Anda di halaman 1dari 36

PEDOMAN

PELAYANAN
LABORATORIUM

RSU ABDHI FAMILI 2022

i
RUMAH SAKIT UMUM ABDHI FAMILI
Jl. KH. Moh. Ikrom RT.002 RW.001 Wringinrejo Kec. Gambiran Kab. Banyuwangi
Telp. 0333-842219 Fax. 0333-842723, email:rsuabdhifamilibwi@gmail.com

SK
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM ABDHI FAMILI

NOMOR:
0754/DI/SK/AF/VIII/2022

TENTANG

PEDOMAN PELAYANAN LABORATORIUM


RUMAH SAKIT UMUM ABDHI FAMILI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM ABDHI FAMILI

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan laboratorium di RSU


Abdhi Famili, maka perlu disusun suatu pedoman pelayana
laboratorium di lingkungan RSU Abdhi Famili
b. Bahwa sehubungan dengan yang dimaksud pada huruf a, maka perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSU Abdhi Famili.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit;
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
364/MENKES/SK/III/2003 Tentang Laboratorium Kesehatan;
3. Permenkes RI No.411/MENKES/PER/III/2010 tentang
Laboratorium Klinik Permenkes RI No.43 Tahun 2013 tentang Cara
Penyelenggaraan Laboratorium Klinik Yang Baik

ii
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSU ABDHI FAMILI TENTANG


PEDOMAN PELAYANAN LABORATORIUM RSU ABDHI FAMILI
PERTAMA : Pedoman Pelayanan Laboratorium RSU Abdhi Famili adalah sebagai mana
terlampir dalam keputusan ini.
KEDUA : Pedoman dimaksud dalam Diktum pertama agar digunakan sebagai acuan
oleh Laboratorium Rumah Sakit Umum Abdhi Famili dalam pelayanan
laboratorium
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal efektif dan berlaku selama 3(tiga)
tahun dengan ketentuan peralihan implementasi terhitung 1(satu)hari sesuai
dari tanggal terbit.
KEEMPAT : Keputusan ini akan dilakukan pemantauan, evaluasi, dan perbaikan sesuai
dengan kebutuhan organisasi dan mengacu pada peraturan perundangan
serta evidence-based practice lainnya yang relevan.

Ditetapkan di : Gambiran
Pada tanggal : 15 Agustus 2022

Direktur,

dr. Aini Adetya Dewik

iii
DAFTAR ISI

`DAFTAR ISI .........................................................................................................................................iv


KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................. 1
B. Maksud dan Tujuan ...................................................................................................................... 1
C. Ruang Lingkup ............................................................................................................................. 2
D. Batasan Operasional ..................................................................................................................... 2
E. Landasan Hukum ......................................................................................................................... 7
BAB II PENGERTIAN DAN TUJUAN.................................................................................................. 8
2.1 Pengertian....................................................................................................................................... 8
2.2 Tujuan ........................................................................................................................................... 8
BAB III STANDAR KETENAGAAN .................................................................................................... 9
3.1 Kualifikasi dan Distribusi Sumber Daya Manusia ......................................................................... 9
3.2 Distribusi Ketenagaan .................................................................................................................. 10
3.3 Pengaturan Jaga (Jadwal Pelayanan Laboratorium)..................................................................... 11
BAB IV STANDAR FASILITAS LABORATORIUM ........................................................................ 12
4.1 Denah Instalasi Laboratorium ...................................................................................................... 12
4.2 Standart Fasilitas .......................................................................................................................... 12
BAB V TATA LAKSANA PELAYANAN .......................................................................................... 14
5.1 PENDAFTARAN DAN PENCATATAN ................................................................................... 14
5.2 PROSEDUR PEMERIKSAAN ................................................................................................... 18
5.3 PENYERAHAN HASIL .............................................................................................................. 20
5.4 PENGARSIPAN ATAU PENYIMPANAN ARSIP .................................................................... 24
5.5 PELAYANAN DARAH .............................................................................................................. 24
5.6 PENGOLAHAN LIMBAH .......................................................................................................... 27
5.7 PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI ALAT ........................................................................... 29
5.8 INSPEKSI DAN PENGETESAN ALAT .................................................................................... 30
5.8 TROUBLE SHOOTING .............................................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 31

iv
KATA PENGANTAR

Undang-undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan antara lain


mencantumkan bahwa hak dan kewajiban setiap orang untuk memperoleh
derajat kesehatan yang optimal serta wajib ikut serta dalam memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan. Dicantumkan pula bahwa tenaga
kesehatan dalam melakukan tugasnya wajib dan berkewajiban untuk
mematuhi standar profesi dan standar pelayanan.
Atas dasar itu demi keseragaman maka kami menyusun Buku
Pedoman Pelayanan Laboratorium Rumah Sakit Umum Abdhi Famili.
Sebagai bagian dari pelayanan kesehatan, pelayanan laboratorium perlu
meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan pemeriksaan dalam arti
kuantitatif, dapat melayani pemeriksaan yang diminta juga harus
meningkatkan mutu pemeriksaan laboratorium yang bermutu sehingga
dapat dipercaya. Disadari bahwa untuk dapat menyelenggarakan pelayanan
laboratorium sangat tergantung dengan berbagai faktor antara sumber daya
manusia, sarana, prasarana, peralatan dan lain sebagainya. Dengan
demikian dibutuhkan pedoman dengan menerapkan prinsip pelayanan di
laboratorium.
Penyusunan buku ini dilakukan bersama – sama dengan Tim
Laboratorium Rumah Sakit Umum Abdhi Famili. Kami menyadari bahwa
Buku Pedoman Pelayanan Laboratorium Rumah Sakit Umum Abdhi
Famili ini masih belum sempurna, sehingga saran dan kritik kami harapkan
untuk penyempurnaan lebih lanjut

Gambiran, September 2022

Tim Penyusun

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan
pemeriksaan specimen klinik untuk dapatkan informasi tentang kesehatan perorangan
terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit, dan
pemulihan kesehatan.

Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang


diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan, pencegahan dan pengobatan
pasien. Laboratorium klinik tidak hanya berfungsi membantu penetapan diagnosa dan
penatalaksanaan penderita, tetapi juga dapat berfungsi sebagai sarana untuk memastikan
diagnosa. Oleh karena itu laboratorium di rumah sakit menempati kedudukan sentral.
Kedudukan yang penting itu, maka tanggung jawab laboratorium makin lama makin
bertambah besar.

Pelayanan yang cepat, tepat dan cermat hanya dapat terwujud apabila laboratorium
didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai dan berfungsi dengan baik, serta
didukung oleh petugas yang profesional, pengelola maupun pelaksana yang terdidik dan
sadar akan tanggung jawabnya.

Laboratorium melayani pemeriksaan pasien rawat inap, rawat jalan.Semua


pemeriksaan dilakukan oleh tenaga ahli analis kesehatan yang kompeten dalam
bidangnya.Pemeriksaan Pre analitik, analitik, dan pasca analitik dilakukan sesuai
dengan standart prosedur yang baik, sehingga menghasilkan hasil yang akurat.Dalam
pemeriksaan dibutuhkan suatu reagensia dan peralatan yang baik. Untuk menjaga
kualitas reagensia dan peralatan, Laboratorium Rumah sakit melakukan control mutu
alat dan reagensia secara berkala seperti kalibrasi alat, cara pendistribusian reagensia,
penyimpanan reagensia, dan pengetesan reagensia.

Oleh karena itu penting untuk disusun suatu buku pedoman sebagai bahan acuan
bekerja di laboratorium.

B. Maksud dan Tujuan


1. Maksud
Maksud disusun Pedoman Pelayanan Laboratorium RSU Abdhi Famili adalah untuk
digunakan sebagai pedoman atau acuan bagi para Teknisi Laboratorium Medis RSU
Abdhi Famili dalam pelayanan laboratorium.
2. Tujuan
Pedoman ini dibuat sebagai acuan pelayanan Laboratorium di RSU Abdhi famili, hal
ini karena pemeriksaan laboratorium adalah salah satu komponen penting dalam

1
penatalaksanaan pasien yang dapat berperan meningkatkan mutu diagnosa klinik,
sehingga pengobatan terhadap pasien menjadi lebih terarah.

