Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………………….. i
Kata Pengantar………………………………………………………………………. ii
Tim Penyusun Dokumen……………………………………………………………. iii
Daftar Isi……………………………………………………………………………… iv
Surat Keputusan Direktur RS Bina Kasih………………………………………….. v
BAB I DEFINISI……………………………………………………………………... 1
A. Macam dan jenis logistic……………………………………………………. 1
B. Dasar Pemilihan……………………………………………………………… 1
BAB II RUANG LINGKUP………………………………………………………….. 3
A. Perencanaan Pengadaan……………………………………………………… 2
B. Penerimaan…………………………………………………………………… 2
C. Pelabelan Reagensia………………………………………………………….. 3
D. Penyimpanan…………………………………………………………………. 4
E. Pendistribusian logistic……………………………………………………… 5
F. Penggunaan…………………………………………………………………… 6
G. Evaluasi Reagensia…………………………………………………………… 8
BAB III TATA LAKSANA……………………………………………………………. 9
A. ORGANISASI…………………………………………………………………. 9
B. Pengadaan Barang…………………………………………………………….. 9
C. Penerimaan…………………………………………………………………… 10
D. Pelabelan Reagensia………………………………………………………….. 10
E. Pendistribusian dan Pengguanaan Reagensia……………………………….. 10
F. Evaluasi Reagensia…………………………………………………………… 10
BAB IV DOKUMENTASI…………………………………………………………….. 11
iv

Pedoman Pengelolaan Logistik


Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
Rumah Sakit Bina Kasih

PENGARAH :
Dr. H. Noorchalis Asnawi, M.Kes
Direktur Rumah Sakit Bina Kasih

TIM PENYUSUN :
1. Dr. Sofitri, SpPK
2. Juliati, AMd. AK

Dilarang memperbanyak, mencetak,menerbitkan sebagian atau seluruh isi panduan ini dengan cara dan
bentuk apapun tanpa seizing Direktur Rumah Sakit Bina Kasih

Untuk dipakai di lingkungan sendiri

Edisi I Cetakan Pertama Januari 2018, 11 halaman.


iii

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT, Tuhan yang menciptakan manusia dan menambah ilmu
pengetahuan bagi mereka yang berusaha mendapatkannya. Salawat dan salam senantiasa tercurahkan
kepada Rasulullah SAW, Penghulu dan mahaguru bagi kita semua.

Alhamdulillah Pedoman Pengelolaan Logistik Instalasi Laboratorium Patologi Klinik Rumah


Sakit Bina Kasih telah selesai disusun.Panduan ini diharapkan menjadi acuan dalam setiap aktifitas
pelayanan pasien oleh sumber daya manusia yang bertugas di lingkungan Rumah Sakit Bina kasih
pekanbaru yang kita cintai ini.

Semoga panduan ini dapat dimanfaatkan sebaik – baiknya dan dengan demikian akan
meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit Bina kasih. Kami percaya bahwa kesempurnaan itu
hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu kritik dan saran kami harapkan untuk perbaikan di masa yang
akan dating.

Pekanbaru, 09 Januari 2018

Tim Penyusun
ii
RUMAH SAKIT BINA KASIH
Jalan Samanhudi No. 3 – 5 – Telp. 0761 – 21718, 32195
Fax. 0761 – 28803 – email. rsbinakasih_pku@yahoo.com
PEKANBARU - RIAU

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BINA KASIH PEKANBARU


NO: 021/RSBK-AP/SK-DIR/I/2018

TENTANG

PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGELOLAAN LOGISTIK


INSTALASI LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK
RUMAH SAKIT BINA KASIH PEKANBARU

DIREKTUR RUMAH SAKIT BINA KASIH PEKANBARU

Menimbang: 1. Bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan dan sesuai ketentuan Akreditasi maka
diperlukan Pedoman Pengelolaan Logistik Instalasi Laboratorium Patologi
Klinik Rumah Sakit Bina Kasih Pekanbaru sebagai acuan.
2.Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam nutir 1, perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Bina Kasih Pekanbaru.

