TENTANG
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan tugas pelayanan kesehatan di BLUD RSU Manokwari
khususnya di Instalasi Laboratorium secara transparan, akuntabilitas, dan dapat
dipertanggung jawabkan perlu ditetapkan pelayanan Laboratorium Klinik
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Manokwari
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Menetapkan Pelayanan Laboratorium Klinik di Instalasi Laboratorium
sebagai berikut:
1. Penetapan pelayanan pemeriksaan laboratorium klinik
2. Penetapan pelayanan laboratorium untuk gawat darurat
3. Penetapan pelayanan laboratorium 12 jam
4. Kebijakan nilai kritis hasil laboratorium
1
5. Kebijakan penanganan spesimen
6. Penetapan nilai rentang laboratorium
7. Penetapan laboratorium rujukan pelayanan laboratorium klinik satu
pintu
8. Penetapan respon time laboratorium
9. Penetapan kontrol mutu
10. Penetapan SDM laboratorium dalam pelaksanaan pemeriksaan
laboratorium
11. Penetapan ahli diagnostik lain
12. Penetapan daftar reagen essensial
13. Kebijakan pengelolaan reagensia laboratorium
14. Kebijakan pengelolaan peralatan laboratorium
15. Kebijakan keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium
16. Kebijakan organisasi dan manajemen
17. Kebijakan metode pemeriksaan
18. Kebijakan pencatatan dan pelaporan
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila terjadi
kekeliruan dalam keputusan ini akan ditinjau kembali.
Ditetapkan di : Manokwari
Pada Tanggal : 10 Juli 2018
Direktur
Badan Layanan Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Manokwari
2
KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM
RUMAH SAKIT UMUM MANOKWARI
3
III. Kebijakan
1. Instalasi Laboratorium Klinik BLUD RSU Manokwari tetap melakukan
pelayanan laboratorium cito/gawat darurat dengan pelayanan laboratorium 12
jam.
2. Pelayanan cito untuk melayani pasien dari UGD dan bangsal rawat inap dengan
kasus gawat darurat.
3. Sampling/phlebotomi dilakukan oleh Petugas Analis .
4. Hasil pemeriksaan laboratorium cito akan dikeluarkan dalam waktu < 30 menit
sejak penerimaan sampel di laboratorium.
5. Pelayanan cito/gawat darurat meliputi pemeriksaan darah rutin, GDS, ureum,
kreatinin, SGOT, SGPT, Albumin, HCG, CT, BT, dan elektrolit.
4
III. Kebijakan
1. Setiap formulir permintaan laboratorium wajib mencantumkan identitas pasien
yang meliputi nama, tanggal lahir/umur, jenis kelamin, nomor rekam medik dan
melengkapi nama dokter yang meminta pemeriksaan, namapoliklinik/bangsal.
2. Hasil laboratorium yang masuk dalam kategori kritis, segera dilaporkan kepada
dokter/petugas yang merawat jangka waktu 5 Menit setelah hasil laboratorium
selesai.
3. Sistem pelaporan dengan metode telepon Petugas/analis yang melaporkan kepada
dokter/petugas yang merawat harus mencatat dalam buku komunikasi meliputi
nama analis penelpon, hari, tanggal, nama penerima telpon, nama pasien, umur,
No. RM, asal bangsal/poliklinik, dan hasil laboratorium kritis.
4. Petugas bangsal segera melaporkan pada dokter penanggungjawab pelayanan
5. Petugas yang menerima laporan hasil laboratorium kritis harus
mendokumentasikan pada rekam medis pasien.
5
5. KEBIJAKAN PENETAPAN NILAI RENTANG LABORATORIUM
I. Pengertian
Kegiatan penetapan nilai rentang normal hasil laboratorium.
II. Tujuan
a. Memberikan informasi kepada dokter pengirim, perawat atau pasien tentang hasil
laboratorium berkaitan dengan nilai rujukan.
b. Menjadi acuan dalam menginterpretasi hasil.
III. Kebijakan
1. ILK menetapkan nilai rentang hasil laboratorium untuk setiap parameter
pemeriksaan laboratorium.
2. Nilai rentang dicantumkan dalam lembar hasil pemeriksaan laboratorium.
3. Acuan penetapan nilai rentang diambil dari nilai rujukan dari alat, atau acuan
nilai normal yang ditetapkan organisasi profesi PDS Patologi Klinik.
4. Nilai rentang yang dipakai disesuaikan dengan metode, alat, usia, jenis kelamin.
5. Nilai rentang dievaluasi dan direvisi secara berkala disesuaikan dengan geografi
dan demografi rumah sakit.
6
1. Laboratorium rujukan yang direkomendasi menjadi laboratorium rujukan adalah
Laboratorium dengan sekurang-kurangnya bertingkat madya dan berlokasi tidak
jauh dari BLUD RSU Manokwari.
2. Pemilihan laboratorium rujukan ditentukan berdasarkan mutu laboratorium
rujukan yang meliputi:
3. Laboratorium tersebut telah melaksanakan program Pemantapan Mutu Internal
dan Eksternal secara rutin dengan hasil baik.