C. Ruang Lingkup
Pelayanan laboratorium adalah hasil yang ditimbulkan oleh kegiatan pada
titik temu antara pihak laboratorium dan pasien oleh berbagai kegiatan internal
laboratorium, dalam hal ini laboratorium melakukan pelayanan material mencakup
pra analitik, analitik, pasca analitik dan pelayanan pribadi mencakup interaksi pihak
laboratorium dengan pasien, merupakan kerja secara kualitas dan kuantitas seorang
petugas laboratorium dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya yaitu : Penampilan fisik (tangibility) ,
kehandalan (reliability) , ketanggapan (responsiveness), jaminan keamanan
(assurance ), dan sikap peduli (empati ).
Pelayanan Laboratorium di RSU Abdhi Famili mempunyai ruang lingkup
Laboratorium Klinik. Memberikan pelayanan laboratorium kepada masyarakat yang
akuat, teratur dan, nyaman selama 24 jam dengan pembagian dinas3 shift. Pasien
yang bisa mendapatkan pelayanan laboratorium di Rumah Sakit Umum Abdhi
Famili adalah pasien instalasi gawat darurat, pasien rawat jalan, pasien rawat
inap,pasien yang ingin mendapatkan pelayanan laboratorium di Rumah Sakit Umum
Abdhi Famili.

D. Batasan Operasional
a. Laboratorium
Laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan
pemeriksaan spesimen klinik yang berasal dari manusia seperti darah, urine, dan
lain-lain. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan
seseorang terutama untuk menunjang diagnosis penyakit,penyembuhan
penyakit,dan pemulihan kesehatan,dan laboratorium RSU Abdhi famili beroprasi
setiap hari 24 jam terbagi dalam 3 shift sesuai pembagian jam dinas.

Laboratorium ini sering dibagi atas sejumlah bagian :


1) Kimia klinik umumnya menerima sampel serum. Sering kali bagian ini
merupakan pemeriksaan rutin yang terbanyak. Pemeriksaan kimia klinik
untuk mengetahui kadar beragam analit dalam serum atau plasma (Glukosa
darah, Kolesterol, Trigliserid, Asam Urat, Albumin, Billirubin, Urea/Bun,
Kreatinin, SGPT, SGOT).
2) Hematologi umumnya membutuhkan sampel darah untuk pemeriksan
Hematologi meliputi. (Darah lengkap , Hemoglobin,Bleeding time,Clotting
time)

2
3) Imunologi umumnya membutuhkan sampel darah untuk pemeriksan
Imunologi meliputi (Widal, HIV, HbsAG, Golongan darah,).
4) Urinalisis merupakan pemeriksaan air seni untuk sejumlah analit, (Protein
urine, Sedimen urin, Urin lengkap).
b. Pengambilan sampel adalah prosedur pelaksaan proses pengeluaran dan
pengumpulan sebagai bagian dari langkah-langkah pemeriksaan laboratorium.
c. Penerimaan spesimen adalah suatu prosedur untuk menerima permintaan atau
blanko permintaan di sertai spesimen bahan pemeriksaan.
d. Pengumpulan spesimen merupakan tata cara mendapatkan spesimen sebelum
sampai ke laboratorium yang dituju.
e. Spesimen Infeksius adalah semua spesimen yang berasal dari manusia yang
mengandung patogen penyebab infeksi atau yang dinyatakan infeksius oleh yang
berwenang seperti, dokter, ilmuan, perawat, dan lain-lain.
f. Pemeriksaan cito adalah pemeriksaan yang harusdikerjakan segera, setelah pasien
/ spesimen dikirim ke laboratorium. Petugas labortorium harus mengerjakan lebih
dahulu permintaan cito, berdasarkan permintaan dokter dalam waktu 30 menit.
g. Pemeriksaan hasil laboratorium kritis adalah pelaporan hasil pemeriksaan
laboratorium oleh petugas laboratorium yang termasuk dalam daftar nilai kritis
kepada petugas ruang.
h. Waktu tunggu pemeriksaan laboratorium adalah tenggang waktu pemeriksaan
mulai pengambilan sampel hingga penyerahan hasil pemeriksaan.
i. Kalibrasi alat adalah suatu kegiatan yang merupakan salah satu komponen
kegiatan pemantapan mutu internal yang dilakukan pada masing-masing alat
secara berkala untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan
laboratorium.
j. Pengelolaan alat merupakan suatu kegiatan dari mulai perencanaan, pengadaan,
penggunaan, pemeliharaan dan penghapusan peralatan laboratorium dengan
tujuannyaagar alat dapat dimanfaatkan secara optimal, layak pakai dan tepat.
Optimalisasipenggunaan bertujuan agar usia pakai lebih besar dari biaya investasi,
sedangkan layakpakai bertujuan agar pengguna alat mendapatkan perlindungan
dan pelayanan yangbermutu.
k. Pengelolaan Barang logistik adalah upaya penyelenggaraan sarana berupa alat
rumah tangga, alat tulis kantor maupun barang cetakan yang dibutuhkan sehari-
hari untuk menyelenggarakan kegiatan laboratorium klinik.
l. Kekosongan reagen adalah pemakaian reagensia yang sudah ditetapkan tidak bisa
tersedia karena kekosongan stok ysng terjadi karena Kekosongan stok dari
distributor, Kekosongan stok dari pabrik atau stop produksi, Menjelang ED dari
ketersediaan distributor, Kekosongan karena telat Order.

3
m. Pemeliharaan alat-alat laboratorium merupakan salah satu upaya untuk
mempertahankan sistem kerja peralatan laboratorium dalam kondisi sesuai
standard an mempunyai ketepatan dan ketelitian yang tinggi.
n. Pengadaan reagen dan bahan habis pakai merupakan upaya untuk mengadakan
reagen dan bahan habis pakai yang berada dibawah stok minimal.
o. Pengecekan stok reagen dan bahan habis pakai dilakukan secara berkala setiap
bulananya untuk menjamin ketersediaan pemakaian satu bulan kedepan.
p. Pelabelan identifikasi spesimen adalah pemberian identitas pasien lengkap nama,
no rekam medis, tanggal lahir, disetiap wadah spesimen
q. Pengelolaan reagensia merupakan kegiatan dalam melakukan pengendalian reagen
meliputi, penerimaan, penyimpanan, dan distribusi reagen.
r. Penyimpanan spesimen adalah suatu cara penyimpanan bahan pemeriksaan sesuai
dengan sifat masing-masing bahan.
s. Penyerahan hasil laboratorium adalah tata cara penyerahan hasil pemeriksaan
laboratorium kepada petugas atau perawat yang bertugas.
t. Pemantauan suhu dan kelembapan ruang laboratorium didefinisikan sebagai
kegiatan rutin yang di lakukan oleh petugas unit di ruang pelayanan laboratorium
untuk memantau kondisi suhu dan kelembapan, maupun lemari pendingin ruangan
laboratorium.
u. Pembuangan bahan infeksius merupakan semua kegiatan pembuangan limbah
infeksius yang berasal dari laboratorium.
v. Alat – alat laboratorium
1) Hematologi analyzer adalah pemeriksaan darah lengkap yang meliputi Hb,
Lekosit, Eritrosit, Trombosit, Hematokrit, Hitung jenis meliputi limfosit,
granulosit, dalam jumlah serta prosen menggunakan sistem analyzer
sehingga hasil yang dikeluarkan hasil total seluruh pemeriksaan darah
lengkap kecuali laju endap darah.
2) Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk
dilihat secara kasat mata. Mikroskop merupakan alat bantu yang dapat
ditemukan hampir diseluruh laboratorium untuk dapat mengamati
organisme berukuran kecil.
3) Centrifuge adalah alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi,
menyebabkan partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung
centrifuge.
4) Spektrofotometer merupakan salah satu alat yang digunakan untuk
menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif
yang di dasarkan pada interaksi antara analit dengan cahaya.

