Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MRANTI
Jl.Mr. Wilopo No.203A Purworejo Kode Pos 54112
Telp (0275)324157, email : puskesmasmranti203@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS MRANTI


NOMOR : 440.1/ /2018

TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LAYANAN KLINIS

KEPALA UPT PUSKESMAS MRANTI,

Menimbang : a. bahwa untuk menjamin perbaikan mutu, peningkatan


kinerja dan penerapan manajemen risiko dilaksanakan
secara berkesinambungan di puskesmas, maka perlu
dilakukan penilaian dengan menggunakan standar yang
ditetapkan yaitu melalui akreditasi puskesmas;

b. bahwa untuk melaksanakan peningkatan mutu


pelayanan da keselamatan pasien diperlukan standar
prosedur operasional layanan klinis yang disusun
berdasarkan acuan yang jelas dan dapat dipertanggung
jawabkan;

c. bahwa sehubungan dengan butir a dan b tersebut diatas


maka perlu menetapkan Keputusan Kepala UPT
Puskesmas Mranti tentang Standar Operasional
Prosedur Layanan Klinis ;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4431);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor144, Tambahan Lembaran Negara Republik
IndonesiaNomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
46 tahun 2015 Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat Praktek Mandiri Dokter dan Tempat Praktek
Mandiri Dokter Gigi;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.02.02/ MENKES/ 62/ 2015 tentang
Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter Gigi;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK 02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :
KESATU : Standar operasional prosedur layanan klinis.

KEDUA : Dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien disusun


standar operasional prosedur layanan klinis sehingga
dalam pelaksanaan layanan klinis ada standar yang baku.

KETIGA : Referensi yang digunakan dalam penyusunan standar


operasional prosedur layanan klinis harus jelas, dapat
dipertanggungjawabkan dan berdasarkan bukti ilmiah
terkini.

KEEMPAT : Acuan yang digunakan untuk menyusun standar


operasional prosedur layanan klinis seperti tertera dalam
lampiran surat keputusan ini.

KELIMA : Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat pelaksanaan


surat keputusan ini dibebankan pada anggaran UPT
Puskesmas Mranti.

KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan


dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Purworejo
Pada tanggal : 03 Januari 2018

KEPALA UPT PUSKESMAS MRANTI

FAHRUDIN, SKM, M.KES


NIP. 19640727 198703 1 017
LAMPIRAN 1
KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS MRANTI
NOMOR 440.1/ 043 /2018
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LAYANAN KLINIS

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LAYANAN KLINIS

Tujuan dari ditetapkannya standar operasional prosedur layanan klinis adalah


untuk mengendalikan pelayanan klinis dengan baik. Penyusunan standar
operasional prosedur didasarkan pada kebutuhan UPT Puskesmas Mranti dan
prioritas fungsi serta proses pelayanan. Standar operasional prosedur yang
dibuat dibakukan formatnya untuk UPT Puskesmas Mranti.

A. Syarat penyusunan standar operasional prosedur


1. Standar operasional prosedur harus ditulis oleh mereka yang melakukan
kegiatan tersebut.
2. Standar operasional prosedur harus merupakan flow charting dari suatu
kegiatan. Pelaksana atau unit kerja agar mencatat proses kegiatan dan
membuat alurnya kemudian Tim Mutu diminta memberikan verifikasi.
3. Di dalam standar operasional prosedur harus dapat dikenali dengan jelas
siapa melakukan apa, dimana, kapan, dan mengapa.
4. Standar operasional prosedur jangan menggunakan kalimat majemuk.
Subyek, predikat, dan obyek standar operasional prosedur harus jelas.
5. Standar operasional prosedur harus menggunakan kalimat perintah /
instruksi bagi pelaksana dengan bahasa yang dikenal pemakai.
6. Standar operasional prosedur harus jelas, ringkas, dan mudah
dilaksanakan.
B. Penyusunan standar prosedur operasional layanan klinis terdiri dari:
1. Pengertian, berisi pengertian dari judul standar operasional prosedur
yang dibuat.
2. Tujuan, berisi tujuan dari pembuatan standar operasional prosedur
tersebut dibuat.
3. Kebijakan, berisi kebijakan / surat keputusan kepala puskesmas yang
menjadi dasar dibuatnya standar operasional prosedur tersebut.
4. Referensi, berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan standar
operasional prosedur, bisa berbentuk buku, peraturan perundang-
undangan, ataupun bentuk lain sebagai bahan pustaka.
5. Prosedur, berisi uraian langkah – langkah kegiatan untuk menyelesaikan
proses kerja / pelaksanaan standar prosedur operasional..
6. Bagan alir, untuk standar prosedur operasional layanan klinis yang
berupa tindakan.
7. Hal-hal yang harus diperhatikan
8. Dokumen terkait
9. Unit terkait, berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait
dalam proses kerja tersebut.
10. Rekaman historis perubahan, berisi histori perubahan standar
operasional prosedur yang telah diberlakukan.

C. Standar operasional prosedur layanan klinis yang dibuat harus memuat


tentang:
1. Layanan Klinis Yang Berorientasi Pasien
2. Manajemen Penunjang Layanan Klinis
3. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien.
LAMPIRAN 2
KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS MRANTI
NOMOR 440.1/ 043 /2018
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LAYANAN KLINIS

FORMAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

JUDUL SOP
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT Puskesmas Fahrudin,SKM,M.Kes
Mranti NIP. 19640727 198703 1 017
1. Pengertian
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan.........................
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Mranti Nomor
…………………… tentang.............................
4. Referensi
5. Prosedur/Langkah 1.
- Langkah 2.
6. Bagan Alir
7. Hal-Hal Yang
Diperhatikan
8. Dokumen Terkait
Ruang Pemeriksaan Kesehatan Umum, Ruang Pelayanan Kesehatan
9. Unit Terkait Gigi, Ruang Pelayanan KIA, Ruang Tindakan, Ruang Pelayanan
Imunisasi, Ruang Farmasi, Ruang Laboratorium
10. Rekaman historis
perubahan
Tanggal Mulai
NO Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan

Keterangan : Jenis huruf yang dipakai dalam pembuatan SOP adalah Times New Romans
12,spasi 1

Anda mungkin juga menyukai