INSTALASI LABORATORIUM
ii
SURAT KEPUTUSAN No.
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN DANPELAYANAN
INSTALASI LABORATORIUM
ii
h. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
370/MENKES/SK/III/2007tentangStandarProfesi
Teknologi LaboratoriumKesehatan
i. PedomanPengelolaanLaboratoriumKlinikRumah
Sakit, Departemen Kesehatan 1998.
j. PedomanPraktekLaboratorium YangBenar,
Departemen Kesehatan2004.
k. KeputusanMenteriKesehatanNo.129Tahun2008
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
l. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1075/MENKES/SK/VII/2003 Tentang Pedoman
SistemInformasi ManajemenKesehatan Kerja.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
PERTAMA :KEPUTUSANDIREKTURRUMAHSAKITUMUM
MUHAMMADIYAH METRO TENTANGPEDOMAN
PENGORGANISASIANDAN PELAYANAN INSTALASI
LABORATORIUM RUMAH SAKIT UMUM
MUHAMMADIYAH METRO
iii
KELIMA :Keputusaniniberlakusejaktanggalditetapkannya,danapabila
dikemudianhariternyataterdapatkekeliruandalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimanamestinya.
Ditetapkandi : Metro
Pada tanggal :2017
Direktur RSU Muhammadiyah Metro
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan
dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi
adalah suatu susunan dan hubungan antar tiap bagian serta posisi yang terdapat pada
suatu perusahaan atau organisasi, dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan.
Organisasi rumah sakit menurut Undang – undang no. 44 tahun 2009tentang Rumah Sakit
pasal 33 ayat 2, disebutkan bahwa paling sedikit terdiri atas kepala rumah sakit, unsur
pelayanan medik, unsur keperawatan dan unsur penunjang medik, komite medik dan
satuan pemeriksaan internal serta administrasi umum dan keuangan.Unsur penunjang
medis diantaranya unit Farmasi, Laboratorium, Radiologi, Fisioterapi, Rekam Medik dan
Gizi.
Dengan adanya susunan organisasi dalam lingkup rumah sakit maka diharapkan segala
kegiatan pelayanan kesehatan dapat berfungsi dengan baik dan terarah sebagaimana
mestinya, sehingga akan meningkatkan kualitas sumberdaya dari masing – masing
pelaksana kesehatan rumah sakit itu sendiri.
vi
BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO
A. Diskripsi
Fasiltas pelayanan rawat jalan meliputi: Medical Check Up, Poli Umum, Poli
Penyakit Dalam, Poli Kebidanan dan Kandungan, Poli Anak, Poli Gigi, Poli Penyakit
Paru, Poli Penyakit Saraf, Poli Kulit dan Kelamin, Poli Mata,Poli Urologi, Poli
Bedah, Poli THT, Poli Bedah Orthopedi, Poli Bedah Mulut, Laboratorium,
Pemeriksaan Radiologi (USG, X-foto, CT-Scan), Pelayanan Gawat Darurat (UGD)
24 jam dan Pelayanan Farmasi, Pelayanan Jenazah.
B. Sejarah
Dari berbagai studi kelayakan dan beberapa analisa selama beberapa bulan,
panitia pendirian RSU Muhammadiyah Metro yang diketuai oleh Drs. Hi. Amin
HS, menetapkan lokasi di Jalan Soekarno Hatta No. 42 (bekas Rumah Bersalin
“Amanah”) sebagai lokasi yang paling layak dan tepat untuk didirikan RSU
Muhammadiyah Metro. Diatas tanah seluas 10.005 m2, saat ini telah terbangun
gedung seluas + 2870 m2 dengan berbagai fasilitas.
Berkat kegigihan dan keuletan dari berbagai pihak saat ini RSU
Muhammadiyah Metro kini telah siap melayani pasien. RSU Muhammadiyah
Metro mulai beroperasi sejak 1 Januari 2008 dan diresmikan oleh Ketua PP
Muhammadiyah (Bapak Prof. Dr. Din Syamsudin, MA) dengan dihadiri oleh drg.
