2.3 Pengalaman sebagai analis minimal 1 thn
2.4 Memiliki sertifikat sesuai dengan keahlian
2.5 Bertanggung jawab
2.6 Jujur dan disiplin
2.7 Sehat jasmani dan rohani
17
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
3. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab atas pelayanan laboratorium, pemeriksaan di Laboratorium
Patologi Klinik secara profesional selama 1 shift.
1.1 Langsung : Koordinator Laboratorium
1.2 Bawahan
1.2.1 Langsung : Analis Pelaksana
1.2.2 Tidak Langsung: -
4. Tugas Pokok
Mengawasi dan bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan laboratorium
selama 1 shift dan melalukan koordinasi dengan dokter penanggung jawab
laboratorium
5. Uraian Tugas :
5.1 Melaksanakan fungsi Perencanaan, meliputi :
5.1.1 Merencanakan program kerja pelayanan laboratorium selama 1 shift
5.1.2 Membantu merencanakan kegiatan persediaan reagen, alkes dan bahan
habis pakai Metro Hospitals Moh Toha sesuai dengan kebutuhan
selama 1 shift
5.1.3 Membantu merencanakan kegiatan administratif untuk lingkup
kewenangan untuk mutu pelayanan laboratorium
7. Wewenang :
7.1 Melakukan autorisasi hasil laboratorium apabila penanggung jawab
laboratorium atau koordinator ruangan tidak berada di tempat
7.5 Bertanggung jawab atas laporan hasil dan kerahasiaan hasil pemeriksaan
parameter sesuai dengan bidang pemeriksaan yang menjadi tugasnya
19
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
IV. Pelaksana
1. Pengertian
Seorang petugas yang diberi tanggung jawab membantu koordinator dengan tugas
pokok melaksanakan kegiatan pelayanan laboratorium untuk Metro Hospitals Moh
Toha yang efektif dan efisien
2. Persyaratan Jabatan
2.1 DIII Analis Kesehatan
2.2 Memiliki STR
2.3 Memiliki sertifikat sesuai dengan keahlian
2.4 Jujur dan disiplin
2.5 Bertanggung jawab
2.6 Sehat jasmani dan rohani
3. Tanggung Jawab
Melakukan pelayanan laboratorium dan analisis laboratorium dengan selalu
meningkatkan mutu sehingga pelayanan laboratorium kepada pasien sesuai
dengan standar dan memuaskan
1.1 Langsung : Koordinator Laboratorium
1.2 Bawahan
1.2.1 Langsung :-
1.2.2 Tidak Langsung :-
4. Tugas Pokok
Melakukan pelayanan laboratorium dan analisis pemeriksaan laboratorium
dengan selalu meningkatkan mutu sehingga pelayanan laboratorium kepada
pasien sesuai dengan standar dan memuaskan pasien
20
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
5. Uraian Tugas
5.1 Melaksanakan fungsi Perencanaan, meliputi :
5.1.1 Bertanggung jawab bersama – sama koordinator dalam perencanaan
5.2.2 Melaksanakan inventaris alat – alat laboratorium, reagen dan bahan habis
pakai milik rumah sakit
5.2.8 Bekerja sama dengan bidang atau bagian yang terkait dalam lingkungan
Metro Hospitals Moh Toha
21
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
5.3.6 Mengawasi dan mengendalikan stok fisik reagen, alkes dan bahan –
bahan habis pakai di laboratorium setiap satu bulan sekali pada minggu
terakhir bersama-sama dengan koordinator, dimana hasil stok fisik
dilaporkan kepada Manajer Penunjang Medis
5.3.7 Menjaga kebersihan, kerapihan, sopan santun dan tata tertib di ruang
laboratorium
22
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
23
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
BAB VII
INTERNAL
UNIT
LABORATORIUM
EKSTERNAL
LAB RUJUKAN
24
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
a. Manajemen
Instalasi laboratorium memberikan pelayanan laboratorium kepada pasien asuransi
dan jaminan serta perorangan yang dilaporkan kepada pihak manajemen. Bagian ini
juga melakukan survey kepuasan pelanggan dengan menindak lanjuti kritik dan saran
untuk Instalasi laboratorium serta menyelenggarakan perencanaan ketenagaan.
b. Keuangan
Instalasi laboratorium memberikan laporan keuangan terhadap jumlah pasien yang
telah melakukan pemeriksaan di Instalasi laboratorium untuk ditindak lanjuti oleh
bagian ini.
c. RM (Rekam Medik)
Penyimpanan hasil pemeriksaan laboratorium pasien rawat inap dan rawat jalan.
d. Keperawatan
Instalasi laboratorium memberikan pelayanan pemeriksaan laboratorium pada pasien
rawat inap dan rawat jalan.
e. Instalasi Farmasi
1. Laboratorium Rujukan.
25
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
BAB VIII
Komponen kunci dari perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah penentuan
tipe SDM yang diperlukan. Perencanaan SDM bertujuan untuk mencocokkan SDM dengan
kebutuhan organisasi yang dinyatakan dalam bentuk aktifitas. Merencanakan kebutuhan
SDM berhubungan dengan hal – hal sebagai berikut:
a. Mendapatkan dan mempertahankan jumlah dan mutu karyawan.
b. Mengidentifikasi tuntunan keterampilan dan cara memenuhinya.
c. Menghadapi kelebihan atau kekurangan karyawan.
d. Mengembangkan tatanan kerja yang fleksibel.
e. Meningkatkan kompetensi karyawan.
Salah satu cara untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja berdasarkan beban kerja
diformulasikan oleh Peter J. Shipp (1988) dan dianjurkan oleh WHO. Panduan perhitungan
kebutuhan tenaga kerja ini telah disesuaikan dengan kondisi Rumah Sakit di Indonesia.
Pola ketenagaan di Metro Hospitals Moh Toha ada tiga langkah dalam menghitung
kebutuhan tenaga laboratorium berdasarkan beban kerja, yaitu:
1. Pola Shifting
a. Tenaga Analis kesehatan/ ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik).
26
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
Maka untuk memenuhi kebutuhan tenaga pada setiap shift dihitung sebagai berikut:
1. Tenaga Analis Kesehatan/ ATLM ( Ahli Teknologi Laboratorium Medik )
a. Pagi
( Jumlah Pasien ) X ( Alokasi Waktu ) = ………. Tenaga
……….. Menit
b. Siang
( Jumlah Pasien ) X ( Alokasi Waktu ) = ………. Tenaga
……….. Menit
27
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
c. Malam
( Jumlah Pasien ) X ( Alokasi Waktu ) = ………. Tenaga
……….. Menit
b. Siang
( Jumlah Pasien ) X ( Alokasi Waktu ) = ………. Tenaga
……….. Menit
c. Malam
( Jumlah Pasien ) X ( Alokasi Waktu ) = ………. Tenaga
……….. Menit
Dengan melihat dan menghitung jumlah pasien dan disesuaikan dengan beban kerja
dan alokasi waktu maka didapat jumlah ketenagaan yang dibutuhkan sebagai berikut :
1. Tenaga Analis Kesehatan/ ATLM ( Ahli Teknologi Laboratorium Medik )
a. Pagi
( 63 ) X ( 27 ) = 4.1 = 4 Tenaga
420 Menit
b. Siang
( 46 ) X ( 27 ) = 2.9 = 3 Tenaga
420 Menit
c. Malam
( 34 ) X ( 27 ) = 1.5 = 2 Tenaga
600 Menit
28
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
c. Malam
( 34 ) X ( 5.5 ) = 0.3 = 0 Tenaga
600 Menit
4. Kualifikasi Ketenagaan
Agar pelayanan laboratorium dapat terselenggara dengan mutu yang dapat
dipertanggung jawabkan, maka pelayanan laboratorium harus dilakukan oleh tenaga yang
professional.
JAM KERJA
1. Jam kerja staf sesuai dengan jam pelayanan Instalasi laboratorium :
Shift Pagi : 07.00 – 14.30
Shift Siang : 13.30 – 21.00
29
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
30
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Staf baru yang diterima di Instalasi Laboratorium diberikan suatu kegiatan orientasi
pelayanan Instalasi Laboratorium, agar siap bekerja dan siap memberikan pelayanan yang
optimal di Instalasi Laboratorium.
31
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
Toha Administrasi
32
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
33
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
BAB X
PERTEMUAN RAPAT
I. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah
tertentu.
II. Tujuan
a. Umum
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan laboratorium yang bermutu di Metro
Hospitals Moh Toha
b. Khusus
- Dapat menggali segala permasalahan yang terkait dengan pemberian
pelayanan laboratorium
- Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan masalah yang terkait dengan
pelayanan di laboratorium
III. Kegiatan
Rapat dilakukan dan diadakan oleh laboratorium yang dipimpin oleh kepala
Instalasi laboratorium diikuti oleh koordinator dan seluruh petugas laboratorium. Hasil
rapat dicatat pada buku notulen rapat dan absensi peserta harus disertakan. Bagi petugas
yang berhalangan hadir harus memberikan alasan yang dapat diterima sehingga tidak
ada petugas yang tidak datang tanpa ada alasan yang jelas.
34
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
c. Tempat
Rapat Rutin dilaksanakan di Instalasi Laboratorium
d. Peserta
Rapat wajib dihadiri oleh seluruh petugas laboratorium tanpa terkecuali
e. Materi
Meteri rapat dibuat sesuai perkembangan dalam laboratorium yang perlu
dibicarakan dengan semua petugas laboratorium. Permasalahan yang dibicarakan
dicatat pada buku pertemuan/ notulen, dievaluasi dan dicari pemecahannya dan
rekomendasi untuk perbaikan masalah
2. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu – waktu bila ada masalah atau sesuatu hal
yang perlu dibahas segera dan memerlukan kehadiran seluruh petugas laboratorium.
35
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
BAB XI
PELAPORAN
I. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan pemeriksaan
laboratorium.
36
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
- Pelaksanaan pemantapan mutu internal tahap pra analitik, analitik dan pasca
analitik
3. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat setiap hari dan setiap bulan dan direkap selama satu tahun
tersebut sebagai laporan tahunan.
37
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
BAB XII
PENUTUP
dr. dr.
38
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium
dr. Melly
39