Anda di halaman 1dari 27

PEDOMAN PELAYANAN LABORATORIUM

KEPUTUSAN
DIREKTUR KLINIK IIS MEDIKA
NOMOR: 019/KIM/SK/I/2023

TENTANG
JENIS-JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG TERSEDIA
DI KLINIK IIS MEDIKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR KLINIK IIS MEDIKA,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Klinik


Iis Medika, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan
Laboratorium yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan Laboratorium di Klinik Iis Medika
dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan
Kepala Klinik Iis Medika sebagai landasan bagi
penyelenggaraan pelayanan Laboratorium di Klinik Iis
Medika;
c. bahwa sehubungan dengan butir (a) dan (b) diatas, perlu
ditetapkan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 tahun
2009 tentang Pelayanan Publik;
2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan No 9 Tahun 2014
Tentang Klinik;
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 tahun 2017
tentang keselamatan pasien;
5. Peraturan Menteri Kesehatan No 34 Tahun 2022
Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat Praktik Dokter Mandiri, Tempat Praktek
Dokter Gigi Mandiri;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun
2013 tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium
Klinik yang Baik;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
363/Menkes/Per/IV/1998 tentang Pengujian dan
Kalibrasi Alat Kesehatan Pada Sarana Pelayanan
Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
411/Menkes/Per/III/2010 tentang Laboratorium
Klinik;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
657/Menkes/Per/VIII/2009 tentang Pengiriman
dan Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik
dan Muatan Informasinya;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR KLINIK IIS MEDIKA TENTANG
JENIS JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG
TERSEDIA DI KLINIK IIS MEDIKA.
Kesatu : Kebijakan Pelayanan Laboratorium di Klinik Iis Medika
sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini
Kedua : Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium Klinik Iis Medika
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Pertama harus
dijadikan acuan dalam menyelenggarakan pelayanan Instalasi
Laboratorium Klinik.
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan / perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sukoharjo
Pada tanggal : ................

DIREKTUR KLINIK IIS MEDIKA,

TRI ISPONINGSIH
LAMPIRAN KEPUTUSAN
DIREKTUR KLINIK IIS MEDIKA

NOMOR :019/KIM/SK/I/2023

TENTANG : PELAYANAN DAN


JENIS PEMERIKSAAN
LABORATORIUM KLINIK IIS
MEDIKA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan anugerah yang telah diberikan kepada Penyusun sehingga
Panduan Pelayanan Unit Laboratorium Klinik Iis Medika,telah selesai
disusun.
Buku panduan ini merupakan pedoman bagi Unit Laboratorium Klinik
Iis Medika, untuk melaksanakan tugas dan fungsinya terkait dengan
tanggung jawabnya untuk melaksanakan pengelolaan Unit Laboratorium.
Dalam Pedoman Pelayanan Laboratorium ini diuraikan tentang
standar ketenagaan, standar fasilitas, tata laksana pelayanan
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya
atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium Klinik Iis Medika.

Sukoharjo,

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................4
DAFTAR ISI............................................................................................................... 5
BAB 1.......................................................................................................................... 8
PENDAHULUAN........................................................................................................ 8
A. Latar Belakang............................................................................................8
B. Tujuan Pedoman.........................................................................................8
C. Sasaran Pedoman.......................................................................................9
D. Ruang Lingkup Pelayanan........................................................................9
E. Batasan Operasional..................................................................................9
BAB II....................................................................................................................... 13
STANDAR KETENAGAAN.....................................................................................13
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia........................................................13
B. Distribusi Ketenagaan.............................................................................14
C. Jadwal Kegiatan....................................................................................... 15
BAB III...................................................................................................................... 17
STANDAR FASILITAS............................................................................................17
A. Denah Ruangan.........................................................................................17
B. Standar Fasilitas...........................................................................................19
BAB IV...................................................................................................................... 21
TATA LAKSANA PELAYANAN..............................................................................21
A. PROSEDUR PELAYANAN LABORATORIUM........................................21
B. KEMAMPUAN PEMERIKSAAN, METODE DAN REAGEN..................22
BAB V........................................................................................................................24
LOGISTIK.................................................................................................................24
A. PENGADAAN.............................................................................................. 24
B. PENYIMPANAN.......................................................................................... 24
BAB VI...................................................................................................................... 25
KESELAMATAN PASIEN.......................................................................................25
A. Pengertian..................................................................................................25
B. Tujuan.........................................................................................................25
C. Tata laksana keselamatan pasien........................................................25
BAB VII.....................................................................................................................26
KESELAMATAN KERJA........................................................................................26
A. Di Tempat Kerja dan Lingkungan Kerja..................................................26
B. Proses Kerja, Bahan dan Peralatan Kerja...............................................26
BAB VIII................................................................................................................... 29
PENGENDALIAN MUTU.........................................................................................29
A. Pengendalian Mutu Internal..................................................................29
B. Pengendalian Mutu Eksternal...............................................................29
BAB IX...................................................................................................................... 30
PENUTUP................................................................................................................. 30
PEDOMAN PELAYANAN UNIT LABORATORIUM
KLINIK IIS MEDIKA

