NOMOR: 587/PER-DIR/RSPK/XII/2022
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN LABORATORIUM DI RUMAH SAKIT PERMATA
KUNINGAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
Pasal 3
Staff yang berkompeten dan berwenang adalah :
a) Dokter spesialis patologi klinik yang memiliki SIP yang masih berlaku dan
telah terkre densial.
b) Ahli Tehnologi Laboratorium Kesehatan yang memiliki STR dan SIP yang
masih berlaku dan telah terkredensial.
c) Perawat yang memiliki SIP dan telah terkredensial.
BAB III
Standart Fasilitas
Pasal 4
1) Laboratorium Rumah Sakit Permata Kuningan terletak bagian dalam Rumah
Sakit Permata Kuningan. Ruang pelayanan laboratorium terdiri dari ruang
sampling, ruang pemeriksaan, ruang mikrobiologi.
BAB IV
Pelayanan Laboratorium
Pasal 6
1) Pelayanan laboratorium pasien rawat inap dilayani setiap hari termasuk hari
Minggu / libur selama 24 jam.
2) Pelayanan laboratorium pasien rawat jalan dan pemeriksaan laboratorium
rujukan ( poliklinik ) dilayani setiap hari termasuk hari Minggu / libur selama
24 jam.
Pasal 7
Point Of Care Testing ( POCT )
1. Pelayanan POCT dapat dilakukan terhadap semua pasien di unit rawat inap
dan unit gawat darurat sesuai permintaan dokter yang merawat.
2. Pelayanan POCT yang dapat dilakukan hanya pemeriksaan gula darah den-
gan alat glucometer.
3. Staff yang dapat melakukan POCT adalah perawat yang berkompeten dan
berwenang.
Pasal 8
Alur Pelayanan
1) Alur pelayanan pemeriksaan laboratorium pada pasien rawat jalan dimulai
dari pasien datang ke laboratorium sampai hasil pemeriksaan laboratorium
di serahkan kepada pasien untuk dikonsultasikan pada dokter perujuk.
2) Alur pelayanan pemeriksaan laboratorium pada pasien rawat inap di mulai
dari dokter DPJP yang meminta pemeriksaan laboratorium sampai hasil lab-
oratorium dikeluarkan dan di serahkan kepada perawat untuk dikonsul-
tasikan lagi ke dokter DPJP.
Pasal 9
Spesimen
1) Spesimen adalah bahan yang digunakan dalam pemeriksan laboratorium.
2) Hasil pemeriksaan laboratorium yang akurat dalam pengambilan,
pengumpulan, identifikasi, penyimpanan, pegawetan, pengiriman dan
pengerjaan harus di lakukan secara benar dan tepat.
3) Telusur spesimen ( tracking specimen ) adalah mengulang kembali pemerik-
saan dengan specimen yang sama bila ada keluhan tidak ada hasil dari su-
atu specimen yang telah dikirim atau bila ada permintaan pengulang.
Pasal 10
Nilai Rujukan
1) Nilai rujukan laboratorium adalah rentang nilai yang ditetapkan setiap jenis
pemeriksaan laboratorium.
2) Nilai rujukan ditetapkan oleh dokter patologi klinik penanggung jawab labo-
ratorium.
3) Nilai rujukan dievaluasi dan direvisi apabila metode pemeriksaan berubah.
Pasal 11
Waktu Penyelesaian Pelayanan
1) Waktu penyelesaian pelayanan laboratorium Rawat Jalan dimulai dari
pasien diambil sampelnya sampai hasil pemeriksaan laboratorium di ser-
ahkan ke pasien.
2) Waktu penyelesaian pelayanan laboratorium Rawat Inap dimulai dari sam-
pel pasien diberikan ke laboratorium sampai keluar hasil pemeriksaan labo-
ratorium.
3) Waktu penyelesaian hasil pemeriksaan cito antara lain dari unit darurat, ka-
mar operasi, unit intensif akan diberi perhatian khusus terkait kecepatan
asuhan.
4) Waktu penyelesaian pemeriksaan sampel yang di kirim ke lab rujukan
mengikuti ketentuan dari lab rujukan tersebut.
Pasal 12
Laboratorium Rujukan
1) Laboratorium Rumah Sakit Permata Kuningan bekerjasama dengan labora-
torium luar ( laboratorium rujukan )untuk merujuk specimen pasien yang
tidak bisa di kerjakan di laboratorium karena keterbatasan alat atau reagen.
