1
1.
Bismillahirrahmanirrahim
MEMUTUSKAN :
MENETAPKAN
KESATU : Mencabut Peraturan Direktur Nomor : 3075/ PER/ RSI-SA/ VI/ 2018 tentang
Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium
KETIGA : Kebijakan ini berlaku tiga tahun sejak tanggal ditetapkan dan dilakukan
evaluasi minimal setiap tahun
Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan dan perbaikan,
maka akan dilakukan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya
TEMBUSAN Yth :
1. Kepala Instalasi Laboratorium
2. Seluruh Unit Kerja
3. Arsip
3
1.
DAFTAR ISI
1. Pendahuluan 2
2. Standar Ketenagaan 9
3. Standar fasilitas 10
4. Tata laksana 23
5. Logistik 50
6. Keselamatan pasien 52
7. Keselamatan kerja 55
8. Pengendalian Mutu 58
9. Penutup 61
4
1.
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.
yang dimanfaatkan untuk memvisualisasikan protein khusus dan zat lain pada dan di
sekeliling sel.
Kini Patologi Anatomi mulai mempergunakan biologi molekuler untuk memperoleh
informasi klinis tambahan dari specimen yang sama. Di Indonesia, jumlah dokter Patologi
Anatomi belum banyak, hanya sekitar 220 orang. Dokter spesialis ini diberi gelar SpPA.
1.3. Immunologi klinik meliputi IgG, IgA, IgM, IgE total, Komplemen C3, Komplemen C4,
ANA, SMA, Anti ds-DNA, ACA IgG, ACA IgM, ACA IgA, CD4, CD8, VDRL, TPHA, RF,
ASTO, CRP, Widal, IgM Salmonella, IgM, IgM-IgG Anti Dengue, NS1-antigen, IgG
H.Pylori, IgM H.Pylori, TB-ICT, Seramoeba, Anti HIV, Malaria-ICT, HbsAg Kuatitatif,
HbsAg Kuantitatif, Anti Hbs Kualitatif, Anti Hbs kuantitatif, Anti Hbc total, Anti Hbc
IgM, HbeAg, HBV-DNA, Anti HCV total, Anti HCV IgM, HCV-RNA, Anti HAV total,
Anti HAV IgM, Anti Toxo IgG, Anti Toxo Ig, Aviditas anti toxo IgG, Anti Rubella IgG,
Anti Rubella IgM, Anti CMV IgG, Anti CMV IgM, Aviditas anti CMV IgG, Anti HSV I
IgG, Anti HSV II IgG, Anti HSV I IgM, Anti HSV II IgM, Anti Chamydia total, Anti
chlamydia IgG, Anti Chlamydia IgM.
1.4. Urinalisa meliputi Urin lengkap, tes kehamilan kualitatif, tes kehamilan titer,
protein bence jones, narkoba
1.5. Feces meliputi Feces rutin, Clinites, darah samar
6
1.
2. Bank Darah
2.1. Administrasi
2.2. Melayani permintaan darah
2.3. Menyimpan persediaan darah
2.4. Uji Cocok Serasi (cross match)
2.5. Pemeriksaan Serologi Gol.Darah (blood typing)
2.6. Uji Saring ( blood screening)
4. Laboratorium Mikrobiologi
Jenis atau metode pemeriksaan Mikrobiologi yang dapat dilakukan di RSI Sultan Agung
Semarang meliputi :
4.1. Kultur dan Sensitivitas
– Bakteri
– Jamur
4.2. Pengecatan
– Ziehl Nelsen
– Gram
– KOH
7
1.
– Giemsa
– Fisiologis
– Tinta India
4.3. Pemeriksaan Rujukan
– Kultur BTA
– IGRA
Dalam rangka meningkatkan pelayanan paripurna kepada pasien, Rumah sakit perlu
melengkapi sarana dan prasarana untuk semua jenis pemeriksaan dilaboratorium
Mikrobiologi.