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan
adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomi dalam mencapai derajat kesehatan yang
optimal.
Dengan makin berkembangnya teknologi kesehatan,
meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan
yang berkualitas, adanya transisi epidemiologi penyakit,
perubahan struktur demografi, otonomi daerah, serta
masuknya pasar bebas, maka klinik diharapkan
mengembangkan dan meningkatkan mutu layanannya. Untuk
meningkatkan mutu pelayanan yang optimal, maka diperlukan
kegiatan yang dapat menentukan diagnosa penyakit secara
pasti yaitu pelayanan laboratorium yang bermutu.
Laboratorium melaksanakan pengukuran, penetapan, dan
pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk
penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi
kesehatan, atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan
perorangan dan masyarakat di wilayah kerja klinik.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum :
Laboratorium diselenggarakan berdasarkan kondisi dan
permasalahan kesehatan masyarakat setempat dengan tetap
berprinsip pada pelayanan secara holistik, komprehensif,
dan terpadu dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
2. Tujuan Khusus :
a. Menjadi acuan petugas dalam penyelenggaraan
laboratorium
b. Menjadi standar monitoring dan evaluasi pelayanan
laboratorium
C. Sasaran Pedoman
Pedoman pelayanan laboratorium ini digunakan sebagai
acuan petugas dan pihak terkait dalam pelaksanaan pelayanan
laboratorium sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan
dan mutu laboratorium serta peningkatan kualitas pelayanan
klinik pada umumnya.
D. Ruang Lingkup Pelayanan
Ruang lingkup pedoman ini meliputi
sarana,prasarana,jenis-jenis pemeriksaan,standar hasil
pemeriksaan,dan keselamatan dan mutu laboratorium
E. Batasan Operasional
1. Laboratorium klinik
Laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik
untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan
perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis
penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Laboratorium Klinik Iis Medika merupakan laboratorium
yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik
di bidang Hematologi, Kimia Klinik, Klinik Rutin, Imunologi
dan Serologi. Namun tidak semua pemeriksaan dapat
dilakukan di laboratorium Klinik Iis Medika
Batasan operasional untuk jenis pemeriksaan tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan Hematologi adalah : pemeriksaan yang
mencakup beberapa pemeriksaan antara lain Hematologi
Rutin.
b. Pemeriksaan Kimia Klinik
Pemeriksaan Kimia Klinik adalah : pemeriksaan yang
mencakup beberapa pemeriksaan antara lain : Glukosa
darah baik sewaktu, puasa, 2 jam setelah makan, SGOT,
SGPT, ureum, creatinin dan cholesterol total, Trigliserid,
asam urat.
c. Pemeriksaan Klinik Rutin
Pemeriksaan Klinik Rutin adalah : pemeriksaan yang
mencakup beberapa pemeriksaan yang membutuhkan
bahan rutin antara lain : Urine rutin dan Tes kehamilan.
d. Pemeriksaan Imunologi dan Serologi
Pemeriksaan Imunologi dan Serologi adalah :
pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan yeng
memerlukan serum atau plasma sebagai bahan
pemeriksaan, adapun pemeriksaannya antara lain :
golongan darah, HbsAg, widal dan HIV, Syphilis
2. Tenaga profesional dan penunjang laboratorium
Merupakan tenaga yang mencakup : dokter umum, teknisi
laboratorium medis (analis laboratorium) dan paramedis.
3. Standar operasional prosedur (SOP)
Merupakan kumpulan intrusksi, langkah langkah yang telah
dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu.
4. Ruangan Laboratorium
Luas ruangan setiap kegiatan cukup menampung peralatan
yang dipergunakan aktifitas dan jumlah petugas yang
berhubungan dengan specimen atau pasien untuk
kebutuhan pemeriksaan laboratorium. Semua ruangan
harus mempunyai tata ruang yang baik sesuai alur
pelayanan dan memperoleh cahaya dalam jumlah yang
cukup.
5. Peralatan Laboratorium
Laboratorium harus dilengkapi dengan semua peralatan
yang diperlukan sesuai dengan layanan yang disediakan
sekalipun tidak digunakan secara rutin. Pada saat instalasi
alat maupun saat kerja rutin, peralatan harus diperhatikan
menunjukkan kemampuan atau memenuhi kinerja yang
dipersyaratkan dan harus memenuhi spesifikasi yang sesuai
untuk pemeriksaan bersangkutan.
6. Bahan Laboratorium
a. Reagent adalah zat kimia yang digunakan dalam suatu
reaksi untuk mendekteksi, mengukur, memeriksa dan
menghasilkan zat lain.
b. Standar adalah zat - zat konsentrasi atau kemurniannya
diketahui.
c. Bahan kontrol adalah bahan yang digunakan untuk
memantau ketepatan suatu pemeriksaan di laboratorium
tetapi atau untuk mengawasi kualitas hasil pemeriksaan
sehari hari.
d. Air merupakan bahan terpenting dan yang paling sering
digunakan oleh karena itu kualitas air yang digunakan
harus memenuhi standar seperti hanya bahan lain yang
digunakan dalam analisis
7. Spesimen atau pengambilan sampel
Spesimen merupakan bahan pemeriksaan yang berasal dari
manusia. Sedangkan sampel dapat diartikan sebagai bahan
dari spesimen manusia.
8. Metode Pemeriksaan
Tujuan melakukan suatu pemeriksaan antara lain untuk uji
saring diagnostik dan evaluasi hasil pengobatan. Tiap tujuan
pemeriksaan memerlukan sensivitas dan spesifitas berbeda
beda pula.
9. Pemantapan Mutu Laboratorium
Pemantapan mutu (quality assurance) laboratorium
kesehatan adalah semua kegiatan yang ditunjukan untuk
menjamin ketelitian dan ketetapan hasil pemeriksaan
laboratorium pemantapan mutu terbagi menjadi 2 :
a. Pemantapan mutu internal PMI
Adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang
dilaksakan oleh masing masing laboratorium secara
terus menerus agar tidak terjadi atau mengurangi
kejadian error atau penyimpangan sehingga diperoleh
hasil pemeriksaan yang tepat.
b. Pemantapan mutu eksternal PME
Adalah kegiatan yang diselenggarakan secara
periodik oleh pihak lain diluar laboratorium yang
bersangkutan untuk memantau dan menilai
penampilam suatu laboratorium dalm bidang
pemeriksaan tertentu. Penyelenggaraan kegiatan
pemantapan mutu eksternal dilaksanakan oleh pihak
pemerintah swasta atau internasional.
10. Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
laboratorium merupakan bagian dari pengolahan
laboratorium secara keseluruhan. Laboratorium
melakukan berbagai tindakan dan kegiatan terutama
berhubungan dengan spesimen yang berasal dari
manusia. Bagi petugas laboratorium yang selalu kontak
dengan spesimen, maka berpotensi terinfeksi kuman
patogen. Potensi infeksi juga dapat terjadi dari petugas ke
petugas lainnya, atau keluarganya dan ke masyarakat.
Untuk mengurangi bahaya yang terjadi perlu adanya
kebijakan yang ketat. Petugas harus memahami
keamanan laboratorium dan tingkatannya, mempunyai
sikap dan kemampuan untuk melakukan pengamanan
sehubungan dengan pekerjaannya sesuai SOP, serta
mengontrol spesimen secara baik praktik laboratorium
yang benar.
11. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan kegiatan laboratorium
diperlukan dalam perencanaan, pemantauan dan evaluasi
serta pengambilan keputusan untuk peningkatan
pelayanan laboratorium. Untuk itu kegiatan ini harus
dilakukan secara cermat dan teliti, karena kesalahan
dalam perencanaan dan pelaporan akan mengakibatkan
kesalahan dalam menetapkan suatu tindakan.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Kualifikasi dan distribusi pegawai perlu dilakukan dalam
merencanakan kebutuhan tenaga laboratorium. Sedangkan distribusi
Sumber Daya Manusia adalah tindakan pengelompokan pegawai
sesuai dengan ilmu dan daya kompetisi yang dimiliki.
Struktur ketenagaan di laboratorium Klinik Iis Medika:
1. Penanggung jawab Laboratorium
a. Kompetensi :
Dokter umum yang berkompeten dalam bidang Laboratorium
Klinik.
b. Tugas :
Sebagai penanggung jawab atas pemeriksaan yang dilakukan oleh
Laboratorium klinik.
c. Kebutuhan
Sejumlah 1 orang
2. Kepala Unit Laboratorium
a. Kompetensi :
 Minimal lulusan D III Analis Kesehatan.
b. Tugas :
 Mengoraganisir, mengatur serta mengontrol kinerja dari staff
Laboratorium, agar pemeriksaan tetap berjalan dengan baik.
 Melaksanakan pemeriksaan spesimen.
 Melaksanakan intepretasi hasil pemeriksaan specimen yang
kemudian di serahkan kepada dokter atau paramedis untuk
dijelaskan kepada pasien.
c. Kebutuhan :
 Sejumlah 1 orang.
3. Staff Laboratorium
a. Kompetensi :
 Minimal lulusan DIII Analis Kesehatan.
b. Tugas :
 Melaksanakan pemeriksaan spesimen dan uji cocok serasi.
 Melaksanakan intepretasi hasil pemeriksaan spesimen yang
kemudian di serahkan kepada dokter atau paramedis untuk
dijelaskan kepada pasien.
c. Kebutuhan :
 Sejumlah 1 orang.