2) Laboratorium rujukan harus mempunyai kriteria :
a. memiliki surat ijin dari pihak berwenang yang menerbitkan ijin;
b. memiliki sertifikat akreditasi dari program akreditasi laboratorium yang
di akui;
c. mempunyai bukti dokumen bahwa laboratorium rujukan ikut serta pro-
gram kendali mutu.
BAB V
Reagensia
Pasal 13
1) Reagensia essensial adalah bahan pereaksi yang digunakan untuk men-
ganalisa suatu pemeriksaan.
2) Reagensia essensial dilaboratorium harus tersedia secara teratur dan di
evaluasi akurasi dan presisi hasilnya dengan dilakukan kalibrasi dan kontrol
setiap akan dipakai.
3) Reagensia essensial disimpan dan diberi label sesuai insert kit masing mas-
ing reagen.
4) Setiap reagensia di catat tanggal kadaluarsanya.
BAB VI
Managemen Resiko
Pasal 14
1) Rumah Sakit menyusun program managemen resiko dilaboratorium dilak-
sanakan, dievaluasi dan dokumentasikan.
2) Rumah Sakit menyusun program manajemen resiko fasilitas dan program
pencegahan dan pengendalian infeksi.
Pasal 15
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
1) Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 ) laboratorium Rumah Sakit
Permata Kuningan adalah upaya pencegahan untuk megurangi resiko in-
feksi akibat paparan bahan – bahan dan limbah biologis berbahaya.
Pasal 16
Keselamatan Pasien
Keselamatan pasien adalah upaya untuk mencegah terjadinya cidera yang dise-
babkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil yang berkaitan dengan terapi ter-
hadap pasien
Pasal 17
Nilai Kritis
1) Nilai kritis adalah hasil laboratorium yang secara signifikan diluar batas nor-
mal dapat memberi indikasi resiko tinggi atau kondisi yang mengancam ke-
hidupan pasien
2) Nilai kritis di laporkan oleh petugas laboratorium ke dokter DPJP atau per-
awat yang mengampu pasien tersebut sesegera mungkin setelah hasil pe-
meriksaan laboratorium dikonsulkan ke dokter Spesialis Patologi Klinik.
BAB VII
Pengendalian Mutu
Pasal 18
Pengendalian mutu laboratorium Rumah Sakit Permata Kuningan dilakukan un-
tuk mewujudkan layanan prima dan berkualitas.
Pasal 19
Pemantapan Mutu Internal
1) Pemantapan Mutu Internal ( PMI ) adalah kegiatan pencegahan dan pen -
gawasan yang dilaksanakan oleh setiap laboratorium secara terus-menerus
agar diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat.
2) Kegiatan pemantapan mutu internal meliputi :
a. persiapan pasien;
b. pengambilan dan penanganan specimen;
c. kalibrasi peralatan;
d. uji kualitas reagen;
e. uji ketelitian dan ketepatan, pencatatan dan pelaporan hasil.
Pasal 20
Pemantapan Mutu Eksternal
Pemantapan Mutu Eksternal ( PME ) adalah kegiatan pemantapan mutu yang
diselenggaralan secara periodik oleh pihak lain di luar laboratorium yang
bersangkutan untuk memantau dan menilai penampilan suatu laboratorium di
bidang pemeriksaan tertentu.
BAB VIII
Penutup
Pasal 21
Dokumen pedoman pelayanan laboratorium terlampir dalam lampiran Peraturan
Direktur Utama ini dan digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan
pelayanan laboratorium Rumah Sakit Permata Kuningan.
Pasal 22
Ditetapkan : Kuningan
Pada Tanggal : 01 Desember 2022
Direktur Rumah Sakit Permata Kuningan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit merupakan salah satu jaringan pelayanan kesehatan
yang penting, sarat dengan tugas, beban, masalah dan harapan yang
digantungkan kepadanya. Perkembangan jumlah rumah sakit di
Indonesia, yang diikuti pula dengan pola perkembangan penyakit,
perkembangan teknologi kedokteran dan kesehatan serta perkembangan
harapan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit menjadikan
dibutuhkannya sistem manajemen rumah sakit yang handal
Rumah Sakit Permata Kuningan merupakan salah satuinstalasi
penunjang pelayanan kesehatan masyarakat.