4. Laboratorium wajib memberikan hasil Pemantapan Mutu Internal dan Eksternal
untuk direview secara berkala setiap 1 tahun oleh ILK BLUD RSU Manokwari.
5. Laboratorium rujukan yang telah terakreditasi ISO 9001 : 2008 dan atau ISO
15189 : 2009.
6. Mutu laboratorium rujukan direview oleh staf yang berkualifikasi dan telah
ditunjuk dan sekaligus melakukan langkah lanjutan atas hasil kontrol
laboratorium rujukan. Hasil review laboratorium rujukan disampaikan kepada
pimpinan rumah sakit untuk dijadikan landasan melanjutkan kerja sama dengan
laboratorium rujukan tersebut.
7. Jika terdapat pemeriksaan yang dikehendaki dokter dan harus dikirim ke
laboratorium rujukan maka pasien diberi informasi tentang hal tersebut,
parameter pemeriksaan yang akan diperiksa dan tarif permeriksaan.
8. Syarat pengiriman spesimen rujukan meliputi: Waktu pengiriman tidak melebihi
masa stabilitas spesimen, Dalam pengiriman spesimen tidak terkena sinar
matahari langsung, Suhu pengiriman harus memenuhi syarat
II. Tujuan
Meningkatan penjaminan mutu dan kepuasan pelanggan atas hasil laboratorium.
III. Kebijakan
1. Instalasi Laboratorium BLUD RSU Manokwari menetapkan respon time
pemeriksaan hasil laboratorium.
7
2. Penetapan respon time didasarkan pada Standar Pelayanan Minimal Rumah sakit
berdasarkan Peraturan Bupati No 43 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan
Minimal.
3. Respon time dari pendaftaran sampai dengan validasi adalah < 155 menit
8
9. PENETAPAN SDM LABORATORIUM DALAM PELAKSANAAN
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
I. Pengertian
Kebijakan tentang penetapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang melakukan
pemeriksaan di ruang rawat pasien, di laboratorium, staf yang mengarahkan atau
supervisi pemeriksaan.
II. Tujuan
Menetapkan SDM yang melakukan pemeriksaan laboratorium dalam mendukung
realisasi pelayanan laboratorium klinik.
III. Kebijakan
1. Staf laboratoritum yang melaksanakan tes minimal berpendidikan D3 Analis
Kesehatan.
2. Intepretasi hasil laboratorium dilakukan oleh Dokter
3. Realisasi pelayanan laboratorium dibutuhkan jumlah staf yang adekuat.
4. Staf supervisor memiliki kualitas yang memadai dan berpengalaman, minimal
Analis Kesehatan
9
Menetapkan daftar reagensia essensial yang diperlukan untuk pelayanan
laboratorium.
III. Kebijakan
1. Instalasi Laboratorium Klinik BLUD RSU Manokwari menetapkan daftar
reagensia essensial dan bahan-bahan lain yang diperlukan untuk pelayanan
pemeriksaan laboratorium.
2. Reagensia esensial harus selalu tersedia.
3. Penyediaan reagen melalui permintaan reagen diusulkan untuk kebutuhan satu
tahun yang dibreak down per dua bulan.
10
6. Penyimpanan reagen disesuaikan dengan petunjuk stabilitas reagen yang ada di
setiap kemasan.
7. Melakukan evaluasi terhadap semua reagensia agar memberikan hasil yang
akurat dan presisi.
8. Semua reagensia dan larutan diberi label yang akurat.
11
14. KEBIJAKAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM
I. Pengertian
Keamanan dan keselamatan kerja dilaboratorium merupakan upaya yang dilakukan
agar setia petugas laboratorium dapat bekerja dengan aman dan selamat.
II. Tujuan
Menjamin keamanan dan keselamatan petugas laboraorium
III. Kebijakan
1. Sistem keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium sesuai dengan K3 RS
2. Setiap petugas laboratorium mendapatkan pelatihan dari K3 RS
3. Spill kit untuk penanganan tumpahan zat kimia dan tumpahan darah tersedia di
laboratorium
12
17. KEBIJAKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN
I. Pengertian
Pencatatan dan pelaporan merupakan serangkaian kegiatan yang diperlukan
untuk perencanaan, pemantauan dan evaluasi laboratorium sehingga diperlukan
ketelitian yang tinggi.
II. Tujuan
Untuk perencanaan, pemantauan dan evaluasi pelayanan
III. Kebijakan
1. Pencatatan di laboratorium antara lain: pencatatan register penerimaan
permintaan laboratorium, buku bantu hasil tiap sub bagian, buku register
rujukan, buku operan jaga, buku ekspedisi rawat jalan dan inap, Buku stok
reagen, buku nilai kritis, buku MDT, buku sekret, dll
2. Laporan di laboratorium meliputi: laporan kegiatan, pendapatan, belanja, stok
reagen, laporan hasil pemeriksaan, laporan mutu/SPM dll
Direktur
Badan Layanan Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Manokwari
13