B. Distribusi Ketenagaan
Untuk pelayanan penunjang laboratorium di Klinik Iis Medika
hanya dibagi menjadi 2 shift, yaitu shift pagi dan shift siang. Namun
ada juga pelayanan di luar jam operasional khusus yang melayani
peserta program PROLANIS Klinik Iis Medika. Adapun distribusi
ketenagaan di Klinik Iis Medika sebagai berikut :
1. Shift Pagi dan shift sore
Uraian Pekerjaan
Kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh petugas Laboratorium
adalah sebagai berikut:
1) Registrasi pasien
a.Registrasi pasien rawat jalan dan rawat inap yang perlu
pemeriksaan penunjang laboratorium
b. Pemberian label sampel
c.Persiapan sampling
d. Pengambilan hasil pemeriksaan
e.Penulisan hasil pemeriksaan
f. Mengarsip hasil pemeriksaan
2) Pengambilan sampel
a. Sampel darah
- sampel darah vena
- sampel darah perifer
b. Sampel Urin
- Urin rutin
- Test kehamilan
c. Sampel dahak
- Sampel dahak sewaktu
- Sampel dahak pagi
b. Pemeriksaan laboratorium rutin
- Pemeriksaaan hematologi
- Pemeriksaan kimia kinik
- Pemerisaan urinalisa
3) Analisa sampel
a. Pemeriksaan sampel
b. Memastikan tidak adanya kesalahan pasien
c. Memastikan kualitas hasil pemeriksaan
d. Menginput hasil pemeriksaan
e. Merapikan hasil dan formulir permintaan dari dokter dan
memberi identitas pada amplop
Kebutuhan petugas laboratorium : 1 orang tiap masing-masing
shift.
4) Program PROLANIS
Kegiatan yang dilakukan petugas laboratorium di luar jam
operasional laboratorium hanya pengambilan sampel dan
pemeriksaan gula darah puasa bagi peserta program PROLANIS
yang diselenggarakan rutin setiap pekan pertama tiap bulan.
Adapun uraian tugas petugas laboratorium dalam program
PROLANIS sebagai berikut :
1. Registrasi pasien
a. Registrasi peserta PROLANIS yang masuk kriteria untuk
diambil sampel darah untuk pemeriksaan gula darah
puasa
b. Pemberian label sampel
c. Persiapan sampling
2. Pengambilan sampel
Sampel darah yang diambil adalah sampel darah vena.
3. Analisa sampel
a. Pemeriksaan sampel
b. Memastikan tidak adanya kesalahan pasien
c. Memastikan kualitas hasil pemeriksaan
d. Menginput hasil pemeriksaan
e. Merapikan hasil dan memberi identitas pada amplop
Kebutuhan petugas laboratorium : 2 orang tiap kegiatan.