8
1.
3.2. Sitopatologi
Pemeriksaan sel tubuh yang mencari kelainan Patologik sel, inti dan sitoplasma,
baik sel tubuh yang tereafoliasi maupun sel tubuh yang diambil secara aspirasi dan
kerokan (Scraping) dengan menggunakan mikroskop cahaya.
1.5. LANDASAN HUKUM
1. Departemen Kesehatan RI tahun 1998 tentang Pedoman Pengelolaan Laboratorium
Klinik Rumah Sakit
2. Departemen Kesehatan RI tahun 2005 tentang Standar Penyelenggaraan Rumah Sakit
Kelas B, C dan D
3. PerMenKes Republik Indonesia Nomor 411/MENKES/PER/III/2010 Tentang
Laboratorium Klinik
4. Good Laboratory Parctice (Departemen Kesehatan republik Indonesia) Pusat
laboratorium Kesehatan 1999.
5. Teknik Pengelolaan Sediaan Histopatologi dan Sitologi Lab 198
6. Undang-undang No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
7. Peraturan Pemerintah No 18 Tahun 1980 tentang Transfusi Darah
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 478/Menkes/Peraturan/ X/1990 tentang Upaya
Kesehatan di Bidang Transfusi Darah
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1178/Menkes/Per/X/1990 tentang Upaya
Kesehatan Swasta dibidang Pelayanan Medik
10. Kepmenkes No 423/Menkes/SK/IV/2007 tentang Kebijakan Peningkatan Kualitas dan
Askes Pelayanan Darah
11. Keputusan Dirjen Pelayanan Medik No 1147/Yanmed/RSKS/1991 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Upaya Kesehatan dibidang Transfusi Darah.
12. Bailey&Scoots, Diagnostic Microbiology
9
1.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
10
1.
BAB III
STANDAR FASILITAS
11
1.
e. Plafon : Terbuat dari bahan yang kuat, warna terang serta mudah dibersihkan,
tinggi plafon minimal 2,70 m
f. Atap menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat, seperti : genteng/
seng
5. Tata Ruang :
a. Ruang pemeriksaan terpisah dengan ruang administrasi
b. Tersedia Alat Pemadam Api Ringan ( APAR ) disetiap ruangan
c. Mengikuti persyaratan K3
d. Udara dalam ruangan dibuat mengalir searah dari yang bersih ke ruang yang
kotor
e. Tersedia bak cuci tangan dengan air yang mengalir dalam setiap ruang
pemeriksaan yang dekat dengan pintu keluar
12
1.
6. Kebutuhan ruangan :
Ruang tunggu : 50 m2
7. Ruang pemeriksaan laboratorium
a. Ruang pengambilan specimen : 6 m2
b. Ruang kerja teknis : 28 m2
c. Ruang administrasi : 6 m2
8. WC pasien ( 2 buah ) : masing-masing 6 m2
9. WC karyawan (1 buah ) : 6 m2
10. Gudang
Menurut fungsinya dalam garis besar ruangan-ruangan dibagi dalam :
a. Ruang Penerimaan
b. Ruang kerja teknis
c. Ruang administrasi/ pengolahan hasil
Untuk dapat memberikan pelayanan laboratorium yang baik diperlukan aliran
listrik yang cukup, dengan tegangan yang konstan, dan tidak ada giliran listrik
terputus. Hal ini mengingat beberapa jenis alat, specimen, dan reagensia
memerlukan perawatan dan penyimpanan pada suhu tertentu dan konstan.
Selain sumber listrik PLN juga disediakan cadangan sesuai standar sumber listrik
dari UPS dan generator, setelah listrik terputus mengingat laboratorium rumah
sakit harus berfungsi selama 24 jam.
13
1.