Mengembangkan potensi sumber daya manusia yang tersedia dan
membentuk tim kerja yang kompak dalam upaya mewujudkan
peningkatan pelayanan kesehatan.
Laboratorium rumah sakit merupakan salah satu instalasi
penunjang pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pendirian Laboratorium
membutuhkan tempat tertentu, bahan kimia dan tempat
penyimpanannya, penyediaan peralatan Laboratorium dan
peletakkannya, prosedur pengamatan dan keselamatan, penanganan
spesimen dan limbah infeksius, pencegahan infeksius dan upaya
kesehatan pekerja serta sumber daya yang terstandarisasi dan
dilaksanakan maksimal.
Teknologi yang semakin maju serta pengetahuan masyarakat
yang semakin meningkat tentang kesehatan akan mendorong tuntutan
masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan termasuk pelayanan
kesehatan di rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah maupun swasta.
Sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, pelayanan
laboratorium sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan berbagai pogram
dan upaya kesehatan, dan dimanfaatkan untuk keperluan penegakan
diagnosis, pemberian pengobatan dan evaluasi hasil pengobatan serta
pengambilan keputusan lainnya
Di rumah sakit adanya Laboratorium sangat penting, karena pada
dasarnya hasil dari pemeriksaan Laboratorium dapat digunakan untuk
pengambilan tindakan dan pengobatan terhadap pasien.
Pemeriksaan Laboratorium Rumah Sakit Peramata Kuningan
meliputi pemeriksaan darah, urine, feses dan dahak.Spesimen haruslah
representative dan diperiksa sesuai dengan standart prosedur yang
ditetapkan.
Adapun beberapa pemeriksaan yang tidak bisa dikerjakan di
Laboratorium Rumah Sakit, maka Laboratorium Rumah Sakit akan
mengirim sampel tersebut ke Laboratorium luar dengan persetujuan
pasien dan keluarga yang bersangkutan.
Laboratorium melayani pemeriksaan pasien rawat inap, rawat
jalan dan pemeriksaan atas permintaan pasien sendiri.Semua
pemeriksaan dilakukan oleh tenaga ahli Analis kesehatan yang kompeten
dalam bidangnya.
Pemeriksaan Pre analitik, analitik dan pasca analitik dilakukan sesuai
dengan standart prosedur yang baik, sehingga menghasilkan hasil yang
akurat.
Dalam pemeriksaan dibutuhkan suatu reagensia dan peralatan
yang baik. Untuk menjaga kualitas reagensia dan peralatan,
Laboratorium Rumah Sakit melakukan control mutu alat dan reagensia
secara berkala seperti kalibrasi alat, cara pendistribusian reagensia,
penyimpanan reagensia, dan pengetesan reagensia.
Oleh karena itu penting untuk disusun suatu buku panduan
sebagai bahan acuan bekerja di labotarorium.
B. Ruang Lingkup
Laboratorium Rumah Sakit Umum Permata Kuningan merupakan labora-
torium yang melayani pelayanan laboratorium selama 24 jam.
Ruang lingkup palayanan Unit Laboratorium Rumah Sakit Permata
Kuningan meliputi :
C. Tujuan
Pendoman pelayanan Laboratorium ini disusun untuk digunakan
sebagai bahan acuan bekerja di Laboratorium Rumah Sakit Permata
Kuningan.Dengan harapan agar pelayanan di Laboratorium Rumah Sakit
Permata Kuningan bisa mendapatkan hasil yang maksimal sehingga
dapat menunjang ketepatan dalam pemberian pengobatan pasien
sehingga pasien dapat tertangani dengan baik dan kepuasan pelanggan
dapat tercapai.
D. Batas Operasional
Pedoman pelayanan laboratorium adalah suatu pedoman yang
digunakan di laboratorium sebagai acuan pelayanan laboratorium, agar
dicapai suatu pelayanan yang aman untuk pasien, dikerjakan oleh
sumber daya manusia yang berkualitas, menggunakan alat yang selalu
terkalibrasi dan terpelihara secara rutin dan benar, reagen yang
memenuhi standar baik kualitas maupun penyimpanannya serta
menciptakan lingkungan yang aman bagi petugasnya.
Pelayanan Laboratorium Rujukan Rumah Sakit Permata Kuningan.