C. Jadwal Kegiatan
Pengaturan jadwal kegiatan pelayanan laboratorium Klinik Iis Medika
adalah sebagai berikut:
1. Pengaturan jadwal kegiatan pelayanan laboratorium dibuat oleh
Kepala Unit laboratorium, disetujui oleh Direktur klinik.
2. Jadwal kegiatan pelayanan dibuat untuk jangka waktu satu bulan
dan direalisasikan setiap satu bulan.
3. Untuk petugas laboratorium yang memiliki keperluan penting pada
hari tertentu, maka petugas tersebut dapat mengajukan
permintaan cuti melalui kepala unit. Permintaan akan disesuaikan
dengan kebutuhan petugas yang ada dan tidak mengganggu
pelayanan, maka permintaan dapat disetujui.
4. Jadwal kegiatan pelayanan terdiri atas shift pagi, shift siang dan
program PROLANIS. Apabila ada petugas jaga karena sesuatu hal
tidak dapat jaga sesuai jadwal yang telah ditetapkan (terencana),
maka petugas bersangkutan harus memberitahu kepala unit
laboratorium satu hari sebelumnya, dan diharapkan yang
bersangkutan sudah mencari petugas pengganti.
Berikut adalah pembagian jadwal kegiatan pelayanan laboratorium
Klinik Iis Medika Jadwal : Setiap hari senin sampai minggu untuk
shift pagi dan siang
Pengaturan jaga :
a. Shift Pagi : 07.00 – 13.30 WIB
b. Shift Siang : 13.30 – 20.30 WIB
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan
Persyaratan Ruangan Laboratorium Klinik
Sarana laboratorium merupakan segala sesuatu yang berkaitan
dengan fisik bangunan/ruangan laboratorium itu sendiri, dalam
lingkup ini adalah ruangan Laboratorium Klinik.
Persyaratan sarana/ruangan Laboratorium Kinik dan kondisi
Laboratorium
Puskesmas Badegan adalah sebagai berikut:

KONDISI
NO KONDISI STANDAR MS TMS REKOMENDASI
KLINIK
1 Ukuran ruang minimal √
3x4 m2, kebutuhan
luas ruang disesuaikan
dengan jenis
pemeriksaan yang
diselenggarakan oleh
Klinik

2 Langit-langit berwarna √
terang dan mudah
dibersihkan.

3 Dinding berwarna √
terang,harus keras,
tidak berpori, kedap air,
dan mudah
dibersihkan serta tahan
terhadap bahan kimia
(keramik).