Mengingat : 1.Undang – undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang


Pelayanan Rumah Sakit.
2. UU No. 36 / tahun 2009 tentang Kesehatan.
3.Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1980 tentang Transfusi Darah
4.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 478/Menkes/Peraturan/X/1990/ tentang
Upaya Kesehatan di Bidang Transfusi Darah
5.Kepmenkes Nomor 423/Menkes/SK/IV/2007 tentang Kebijakan Peningkatan
Kualitas dan Akses Pelayanan Darah
6.Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/ MenkesSK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :
- KESATU :Pemberlakuan Pedoman pengelolaan logistik instalasi laboratorium patologi
klinik rumah sakit bina kasih pekanbaru.
- KEDUA :Dengan penetapan Pedoman Pengelolaan Logistik Instalasi Laboratorium
Patologi Klinik Rumah Sakit Bina Kasih Pekanbaru, maka semua
kegiatan Logistik yang dilakukan harus mengacu kepada Pedoman
tersebut.
- KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal Surat Keputusan ini ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya,
Keputusan ini ditinjau kembali sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pekanbaru

Pada tanggal : 09 Januari 2018

Direktur RS Bina Kasih Pekanbaru

Dr. Noorchalis Asnawi, M.Kes


PEDOMAN
PENGELOLAAN LOGISTIK INSTALASI
LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK

RUMAH SAKIT BINAKASIH


PEKANBARU
2018
BAB I
DEFENISI

A. Macam dan jenis logistik


Logistik yang dikelola di laboratorium dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Logistik Medis yang terdiri dari
a. Bahan laboratorium seperti reagen, standar, bahan control, air dan media.
b. Alat kesehatan yaitu alat-alat untuk pemeriksaan habis pakai.
2. Logistik Umum
Yaitu barang-barang kebutuhan pelayanan administrasi seperti alat tulis kantor baik cetak
atau non cetak, barang-barang computer, barang-barang rumah tangga dll.
B. Dasar pemilihan
Pada bab ini khusus hanya membahas dasar pemilihan bahan laboratorium. Pada umumnya
untuk memilih bahan laboratorium harus dipertimbangkan hal-hak\l sebagai berikut
1. Kebutuhan
2. Produksi pabrik yang telah dikenal dan mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi
3. Deskripsi lengkap dari pabrik
4. Mempunyai kadaluarsa yang panjang
5. Volume dan isi kemasan
6. Digunakan untuk pemakaian ulang atau sekali pakai
7. Mudah diperoleh dipasaran
8. Besarnya biaya tiap satuan (nilai ekonomis)
9. Pemasok/vendor
10. Kelancaran dan kesinambungan pengadaan
11. Pelayanan purna jual
12. Terdaftar sebagai bahan laboratorium dan alat kesehatan di Ditjen Yanfar dan Alkes
Depkes
1