Laboratorium melakukan pelayanan laboratorium sesuai dengan
kemampuan dan yang telah ditentukan. Pemeriksaan laboratorium yang
tidak bisa dikerjakan Rumah Sakit Permata Kuningan dirujuk ke
laboratorium yang lebih mampu.
1. Syarat laboratorium rujukan :
a. memiliki surat ijin dari pihak berwenang yang menerbitkan ijin.
b. memiliki sertifikat akreditasi dari program akreditasi laborato-
rium yang di akui.
c. mempunyai bukti dokumen bahwa laboratorium rujukan ikut
serta program kendali mutu.
d. laboratorium dapat menghubungi ahli diagnostik terkait untuk
mengkonsultasikan hasil laboratorium rujukan.
2. Pemeriksaan rujukan antara lain :
a. Laboratorium Pramita
Pemeriksaan yang mencangkup : mikrobiologi, imunologi dan
serologi, dan Cairan tubuh.
b. Laboratorium Klinik Prodia
Pemeriksaan yang mencangkup pemeriksaan : mikrobiologi,
imunologi dan serologi, dan Cairan tubuh.
c. Standar Waktu Pelayanan Laboratorium Rujukan
Waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium rujukan minimal
1 hari dan menyesuaikan waktu tunggu hasil laboratorium
rujukan.
d. Alur Pelayanan Laboratorium Rujukan
Laboratorium
Laboratorium Permata
Rujukan Kuningan
Formulir permintaan
laboratorium rujukan
Formulir permintaan
laboratorium
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI
SUMBER DAYA
1.Standart dan
Kompetensi
Tenaga analis kesehatan dan tenaga teknis yang setingkat
mempunyai tugas dan tanggung jawab :
a. Memiliki Pengetahuan tentang patologi klinik
b. Melaksanakan pengambilan dan penanganan ba-
han pemeriksaan laboratoriumsesuai standar
pelayanan dan standar operasional prosedur.
c. Mampu mengoprasikan alat-alat penunjang pemerik-
saansesuai dengan instruksi alat.
d. Mampu menyiapkan sampel pada kondisi siap diperiksa
e. Mampu melaksanakan penyimpanan bahan dan alat
sampling sesuai dengan prosedur tetap.
f. Melaksanankan kegiatan pemantapan mutu, pencatatan dan pela-
poran
g. Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan kerja labora-
torium
h. Mampu melaksanakan administrasi serah terima
sampel dan hasil pemeriksaan dengan unit
pengirim
i. Mampu mengklarifikasikan hasil pemeriksaan sesuai dengan nilai
standart.
j. Mampu bersikap ramah sopan dan berkelakuan baik serta
mengutamakan kepuasan pelanggan.
k. Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab teknis
laboratorium atau tenaga teknis (manajer penunjang
medis).
l. Mampu menggunakan komputer minimal MS World
B. KEBUTUHAN TENAGA
Berdasarkan hasil perhitungan Pola Ketenagaan dengan
metode Workload Indicator Staffing Need ( WISN ) didapatkan
10 orang pelaksana laboratorium, 1 kepala ruang dan 1 kepala
instalasi laboratorium.
C. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Instalasi Laboratorium
Petugas yang berdinas berjumlah 5 pelaksana analis, 1 kepala
ruangan dan kepala instalasi laboratorium
a. Dinas pagi
Petugas yang berdinas berjumlah 2 orang dengan :
D. PENGATURAN JAGA
a. Dibuat oleh kepala unit dan dipertanggungjawabkan kepada
manager penunjang medis.
b. Dibuat untuk jangka waktu 1 bulan oleh kepala unit.
c. Untuk tenaga analis yang memiliki keperluan penting pada
hari tertentu, dapat mengajukan kepada kepala unit laborato-
rium dan permintaan akan disesuikan dengan kebutuhan
tenaga yang ada.
d. Jadwal dinas terbagi atas: dinas pagi, dinas sore,dinas
malam, libur. Apabila petugas jaga ada yang tidak bisa hadir
karena kepentingan mendadak maka yang bersangkutan
harus memberi tahu kepada kepala unit 3 jam sebelum dinas
pagi, 4 jam sebelum dinas sore, sebelum memberitahu
kepala unit diharapkan analis yang bersangkutan sudah
mencari analis pengganti.
e. Apabila ada tenaga analis tiba-tiba tidak bisa jaga ( tidak
terencana ) , maka kepala unit mencarianalis pengganti yaitu
analis yang dinas pada shift selanjutnya wajib untuk meng-
ganti.