4 Lantai harus terbuat √


dari bahan yang tidak
licin, tidak berpori,
warna terang,dan
mudah dibersihkan
serta tahan terhadap
bahan kimia (epoxi,
vinyl)

5 Pintu disarankan Hanya √


memiliki lebar bukaan memiliki satu
minimal 100 cm yang daun pintu
terdiri dari 2 dua daun
pintu dengan ukuran
80 cm dan 20 cm.
Hanya terdiri
dari 1 daun
pintu

Ket : MS : Memenuhi Syarat


TMS : Tidak Memenuhi Syarat
DENAH
Tata Ruang Laboratorium Klinik
(Denah sesuai kondisi Klinik Iis Medika)

5 1

3
6

Keterangan:
1. Kursi tunggu
2. Pintu masuk
3. Meja sampling
4. Meja admin
5. Meja pemeriksaan dan Almari reagen
6. Almari es & wastafel
B. Standar Fasilitas
Fasilitas laboratorium Klinik Iis Medika
1. Fasilitas dan sarana di dalam ruangan tersebut terdiri dari :
No Nama Barang Jumlah

1. Meja administrasi 1

2. Kursi 2

3. Meja pemeriksaan 1

4. Almari reagen 1

5. Meja sampling 1

2. Peralatan

No Nama Alat Jumlah

1. Mikroskop 1
2. Centrifuge 1

3. Kulkas 1

4. Fotometer 1
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. PROSEDUR PELAYANAN LABORATORIUM


1. Persiapan petugas
Mengenakan perlengkapan keselamatan kerja dan merapikan
keperluan sebelum memulai aktifitas kerja, menyiapkan
formulir yang dibutuhkan serta alat dan bahan.
2. Persiapan Pemeriksaan dan Administrasi

● Menerima formulir permintaan pemeriksaan laboratorium

dari poli umum maupun permintaan sendiri.

● Petugas lab memanggil pasien sesuai urutan

● Petugas mencocokan identitas pasien

● Petugas memberi penjelasan pemeriksaan yang akan

dikerjakan dan biaya pemeriksaan.

● Petugas meminta menandatangani pesetujuan pengambilan

sampel di lembar permintaan pemeriksaan


3. Pemeriksaan

● Petugas mengambil sampel sesuai jenis pemeriksaan

● Menulis hasil pemeriksan pada formulir hasil pemeriksaan

laboratorium.

● Petugas menulis identitas pasien dan hasil pemeriksaan

pada buku register dan formulir hasil pemeriksaan serta


menandatanganinya.
4. Penyerahan hasil

● Melakukan verifikasi hasil pemeriksaan sebelum diserahkan

● Menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium

● Petugas tandatangan pada formulir hasil pemeriksaan


● Pasien diminta tandatangan di buku penyerahan hasil

laboratorium
B. KEMAMPUAN PEMERIKSAAN, METODE DAN REAGEN
1. KEMAMPUAN PEMERIKSAAN
Kemampuan pemeriksaan laboratorium di klinik meliputi
pemeriksaan pemeriksaan dasar seperti :
a. Hematologi : Darah Rutin manual
b. Kimia klinik : Glukosa, Asam Urat, Kolesterol, Trigliserida,
Ureum, Creatinin
c. Imunologi : Tes Kehamilan, Golongan darah, Widal, HbsAg
d. Urinalisa : Makroskopis ( Warna, Kejernihan, Bau, Volume),
pH, Berat Jenis, Protein, Glukosa, Bilirubin, Urobilinogen,
Keton, Nitrit, Lekosit, Eritrosit, dan Mikroskopik ( sedimen ).
2. METODE
Metode pemeriksaan laboratorium menggunakan metode manual
dan semi automatik.
3. REAGEN
Reagen yang diperlukan disesuaikan dengan metode yang
digunakan untuk tiap pemeriksaan di laboratorium
Penanganan dan penyimpanan reagen harus sesuai persyaratan
antara lain :
a. Perhatikan tanggal kadaluwarsa, suhu penyimpanan.
b. Pemakaian reagen dengan metode first in first out ( seusai
urutan penerimaan ).
c. Sisa pemakaian reagen tidak diperbolehkan dikembalikan ke
dalam sediaan induk.
d. Perhatikan perubahan warna, adanya endapan, kerusakan,
yang terjadi pada sediaan reagen.
e. Segera tutup kembali botol sediaan reagen setelah digunakan.
f. Lindungi label dari kerusakan.
g. Tempatkan reagen dalam botol berwarna gelap dan lemari
supaya tidak kena cahaya matahari langsung.
h. Reagen harus terdaftar di Kementerian Kesehatan.
-20-