Naedial Roisdal (Staf Ahli Menkes) Ir.MS Joko Umar Said, MM (Asisten IV
Sekprop Lampung), Hi. Lukman Hakim, SH,MM. (Walikota Metro) pada tanggal
22 Januari 2008.
ix
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH, TUJUAN, KEBIJAKAN MUTU
RSU MUHAMMADIYAH METRO
3.1 FALSAFAH
RSU Muhammadiyah Metro adalah perwujudan iman kepada Allah SWT
sebagai amal saleh dan menjadikannya media dan sarana dakwah islam amar
ma’ruf nahi munkar.
3.1 VISI
"Menjadi Rumah Sakit kebanggaan umat yang islami dalam tatanan, prima
dalam pelayanan sebagai perwujudan rahmatan lil alamin"
3.2 MISI
1. Menjadikan RSU Muhammadiyah Metro sebagai sarana ibadah untuk
melaksanakan dakwah Islamiyah Amar ma’ruf nahi munkar.
2. Memberikan pelayanan yang cepat dan prima.
3. Menerapkan pola pembiayaan yang terjangkau dan berpihak pada pasien.
4. Memberi pelayanan dengan ramah, Islami dan ukhuwah.
5. Pengembangan sumber daya kesehatan yang terampil, handal dan profesional.
3.3 TUJUAN
1. Mewujudkan tujuan dakwah muhammadiyah melalui fasilitas dan pelayanan
kesehatan (dakwah bil hal).
2. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat khususnya warga Kota Metro dan
sekitarnya dengan meningkatkan derajat kesehatan.
3. Membantu pemerintah (daerah) dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan
berkualitas.
3.5 MOTTO
Islami – Ukhuwah – Profesional - Nyaman
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUMMUHAMMADIYAH METRO
Selain jajaran struktural, dalam kegiatan operasional-nya Direksi dibantu oleh Komite
Medik, Satuan Pengawas Internal (SPI) dan komite-komite. Struktur organnisassi rumah
sakit terdapat di lampiran 1.
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT LABORATORIUM
A. PENAGGUNGJAWAB LABORATORIUM
B. Fungsi Organisasi
1. Membantu Kepala instalasi mengatur dan
mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan di bagian
laboratorium.
2. Membantu Kepala instalasi mengalokasikan SDM sesuai
dengan posisi yang tepat
3. Membantu Kepala instalasi merumuskan dan menetapkan
tugas.
4. Membantu Kepala instalasi merumuskan dan menetapkan
prosedur yang digunakan.
5. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang harmonis.
6. Membantu Kepala instalasi mengadakan pertemuan berkala
dengan karyawan bagian laboratorium.
7. Menghadiri pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan
oleh Rumah Sakit
8. Mengadakan kerjasama yang baik dengan semua unit
terkait.
9. Mengawasi kelancaran pelayanan laboratorium setiap hari .
10. Mengawasi kontrol kualitas tes-tes laboratorium.
11. Melaksanakan pemantapan mutu internal setiap hari dan
mengikuti Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara
berkala.
12. Mengidentifikasi permasalahan yang timbul di
Laboratorium termasuk masalah ketenagaan, serta
menentukan solusi bersama Kepala Instalasi Laboratorium.
13. Mengupayakan pengembangan tes-tes Laboratorium sesuai
kebutuhan pengguna jasa.
I. PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan unit kesehatan masyarakat yang penting dan dibutuhkan
dalam upaya pemenuhan tuntutan masyarakat akan kesehatan. Banyak unsure yang
berperan dan mendukung berfungsinya operasional salah satunya SDM (Sumber Daya
Manusia).
Pemenuhan akan kebutuhan SDM baik dari sisi jumlah ataupun pendidikan sangat
berpengaruh kepada output yang dihasilkan dari suatu unit kerja/gugus tugas tertentu,
untuk itulah dalam penyusunan perencanaan SDM di RSU Muhammadiyah Metro
sangat dibutuhkan penataan SDM sesuai dengan standart yang ada, jila dalam
organisasi rumah sakit cara perhitungan kebutuhan tenaga professi sudah ditetapkan
sebelumnya dalam ketentuan yang diatur dalam peraturan kepegawaian RSU
Muhammadiyah Metro yang mengadopsi juga ketentuan dari pemerintah, dalam hal
ini Departemen Kesehatan, maka untuk perhitungan tenaga kesehatan diluar profesi
atau yang biasa disebut dengan tenaga non medis, akan dilakukan dengan
tahapan/system Analisis Beban Kerja. Metode peritungan/analisa data yang digunakan
adalah WISN (Workload Indicator Staffing Need) berdsarkan KepMenKes
No.81/Menkes/SK/2004.metode perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan beban kerja
(WISN) adalah suatu metode perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan pada beban
kerja nyata yang dilaksanakan oleh tiap kategori SDM pada tiap unit kerja di suatu
institusi. Kelebihan metode WISN adalah mudah dioperasikan, mudah digunakan,
mudah ditetapkan secara teknis, komprehensif dan realistis.