4
w. Jenis pemeriksaan laboratorium
1) Pemeriksaan laju endap darah metode westergren merupakan pemeriksaan
penunjang antara lain sebagai pemeriksaan penunjang fisik dan anamnesis
pasien.
2) Pemeriksaan Bleeding time metode duke adalah pemeriksaan untuk
mengetahui pendarahan atau waktu yang diperlukan untuk berhentinya
darah mengalir menggunakan metode duke.
3) Pemeriksaan urine metode carik celup adalah pemeriksaan urine yang
sangat praktis, dengan cara mencelupkan strip kedalam urine sehingga
didapatkan hasil sebanyak 10 parameter,yaitu pH, berat jenis, protein,
glukosa, urobilinogen, billirubin, leukosit, keton, dan nitrit,darah.
4) Pemeriksaan Kolesterol metode enzimatik merupakan kolesterol yang
dibebaskan dari lipoprotein oleh ditergent cholesterol –esterase
menghidroisa ester-ester tersebut dan H2O2 dibentuk dari cholesterol dalam
proses oksida enzimatik untuk cholesterol oxidase.
5) Pemeriksaan waktu pembekuan clooting time merupakan sejumlah darah
segera di ambil dari vena masukkan kedalam tabung yang berukuran
tertentu dan diukur waktunya dari mulai darah keluar dari spuit sampi darah
tersebut membeku dalam tabung.
6) Pemeriksaan creatinin metode jaffe merupakan Creatinine dengan Picric
Acid dalam larutan alkaline membentuk senyawa yang berwarna kuning
orange. Picric Acid dalam konsentrasi rendah yang digunakan dalam metode
ini tidak menyebabkan pengendapan protein. Konsentrasi zat warna yang
terbentuk dalam waktu reaksi yang tertentu merupakan ukuran dengan
konsentrasi creatinine.
7) Pemeriksaan hemoglobin metode drabkin adalah pemeriksaan hemoglobin
yang diubah menjadi cyanmethemoglobin dalam larutan yang berisi larutan
kalium ferfisi anida dan kalium sianida.
8) Pemeriksaan protein urine metode asam sulfosalicyl 20% adalah protein
urine jika direaksikan dengan asam sulfosalisilat maka akan menimbulkan
endapan.
9) Pemeriksaan rhesus merupakan pemeriksaan laboratorium dengan sampel
darah untuk menentukan jenis antigen yang terdapat pada permukaan sel
darah.
10) Pemeriksaan sedimen urine secara mikroskopis adalah pemerikssan urine
secara mikroskopis untuk mengetahui kelainan pada ginjal dan saluran
kemih, dikerjakan dengan cara pemusingan dengan kecepatan dan waktu
tertentu sehingga di dapatkan supernatanya.

5
11) Pemeriksaan ast atau sgot metode modifikasi ifcc adalah pemeriksaan faal
hati yang mendeteksi kelainan hati, termasuk jantung, ginjal serta organ
dalam lainnya dengan metode kinetic.
12) Pemeriksaan alt/sgpt metode modifikasi ifcc merupakan pemeriksan faal
hati yang mendeteksi kelainan hati saja dengan metode kinetic.
13) Pemeriksaan urea/bun metode urease adalah hasil akhi metabolism protein
berasal dari asam amino yang telah di pindah amonianya di dalam hati dan
mencapai ginjal, dan di ekresikan rata-rata 30 gram sehari.
14) Pemeriksaan widal adalah suatu pemeriksaan untuk mengetahui penyakit
typhoid dengan memeriksa adanya antibody dalam serum.
15) Pemeriksaan Uric Acid metode enzimatik trinder atau asam urat adalah
suatu produk akhir dari metabolisme purin atau primate yang tidak larut
dalam air, endapanya dalam bentuk Kristal pada persendian dan ginjal
menyebabkan penyakit pirai.
16) Pemeriksaan duplo adalah pemeriksaan ulang pada pemeriksaan.
17) Pemeriksaan trigliserida adalah sebuah gliserida, yaitu ester dari gliserol dan
tiga asam lemak. Trigliserida merupakan penyusun utama minyak nabati
dan lemak hewani.
18) Pemeriksaan albumin adalah pemeriksaan kadar albumin dalam darah
pasien secara kolorimetris yang menggunakan dasar perubahan absorbansi
larutan zat warna oleh lbumin.
19) Pemeriksaan glukosa darah adalah suatu jenis pemeriksaan yang berguna
untuk mengetahui kadar glukosa yang terkandung dalam darah seseorang
dengan metode enzimatis.
20) Pemeriksaan golongan darah adalah suatu prosedur pemeriksaan untuk
mengetahui jenis golongan darah seseorang.
21) Pemeriksaan HbsAg adalah tes kualitatif imunologi secara aliran lateral
untuk mendeteksi HBsAG pada serum atau plasma.
22) Pemeriksaan Anti HIV adalah pemeriksaan yang meliputi deteksi antibody
hiv 1-2 dan subtype O dalam darah,serum,plasma oleh protein immune
dominant pada virus HIV yang sudah di lemahkan dalam membrane dan
akan membentuk garis ungu kemerahan pada region T.
x. Pemantapan Mutu (quality assurance) laboratorium kesehatan adalah semua
kegiatan yang ditujukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil
pemeriksaan laboratorium. Pemantapan Mutu terbagi menjadi 2 :
1) Pemantapan Mutu Internal (Internal Quality Control) adalah kegiatan
pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh masing – masing
laboratorium secara terus menerus agar tidak terjadi atau mengurangi

6
kejadian error/penyimpangan sehingga diperoleh hasil pemeriksaan yang
tepat.
2) Pemantapan Mutu Eksternal (PME) adalah kegiatan yang diselenggarakan
secara periodik oleh pihak lain diluar laboratorium yang bersangkutan untuk
memantau dan menilai penampilan suatu laboratorium dalam bidang
pemeriksaan tertentu. Penyelenggaraan kegiatan Pemantapan Mutu
Eksternal dilaksanakan oleh pihak pemerintah, swasta atau internasional.
Setiap laboratorium kesehatan wajib mengikuti Pemantapan Mutu Eksternal
yang diselenggarakan oleh pemerintah secara teratur dan periodik meliputi
semua bidang pemeriksaan laboratorium.
y. Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) laboratorium merupakan bagian dari
pengelolaan laboratorium secara keseluruhan. Laboratorium melakukan berbagai
tindakan dan kegiatan terutama berhubungan dengan spesimen yang berasal dari
manusia maupun bukan manusia.Bagi petugas laboratorium yang selalu kontak
dengan spesimen, maka berpotensi terinfeksi kuman patogen.Potensi infeksi juga
dapat terjadi dari petugas ke petugas lainnya, atau keluarganya dan ke
masyarakat.Untuk mengurangi bahaya yang terjadi, perlu adanya kebijakan yang
ketat.Petugas harus memahami keamanan laboratorium dan tingkatannya,
mempunyai sikap dan kemampuan untuk melakukan pengamanan sehubungan
dengan pekerjaannya sesuai SOP, serta mengontrol bahan/spesimen secara baik
menurut praktik laboratorium yang benar.
z. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan Pelaporan kegiatan laboratorium diperlukan dalam perencanaan,
pemantauan dan evaluasi serta pengambilan keputusan untuk peningkatan
pelayanan laboratorium. Untuk itu kegiatan ini harus dilakukan secara cermat dan
teliti, karena kesalahan dalam pencatatan dan pelaporan akan mengakibatkan
kesalahan dalam menetapkan suatu tindakan. Hasil di ketik pada computer dan
waktu yang di butuhkan yaitu 10 menit.
E. Landasan Hukum
1) Permenkes no 411/MENKES/PER/III/2010 tentang Laboratorium Klinik
2) Kepmenkes RI No : 370/Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Ahli
Teknologi Laboratorium Kesehatan
3) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1792/MENKES/SK/XII/2010
4) Menteri Kesehatan RI No : 129/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
5) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
298/Menkes/SK/III/2008
6) Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 364/MENKES/SK/III/2003.

7
BAB II
PENGERTIAN DAN TUJUAN

2.1 Pengertian
Laboratorium klinik adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pelayanan
pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi
klinik, imunologi klinik, patologi anatomi dan atau bidang lain yang berkaitan dengan
kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit,
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan (Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
364/MENKES/SK/III/2003).