ALUR PELAYANAN LABORATORIUM

Persiapan Menerima
Mulai pemeriksaan dan permintaan
administrasi pemeriksaan

Memanggil pasien
Memberikan
sesuai urutan dan Apakah pasien
informasi tarif
mencocokkan setuju?
pemeriksaan
identitas pasien

Jika setuju maka


langkah selanjutnya Melakukan Mencatat hasil
adalah Mengambil pemeriksaan sampel pemeriksaan
sampel

Menyerahkan hasil
Memverifikasi dan
pemeriksaan dan
menandatangani
menginformasikan Dokumentasi
hasil pemeriksaan
untuk kembali ke
lab
perujuk

Selesai
-21-

BAB V
LOGISTIK

A. PENGADAAN
1. Pengadaan barang logistik (reagen) di laboratorium
Pengertian : bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan laboratorium
a. Petugas lab menghitung /merekap penggunaan reagen selama satu tahun
b. Petugas lab membuat perencanaan kebutuhan reagen selama satu tahun
c. Petugas lab melaporkan kebutuhan reagen kepada petugas farmasi
d. Petugas lab menerima reagen dari supplier
e. Petugas lab menggunakan kaidah perputaran pemakaian reagen pertama
masuk-pertama keluar yang masa kadaluarsa pendek di pakai dahulu
2. Pengadaan barang Alat Tulis Kantor
Pengertian : barang ATK adalah sarana berupa alat rumah tangga, barang cetakan
yang dibutuhkan sehari- hari untuk menyelenggarakan kegiatan laboratorium
a. Petugas lab membuat daftar kebutuhan barang logistik setiap awal bulan, di
tulis di bon permintaan yang memuat no, nama barang, banyaknya
permintaan, banyak barang yang diberikan , keterangan
b. Petugas menulis bon permintaan
c. Petugas mengajukan permohonan ke apotek
d. Petugas menerima barang yang datang yang diserahkan di apotek
e. Petugas apotek menyiapkan barang yang telah dipesan oleh petugas laborat
untuk dapat segera diambil
f. Petugas mengambil barang sesuai permintaan
g. Petugas menandatangani bon permintaan dan barang yang sudah diterima
ditandatangani yang mengambil barang

B. PENYIMPANAN
a. Petugas lab membuat pelabelan untuk reagen yang datang
b. Petugas lab melihat suhu yang tertera di luar kemasan reagen
c. Petugas lab menghitung /merekap penggunaan reagen selama satu tahun
d. Petugas lab membuat perencanaan kebutuhan reagen selama satu tahun
e. Petugas lab melaporkan kebutuhan reagen kepada apotek
f. Petugas lab menggunakan kaidah perputaran pemakaian reagen pertama
masuk-pertama keluar yang masa kadaluarsa pendek di pakai dahulu
-22-

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. Pengertian
Sistem dimana laboratorium membuat asuhan keselamatan petugas, pasien dan
masyarakat sekitar

B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien
2. Menurunnya kejadian yang tidak diharapkan
3. Terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian yang tidak diharapkan

C. Tata laksana keselamatan pasien


1. Tahap pra analitik
a. Formulir permintaan pemeriksaan
 Identitas pasien
 Identitas pengirim
 Permintaan pemeriksaan yang jelas
 Tanda tangan dokter/.perawat yang meminta pemeriksaan
b. Persiapan pasien
Persiapan pasien harus sesuai persyaratan
c. Pengambilan dan penerimaan spesimen
Pengumpulan spesimen secara benar
d. Penanganan spesimen
 Penerimaan spesimen
 Kondisi penyimpanan spesimen harus tepat
e. Persiapan sample untuk analisa
 Kondisi sample dan volume harus memenuhi syarat
 Perhatikan identifikasi sample
2. Tahap Analitik
a. Persiapan Reagen
 Reagen harus memenuhi syarat
 Tidak dalam masa kadaluarsa
b. Pipetasi reagen dan sample
 Semua peralatan laboratorium harus bersih dan memenuhi syarat
 Kalibrasi pipet secara berkala
 Lakukan pipetasi secara benar
c. Pemeriksaan
 Alat dan instrument harus berfungsi dengan baik
3. Tahap Pasca – Analitik
a. Pembacaan hasil
 Penghitungan
 Pengukuran
 Identifikasi
 Penilaian harus benar
b. Pelaporan hasil
 Hasil ditulis dengan jelas
 Jangan sampai salah transkip
-23-

