Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI

INSTALASI RADIOLOGI
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
TAHUN 2019

1
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

A. LATAR BELAKANG
ALARA (as low as reasonably achievable), yakni; bahwa suatu nilai paparan
dosis radiasi yang diterima didalam pemanfaatan tenaga nuklir adalah harus
sekecil mungkin dan dapat dipertanggung-jawabkan. Nilai paparan dosis yang
dimaksudkan didalam peraturan ini adalah berlaku untuk pekerja radiasi
maupun masyarakat umum (pasien, red) yang masing-masing besarnya
ditentukan di dalam keputusan kepala BAPETEN Nomor 01/Ka-BAPETEN/V-
99.Nilai Batas Dosis ini adalah suatu nilai apabila diterima tidak mempunyai efek
baik somatic maupun genetic. Prinsip ini merupakan pedoman dasar para
pekerja radiasi medis.
Istilah ketenaganukliran itu sendiri diartikan sebagai hal yang berkaitan
dengan pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi nuklir serta pengawasan kegiatan yang berkaitan dengan tenaga
nuklir. Sedangkan tenaga nuklir itu sendiri diartikan sebagai tenaga dalam
bentuk apapun yang dibebaskan dalam proses transformasi inti, termasuk
tenaga yang berasaldarisumberradiasipengion.
Pemanfaatan tenaga nuklir dibagi menjadi 2 bagian, yaitu; untuk energi
dan non-energi. Pemanfaatan energi nuklir untuk energi adalah dalam bentuk
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Sedangkan pemanfaatan enrgi nuklir dalam
bentuk non energi sangat banyak digunakan di Indonesia, salah satunya seperti
penggunaan zat radio-aktif dan sinar-X untuk Radiography Diagnostik.
Untuk semua pemanfaatan tenaga nuklir ini, hal yang harus diutamakan
adalah keselamatan. Sesuai dengan prinsip keselamatan radiasi dimana didalam
pemanfaatan tenaga nuklir harus didasarkan azas manfaat. Dengan kata lain
bahwa penggunaan tenaga nuklir di berbagai bidang, keuntungan yang didapat
harus jauh lebih besar daripada resiko yang ditimbulkannya. Demikian juga
penggunaan tenaga nuklir tidak boleh di salah gunakan untuk tujuan lain yang
dapat membahayakan manusia.

2
Setiap pekerja/ petugas yang mengoperasikan alat-alat sumber radiasi
tertentu didalam instalasi nuklir/ radiasi tersebut harus lulus uji sertifikasi untuk
menentukan kualifikasinya. Pekerja/ petugas tersebut mencakup Penanggung
Jawab Instansi, Ahli Radiography, Petugas Maintenance dan Petugas Proteksi
Radiasi (PPR). Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) NO. 63 Tahun 2000,
yang dimaksud dengan Petugas ProteksiRadiasi (PPR) adalah petugas yang
ditunjuk oleh penanggung-jawab instansi dan oleh BAPETEN dinyatakan mampu
untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan proteksi
radiasi.
Dan juga berdasarkan Keputusan Kepala BAPETEN NO.17/Ka-
BAPETEN/IX/99, disebutkan bahwa setiap instansi nuklir atau instansi lainnya
yang memanfaatkan tenaga nuklir harus mempunyai sekurang-kurangnya
seorang Petugas Proteksi Radiasi (PPR). Seorang Petugas Proteksi Radiasi (PPR)
tersebut berkewajiban untuk menyusun Buku Pedoman Program Proteksi
Radiasi, yang berisikan standarisasi keselamatan kerja di instansi nuklir/ radiasi
tersebut.

B. TUJUAN
Pengamanan dan keselamatan peralatan medik radiasi adalah memberi
standar yang layak bagi proteksi dan keselamatan manusia tanpa membatasi
keuntungan dan pemanfaatan yang mengakibatkan pajanan atau biaya yang
tidak seimbang dalam intervensi.
Proteksi dan keselamatan radiasi didefinisikan sebagai proteksi terhadap
manusia dari pajanan radiasi pengion. Maksud utama keselamatan radiasi ini
dinyatakan dalam tujuan proteksi dan keselamatan radiasi sebagai berikut :
Tujuan proteksi radiasi :
Untuk mencegah terjadinya efek deterministic pada individu dengan
mempertahankan dosis di bawah ambang dan untuk menjamin bahwa semua
tindakan telah dilakukan untuk mengurangi terjadinya efek stokastik pada
populasi di masa kini dan masa mendatang.

