KEPUTUSAN
DIREKTUR KLINIK IIS MEDIKA
NOMOR: 019/KIM/SK/I/2023
TENTANG
JENIS-JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG TERSEDIA
DI KLINIK IIS MEDIKA
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR KLINIK IIS MEDIKA TENTANG
JENIS JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG
TERSEDIA DI KLINIK IIS MEDIKA.
Kesatu : Kebijakan Pelayanan Laboratorium di Klinik Iis Medika
sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini
Kedua : Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium Klinik Iis Medika
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Pertama harus
dijadikan acuan dalam menyelenggarakan pelayanan Instalasi
Laboratorium Klinik.
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan / perubahan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Sukoharjo
Pada tanggal : ................
TRI ISPONINGSIH
LAMPIRAN KEPUTUSAN
DIREKTUR KLINIK IIS MEDIKA
NOMOR :019/KIM/SK/I/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan anugerah yang telah diberikan kepada Penyusun sehingga
Panduan Pelayanan Unit Laboratorium Klinik Iis Medika,telah selesai
disusun.
Buku panduan ini merupakan pedoman bagi Unit Laboratorium Klinik
Iis Medika, untuk melaksanakan tugas dan fungsinya terkait dengan
tanggung jawabnya untuk melaksanakan pengelolaan Unit Laboratorium.
Dalam Pedoman Pelayanan Laboratorium ini diuraikan tentang
standar ketenagaan, standar fasilitas, tata laksana pelayanan
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya
atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
Pedoman Pelayanan Unit Laboratorium Klinik Iis Medika.
Sukoharjo,
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................4
DAFTAR ISI............................................................................................................... 5
BAB 1.......................................................................................................................... 8
PENDAHULUAN........................................................................................................ 8
A. Latar Belakang............................................................................................8
B. Tujuan Pedoman.........................................................................................8
C. Sasaran Pedoman.......................................................................................9
D. Ruang Lingkup Pelayanan........................................................................9
E. Batasan Operasional..................................................................................9
BAB II....................................................................................................................... 13
STANDAR KETENAGAAN.....................................................................................13
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia........................................................13
B. Distribusi Ketenagaan.............................................................................14
C. Jadwal Kegiatan....................................................................................... 15
BAB III...................................................................................................................... 17
STANDAR FASILITAS............................................................................................17
A. Denah Ruangan.........................................................................................17
B. Standar Fasilitas...........................................................................................19
BAB IV...................................................................................................................... 21
TATA LAKSANA PELAYANAN..............................................................................21
A. PROSEDUR PELAYANAN LABORATORIUM........................................21
B. KEMAMPUAN PEMERIKSAAN, METODE DAN REAGEN..................22
BAB V........................................................................................................................24
LOGISTIK.................................................................................................................24
A. PENGADAAN.............................................................................................. 24
B. PENYIMPANAN.......................................................................................... 24
BAB VI...................................................................................................................... 25
KESELAMATAN PASIEN.......................................................................................25
A. Pengertian..................................................................................................25
B. Tujuan.........................................................................................................25
C. Tata laksana keselamatan pasien........................................................25
BAB VII.....................................................................................................................26
KESELAMATAN KERJA........................................................................................26
A. Di Tempat Kerja dan Lingkungan Kerja..................................................26
B. Proses Kerja, Bahan dan Peralatan Kerja...............................................26
BAB VIII................................................................................................................... 29
PENGENDALIAN MUTU.........................................................................................29
A. Pengendalian Mutu Internal..................................................................29
B. Pengendalian Mutu Eksternal...............................................................29
BAB IX...................................................................................................................... 30
PENUTUP................................................................................................................. 30
PEDOMAN PELAYANAN UNIT LABORATORIUM
KLINIK IIS MEDIKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan
adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomi dalam mencapai derajat kesehatan yang
optimal.
Dengan makin berkembangnya teknologi kesehatan,
meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan
yang berkualitas, adanya transisi epidemiologi penyakit,
perubahan struktur demografi, otonomi daerah, serta
masuknya pasar bebas, maka klinik diharapkan
mengembangkan dan meningkatkan mutu layanannya. Untuk
meningkatkan mutu pelayanan yang optimal, maka diperlukan
kegiatan yang dapat menentukan diagnosa penyakit secara
pasti yaitu pelayanan laboratorium yang bermutu.
Laboratorium melaksanakan pengukuran, penetapan, dan
pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk
penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi
kesehatan, atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan
perorangan dan masyarakat di wilayah kerja klinik.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum :
Laboratorium diselenggarakan berdasarkan kondisi dan
permasalahan kesehatan masyarakat setempat dengan tetap
berprinsip pada pelayanan secara holistik, komprehensif,
dan terpadu dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
2. Tujuan Khusus :
a. Menjadi acuan petugas dalam penyelenggaraan
laboratorium
b. Menjadi standar monitoring dan evaluasi pelayanan
laboratorium
C. Sasaran Pedoman
Pedoman pelayanan laboratorium ini digunakan sebagai
acuan petugas dan pihak terkait dalam pelaksanaan pelayanan
laboratorium sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan
dan mutu laboratorium serta peningkatan kualitas pelayanan
klinik pada umumnya.
D. Ruang Lingkup Pelayanan
Ruang lingkup pedoman ini meliputi
sarana,prasarana,jenis-jenis pemeriksaan,standar hasil
pemeriksaan,dan keselamatan dan mutu laboratorium
E. Batasan Operasional
1. Laboratorium klinik
Laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik
untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan
perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis
penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Laboratorium Klinik Iis Medika merupakan laboratorium
yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik
di bidang Hematologi, Kimia Klinik, Klinik Rutin, Imunologi
dan Serologi. Namun tidak semua pemeriksaan dapat
dilakukan di laboratorium Klinik Iis Medika
Batasan operasional untuk jenis pemeriksaan tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan Hematologi adalah : pemeriksaan yang
mencakup beberapa pemeriksaan antara lain Hematologi
Rutin.
b. Pemeriksaan Kimia Klinik
Pemeriksaan Kimia Klinik adalah : pemeriksaan yang
mencakup beberapa pemeriksaan antara lain : Glukosa
darah baik sewaktu, puasa, 2 jam setelah makan, SGOT,
SGPT, ureum, creatinin dan cholesterol total, Trigliserid,
asam urat.
c. Pemeriksaan Klinik Rutin
Pemeriksaan Klinik Rutin adalah : pemeriksaan yang
mencakup beberapa pemeriksaan yang membutuhkan
bahan rutin antara lain : Urine rutin dan Tes kehamilan.
d. Pemeriksaan Imunologi dan Serologi
Pemeriksaan Imunologi dan Serologi adalah :
pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan yeng
memerlukan serum atau plasma sebagai bahan
pemeriksaan, adapun pemeriksaannya antara lain :
golongan darah, HbsAg, widal dan HIV, Syphilis
2. Tenaga profesional dan penunjang laboratorium
Merupakan tenaga yang mencakup : dokter umum, teknisi
laboratorium medis (analis laboratorium) dan paramedis.
3. Standar operasional prosedur (SOP)
Merupakan kumpulan intrusksi, langkah langkah yang telah
dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu.
4. Ruangan Laboratorium
Luas ruangan setiap kegiatan cukup menampung peralatan
yang dipergunakan aktifitas dan jumlah petugas yang
berhubungan dengan specimen atau pasien untuk
kebutuhan pemeriksaan laboratorium. Semua ruangan
harus mempunyai tata ruang yang baik sesuai alur
pelayanan dan memperoleh cahaya dalam jumlah yang
cukup.
5. Peralatan Laboratorium
Laboratorium harus dilengkapi dengan semua peralatan
yang diperlukan sesuai dengan layanan yang disediakan
sekalipun tidak digunakan secara rutin. Pada saat instalasi
alat maupun saat kerja rutin, peralatan harus diperhatikan
menunjukkan kemampuan atau memenuhi kinerja yang
dipersyaratkan dan harus memenuhi spesifikasi yang sesuai
untuk pemeriksaan bersangkutan.
6. Bahan Laboratorium
a. Reagent adalah zat kimia yang digunakan dalam suatu
reaksi untuk mendekteksi, mengukur, memeriksa dan
menghasilkan zat lain.
b. Standar adalah zat - zat konsentrasi atau kemurniannya
diketahui.
c. Bahan kontrol adalah bahan yang digunakan untuk
memantau ketepatan suatu pemeriksaan di laboratorium
tetapi atau untuk mengawasi kualitas hasil pemeriksaan
sehari hari.
d. Air merupakan bahan terpenting dan yang paling sering
digunakan oleh karena itu kualitas air yang digunakan
harus memenuhi standar seperti hanya bahan lain yang
digunakan dalam analisis
7. Spesimen atau pengambilan sampel
Spesimen merupakan bahan pemeriksaan yang berasal dari
manusia. Sedangkan sampel dapat diartikan sebagai bahan
dari spesimen manusia.
8. Metode Pemeriksaan
Tujuan melakukan suatu pemeriksaan antara lain untuk uji
saring diagnostik dan evaluasi hasil pengobatan. Tiap tujuan
pemeriksaan memerlukan sensivitas dan spesifitas berbeda
beda pula.
9. Pemantapan Mutu Laboratorium
Pemantapan mutu (quality assurance) laboratorium
kesehatan adalah semua kegiatan yang ditunjukan untuk
menjamin ketelitian dan ketetapan hasil pemeriksaan
laboratorium pemantapan mutu terbagi menjadi 2 :
a. Pemantapan mutu internal PMI
Adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang
dilaksakan oleh masing masing laboratorium secara
terus menerus agar tidak terjadi atau mengurangi
kejadian error atau penyimpangan sehingga diperoleh
hasil pemeriksaan yang tepat.
b. Pemantapan mutu eksternal PME
Adalah kegiatan yang diselenggarakan secara
periodik oleh pihak lain diluar laboratorium yang
bersangkutan untuk memantau dan menilai
penampilam suatu laboratorium dalm bidang
pemeriksaan tertentu. Penyelenggaraan kegiatan
pemantapan mutu eksternal dilaksanakan oleh pihak
pemerintah swasta atau internasional.
10. Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
laboratorium merupakan bagian dari pengolahan
laboratorium secara keseluruhan. Laboratorium
melakukan berbagai tindakan dan kegiatan terutama
berhubungan dengan spesimen yang berasal dari
manusia. Bagi petugas laboratorium yang selalu kontak
dengan spesimen, maka berpotensi terinfeksi kuman
patogen. Potensi infeksi juga dapat terjadi dari petugas ke
petugas lainnya, atau keluarganya dan ke masyarakat.
Untuk mengurangi bahaya yang terjadi perlu adanya
kebijakan yang ketat. Petugas harus memahami
keamanan laboratorium dan tingkatannya, mempunyai
sikap dan kemampuan untuk melakukan pengamanan
sehubungan dengan pekerjaannya sesuai SOP, serta
mengontrol spesimen secara baik praktik laboratorium
yang benar.
11. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan kegiatan laboratorium
diperlukan dalam perencanaan, pemantauan dan evaluasi
serta pengambilan keputusan untuk peningkatan
pelayanan laboratorium. Untuk itu kegiatan ini harus
dilakukan secara cermat dan teliti, karena kesalahan
dalam perencanaan dan pelaporan akan mengakibatkan
kesalahan dalam menetapkan suatu tindakan.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Untuk pelayanan penunjang laboratorium di Klinik Iis Medika
hanya dibagi menjadi 2 shift, yaitu shift pagi dan shift siang. Namun
ada juga pelayanan di luar jam operasional khusus yang melayani
peserta program PROLANIS Klinik Iis Medika. Adapun distribusi
ketenagaan di Klinik Iis Medika sebagai berikut :
1. Shift Pagi dan shift sore
Uraian Pekerjaan
Kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh petugas Laboratorium
adalah sebagai berikut:
1) Registrasi pasien
a.Registrasi pasien rawat jalan dan rawat inap yang perlu
pemeriksaan penunjang laboratorium
b. Pemberian label sampel
c.Persiapan sampling
d. Pengambilan hasil pemeriksaan
e.Penulisan hasil pemeriksaan
f. Mengarsip hasil pemeriksaan
2) Pengambilan sampel
a. Sampel darah
- sampel darah vena
- sampel darah perifer
b. Sampel Urin
- Urin rutin
- Test kehamilan
c. Sampel dahak
- Sampel dahak sewaktu
- Sampel dahak pagi
b. Pemeriksaan laboratorium rutin
- Pemeriksaaan hematologi
- Pemeriksaan kimia kinik
- Pemerisaan urinalisa
3) Analisa sampel
a. Pemeriksaan sampel
b. Memastikan tidak adanya kesalahan pasien
c. Memastikan kualitas hasil pemeriksaan
d. Menginput hasil pemeriksaan
e. Merapikan hasil dan formulir permintaan dari dokter dan
memberi identitas pada amplop
Kebutuhan petugas laboratorium : 1 orang tiap masing-masing
shift.
4) Program PROLANIS
Kegiatan yang dilakukan petugas laboratorium di luar jam
operasional laboratorium hanya pengambilan sampel dan
pemeriksaan gula darah puasa bagi peserta program PROLANIS
yang diselenggarakan rutin setiap pekan pertama tiap bulan.
Adapun uraian tugas petugas laboratorium dalam program
PROLANIS sebagai berikut :
1. Registrasi pasien
a. Registrasi peserta PROLANIS yang masuk kriteria untuk
diambil sampel darah untuk pemeriksaan gula darah
puasa
b. Pemberian label sampel
c. Persiapan sampling
2. Pengambilan sampel
Sampel darah yang diambil adalah sampel darah vena.
3. Analisa sampel
a. Pemeriksaan sampel
b. Memastikan tidak adanya kesalahan pasien
c. Memastikan kualitas hasil pemeriksaan
d. Menginput hasil pemeriksaan
e. Merapikan hasil dan memberi identitas pada amplop
Kebutuhan petugas laboratorium : 2 orang tiap kegiatan.
C. Jadwal Kegiatan
Pengaturan jadwal kegiatan pelayanan laboratorium Klinik Iis Medika
adalah sebagai berikut:
1. Pengaturan jadwal kegiatan pelayanan laboratorium dibuat oleh
Kepala Unit laboratorium, disetujui oleh Direktur klinik.
2. Jadwal kegiatan pelayanan dibuat untuk jangka waktu satu bulan
dan direalisasikan setiap satu bulan.
3. Untuk petugas laboratorium yang memiliki keperluan penting pada
hari tertentu, maka petugas tersebut dapat mengajukan
permintaan cuti melalui kepala unit. Permintaan akan disesuaikan
dengan kebutuhan petugas yang ada dan tidak mengganggu
pelayanan, maka permintaan dapat disetujui.
4. Jadwal kegiatan pelayanan terdiri atas shift pagi, shift siang dan
program PROLANIS. Apabila ada petugas jaga karena sesuatu hal
tidak dapat jaga sesuai jadwal yang telah ditetapkan (terencana),
maka petugas bersangkutan harus memberitahu kepala unit
laboratorium satu hari sebelumnya, dan diharapkan yang
bersangkutan sudah mencari petugas pengganti.
Berikut adalah pembagian jadwal kegiatan pelayanan laboratorium
Klinik Iis Medika Jadwal : Setiap hari senin sampai minggu untuk
shift pagi dan siang
Pengaturan jaga :
a. Shift Pagi : 07.00 – 13.30 WIB
b. Shift Siang : 13.30 – 20.30 WIB
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
Persyaratan Ruangan Laboratorium Klinik
Sarana laboratorium merupakan segala sesuatu yang berkaitan
dengan fisik bangunan/ruangan laboratorium itu sendiri, dalam
lingkup ini adalah ruangan Laboratorium Klinik.
Persyaratan sarana/ruangan Laboratorium Kinik dan kondisi
Laboratorium
Puskesmas Badegan adalah sebagai berikut:
KONDISI
NO KONDISI STANDAR MS TMS REKOMENDASI
KLINIK
1 Ukuran ruang minimal √
3x4 m2, kebutuhan
luas ruang disesuaikan
dengan jenis
pemeriksaan yang
diselenggarakan oleh
Klinik
2 Langit-langit berwarna √
terang dan mudah
dibersihkan.
3 Dinding berwarna √
terang,harus keras,
tidak berpori, kedap air,
dan mudah
dibersihkan serta tahan
terhadap bahan kimia
(keramik).