2.2 Tujuan
Pedoman pelayanan Laboratorium ini dibuat sebagai acuan dalam melaksanakan
kegiatan pelayanan laboratorium :
a. Menyaring berbagai penyakit dan mengarahkan tes ke penyakit tertentu.
b. Menegakkan atau menyingkirkan diagnosis.
c. Memastikan diagnosis dari diagnosis dugaan.
d. Menentukan beratnya penyakit.
e. Menentukan tahap penyakit.
f. Membantu menentukan rawat inap.
g. Membantu dalam menentukan terapi atau pengelolaan dan pengendalian penyakit.
h. Membantu ketepatan terapi.
i. Memonitor terapi.
j. Menghindari kesalahan terapi dan pemborosan obat setelah ditemukan diagnosis.
k. Membantu mengikuti perjalanan penyakit.
l. Memprediksi atau menentukan ramalan (prognosis) penyakit.
m. Membantu menentukan pemulangan pasien rawat inap.
n. Mengetahui status kesehatan umum (general check up).

8
BAB III
STANDAR KETENAGAAN

3.1 Kualifikasi dan Distribusi Sumber Daya Manusia


Kualifikasi dan distribusi pegawai perlu dilakukan dalam merencanakan kebutuhan
tenaga laboratorium. Sedangkan distribusi Sumber Daya Manusia adalah tindakan
pengelompokan pegawai sesuai dengan ilmu dan daya kompetisi yang dimiliki. Struktur
ketenagaan di laboratorium :
a. Kepala Instalasi Laboratorium
1) Kompetensi :
(a) Dokter spesialis patologi klinik
(b) Dokter umum yang berkompeten dalam bidang Laboratorium Klinik.
2) Tugas :
Sebagai penanggung jawab atas pemeriksaan yang dilakukan oleh
Laboratorium Rumah Sakit.
3) Kebutuhan
Sejumlah 1 orang
b. Kepala Ruangan Laboratorium
1) Kompetensi :
Minimal lulusan D III Analis Kesehatan yang berpengalaman sekurang-
kurangnya 1 tahun dalam bidang Laboratorium Klinik.
2) Tugas :
Mengoraganisir, mengatur serta mengontrol kinerja dari staff Laboratorium,
agar pemeriksaan tetap berjalan dengan baik.
3) Kebutuhan :
Sejumlah 1 orang
c. Staff Laboratorium

1) Kompetensi :
Minimal lulusan DIII Analis Kesehatan untuk Laboratorium
2) Tugas :
Melaksanakan pemeriksaan spesimen
3) Kebutuhan :
Sejumlah 2 orang
d. Staff administrasi
1) Kompetensi :
Minimal lulusan SMA atau sederajat yang berpengalaman dalam bidang
rumah sakit sekurang-kurangnya 1 tahun.
2) Tugas :
9
Melaksanakan administrasi laboratorium.
3) Kebutuhan :
Sejumlah 1 orang
e. Tugas Ka. Instalasi Laboratorium
1. Menyusun rencana kerja dan kebijakansanaan teknis laboratorium
2. Menentukan pola dan tata cara kerja
3. Memimpin pelaksanaan kegiatan teknis laboratorium
4. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan
laboratorium
5. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan pemantapan mutu
6. Memberikan pendapat terhadap hasil pemeriksaan laboratorium
7. Memberikan konsultasi atas dasar hasil pemeriksaan laboratorium, dan
8. Memberikan masukan kepada manajemen laboratorium mengenai
pelaksanaan kegiatan laboratorium.
f. Tugas Tenaga analis kesehatan dan tenaga teknis yang setingkat mempunyai tugas
dan tanggung jawab

1) Melaksanakan pengambilan dan penanganan bahan pemeriksaan


laboratorium sesuai standart pelayanan dan standar operasional prosedur

2) Melaksanakan kegiatan pemantapan mutu, pencatatan dan pelaporan

3) Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan kerja laboratorium, dan

4) Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab teknis laboratorium atau


tenaga teknis lain.

No JENIS TENAGA KUALIFIKASI JUMLAH


Dokter spesialis patologi
1 Ka.Instalasi Laboratorium 1
klinik
2 Ka.Ruangan Laboratorium D III Analis Kesehatan 1

3 Staf Pelaksana DIII Analis Kesehatan 3

4 Administrasi SMA atau Sederajat 1

JUMLAH 6

3.2 Distribusi Ketenagaan


Distribusi ketenagakerjaan untuk petugas laboratorium. Terdiri dari kepala instalasi dan
petugas laboratorium.
a) Uraian Pekerjaan
Kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh petugas laboratorium adalah sebagai
berikut :
1) Registrasi Pasien

10
2) Pemberian label sampel
3) Persiapan sampling
4) Pengambilan hasil pemeriksaan
5) Penulisan hasil pemeriksaan
6) Mengarsip hasil pemeriksaan

b) Pengambilan sampel
1) Sampel Darah
- Sampel darah vena
2) Sampel Urin
- Urin lengkap
- Urin rutin
c) Pemeriksaan laboratorium rutin
1) Pemeriksaan hematologi
2) Pemeriksaan Kimia Klinik
3) Pemeriksaan Urinalisa
d) Persiapan dan Tata laksana pemeriksaan
1) Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pengambilan sampel
2) Memberi label pada tabung sampel pasien

e) Analisa Sampel
1) Pemeriksaan sampel
2) Memastikan tidak adanya kesalahan pasien
3) Memastikan kualitas hasil pemeriksaan
4) Menginput hasil pemeriksaan
5) Merapikan hasil dan formulir permintaan dari dokter dan memberi identitas
pada amplop
3.3 Pengaturan Jaga (Jadwal Pelayanan Laboratorium)
1. Jadwal :

a. Setiap hari kerja

b. Sift 24 jam

2. Pengaturan jaga :

a. Shiff pagi : pukul 07.00 WIB - 14.00 WIB.

b. Shiff sore : pukul 14.00 WIB - 20.00 WIB.

c. Shiff malam: pukul 20.00 WIB - 07.00 WIB

3. Pelayanan gawat darurat

a. Setiap hari

b. 24 jam
11
BAB IV
STANDAR FASILITAS LABORATORIUM

4.1 Denah Instalasi Laboratorium

WASTAFEL

MEJA KOMPUTER
MEJA ANALISA

MEJA REGISTER

PINTU MASUK

4.2 Standart Fasilitas


Instalasi laboratorium memiliki fasilitas ruangan yang terdiri dari :
a. Ruang Analisa
Digunakan sebagai ruang untuk melakukan pemeriksaan laboratorium, yang
didalamnya memiliki fasilitas :
1) 1 buah alat hematology analyzer
2) 1 buah spektrofotometer
3) 5 buah micropippet
4) 1 buah microskop
5) 1 buah centrifuge
6) 1 buah AC
7) 1 buah kursi kerja

12
8) 1 buah tempat sampah medis dan non medis

b. Ruang Registrasi
Digunakan sebagai ruang untuk melakukan pengisian data pasien, yang di
dalamnya memikiki fasilitas:
1) 1 buah komputer
2) 1 buah cpu
3) 1 buah ups
4) 1 buah printer
5) 2 buah buku folio bergaris
6) 2 buah kursi kerja