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Setiap kegiatan yang dilakukan di Laboratorium Klinik dapat menimbulkan


bahaya/resiko terhadap petugas yang berada di dalam laboratorium maupun
lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi/mencegah bahaya yang terjadi, setiap
petugas laboratorium harus melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Kegiatan tersebut merupakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja
laboratorium.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
A. Di Tempat Kerja dan Lingkungan Kerja
a. Desain Tempat Kerja Yang Menunjang K3
 Ruang kerja dirancang khusus untuk memudahkan proses kerja di
laboratorium;
 Tempat kerja disesuaikan dengan posisi atau cara kerja;
 Pencahayaan cukup dan nyaman;
 Ventilasi cukup dan sesuai;
 Prosedur kerja tersedia di setiap ruangan dan mudah dijangkau jika
diperlukan;
 Dipasang tanda peringatan untuk daerah berbahaya.
b. Sanitasi Lingkungan
 Semua ruangan harus bersih, kering dan higienis;
 Sediakan tempat sampah yang sebelah dalamnya dilapisi dengan kantong
plastik dan diberi tanda khusus;
 Tata ruang laboratorium harus baik sehingga tidak dapat dimasuki/ menjadi
sarang serangga atau binatang pengerat;
 Sediakan tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan dibersihkan
secara teratur;
 Petugas laboratorium dilarang makan dan minum dalam laboratorium;
 Dilarang meletakkan hiasan dalam bentuk apapun di dalam laboratorium.
B. Proses Kerja, Bahan dan Peralatan Kerja
1. Melaksanakan praktek laboratorium yang benar setiap petugas laboratorium
harus mengerti dan melaksanakan upaya pencegahan terhadap bahaya yang
mungkin terjadi, dapat menggunakan setiap peralatan laboratorium dan peralatan
kesehatan dan keselamatan kerja dengan benar, serta mengetahui cara mengatasi
apabila terjadi kecelakaan di laboratorium.
2. Tersedia fasilitas laboratorium untuk kesehatan dan keselamatan kerja, seperti
tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan alat pemadam kebakaran.
3. Petugas wajib memakai alat pelindung diri (jas laboratorium, masker, sarung
tangan, alas kaki tertutup) yang sesuai selama bekerja.
4. Jas laboratorium yang bersih harus dipakai terus menerus selama bekerja dalam
laboratorium dan harus dilepaskan serta ditinggalkan di laboratorium (hati-hati
dengan jas laboratorium yang berpotensi infeksi).
5. Untuk menghindari kecelakaan, rambut panjang harus diikat ke belakang dengan
rapi.
6. Petugas harus mencuci tangan secara higienis dan menyeluruh sebelum dan
setelah selesai melakukan aktifitas laboratorium dan harus melepaskan baju
proteksi sebelum meninggalkan ruang laboratorium.
7. Dilarang melakukan kegiatan percobaan laboratorium tanpa ijin pejabat yang
berwenang.
8. Dilarang makan, minum (termasuk minum dari botol air) dan merokok di tempat
kerja.
-24-