3
Tujuan keselamatan :
Untuk melindungi individu, masyarakat dan lingkungan dari kerugian bahaya
radiasi maka diperlukan pengawasan dan pemeliharaan alat yang menimbulkan
sumber radiasi.
Tabel nilai batas dosis yang direkomendasi
NILAI DOSIS
NO APLIKASI
PEKERJA MASYARAKAT
1. Dosis efektif 20 msv pertahun 1msv per tahun
dirata-ratakan selama
periode 5 tahun
Dosis tara tahunan
- Lensamata 150 msv 15 msv
- Kulit 500 msv 50 msv
2. - Tangandan kaki 500 msv

Keselamatan sumber :
Langkah atau tindakan - tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi
peluang terjadinya situasi atau kejadian operasional abnormal yang
mengakibatkan pajanan tak diharapkan untuk meringankan konsekuensi situasi
atau kejadian yang terjadi.
Langkah untuk pencegahan dan meminimalkan dosis radiasi yang
diterima perlu dilakukan langkah – langkah pengamanan yang memperketat
pengawasan pemakaian sumber radiasi yang efisien dan bertanggungjawab.
Pendekatan dalam pencegahan untuk meringankan efek radiasi cukup
bervariasi dan bergantung pada jenis sumbernya. Pendekatan ini termasuk
pertimbangan mengenai lokasi sumbernya, rancangan dan konstruksinya untuk
menjamin keutuhan sumber, serta prosedur dan standard operasi untuk
menjamin situasi abnormal tidak terjadi.
Interaksi manusia dengan peralatan sangat penting. Rancangan dan
konstruksi, dengan demikian perlu diperhitungkan kemampuan dan unjuk kerja

4
manusia, serta kemampuan sumber untuk memahami kesalahan yang dapat
dibuat manusia.
Pengoperasian sumber dan fasilitas berikut peralatan tambahan harus
dikendalikan sesuai dengan prosedur dan kondisi operasi. Hal ini dimaksud untuk
menjaga keselamatan sumber, melindungi individu dan populasi, yang
membangkitkan limbah. Prosedur dan kondisi ini perlu direvisi dari waktu
kewaktu dengan pertimbangan pelajaran dari pengalaman operasi yang
diperoleh.
Sistem pengamanan sumber yang terdiri atas tindakan untuk mencegah
hilang, tercuri, rusak atau digunakan oleh pihak yang tidak berhak merupakan
aspek keselamatan yang penting. Cacatan mengenai sumber yang ada perlu
dipelihara dan dicek secara berkala untuk kepastian bahwa sumber tersebut
berada di tempatnya. Dalam hal ini yang dimaksud sumber adalah peralatan
medik yang menghasilkan radiasi (sinar X).

C. SASARAN
Program Proteksi dan keselamatan radiasi di Instalasi radiology ini disusun untuk
dipergunakan bagi berbagai pihak terkait, yaitu :
a. Petugas ProteksiRadiasi (PPR)
b. Radiografer
c. Environment Service Departement
d. Tim Audit
D. LANGKAH-LANGKAH
Adapun langkah-langkah dalam Program Proteksi dan keselamatan radiasi di
Instalasi radiology sebagai berikut :
1. Penanggungjawab radiologi melakukan Pengawasan harian hasil pemeriksaan
imajing.
2. Proteksi dan keselamatan radiasi dilakukan oleh PPR dan radiografer.
3. Penanggungjawab radiologi melakukan langkah perbaikan cepat bila
ditemukan kekurangan (deficiency) teridentifikasi.
4. Pendokumentasian hasil dan langkah-langkah perbaikan.

5
E. PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. Semua pencatatan mengenai Program Proteksi dan keselamatan radiasi di
unit radiology disimpan dalam satu folder Program Proteksi dan keselamatan
radiasi sebagai bahan evaluasi.
2. Laporan disampaikan kepada Kepala Instalasi Radiologi dan Manager
Penunjang Medik sebagai bahan evaluasi selanjutnya.

F. EVALUASI
Evaluasi dilakukan setiap akhir bulan dan dibuat evaluasi tri wulan kemudian
dilakukan rekapitulasi pada akhir tahun

G. PEMBIAYAAN
Pembiayaan dibebankan oleh RSI Sultan Agung Semarang

Semarang, 02 Januari 2019

Petugas Proteksi Radiasi

Abdullah Thomas Johari, Amd.Rad

Mengetahui :
Kepala Instalasi Radiologi

Dr. Bekti Safarini, Sp. Rad (K)

6
PROGRAM PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
INSTALASI RADIOLOGI RS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
TAHUN 2019

NO NAMA KEGIATAN PIC Indicator TARGET WAKTU


1 Monitoring dan evaluasi masa berlaku SIB PPR Penjab Adanya kegiatan monitoring Kegiatan monitoring dan evaluasi masa Oktober
radiologi dan evaluasi masa berlaku berlaku SIB PPR terealisasi dengan 2019
SIB PPR. sukses.