13
BAB V
TATA LAKSANA PELAYANAN

5.1 PENDAFTARAN DAN PENCATATAN


A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Petugas menerima formulir permintaan laboratorium dari IGD, rawat jalan atau
rawat inap.
2. Memilah atau menyeleksi jenis pemeriksaan yang diminta untuk pasien rawat
jalan.
3. Bila pemeriksaan rutin bisa langsung dikerjakan setelah melalui persyaratan
tekhnis administrasi.
4. Bila pemeriksaan khusus :
a. Untuk pasien rawat jalan :
1) Dipersiapkan terlebih dahulu (dipuasakan) tergantung pemeriksaan
yang di minta (Glukosa, cholesterol, Uric acid).
2) Diberi penjelasan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan baik
secara lisan maupun tertulis.
3) Dijanjikan hasil pemeriksaan selesai pada tanggal yang ditentukan
dengan memberikan formulir untuk pengambilan hasil sesuai dengan
tanggal selesai hasil.
b. Untuk pasien rawat inap :
Semua persiapan pemeriksaan dilakukan oleh petugas ruangan yang telah
berkoordinasi terlebih dahulu dengan petugas laboratorium.
1) Pasien umum atau tunai biaya pemeriksaan harus dibayar langsung
dikasir, kemudian petugas kasir memberikan stampel lunas sebagai
tanda bahwa pasien telah selesai administrasinya.
2) Apabila proses administrasi telah selesai maka pasien bisa dilakukan
pemeriksaan. Semua pasien rawat jalan harus registrasi dahulu di
pendaftaran, untuk pasien rawat inap petugas medis memberikan
formulir permintaan pemeriksaan setelah itu petugas laboratorium
akan melakukan pemeriksaan yang diminta dan untuk pembayarannya
akan disertakan kuitansi berikut hasil laboratorium.
3) Pasien APS dapat dilayani jika klinis pemeriksaan yang akan
dilakukan jelas (misal: seri DHF, Typhoid, Gula Darah Sewaktu,
Lemak Lengkap, Golongan Darah) diluar itu jika klinis tidak jelas,
maka petugas laboratorium akan mengarahkan pasien untuk periksa ke
dokter terlebih dahulu.

14
B. PEMBERIAN IDENTITAS SPESIMEN
Pemberian identitas sampel menggunakan label dari rekam medis yang berisi :
a. Nama Pasien
b. No Rekam Medis
c. Tanggal Lahir
C. IDENTIFIKASI SPESIMEN
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam identifikasi spesimen
a. Ada tidaknya hemolisa
b. Ada tidaknya bekuan
c. Amati kesesuaian jenis sample yang diterima dengan parameter
pemeriksaan
d. Kesesuaian jumlah sample dengan kebutuhan pemeriksaan
e. Waktu pengambilan sample
f. Kesesuaian dengan anti koagulan
D. PENCATATAN SPESIMEN
Pencatatan spesimen dilakukan secara komputerisasi yang meliputi :
a. Nama Pasien
b. Tanggal Lahir
c. Jenis Kelamin
d. Alamat
e. Nomor Rekam Medis
f. Tanggal pemeriksaan
g. Nomor Laborat
h. Ruangan
i. Jam sampel yang diterima
j. Jam sampel selesai diperiksa
k. Pemeriksa
E. PENOMORAN SPESIMEN
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian nomor sampel :
a. Nomor laboratorium terdiri dari 8 digit
b. 2 digit pertama menunjukan tahun
c. 2 digit berikutnya menunjukan bulan
d. 2 digit berikutnya menunjukan tanggal
e. 2 digit terahir menunjukkan no register laboratorium
F. PERSIAPAN PEMERIKSAAN
a. Persiapan pemeriksaan dilakukan untuk pemeriksaan yang diharuskan puasa
terlebih dahulu ( misal : Gula Darah Puasa/2 Jam PP, Cholesterol Lengkap,)
b. Persiapan pemeriksaan yang diharuskan puasa meliputi :
c. Pasien berpuasa dari malam hari dan hanya dipeerbolehkan minum air putih

15
1) Pasien berpuasa minimal 10 – 12 jam
2) Pada pagi keesokan harinya pasien diambil darah oleh petugas
laboratorium masih dalam keadaan puasa
3) Pasien tiba di instalasi laboratorium setengah jam sebelum habis
waktu puasa 12 jam
4) Apabila pasien datang dalam keadaan puasa yang telah lebih dari 12
jam,maka pemeriksaan tidak bisa dilakukan
5) Apabila pasien datang dalam keadaan puasa yang masih kurang dari
10 jam, maka pasien harus menunggu hingga minimal puasa 10 jam
G. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
a. Pemeriksaan laboratorium rutin terdiri dari hematologi rutin, kimia klinik rutin,
Urinalisa, Immuno/Serologi rutin. Adapun ketentuan pelaksanaan pemeriksaan
sebagai berikut :
1) Mempersilahkan pasien untuk duduk
2) Membaca formulir permintaan pemeriksaan laboratorium ( Lihat identitas
pasien, pemeriksaan yang diminta, dan diagnosa )
3) Menginput kedalam Billing Rumah Sakit
4) Mempersiapan peralatan sampling dan pemberian label pada tabung yang
akan dipergunakan
b. Apabila ada pemeriksaan urinalisa,maka pasien dipersilahkan berkemih terlebih
dahulu di toilet yang telah disediakan dan sampel ditampung didalam pot urin
yang telah dipersiapkan oleh petugas laboratorium
c. Apabila pemeriksaan yang diminta adalah darah lengkap atau kimia klinik rutin
dan pasien telah dewasa, dan darah yang dibutuhkan untuk pemeriksaan banyak,
maka biasanya dipakai salah satu vena dalam fossa cubiti,pada vena bayi jugularis
superficialis atau juga darah dari sinus sagittalis superior
d. Apabila pasien anak – anak dan pemeriksaan yang diminta sedikit,makabisa
menggunakan darah perifer
e. Setelah itu petugas laboratorium akan melakukan prosedur phlebotomy
f. Setelah sampel didapat,maka petugas laboratorium akan melakukan pemeriksaan
didalam ruang analisa sesuai dengan formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium
g. Setelah selesai,petugas kemudian menginput hasil kedalam komputer
h. Mencatat semua hasil serta jam pemeriksaan dan selesai hasil dan jumlah harga
pemeriksaan kedalam buku registrasi laboratorium
i. Hasil yang sudah ada kemudian diprint untuk kemudian diserahkan kepada
perawat atau kepada pasien apabila pasien tersebut berasal dari dokter diluar
rumah sakit

16
H. PARAMETER PEMRIKSAAN
Adapun parameter pemeriksaan laboratorium yang di lakukan di laboratorium RSU
Abdhi Famili Sebagai Berikut:
1. Pemeriksaan Hematologi
2. Pemeriksaan Imunoserologi
3. Pemeriksaan Urinalisi
4. Pemeriksaan Kimia Klinik
5. Pelayanan Darah
Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan di RSU Abdhi Famili dapat di Lihat
pada tabel berikut:

Daftar Pemeriksaan Laboratorium yang dapat dilakukan di RSU Abdhi


Famili

Jenis Pemeriksaan Jadwal Pemeriksaan Janji penyerahan hasil


30 menit setelah sampel diterima
(tanpa crosscheckmanual, tanpa LED
Darah Perifer Lengkap (tanpa
dan pemeriksaanlain)
Setiap hari
LED)
Dapat diminta CITO (hasil keluar
dalam
waktu <15 menit)
1 jam setelah sampel diterima.
GolongandarahABO Rhesus Setiap hari
Dapat diminta CITO
Urinalisisrutin Setiap hari 30 menit setelah sampel diterima
30 menit setelah sampel diterima
TesKehamilan Setiap hari
Dapat diminta CITO

CT Setiap hari 30 menit setelah sampel diterima

BT Setiap hari 30 menit setelah sampel diterima


Dapat diminta CITO
Setiap hari
1 jam setelah sampel diterima

Dapat diminta CITO


Glukosa darahsewaktu Setiap hari
1 jam setelah sampel diterima

Dapat diminta CITO


Glukosadarahpuasa Setiap hari
1jam setelah sampel diterima
Glukosadarah2jamPP Setiap hari 1 jam setelah sampel 2jam pp diterima
1 jam setelah sampel diterima jam
SGOT Setiap hari setelah
sampel diterima Dapat diminta CITO
1 jam setelah sampel diterima
SGPT Setiap hari
Dapat diminta CITO

17
1 jam setelah sampel diterima
Ureum Setiap hari
Dapat diminta CITO
1 jam setelah sampel diterima
Kreatinin Setiap hari
Dapat diminta CITO

Widal Setiap hari 2 jam setelah sampel diterima

HBs Agrapid Setiap hari Dapat diminta CITO CITO

HIV Rapid Setiap hari Dapat diminta CITO


Setiap hari (pada jam
Analisa sperma 3 jam setelah sampel diterima
kerja)