9. Tempat kerja harus selalu dalam keadaan bersih. Kaca pecah, jarum atau benda
tajam dan barang sisa laboratorium harus ditempatkan di bak/peti dalam
laboratorium dan diberi keterangan.
10. Sarung tangan bekas pakai harus ditempatkan dalam bak/ peti kuning (menjadi
limbah medis/ infeksius) yang diberi tanda khusus.
11. Semua tumpahan harus segera dibersihkan.
12. Dilarang menggunakan mulut pada waktu memipet, gunakan karet penghisap.
13. Peralatan yang rusak atau pecah harus dilaporkan kepada penanggung jawab
Laboratorium.
14. Tas/kantong/tempat sampah harus ditempatkan di tempat yang ditentukan.
15. Pengelolaan spesimen
 Setiap spesimen harus diperlakukan sebagai bahan infeksius.
 Harus mempunyai loket khusus untuk penerimaan spesimen.
 Setiap petugas harus mengetahui dan melaksanakan cara pengambilan,
pengiriman dan pengolahan spesimen denganbenar.
 Semua spesimen darah dan cairan tubuh harus disimpan pada wadah yang
memiliki konstruksi yang baik, dengan karet pengaman untuk mencegah
kebocoran ketika dipindahkan.
 Saat mengumpulkan spesimen harus berhati-hati gunamenghindari
pencemaran dari luar kontainer ataulaboratorium.
 Setiap orang yang memproses spesimen darah dan cairantubuh (contoh:
membuka tutup tabung vakum) harusmenggunakan sarung tangan dan
masker.
 Setelah memproses spesimen-spesimen tersebut harus cucitangan dan
mengganti sarung tangan.
 Jarum yang telah digunakan harus diperlakukan sebagailimbah infeksius dan
dikelola sesuai ketentuan yang berlaku.
 Permukaan meja laboratorium dan alat laboratorium harusDidekontaminasi
dengan desinfektan setelah selesaimelakukan kegiatan laboratorium.
16. Pengelolaan bahan kimia yang benar
 Semua petugas harus mengetahui cara pengelolaan bahankimia yang benar
(antara lain penggolongan bahan kimia,bahan kimia yang tidak boleh
tercampur, efek toksik dan persyaratan penyimpanannya).
 Setiap petugas harus mengenal bahaya bahan kimia danmempunyai
pengetahuan serta keterampilan untukmenangani kecelakaan.
 Semua bahan kimia yang ada harus diberi label/etiket dantanda peringatan
yang sesuai.
17. Pengelolaan Limbah
a. Limbah Padat
Limbah padat terdiri dari limbah/sampah umum dan limbahkhusus seperti
benda tajam, limbah infeksius, limbahsitotoksik, limbah toksik, limbah
kimia, limbah B3 danlimbah plastik.
Fasilitas Pembuangan Limbah Padat:
1. Tempat Pengumpulan Sampah
Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat,kedap air dan
mempunyai permukaan yang halus padabagian dalamnya. Mempunyai
tutup yang mudah dibuka dan ditutup,minimal terdapat satu buah
untuk masing-masing kegiatan.Kantong plastik diangkat setiap hari atau
apabila 2/3bagian telah terisi sampah.Setiap tempat pengumpulan
sampah harus dilapisi plastik sebagai pembungkus sampah dengan label
dan warna.
2. Tempat Penampungan Sampah Sementara
Tersedia tempat penampungan sampah yang tidak permanen, yang
diletakkan pada lokasi yang sudah dijangkau kendaraan pengangkut
-25-

sampah.Tempat penampungan sampah sementara dikosongkan dan


dibersihkan sekurang-kurangnya satu kali dalam 24jam.
3. Tempat Pembuangan Sampah Akhir
 Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksikdikelola sesuai
prosedur dan peraturan yang berlaku.
 Sampah umum (domestik) dibuang ke tempat pembuangan sampah
akhir yang dikelola sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku.
b. Limbah Cair
Limbah cair terdiri dari limbah cair umum/ domestik, limbahcair infeksius dan
limbah cair kimia.Cara menangani limbah cair:
1. Limbah cair umum/domestik dialirkan masuk ke dalam septik tank.
2. Limbah cair infeksius dan Kimia dikelola sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku
-26-

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

A. Pengendalian Mutu Internal


1. Cara Pengendalian
 Menyediakan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berkaitan dengan
pelayanan laboratorium
 Menyediakan pedomann – pedoman antara lain : pengambilan spesimen
yang benar, persyaratan spesimen, persyaratan pasien, persyaratan
sample
 Melaksanakan dan mengevaluasi program qualiti kontrol
 Pengawasan dan monitoring kegiatan harian untuk mengurangi kesalahan
– kesalahan yang mungkin muncul
 Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan untuk staf laboratorium
B. Pengendalian Mutu Eksternal
Pemantapan mutu external adalah kegiatan yang diselenggarakan secara
periodik oleh pihak lain di luar laboratorium ( BLK ) guna memantau dan menilai
penampilan suatu laboratorium dalam bidang pemeriksaan tertentu
Penyelenggaran pemantauan mutu eksternal diharapkan semua
laboratorium milik pemerintah dan swasta mengikutinya dihubungkan akreditasi
milik pemerintah dan ijin untuk laboratorium swasta
Pemantapan mutu eksternal diselenggarakan pada tingkat nasional dan tingkat
wilayah/provinsi.
-27-

BAB IX
PENUTUP

Pedoman pelayanan laboratorium klinik iis medika ini mempunyai peranan


penting sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan sehari hari tenaga laboratorium yang
bertugas sehingga meningkatkan mutu pelayanan khususnya pelayanan di
laboratorium.

Penyusun pedoman pelayanan laboratorium ini adalah langkah awal kesuatu


proses yang panjang, sehingga memerlukan dukungan dan kerjasama dari berbagai
pihak dalam penerapannya untuk mencapai tujuan. Kami menyadari bahwa pedoman
pelayanan ini masih jauh dari sempurna, karena itu kami menerima saran dan kritik
guna menyempurnakan pedoman ini dan menjadi bahan evaluasi bersama

Evaluasi bersama akan secara teratur kami laksanakan guna perbaikan teknik
pemeriksaan pelayanan dan up grade peralatan sesuai dengan perkembangan ilmu yang
ada. Dan tentunya kami akan mengadakan perbaikan-perbaikan sesuai dengan
kebutuhan yang ada

Akhir kata semoga pedoman pelayanan laboratorium ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca sekalian.

Anda mungkin juga menyukai