BAB II
RUANG LINGKUP

A. Perencanaan Pengadaan
Pengadaan logistik laboratorium harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Tingkat persediaan
Pada umumnya tingkat persediaan harus selalu sama dengan jumlah persediaan yaitu
jumlah persediaan minimum ditambah jumlah safety stok. Tingkat persediaan minimum
adalah jumlah barang/bahan yang diperlukan untuk memenuhi kegiatan operasional normal
sampai pengadaan berikutnya dari pembekal atau ruang penyimpanan umum.
Safety stok adalah jumlah persediaan cadangan yang harus ada untuk bahan-bahan
yang dibutuhkan atau yang sering terlambat diterima dari pemasok.Buffer stok adalah
cadangan reagen/sisa.Perhitungan stok logistik dihitung satu bulan sekali.
2. Perkiraan jumlah kebutuhan
Perkiraan kebutuhan dapat diperoleh berdasarkan jumlah pemakaian atau pembelian
bahan dalam periode 6-12 bulan yang lalu dan proyeksi jumlah pemeriksaan untuk periode
6-12 bulan untuk tahun yang akan dating. Jumlah rata-rata pemakaian bahan untuk satu
bulan perlu dicatat.
3. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan/barang
Lamanya waktu yang dibutuhkan mulai dari pemesanan sampai bahan diterima dari
pemasok perlu diperhitungkan terutama untuk bahan yang sulit didapat.
B. Penerimaan
1. Penerimaan barang reagensia dan alat kesehatan habis pakai
Prosedur:
a. Rekanan menyerahkan barang reagensia dan alat kesehatan habis pakai kepada
panitia penerimaan barang dan jasa RS Bina Kasih Pekanbaru.
b. Panitia penerimaan barang dan jasa RS Bina Kasih Pekanbaru mengecek kesesuaian
antara pesanan dengan barang yang diantarkan.
2
c. Panitia penerimaan barang dan jasa RS Bina Kasih Pekanbaru menandatangani tanda
terima barang atau faktur pembelian.
d. Panitia penerimaan barang dan jasa RS Bina Kasih Pekanbaru mengantar barang ke
laboratorium atau petugas logistik laboratorium mengambil barang pesanannya ke
bagian penerima barang rumah sakit.
e. Petugas Logistik memeriksa jumlah barang, Keadaan Fisik barang, spesifikasi barang
dan kesesuaian pesanan barang yang akan diterima
f. Petugas logistik laboratorium menandatangani tanda terima barang
g. Barang disimpan di gudang logistic laboratorium, selama menunggu pendistribusian ke
bagian yang membutuhkan.
C. Pelabelan Reagensia
a. Semua reagensia di laboratorium harus diberi label yang memuat :
- Nama Reagensia
- Tanggal Kadaluarsa
- Urutan reagensia yang dipakai lebih dahulu
b. Bahan – bahan yang berbahaya diletakkan ditempat khusus bahan berbahaya dengan label
tanda bahaya.
D. Penyimpanan
Bahan Laboratorium yang sudah ada harus di tangani secara cermat dengan
mempertimbangkan :
1. Perputaran pemakaian menggunakan kaidah :
2. Pertama masuk – pertama keluar (FIFO First In – First Out ) yaitu bahwa barang yang lebih
dahulu masuk persediaan harus digunakan terlebih dahulu
3. Masa kadaluarsa pendek dipakai dahulu ( FEFO First Expired – First Out ) Hal ini untuk
menjamin barang tidak rusak akibat penyimpanan yang terlalu lama.
4. Tempat Penyimpanan
5. Suhu/kelembaban sesuai dengan petunjuk penyimpanan reagensia.
6. Sirkulasi udara
7. Incompatibility/ bahan kimia yang tidak boleh dicampur
8. Tutuplah botol waktu penyimpanan
9. Tidak boleh terkena sinar matahari langsung
3

10. Beberapa reagen ada yang tidak boleh diletakkan pada tempat yang berdekatan satu
dengan lainnya.
11. Bahan – bahan kimia yang tidak boleh dicampur

Bahan kimia di laboratorium yang dapat menimbulkan reaksi berbahaya jika tercampur satu
sama lain, reaksi tersebut dapat berupa kebakaran dan atau ledakan. Beberapa contoh bahan
kimia yang incompatible dapat dilihat pada table berikut :
Ammonium nitrat Asam Klorat, nitrat, debu organik, pelarut
organik mudah terbakar, bubuk logam
Asam Asetat
Asam kromat, Asam nitrat, perklorat,
peroksida
Karbon aktif
Oksidator (Klorat, perklorat, Hipoklorit)
Asam kromat Asam asetat, gliserin,alcohol, bahan kimia
mudah terbakar
Hidrokarbon (Butana, benzene, terpentin, Flour, Klor, Asam kromat, peroksida
benzin)
Asam sulfat dan asam lainnya
Kalium Perklorat/klorat
Kalium permanganat Gliserin, etilen glikol, Asam sulfat

