Anda di halaman 1dari 39

PEDOMAN

PENGORGANISASIAN
LABORATORIUM

METRO HOSPITALS MOH TOHA


TAHUN
2021
KEPUTUSAN DIREKTUR METRO HOSPITAL MOH TOHA
NOMOR : 0011/SK-DIR/MHCP/VIII/2019

TENTANG
PENETAPAN BUKU PEDOMAN ORGANISASI
UNIT LABORATORIUM METRO HOSPITALS MOH TOHA

DIREKTUR METRO HOSPITAL MOH TOHA

MENIMBANG : a. Bahwa dalam rangka meyelenggarakan pelayanan laboratorium


yang bermutu dan pengembangan unit kerja diperlukan struktur
organisasi dan uraian tugas yang dapat merealisasikan upaya
tersebut
b. Bahwa diperlukan struktur organisasi yang mengatur tentang
pembagian tugas, wewenang, hak, tanggung jawab dan
pengawasan oprasional di Instalasi Laboratorium
c. Bahwa untuk mendukung hal tersebut diatas perlu adanya
penetapan direktur tentang struktur organisasi dan nama-nama
yang tercantum dalam struktur organisasi di nilai cakap dan
mampu melaksanakan tugas

MENGINGAT : 1. Undang-undang Republik Indonesia NO. 44 tahun 2009


tentang Rumah Sakit
2. Keputusan Mentri Kesehatan NO. 631/MENKES/SK/IV/2005
tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis
3. Keputusan Mentri Kesehatan NO. 298/MENKES/SK/III/2008
tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan
MEMUTUSKAN

Menetapkan

KESATU KEPUTUSAN DIREKTUR METRO HOSPITALS MOH TOHA


TENTANG PENETAPAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN
UNIT LABORATORIUM METRO HOSPITALS MOH TOHA
KEDUA Pedoman ini menjadi acuan bagi instalasi laboratorium dalam
melaksanakan tugas
KETIGA Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Tangerang
Pada Tanggal, 2021
DIREKTUR

dr. Meilly
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

KATA PENGANTAR

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium ini memuat acuan dan ketentuan


untuk operasional Instalasi Laboratorium dalam menjalankan tugasnya. Pedoman ini
diharapkan dapat membantu anggota Instalasi Laboratorium dalam menyiapkan dan
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Seiring dengan berkembangnya pengetahuan di bidang quality improvement dan
standarisasi peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang senantiasa mengalami perubahan
yang begitu cepat, tentunya buku pedoman ini akan memerlukan penyesuaian dan perbaikan
terus menerus.
Kami sebagai penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
pedoman ini. Untuk itu kami sangat mengharapkan masukan atau kritikan serta saran untuk
penyempurnaan pedoman ini.

Akhir kata kami mengucapkan terimakasih bagi semua pihak terkait yang telah
memberikan banyak masukan dalam penyusunan pedoman ini.

Ditetapkan di : Tangerang
Pada Tanggal : 2021

Direktur Metro Hospitals Moh


Toha

dr. Meilly

4
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 4

DAFTAR ISI 5

BAB I PENDAHULUAN 6

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT 8

BAB III VISI, MISI, DAN NILAI RUMAH SAKIT 9

A. VISI 9

B. MISI 9

C. NILAI-NILAI 9

D. MOTTO 9

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI METRO HOSPITALS MOH TOHA 10

BAB V STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI KERJA 11

BAB VI URAIAN JABATAN 12

I. Kepala Instalasi Laporan 12


II. Koordinator Instalasi Laboratorium 14
III. Penanggung Jawab Shift 17
IV. Pelaksana 20

BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA 24

BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL 26

BAB IX KEGIATAN ORIENTASI31

BAB X PERTEMUAN / RAPAT 34

BAB XI PELAPORAN 36

BAB XII PENUTUP 38

5
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

LAMPIRAN PERATURAN
DIREKTUR METRO HOSPITALS
MOH TOHA
NOMOR ….
TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN INSTALASI
LABORATORIUM

BAB I

PENDAHULUAN

Menurut Undang – Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara pari purna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan pari purna yang dimaksud adalah pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Rumah sakit dapat
dipandang sebagai suatu struktur terorganisasi yang menggabungkan bersama – sama semua
profesi kesehatan, fasilitas diagnostic dan terapi, alat dan perbekalan serta fasilitas fisik
kedalam suatu sistem terkoordinasi untuk penghantaran pelayanan kesehatan bagi
masyarakat.

Dalam rangka memberikan pelayanan rumah sakit yang berkualitas, sesuai dengan
ketentuan perundangan – undangan yang berlaku, dan memenuhi standard internasional,
tentunya diperlukan organisasi yang kuat, mapan dan teratur. Menurut J. William Schulze,
organisasi adalah suatu penggabungan dari orang, benda – benda, alat – alat perlengkapan,
ruang lingkup kerja dan segala hal yang berhubungan dengannya yang disatukan dalam
sebuah hubungan yang teratur dan sangat efektif untuk mencapai segala tujuan yang
diinginkan. Mengacu pada definisi tersebut, tentunya organisasi akan kuat dan teratur jika
organisasi di setiap Instalasi kerja, baik dari sisi manusia, peralatan, dan ruang kerja dikelola
dengan baik dan teratur pula.

Untuk mencapai organisasi yang baik dan teratur, diperlukan sebuah pedoman
pengorganisasian, yang dapat menjadi acuan untuk menjelaskan sistematik adan tata
hubungan kerja dalam departemen/ Instalasi kerja, termasuk Instalasi Laboratorium. Dengan

6
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

pengelolaan organisasi Instalasi laboratorium yang baik diharapkan dapat menghasilkan


kinerja laboratoriunm yang prima, yang selanjutnya dapat menunjang pelaksanaan pelayanan
di Rumah Sakit yang dapat memenuhi harapan pasien, member kepuasan bagi pasien, dan
meningkatkan citra pelayanan rumah sakit secara keseluruhan.