III. TUJUAN
Tujuan ditetapkannya mekanismen perhitungan jumlah kebutuhan SDM berdasarkan
analisa beban kerja adalah untuk menetapkan jumlah kebutuhan SDM secara tepat
sehingga efesiendan juga efektivitaskerja di setiap unit yang ada dapat terpenuhi
dengan baik.
IV. DEFINISI
1. Kegiatan standard adalah satu satuab waktu (angka) yang diperlukan untuk
menyelesaikan kegiatan pelayanan oleh SDM sesuai satndar profesinya.
2. Standar Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang dapat dilaksanakan
oleh seseorang dlam satu tahun kerja sesuai dengan standard professional dan telah
memperhitungkan libur, sakit, dan lain-lain.
3. Analisa beban kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan kerja
dengan cara menjumlah semua beba kerjadan selanjutnya membagi kapasita kerja
perorangan persatuan waktu.
4. Beban kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga
dalam satu tahun dalam satu unit kerja.
5. WISN (WorkLoad Indicator Staffing Need) adalah indicator yang menunjukkan
besarnya kebutuhan berdasarkan beban kerja sehingga alokasi/relokasi akan lebih
mudah dan rasional.
6. Kegiatan produktif adalah kegiatan yang terkait langsung maupun tidak langsung
dengan fungsi pelayanan yang dijalankan oleh SDM rumah sakit atau sesuai uraian
tugas yang telah ditetapkan.
7. Kegiatan produktif lainnya adalah kegiatan yang tidak terkait langsung dengan
fungsi pelayanan yang dijalankan oleh SDM rumah sakit (satndar kelonggaran).
8. Kegiatan tidak produktif adalah kegiatan yang tidak terkait dengan fungsi
pelayanan dan tidak bermanfaat bagi pelayanan.
9. Kegiatan pribadi adalah kegiatan untuk kepentingan pribadi dan tidak berdampak
sama sekali dengan fungsi pelayanan.
10. Kategori SDM adalah pengelompokan jenis SDM berdasarkan fungsi yang
dijalankan.
11. Shift kerja adalah pembagian waktu kerja di unit-unit kerja, pagi-siang-malam.
12. Data pelayanan adalah data yang menunjukkan output dari pelayanan di masing-
masing unit kerja.
13. Bagi unit-unit kerja tertentu yang tidak dapat menggunakan atat perhitungan
metode WISN dapat melakukan perhitungan dengan metode lain yang sesuai.
2) Dinas sore
Tugas Pokok Tugas tambahan Petugas
Hematologi sampel rujukan, pelaporan hasil Analis
Kimia Klinik Preparasi sample, sero imunologi Analis
Urinalisa Feses, mikrobiologi Analis
Sampling pasien Analis
Administrasi Registrasi, pengarsipan Analis
Pekarya Kebersihan alat, lab Analis
Kurir Antar hasil Analis
3) Dinas malam
Tugas Pokok Tugas tambahan Petugas
Hematologi sampel rujukan, pelaporan hasil Analis
Kimia Klinik Preparasi sample, sero imunologi Analis
Urinalisa Feses, mikrobiologi Analis
Sampling pasien Analis
Administrasi Registrasi, pengarsipan Analis
Pekarya Kebersihan alat, lab Analis
Kurir Antar hasil Analis
Catatan :
Bila ada petugas analis / administrasi yang cuti/sakit/keperluan mendesak,
maka jadwal diatur sedemikian rupa agar seluruh kegiatan laboratorium
bisa tetap berjalan.
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI PEGAWAI BARU LABORATORIUM
A. Pendahuluan
Program orientasi merupakan salah satu kegiatan unit Laboratorium bekerjasama
dengan DIKLAT dan bagian Penunjang Medis dalam rangka memberikan pengarahan
dan bimbingan serta mempersiapkan pegawai baru (analis) baru agar dapat bekerja
sesuai dengan pesan dan fungsinya.