E. Pendistribusian Logistik
Barang yang ada dilogistik disdistribusikan kepada bagian yang memerlukan dengan mengisi
kartu stok logistik.Buat kartu stok yang memuat tanggal penerimaan, tanggal kadaluarsa,
tanggal wadah reagen dibuka, jumlah regaen yang diambil dan jumlah reagen sisa serta paraf
tenaga yang menggunakannya.
1. Penggunaan barang reagensia dan alat kesehatan habis pakai
a. Penanggung jawab laboratorium (kimia klinik dab imunologi, hematologi, urinalisa dan
mikrobiologi, bank darah dan penanggung jawab administrasi mengecek persediaan
barang di bagian masing-masing.
b. Penanggung jawab membuat daftar kebutuhan barang reagensia dan alat kesehatan
habis pakai yang akan diminta kepada Penanggung jawab logistik Instalasi
Laboratorium dan menandatangani daftar tersebut.
4
c. Penanggung jawab laboratorium meminta barang reagensia dan alat kesehatan habis
pakai kepada Penanggung jawab logistik.
d. Penanggung jawab logistik memeriksa persediaan barang yang diminta Penanggung
jawab laboratorium.
e. Penanggung jawab logistik menyerahkan barang sesuai dengan permintaan
Penanggung jawab laboratorium dengan menandatangani daftar serah terima barang.
f. Penanggung jawab laboratorium menggunakan barang sesuai kebutuhan laboratorium
g. Penanggung jawab laboratorium mencatat dan melaporkan pemakaian barang kepada
Kepala Instalasi Laboratorium.
h. Penanggung jawab logistik mencatat dan membuat laporan pemakaian barang kepada
Kepala Instalasi Laboratorium dan Direktur RS Bina Kasih Pekanbaru.
2. Penggunaan barang rumah tangga
Prosedur
a. Penanggung jawab laboratorium (kimia klinik dab imunologi, hematologi, urinalisa dan
mikrobiologi, bank darah, administrasi) mengecek persediaan barang di bagian masing-
masing.
b. Penanggung jawab membuat daftar kebutuhan barang rumah tangga yang akan diminta
kepada Penanggung jawab logistic Instalasi Laboratorium dan menandatangani daftar
tersebut.
c. Penanggung jawab laboratorium meminta barang rumah tangga kepada Penanggung
jawab logistic, dengan membawa daftar kebutuhan barang rumah tangga yang telah
ditanda tangani.
d. Penanggung jawab logistic memeriksa persediaan barang yang diminta Penanggung
jawab laboratorium.
e. Penanggung jawab logistic menyerahkan barang sesuai dengan kebutuhan
laboratorium.
f. Penanggung jawab laboratorium menngunakan barang sesuai dengan kebutuhan
laboratorium.
g. Penanggung jawab laboratorium mencatat dan melaporkan pemakaian barang kepada
Kepala Instalasi Laboratorium.
5
h. Penanggung jawab logistik mencatat dan membuat laporan pemakaian barang kepada
Kepala Instalasi Laboratorium dan Direktur RS Bina Kasih Pekanbaru.
F. Penggunaan
1. Penggunaan barang reagensia dan alat kesehatan habis pakai
a. Penanggung jawab laboratorium (kimia klinik dab imunologi, hematologi, urinalisa dan
mikrobiologi, bank darah dan penanggung jawab administrasi mengecek persediaan
barang di bagian masing-masing.
b. Penanggung jawab membuat daftar kebutuhan barang reagensia dan alat kesehatan
habis pakai yang akan diminta kepada Penanggung jawab logistik Instalasi
Laboratorium dan menandatangani daftar tersebut.
c. Penanggung jawab laboratorium meminta barang reagensia dan alat kesehatan habis
pakai kepada Penanggung jawab logistik.
d. Penanggung jawab logistik memeriksa persediaan barang yang diminta Penanggung
jawab laboratorium.
e. Penanggung jawab logistik menyerahkan barang sesuai dengan permintaan
Penanggung jawab laboratorium dengan menandatangani daftar serah terima barang.
f. Penanggung jawab laboratorium menggunakan barang sesuai kebutuhan laboratorium
g. Penanggung jawab laboratorium mencatat dan melaporkan pemakaian barang kepada
Kepala Instalasi Laboratorium.
h. Penanggung jawab logistik mencatat dan membuat laporan pemakaian barang kepada
Kepala Instalasi Laboratorium dan Direktur RS Bina Kasih Pekanbaru.
2. Penggunaan barang rumah tangga
Prosedur
a. Penanggung jawab laboratorium (kimia klinik dab imunologi, hematologi, urinalisa dan
mikrobiologi, bank darah, administrasi) mengecek persediaan barang di bagian masing-
masing.
b. Penanggung jawab membuat daftar kebutuhan barang rumah tangga yang akan
diminta kepada Penanggung jawab logistic Instalasi Laboratorium dan menandatangani
daftar tersebut.
7

c. Penanggung jawab laboratorium meminta barang rumah tangga kepada Penanggung


jawab logistic, dengan membawa daftar kebutuhan barang rumah tangga yang telah
ditanda tangani.
d. Penanggung jawab logistic memeriksa persediaan barang yang diminta Penanggung
jawab laboratorium.
e. Penanggung jawab logistic menyerahkan barang sesuai dengan kebutuhan
laboratorium.
f. Penanggung jawab laboratorium menngunakan barang sesuai dengan kebutuhan
laboratorium.
g. Penanggung jawab laboratorium mencatat dan melaporkan pemakaian barang kepada
Kepala Instalasi Laboratorium.
h. Penanggung jawab logistik mencatat dan membuat laporan pemakaian barang kepada
Kepala Instalasi Laboratorium dan Direktur RS Bina Kasih Pekanbaru.
G. Evaluasi Reagensia
Reagensia dilakukan evaluasi setiap bulan mencakup:
a. Jenis reagensia
b. Tanggal kadaluarsa
c. Jumlah reagensia
d. Perubahan kondisi
e. Pengukuran suhu penyimpanan.
8

BAB III
TATALAKSANA
A. Organisasi
Permintaan barang alkes habis pakai medis dilakukan kebagian logistic Farmasi.
Permintaan barang rumah tangga dan alat tulis kantor dilakukan kebagian logistic Umum.
Permintaan alat kesehatan dan inventaris dilakukan kebagian procurement.
Semua Proses Pengelolaan logistic dilaksanakan oleh penanggung jawab logistik
laboratorium bersama kepala ruangan dan diketahui oleh Kepala Instalasi Laboratorium.Untuk
Pendistribusian reagensia dan alkes penanggung jawab logistik mengisi form serah terima
reagensia dan alkes dan kartu stok. Pada saat penanggung jawab logistic tidak ada ditempat
maka pelaksana laboratorium langsung mencatat di form serah terima reagensia dan alkes.
B. Pengadaan barang logistic
Setiap tanggal 20 setiap bulannya petugas logistic menghitung stok reagensia dan alkes
laboratorium. Kemudian stok reagen yang dibawah stok minimal akan dibuat dalam surat
permintaan reagensia dan alkes bulan berikutnya. Surat permintaan reagensia dan alkes
ditandatangani oleh petugas logistic, Kepala Instalasi laboratoriumdan direktur.
Surat Permintaan diserahkan ke logistik farmasi untuk dipesan kedistributor. Distributor
akan menyerahkan tanda terima barang kelogistik farmasi dan mengantarkan barang ke logistic
laboratorium.
Untuk permintaan barang logistic rumah tangga dan alat tulis kantor diminta oleh petugas
logistic melalui aplikasi logistic, semua permintaan disetujui oleh kepala instalasi atau kepala
ruangan. Petugas logistic laboratorium akan mengambil barang yang diminta ke logistic umum.
C. Penerimaan barang
Barang yang diterima diperiksa jumlah, dan tanggal kadaluarsa.Kemudian dicatat sebagai
stok masuk.
D. Pelabelan Reagensia
Reagensia yang diterima diberi label, nama reagensia, tanggal kadaluarsa dan urutan
penggunaan.
9
E. Pendistribusian dan Penggunaan Reagensia
Pengguna Reagensia dicatat oleh petugas logistic dan pelaksana laboratorium dicatat pada
form serah terima reagensia dan alkes.
F. Evaluasi Reagensia
Semua reagensia dilakukan evaluasi secara berkala oleh petugas logistic setiap bulan dan
dilaporkan kepada kepala instalasi laboratorium.
10

BAB IV
DOKUMENTASI

Semua kegiatan pengelolaan laboratorium didokumentasikan berupa :


1. Surat permintaan reagensia dan alkes setiap bulan
2. Tanda terima barang dan alkes dari vendor
3. Tanda terima barang dari logistic umum RS
4. Tanda terima barang keluar
5. Kartu stok
6. Laporan evaluasi reagensia bulanan
11

Anda mungkin juga menyukai