PERALATAN
No Jenis Alat Nama Alat Penyedia
Status Pinjam Pakai
1 KIMIA KLINIK
– Spektrofotometer PLA220 PT. Mutual Medica
– Automatic Analyzer TMS Premiun i PT.Summit
– Automatic Analyzer TMS Superior PT.Summit
– Analyzer Gas darah dan PT. Anugerah Cipta
Phox Plus Ultra
elektrolit Baru
2 Hematologi
– Analyzer Hematologi tomatis
XN 1000 PT. Saba Indomedika
5D
– Analyzer Hematologi
KX 21 PT. Saba Indomedika
Otomatis 3D
– Analyzer Koagulasi Sysmex CA- 50 PT. Saba Indomedika
– Analyzer Koagulasi Sysmex CA 150 PT. Saba Indomedika
PT. Anugerah Cipta
– Alat pemeriksaan HbA1c PA125
Baru
– ESR Analyzer Monitor 20 PT. Mutual Medica
3 IMUNOLOGI
PT. Enseval Medika
Analyzer Imunologi Mini Vidas
Prima
4 Urinalisa
Status Inventaris Rumah Sakit
5 Centrifuge Rotofix 32 A Milik RS
6 Mikroskop Olympus Milik RS
7 Mikropipet 5 µl Brand Milik RS
8 Mikropipet 10 µl Brand Milik RS
9 Mikropipet 20 µl Brand Milik RS
10 Mikropipet 25 µl Brand Milik RS
11 Mikropipet 50 µl Brand Milik RS
12 Mikropipet 100 µl Brand Milik RS
13 Mikropipet 200 µl Brand Milik RS
14 Mikropipet 500 µl Brand Milik RS
15 Mikropipet 1000 µl Brand Milik RS
14
1.
3. Gunting 4 buah
4. Artline spidol 2 buah
5. Blood grouping plate 5 box
6. Pasteur pipette plastik 1 box
7. Object glass 3 box
8. Timer 4 buah
9. Labu Semprot 4 buah
10. Baskom stainless steel 4 buah
III. Bahan Habis Pakai
1. Reagen untuk pemeriksaan golongan darah ABO
dan Rhesus :
a. Anti-A, Anti-B 7 set (@ 10 cc)
b. Anti-D (IgM) 7vial (@ 10 cc)
c. Test Cell (sel A, B, O) secukupnya
2. Pembuatan coombs control sells Anti-D (IgG) 1 vial ((@ 10 cc)
3. Bovine Albumin 22 % 10 vial @ 10
4. Coombs Serum 7 vial @ 10 cc
5. NaCL 0,9 % 10 kolf @ 1 L
6. Cairan desinfectant
a. Cairan Hypochlorite 5 % (diencerkan 1:9) 4 botol
b. Cairan antiseptik dan pelarut lemak (resiguard) 3 botol
c. Sabun cair antiseptik (chlorhexidin) 5 botol
7. Sarung tangan sekali pakai 10 box
8. Masker sekali pakai 2 box
9. Tissue gulung 15 gulung
10. Tabung disposible (ukuran 5 cc) dengan tutup ulir 5 box
untuk sampel
16
1.
17
1.
Ruang tunggu √
Ruang penerimaan specimen √
Ruang pemeriksaan tehnis √
Ruang administrasi √
Ruang pengambilan hasil √
wc petugas dan pasien √
3 Penerangan lampu 5 watt/m2 √
4 Penerangan listrik 5,5 kva √
5 Ventilasi atau AC 1 PK / 20mm2 √
18
1.
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
19
1.
20
1.
Hematokrit 33 - 45
Leukosit 3.6 - 11.0 ( ≥ 100.000 )
Eritrosit 3.8 - 5.2
Trombosit 150 - 440 ( < 30.000 &
>1.000.000 )
Eosinofil% 1-3
Basofil% 0-1
Neutrofil% 50 - 70
Limfosit% 25 - 40
Monosit% 2-8
MCV 80 - 100
MCH 26 - 34
MCHC 32 – 36
LED
LED 1 0 - 20
LED 2 0 – 20
IT Rasio 120 -
Retikulosit 120 0.5 - 1.5
osinofil absolute 120 1–3
Waktu
Kerja kan
Jenis Pemeriksaan Rujuk tunggu Nilai rujukan Kritisi hasil
sendiri
(menit)
Gambaran Darah tepi 2 hari
Coomb’s test direk -
Coomb’s indirek -
G6PD -
Besi 240 62 – 173
TIBC 240 -
Ferritin - -
Transferin - -
Vit B12 - -
Asam folat - -
Hb Elektroforesa - -
Sel LE - -
Gol darah 120 -
Haptoglobin - -
Malaria 360 Negatif
Filaria 360 Negatif
Waktu perdarahan 120 1:00 - 3:00
Waktu pembekuan 120 2:00 - 6:00
21
1.
PT 120 11 - 15 ( ≥15 )
Control 10.0 - 13.6
APTT 120 25 - 35
Control 22.0 - 29.8
Fibrinogen
Fibrinogen - 200 - 400
Control Fibrinogen 220 - 340
INR 120 0.84 - 1.26 (≥6)
D-Dimer - 0 - 0.3 ( ≥ 20.000 )
TAT - -
AT3 - -
Kimia Klinik
Cholesterol Total 120 <200
Yang dianjurkan
<200 ;
Resiko sedang
200 - 239 ; Resiko
tinggi >= 240
Cholesterol LDL 120 60 – 130
Waktu
Kerjakan
Jenis Pemeriksaan Rujuk tunggu Nilai rujukan Kritisi hasil
sendiri
(menit)
Cholesterol HDL 120 37 – 92
Trigliserid 120 <160
Lp(a) - -
Apo A1 - -
Apo - -
Small Dense LDL - -
Adiponektin - -
Ureum 120 10 – 50
Kreatinin 120 0.5 - 0.9
Asam Urat 120 2.6 - 5.7
Gula darah sewaktu 120 75- 110 Glukosa usia <
1 minggu (<30
& >350)
Glukosa usia >
1 minggu (<40
& >450)
Gula darah puasa 120 74 – 106
Gula darah 2 jam pp 120 <120
HbA1C 120 4.5 - 6.3
Fruktosamin - -
Insulin - -
22
1.
C-Peptide - -
SGOT 120 0 – 35
SGPT 120 0 – 35
Bilirubin Total 120 0.1 - 1.0 Usia < 1 th (>18)
Bilirubin Direk 120 0 - 0.2
Bilirubin Indirek 120 0 - 0.75
Total protein 120 6.0 - 8.0
Albumin 120 3.4 - 4.8
Globulin 120 -
Gamma GT 120 0 – 30
Alkali Phosphtase 120 30 – 120
Lipase 0 – 160
Elektroforesa Protein - -
Cholinesterase - -
CPK 120 26 – 140
Waktu
Kerjakan tunggu
Jenis Pemeriksaan Rujuk Nilai rujukan Kritisi hasil
sendiri hasil
(menit)
CKMB 120 <24
LDH 120 313 – 618
Troponin T - <0.03 : Neg (Low
Risk)
23
1.
Waktu
Kerjakan
Jenis Pemeriksaan Rujuk tunggu 120 Nilai rujukan Kritisi hasil
sendiri
(menit)
Analisa Gas Darah
FIO2
pH 7.37 - 7.45
pH (37C)
pCO2 33 - 44
pCO2 (37C)
pO2 71 - 104
pO2 (37C)
SO2% 94 - 98
HCT 35 - 45 %
Hb 11.7 - 15.5
BE ecf
BE b -2 - +3
SBC
HCO3 22 - 29
TCO2 23 – 27
A
A-aDO2
a/A
RI
O2 Cap
O2Ct
Lactate
Calcium ++
Imunologi Klinik
Ig G - -
24
1.