5.2 PROSEDUR PEMERIKSAAN


a. Keluarkan semua reagen yang di butuhkan untuk pemeriksaan, agar reagen berada
di suhu ruangan sebelum melakukan pemeriksaan.
b. Pastikan sampel sudah diberi etiket data pasien meliputi nama, tanggal lahir,
nomer rekam medis.
c. Lakukan sentrifuge atau pemusingan agar mendapatkan serum untuk pemeriksaan
(SGOT, SGPT, bun/urea,creatinin,kolesterol,glukosa,trigliseride,asam urat,
billirubin, anti hiv, hbSAg)
d. Sedangkan untuk pemeriksaan darah lengkap lakukan penginputan data pada layar
alat Analizer mindray BC 20c meliputi : nama,nomer rekam medis, usia, jenis
kelamin, dokter pengirim dan nomer urut pemeriksaan.
e. Lakukan pemeriksaan sesuai dengan permintaan yang di minta pada blanko
permintaan.
f. Jika semua pemeriksaan selesai dikerjakan, kemudian kalukan pengisian hasil di
lembar hasil pemeriksaan dan setelah terisi semua di print.
g. Lembar hasil di tanda tangani oleh petugas yang mengerjakan dan dokter
penanggung jawab.
h. Setelah hasil sudah d tanda tangani, tulis data pasien dan permintaan pemeriksaan
laboratorium pada buku register laboratorium dan untuk hasil pemeriksaan di tulis
di buku hasil
i. Kemudia lakukan pendataan hasil laboratorium dan di tulis d buku expedisi hasil
untuk selanjut nya d serahkan kepada perawat atau petugas yang bertugas.

18
DAFTAR SPESIMEN DENGAN JENIS ANTIKOAGULAN /PENGAWET DAN
WADAH YANG DIPAKAI UNTUK PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DENGAN STABILITASNYA

Jenis Specimen Antikoa


Wadah Stabilitas
Pemeriksaan Jenis Jumlah gulan
HEMATOLOGI
K2/K3E
DTA 1-
Suhu
Hematokrit Darah 2 ml 1,5 G/P
Kamar(6jam )
mg/ml
darah
K2/K3E
DTA 1-
Suhu Kamar (2
LED Westergreen Darah 2 ml 1,5 G/P
Jam)
mg/ml
darah
K2/K3E
DTA 1-
Suhu Kamar (2
LED Wintrobe Darah 2 ml 1,5 G/P
Jam)
mg/ml
darah
K2/K3E
DTA 1-
Suhu Kamar 2
Trombosit Darah 2 ml 1,5 G/P
jam
mg/ml
darah
Masa perdarahan
dan masa
Darah 4 ml
pembekuan
(BT/CT)
KIMIA KLINIK
NaF 20-25˚C (3
Darah 2 ml G/P
Oksalat Hari)
Gula darah 4,5 mg 4˚C(7 hari)
/ml -20˚C(3 bulan)
Serum 2 ml G/P
darah 2-8˚C(12 jam)
20-25˚C(6 hari)
Kolesterol Serum 1 ml G/P 4˚C(6 hari)
-20˚C(6 bulan)
Sesegera
Bilirubin Serum 1 ml G/P
mungkin
20-25˚C (5 hari)
Asam Urat Serum 1 ml G/P 4˚C(5 hari)
-20˚C(6 bulan)
20-25˚C(7 hari)
Kreatinin Serum 1 ml G/P 4˚C(24 jam)
-20˚C(8 bulan)
20-25˚C (>3
hari aktivasi
turun 10%)
GOT Serum 1 ml G/P 4˚C (>3 hari
aktivasi turun
8%)
-20˚C(7 hari)

20-25˚C (>3
hari aktivasi
GPT Serum 1 ml G/P turun 17%)
4˚C(>3 hari)
-20˚C(7 hari)

19
SEROLOGI
2 ml
G/P
Serum 2 ml
Widal G/P
Serum 2 ml 2-8˚C(2-3 hari
HbsAg G/P
Serum Freezer)
Anti HIv

URINALISA
Protein,penetapan
Urin 5 ml P 20-25˚C(4 hari)
kwantitatif
Urin
Rutin(PH,BJ,prot Suhu kamar(1
Urin
ein,glukosa,urobil 15 ml - G/P jam)
Pagi
inogen,bilirubin,k 4-8˚C(1 hari)
eton)
Urin Suhu kamar(1
Sedimen Urin 10 ml - G/P
Pagi jam)
Suhu
Urin
HCG urin 5 ml - G/P kamar(segera)
Pagi
4-8˚C(2hari)
Keterangan :
P : Plastik
G : Gelas
T : Tabung Reaksi
Volume : Untuk jenis pemeriksaan lebih dari satu volume spesimen disesuaikan
dengan kebutuhan

5.3 PELAPORAN HASIL NORMAL LABORATORIUM


A. Tata Laksana Pelaporan Hasil Normal Laboratorium
1. Petugas laboratorium melakukan pengecekan identitas pasien pada tabung sampel
dan blanko permintaan pemeriksaan laboratorium.
2. Petugas laboratorium melakukan pengecekan keadaan sampel apakah terjadi sampel
lisis, iterik atau terjadi bekuan.
3. Setelah melakukan pengecekan, petugas laboratorium membawa sampel ke ruang
pemeriksaan untuk dilakukan pemeriksaan sesuai dengan blanko permintaan.
4. Selanjutnya petugas laboratorium segera melaporkan hasil pemeriksaan
laboratorium kepada dokter Spesialis Patologi Klinik via telpon/lisan.
5. Kemudian petugas laboratorium memberikan hasil pemeriksaan laboratorium pada
petugas ruangan.

20
B. Daftar Nilai Normal

5.4 PELAPORAN HASIL KRITIS


A. Tata Laksana Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium
1. Apabila petugas laboratorium mendapatkan hasil laboratorium yang kritis.
2. Petugas laboratorium melakukan pengecekan keadaan sampel apakah terjadi sampel
lisis, iterik atau terjadi bekuan.
3. Setelah melakukan pengecekan sampel, petugas laboratorium melaporkan hasil
kritis kepada dokter spesialis patologi klinik untuk validasi dan verifikasi hasil.
4. Selanjutnya petugas laboratorium segera melaporkan hasil nilai kritis kepada
petugas ruangan yang bertugas via telpon/lisan dan meminta petugas ruangan
menulis pelaporan dilembar CPPT yang meliputi nama pasien, tanggal lahir atau
nomer rekam medis dan hasil parameter nilai kritis.

21
5. Petugas laboratorium meminta petugas ruangan untuk membaca ulang pelaporan
nilai kritis tersebut.
6. Petugas laboratorium mengkonfirmasikan bila pembacaan ulang oleh petugas
ruangan sudah benar.
7. Petugas ruangan segera menghubungi dokter penanggung jawab pasien(DPJP)
8. Kemudian perawat bertugas melakukan konfirmasi ulang terapi yang di dapatkan
dari dokter.
9. Setelah dilakukan konfirmasi ulang petugas ruangan langsung menulis terapi yang
didapatkan dari dokter penangung jawab di lembar CPPT (Catatan Perkembangan
Pasien Terintegrasi).
B. Daftar Nilai Kritis

TABEL PEMERIKSAAN LABORATORIUM KRITIS

RENTAN NILAI KRITIS DEWASA


NO PEMERIKSAAN BATAS BAWAH BATAS ATAS SATUAN
1 Hemoglobin <6 > 20 g/dl
2 Lekosit < 2.000 > 50.000 µ/l
3 Trombosit < 20.000 > 1.000.000 µ/l
4 Glukosa Sewaktu < 45 > 500 mg/dl
5 Urea ˉ > 214 mg/dl
6 Kreatini ˉ > 7,0 mg/dl
7 Asam Urat ˉ >13 mg/dl
RENTAN NILAI KRITIS ANAK - ANAK
1 Bilirubin ˉ > 12 mg/dl
2 Glukosa <45 > 325 mg/dl
3 Hemoglobin ˉ > 22 g/dl
4 Trombosit < 50.000 > 1.000.000 µ/L

RENTAN NILAI KRITIS NEONATUS


1 Hemoglobin ≤8,5 >23 g/dl
2 Lekosit ≤ 5.000 ≥20.000 / µL
3 Glukosa <45 >500 mg/dl

22
C. Alur Pelaporan Hasil Nilai Kritis

Sampel Datang

Ditemukan Hasil Kritis


Laboeratorium

Pengecekan Sampel
(Lisis, Iterik, Bekuan)

Lapor Patologi Klinik

Petugas Lab Lapor ke Perawat


Ruangan (Menulis di CPPT)

Petugas ruangan menghubungi


DPJP

Konfirmasi ulang Terapi yang


didapatkan

Konfirmasi ulang Terapi yang


didapatkan dan menulis di CPPT

Bisa Dihubungi TidakBisaDihubungi

Lapor KeDokter Jaga IGD


a
Hal –hal yang perlu diperhatikan
1. Pada lembar hasil instalasi laboratorium,hasil kritis diberi tanda stabile
2. Laporan hasil kritis didokumentasikan dibuku laporan hasil kritis
3. Bila DPJP tidak dapat dihubungi 15 menit,maka petugas ruangan menghubungi dokter
jaga IGD
4. Petugas laboratorium melakukan pelaporan hasil nilai kritis dengan waktu kurang dari
30 menit.

23
5.5 PENYERAHAN HASIL

a. Hasil laboratorium yang telah selesai di ketik langsung di print double 3


1) Lembar 1 : Untuk Laboratorium
2) Lembar 2 : Pasien
3) Lembar 3 : Rekam medis
b. Mengarsipkan semua hasil serta jam pemeriksaan dan selesai hasil dan jumlah
harga pemeriksaan kedalam buku registrasi laboratorium
c. Petugas laboratorium mengantar hasil ke bagian igd, rawat inap.

5.6 PENGARSIPAN ATAU PENYIMPANAN ARSIP


Yang dimaksud arsip laboratorium meliputi :
a. Penyimpanan arsip Lembar permintaan Pemeriksaan
b. Lembar hasil pemeriksaan
c. Buku register penerimaan sampel
d. Buku Rujukan
e. Buku pengiriman Hasil
dilaboratorium mengikuti ketentuan DEPKES yaitu:
Ketentuan penyimpanan arsip
a. Kimia Klinik : Laporan umum selama 5 Tahun dan laporan khusus selamanya
b. Hematologi : Laporan umum 5 Tahun dan laporan khusus selamanya

5.7 PELAYANAN DARAH


1. WAKTU PELAYANAN
Pelayanan transfuse darah dilaboratorium RSU Abdhi Famili melakukan
pelayanan 24 jam sesuai dengan jam dinas.

2. PERMINTAAN DARAH DAN PENCATATAN


a. Dokter/DPJP memberikan instruksi untuk pemberian transfusi darah pada pasien
yang dituliskan secara lengkap jenis darah dan berapa kantong darah yang
diharapkan beserta apakah ada obat-obatan yang harus di berikan baik sebelum
atau sesudah transfusi selesai di dalam catatan perkembangan terintegrasi
b. Dokter/DPJP memberikan informasi kepada pasien/keluarga tentang maksud dan tujuan
pemberian transfusi darah dan informed to consent tindakan kedokteran untuk transfusi
darah
c. Dokter/DPJP menandatangani formulir permintaan darah yang telah disediakan
d. Perawat mengisi kelengkapan form permintaan darah, berikan stiker identifikasi pasien
pada setiap lembar permintaan darah
e. Perawat menyampaikan informasi kepada pasien/keluarga dan memintakan inform
consent tentang pemberian transfusi darah

24
f. Perawat mengambil sampel darah pada pasien yang sudah diberi label identitas pasien
dan menuliskan nama petugas pengambil darah dan menandatangani formulir permintaan
darah.
g. Perawat menyerahkan formulir permintaan tranfusi darah dan sampel darah kepada
petugas laboratorium yang dilibatkanuntuk memesan darah ke PMI
h. Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan golongan darah pasien kemudian
menguhunungi pihak PMI untuk mengkonfirmasi ketersedian darah yang di minta
sesuai dengan golongan darah pasien.
i. Setelah mendapatkan konfirmasi dari PMI, Petugas laboratorium kemuadian
menghubungi kurir RS untuk pengambilan darah Ke PMI
j. Kurir mencocokan identitas sampel dan formulir permintaan kemudian membawa
sampel ke PMI
k. Petugas PMI akan menerima sampel darah dan formulir permintaan transfusi dengan
melakukan serah terima dan klarifikasi kembali identitas pasien pada kurir yang
mengantarkannya

3. PENYIMPANAN DARAH DAN KOMPONEN DARAH


Penyimpanan dan pemakaian darah di laboratorium Rumah sakit Abdhi Famili
menggunakan first in first out artinya darah yang mempunyai kadaluwarsa terpendek
itu yang akan digunakan
Penyimpanan darah di Laboratorium Rumah Sakit Abdhi Famili disimpan
sesuai dengan komponennya.

a. Darah penuh (whole blood )


Untuk Whole Blood dengan anti coagulant CAPD 1 (Citrate Adenine Phosphate
Dextrose 1) Disimpan pada suhu 2-6 °C dan lama penyimpanan sampai 35 hari
jika tidak disimpan padasuhu tersebut kemampuan untuk menyalurkan oksigen
akan berkurang
b. Plasma segar beku (Fresh frozen Plasma /FFP)
Menurut ketentuan dalam 6-8 jam plasma harus dibekukan disimpan pada suhu -
20 C
c. Trombocyte Concentrate(TC)
Trombocyte Concentrate dapat disimpan selama 3-5 hari pada suhu 20-24 C
dengan agregasi
d. Packed Red Cell(PRC)
Packet red Cell (sel darah merah pekat) system tertutup disimpan pada suhu 2-
6°C selama 21 hari

25
4. PENYERAHAN DARAH YANG DIMINTA PASIEN
a. Perawat memberitahukan ke Petugas laboratorium bahwa darah pasien akan
ditranfusikan dan Komponen apa yang diminta
b. Petugas laboratorium mempersiapkan darah yang diminta dan menulis identitas
kantong darah sesuai dengan ketentuan
c. Petugas laboratorium mencocokkan nomor kantong pada selang kantong darah
dengan label dan stiker kantong darah, semuanya harus cocok.
d. Petugas laboratorium mencatat dibuku penyerahan darah Nama, alamat, Nomor
kantong, golongan darah, jenis darah, darah ke-,tgl aktaf,jam
pengambilan,pemberi darah,penerima darah.
e. Petugas laboratorium RSU Abdhi Famili menyerahkan darah yang siap
ditranfusikan ke Perawat ruangan yang bersangkutan beserta lembar monitoring
transfusi.
f. Perawat yang menerima menandatangani penerimaan darah sambil mengecek
kecocokan identitas darah dengan darah yang diminta

5. PENCATATAN DAN PELAPORAN DARI REAKSI YANG TIMBUL DARI


TRANFUSI DARAH
a. Setiap kejadian reaksi transfusi dicatat, didokumentasikan oleh petugas bangsal
dan laboratorium RSU Abdhi Famili sesuai prosedur
b. Petugas bangsal melaporkan kejadian reaksi transfusi darah ke laboratorium dan
ke dokter penanggung jawab pasien (DPJP) Rumah Sakit Abdhi Famili
c. Petugas bangsal mencatat laporan reaksi transfusi pada lembar monitoring
transfusi darah dan melaporkanya kepada petugas Laboratorium
d. Petugas laboratorium melaporkan kepada penanggung jawab Laboratorium dan
melaporkan ke UTD PMI untuk di tindak lanjuti serta mengirimkan sisa darah
yang telah ditransfusikan.
e. Hasil pemeriksaan dilaporkan kepada penanggung jawab laboratorium dan kepada
bangsal.