5 1
3
6
Keterangan:
1. Kursi tunggu
2. Pintu masuk
3. Meja sampling
4. Meja admin
5. Meja pemeriksaan dan Almari reagen
6. Almari es & wastafel
B. Standar Fasilitas
Fasilitas laboratorium Klinik Iis Medika
1. Fasilitas dan sarana di dalam ruangan tersebut terdiri dari :
No Nama Barang Jumlah
1. Meja administrasi 1
2. Kursi 2
3. Meja pemeriksaan 1
4. Almari reagen 1
5. Meja sampling 1
2. Peralatan
1. Mikroskop 1
2. Centrifuge 1
3. Kulkas 1
4. Fotometer 1
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
laboratorium.
laboratorium
B. KEMAMPUAN PEMERIKSAAN, METODE DAN REAGEN
1. KEMAMPUAN PEMERIKSAAN
Kemampuan pemeriksaan laboratorium di klinik meliputi
pemeriksaan pemeriksaan dasar seperti :
a. Hematologi : Darah Rutin manual
b. Kimia klinik : Glukosa, Asam Urat, Kolesterol, Trigliserida,
Ureum, Creatinin
c. Imunologi : Tes Kehamilan, Golongan darah, Widal, HbsAg
d. Urinalisa : Makroskopis ( Warna, Kejernihan, Bau, Volume),
pH, Berat Jenis, Protein, Glukosa, Bilirubin, Urobilinogen,
Keton, Nitrit, Lekosit, Eritrosit, dan Mikroskopik ( sedimen ).
2. METODE
Metode pemeriksaan laboratorium menggunakan metode manual
dan semi automatik.
3. REAGEN
Reagen yang diperlukan disesuaikan dengan metode yang
digunakan untuk tiap pemeriksaan di laboratorium
Penanganan dan penyimpanan reagen harus sesuai persyaratan
antara lain :
a. Perhatikan tanggal kadaluwarsa, suhu penyimpanan.
b. Pemakaian reagen dengan metode first in first out ( seusai
urutan penerimaan ).
c. Sisa pemakaian reagen tidak diperbolehkan dikembalikan ke
dalam sediaan induk.
d. Perhatikan perubahan warna, adanya endapan, kerusakan,
yang terjadi pada sediaan reagen.
e. Segera tutup kembali botol sediaan reagen setelah digunakan.
f. Lindungi label dari kerusakan.
g. Tempatkan reagen dalam botol berwarna gelap dan lemari
supaya tidak kena cahaya matahari langsung.
h. Reagen harus terdaftar di Kementerian Kesehatan.
-20-
Persiapan Menerima
Mulai pemeriksaan dan permintaan
administrasi pemeriksaan
Memanggil pasien
Memberikan
sesuai urutan dan Apakah pasien
informasi tarif
mencocokkan setuju?
pemeriksaan
identitas pasien
Menyerahkan hasil
Memverifikasi dan
pemeriksaan dan
menandatangani
menginformasikan Dokumentasi
hasil pemeriksaan
untuk kembali ke
lab
perujuk
Selesai
-21-
BAB V
LOGISTIK
A. PENGADAAN
1. Pengadaan barang logistik (reagen) di laboratorium
Pengertian : bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan laboratorium
a. Petugas lab menghitung /merekap penggunaan reagen selama satu tahun
b. Petugas lab membuat perencanaan kebutuhan reagen selama satu tahun
c. Petugas lab melaporkan kebutuhan reagen kepada petugas farmasi
d. Petugas lab menerima reagen dari supplier
e. Petugas lab menggunakan kaidah perputaran pemakaian reagen pertama
masuk-pertama keluar yang masa kadaluarsa pendek di pakai dahulu
2. Pengadaan barang Alat Tulis Kantor
Pengertian : barang ATK adalah sarana berupa alat rumah tangga, barang cetakan
yang dibutuhkan sehari- hari untuk menyelenggarakan kegiatan laboratorium
a. Petugas lab membuat daftar kebutuhan barang logistik setiap awal bulan, di
tulis di bon permintaan yang memuat no, nama barang, banyaknya
permintaan, banyak barang yang diberikan , keterangan
b. Petugas menulis bon permintaan
c. Petugas mengajukan permohonan ke apotek
d. Petugas menerima barang yang datang yang diserahkan di apotek
e. Petugas apotek menyiapkan barang yang telah dipesan oleh petugas laborat
untuk dapat segera diambil
f. Petugas mengambil barang sesuai permintaan
g. Petugas menandatangani bon permintaan dan barang yang sudah diterima
ditandatangani yang mengambil barang
B. PENYIMPANAN
a. Petugas lab membuat pelabelan untuk reagen yang datang
b. Petugas lab melihat suhu yang tertera di luar kemasan reagen
c. Petugas lab menghitung /merekap penggunaan reagen selama satu tahun
d. Petugas lab membuat perencanaan kebutuhan reagen selama satu tahun
e. Petugas lab melaporkan kebutuhan reagen kepada apotek
f. Petugas lab menggunakan kaidah perputaran pemakaian reagen pertama
masuk-pertama keluar yang masa kadaluarsa pendek di pakai dahulu
-22-
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Sistem dimana laboratorium membuat asuhan keselamatan petugas, pasien dan
masyarakat sekitar
B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien
2. Menurunnya kejadian yang tidak diharapkan
3. Terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian yang tidak diharapkan
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
9. Tempat kerja harus selalu dalam keadaan bersih. Kaca pecah, jarum atau benda
tajam dan barang sisa laboratorium harus ditempatkan di bak/peti dalam
laboratorium dan diberi keterangan.