E. JAM KERJA
Dinas Pagi : jam 07.00 - 14.00 ( pengumpulan sampel
pk. 11.00 – 12.00 )
Dinas Sore : jam 14.00 - 21.00
Dinas Malam : jam 21.00 - 07.00
Libur
F. PENGATURAN PEKERJAAN
a. Analis yang jaga melakukan semua pekerjaan laboratorium meliputi :
1) Pengambilan specimen darah dari poli,Igd, rawat inap, dan
pasien icu
2) Penjadwalan pengambilan spesimen darah : siang (pukul
11:00 – 12:00)
3) Melakukan pemeriksaan
4) Menginput biaya pemeriksaan
5) Penginput hasil
6) Memberikan hasil ke poli, IGD, dan ke ruang rawat inap
7) Mengkoordinasi pengambilan/ kebutuhan darah tranfusi ke PMI
terkait
b. Pengaturan Jaga Pagi
1) Petugas laboratorium mengontrol dan mengkalibrasi alat
dan reagen sebelum digunakan
2) Pengambilan darah pasien rawat inap diluar waktu
tersebut di atas masuk dalam pemeriksaan cito
3) Melakukan pengambilan spesimen darah dan pemerik-
saan laboratorium pasien rawat jalan yang dilakukan di
laboratorium
4) Melakukan pengambilan darah pasien IGD
5) Petugas laboratorium melakukan semua pekerjaan dan
tanggung jawab hingga jam kerja berakhir.
c. Pengaturan Jaga Siang
1) Petugas jaga siang melanjutkan pekerjaan pagi
2) Petugas jaga siang melayani pemeriksaan rawat jalan, poli dan
igd
3) Petugas laboratorium melakukan semua pekerjaan dan
tanggung jawab hingga jam kerja berakhir
d. Pengaturan Jaga Malam
1) Petugas laboratorium melakukan pengambilan dan pemeriksaan
spesimen
2) Petugas jaga malam melayani pemeriksaan laboratorium
rawat jalan pagi sampai jam kerja berakhir
3) Petugas laboratorium melakukan semua pekerjaan dan
tanggung jawab hingga jam kerja berakhir.
BAB III
STANDAR FASILITAS
MEJA PEMERIKSAAN
RUANG MIKROBIOLOGI
PINTU
PASIEN
BPJS
MEJA
RUANG RUANG
DOKTER SAMPLING
KERJA
B. Standar Fasilitas
1. Ruang Sampling
2. Ruang Pemeriksaan
3. Ruang Mikrobiologi
4. Ruang Administrasi
5. Ruang Bank Darah
C. Fasilitas Penunjang
a. Penerangan
b. Bed Bayi
D. Peralatan
Peralatanyang tersedia meliputi:
a. Komputer dan printer
Untuk input biaya dan hasil pemeriksaan laboratorium
b. Mikroskop
Untuk pemeriksaan mikroskopis : sedimen urin, faeses, bakteriologi,
hitung jenis (manual) lekosit, trombosit, morfologi darah tepi dll.
c. Centrifuse
Untuk memutar darah, urin, atau cairan tubuh
d. Rak dan tabung westergreen
Untuk pemeriksaan laju endapan darah
e. Kulkas
Untuk penyimpanan regen, serum yang perlu disimpan, dan
untuk menyimpan stok darah.
f. Diabcheck
Untuk pemeriksaan glukosa darah
g. Timer
Digunakan untuk menandai waktu inkubasi pemeriksaan
h. Hematologi Analizer
Untuk pemeriksaan hematologi dengan 3 diff
i. Kimia Automatik
Untuk pemeriksaan kimia darah
j. Caretium
Untuk pemeriksaan Elktrolit
1. Pemeliharaan Alat
Peralatan laboratorium dilakukan pemeliharaan secara
rutin.Frekuensi pemeliharaan berhubungan dengan
penggunaan peralatan laboratorium dan pencatatan riwayat
pemakaian.Pemeliharaan dapat dilakukan harian,
mingguan, bulanan.
1) K
i
m
ia
A
u
t
o
m
a
ti
k
J
e
ni
s
k
e
gi
a
t
a
n
:
a) Periksa kebersihan kuvet
b) Periksa tegangan listrik harus stabil
c) Hidupkan alat terlebih dahulu supaya cahaya
lampu menjadi stabil. Frekuwensi : Bersihkan tiap
hari dan tiap akan melakukan pemeriksaan.
2) K
a
m
a
r
H
i-
t
u
n
g
J
e
ni
s
k
e
gi
a
t
a
n
:
a) Bersihkan dengan cara yang benar.
b) Cuci kamar hitung segera setelah dipakai dengan air mengalir.
c) Bila masih kotor,rendam dalam air deterjen dan bi-
las dengan air bersih. Frekuwensi : Bersihkan tiap kali
dipakai.
3) Lemari Es
Jenis Kegitan :
Bersihkan dan catat suhumya.
Frekuensi : Tiap bulan, tiap hari
4) Mikroskop
Jenis Kegiatan :
a) Bersihkan lensa dengan kertas lensa atau kain
yang dibasahi xylol
b) Bersihkan dan lumasi penyangga
5) Sentrifuge
Jenis Kegiatan :
Bersihkan dinding dalam dengan
disinfektan alkohoL Frekuwensi :
Tiap hari saat pemakaian alat.
6) Mi
cr
op
ip
et
Je
ni
s
K
eg
iat
an
:
Bersihkan bagian luar
pipet dengan alkohol
Frekuensi : Tiap hari
saat pemakaian alat.
A. ADMINISTRASI
1. JAM PELAYANAN LABORATORIUM PELAYANAN DARAH
Rumah Sakit Permata Kuningan belum mempunyai bank darah
tersendiri sehingga untuk pelayanan darah masih bekerjasama dengan
PMI setempat.
Permintaan darah ke PMI terpusat melalui Laboratorium dan
penyimpanan darah dilakukan di laboratorium. Laboratorium Rumah
Sakit Permata Kuningan buka setiap hari 24 jam.
1. Melakukan pemerik-
saan terhadap
pasien sesuai prose-
dur
2. Menulis hasil pe-
meriksaan pada
lembar yang dise-
diakan
3. Mencatat informasi
pemeriksaan
POCT dalam buku
register di satuan
kerja masing-mas-
ing.
4. Membuat tagihan
pemeriksaan
Menetapkan Koordinator
POCT lab dan ruangan yang
bertugas :
URINALISIS
1. Urin rutin Urin segar 10 ml Setiap hari
KIMIA KLINIK
1. Kimia Darah Darah Beku Setiap hari
B. SPESIMEN
1. PENDAFTARAN DAN PENCATATAN
a. Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium Pada Pasien Rawat
Jalan
1) Pasien datang dengan formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium, pasien/keluarga pasien diminta ke kasir un-
tuk melakukan pembayaran;
2) Jika tidak membawa formulir permintaan laboratorium,
maka pasien periksa ke dokter IGD agar dibuatkan for-
mulir permintaan pemeriksaan;
3) Pasien diambil sampel di laboratorium oleh analis jaga;
4) Petugas laboratorium memberi label pada sampel yang
telah diambil;
5) Di laboratorium pasien diberitahu kapan hasil selesai dan
diberi petunjuk dengan membawa kwitansi lunas dari
kasir untuk pengambilan hasil;
6) Setelah hasil pemeriksaan selesai, diinput ke komputer
dan dicetak hasilnya;
7) Hasil diberikan ke pasien dengan menunjukkan kwitansi lu-
nas dari kasir;
PASIE
PENDAFTARAN
UGD
LABORATORIUM
REKAM MEDIS
HASIL
REGISTER
SELESAI
6) Faeces
4. PENANGANAN SPESIMEN
a. Pengelolaan Spesimen Infeksius
Spesimen / bahan infeksius adalah bahan yang berasal
dari bahan kontrol dan spesimen atau alat-alat yang
berhubungan dengan spesimen.Spesimen / bahan infeksius
dikelola secara khusus dengan tujuan untuk mencegah
terjadinya pencemaran dan penyebarluasan penyakit serta
terjaminnya keamanan kerja.
Semua spesimen di laboratorium baik itu infeksius
maupun tidak infeksius dianggap sebagai spesimen infeksius,
sehingga penanganan spesimen tidak infeksius sama dengan
penanganan spesimen infeksius.
b. Penanganan Spesimen Rusak
Petugas laboratorium dibagian penerimaan spesimen
akan menghubungi ruangan yang bersangkutan untuk
menginformasikan kondisi spesimen dan meminta petugas
laboratorium untuk mengambil spesimen atau petugas
ruangan untuk mengirimkan kembali spesimen baru ke
laboratorium. Khusus pasien bayi biasanya spesimen akan
diambil ulang keesokan harinya.
Batasan operasional spesimen rusak adalah :
1) spesimen lisis
2) spesimen beku untuk pemeriksaan hematologi
3) spesimen tanpa identifikasi, atau identifikasi di tabung
dan Formulir permintaan tidak sesuai
4) perbandingan darah dengan antikoagulan tidak sesuai
5) spesimen kurang
c. Tata Laksana Teknik Pengambilan Dan Penanganan Spesi-
men.
1) Persiapan Pasien
a) Pemeriksaan gula darah puasa dan 2 jam post prodial
i. Pemeriksaan gula darah puasa dan 2 jam post pron-
dial
ii. Sebelum pemeriksaan pasien harus puasa 10-12
jam. Pagi hari pasien diambil darah untuk pe-
meriksaan glukosa puasa.
iii. Kemudian pasien makan dan minum seperti bi-
asa, selesai makan pasien puasa lagi selama 2
jam.
iv. Setelah dua jam pasien diambil darah untuk pe-
meriksaan glukosa darah 2 jam pp
b) Pemeriksaan propil lipid
Pasien diharuskan puasa selama 10-12 jam.
2) Teknik Pengambilan Spesimen
a) Darah Vena
i. Gunakan sarung tangan sebelum pengambilan
darah
ii. Pasang torniquet pada daerah vena yang akan di-
ambil darahnya
iii. Disinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas
alkohol
iv. Tusuk vena dengan jarum spuit atau vacutener
sampai terlihat darah keluar
v. Torniquet dilepaskan,cabut jarum dengan men-
empelkan kapas kering
vi. Plester bekas tusukan
b) Darah Kapiler
i. Lokasi pengambilan 2/3 ujung jari pada orang
dewasa, daun telinga pada anak,tumit kaki pada
bayi
ii. Disinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas
alkohol
iii. Tusuk dengan lanset secepat mungkin
iv. Buang tetes darah pertama dengan kapas ker-
ing, tetes darah selanjutnya diambil
v. Plester bekas tusukan
3) Urine
a) Urin sewaktu
Urin yang dikeluarkan pada saat akan diperiksa
(sewaktu-waktu), pada pengambilan spesimen urin
porsi tengah yang dilakukan oleh pasien sendiri.Urin
ditampung pada pot urin yang bersih dan tertutup
dan beri label identitas pasien
b) Urin Pagi
Urin yang pertama kali dikeluarkan setelah
bangun tidur, urin ditampung pada pot urin yang
bersih dan tertutup dan beri label identitas pasien
c) Urin 24 jam
Urin pada saat jam tertentu/ pagi pasien
mengeluarkan urin kemudian dibuang, tampung
semua urin sampai jam pagi waktu pengeluaran urin
pagi sebelumnya. Campur semua urin pada wadah
jangan sampai tertumpah.
Untuk pemeriksaan creatinin clearance
penampung urin terlebih dahulu diberi thymol 2 ml.
d) Urin Kateter
Lakukan didinfektan dengan alkohol 70 % pada
bagian selang kateter yang terbuat dari karet (jangan
yang terbuat dari plastik). Aspirasi urin dengan
menggunakan semprit sebanyak kurang lebih 10
ml. Masukkan ke dalam wadah steril dan tutup
rapat.Kirim segera ke laboratorium
4) Faeces
a) Ambil sedikit faeces ke dalam wadah bersih dan ter-
tutup jangan sampai tercampur dengan urine
b) Beri label identitas pasien
c) Ambil bagian yang ada darah / lendirnya buat preparat
5) Sputum
a) Ambil sputum dengan metode SPS (sewaktu, pagi
baru bangun tidur, sewaktu)
b) Pasien diberi penjelasan mengenai pemeriksaan dan
tindakan yang akan dilakukan, dan dijelaskan perbe-
daan dahak dengan ludah. Bila pasien mengalami
kesulitan mengeluarkan dahak, pada malam hari
sebelumnya diminta minum teh manis atau diberi
obat gliseril guayakolat 200 mg.
c) Sebelum pengambilan spesimen, pasien diminta un-
tuk berkumur dengan air. Bila memakai gigi palsu,
sebaiknya dilepas.
d) Pasien berdiri tegak atau duduk tegak
e) Pasien diminta untuk menarik nafas dalam, 2-3 kali
kemudian keluarkan nafas bersamaan dengan batuk
yang kuat dan berulang kali sampai sputum keluar.
f) Dahak yang dikeluarkan langsung ditampung di
dalam wadah, dengan cara mendekatkan wadah ke
mulut. Amati keadaan dahak. Dahak yang berkuali-
tas baik akan tampak kental purulen dengan volume
cukup (3-5 ml).
g) Tutup wadah dan segera kirim ke laboratorium.
h) Beri label identitas pasien
5. PENGOLAHAN SPESIMEN
9. PENGELOLAAN LIMBAH
a Pemisahan dan Pengurangan (separation and reduction)
- Limbah harus dipisahkan dari sumbernya
- Semua limbah beresiko tinggi hendaknya diberi label
jelas
- Limbah dipisahkan dalam kantong plastik kuning untuk
sampah infeksius dan kantong plastik hitam untuk sam-
pah non infeksius
- Limbah benda tajam / spuit bekas dimasukkan dalam
tempat sampah khusus benda tajam (safety box)
- Pergunakan alat pelindung setiap menangani limbah
b Pengumpulan dan Penampungan (collection)
- Limbah dikumpulkan dan ditampung sesuai dengan jenis
limbah
c Pengangkutan (transportation)
- Pengangkutan limbah Laboratorium harus hati-hati
- Memperhatikan pola penularan penyakit
d Pembuangan dan Pemusnahan (disposal and insineration)
- Limbah dimusnahkan dengan jalan dibakar.
B
A
B
L
O
G
I
S
T
I
K
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien adalah daya dan upaya yang dilakukan petugas
laboratorium ketika melakukan sampling atau pengambilan specimen
agar pasien merasa aman dan terhindar dari kecelakaan yang
mengakibatkan pasien kesakitan.
B. Tujuan
1. Pasien merasa aman ketika dilakukan pengambilan darah.
2. Menghindari kesakitan yang lebih besar ketika dilakukan pengam-
bilan darah.
3. Diperoleh specimen yang representative.
c. Penggunaan APD
A. Pengertian
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) laboratorium merupakan
bagian dari pengelolaan laboratorium secara keseluruhan.
Laboratorium melakukan berbagai tindakan dan kegiatan
terutama berhubungan dengan spesimen yang berasal dari
manusia maupun bukan manusia. Bagi petugas laboratorium
yang selalu kontak dengan spesimen, maka berpotensi terinfeksi
kuman patogen. Potensi infeksi juga dapat terjadi dari petugas ke
petugas lainnya, atau keluarganya dan ke masyarakat
B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatn kerja
2. Menurunnya kejadian yang tidak diinginkan
3. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga
tidak terjadi pengulangan kejadian.
C. INDIKATOR MUTU
Buku pedoman ini kami susun semampu kami dan kami sesuaikan dengan
keadaan dan kondisi peralatan yang ada di Rumah Sakit Permata Kuningan.
Kami sadari bahwa buku ini jauh dari sempurna, namun harapan kami agar
buku pedoman ini dapat digunakan untuk menunjang kelancaran tugas
pelayanan di Laborat Rumah Sakit Permata Kuningan, sehingga hasilnya dapat
mendukung diagnosa dan pengobatan yang dilakukan dalam pelayanan pasien
dapat lebih tepat dan akurat.Dengan harapan kesembuhan pasien serta
kepuasan pelanggan dapat tercapai maksimal sesuai dengan harapan Rumah
Sakit Permata Kuningan.
Untuk itu masukan dan kritik yang bersifat membangun kami harapkan agar
dapat menjadi bahan evaluasi kami bersama.
Evaluasi bersama akan secara teratur kami laksanakan guna perbaikan teknik
pemeriksaan pelayanan dan up grade peralatan sesuai dengan perkembangan
ilmu yang ada. Dan tentunya kami akan mengadakan perbaikan-perbaikan
sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Ditetapkan di : Kuningan
Pada Tanggal : November 2022
Mengetahui
Direktur Rumah Sakit Permata
Kuningan
Tembusan :
1. Direktur
2. Arsip