UNIT LABORATORIUM
Riwayat Revisi
Penanggung
Revisi Nomor Dokumen Uraian Perubahan
Jawab
00 LAB 002/PER/DIR/LAB/PT.OFC- 1. Perubahan logo
PHPC/X/2022 menjadi Primaya
Hospital
2. Perubahan nomor
dokumen
3. Penambahan isi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami naikkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
bahwa atas rahmat dan karunia-Nya, maka buku Pedoman Pelayanan ini
dapat diterbitkan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga buku Pedoman Pelayanan ini dapat disusun. Kami
menyadari bahwa masih banyak keterbatasan dan kendala serta
permasalahan yang perlu diantisipasi dalam upaya mengimplementasikan
Pedoman PelayananInstalasi Laboratorium ini. Oleh karena itu kami akan
terus melakukan evaluasi serta mengharapkan saran perbaikan,
sumbangan pemikiran, masukan, dan kritikan untuk penyempurnaan
pedoman ini.
Semoga buku pedoman ini dapat bermanfaat dan diimplementasikan
dalam terlaksananya tata kelola organisasi yang baik di RS Primaya PGI
Cikini.
Menetapkan
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKSI RUMAH SAKIT PRIMAYA PGI CIKINI
TENTANG PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI
LABORATORIUM RUMAH SAKIT PRIMAYA PGI CIKINI;
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 01 Oktober 2022
Direktur Rumah Sakit Primaya PGI Cikini.
KIMIA KLINIK
Unit yang memberikan pelayanan pemeriksaan kimia klinik, analisa
cairan dan sperma
IMUNOLOGI
Unit yang memberikan pelayanan pemeriksaan serologi, tumor marker,
autoimun dan lain-lain berbasis kompleks imun.
MIKROBIOLOGI
Unit yang memberikan pelayanan kultur dan resistensi
PATOLOGI ANATOMI
Unit yang memberikan pelayanan pemeriksaan berbasis jaringan dan
sitologi
BANK DARAH
Unit yang memberikan pelayanan ketersediaan darah
2. Fasilitas Penunjang
1. WC : WC pasien dan petugas terpisah, jumlah sesuai dengan
kebutuhan
2. Penampungan/pengolahan limbah laboratorium
3. Keselamatan dan keamanan kerja
4. Ventilasi : 1/3 x luas lantai atau AC 1 PK/20 m2 disertai sistem
pertukaran udara yang cukup
5. Penerangan : harus cukup, 1000 lux di ruang kerja, 1000 – 1500
lux untuk pekerjaan yang memerlukan ketelitian, sinar harus
berasal dari kanan belakang petugas.
6. Air bersih : mengalir, jernih, sekurang-kurangnya 20
liter/karyawan/hari. Dapat menggunakan air PDAM atau air
bersih yang memenuhi syarat.
7. Listrik : harus mempunyai aliran tersendiri dengan tegangan
stabil, kapasitas cukup. Kualitas arus, tegangan dan frekuensi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Keamanan dan
pengamanan jaringan instalasi listrik terjamin, harus ada
grounding/arde. Harus tersedia cadangan listrik (Genset, UPS)
untuk mengantisipasi listrik mati.
8. Ruang makan : terpisah dari ruang pemeriksaan laboratorium.
Persyaratan fasilitas WC/kamar mandi :
Harus selalu terpelihara dan dalam keadaan bersih.
Lantai terbuat dari bahan yang kuat. Kedap air, tidak licin,
berwarna terang dan mudah dibersihkan.
Pembuangan air limbah dari WC dilengkapi dengan penahan bau
(water seal).
Letak kamar mandi/WC tidak berhubungan langsung dengan
dapur dan ruang khusus lainnya
Lubang ventilasi harus berhubungan langsung dengan udara luar.
Kamar mandi/WC pria dan wanita harus terpisah.
Kamar mandi/WC petugas harus terpisah dengan kamar
mandi/WC pasien.
Kamar mandi/WC pasien harus terletak di tempat yang mudah
terjangkau dan ada petunjuk arah.
Harus dilengkapi dengan slogan atau peringatan untuk
memelihara kesehatan.
Tidak terdapat tempat penampungan atau genangan air yang
dapat menjadi tempat perindukan nyamuk.