Laboratorium Metro Hospitals Moh Toha didukung oleh staff yang kompeten, serta
sarana, prasarana, dan peralatan untuk menunjang fungsi – fungsi vital dengan menggunakan
kompetensi staff medik dan staff lain yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan –
keadaan tersebut.

7
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

BAB II

GAMBARAN RUMAH SAKIT

Metro Hospital Moh Toha adalah Rumah Sakit tipe B , berlokasi di Jalan Mohammad
Toha Km. 2 No. 1, RT/RW 003/001, Kelurahan Nambo Jaya, Kcamatan Karawaci,
Tangerang. Rumah sakit Metro Hospitals M Toha adalah bangunan yang diakuisisi fungsi
dari mall yang dikenal dengan nama “CityMall” menjadi Rumah Sakit yang diharapkan
betujuan untuk memberikan pelayanan yang bermutu, efektif dan efisien yang terjangkau
bagi masyarakat sekitar. Yang memiliki Visi adalah berkomitmen memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu, untuk mewujudkan visi Metro Hospitals Moh Toha harus
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, efektif, efisien responsive dengan biaya
terjangkau kepada para pelanggan. Dengan Nilai nilai integritas, Kualitas dan Pasient Safety.
Dan menjalankan Motto yaitu Peduli, Empati, Cepat dan Tanggap.
Rumah Sakit Metro Hospitals M. Toha terdiri dari 3 lantai dengan penempatan
sebagai berikut, lantai 1 belum difungsikan sebagaimana mestinya, lantai 2 terdapat front
office, beberapa pelayanan kesehatan seperti Instalasi Gawat Darurat, instalasi Farmasi rawat
inap dan rawat jalan, instalasi Radiologi, instalasi Rawat jalan, Medikal Check Up,
Labolatorium, fisiotherapi, ruang Manajeman, mushalla, kantin, ruang Jenazah. Pada lantai 3
terdapat ruangan instalasi kamar bedah, Central Sterile Supply Departement, instalasi kamar
bersalin, instalasi perinatology, Intensif Care Instalasi, Neonatal Intensif Care
Instalasi,Instalasi Rawat inap Dewasa covid yang didalamnya terdapat NICU, PICU, ICU
khusus pasien covid.

8
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

BAB III

VISI, MISI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

A. VISI
Berkomitmen memberi pelayanan kesehatan yang bermutu

B. MISI
Memberi Pelayanan Kesehatan yang bermutu, efektif, efisien dan responsif dengan biaya
terjanggau kepada para pelanggan

C. NILAI – NILAI
1. Integritas
2. Kualitas
3. Patient Safety

D. MOTTO
1. Peduli
2. Empati
3. Cepat tanggap

9
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

DIREKTUR PT
BINTANG LANGIT
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI LABORATORIUM

MANAGER PENUNJANG
MEDIS

KEPALA UNIT
LABORATORIUM

KOORDINATOR
LABORATORIUM

PJ SHIFT/
PJ MUTU PELAYANAN

PELAKSANA LABORATORIUM/ ATLM


Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

BAB VI

URAIAN JABATAN

I. Kepala Instalasi Laporan


1. Pengertian
Seorang profesional yang wewenang dan tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan
pelaksanaan pelayanan laboratorium di Metro Hospitals Moh Toha yang efektif dan
efisien.

2. Persyaratan Jabatan
2.1 Dokter spesialis Patologi Klinik
2.2 Memiliki STR aktif
2.3 Memiliki SIP
2.4 Memiliki sertifikat kompetensi dokter
2.5 Memiliki kemampuan meminpin
2.6 Memiliki sertifikat pelatihan sesuai dengan keahliannya
2.7 Beribawa dan mampu berkomunikasi dengan baik
2.8 Berbadan sehat jasmani dan rohani

3. Tanggung Jawab
Memimpin pelayanan Instalasi laboratorium, mengkoordinasikan bawahan dan
memberikan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan serta berkoordinasi dengan:
3.1 Langsung : Manager Medis dan Penunjang
3.2 Bawahan
3.2.1 Langsung : Koordinator
3.2.2 Tidak langsung : ATLM

4. Tugas Pokok
Mengelola, merencanakan dan meningkatkan mutu pelayanan laboratorium dan
berkoordinasi dengan manajer pelayanan dan penunjang medis serta Instalasi lain
untuk mencapai visi, misi dan moto Metro Hospitals Moh Toha.

12
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

5. Uraian Tugas
5.1 Melaksanakan fungsi Perencanaan, meliputi :
5.1.1 Menyusun rencana kerja tahunan yang mengacu kepada Master Plan
dan Rencana Strategis (RENSTRA) Rumah Sakit dan kebutuhan
material serta alat atau fasilitas kerja yang diperlukan pada Instalasi
laboratorium
5.1.2 Merencanakan jumlah dan kategori sumber daya manusia di Instalasi
laboratorium serta membuat rencana pembinaan dan pengembangan
sumber daya manusia, antara lain melalui pendidikan serta latihan

5.2 Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :


5.2.1 Memimpin dan mengawasi pelayanan laboratorium secara keseluruhan
5.2.2 Membuat, mengembangkan, mengimplementasikan dan menjamin
pelaksanaan setiap kebijakan dan prosedur laboratorium
5.2.3 Tanggung jawab pengawasan administrasi ditetapkan dan dilaksanakan
5.2.4 Bertanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan program mutu
laboratorium
5.2.5 Bertanggung jawab untuk merekomendasi laboratorium rujukan
5.2.6 Memonitor dan mereview seluruh pelayanan laboratorium di dalam
dan di luar laboratorium Metro Hospitals Moh Toha
5.2.7 Melakukan pengontrolan, pengesahan dan verifikasi terhadap hasil
pemeriksaan laboratorium
5.2.8 Menyelenggarakan kegiatan pelayanan diagnosa penyakit melalui
pemeriksaan laboratorium
5.2.9 Membawa tim mutu, koordinator pelayanan perencanaan dan
pengembangan penelitian, informasi dan pemasaran
5.2.10 Melakukan supervise atas pelayanan laboratorium
5.2.11 Menggerakan bawahan untuk melaksanakan program kerja dan
mencapai visi, misi dan moto rumah sakit
5.2.12 Menampung keluhan – keluhan dan usulan bawahan untuk dicarikan
solusinya
5.2.13 Berperan serta dalam kegiatan lain yang diselenggarakan rumah sakit

13
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

5.3 Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian, meliputi :


5.3.1 Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan di
Instalasi laboratorium
5.3.2 Melaksanakan pemantauan penatalaksanaan rekam medik di
lingkungan Instalasi laboratorium
5.3.3 Menyiapkan rekomendasi penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai di
lingkungan Instalasi laboratorium kepada bidanng/ bagian terkait
5.3.4 Menilai prestasi kerja ATLM yang berada di bawah tanggung
jawabnya

6. Wewenang
6.1 Meminta petunjuk/ pengarahan dari atasan
6.2 Mendelegasikan sebagian tugasnya kebada bawahan
6.3 Memberikan penghargaan, teguran atau sanksi kepada karyawan sesuai
peraturan perusahaan

7. Hubungan Koordinasi Kerja


7.1 Ke luar :-
7.2 Ke dalam : Pelayanan medis, Keperawatan, Keuangan, Mutu, Logistik.

II. Koordinator Instalasi Laboratorium


1. Pengertian
Seorang professional yang diberi tanggung jawab membantu kepala Instalasi
laboratorium dengan tugas pokok mengkoordinir kegiatan pelaksanaan pelayanan
laboratorium untuk Metro Hospitals Moh Toha.

2. Persyaratan Jabatan
2.1 Minimal DIII Analis Kesehatan
2.2 Memiliki STR aktif
2.3 Pengalaman bekerja di laboratorium Rumah Sakit minimal 2 tahun
2.4 Memiliki kemampuan memimpin
2.5 Berwibawa, jujur dan disiplin

14
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

3. Tanggung Jawab
Mengkoordinir terlaksananya pelayanan laboratorium yang bermutu, dapat
dipercaya, untuk pelayanan Rumah Sakit yang efektif dan efisien
3.1 Langsung : Kepala Instalasi Laboratorium
3.2 Bawahan
3.2.1 Langsung : Penanggung Jawab shift
3.2.2 Tidak langsung : Analis Pelaksana

4. Tugas Pokok
1. Membuat Program Kerja
2. Menganalisa stok reagen
3. Mengerjakan dan mengatasi hasil bermasalah
4. Menyiapkan dokumen laboratorium
5. Menganalisa target laboratorium

5. Uraian Tugas
5.1 Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
5.1.1 Merencanakan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan
laboratorium
5.1.2 Merencanakan. Membuat, menyusun serta merumuskan program
kerja laboratorium
5.1.3 Merencanakan system persediaan reagen, alkes bahan habis pakai
dan alat – alat penunjang laboratorium milik Metro Hospitals Moh
Toha sesuai kebutuhan
5.1.4 Membuat prosedur kerja

5.2 Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :


5.2.1 Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan di pelayanan
laboratorium dan pelayanan darah
5.2.2 Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga analis yang bekerja di
laboratorium dan pelayanan darah
5.2.3 Melaksanakan program orientasi tenaga analis kesehatan yang akan
bekerja di laboratorium dan pelayanan darah

15
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

5.2.4 Mengkoordinasikan pencatatan inventaris alat – alat laboratorium


dan pelayanan darah, reagen dan bahan habis pakai milik Rumah
Sakit
5.2.5 Melakukan analisis bahan pemeriksaan dari pasien
5.2.6 Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja
sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan
laboratorium dan pelayanan darah
5.2.7 Memberikan pengarahan dan motivasi kepada seluruh tenaga analis
dan administrasi yang ada di bawah tanggung jawabnya untuk
melaksanakan kegiatan sesuai dengan standar
5.2.8 Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana yang berada
dibawah tanggung jawabnya
5.2.9 Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan
dalam kegiatan di laboratorium secara tepat dan benar
5.2.10 Bekerjasama dengan bidang atau bagian yang terkait di dalam
lingkungan Metro Hospitals Moh Toha
5.2.11 Membina kerjasama dengan Instalasi laboratorium rumah sakit lain

5.3 Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian, meliputi :

5.3.1 Melaksanakan pengawasan terhadap mutu pelayanan di laboratorium

5.3.2 Melaksanakan penilaian terhadap kinerja analis yang menjadi


tanggung jawabnya dan mencantumkan ke dalam Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai (DP3 )

5.3.3 Mengevaluasi dan mengendalikan sistem pencatatan dan pelaporan


kegiatan laboratorium dan pelayanan darah

5.3.4 Mengawasi dan mengendalikan stok fisik reagen, alkes dan bahan-
bahan habis pakai di laboratorium setiap satu bulan sekali pada
minggu terakhir bersama – sama dengan pelaksana yang berada di
bawah tanggung jawabnya

16
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

6. Tugas lain : Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan


6.1 Tim Mutu
6.2 Tim K3RS
6.3 Penanggungjawab Laporan bulanan
6.4 Penanggungjawab Inventori reagen dan bahan habis pakai laboratorium
6.5 Manager On Duty

7. Wewenang
7.1 Melaksanakan terhadap staf analis yang menjadi tanggung jawabnya
7.2 Menilai tenaga analis yang dinilai kurang terampil untuk dilaporkan kepada
Kepala Instalasi Laboratorium, guna diberikan pendidikan dan pelatihan yang
sesuai dengan bidangnya masing – masing.
7.3 Melakukan pengambilan darah (phlebotomy).