2 Monitoring Kepatuhan petugas radiasi dalam Penjab Adanya kegiatan monitoring Kegiatan monitoring Kepatuhan petugas Setiap hari
menjalankan proteksi dan keselamatan radiasi. radiologi, Kepatuhan petugas radiasi radiasi dalam menjalankan proteksi dan
PPR dalam menjalankan keselamatan radiasi terealisasi dengan
proteksi dan keselamatan sukses.
radiasi.
3 Pembagian dan klasifikasi daerah kerja dengan Penjab Adanya Pembagian dan Terselenggaranya Pembagian dan Maret
pemasangan tanda radiasi. radiologi, klasifikasi daerah kerja klasifikasi daerah kerja dengan 2014
PPR dengan pemasangan tanda pemasangan tanda radiasi pada tahun
radiasi. 2014.

4 Kalibrasi peralatan (sumber radiasi sinar-X), Penjab Adanya Kalibrasi peralatan Kegiatan kalibrasi terealisasi dengan Sesuai
pengecekan kebocoran ruangan, dan radiologi, (sumber radiasi sinar-X), sukses. jadual dari
pengukuran paparan radiasi pemberian ijin PPR pengecekan kebocoran IPSRS
oleh Bapeten setelah memenuhi persyaratan. ruangan, dan pengukuran
paparan radiasi pemberian
ijin oleh Bapeten setelah
memenuhi persyaratan.

7
5 Pendokumentasian hasil paparan dosis yang PPR Adanya Pendokumentasian Teselenggaranya Kegiatan Setiap
diterima oleh pekerja radiasi, melalui hasil paparan dosis yang Pendokumentasian hasil paparan dosis bulan
pemakaian film badge dan TLD pada setiap diterima oleh pekerja yang diterima oleh pekerja radiasi (Film
personil pekerja radiasi radiasi, dengan sukses. Badge),
Setiap 3
bulan
sekali
(TLD)
6 Pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi Penjab Adanya Pemeriksaan Terselenggaranya Pemeriksaan Januari
pekerja radiasi meliputi : radiologi kesehatan secara berkala kesehatan secara berkala bagi pekerja 2019
a. Pemeriksaan fisik , tinggi badan, berat bagi pekerja radiasi. radiasi dengan sukses di tahun 2014.
badan, mata, fungsi pendengaran, fungsi
gerak, dan tekanan darah.
b. Laboratorium ; haemoglobin, leukosit,
hematokrit, trombosit, eritrosit, eosinofil,
basofil, neutrofil, limfosit, monosit, MCH,
MCV, dan MCHC.
c. Kimia ; GDP. Cholesterol, trigliserid,
asamurat, ureum, creatinin, SGOT, SGPT.
d. Urinlengkap ;warna, kejernihan, protein,
bilirubin, reaksi/pH, beratjenis, leukosit.
e. Imunoserologi ; HBsAg
f. Rontgen thorax
7 Pelatihan/Workshop/Seminar di bidang Penjab Adanya Pelatihan/Workshop/Seminar di bidang Menyesua
proteksi dan keselamatan radiasi bagi personil radiologi Pelatihan/Workshop/Semin proteksi dan keselamatan radiasi bagi iakan
pekerja radiasi ar di bidang proteksi dan personil pekerja radiasi terealisasi jadual dari
keselamatan radiasi bagi dengan sukses Organisasi
personil pekerja radiasi Profesi

8
8 Pengecekan apron (kebocoran apron) yang PPR, Petugas Adanya Pengecekan apron Terealisasinya Pengecekan apron 6 bulan
dilakukan secara berkala. Kontrol Mutu (kebocoran apron) yang (kebocoran apron) yang dilakukan secara sekali
dilakukan secara berkala. berkala dengan sukses di tahun 2018.
9 Pemberian makanan ekstra fooding untuk Penjab Adanya kegiatan Pemberian Kegiatan Pemberian makanan ekstra Setiap
pekerja radiasi. radiologi makanan ekstra fooding fooding untuk pekerja radiasi terealisasi hari.
untuk pekerja radiasi. dengan sukses di tahun 2018.

10 Penambahan monitor personil pekerja radiasi Penjab Adanya Penambahan Terealisasinya Pernambahan monitor Juni 2019
(TLD) Radiologi Personil pekerja radiasi personal (TLD) dengan sukses
(Cathlab dan Pain Center)

Anda mungkin juga menyukai