FASILITAS PENUNJANG DI LABORATORIUM RS PRIMAYA PGI CIKINI
No ALAT JUMLAH
1 WC 4
2 Penampungan limbah 8
3 AC 15
4 Penerangan
5 Air bersih 9
6 Listrik
7 Ruang makan 1
3. Pengambilan sampel
a. Pasien rawat jalan :
Waktu : Hari Senin – Jumat pukul 07.00 – 21.00 WIB
Hari Sabtu pukul 07.00 – 17.00 WIB
Tempat : Ruang Sampling Rawat Jalan
Pelaksana : Analis Kesehatan
b. Pasien rawat inap :
Waktu : 24 jam
Tempat : Ruang Perawatan
Pelaksana :
Analis Kesehatan :
- pukul 04.30 WIB
- pukul 07.15 WIB
- pukul 11.30 WIB
- pukul 17.30 WIB
- pukul 11.00 WIB
Perawat Ruang Perawatan : di luar waktu di atas
4. Preparasi sampel
Waktu :
Unit Hematologi : 24 jam
Unit Kimia Klinik : 24 jam
Unit Imunologi :
- Hari Senin – Sabtu : pukul 07.00 – 21.00 WIB
- Hari Minggu dan Libur : tutup
Unit Mikrobiologi :
- Hari Senin – Sabtu : pukul 07.00 – 21.00 WIB
- Hari Minggu dan Libur : tutup
Tempat : Ruang Pemeriksaan masing-masing Unit Laboratorium
Pelaksana : Analis Kesehatan
5. Pemeriksaan spesimen
Dilakukan langsung setelah preparasi sampel
Tata laksana sama dengan preparasi sampel
1. Logistik
Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta
proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan,
penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan
material/bahan, sehingga manajemen logistik mampu menjawab tujuan
dan bagaimana cara mencapai tujuan dengan ketersediaan bahan logistik
setiap saat bila dibutuhkan dan dipergunakan secara efisien dan efektif.
Masing-masing fungsi logistik saling berhubungan satu dengan yang lain.
a. Perencanaan
Perencanaan yang baik menuntut adanya sistem monitoring, evaluasi,
dan reporting yang terus menerus antara pimpinan/staf perencana,
pelaksana dan pengawas dengan masing-masing kegiatan yang dilakukan
sesuai dengan uraian tugas masing-masing.
Perencanaan dimulai dengan menentukan jenis dan jumlah reagensia
dan bahan habis pakai sesuai dengan standar rumah sakit dan sesuai
kebutuhan.
b. Pengadaan
Sistem pengadaan obat dan alkes di RS PRIMAYA PGI Cikini menerapkan
sistem satu pintu dimana penyediaan semua barang harus melalui Instalasi
Farmasi RS PRIMAYA PGI Cikini
Penyediaan barang laboratorium, kualitasnya dapat dipertanggung
jawabkan (asli, melalui distributor / Perusahaan reagensia resmi / dapat
dipertanggungjawabkan, tidak kadaluarsa).
c. Penyimpanan
Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara
dengan cara menempatkan perbekalan laboratorium yang diterima pada
tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat
merusak mutu reagensia dan bahan habis pakai laboratorium.
Faktor yang perlu diperhatikan adalah lokasi, model barang dan jenis,
pengaturan ruangan, prosedur /sistem penyimpanan dan model
pencegahan.
d. Penyaluran
Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan laboratorium di
rumah sakit untuk pelayanan pasien rawat jalan maupun rawat inap.
Dalam kegiatan ini Instalasi Laboratorium bekerja sama dengan Instalasi
Farmasi RS PRIMAYA PGI Cikini.
Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau
oleh petugas dengan mempertimbangkan :
a) Efisiensi dan efektifitas sumber daya yang ada
b) Metode sentralisasi
e. Pengendalian
Fungsi pengendalian merupakan fungsi inti dari pengelolaan perlengkapan
yang meliputi usaha untuk mengawasi dan mengamankan keseluruhan
pengelolaan logistik.
Dalam fungsi ini diantaranya terdapat kegiatan pengendalian inventarisai
(inventory control) dan expediting yang merupakan unsur-unsur utama.
2. Reagensia
Reagensia adalah larutan zat kimia dalam komposisi dan konsentrasi
tertentu yang di gunakan untuk mengenali zat lain yang belum diketahui
sehingga di ketahui isi zat lain tersebut. Reagensia yang baik harus
memiliki sifat : mudah didapat, bahan murni, , mudah di murnikan, mudah
pembuatannya, stabil,tahan lama, dapat membantu reaksi kimia, bereaksi
sensitive dan spesifik dengan zat uji.
Reagensia merupakan pereaksi yang paling banyak digunakan dalam
laboratorium klinik untuk melaksanakan kegiatan analisa hingga
didapatkan hasil kegiatan uji. Laboratorium harus mempersiapkan
reagensia berupa larutan atau bubuk yang akan di gunakan untuk
mereaksikan bahan uji.