8. Hubungan Koordinasi Kerja


8.1 Ke Luar : -
8.2 Ke Dalam : Bagian keperawatan, Keuangan, umum dan SDM, serta Logistik

III.Penanggung Jawab Shift


1. Pengertian
Seorang Seorang petugas yang diberi tanggung jawab terhadap terlaksananya
pelayanan laboratorium selama 1 shift

2. Persyaratan Jabatan
2.1 Minimal DIII Analis Kesehatan
2.2 Memiliki STR
2.3 Pengalaman sebagai analis minimal 1 thn
2.4 Memiliki sertifikat sesuai dengan keahlian
2.5 Bertanggung jawab
2.6 Jujur dan disiplin
2.7 Sehat jasmani dan rohani

17
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

3. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab atas pelayanan laboratorium, pemeriksaan di Laboratorium
Patologi Klinik secara profesional selama 1 shift.
1.1 Langsung : Koordinator Laboratorium
1.2 Bawahan
1.2.1 Langsung : Analis Pelaksana
1.2.2 Tidak Langsung: -

4. Tugas Pokok
Mengawasi dan bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan laboratorium
selama 1 shift dan melalukan koordinasi dengan dokter penanggung jawab
laboratorium

5. Uraian Tugas :
5.1 Melaksanakan fungsi Perencanaan, meliputi :
5.1.1 Merencanakan program kerja pelayanan laboratorium selama 1 shift
5.1.2 Membantu merencanakan kegiatan persediaan reagen, alkes dan bahan
habis pakai Metro Hospitals Moh Toha sesuai dengan kebutuhan
selama 1 shift
5.1.3 Membantu merencanakan kegiatan administratif untuk lingkup
kewenangan untuk mutu pelayanan laboratorium

5.2 Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :


5.2.1 Mengatur dan melaksanakan kegiatan pelayanan laboratorium selama
1 shift
5.2.2 Berkoordinasi dengan dokter penanggung jawab laboratorium tentang
pelayanan laboratorium
5.2.3 Melakukan autorisasi terhadap hasil laboratorium jika dokter
penanggung jawab atau koordinator tidak ada
5.2.4 Mengontrol pencatatan suhu ruangan dan suhu kulkas
5.2.5 Menghubungi teknisi alat dan melakukan trouble shooting apabila ada
masalah dengan peralatan laboratorium
5.2.6 Melaksanakan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerjasama
dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan laboratorium
18
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

5.2.7 Menjaga ketertiban, keamanan dan kebersihan di ruangan laboratorium


5.2.8 Memberikan pengarahan dan motivasi kepada semua petugas yang
sedang berdinas untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan standar

5.3 Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian, meliputi :


5.3.1 Mengawasi kebersihan dan kerapihan peralatan dan ruangan
laboratorium
5.3.2 Mengawasi pengisian stok reagen
5.3.3 Mengawasi penyimpanan serum sesuai SPO
5.3.4 Mengawasi pelaksanaan maintenance harian peralatan laboratorium
5.3.5 Mengawasi pemakaian alat pelindung diri (APD)
5.3.6 Mengawasi pelaksanaan SPO penanganan bahan infeksius

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan

7. Wewenang :
7.1 Melakukan autorisasi hasil laboratorium apabila penanggung jawab
laboratorium atau koordinator ruangan tidak berada di tempat

7.2 Memberikan saran dan masukan kepada pimpinan

7.3 Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan dan kontroling alat – alat


laboratorium

7.4 Bertanggungj awab terhadap pengambilan dan penyimpanan sampel


pemeriksaan pasien

7.5 Bertanggung jawab atas laporan hasil dan kerahasiaan hasil pemeriksaan
parameter sesuai dengan bidang pemeriksaan yang menjadi tugasnya

7.6 Melakukan phlebotomy

7.7 Bertanggung jawab terhadap penerimaan dan penyerahan darah untuk


transfusi

19
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

8. Hubungan Koordinasi Kerja


8.1 Ke Luar : -

8.2 Ke Dalam : Mutu, bagian Keperawatan, Umum dan SDM, Keuangan,


Logistik

IV. Pelaksana

1. Pengertian
Seorang petugas yang diberi tanggung jawab membantu koordinator dengan tugas
pokok melaksanakan kegiatan pelayanan laboratorium untuk Metro Hospitals Moh
Toha yang efektif dan efisien

2. Persyaratan Jabatan
2.1 DIII Analis Kesehatan
2.2 Memiliki STR
2.3 Memiliki sertifikat sesuai dengan keahlian
2.4 Jujur dan disiplin
2.5 Bertanggung jawab
2.6 Sehat jasmani dan rohani

3. Tanggung Jawab
Melakukan pelayanan laboratorium dan analisis laboratorium dengan selalu
meningkatkan mutu sehingga pelayanan laboratorium kepada pasien sesuai
dengan standar dan memuaskan
1.1 Langsung : Koordinator Laboratorium
1.2 Bawahan
1.2.1 Langsung :-
1.2.2 Tidak Langsung :-

4. Tugas Pokok
Melakukan pelayanan laboratorium dan analisis pemeriksaan laboratorium
dengan selalu meningkatkan mutu sehingga pelayanan laboratorium kepada
pasien sesuai dengan standar dan memuaskan pasien