Pegawai baru umumnya adalah seseorang yang sudah lulus dari pendidikan dan belum
mengenal lingkungan kerja serta peraturan atau kebijakan yang berlaku di RSU
Muhammadiyah Metro. Sehubungan dengan hal ini maka perlu diadakan program
Orientasi bagi analis baru guna kelancaran dalam bekerja.
B. Latar Belakang
Seiring dengan upaya RSU Muhammadiyah Metro untuk menjalankan visinya menjadi
rumah sakit pilihan masyarakat yang diharapkan unggul dalam memberikan pelayanan
dengan manajemen dan sumber daya manusia yang professional dan berpengalaman.
Dengan bertambahnya kebutuhan akan tenaga analis kesehatan yang mendukung visi
rumah sakit tersebut, maka RSU Muhammadiyah Metro perlu melakukan pengenalan
pada tenaga analis kesehatan yang baru.
C. Tujuan
Tujuan Umum : Memberikan pengetahuan dan gambaran tentang Laboratorium RSU
Muhammadiyah Metro
Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan pengetahuan dan profesionalime dalam bekerja
2. Meningkatkan pengetahuan tentang visi, misi, tujuan dan falsafah serta moto RSU
Muhammadiyah Metro
3. Meningkatkan wawasan tentang ruangan dan lingkup kerja Laboratorium RSU
Muhammadiyah Metro
4. Meningkatkan keterampilan dalam pelayanan kesehatan di Laboratorium RSU
Muhammadiyah Metro
D. Kegiatan Pokok
Kegiatan pokok : Melaksanakan orientasi pegawai baru (analis atau administrasi) di
Laboratorium RSU Muhammadiyah Metro
Rincian kegiatan :
1. Menyelenggarakan orientasi pegawai baru di laboratorium RSU Muhammadiyah
Metro
2. Melakukan pencatatan, pelaporan, evaluasi, analisa dan tindak lanjut dari Program
orientasi pegawai baru.
F. Sasaran
Sasaran orientasi adalah pegawai baru di Laboratorium RSU Muhammadiyah Metro
A. Pengertian :
1. Pertemuan Rutin adalah pertemuan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
yang dilaksanakan di laboratorium klinik untuk membahas permasalahan yang
terjadi, cara pemecahan dan strategi yang diambil.
2. Pertemuan Harian adalah pertemuan yang dilakukan setiap pagi yang diawali
dengan do’a bersama dan dilanjutkan dengan briefing selama 5 – 10 menit.
3. Operan Dinas antar Shift adalah laporan yang dilakukan oleh tiap petugas/
penanggung jawab shift kepada petugas/ penaggung jawab shift berikutnya.
B. Tujuan :
Memberikan pedoman terhadap pelaksanaan pertemuan rutin bulanan, harian dan
operan dinas antar shift laboratorium klinik RSU Muhammadiyah Metro
C. Prosedur :
1. Pertemuan bulanan :
a. Minimal empat hari sebelum pertemuan, pemberitahuan sudah disampaikan
kepada seluruh personil Laboratorium.
b. Disepakati pertemuan dilakukan setiap Selasa pekan ke 2.
c. Acara dimulai pukul 14.00 wib dipimpin oleh Penanggung jawab
Laboratorium atau yang mewakili, dengan susunan acara :
1) Pembukaan dan Tilawah Qur’an.
2) Evaluasi hasil pertemuan bulan lalu dan pembahasan masalah.
3) Diskusi dan Penutup.
d. Tentukan ; moderator, notulis.
e. Atur giliran bicara, sehingga seluruh personil mendapat giliran bicara.
f. Buka acara dengan Basmallah dan tutup acara dengan Hamdallah.
A. Pencatatan
Pencatatan kegiatan Laboratorium dilakukan sesuai dengan jenis kegiatannya. Ada 5
jenis pencatatan yaitu :
1. Pencatatan kegiatan pelayanan
2. Pencatatan logistik
3. Pencatatn kepegawaian
4. Pencatatan kegiatan lainnya, seperti pemantapan mutu internal, sasaran mutu,
keamanan laboratorium.
Dalam bab ini hanya akan dibahas pencatatan kegiatan pelayanan saja, sebagai
berikut: