Anda di halaman 1dari 52

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PERMATA KUNINGAN

NOMOR: /PER-DIR/RSPK/XI/2022
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM RUMAH
SAKIT PERMATA KUNINGAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT PERMATA KUNINGAN


Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan
di rumah sakit, maka diperlukan
penyelenggaraan pelayanan laboratorium
yang bermutu tinggi;
b. Bahwa agar pelayanan laboratorium di
Rumah Sakit Permata Kuningan terlaksana
dengan baik, perlu adanya penetapan
pedoman pelayanan Laboratorium;
c. Bahwa berdasarkan point a dan b perlu
ditetapkan Peraturan Direktur Rumah Sakit
Permata Kuningan.
Mengingat : 1. Undang-undang RI nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
2. Undang-undang RI nomor 36 tahun 2009
Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
411/Menkes/Per/III 2010 tentang
Laboratorium Klinik;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
370/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar
Profesi Teknologi Laboratorium Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN
Menetapkan

Kesatu : Keputusan Direktur Rumah Sakit Permata Kuningan


tentang berlakunya penetapan organisasi
sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan catatan akan ditinjau kembali dan
disempurnakan sebagaimanan mestinya apabila
dianggap perlu.

Ketiga Kepala Pelayanan bertanggung jawab dan memimpin


penyelenggaraan pelayanan kepada Kepala Bidang
Penunjang Medis RS. Permata Kuningan.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan Direktur ini yang di maksud dengan :


1) Pengorganisasian adalah Langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan
mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok,
wewenang dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan.
2) Pengorganisasian Laboratorium adalah Struktur organisasi di Instalasi
Laboratorium
Pasal 2
Struktur organisasi di Instalasi Laboratorium adalah Direktur Utama, Direktur
Medis, Manager Pelayanan Medis, Kepala Instalasi, Kepala Ruang, dan
Pelaksana.

Pasal 3
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium secara umum, antara lain:
1) Struktur organisasi Instalasi Laboratorium;
2) Uraian jabatan Instalasi Laboratorium;
3) Menjelaskan tata hubungan kerja Instalasi Laboratorium;
4) Pola Ketenangan dan Kualifikasi Instalasi Laboratorium;
5) Pertemuan / rapat;
6) Pencatatan dan Pelaporan.

Pasal 4
Dokumen Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium dalam lampiran
Peraturan Direktur Utama ini, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Direktur Utama ini dan di gunakan sebagai acuan dalam
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium.

Pasal 5
Pedoman pengorganisasian Instalasi Laboratorium disusun untuk periode 1 (
satu ) tahun dan dievaluasi setiap akhir tahun

Pasal 6
Peraturan Direktur ini mulai berlaku pada tanggal di tetapkan.

Ditetapkan : Kuningan
Pada Tanggal : November 2022
Direktur Rumah Sakit Permata Kuningan

dr. Herman Joyo


NIK.1110201900
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PERMATA KUNINGAN
NOMOR : /PER-DIR/RSPK/XI/2022
TANGGAL : NOVEMBER 2022
TENTANG : PENETAPAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI
LABORATORIUM RS. PERMATA KUNINGAN

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM


RUMAH SAKIT PERMATA KUNINGAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akreditasi Rumah Sakit merupakan suatu proses dimana suatu lembaga


yang independen melakukan asesmen terhadap rumah sakit. Tujuannya untuk
menentukan apakah rumah sakit telah memenuhi standar yang dirancang untuk
memperbaiki keselamatan dan mutu pelayanan. Standar Akreditasi merupakan
suatu persyaratan yang optimal dan dapat dicapai. Standar akreditasi ini
merupakan upaya mendorong rumah sakit senantiasa meningkatkan mutu dan
keamanan pelayanan dan distimulasi melakukan perbaikan yang berkelanjutan
dan terus menerus serta perbaikan sistem yang meliputi input, proses, produk,
output dan out come.
Berdasarkan standar Akreditasi rumah sakit dikelompokan menurut
fungsi – fungsi konsisten dan dipatuhi oleh setiap unit kerja / bagian dan
Instalasi.
Undang – undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
mewajibkanrumah sakit menjalani akreditasi dengan demikian rumah sakit
harus menerapkan standar akreditasi termasuk standar – standar lainnya
yang berlaku bagi rumah sakit sesuai dengan penjabaran dalam standar
Akreditasi Rumah Rumah Sakit.
Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama
diseluruh dunia. Dengan tema ini, pelayanan kesehatan dan kelompok
profesional kesehatan sebagai pemberi pelayanan harus menampilkan
akuntabilitas sosial mereka dalam memberikan pelayanan yang mutakhir
kepada pasien yang berdasarkan standar profesionalisme, sehingga
diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat.
Laboratorium adalah sarana kesehatan yang melaksanakan
pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari
manusia untuk penentuan jenis penyakit, kondisi kesehatan atau faktor
yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat.
Kenyataan menunjukkan bahwa laboratorium klinik tidak hanya
berfungsi membantu penetapan diagnosa dan penatalaksanaan penderita,
tetapi juga berfungsi sebagai sarana untuk memastikan diagnosa. Oleh
karena itulah laboratorium klinik di rumah sakit menempati kedudukan
sentral dengan mutu pelayanan yang harus selalu ditingkatkan.
Upaya peningkatan mutu pelayanan Laboratorium dapat dicapai antara
lain dengan pembakuan panduan pengorganisasian laboratorium
sehingga dapat tercapai efektifitas dan efisiensi kerja yang semakin tinggi.
A. Tujuan
1. Umum
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi Instalasi
Laboratorium dalam memberikan pelayanan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi RS. Permata Kuningan.
2. Khusus
a. Untuk memudahkan pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang
komprehensif.
b. Untuk memudahkan menegakkan diagnosis pasien dan perencanaan
therapi yang tepat.
c. Untuk memudahkan pengobatan dan therapi yang akan dan harus
diberikan kepada pasien.
d. Memberikan panduan bagi Instalasi Laboratorium di dalam bekerja
secara profesional. setiap pegawai di Instalasi Rawat Inap dapat
bekerja berdasarkan Visi, Misi, Falsafah rumah sakit.

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Sejarah Singkat dan Perkembangan Rumah Sakit Permata Kuningan


 Berawal dari mimpi dan keinginan H. Rachmat Ardian, ST sebagai
owner PT. Puspita Cipta Group di wilayah Kuningan untuk memiliki
suatu sarana kesehatan yang berkelas namun dapat dinikmati oleh
semua kalangan.
 Berangkat dari keinginan tersebut maka dibentuklah sebuah PT.
Kuningan Kampung Sehat dengan akta pendirian Nomor 21 tanggal 29
Mei 2017 No.AHU-0024788. AH.01.01. tahun 2017, untuk menaungi
badan usaha yang kelak akan bergerak dibidang perumah sakitan.
 Pembangunan Rumah sakit sempat maju mundur selama 2 tahun
Karena satu dan lain hal, pada tahun 2020 Rumah Sakit Permata
Kuningan beroperasional yang diharapkan berkembang secara inovatif
dan menjadi pusat layanan klinik dan non klinik yang terintegrasi serta
menjadi pelopor Rumah sakit yang menyajikan perawatan terbaik untuk
kenyaman dan kesembuhan fisik dan psikologis pasien khususnya di
area Kuningan dan wilayah sekitarnya.

B. Kedudukan
Rumah Sakit Permata Kuningan merupakan pendukung
penyelenggaraan pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang Direktur
yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekertaris Daerah. Rumah Sakit Permata Kuningan mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah Bidang
Pelayanan Kesehatan.
C. Lokasi
Rumah Sakit Permata Kuningan berlokasi di Jalan Cut Nyak Dien RT.007
RW.002 Cijoho Kabupaten Kuningan Jawa Barat.
D. Jenis Pelayanan
1. Pelayanan Medis
a. Pelayanan Gawat Darurat/IGD 24 jam
b. Pelayanan rawat inap :
Terdiri dari beberapa kelas : Suite, VVIP, VIP, Klas Utama, Kelas I,
Klas II, Klas III, ICU, NICU, PICU, Perinatal, Hemodialisa
c. Pelayanan Bedah Sentral
d. Pelayanan Poliklinik Rawat Jalan
1) Poli Penyakit Dalam
2) Poli Anak
3) Poli Bedah Umum
4) Poli Hemodialisa
5) Poli Bedah Orthopedi / Bedah Tulang
6) Poli Kebidanan dan Penyakit kandungan
7) Poli Penyakit Kejiawaan
8) Poli Penyakit THT
9) Poli Penyakit Syaraf
10) Poli Penyakit Kulit dan Kelamin
11) Poli Paru
12) Poli Urologi
13) Hemodialisa
14) Poli Gigi
15) Poli Umum
16) Medical check up
17) Poli Rehab Medis
2. Pelayanan Umum
a. Kasir
b. Pendaftaran
c. PKMRS-Informasi
d. SIM-RS
e. IPSRS
f. Keamanan/Satpam
3. Pelayanan Penunjang
a. Instalasi Gizi
b. Instalasi Farmasi
c. Instalasi Rehabilitasi Medik
d. Instalasi Laboratorium/Patologi Klinik
e. Instalasi Pemeliharaan Sarana RS dan IPAL
f. Instalasi Radiologi
g. Instalasi Rekam Medik
h. Ambulance
i. Pemulasaraan Jenazah

BAB III
VISI, MISI, MOTO, NILAI, FALSAFAH DAN TUJUAN RUMAH SAKIT
PERMATA KUNINGAN

A. VISI
Menjadi Rumah Sakit kebanggaan masyarakat Kuningan dengan
mengutamakan mutu, keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan
B. MISI
1. Menyelenggarakan pelayanan Rumah Sakit yang bermutu dan aman.
2. Mewujudkan SDM yang kompeten dan professional didukung peralatan
terkini yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Menciptakan iklim kerja yang nyaman, persaudaraan, kerja sama, disiplin
serta tanggung jawab berdasarkan profesionalitas.
4. Menyelenggarakan pengelolaan Rumah Sakit yang efektif dan efisien
berbasis IT.
5. Menyelenggarakan jejaring untuk mewujudkan pelayanan yang paripurna,
terintegrasi, terjangkau dan berkesinambungan.
C. MOTTO
Moto Rumah Sakit Permata Kuingan
“ Melayani Sepenuh Hati Dengan Kasih Sayang “
D. NILAI
Budaya Kerja I – CARE ( Integrity, Competency, Agenda, Result, Excellent)
 Integrity
Setiap karyawan menjunjung tinggi arti kejujuran dengan bertindak
konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi serta kode etik
profesi.
 Competency
Setiap karyawan melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi
keterampilan dan pengetahuan.
 Agenda
Perencanaan dan action adalah sikap kerja yang selalu tertanam dalam
prinsip kerja karyawan.
 Result
Pencapaian hasil kerja menjadi target dalam setiap perencanaan kerja
karyawan ( fokus dan Targer Oriented ).
 Excellent
Setiap karyawan menjiwai dalam ruh kerja hasil sempurna merupakan
proses yang maksimal.
E. LOGO
LOGO LIMA DIAMOND
 Lima Diamond berkomitmen memberikan pelayanan Hotel sekelas hotel
berbintang lima
 Lima Diamond bertekad menjadi 25 RS Swasta, dalam rencana jangka
menengah
 Logo Lima Diamond konsisten tumbuh dengan Fasilitas, Pelayanan dan
Kualitas terbaik.
 Logo Lima Diamond berkomitmen memegang teguh HUBUNGAN
KERJA SAMA dengan investor dan Farmasi sebagai MITRA TUMBUH
LOGO PAYUNG
 Untuk memayungi jasa pelayanan terhadap masyarakat.

F. TUJUAN
Rumah Sakit Permata Kuningan mempunyai tujuan sebagai berikut :

“Menjadi Rumah Sakit kebanggaan masyarakat Kuningan dengan


mengutamakan mutu, keselamatan pasien dan kepuasan
pelanggan”.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
PERMATA KUNINGAN
NOMOR : /PER-DIR/RSPK/XI/2022
TANGGAL : NOVEMBER 2022
TENTANG :PENETAPAN PEDOMAN
PENGORGANISASIAN
INSTALASI
LABORATORIUM RS.
PERMATA KUNINGAN

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LABORATORIUM


RUMAH SAKIT PERMATA KUNINGAN

BAB V
VISI, MISI, TUJUAN INSTALASI LABORATORIUM

A. VISI
Instalasi Laboratorium “Menjadi instalasi laboratorium yang memberikan
pelayanan memuaskan”.

B. MISI
a. Memberikan hasil secara cepat, tepat, dan akurat.
b. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan senyum, salam, sapa,
sopan, santun.
c. Mengembangkan jiwa melayani secara ikhsan di setiap petugas.
d. Memberikan pelayanan laboratorium yang berkualitas, efektif dan
efisien.
e. Meningkatkan kompetensi tenaga laboratorium menjadi tenaga yang
professional.
f. Menciptakan iklim kerja laboratorium yang nyaman, dinamis,
harmonis dan islami.
g. Memberikan pelayanan laboratorium dengan mengutamakan
keselamatan pasien.
h. Mendukung upaya pendidikan laboratorium berkelanjutan dalam
rangka meningkatkan pelayanan laboratorium.
C. TUJUAN
a. Agar laboratorium Rumah Sakit Permata Kuningan dapat
memberikan pelayanan yang terbaik terhadap pasien.
b. Semua tenaga laboratorium mampu memberikan pelayanan yang
professional dan bercitra islami.
c. Mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas.
BAB VI
PENGERTIAN, FILOSOPI, PERAN, FUNGSI, TUJUAN INSTALASI
LABORATORIUM

A. Pengertian
Laboratorium merupakan suatu profesi yang difokuskan pada
bidang laboratorium bagi pelayanan individu, keluarga dan komunitas
dalam mencapai, memelihara dan mengembalikan kesehatan yang
optimal dan berfungsi.
B. Filosofi
Filosofi laboratorium adalah pernyataan keyakinan tentang
laboratorium dan manifestasi dari nilai-nilai dalam laboratorium yang
digunakan untuk berpikir dan bertindak. Filisofi pelayanan laboratorium
pada tatanan rumah sakit ditekankan pada:
a. Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan dan menentukan
kehidupannya.
b. Setiap pasien harus dihargai sama tanpa membeda-bedakan
agama, suku, warna kulit, status dan jenis kelamin.
c. Pelayanan laboratorium yang diberikan sebagai bagian integral dari
pelayanan kesehatan lainnya.
d. Perlunya koordinasi dan kerja sama dalam memanfaatkan sumber
daya yang ada dalam mencapai tujuan organisasi.
e. Perlunya evaluasi secara terus menerus terhadap semua pelayanan
laboratorium yang diberikan.

C. Peran Analis sebagai tenaga kesehatan


a. Pelaksana pelayanan laboratorium
Analis bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan
laboratorium yang bersifat sederhana sampai pada yang paling
kompleks kepada pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat.
b. Pengelola dalam bidang pelayanan laboratorium
Tenaga laboratorium secara fungsional mengelola pelayanan
laboratorium termasuk perlengkapan, peralatan dan lingkungan.

D. Fungsi Tenaga Analis


Tenaga laboratorium diharapkan dapat melaksanakan fungsi sebagai
berikut :
a. Menentukan kebutuhan kesehatan pasien dan mendorong pasien
untuk berperan serta didalam memenuhi kebutuhan kesehatannya.
b. Memberikan penyuluhan kesehatan mengenai kebersihan
perorangan, kesehatan lingkungan, kesehatan mental, gizi,
kesehataan ibu dan anak, pencegahan penyakit dan kecelakaan.
c. Melaksanakan rujukan terhadap kasus-kasus yang tidak dapat
diperiksa dan menerima rujukan dari organisasi kesehatan lainnya.
d. Melaksanakan pencatatan pelaporan laboratorium.

E. Tujuan
Tujuan adalah hasil yang ingin dicapai/diharapkan, tujuan
laboratorium digunakan untuk : Indikator pelaksanaan hasil dan
Indikator evaluasi dan pembelajaran bagi praktisi.
BAB VII
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI LABORATORIUM

Instalasi Laboratorium RS. Permata Kuningan dipimpin oleh


Penanggungjawab Instalasi Laboratorium yang membawahi Koordinator Analis.
Koordinator Analis Laboratorium membawahi 3 pelayanan yaitu Pendaftaran
Pasien Rawat Jalan, Pendaftaran IGD/Rawat Inap dan pelayanan berkas
Laboratorium.
Koordinator Pengolahan Data Laboratorium membawahi 1 pelayanan yaitu
Pengolahan Data Laboratorium.
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI LABORATORIUM
RS PERMATA KUNINGAN

DIREKTUR
dr. Herman Joyo

MANAGER PELAYANAN MEDIS DAN


PENUNJANG MEDIS
dr. Nurudin
SUVERVISOR PENUNJANG MEDIS
SUPERVISOR PELAYAN MEDIS
PENANGGUNG JAWAB PATOLOGI
dr. Ginssa Putra Gumelar KLINIK dr. Nilliona Phatanggu
dr. Friska Oktavrisa, Sp.PK.
M.Kes
KEPALA UNIT LABORATORIUM

Hegar Resmianawati, Amd.AK

PELAKSANA/PJ PELAKSANA/PJ KIMIA PELAKSANA/PJ PELAKSANA/PJ PELAKSANA/PJ


HEMATOLOGI KLINIK & ELEKTROLIT MIKROBIOLIGI URIN DAN SEROLOGI REAGEN
Jibril Ainusi A, Amd.AK Lilis H, Amd.AK Fitra Trilaksono W,Amd.AK Sheny Nur H, Amd.AK
Nur Is Tia, Amd.AK
C. Uraian Jabatan

a). Penanggung Jawab Laboratorium


1. Nama jabatan : Konsultan/penanggung jawab laboratorium
2. Pengertian : seorang tenaga laboratorium yang diberi tanggung
jawab dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan
pelayanan laboratorium di rumah sakit.
3. Persyaratan dan Kualitas
a. pendidikan : Dokter Patologi Klinik
b. pelatihan : Pelatihan Managemen Laboratorium
c. pengalaman kerja : 2 tahun laboratorium
d. kondisi fisik : sehat jasmani dan rohani
4. Uraian tugas konsultan /penanggung jawab
a. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
a) Menyusun rencana kebutuhan tenaga laboratorium secara
keseluruhan baik dalam jumlah maupun kualifikasi (secara
makro) koordinasi dengan kepala ruangan terkait.
b) Menyusun program pengembangan staf laboratorium sesuai
kebutuhan pelayanan di rumah sakit.
c) Menyusun program orientasi bagi tenaga laboratorium yang
baru yang akan bekerja dirumah sakit.
d) Menyusun rapat koordinasi dengan manager medis dan
koordinator.
e) Menyusun program promosi tenaga laboratorium koordinasi
dengan koordinator terkait untuk di ajukan ke direktur.
f) Menyusun rencana penempatan tenaga laboratorium sesuai
kebutuhan, koordinasi dengan manager medis dan kepala
ruangan terkait.
g) Menyusun rencana kebutuhan peralatan laboratorium sesuai
kebutuhan pelayanan baik jumlah alat, koordinasi dengan
manager medis dan kepala ruangan terkait.
h) Menyusun anggaran biaya untuk kebutuhan pengembangan
staf, peralatan dan kebutuhan lain.
i) Menyusun rencana pengembangan system pencatatan dan
pelaporan seluruh kegiatan di laboratorium yang tepat sesuai
dengan kondisi rumah sakit, koordinasi dengan manager medis
dan kepala ruangan terkait.
j) Berperan serta menyusun rencana pengembangan pelayanan
rumah sakit.
k) Menyusun program pengendalian mutu pelayanan laboratorium
dirumah sakit dan berperan serta menyusun peraturan tata
tertib pelayanan di rumah sakit.
l) Menyusun standar, SOP, Protap pelayanan mutu, meliputi:
SOP ketenagaan, peralatan dan lain – lain koordinasi dengan
Kepala bidang penunjang medis dan koordinator terkait.
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :
a) Membimbing kepala seksi untuk terlaksananya pelayanan
laboratorium paripurna dalam mempertahankan dan
meningkatkan mutu pelayanan laboratorium di rumah sakit.
b) Melaksanakan program orientasi bagi pegawai baru yang akan
bekerja dirumah sakit sebagai tenaga laboratorium.
c) Melaksanakan koordinasi dengan manager medis atau kepala
ruangan secara berkala atau sewaktu – waktu diperlakukan.
d) Melaksanakan koordinasi dengan kepala bagian yang lain
untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan di rumah sakit.
e) Menganalisa dan mengkaji usulan kebutuhan tenaga
laboratorium dan peralatan yang diajukan oleh Kepala
Ruangan terkait, hasil analisa tersebut untuk menyusun
perencanaan kebutuhan tahunan/smester, kebutuhan tenaga
maupun peralatan.
f) Berperan serta dalam kegiatan ilmiah dan penelitian yang
dilakukan di rumah sakit
g) Mengumpulkan dan menyimpan berkas kepegawaian
laboratorium untuk kepentingan penilaian dalam rangka
promosi.
h) Bekerjasama dalam unit diklat rumah sakit untuk
menyelenggarakan kegiatan pogram pengembangan staf
(PKB).
i) Menyusun instrumen penilaian pendayagunaan tenaga
laboratorium.
j) Melaksanakan penempatan tenaga laboratorium melalui kepala
bidang penunjang medis atas dasar usulan kepala ruangan.
k) Melaksanaan promosi tenaga laboratorium koordinasi dengan
koordinator.
l) Melaksanakan bimbingan kepada tenaga laboratorium
terhadap penetapan protap, SOP, dan tata tertib pelayanan
laboratorium.
m) Memotivasi kepada tenaga laboratorium untuk meningkatkan
semangat kerja dengan membuat usulan penghargaan atas
prestasi kerja kepada direktur (reward system) berupa piagam
penghargaan kesempatan studi banding di dalam negeri
maupun keluar negeri.
n) Mengumpulkan dan menganalisa data data tentang
pelaksanan kegiatan pelayanan, ketenagaan dan peralatan
untuk bahan informasi bagi pengembangan pelayanan di
laboratorium.
o) Memantau dan memberi rekomendasi pelaksanaan cuti tenaga
laboratorium yang ada di instalasi.
p) Menyusun tata tertib pelayanan laboratorium sesuai dengan
peraturan dan tata tertib rumah sakit.
q) Berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan program lain yang
diselenggarakan di rumah sakit.
r) Membuat laporan berkala dan laporan khusus bidang
laboratorium dengan menganalisa data pelaksanaan
informasi, dokumen/laporan yang dibuat oleh Kepala Instalasi
melalui manager medis untuk disampaikan kepada direktur.
s) Memberi saran dan bantuan pertimbangan yang berkala
dengan pelaksanaan pelayanan laboratorium kepada direktur.
c. Melaksanaka fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian,
meliputi :
a) Mengawasi, mengendalikan dan menilai penerapan kebijakan
pelayanan tata tertib dan etika profesi tenaga laboratorium,
koordinasi dengan kepala seksi.
b) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
tenaga laboratorium secara efektif da efisien.
c) Melaksanakan penilaian kinerja staf tenaga laboratorium,
koordinasi dengan Kepala Bidang penunjang medis.
d) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
peralatan secara efektif dan efisien.
e) Berperan serta dalam melaksanakan penilaian mutu pelayanan
di laboratorium.
f) Melaksanakan suvervisi secara berkala/sewaktu-waktu
keruang laboratorium agar tujuan pelayanan laboratorium yang
diinginkan dapat tercapai. Suvervisi ini dilakukan secara
mandiri atau bersama kepala seksi, dan Kepala Instalasi
terkait.

b). Kepala Unit Laboratorium


1. Nama Jabatan : Koordinator Analis
2. Pengertian : Seorang tenaga laboratorium yang diberi tanggung
jawab dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan
pelayanaan laboratorium di rumah sakit.
3. Persyaratan dan kualitas
a. Pendidikan : Diploma/sarjana Analis Kesehatan
b. Pelatihan : Pelatihan Managemen Laboratorium
c. Pengalaman kerja : 2 tahun laboratorium
d. Keadaan fisik : sehat jasmani dan rohani
4. Uraian Tugas Kordinator Analis
a. Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi :
a) Menyusun rencana kerja koordinator.
b) Menyusun rencana kebutuhan tenaga laboratorium dari segi
jumlah maupun kualifikasi koordinasi dengan kepala
laboratorium.
c) Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan meliputi :
1. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan di laboratorium.
2. Menyusun jadwal/daftar dinas tenaga laboratorium dan
tenaga lain sesuai kebutuhan pelayanan dan peraturan
yang berlaku di rumah sakit.
3. Melaksanakan orientasi kepada tenaga laboratorium
(analis baru)/tenaga lain yang akan bekerja di laboratorium.
4. Membimbing petugas laboratorium untuk melaksanakan
pelayanan sesuai standar.
5. Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-waktu dengan
staf laboratorium dan petugas lain yang bertugas di
laboratorium.
6. Memberi kesempatan/ijin kepada staf laboratorium untuk
mengikuti kegiatan ilmiah/penataran dengan koordinasi
kepala instalasi atau managemen medis.
7. Mengupayakan pengadaan peralatan dan reagensia sesuai
dengan kebutuhan laboratorium dan ketentuan/kebijakan
rumah sakit.
8. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar
selalu dalam keadaan siap pakai.
9. Mengendalikan kualitas sistem pencatatan dan pelaporan
semua kegiatan di laboratorium secara tepat dan benar.
10. Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara
kebersihan lingkungan laboratorium.
11. Memberi laporan harian mengenai pelaksanaan kegiatan,
disampaikan kepada atasannya.
12. Memberi informasi kepada pasien atau keluarga sesuai
kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya.
13. Melakukan serah terima tugas dan lain-lain pada saat
pergantian dinas.
d) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian, meliputi:
1. Mengendalikan dan menilai pelaksanaan pelayanan
laboratorium yang telah ditentukan.
2. Melaksanakan penilaian kerja tenaga laboratorium yang
berada dibawah tanggung jawabnya.
3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
tenaga laboratorium peralatan dan reagensia.

c). Pananggung jawab Hematologi


1. Nama Jabatan : Penanggung jawab Hematologi
2. pengertian : Seorang tenaga laboratorium yang diberi
tanggung jawab dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan
kegiatan pelayanaan laboratorium di rumah sakit.
3. Persyaratan dan kualitas
a. Pendidikan : Diploma/Sarjana Analis Kesehatan
b. Pelatihan : Pelatihan Administrasi
c. Pengalaman kerja : 2 Tahun Laboratorium
d. Kondisi Fisik : Sehat Jasmani dan Rohani
4. Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Melakukan dan membuat pencatatan pelaporan hasil pemeriksaan
Hematologi rawat inap dan rawat jalan untuk dilaporkan kepada
penanggung jawab laboratorium.
2) Melakukan pemeriksaan pemantapan mutu internal hematologi.
3) Melakukan pemeriksaan pemantapan mutu eksternal hematologi.
4) Membuat pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan mutu
tersebut.
5) Bertanggung jawab atas pemakaian reagen dan alat habis pakai.
6) Mengajukan permintaan reagen dan bahan habis pakai untuk di
laporkan ke penanggung jawab laboratorium.
7) Melaporkan bila terjadi kerusakan/trouble alat hematologi kepada
penanggung jawab laboratorium.

d). Pananggung Jawab Kimia Klinik


1. Nama Jabatan : Penanggung jawab Kimia Klinik
2. pengertian : Seorang tenaga laboratorium yang
diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengatur serta
mengendalikan kegiatan pelayanaan laboratorium di rumah sakit
3. Persyaratan dan kualitas
a. Pendidikan : Diploma/Sarjana Analis Kesehatan
b. Pelatihan : Pelatihan Administrasi
c. Pengalaman kerja : 2 Tahun Laboratorium
d. Kondisi Fisik: Sehat Jasmani dan Rohani
4. Tugas dan Tanggung Jawab :
1) melakukan semua pemeriksaan, membuat pencatatan pelaporan
hasil pemeriksaan kimia klinik rawat inap dan rawat jalan untuk
dilaporkan kepada penanggung jawab laboratorium.
2) Melakukan pemeriksaan pemantapan mutu internal kimia klinik.
3) Melakukan pemeriksaan pemantapan mutu eksternal kimia klinik.
4) Membuat pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan mutu
tersebut.
5) Bertanggung jawab atas pemakaian reagen dan alat habis pakai.
6) Mengajukan permintaan reagen dan bahan habis pakai untuk di
laporkan ke penanggung jawab laboratorium.
7) Melaporkan bila terjadi kerusakan/trouble alat kimia klinik kepada
penanggung jawab laboratorium.

f). Penanggung Jawab Elektrolit


1. Nama Jabatan : Penanggung Jawab Elektrolit
Pengertian : Seorang tenagalaboratorium yang diberi tanggung
jawab dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan
pelayanaan laboratorium di rumah sakit
2. Persyaratan dan kualitas
a. Pendidikan : Diploma/sarjana Analis Kesehatan
b. Pelatihan : pelatihan administrasi
c. Pengalaman kerja : 2 tahun laboratorium
d. Kondisi Fisik : Sehat jasmani dan rohani
3. Tugas dan Tanggung Jawab :
1) melakukan dan membuat pencatatan pelaporan hasil pemeriksaan
Elektrolit rawat inap dan rawat jalan untuk dilaporkan kepada
penanggung jawab laboratorium
2) Melakukan pemeriksaan pemantapan mutu internal Elektrolit
3) Melakukan pemeriksaan pemantapan mutu eksternal Elektrolit
4) Membuat pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan mutu tersebut
5) Bertanggung jawab atas pemakain reagen dan alat habis pakai
6) Mengajukan permintaan reagen dan bahan habis pakai untuk di
laporkan ke penanggung jawab laboratorium.
7) Melaporkan bila terjadi kerusakan/troble alat Elektrolit kepada
penanggung jawab laboratorium
g). Penanggung Jawab Mikrobiologi
1. Nama Jabatan : Penanggung jawab Mikrobiologi
2. Pengertian : Seorang tenaga laboratorium yang diberi
tanggung jawab dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan
kegiatan pelayanaan laboratorium di rumah sakit.
3. Persyaratan dan kualitas
a. Pendidikan : Diploma/Sarjana Analis Kesehatan
b. Pelatihan : Pelatihan Administrasi
c. Pengalaman kerja : 2 Tahun Laboratorium
d. Kondisi Fisik : Sehat Jasmani dan Rohani
4. Tugas dan Tanggung Jawab :
1) melakukan semua pemeriksaan, membuat pencatatan pelaporan
hasil pemeriksaan Mikrobiologi rawat inap dan rawat jalan untuk
dilaporkan kepada penanggung jawab laboratorium.
2) Bertanggung jawab atas pemakain reagen dan alat habis pakai.
3) Mengajukan permintaan reagen dan bahan habis pakai untuk di
laporkan ke penanggung jawab laboratorium.

h). Penanggung jawab Urin dan Serologi


1. Nama Jabatan : Penanggung Mikrobiologi
2. Pengertian : Seorang tenaga laboratorium yang diberi
tanggung jawab dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan
kegiatan pelayanaan laboratorium di rumah sakit.
3. Persyaratan dan kualitas
a. Pendidikan : Diploma/Sarjana Analis Kesehatan
b. Pelatihan : Pelatihan Administrasi
c. Pengalaman kerja : 2 Tahun Laboratorium
d. Kondisi Fisik : Sehat Jasmani dan Rohani
4. Tugas dan Tanggung Jawab :
1) melakukan semua pemeriksaan, membuat pencatatan pelaporan
hasil pemeriksaan Urin dan Serologi rawat inap dan rawat jalan
untuk dilaporkan kepada penanggung jawab laboratorium
2) Bertanggung jawab atas pemakain reagen dan alat habis pakai
3) Mengajukan permintaan reagen dan bahan habis pakai untuk di
laporkan ke penanggung jawab laboratorium.

i). Penanggung Jawab Reagen :


1. Nama Jabatan : Sie Reagent
2. Pengertian : Seorang tenaga laboratorium yang diberi tanggung
jawab dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan
pelayanaan laboratorium di rumah sakit.
3. Persyaratan dan kualitas
a. Pendidikan : Diploma/sarjana Analis Kesehatan
b. Pelatihan : Pelatihan Administrasi
c. Pengalaman kerja : 2 Tahun Laboratorium
d. Keadaan fisik : Sehat Jasmani dan Rohani
4. Tugas dan Tangung Jawab
1) Iventarisir reagensia yang digunakan di laboratorium.
2) Mengecek jumlah pemakaian reagensia dan jumlah tersisa setiap
hari.
3) Membuat laporan setiap bulan ke atasan.
4) Bertanggung jawab atas ketersediaan kebutuhan reagen/bahan
untuk pemeriksaan.
5) Merancang protap mengorder reagen/ bahan pemeriksaan.
6) Mengorder kebutuhan reagen/bahan untuk pemeriksaan dari
gudang farmasi kelaboratorium
7) Membuat laporan bulanan tentang pemakaian dan stok
reagen/bahan pemeriksaan.
BAB IX
TATA HUBUNGAN KERJA

Radiologi Rumah Tangga

GIZI IPSRS

IGD
LABORATORIUM KEAMANAN

ADM RANAP
KASIR SOPIR

REKAM FARMASI LOGISTIK


MEDIK UMUM

Keterkaitan Hubungan Kerja Laboratorium dengan unit lain :


1. Radiologi
Pasien yang akan melakukan pemeriksaan USG dsn BNO ivp harus
melakukan pemeriksaan laboratorium khususnya pemeriksaan Urea dan
Creatinin. Maka perlu adanya koordinasi dan kerjasama. Walaupun tidak
harus dibuat SPO untuk menjalankan kerjasama ini.
2. Rumah Tangga
Hubungan dengan rumah tangga walaupun secara langsung tidak ada dan
juga secara terus menerus namun sesekali ada keperluan insidentil yang
memang tidak harus dibuatkan SPO untuk menjalankan kerjasama ini.
3. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
Pemeliharaan alat medis dan non medis dilaksanakan oleh IPSRS sesuai
prosedur yang sudah dibuat, apabila ada kerusakan maka akan dilakukan
perbaikan oleh IPSRS. Kerjasama non medis merupakan suatu operasional
yang sudah harus mejadi program dari IPSRS akan tetapi pemeliharaan alat
laboratorium yang khusus masih harus berhubungan dengan vendor alat
trersebut hanya sebagian kecil dan kerusakan ringan yang di lakukan oleh
IPSRS.

4. Rekam Medis
Kerjasama dengan Rekam medis cukup banyak dan sudah ada beberapa
SPO. Beberapa hal yang menyangkut pendaftaran pasien serta beberapa
hal yang berhubungan dengan dokumentasi penyerahan dokumen hasil
Patologi anatomi dan cara penerimaan pasien rawat jalan dari luar rumah
sakit.

5. Kasir rawat jalan


Setiap pasien laboratorium rawat jalan pasti akan berhubungan dengan
kasir akan menyelesaikan administrasi rawat jalan, ada beberapa hubungan
kerja yang sebaiknya di buat SPO .

6. Administrasi Rawat Inap


Setiap pasien laboratorium rawat inap pasti akan berhubungan dengan kasir
rawat inap akan menyelesaikan administrasi rawat inap, ada beberapa
hubungan kerja namun secara khusus tidak perlu dibuat SPO.

7. Keamanan
Keamanan dan ketertiban ruangan menjadi tanggung jawab bagian
Laboratorium akan tetapi secara umum bahwa Laboratorium berkoordinasi
dengan bagian keamanan dalam hal pengaturan keamanan untuk
tercapainya keadaan yang nyamanan. Adanya hubungan kerja namun
secara khusus tidak perlu dibuat SPO.

8. Supir/Driver
Sample pemeriksaan yang tidak bisa dilakukan pemeriksaan internal akan
dilakukan pemeriksaan diluar/dirujuk maka kebutuhkan transportasi
dilakukan oleh sopir. untuk membuat kerjasama yang bisa berjalan baik
maka akan dibuat SPO.

9. Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di Laboratorium
diperoleh dari logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan
SPO.

10. Farmasi
Kebutuhan Reagensia dan BHP diperoleh dari bagian farmasi dengan
prosedur permintaan sesuai SPO. Bagian farmasi akan menyediakan
Reagensia dan BHP yang dibutuhkan oleh ruang laboratorium.
Dari rincian hubungan kerja dengan bagian lain kadang harus jelah dan
perlu dibuatkan prosedur operasional, namun kadang hanya perlu sekedar
koordinasi karena memang hanya bersifat insidentil.

11. IGD
Semua pasien yang masuk ke IGD akan di lakukan pemeriksaan
laboratorium tahap awal untuk menentukan diagnose pasien.
BAB X
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Dalam menetukan kebutuhan tenaga laboratorium harus memperhatikan


beberapa faktor yang terkait beban kerja analis, diantaranya sebagai berikut :
a). Rumus Perhitungan Jumlah Ketenagaan Laboratorium
Perencanaan kebutuhan SDM (Tenaga Analis Kesehatan) dengan
menggunakan Metode: WISN (Work Load Indikator Staff Need) di Instalasi
Laboratorium Rumah Sakit Permata Kuningan.
Langkah pertama : Menetapkan waktu kerja tersedia :
Waktu kerja tersedia di Instalasi Laboratorium RS. Permata Kuningan
Kode Faktor Kategori Sdm (Analis Satuan
Kesehatan)
A Jumlah hari kerja efektif 1 Tahun 360 Hari/Tahun
B Cuti Tahunan 12 Hari/Tahun
C Pendidikan dan pelatihan 6 Hari/Tahun
D Hari libur nasional 11 Hari/Tahun
E Ketidak hadiran kerja 3 Hari/Tahun
F Waktu kerja 24 Jam/Hari
Hari kerja tersedia 328 Hari/Tahun
Waktu kerja tersedia (jam) 7.872 Jam/Tahun
Waktu kerja tersedia (menit) 472.320 Menit/Tahun

Keterangan :
A. Jumlah hari kerja efektif 1 tahun di RS. Permata Kuningan (instalasi
laboratorium adalah 23 hari kerja)
1 Tahun = 360 hari
Jadi jumlah hari kerja efektif 1 Tahun = 360 hari
B. Cuti tahunan + cuti bersama = 12 hari
C. DIKLAT
Dari daftar seminar jumlah analis yang diklat 6 Analis, 58 hari (rata-rata)
6 Hari
D. Hari libur nasional adalah 11 Hari
E. Rata-rata ketidak hadiran kerja adalah 3 Hari
F. Waktu kerja 24 Jam
WAKTU KERJA = (A-(B+C+D+E) x F

Langkah kedua : Menetapkan Unit Kerja dan Kategori SDM


Menetapkan Unit Kerja dan Kategori SDM

Unit Kerja Sub Unit Kerja Kategori Sdm

Unit Lab Penanggung 1. Spesialis Patologi


Jawab Patologi Klinik Klinik

Kepala Unit 2. D3 Analis Kesehatan

Pelaksana Bank Darah 3. Pelaksana/ Analis


Kesehatan

b). Rekrutmen Dan Seleksi Di Laboratorium


Proses rekruitmen untuk tenaga baru di laboratorium di atur oleh rumah
sakit.
1. Penerimaan tenaga Laboratorium
Penerimaan tenaga dilakukan apabila dibutuhkan rumah sakit dengan
cara :
a. Memasang iklan melalui media masa
b. Menghubungi akademi, perguruan tinggi yang berhbungan dengan
tenaga yang dibutuhkan di Laboratorium
c. Arsip lamaran yang telah masuk :
Untuk memenuhi persyaratan kerja pelamar harus melengkapi
surat lamaran kerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
rumah sakit.
2. Persyaratan penerimaan tenaga Laboratorium
a. Persyaratan usia
1. Usia minimal 22 tahun dan maksimal 35 tahnu
2. Penerimaan pegawai di atas usia 35 tahun karena keahlianya
dan dibutuhkan oleh rumah sakit dapat dilaksanakan atas
pertimbangan management.
b. Persyaratan administrasi
1. Surat lamaran
2. Daftar riwayat hidup
3. Poto copy ijazah yang di legalisir
4. Daftar riwayat pekerjaa bagi yang pengalaman
5. Menyertakan surat tanda registrasi
6. Menunjukan serifikat yang telah di ikuti
7. Menunjukan surat pengalaman kerja
c. Tes dan wawancara
1. Evaluasi Administrasi
2. Tes tertulis
3. Tes wawancara
4. Tes kesehatan
d. On the Job Training
1. Setiap calon analis yang dinyatakan lulus seleksi dan
memenuhi syarat untuk diteima sebagi calon pegawai wajib
mengikuti on the job training yang diselengarakan oleh rumah
sakit selama sekurang-kurangya 3(tiga) bulan dan lamanya
tidak lebih dari 6 (enam) bulan.
2. Dalam 1-2 minggu harus mengikuti program orientasi program
kelas dan program praktek lapangan.
e. Perjanjian antara pegawai dan rumah sakit. Setelah calon pegawai
yang telah dinyatakan lulus dalam mengikuti on the job training
dan memenuhi syarat untuk di terima sebagai pegawai akan diikat
dengan perjanjian kerja antara rumah sakit dengan pegawai baru
tersebut
f. Pengesahan hubungan kerja
1. Sebelum hubungan kerja dengan rumah sakit di mulai, setiap
calon pegawai akan di beri kesempatan untuk membaca dan
mempelajari peraturan perusahaan yang menguraikan tentang
hak dan kewajiban pegawai serta persyaratan lainya.
2. Hubungan kerja antara pegawai dengan pihak rumah sakit
akan di anggap sah apabila masing – masing pihak telah
menandatangani perjanjian kerja waktu tertentu (untuk pegawai
kontrak).
3. Penadatanganan perjanjian kerja waktu tertentu atau perjanjian
kerja waktu tidak harus di tandatangani di atas materai.
g. Penempatan pegawai
Setiap pegawai bersedia dan sanggup untuk di tempatkan di
bidang tugasnya apapun sesuai dengan keahlianya serta bersedia
ditempatkan dimana saja sesuai kebutuhan oprasional rumah
sakit.

c). Metode Penugasan


1. Metode TIM

Metode penugasan di Rumah Sakit Permata Kuningan adalah


mengunakan metode TIM, dimana seorang analis dalam memberikan
pelayanan laboratorium berdasarkan konsep kooperatif dan kolaboratif. TIM
memberikan pelayanan laboratorium pada pasien yang dikaji oleh anggota
tim berdasarkan kebutuhan pasien. Ketua tim bertanggung jawab
mengkondisikan semua aspek dan mendelegasikan hal yang berhubungan
dengan pelayanan kepada anggota tim yang lain. Tujuan metode tim :
1. Memfasilitasi pelayanan laboratorium yang komperhensif
2. Menerapkan penggunaan laboratorium sesuai standar
3. Menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda – beda

Kelebihan dari metode TIM :


1. Mendukung pelaksanaan laboratorium
2. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik akan mudah di
atasi dan memberikan kepuasan kepada anggota tim.

Kelemahan metode TIM :


1. Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk rapat tim
yang biasanya membutuhkan waktu dimana sulit untuk melaksanakan
pada waktu – waktu sibuk (memerlukan waktu)
2. Analis yang belum trapil dan berpengalaman cenderung bergantung
kepada analis yang mampu
3. Jika pembagian tugas tidak jelas, maka tanggung jawab dalam tim juga
tidak jelas.

2. Konsep Metode TIM


Konsep dalam metode penugasan dengan menggunakan metode tim
adalah sebagai berikut :
a. Ketua tim sebagai analis profesional harus mampu menggunakan
berbagai teknik kepemimpinan. Ketua tim harus mampu menentukan
prioritas kebutuhan fasilitas, merencanakan, melakukan suvervise dan
evaluasi pelayanan laboratorium. Selain itu harus mampu memberikan
contoh dan pendelegasian yang sesuai dengan tugas dan
kewenangannya. Untuk itu uraian tugas untuk ketua tim dan anggota tim
harus jelas dan spesifik.
b. Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana
laboratorium terjamin dengan demikina pencatatan rencana laboratorium
tiap anggota.
c. Anggota tim harus menghargai kepemimpinan tim
d. Pelaksanaan laboratorium tim sebaiknya fleksibel atau tidak kaku
e. Tanggung jawab kepala tim :
1) Menetakan standar kinerja yang diharapkan dari staf
2) Membantu staf menetapkan sasaran dari unit yang dipimpinya
3) Memberi kesempatan untuk mengembangkan keterampilan
kepemimpinan dan mangement
4) Secara berkesinambungan mengorientasikan tenaga baru
f. Mendorong dan memotivasi kemampuan analis untuk meningkatkan
kualitas pelayanan laboratorium.
g. Melakukan komunikasi terbuka untuk setiap analis yang di pimpinya
h. Tanggung jawab ketua tim Laboratorium serta materi bidang laboratorium
(proses laboratorium, penulisan dokumentasi laboratorium, cara
perhitungan obat, pencegahan dan pengendalian infeksi, penanganan
kegawatan, dll).
3. Pengenalan ruangan
Memperkenalkan kepada analis baru tentang fasilitas, tempat dan
variasi pasien di laboratorium.

d). Prosedur Cuti Dan Melanjutkan Studi


1. Prosedur Cuti
Cuti adalah periode dimana karyawan melaksanakan haknya untuk
tidak bekerja atas sepengetahuan pemimpin/atasanya. Macam dan
prosedur cuti :
a. Cuti tahunan adalah cuti yang diberikan kepada karyawan yang
setelah bekerja selama 1 (satu) tahun berturut – turut. Ketentuan
tentang cuti ini :
1) Permohonan pengambilan hak cuti diajukan kepada atasan yang
bersangkutan untuk meminta persetujuan minimal 2 minggu
sebelumnya.
2) Setelah mendapatkan persetujuan dari atasan langsung kemudian
diajukan kepada manager laboratorium untuk meminta
persetujuan.
3) Form cuti yang sudah mendapatkan persetujuan dari atasan
langsung maupun management laboratorium kemudian diajukan
ke bagian HRD untuk kemudian di setujui.
4) Pengaturan jadwal pada saat dinas ada tenaga analis yang cuti
akan diatur kembali oleh kepala layanan masing – masing dengan
persetujuan dari manager penunjang medis
5) pengaturan mengenai cuti di atur dalam peraturan RS. Permata
Kuningan
b. Cuti ekstra
1) Cuti ekstra diberikan kepada karyawan dengan masa kerja
lebih dari 5 tahun
2) Tata cara pengambilan cuti ekstra tidak berbeda dengan
pengambilan cuti tahunan dan diatur dengan mempertimbangkan
kegiatan operasional RS. Permata Kuningan
3) Pengaturan mengenai cuti sudah di atur secara jelas di
peraturan RS. Permata Kuningan
c. Cuti hamil
1) Hak cuti hanya diberikan selama 3 (tiga) bulan, yang di
ambil selama 1,5 bulan sebelum persalinan dan 1,5 bulan
setelah persalinan
2) Karyawan yang akan menggunakan hak cuti melahirkan
sebelumnya harus mengajukan permohonan tertulis kepada
perusahaan disertai surat keterangan dokter atau bidan yang
merawatnya selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari
sebelumnya.

2. Prosedur melanjutkan studi


a. Menuju era globalisasi divisi laboratorium dan pihak RS.
Permata mendukung program pendidikan berkelanjutan bagi
tenaga laboratorium
b. Pendidikan berkelanjutan diupayakan untuk analis dengan
pendidikan D III laboratorium untuk melanjutkan pendidikan S 1
c. Yang di prioritaskan adalah analis yang sudah mempunyai
pengalaman kerja lebih dari 4 tahun
d. Prosedurnya :
1. Analis yang akan melanjutkan studi membuat permohonan
ijin untuk melanjutkan studi diajukan kepada manajer
penunjang medis dengan tembusan ke HRD.
2. Manajer penunjang medis akan membuat rekomendasi
ditujukan ke HRD.
3. Kepala ruangan/tim laboratorium akan mengatur jadwal
kerja tenaga yang melanjutkan studi tersebut

e). Pengembangan Staff


Pelayanan laboratorium sebagai bagian dari integral dari pelayanan
kesehatan mempunyai daya ungkit yang besar dalam mencapai tujuan
pembangunan bidang kesehatan. laboratorium sebagai profesi dan analis
sebagai profesional bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan
laboratorium sesuai kompetensi dan kewenangan yang dimiliki secara
mandiri maupun bekerja sama dengan anggota tim kesehatan lain.
Pelayanan laboratorium bermutu merupakan tujuan akhir yang ikin
dicapai oleh analis. Pelayanan bermutu memerlukan tenaga profesional
yang di dukung oleh faktor internal antara lain motivasi untuk
mengembangkan karier profesional dan tujuan pribadinya maupun eksternal
antara lain kebijakan organisasi, kepemimpinan struktur organisasi, sistem
penugasan dan sistem pembinaan.
Untuk mendukung salah satu misi laboratorium yaitu meningkatkan
profesionalitas analis maka laboratorium mengadakan kegiatan pendidikan
dan pelatihan yang berkisanmbungan. Uraian tugas dalam diklat RS.
Permata dan Laboratorium yaitu :
1. Diklat laboratorium
Diklat internal laboratorium belum pernah dilakukan, akan tetapi
sebenarnya telah di rancang pelaksanaannya hanya saja belum dapat
dilaksanakan.
2. Diklat Rumah Sakit
Diklat rumah sakit biasanya diadakan oleh pihak manajeman yakni dalam
hal ini adalah Human Right Development (HRD).