20
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

5. Uraian Tugas
5.1 Melaksanakan fungsi Perencanaan, meliputi :
5.1.1 Bertanggung jawab bersama – sama koordinator dalam perencanaan

dan pengembangan laboratorium

5.1.2 Bertanggung jawab terhadap pemeriksaan di laboratorium

5.1.3 Membantu merencanakan kegiatan administratif untuk lingkup

kewenangan pelayanan laboratorium

5.1.4 Membantu merencanakan program kerja laboratorium

5.1.5 Membantu merencanakan kegiatan persediaan reagen, alkes dan bahan


habis pakai laboratorium milik Metro Hospitals Moh Toha sesuai
kebutuhan
5.2 Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :
5.2.1 Mengatur dan melaksanakan kegiatan di pelayanan laboratorium

5.2.2 Melaksanakan inventaris alat – alat laboratorium, reagen dan bahan habis
pakai milik rumah sakit

5.2.3 Melaksanakan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerjasama


dengan berbagi pihak yang terlibat dalam pelayanan laboratorium

5.2.4 Memberikan pengarahan dan motivasi kepada tenaga administrasi untuk

melaksanakan kegiatan sesuai dengan standar

5.2.6 Mengikuti pertemuan berkala dengan koordinator dan dokter


penanggung jawab laboratorium

5.2.7 Melaksanakan pemeliharaan dan pembangunan sistem pencatatan dan


pelaporan dalam kegiatan di laboratorium secara tepat dan benar

5.2.8 Bekerja sama dengan bidang atau bagian yang terkait dalam lingkungan
Metro Hospitals Moh Toha

5.2.9 Membina kerjasama dengan Instalasi laboratorium rumah sakit lain

21
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

5.3 Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian, meliputi :


5.3.1 Melaksanakan mutu pelayanan laboratorium

5.3.2 Bertanggung jawab terhadap pemeriksaan di laboratorium

5.3.3 Melaksanakan penilaian terhadap kinerja analis junior

5.3.4 Melaksanakan pengendalian pendayagunaan alat – alat penunjang


laboratorium, reagen dan alkes secara efektif dan efisien

5.3.5 Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan laboratorium

5.3.6 Mengawasi dan mengendalikan stok fisik reagen, alkes dan bahan –
bahan habis pakai di laboratorium setiap satu bulan sekali pada minggu
terakhir bersama-sama dengan koordinator, dimana hasil stok fisik
dilaporkan kepada Manajer Penunjang Medis

5.3.7 Menjaga kebersihan, kerapihan, sopan santun dan tata tertib di ruang
laboratorium

6. Tugas Lain : Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.


7. Wewenang :
7.1 Menjadi Penanggung Jawab Shift

7.2 Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan dan kontroling alat – alat


laboratorium

7.3 Bertanggung jawab terhadap pengambilan dan penyimpanan sampel


pemeriksaan pasien

7.4 Bertanggung jawab terhadap penerimaan dan penyerahan darah untuk


transfusi
7.5 Bertanggung jawab atas laporan hasil dan kerahasiaan hasil pemeriksaan
parameter sesuai dengan bidang pemeriksaan yang menjadi tugasnya

7.6 Melakukan phlebotomy

7.7 Mengoperasikan peralatan laboratorium sesuai dengan standar prosedur


operasional yang telah ditetapkan

22
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

8. Hubungan Koordinasi Kerja


8.1 Ke Luar : -

8.2 Ke Dalam : Bagian Keperawatan, Pelayanan Medis, Logistik, Umum dan


SDM, Mutu, Keuangan

23
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

Dalam menjalankan fungsional guna memberikan pelayanan yang optimal kepada


pasien, staf di Instalasi laboratorium memiliki hubungan kerja dengan beberapa Instalasi lain
yang bersifat garis komunikasi, koordinasi dan informasi dalam pelaksanaan kegiatan. Hal ini
dapat dilakukan melalui pertemuan dan atau surat dinas melalui internet/ e-mail maupun
dengan media kertas. Berikut ini merupakan bagan tata hubungan Instalasi laboratorium :

Bagan Tata Hubungan

Instalasi Laboratorium Metro Hospitals Moh Toha

MANAJEME KEUANG R KEPERAWAT FARMA


N AN M AN SI

INTERNAL

UNIT

LABORATORIUM

EKSTERNAL
LAB RUJUKAN

1. Hubungan Kerja Internal


Hubungan kerja internal di Instalasi laboratorium klinik Metro Hospitals Moh Toha

24
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

terjalin diantaranya dengan:

a. Manajemen
Instalasi laboratorium memberikan pelayanan laboratorium kepada pasien asuransi
dan jaminan serta perorangan yang dilaporkan kepada pihak manajemen. Bagian ini
juga melakukan survey kepuasan pelanggan dengan menindak lanjuti kritik dan saran
untuk Instalasi laboratorium serta menyelenggarakan perencanaan ketenagaan.

b. Keuangan
Instalasi laboratorium memberikan laporan keuangan terhadap jumlah pasien yang
telah melakukan pemeriksaan di Instalasi laboratorium untuk ditindak lanjuti oleh
bagian ini.

c. RM (Rekam Medik)
Penyimpanan hasil pemeriksaan laboratorium pasien rawat inap dan rawat jalan.

d. Keperawatan
Instalasi laboratorium memberikan pelayanan pemeriksaan laboratorium pada pasien
rawat inap dan rawat jalan.

e. Instalasi Farmasi

 Permintaan perbekalan laboratorium termasuk barang habis pakai (BHP).

 Pengawasan stok dengan kegiatan stok okname.

2. Hubungan Kerja Eksternal (dengan institusi di luar RS)

1. Laboratorium Rujukan.

2. Lain – lain : Prinsipel alat laboratorium.

25
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Komponen kunci dari perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah penentuan
tipe SDM yang diperlukan. Perencanaan SDM bertujuan untuk mencocokkan SDM dengan
kebutuhan organisasi yang dinyatakan dalam bentuk aktifitas. Merencanakan kebutuhan
SDM berhubungan dengan hal – hal sebagai berikut:
a. Mendapatkan dan mempertahankan jumlah dan mutu karyawan.
b. Mengidentifikasi tuntunan keterampilan dan cara memenuhinya.
c. Menghadapi kelebihan atau kekurangan karyawan.
d. Mengembangkan tatanan kerja yang fleksibel.
e. Meningkatkan kompetensi karyawan.

Cara yang digunakan untuk menghitung SDM di laboratorium yaitu dengan


menggunakan analisis beban kerja yaitu frekuensi rata – rata masing – masing jenis pekerjaan
dalam jangka waktu tertentu. Beban kerja juga dapat berarti berat ringannya suatu pekerjaan
yang dirasakan oleh karyawan yang dipengaruhi oleh pembagian kerja ( job distribution ),
ukuran kemampuan kerja ( standard rate performance ) dan waktu yang tersedia.

Salah satu cara untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja berdasarkan beban kerja
diformulasikan oleh Peter J. Shipp (1988) dan dianjurkan oleh WHO. Panduan perhitungan
kebutuhan tenaga kerja ini telah disesuaikan dengan kondisi Rumah Sakit di Indonesia.

Pola ketenagaan di Metro Hospitals Moh Toha ada tiga langkah dalam menghitung
kebutuhan tenaga laboratorium berdasarkan beban kerja, yaitu:

1. Pola Shifting
a. Tenaga Analis kesehatan/ ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik).

2. Pola beban kerja


a. Shift pagi : 07.00 – 14.30 WIB.
b. Shift siang : 13.30 – 21.00 WIB.
c. Shift malam : 20.30 – 07.30 WIB.

26
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

3. Pola kegiatan pemeriksaan dan alokasi waktu


Pelayanan dilakukan 24 jam yang dibagi dalam 3 shift.
a. Shift pagi : 420 menit.
b. Shift siang : 420 menit.
c. Shift malam : 600 menit.

Rincian kegiatan pemeriksaan dan alokasi waktu.

NO Rincian Kegiatan Alokasi Waktu


1 Tenaga Analis kesehatan/ ATLM ( Ahli Teknologi Laboratorium Medik )
- Pengambilan darah/ Sampling 8 Menit
- Proses pemeriksaan ( Hematologi, Kimia,
11 Menit
Imunologi, Urinalisis )
- Interpretasi hasil ( Konsultasi dokter SpPK ) 4 Menit
- Verifikasi hasil pemeriksaan 4 Menit
JUMLAH 27 Menit
2 Tenaga Administrasi Laboratorium
- Menerima formulir permintaan pemeriksaan 0.50 Menit
- Input data ke SIM RS 0.75 Menit
- Input data ke LES untuk cetak stiker barcode 0.75 Menit
- Penyerahan hasil pemeriksaan 0.50 Menit
JUMLAH 2.5 Menit

Maka untuk memenuhi kebutuhan tenaga pada setiap shift dihitung sebagai berikut:
1. Tenaga Analis Kesehatan/ ATLM ( Ahli Teknologi Laboratorium Medik )
a. Pagi
( Jumlah Pasien ) X ( Alokasi Waktu ) = ………. Tenaga
……….. Menit

b. Siang
( Jumlah Pasien ) X ( Alokasi Waktu ) = ………. Tenaga
……….. Menit

27
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

c. Malam
( Jumlah Pasien ) X ( Alokasi Waktu ) = ………. Tenaga
……….. Menit

2. Tenaga Administrasi Laboratorium


a. Pagi
( Jumlah Pasien ) X ( Alokasi Waktu ) = ………. Tenaga
……….. Menit

b. Siang
( Jumlah Pasien ) X ( Alokasi Waktu ) = ………. Tenaga
……….. Menit

c. Malam
( Jumlah Pasien ) X ( Alokasi Waktu ) = ………. Tenaga
……….. Menit

Dengan melihat dan menghitung jumlah pasien dan disesuaikan dengan beban kerja
dan alokasi waktu maka didapat jumlah ketenagaan yang dibutuhkan sebagai berikut :
1. Tenaga Analis Kesehatan/ ATLM ( Ahli Teknologi Laboratorium Medik )
a. Pagi
( 63 ) X ( 27 ) = 4.1 = 4 Tenaga
420 Menit

b. Siang
( 46 ) X ( 27 ) = 2.9 = 3 Tenaga
420 Menit

c. Malam
( 34 ) X ( 27 ) = 1.5 = 2 Tenaga
600 Menit

28
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

2. Tenaga Administrasi Laboratorium


a. Pagi
( 63 ) X ( 5.5 ) = 0.8 = 1 Tenaga
420 Menit
b. Siang
( 46 ) X ( 5.5 ) = 0.6 = 1 Tenaga
420 Menit

c. Malam
( 34 ) X ( 5.5 ) = 0.3 = 0 Tenaga
600 Menit

4. Kualifikasi Ketenagaan
Agar pelayanan laboratorium dapat terselenggara dengan mutu yang dapat
dipertanggung jawabkan, maka pelayanan laboratorium harus dilakukan oleh tenaga yang
professional.

NO JABATAN KUALIFIKASI JUMLAH


1 Kepala Instalasi Dokter Spesialis Patologi Klinik 1 Orang
laboratorium paruh waktu telah mengikuti
pelatihan, masa kerja minimal 3
tahun
2 Koordinator DIII Analis Kesehatan, masa kerja 1 Orang
minimal 5 tahun
3 PJ. Shift Laboratorium DIII/ DIV Analis Kesehatan 4 Orang
4 Pelaksana Laboratorium DIII/ DIV Analis Kesehatan 8 Orang
5 Tenaga Pelayanan Darah DIII/ DIV Analis Kesehatan 2 Orang

JAM KERJA
1. Jam kerja staf sesuai dengan jam pelayanan Instalasi laboratorium :
 Shift Pagi : 07.00 – 14.30
 Shift Siang : 13.30 – 21.00

29
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

 Shift Malam : 20.30 – 07.30

2. Jadwal kerja staf dibuat oleh Koordinator Pelayanan Instalasi Laboratorium.


3. Jam kerja kepala Instalasi Laboratorium dan dokter Konsultan sesuai dengan jadwal
praktek yang disepakati.

30
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Staf baru yang diterima di Instalasi Laboratorium diberikan suatu kegiatan orientasi
pelayanan Instalasi Laboratorium, agar siap bekerja dan siap memberikan pelayanan yang
optimal di Instalasi Laboratorium.

Berkoordinasi dengan bagian Diklat Rumah Sakit, Kepala Instalasi Laboratorium


memberikan masukan berupa silabus dan materi terkait kegiatan pelayanan di Instalasi
Laboratorium yang dibutuhkan bagi seluruh staf Instalasi Laboratorium baik staf baru
maupun kebutuhan pendidikan dan pelatihan bagi staf lama.

Kebutuhan pendidikan staf dapat diketahui dengan mengevaluasi seluruh kegiatan


pelayanan yang dilaksanakan oleh para staf sehingga diklat yang diperoleh sesuai dengan
kebutuhan para staf untuk meningkatkan kinerjanya selama bekerja di Instalasi Laboratorium.
Setiap staf di Instalasi Laboratorium mempunyai kesempatan yang sama dalam memperoleh
pendidikan dan pelatihn, dan Kepala Instalasi Laboratorium bertanggung jawab dalam
pengembangan seluruh stafnya melalui program pendidikan. Pendidikan dan pelatihan staf
dapat melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh organisasi profesi, perkumpulan atau
instansi terkait, diklat yang diberikan dapat berupa : penggunaan obat dan penerapannya,
pendidikan berkelanjutan, kegiatan pelayanan di Instalasi Laboratorium, dll.

Tabel Daftar Kegiatan Pelatihan Karyawan Metro Hospitals Moh Toha

HARI MATERI NARA SUMBER


Pertama Pre Tes
Pengenalan Visi, Misi dan Budaya kerja di Direktur
Metro Hospitals Moh Toha
Struktur Organisasi Ka.Dep SDM
Pengenalan Product Knowledge Metro Ka. Dir. Pengembangan
Hospitals Moh Toha Bisnis
Alur transaksi keuangan Metro Hospitals Moh Ka. Dir. Keuangan dan

31
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

Toha Administrasi

Hak dan Kewajiban Pasien Ka. Dir. Pengembangan


Bisnis
Kedua Hospital Tour/ pengenalan lingkungan Metro Ka. Dep. SDM
Hospitals Moh Toha
Pengenalan alur pelayanan medis Metro Ka. Dir. Yan Jang Med
Hospitals Moh Toha
Pelayanan alur rekam medis Metro Hospitals Koord. RM
Moh Toha
Prngenalan tata tertib dan peraturan Metro Ka. Dep. SDM
Hospitals Moh Toha
Pengenalan profil Metro Hospitals Moh Toha Ka. Dep. SDM
Pengenalan alur laboratorium Metro Hospitals Ka. Instalasi. Laboratorium
Moh Toha
Ketiga Emergency Code
APAR
Evakuasi
Screening
Hand Wash, 6 Gold Patient Safety
BHD dan Pelatihan Resusitasi
Keempat BHD
Pelatihan Resusitasi
5 Momen
Gelang Risiko
Identifikasi pasien jatuh
Postt Test
Pembagian Instalasi bagi karyawan baru untuk
orientasi lapangan

Tabel Daftar Kegiatan Orientasi di Instalasi Laboratorium

HARI PROGRAM ORIENTASI PENGAWAS

32
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

Kelima Pengenalan administrasi dan alur Ka. Instalasi dan Koord


Admin
Keenam Pengenalan uraian tugas Ka. Instalasi dan Koord
Admin
Ketujuh Mengenal SPO Ka. Instalasi dan Koord
Admin
Kedelapan Pengenalan K3 Ka. Instalasi dan Koord
Admin
Kesembilan Pengenalan B3 Ka. Instalasi dan Koord
Admin
Kesepuluh Sampling – Preanalitik, Analitik, Post analitik Ka. Instalasi dan Koord
Hematologi ( Qc, Test, Hasil ) Teknis
Kesebelas Sampling – Preanalitik, Analitik, Post analitik Ka. Instalasi dan Koord
Kimia Klinik ( Qc, Test, Hasil ) Teknis
Kedua Sampling – Preanalitik, Analitik, Post analitik Ka. Instalasi dan Koord
belas Kimia Rutin ( Qc, Test, Hasil ) Teknis
Ketiga Sampling – Preanalitik, Analitik, Post analitik Ka. Instalasi dan Koord
belas Imunologi ( Qc, Test, Hasil ) Teknis
Keempat Sampling – Preanalitik, Analitik, Post analitik Ka. Instalasi dan Koord
belas Urinalisa ( Qc, Test, Hasil ) Teknis
Kelima Sampling – Preanalitik, Analitik, Post analitik Ka. Instalasi dan Koord
belas Analisa feses ( Qc, Test, Hasil ) Teknis
Keenam Sampling – Preanalitik, Analitik, Post analitik Ka. Instalasi dan Koord
belas Mikrobiologi ( Qc, Test, Hasil ) Teknis

33
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

BAB X

PERTEMUAN RAPAT

I. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah
tertentu.

II. Tujuan
a. Umum
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan laboratorium yang bermutu di Metro
Hospitals Moh Toha
b. Khusus
- Dapat menggali segala permasalahan yang terkait dengan pemberian
pelayanan laboratorium
- Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan masalah yang terkait dengan
pelayanan di laboratorium
III. Kegiatan
Rapat dilakukan dan diadakan oleh laboratorium yang dipimpin oleh kepala
Instalasi laboratorium diikuti oleh koordinator dan seluruh petugas laboratorium. Hasil
rapat dicatat pada buku notulen rapat dan absensi peserta harus disertakan. Bagi petugas
yang berhalangan hadir harus memberikan alasan yang dapat diterima sehingga tidak
ada petugas yang tidak datang tanpa ada alasan yang jelas.

Rapat yang diadakan ada 2 macam, yaitu:


1. Rapat berkala/ rutin
Rapat Rutin diselenggarakan pada
a. Waktu
Minggu ke – 1 setiap bulannya
b. Jam
Rapat Rutin dilaksanakan dari jam 10:00 s/d selesai

34
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

c. Tempat
Rapat Rutin dilaksanakan di Instalasi Laboratorium
d. Peserta
Rapat wajib dihadiri oleh seluruh petugas laboratorium tanpa terkecuali
e. Materi
Meteri rapat dibuat sesuai perkembangan dalam laboratorium yang perlu
dibicarakan dengan semua petugas laboratorium. Permasalahan yang dibicarakan
dicatat pada buku pertemuan/ notulen, dievaluasi dan dicari pemecahannya dan
rekomendasi untuk perbaikan masalah

2. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu – waktu bila ada masalah atau sesuatu hal
yang perlu dibahas segera dan memerlukan kehadiran seluruh petugas laboratorium.

35
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

BAB XI

PELAPORAN

I. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan pemeriksaan
laboratorium.

II. Jenis laporan


Laporan dibuat oleh koordinator laboratorium. Kegiatan pelayanan laboratorium
setiap bulannya dicatat dan dilaporkan oleh koordinator ruangan kepada kepala
Instalasi laboratorium dan Kabid. Penunjang Medis.
1. Laporan Harian
Laporan harian dibuat oleh PJ shift, PJ mutu sesuai format dan dilaporkan ke
koordinator laboratorium. Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan SDM laboratorium
b. Laporan keadaan sarana dan fasilitas laboratorium
c. Laporan kejadian luar biasa
- Komplain dokter/ Perawat
- Komplain pasien
- Hasil abnormal yang perlu dikonfirman ke laboratorium luar
d. Laporan mutu pelayanan
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh koordinator laboratorium, secara tertulis setiap bulannya
ditanggal 5. Adapun hal – hal yang dilaporkan :
- Jumlah pemeriksaan laboratorium berdasarkan asal pasien ( IGD, Poli klinik
rawat jalan, poli klinik rawat inap umum dan intensif )
- Pemakaian reagen/ bahan habis pakai setiap bulan
- Indikator mutu laboratorium
- Kehadiran SDM laboratorium

36
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

- Pelaksanaan pemantapan mutu internal tahap pra analitik, analitik dan pasca
analitik

3. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat setiap hari dan setiap bulan dan direkap selama satu tahun
tersebut sebagai laporan tahunan.

III. Penyimpanan arsip laboratorium


Laboratorium harus menyimpan arsip mengenai :
- Surat/ formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
- Hasil pemeriksaan (dalam bentuk soft copy)
- Hasil pemantapan mutu internal dan eksternal
- Hasil laboratorium rujukan
- Hasil pemantapan mutu laboratorium rujukan
Penyimpanan arsip dilakukan selama 1 (satu) tahun, kecuali pada kasus tertentu arsip
disimpan seumur hidup pasien dan dimusnahkan secara berkala dengan membuat
suatu berita acara pemusnahan.

37
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

BAB XII

PENUTUP

Pedoman pengorganisasian laboratorium Metro Hospitals Moh Toha ini memuat


uraian mengenai aspek – aspek yang harus diperhatikan dan dilaksanakan di setiap pelayanan
laboratorium. Pelaksanaan pelayanan laboratorium secara benar dan konsisten akan
meningkatkan mutu pelayanan dan mutu pemeriksaan. Peningkatan mutu pelayanan
laboratorium secara langsung akan meningkatkan mutu pelayanan laboratorium kesehatan.
Pedoman Pengorganisasian Instalasi laboratorium Metro Hospitals Moh Toha ini dibuat
supaya dapat dijakan sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan laboratorium. Pedoman
ini sangat penting artinya karena memuat semua standar dari aspek yang ada di laboratorium,
yaitu aspek pengorganisasian dan uraian tugas. Dengan demikian, laboratorium klinik Metro
Hospitals Moh Toha akan dapat memberikan pelayanan yang lebih efisien, terarah, sistematis
dan benar, sehingga kualitas fungsinya yaitu fungsi pelayanan, pendidikan dan pelatihan
menjadi optimal. Optimalis fungsi laboratorium klinik sangat erat hubungannya dengan
kepuasan pengguna jasa, kesejahteraan karyawan, pengembangan rumah sakit sehingga
tercapai apa yang dicita – citakan.

Kepala Instalasi Laboratorium Manager Medis dan Penunjang

dr. dr.

Direktur Rumah Sakit,

38
Pedoman Pengorganisasian Unit Laboratorium

dr. Melly

39

Anda mungkin juga menyukai