Ig A - -
Ig M - -
Ig E total - -
Komplemen C3 - -
Komplemen C4 - -
ANA - -
SMA - -
Anti ds-DNA - -
HBV DNA Kuantitatif Detection limit : 6
IU/mL Range
linearitas : 29 –
1.10 x 108 IU/mL
Waktu
Kerja kan tunggu
Jenis Pemeriksaan Rujuk Nilai rujukan Kritisi hasil
sendiri hasil
(menit)
ACA Ig G - -
ACA IgM - -
ACA Ig A - -
CD4 - 410 - 1590
CD8 - -
VDRL 120 Negatif
TPHA 120 Negative
RF 120 Negatif
RF Titer 120 8 Iu/mL
ASTO 120 Negatif
ASTO Titer 120 < 200 Iu/mL
CRP 120 Negatif
CRP Titer 120 6 Iu/mL
Widal 120 -
IgM anti Salmonella 120 Negative
IgM - -
Dengue IgG-IgM 120 Negatif
Ns1 antigen - -
Ig M H.pylori - -
Ig G H.Pylori - -
TB-ICT - Negatif
Seramoeba - Negatif
Anti HIV 120 Negative
Malaria ICT 120 Negatif
HBsAg kualitatif 120 Negatif
HBsAg kuantitatif 240 Negative <0.13
Positive >=0.13
Anti Hbs kualitatif 120 -
Anti Hbs kuantitatif 240 Negative : <8
25
1.
Positive : >12
Anti HBc Total Negative
Anti HBc Ig M - -
Anti HBc Ig G - -
HBeAg - Negative
Waktu
Kerja kan
Jenis Pemeriksaan Rujuk tunggu Nilai rujukan Kritisi hasil
sendiri
(menit)
HBV-DNA - Detection Limit :
6 IU/mL Range
Linearitas : 29 –
1.10 x 108 IU/mL
Anti HCV total - Negatif
Anti HCV IgM - -
HCV-RNA - -
Anti HAV total - Batas nilai : <0.79
Anti HAV IgM - Negatif
Anti Toxo IgG - -
Anti Toxo IgM - -
Aviditas Anti Toxo IgG - -
Anti Rubella IgG - Batas nilai : 15
Anti Rubella IgM - Batas nilai : 1.2
Anti CMV IgG - Batas nilai : 8
Anti CMV IgM - Batas nilai : 1.2
Aviditas CMV IgG - -
Anti HSV I IgG - Negatif ≤ 0.90
Equivocal 0.91 –
1.09
Positif ≥ 1.10
Anti HSV II IgG - Negatif ≤ 0.90
Equivocal 0.91 –
1.09
Positif ≥ 1.10
Anti HSV I IgM - Negatif ≤ 0.90
Equivocal 0.91 –
1.09
Positif ≥ 1.10
Anti HSV II IgM - Negatif ≤ 0.90
Equivocal 0.91 –
1.09
Positif ≥ 1.10
26
1.
(negatif)
Nitrit
Benda jenis Negatif
Blood 1.015 - 1.025
Leukosit < 5 Eri/uL
Mikroskopis < 10 Leu/uL
Epitel sel
Erytrosit 5 - 15
Leukosit 0-1
Silinder 3-5
Parasit 0 - 1 (hialin)
Bakteri Negatif Negatif
Jamur Negatif
Kristal
Benang mucus
28
1.
4. Diagnosa pasien
5. Hemoglobin pasien
6. Golongan darah pasien
7. Ruang rawat pasien
8. Bagian rawat pasien
9. No register pasien
10. Umur pasien
11. Jenis kelamin pasien
12. Riwayat transfusi sebelumnya
13. Riwayat reaksi transfusi sebelumnya
14. Jumlah dan jenis unit darah atau produk darah yang diperlukan
15. Alasan transfusi
16. Tanggal dan waktu diperlukan
17. Tanda - tangan dokter yang meminta darah
29
1.