26
6. ALUR PELAYANAN TRANSFUSI DARAH

DPJP Mengajukan permintaantransfusi


darah

Petugas ruangan membuat blanko


permintaan darah dan mengambil sampel
darah pasien

Perawat Ruangan menghubungi


petugas laboratorium

Petugas Laboratorium menghubungi PMI


terkait permintaan darah

Petugas Laboratorium menghubungi kurir


untuk pengambil darah ke PMI

produk darah oleh kurir diserahkan ke petugas


laboratorium

Petugas Laboratorium menyerahkan produk


darah kepetugas ruangan

Petugas ruangan melaksanakan transfusi darah


Dan mencatat pada lembar monitoring
transfusi darah

7. DOKUMENTASI DAN PENGARSIPAN

a. Lembar Informed to consent


b. Form permintaan transfusi darah ke PMI
c. SPO Pelayanan transfusi darah
d. Lembar monitoring transfusi darah
5.8 PENGOLAHAN LIMBAH
Pengolahan limbah laboratorium adalah pengelolaan terhadap bahan bekas pakai hasil
pekerjaan laboratorium yang dapat berupa limbah padat, cair dan gas
Tujuan :
1. Limbah laboratorium dapat ditangani secara benar sehingga tidak membedakan
petugas laboratorium dan lingkungan hidup
27
2. Limbah laboratorium ditempatkan dan dikelola sesuai jenis limbah
Pelaksanaan :
3. Sumber,Sifat dan bentuk limbah
Limbah laboratorium berasal dari :
a. Bahan baku yang sudah kadaluarsa
b. Bahan habis pakai (missal medium pembenihan yang tidak terpakai)
c. Produk proses didalam laboratorium (missal :Sisa spesimen)
d. Produk upaya panganan limbah (misalnya : jarum suntik sekali pakai setelah
diotoklaf)

Penanganan limbah antara lain ditentukan oleh sifat limbah yang digolongkan
menjadi :
a. Buangan limbah berbahaya dan beracun
b. Limbah infektif
c. Limbah umum
Setiap jenis limbah dibuang dalam wadah tersendiri yang diberi label sesuai
peraturan yang ada. Untuk limbah spesimen darah di buang dalam kurun waktu
setelah 2x24 jam.
Bentuk limbah yang dihasilkan dapat berupa:
a. Limbah cair
Pelarut organik, bahan kimia untuk pengujian, air bekas pencucian alat, sisa
spesimen (darah dan cairan tubuh)
b. Limbah padat
Peralatan habis pakai seperti alat suntik, sarung tangan, kapas, botol
spesimen, kemasan reagen, sisa spesimen (ekskreta)dan medium pembiakan.
c. Limbah gas
Dihasilkan dari penggunaan generator, sterilisasi dengan etilen oksida atau
dari termometer yang pecah (uap air raksa)
4. Penanganan dan penampungan
a. Pemisahan limbah berbahaya dari semua limbah pada tempat penghasil limbah
adalah kunci pembuangan yang baik. Dengan limbah berada dalam kantong atau
kontainer yang sama untuk penyimpanan, pengangkutan dan pembuangan akan
mengurangi kemungkinan kesalahan petugas dan penanganannya.
Limbah dilaboratorium dipisahkan menjadi :
1) Limbah /sampah medis (limbah infeksius )
2) Limbah /sampah medis dibedakan menjadi :
3) Sampah medis padat
4) Sampah medis tajam
5) Sampah /limbah cair
6) Sampah non medis /Rumah tangga
28
7) Sampah kimia Beracun
Untuk memudahkan mengenal berbagai jenis limbah yang akan dibuang adalah
dengan cara menggunakan kantong plastic berkode (umumnya menggunakan
kode warna).
Kode warna kantong plastik yang digunakan untuk limbah klinis
Warna Kantong Jenis Limbah

Limbah rumah tangga biasa, tidak digunakan


Hitam
untuk menyimpan atau mengangkut limbah klinis

Kuning Limbah Infeksius

5. Pengolahan limbah
Pengolahan limbah/sampah laboratorium diolah berdasarkan bentuk dan sifatnya
a. Limbah cair diolah dengan penambahan Na hipoklorit 5 % dan dibuang ke unit
pengolah limbah rumah sakit
b. Limbah Medis/infeksius padat dikelola oleh bagian IPSSL
c. Limbah Rumah tangga padat dikelola oleh bagian IPSSL

5.9 PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI ALAT


1. PEMELIHARAAN ALAT
Pemeliharaan peralatan merupakan bagian dari menjaga mutu laboratorium untuk
itu laboratorium Rumah Sakit Abdhi Famili secara rutin dan terjadwal dalam
melakukan pemeliharaan peralatannya.

a. Pemeliharaan Fisik Alat


Pelaksanaan
No Nama Alat minggu Ket
1 2 3 4 5
1 Centrifuge x x x x x
2 Kulkas x x x x x
3 Mikro pipet x x x x x
4 Mikroskop x x x x x
5 Perangkat computer x x x x x

1. KALIBRASI ALAT
Untuk menjaga kondisi peralatan supaya dalam keadaan standar maka
Laboratorium Rumah Sakit Umum Abdhi Famili melakukan Kalibrasi secara
rutin

Adapun jadwal rutin kalibarsi peralatan adalah sebagai berikut :

29
NO NAMA PERALATAN JADWAL PELAKSANAAN
ANALYZER MINDRAY MINIMAL I TAHUN
1 DISTRIBUTOR
BC 20C SEKALI
MINIMAL I TAHUN
2 SPEKTROFOTOMETER DISTRIBUTOR
SEKALI
MINIMAL I TAHUN
3 MIKRO PIPET DISTRIBUTOR
SEKALI
MINIMAL I TAHUN
4 MIKROSKOP DISTRIBUTOR
SEKALI
MINIMAL I TAHUN
5 SENTRIFUGE DISTRIBUTOR
SEKALI

5.10 INSPEKSI DAN PENGETESAN ALAT


Inspeksi dan pengetasan peralatan yang digunakan dilaboratorium Rumah Sakit
Emanuel dilakukan secara rutin setiap minggu

No NAMA ALAT MATERI INSPEKSI KETERANGAN

1 SPEKTROFOMETER
Ada tidaknya
1. Jarum Setiap bulan
sumbatan
2. Pump Berfungsi atau tidak Setiap bulan
3. Lampu Layak atau tidak Setiap bulan
4. Clem microcell Normal atau tidak Setiap bulan
5. Absorban test Normal atau tidak Setiap bulan
Setiap pagi
6. Test pemeriksaan Masuk range atau
sebelummeriksa
control tidak
sampel pasien
2 MINDRAY BC 20s
1. Maintenance
Bermasalah atau tidak Setiap bulan
softwerre
2. Chamber Bermasalah atau tidak Setiap bulan
Setiap pagi
3. Test pemeriksaan Masuk range atau
sebelummeriksa
control tidak
sampel pasien

5.11 TROUBLE SHOOTING


Trouble shooting merupakan proses atau kegiatan untuk mencari penyebab terjadinya
masalah peralatan yang digunakan
Penanganan yang dilakukan ketika terjadi trouble shouting peralatan :
1. Baca petunjuk kerusakan yang alat tampilkan jika ada
2. Buka buku trouble shooting alat dan lakukan tindakan sesuai petunjuk
3. Jika kerusakan ringan perbaiki alat sesuai petunjuk buku trouble shouting alat
4. Hubungi petugas PSLL bahwa ada kerusakan alat di laboratorium untuk segera
ditindak lanjuti
5. Jika ada kerusakan berat hubungi distributor untuk dilakukan perbaikan
6. Jika ada penggantian komponen hubungi tim pembelian
7. Informasikan ke pelayanan bahwa pemeriksaan laboratorium ditunda jika
diperlukan
8. Buat berita acara kerusakan alat jika diperlukan

30
DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Standar Akreditasi Rumah Sakit, yang diterbitkan oleh Diktorat Jenderal Bina
Upaya Kesehatan Kementrian Kesehatan RI dengan Komisi Akreditasi Rumah sakit
(KARS), tahun 2011
2. Panduan penyusunan dokumen Akreditasi, Komite Akreditasi Rumah sakit (KARS) tahun
2012.
3. Buku Tata Usaha RSU Abdhi Famili.
4. SPO bagian Sekretariatan RSU Abdhi Famili

31

Anda mungkin juga menyukai