f). Evaluasi Kinerja Laboratorium


Standar pelayanan laboratorium adalah norma atau penegasan
tentang mutu pekerjaan seorang analis yang di anggap baik, tepat dan benar
yang dirumuskan dan digunakan sebagai pedoman dalam pemberian
pelayanan laboratorium serta tolak ukur dalam penampilan kerja seorang
analis.
Pelaksanaan laboratorium suatu rumah sakit tak akan berjalan
dengan baik apabila analis yang melaksanakan proses laboratorium berjalan
bertentangan dengan standar pelayanan laboratorium dan segala ketentuan
yang ada dalam lingkungan rumah sakit sebagai suatu kesatuan organisasi.
Kinerja rumah sakit sebagai salah satu unit pelayanan kesehatan
sebagaiman institusi lainnya dapat dinilai dengan membandingkan kinerja
aktual para pegawainya dengan standar yang ditetapkan rumah sakit
sangatlah penting untuk memiliki instrumen penilaian kinerja yang efektif
bagi tenaga kerja profesional seperti analis. Proses evaluasi kinerja bagi
profesional menjadi bagian terpenting dalam upaya manajemen untuk
meningkatkan kinerja organisasi yang efektif. Pinilaian kinerja adalah proses
penilaian hasil karya personel dalam satu organisasi melalui instrumen
penilain kerja.
Kegiatan penilaian kerja laboratorium penting dilakukan karena untuk
berbagai hal seperti perbaikan kerja, penyesuaian kompensasi, keputusan
penempatan, pengmbangan dan lain sebagainya. Secara garis besar ada
beberapa penilaian kinerja karyawan :
1. Rating scale, yaitu evaluasi hanya didasarkan pandapat penilai yang
membandingkan hasil pekerjaan karyawan dengan kriteria yang di
anggap penting bagi pelaksanaan kerja
2. Cheklis, yaitu penilaian tinggal memilihi kalimat – kalimat atau kata –
akata yang menggambarkan kinerja karyawan, metode ini
menggambarkan suatu prestasi kerja secara akurat, bila daftar penilaian
berisi item – item yang memadai.
3. Metode peristwa kritis (criticalinsident metode), penilaian yang
berdasarkan catatan- catatan penilaian yang menggambarkan prilaku
karyawan yang sangat baik atau jelek dalam kaitanya dengan
pelaksanan kerja.
4. Metode penilaian lapangan(fild review method), personalia mendapatkan
informasi khusus dari atasan langsung tentang kinerja karyawan.
5. Penilaian didasarkan prilaku, penilaian kinerja didasarkan uaraian
pekerjaan yang sudah di buat sebelumnya. Uraian pekerjaan
menentukan prilaku apa saja yang di perlukan oleh pegawai untuk
melakukan pekerjaan itu.
6. Tes dan observasi prestasi kerja, bila jumlah kerja terbatas penilaian
prestasi kerja bisa didasarkan pada tes pengetahuan dan keterampilan,
agar berguna tes harus reliable dan valid.
7. Metode ranking, penilain membandingkan satu dengan karyawan lain
siapa yang paling baik dan menempatkan setiap karyawan dalam urutan
terbaik sampai terjelek. Kelemahan metode ini adalah kesulitan untuk
menetukan faktor – faktor pembanding.

Sistem penilain kinerja laboratorium yang digunakan adadlah dengan


metode pinilaian kerja adalah alat yang paling dapat dipercaya oleh kepala
laboratorium dalam mengontrol sumber daya manusia dan produktifitas.
Proses penilaian kinerja dapat digunakan secara efektif dalam mengarahkan
prilaku karyawan dalam rangka mengasilakan jasa karyawan laboratorium
dalam kualitas dan volume yang tinggi.
Satu ukuran pengawasan yang di gunakan oleh kepala laboratorium
guna mencapai hasil organisasi adalah sistem penilaian pelaksanan kerja
analis. Hal ini berguna untuk membantu kepuasan analis dan untuk
memperbaiki pelaksanan kerja mereka kurang serta menganjurkan
perbaikannya, mengidentifikasi pegawai yang layak menerima promosi
kenaikan gaji, mengenal analis yang memenuhi syarat penugasan khusus,
memperbaiki komunikasi antara atasan dan bawahan serta menentukan
pelatihan dasar untuk pelatihan analis yang memerlukan bimbingan khusus.
Laboratorium adalah salah satu profesi yang ada di rumahsakit yang
berperan penting dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Pada standar tentang evaluasi dan pengendalian
mutu dijelaskan bahwa pelayanan laboratorium menjamin adanya pelayanan
laboratorium yang bermutu dengan terus- menerus melibatkan diri dalam
program pengendalian mutu di rumah sakit.

BAB XI
PROGRAM ORIENTASI

Setelah analis tersebut dinyatakan lulus seleksi, maka analis tersebut


harus mengikuti program orientasi yang bertujuan untuk memperkenalkan
analis terhadap institusi rumah sakit, uraian tugas maupun pengenalan
ruangan. Tujuan dari program orientasi untuk mempersiapkan analis baru
yang berkualitassesuai yang diharapkan dalam memasuki lingkungan kerja
baru sehingga tujuan dari pelayanan Laboratorium dapat tercapai.
Metode orientasi yang dilakukan di Laboratorium :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Praktek lapangan
5. Penugasan
Cara melaksanakan kegiatan orientasi pada analis baru di Laboratorium :
1. Pengenalan rumah sakit secara global
Memperkenalkan kepada analis baru tentang company profile serta
struktur organisasi rumah sakit.
2. Pengenalan organisasi Laboratorium
Memperkenalkan analis baru tentang pengorganisasian Laboratorium
(struktur organisasi, visi, misi, falsafah, tujuan Laboratorium, uraian
tugas), SPO tindakan Laboratorium serta materi bidang Laboratorium
(proses Laboratorium, penulisan dokumentasi Laboratorium, cara
perhitungan obat, pencegahan dan pengendalian infeksi, penanganan
kegawatan, dll)
3. Pengenalan ruangan
Memperkenalkan kepada analis baru tentang fasilitas, tempat dan variasi
pasien di laboratorium.

BAB XII
RAPAT
A. Rapat Rutin
Instalasi Laboratorium RS Permata Kuningan mengadakan pertemuan/
rapat setiap satu kali dalam satu bulan. Hari Sabtu pekan pertama pada
setiap bulannya. Rapat harus dihadiri oleh semua pelaksanan laboratorium
terkecuali berhalangan dengan alasan yang jelas.
Materi Rapat diantaranya :
1. Evaluasi Kinerja Instalasi Laboratorium
2. Evaluasi SDM Instalasi Laboratorium
3. Evaluasi terhadap pasien dan pelaksanaan pelayanan Laboratorium
4. Perencanaan dan upaya peningkatan kerja SDM di Instalasi
Laboratorium
5. Rekomendasi dan solusi untuk peningkatan kinerja pelayanan instalasi

Beberapa kelengkapan yang harus dipersiapkan sebelum pertemuan/ rapat


adalah sebagai berikut :
1. Undangan Rapat
2. Daftar hadir
3. Agenda Rapat
4. Notulen Rapat
5. Laporan
Format Notulen Rapat :
Hari, tanggal
Tempat
Pemimpin Rapat
Notulen Rapat
Jumlah Peserta Rapat
Agenda Rapat
Hasil Rapat

B. Rapat Insidentif
Rapat insidentif diselenggarakan jika ada hal yang harus segera di
musyawarahkan dan dapat dilaksanakan tanpa harus menunggu jadwal
rapat rutin, kelengkapan rapat yang diperlukan sesuai dengan yang
dibutuhkan pada rapat rutin.
BAB XIII
PELAPORAN

1. Laporan Harian

Laporan harian instalsi Laboratorium meliputi:


1. Laporan jumlah pasien pemeriksaan Hematologi
2. Laporan jumlah pasien pemeriksaan Kimia Klinik
3. Laporan jumlah pasien pemeriksaan Urinalisa
4. Laporan Pengunaan Reagensia

2. Laporan Bulanan
1. Laporan bulanan terdiri dari jumlah pasien
2. Laporan jumlah reagensia yang di gunakan

3. Laporan Tahunan
Laporan yang mencakup jumlah pasien perbulan dan total pasien
keseluruhan pertahun.
BAB XIX
PENUTUP

Pedoman Pengorganisasian Laboratorium merupakan panduan untuk


memberikan batasa-batasan dalam melakukan tugas di Instalasi Laboratorium.
Pelaksanaan kegiatan di Laboratorium tetap harus menjadi sebuah budaya
yang dalam pelaksanaannya membutuhkan kesepakatan/ komitmen di antara
diantara pimpinan dan seluruh staf yang ada di Rumah Sakit Permata Kuningan.
Ditetapkan : Kuningan
Pada Tanggal : November 2022
Direktur Rumah Sakit Permata Kuningan

dr. Herman Joyo


NIK.11102019001

Anda mungkin juga menyukai