31
1.
4.12. Pencatatan dan pelaporan dari reaksi yang timbul dari transfusi darah
Pencatatan dilakukan pada setiap tahap kegiatan secara lengkap, yaitu
1. Permintaan darah rutin dan khusus ke Bank Darah
2. Penerimaan darah rutin dan khusus dari UDD
3. Berita acara penerimaan darah dari UDD
4. Dokumentasi permintaan dari para klinisi lengkap dengan indikasi, jenis dan jumlah
darah beserta identitas pasien
5. Pemeriksaan golongan darah pasien/darah donor, uji cocok serasi dalam lembar kerja
6. Darah titip ( yang belum digunakan pasien) dan pemakaian darah
7. Darah yang tidak terpakai oleh pasien
8. Kebutuhan darah yang terpenuhi dan kebutuhan darah yang tidak terpenuhi
9. Validasi reagen, kalibrasi alat, pencatatan suhu alat Blood bank dan suhu ruang
10. Reaksi transfusi yang terjadi pada pasien.
4.13. Pelaporan
Yang dilaporkan : penerimaan, penyimpanan, penyampaian, pemakaian, logistik dan
persediaan darah, reaksi transfusi
1. Laporan rutin adalah laporan kegiatan secara rutin yang dibuat secara teratur dan tepat
waktu disampaikan kepada Direktur RS, UDD dan Dinkes.
2. Laporan rutin terdiri dari : laporan harian, laporan bulanan, dan laporan tahunan
3. Laporan Insidentil adalah laporan yang dibuat pada keadaan khusus, misalnya terjadi
reaksi transfusi dan disampaikan kepada komite mutu RS.
4. Dilakukan analisa efisiensi dan ketepatan pemakaian darah / komponen sesuai SPO
penggunaan darah.
4.15. Laporan
32
1.
33
1.
2. Arsip
a. Setelah hasil selesai ditulis dibagian pasca maka hasil lembar ke 3 (arsip
laboratorium) di setaples dengan formulir permintaan laboratorium yang sesuai.
b. Arsip dipisahkan antara rawat jalan dan rawat inap, kemuadian arsip laboratorium
tersebut disimpan di rak arsip laboratorium yang ada di ruang administrasi.
Laboratorium PA
Jenis Pemeriksaan Kerjakan Waktu tunggu
Rujuk
sendiri hasil (menit)
HISTOPATOLOGI
Histologi Operasi Uterus, Ovarium,
Usus, Mamma Utuh, Tulang ) Thyroid,
Empedu Mamma Prostat ± 2-3 hari kerja
Histologi Biopsi
Jaringan Kuretase 2 botol, Kuret > 5 cc, ± 2-3 hari kerja
Tonsil, mola
SITOPATOLOGI
Pap Smear ± 1-2 hari kerja
(Metode Konvensional)
Bilasan Bronchus ± 1-2 hari kerja
Cairan Pleura ± 1-2 hari kerja
Cairan Ascites ± 1-2 hari kerja
Cairan Otak (LCS) ± 1-2 hari kerja
Cairan Sendi ± 1-2 hari kerja
Urine Sitologi (2x) ± 1-2 hari kerja
Sputum Sitologi (3x) ± 1-2 hari kerja
Cairan Fistula ± 1-2 hari kerja
Pus / Abses ± 1-2 hari kerja
Cairan Kiste ± 1-2 hari kerja
Cairan Pericardial ± 1-2 hari kerja
Bucal Smear ± 1-2 hari kerja
Cairan Abdomen ± 1-2 hari kerja
IMMUNOHISTOKIMIA
Pemeriksaan Immunohistokimia (IHK) ± 1 Minggu Hari
Kerja
34
1.
Laboratorium Mikrobiologi
35
1.
Arsip
1. Setelah hasil ditanda tangani dokter Spesialis Mikrobiologi, Petugas Laboratorium Mikro
melubangi formulir menggunakan pervorator kertas.
2. Petugas Laboratorium Mikro memasukkan Formulir pemeriksaan ke dalam map odner
sesuai dengan tanggal pemeriksaan dengan penyusunan tanggal yang paling kecil berada di
paling bawah.
36
1.
BAB V
LOGISTIK
Logistik merupakan segala sesuatu baik sarana, prasarana dan semua barang yang diperlukan
untuk Instalasi Laboratorium dalam rangka pelaksanaan Laboratorium
Adapun prosedur yang perlu diperhatikan dalam proses permintaan
barang (stock) ke logistik farmasi yaitu :
1. Penjab sub unit di laboratorium melakukan stock sebulan sekali diakhir bulan, kemudian
melaporkan stock kebagian logistik laboratorium.
2. Petugas logistik laboratorium merekap stock dari sub unit masing – masing yang
kemudian menulis dibuku order permintaan barang
3. Petugas logistik meminta persetujuan kepada Ka. Instalasi laboratorium dan Ka. Intalasi
farmasi dengan menandatangani di buku permintaan barang.
4. Petugas logistik laboratorium menulis dibuku permintaan barang di gudang farmasi
5. Petugas logistik laboratorium kemudian telphone rekanan order sesuai permintaan
6. Pada hari berikutnya Petugas laboratorium mengambil barang yang telah diminta ke
Gudang farmasi.
7. Petugas Laboratorium Patologi Klinik melakukan pengecekan antara permintaan dengan
barang yang diserahkan.
8. Apabila barang yang diserahkan sesuai dengan permintaan, Petugas Laboratorium
Patologi Klinik menandatangani penerimaan pada formulir permintaan.
9. Barang yang sesuai dibawa ke Laboratorium Patologi klinik dan dilakukan pengecekan
ulang oleh Petugas Laboratorium Patologi Klinik
10. Petugas laboratorium menempatkan barang sesuai dengan ketentuan penyimpanan
barang di Laboratorium Patologi klinik.
– Kondisi Barang
– Jumlah Barang yang diminta dengan barang yang ada
8. Barang yang telah dibawa ke Laboratorium Petugas Laboratorium melakukan pengecekan
ulang, adapun yang dicek yaitu:
– Kondisi Barang
– Jumlah Barang
– Tanggal expired Barang
9. Setelah dilakukan pengecekan , selanjutnya barang ditempatkan ke dalam lemari
penyimpanan.
38
1.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
39
1.
dokter / perawat saja tetapi tanggung jawab bersama dan melibatkan semua unsur / profesi
yang ada di rumah sakit.
6.6. PENCEGAHAN
1. Petugas bekerja sesuai dengan Standard Operating Procedure ( SOP ) untuk pelayanan
Laboratorium
2. Menggunakan alat pelindung diri ( APD )
40
1.
41
1.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
7.1. Pengertian
Keselamatan kerja (safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus diterapkan dalam
rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan kerja petugas ataupun
kelalaian/kesengajaan.
7.2. Tujuan
Menurut Undang-Undang Keselamata Kerja Tahun 1970. syarat-syarat keselamatan kerja
meliputi seluruh aspek pekerjaan yang berbahaya, dengan tujuan:
1. Mencegah, dan mengurangi kecelakaan.
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
3. Mencegah, mengurangi bahaya ledakan.
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada
waktu kebakaran atau kejadian lain yang berbahaya.
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan.
6. Memberi perlindungan pada pekerja.
7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau
menyebarluasnya suhu, kelembapan, debu, kotoran, asap, gas, sinar/radiasi, suara dan
gas
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat
kerja, baik fisik/psikis, keracunan, infeksi dan penularan.
9. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.
10. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
11. Memperoleh kebersihan antara tenaga kerja, alat kerja,
lingkungan, cara dan proses kerjanya.
12. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang,
binatang, tanaman atau barang.