Beberapa reagensia memiliki komposisi yang unik sehingga perlu teknik
atau proses pelarutan tertentu, ada juga dengan membagi larutan terlebih
dahulu kemudian dicampur larutannya, ada juga yang teknik pelarutan
menggunakan katalisator seperti pemanasan, pembentukan ikatan
kompleks dan penggunaan pelarut khusus. Botol reagensia biasanya
terbuat dari borosilikat berwarna gelap atau coklat agar terhindar dari
kerusakan akibat cahaya matahari langsung. Konsentrasi yang digunakan
pada indikator menggunakan persen (%), atau larutan asam basa
menggunakan normalitas (N) atau molaritas (M).
a. Pemberian label
Pada reagensia pelabelan/etiket sudah dilakukan oleh pabrik pembuat
reagensia. Laboratorium hanya menambahkan tanggal di terima, tanggal
dibuka. Tujuannya adalah saat menggunakan reagensia petugas
mengetahui reagensia yang baru dan yang lama sehingga sistemnya FIFO
(First In First Out) dan memperhatikan stabilitas reagensia setelah dibuka.
Beberapa reagensia stabilitasnya pendek setelah dibuka, tetapi ada juga
yang stabilitasnya lama setelah dibuka. Pelabelan pada botol/wadah yang
tercantum pada reagensia:
a) Nama reagensia
b) Konsentrasi (satuan yang digunakan)
c) Tanggal pembuatan
d) Tanggal pemakaian
e) Batas kadaluarsa
f) Pembuat reagensia
g) No Lot/BATCH
h) Petunjuk lainnya
b. Evaluasi reagensia
Mengevaluasi reagensia dengan cara memperhatikan sistem penyimpanan
yang sesuai dengan ketentuan pabrik reagen, batas kadaluarsa, stabilitas
setelah dibuka, melakukan uji kontrol ke alat yang di gunakan dengan
menggunakan bahan kontrol dari pabrik dan melakukan uji kalibrasi
menggunakan kalibrator. Jika reagensia kadaluarsa maka reagensia
dikembalikan ke vendor/pemasok melalui bagian pembelian. Jika hasil uji
kontrol dan kalibrasi tidak masuk, maka reagensia harus segera dibuang
dan digantikan dengan reagensia baru. Permintaan reagensia disesuaikan
dengan jumlah kebutuhan selama satu bulan, dengan mengevaluasi jumlah
pasien selama satu sampai enam bulan terakhir.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
• Kapasitas Kerja
• Beban Kerja
• Lingkungan Kerja
IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
LABORATORIUM KESEHATAN DAN PENCEGAHANNYA
1. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak
diharapkan. Biasanya kecelakaan menyebabkan, kerugian material
dan penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang paling
berat. Kecelakaan di laboratorium dapat berbentuk 2 jenis yaitu :
a. Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban pasien
b. Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban petugas
laboratorium itu sendiri.
Kecelakaan yang dapat terjadi di laboratorium :
a) Terpeleset , biasanya karena lantai licin
Pencegahan :
• Pakai sepatu anti slip
• Jangan pakai sepatu dengan hak tinggi, tali sepatu
longgar
• Hati-hati bila berjalan pada lantai yang sedang dipel
(basah dan licin) atau tidak rata konstruksinya.
• Pemeliharaan lantai dan tangga
b) Mengambil sample darah/cairan tubuh lainnya
Mengambil sample darah/cairan tubuh lainnya hal ini
merupakan pekerjaan sehari-hari di laboratorium
Akibat :
• Tertusuk jarum suntik
• Tertular virus AIDS, Hepatitis B
Pencegahan :
• Gunakan alat suntik sekali pakai
• Jangan tutup kembali atau menyentuh jarum suntik
yang telah dipakai tapi langsung dibuang ke tempat yang
telah disediakan (sebaiknya gunakan destruction clip).
• Memakai alat pelindung diri sesuai prosedur
• Bekerja di bawah pencahayaan yang cukup
c) Risiko terjadi kebakaran (sumber : bahan kimia, kompor) bahan
desinfektan yang mungkin mudah menyala (flammable) dan
beracun.Kebakaran terjadi bila terdapat 3 unsur bersama-sama
yaitu: oksigen, bahan yang mudah terbakar dan panas.
Akibat :
• Timbulnya kebakaran dengan akibat luka bakar dari
ringan sampai berat bahkan kematian.
• Timbul keracunan akibat kurang hati-hati.
Pencegahan :
• Konstruksi bangunan yang tahan api
• Sistem penyimpanan yang baik terhadap bahan-bahan
kimia dan mudah terbakar dalam lemari asam
• Pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya
kebakaran
• Sistem tanda kebakaran
- Manual yang memungkinkan seseorang menyatakan
tanda bahaya dengan segera
- Otomatis yang menemukan kebakaran dan memberikan
tanda secara otomatis
• Jalan untuk menyelamatkan diri
• Perlengkapan dan penanggulangan kebakaran.
Kesehatan dan keselamatan kerja di Laboratorium Kesehatan
bertujuan agar petugas, masyarakat dan lingkungan laboratorium
kesehatan saat bekerja selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat,
produktif dan sejahtera
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 01 Oktober 2022
Direktur Rumah Sakit Primaya PGI Cikini.
dr.Desylia Sutjiadi,MARS