Anda di halaman 1dari 20

HAEMOPHILUS

DAN
BORDETELLA
Haemophilus influenzae

• Sinonim : Basil influenza


• Ditemukan oleh Pfeiffer (1892 – 1893) pada selaput lendir
pernafasan bagian atas pada manusia
• Penyebab infeksi saluran pernafasan pada anak-anak dan
dewasa
KARAKTERISTIK :

Cocobacil, terpisah, rantai pendek


Gram negatif
Spora (-), tidak tahan asam
Tumbuh pada media diperkaya misal :
agar BHIA dengan darah, agar coklat 
Iso Vitalex, membantu pertumbuhan
Anhaemolisis
Kapsul  bervariasi
SIFAT PERTUMBUHAN & IDENTIFIKASI :

• Identifikasi  tergantung pd faktor X (heme) dan V (Nukleotida nikotinamid adenin/NAD)


• Penentuan tipe bisa dengan imunofluoresensi

Spesies Kebutuhan Hemolisis


X V
H. influenzae + + -
H. parainfluenzae - + -
H. ducreyi + - -
H. haemolyticus + + +
H. para haemolyticus - + +
H. aprophilus - - -
• Pertumbuhan :
Pertumbuhan memerlukan faktor X dan V yang keduanya
ada di dalam darah
• Faktor X : termostabil, sangat resisten pemananasan,
berada dalam haemoglobin, diduga untuk pertumbuhan
aerob
• Faktor V : termolabil, disebut koenzim I & II, tidak tahan
panas pada suhu 20o C diduga aktif dalam metabolisme sel
STRUKTUR ANTIGEN

• Antigen K  6 tipe (a- f)  PS  BM > 150.000


• Antigen K tipe b  poliribosa ribitol fosfat (PRP)
• Antigen K  tes pembengkakan = tes quellung
• Antigen O  protein selaput luar
• Endotoksin  lipopoligosakarida = neiseria
PATOGENESIS :

• Bakteri (-) kapsul  flora normal saluran nafas


• Kapsul  antifagosit (jika tidak ada antibodi
antikasul)
• H. influenzae  kapsul tipe b  infeksi saluran nafas
supuratif (sinusitis, laringotraketis, otitis, meningitis)
• Antibodi jarang ditemukan pada batita
GAMBARAN KLINIS :

• H. influenzae tipe b  saluran nafas  sinus /


telinga tengah  aliran darah  selaput otak
• Pada bayi  laringotrakeitis obstruktif hebat
 epiglotis membengkak  warna merah
anggur
• Dewasa  bronkhitis dan pneumonia
DIAGNOSIS LABORATORIUM
Bahan Pemeriksaan : usap nasopharing,
nanah, darah, LCS
Diagnosis :
• Imunofluoresense
• Reaksi dengan antiserum spesifik
• Tes pembengkakan kapsul
• Biakan  agar coklat + iso VitaleX 

inkubasi 36 – 48 jam
Koloni H. influenzae pada agar Pewarnaan Gram
coklat H. influenzae
IDENTIFIKASI H. INFLUENZAE

• Secara invitro, anggota genus Haemophilus memerlukan faktor


pertumbuhan yaitu faktor X (heme), faktor V (NAD) atau kombinasi
keduanya.
• Identifikasi anggota genus Haemophilus berdasarkan kebutuhannya
kan faktor X dan V:
Dibuat suspensi bakteri 0,5 MacFarland dalam NaCl, celupkan swab steril
ke dalam suspensi. Sebarkan pada MH agar, kemudian tempatkan disk
berisi faktor X, V, dan XV pada permukaan agar, inkubasi 24 jam.
IDENTIFIKASI H. INFLUENZAE

Hasil :
• Pertumbuhan di sekitar disk XV menunjukkan bahwa kedua faktor
diperlukan untuk pertumbuhan (H. influenzae)
• Pertumbuhan sekitar XV, X dan tidak ada pertumbuhan sekitar disk V
berarti yang diperlukan hanya faktor X. (H. ducreyi)
• Pertumbuhan sekitar XV, V dan tidak ada pertumbuhan sekitar disk X
berarti yang diperlukan hanya faktor V. (H. parainfluenzae)
• Pertumbuhan pada seluruh permukaan agar mengindikasikan bahwa
bakteri tidak perlu untuk faktor X dan V. (H. Aprophilus)
IDENTIFIKASI H. INFLUENZAE

H. influenzae butuh H. parainfluenzae hanya


keduanya (faktor V dan X) butuh faktor V
BORDETTELA PERTUSIS
Bordetella pertusis
G

Karakteristik :
 Cocobacil, terpisah
 Gram negatif
 Pewarnaan Toluidin Granula bipolar
metakromatik
 Tumbuh pada media diperkaya  Bordet-Gengou
(agar kentang-darah-gliserol) + penicilin G 0,5 ug/ml
 3-7 hari di tempat lembab (kantong plastik
tertutup)
 Asam, gas (-)  dari glukosa dan laktosa
 Hemolisis pada AD
• B.pertusis dapat hidup singkat diluar inang
manusia  masuk ke saluran nafas  berkembang
di trakea & bronkus  mengeluarkan toksin 
batuk, limfositosis  nekrosis pada epitel dengan
infiltrasi PMN  peradangan peribronkial dan
pneumonia interstitialis
• Pada anak-anak sering terjadi obstruksi bronkiolus
 berkurangnya oksigen darah  kejang
GAMBARAN KLINIK

• Masa inkubasi : 2 minggu  stadium kataral, batuk


ringan dan bersin  penderita menularkan bakteri
via droplet
• Stadium paroksismal  batuk eksplosif dengan
whooping pada saat inspirasi  lelah, muntah,
sianosis, kejang-kejang
• Leukosit 16000 – 30000/ul  limfositosis absolut
 penyembuhannya lambat
STRUKTUR ANTIGEN DAN PATOGENESIS :

• Antigen H  perlekatan bakteri pada epitel bersilia


di saluran nafas atas  hemaglutinin filamentosa
• Toksin pertusis  limfositosis, memudahkan
perlekatan pada epitel, aktivitas ADP (mekanisme
mirip toksin kolera)
• Toksin adenilil siklase, dermonekrotik, hemosilin,
sitotoksintrakea
• LPS pada dinding sel bakteri  penyebab
kerusakan epitel saluran pernafasan bagian atas
DIAGNOSIS LABORATORIUM
Koloni Bordettela Pertusis pada medium Bordet Gengou Agar
A.Bordettela pertussis
B.Bordettela parapertusis (vaksin)

Anda mungkin juga menyukai