13. Mengamankan dan memelihara bangunan yang tersedia.
14. Mengamankan dan memelihara pekerjaan bongkar muat,
perlakuan dan penyimpanan barang.
15. Mencegah terkena aliran listrik
16. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
42
1.
b. Ruangan dapur cukup luas, denah sesuai dengan arus kerja dan material konstruksi
memenuhi syarat.
c. Perlengkapan alat kecil yang cukup disertai tempat penyimpanan yang praktis.
d. Penerangan dan ventilasi yang cukup dan memenuhi syarat.
e. Tersedianya ruang istirahat untuk pegawai.
2. Pengawasan kerja yang dilakukan oleh penanggungjawab
dan terciptanya tanggung jawab serta disiplin yang tinggi oleh pegawai.
3. Pekerjaan yang ditugaskan hendaknya sesuai dengan
kemampuan kerja dari pegawai.
4. Volume kerja yang dibebankan hendaknya sesuai dengan
jam kerja yang ditetapkan dan diberikan waktu untuk istirahat yang cukup.
5. Perawatan alat dilakukan secara berkala.
6. Adanya pendidikan mengenai keselamatan kerja bagi
pegawai.
7. Adanya fasilitas/peralatan pelindung dan peralatan
pertolongan pertama yang cukup.
8. Petunjuk penggunaan alat keselamatan kerja.
2. Pemeriksaan sampel
a. Gunakan APD lengkap ( jas lab, sarung tangan, masker,sepatu safety ) pada saat
melakukan pemeriksaan
b. Gunakan pelindung mata (google) apabila diperlukan.
43
1.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
8.1. PENGERTIAN
Pengendalian merupakan suatu bentuk kegiatan untuk melakukan perbaikan terhadap suatu
pelaksanaan kerja agar sesuai dengan arah yang ditetapkan. Pengendalian bertujuan agar
semua kegiatan dapat tercapai secara berdayaguna dan behasilguna, mampu dilaksanakan
sesuai dengan rencana, pembagian tugas, pedoman pelaksanaan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
8.2. TUJUAN
1. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan kebijakan yang ditetapkan
2. Mencapai sasaran yang dikehendaki
3. Membina seluruh karyawan Instalasi Laboratorium yang bersih dan berwibawa
4. Semua kegiatan berdayaguna dan berhasilguna secara maksimal
44
1.
45
1.
BAB IX
PENUTUP
Pelayanan Instalasi Laboratorium yang dilaksanakan di rumah sakit hendaknya senantiasa sejalan
dengan perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan dan
kedokteran. Selain itu, dalam rangka menyongsong era globalisasi dan menghadapi persaingan
bebas, maka pelayanan Instalasi Laboratorium rumah sakit juga harus dipersiapkan secara
profesional. Hal tersebut akan berdampak pada meningkatnya kualitas pelayanan yang diberikan
oleh rumah sakit selanjutnya akan meningkatkan nilai jualnya.
Pelayanan Instalasi Laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan lainnya di
rumah sakit, dan merupakan salah satu pelayanan yang dapat diunggulkan dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit bagi pasien rawat inap maupun pasien
rawat jalan.
Buku pedoman ini bertujuan untuk memberikan acuan yang jelas dan sistematis dalam mengelola
dan melaksanakan pelayanan instalasi laboratorium di rumah sakit yang tepat bagi pasien. Selain
itu, pedoman ini bermanfaat bagi pengelola rumah sakit dalam mengimplimentasikan dan
mengevaluasi kemajuan dan perkembangan pelayanan Instalasi Laboratorium.
Demikian telah disusun Buku Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Islam Sultan
Agung Semarang sebagai acuan kerja bagi petugas Instalasi Laboratorium dalam melaksanakan
tugasnya. Pedoman ini akan dievaluasi secara berkala untuk meningkatkan kinerja bagian
laboratorium dalam memberikan pelayanan yang berkualitas.
46