10. Sarung tangan bekas pakai harus ditempatkan dalam bak/ peti kuning (menjadi
limbah medis/ infeksius) yang diberi tanda khusus.
11. Semua tumpahan harus segera dibersihkan.
12. Dilarang menggunakan mulut pada waktu memipet, gunakan karet penghisap.
13. Peralatan yang rusak atau pecah harus dilaporkan kepada penanggung jawab
Laboratorium.
14. Tas/kantong/tempat sampah harus ditempatkan di tempat yang ditentukan.
15. Pengelolaan spesimen
Setiap spesimen harus diperlakukan sebagai bahan infeksius.
Harus mempunyai loket khusus untuk penerimaan spesimen.
Setiap petugas harus mengetahui dan melaksanakan cara pengambilan,
pengiriman dan pengolahan spesimen denganbenar.
Semua spesimen darah dan cairan tubuh harus disimpan pada wadah yang
memiliki konstruksi yang baik, dengan karet pengaman untuk mencegah
kebocoran ketika dipindahkan.
Saat mengumpulkan spesimen harus berhati-hati gunamenghindari
pencemaran dari luar kontainer ataulaboratorium.
Setiap orang yang memproses spesimen darah dan cairantubuh (contoh:
membuka tutup tabung vakum) harusmenggunakan sarung tangan dan
masker.
Setelah memproses spesimen-spesimen tersebut harus cucitangan dan
mengganti sarung tangan.
Jarum yang telah digunakan harus diperlakukan sebagailimbah infeksius dan
dikelola sesuai ketentuan yang berlaku.
Permukaan meja laboratorium dan alat laboratorium harusDidekontaminasi
dengan desinfektan setelah selesaimelakukan kegiatan laboratorium.
16. Pengelolaan bahan kimia yang benar
Semua petugas harus mengetahui cara pengelolaan bahankimia yang benar
(antara lain penggolongan bahan kimia,bahan kimia yang tidak boleh
tercampur, efek toksik dan persyaratan penyimpanannya).
Setiap petugas harus mengenal bahaya bahan kimia danmempunyai
pengetahuan serta keterampilan untukmenangani kecelakaan.
Semua bahan kimia yang ada harus diberi label/etiket dantanda peringatan
yang sesuai.
17. Pengelolaan Limbah
a. Limbah Padat
Limbah padat terdiri dari limbah/sampah umum dan limbahkhusus seperti
benda tajam, limbah infeksius, limbahsitotoksik, limbah toksik, limbah
kimia, limbah B3 danlimbah plastik.
Fasilitas Pembuangan Limbah Padat:
1. Tempat Pengumpulan Sampah
Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat,kedap air dan
mempunyai permukaan yang halus padabagian dalamnya. Mempunyai
tutup yang mudah dibuka dan ditutup,minimal terdapat satu buah
untuk masing-masing kegiatan.Kantong plastik diangkat setiap hari atau
apabila 2/3bagian telah terisi sampah.Setiap tempat pengumpulan
sampah harus dilapisi plastik sebagai pembungkus sampah dengan label
dan warna.
2. Tempat Penampungan Sampah Sementara
Tersedia tempat penampungan sampah yang tidak permanen, yang
diletakkan pada lokasi yang sudah dijangkau kendaraan pengangkut
-25-
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
BAB IX
PENUTUP
Evaluasi bersama akan secara teratur kami laksanakan guna perbaikan teknik
pemeriksaan pelayanan dan up grade peralatan sesuai dengan perkembangan ilmu yang
ada. Dan tentunya kami akan mengadakan perbaikan-perbaikan sesuai dengan
kebutuhan yang ada
Akhir kata semoga pedoman pelayanan laboratorium ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca sekalian.