Anda di halaman 1dari 14

PEDOMAN PELAYANAN LABORATORIUM

PUSKESMAS KAUMAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO
TAHUN 2015
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota


yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja. Puskesmas Kauman adalah salah satu dari UPT Dinas Kesehatan Kabupaten
Ponorogo dengan wilayah kerja yang mencakup 11 desa dari 16 desa yang ada di
Kecamatan Ponorogo.

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Kauman


adalah

“Sebagai Penggerak Pembangunan Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kauman


untuk

mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.”

Untuk mewujudkan visi tersebut maka Pelayanan Medis di Puskesmas Kauman


dilengkapi dengan Laboratorium Klinik yang dilengkapi dengan Alat yang canggih. Guna
menunjang keakuratan hasil maka Laboratorium rutin melakukan perawatan alat. Hal ini
tentunya akan menjamin hasil pemeriksaan yang akurat dan terpercaya guna menjamin
tepatnya diagnosa penyakit. Tidak ketinggalan Laboratorium Puskesmas Kauman
melakukan Pemantapan Mutu External (PME) dan Pemantapan Mutu Internal (PMI).

Dalam melaksanakan pelayanan Laboratorium di Puskesmas, agar dapat


berjalan dengan baik dan dapat memenuhi kebutuhan pasien maka Puskesmas
Kauman menyusun PEDOMAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS
KAUMAN.

B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Terlaksananya pelayanan Laboratorium yang bermutu di Puskesmas Kauman.
2. TUJUAN KHUSUS
Sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam melaksanakan pelayanan berdasarkan
hasil Pemeriksaan Laboratorium yang akurat di Puskesmas Kauman.

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Pelayanan poli umum di Puskesmas Kauman secara garis besar meliputi empat
kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat promotif ,prefentif, kuratif dan rehabilitative. Untuk
menunjang hal tersebut maka Pelayanan Laboratorium sangat diperlukan untuk
menegakkan diagnosa penyakit.

D. LANDASAN HUKUM
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN
2015 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT ( PUSKESMAS ).

BAB II
PENGORGANISASIAN

Penanggung Jawab

Drg.Rahayu Kusdarini M.Kes

Pendaftaran Poli Gigi

Loket : Drg. Aulin Raras Artha

Puspitasari Sri Insiyah

Khomidah

Lansia :

Ery Wijayanti

Poli Umum
Laboraturium
Dr. Sri Widarti
Arif Kartiko Amd.AK
Moklas Amd.Kep
Elfira
Sumini Handayani Amd.Kep

Kasir Obat

Sujarno Suratmin
STRUKTUR ORGANISASI PELAYANAN LABORATORIUM
PADA UPT PUSKESMAS KAUMAN

KEPALA PUSKESMAS
drg.Rahayu Kusdarini,M.Kes

PENANGGUNGJAWAB
UKP
Drg. Aulin Raras A

PENANGGUNGJAWAB
PELAYANAN LABORATORIUM

Arif Kartiko, A Md

PELAKSANA PELAYANAN
LABORATORIUM

Elfira Nur Mayasari


BAB III
STANDAR KETENAGAAN

A. SUMBER DAYA MANUSIA


Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan pelayanan
Laboratorium di Puskesmas, dibutuhkan sumber daya manusia yang mencukupi
baik jumlah maupun mutunya. Pola ketenagaan minimal harus dimiliki oleh
Puskesmas. Adapun tenaga di Laboratorium Puskesmas sebagai berikut :

No JENIS TENAGA KUALIFIKASI JUMLAH


1 PENANGGUNG JAWAB Dokter 1

2 ANALIS kESEHATAN D III 1

SMAK 1

Untuk pembagian kerja masing masing petugas berdasarkan TUPOKSI yang sesuai
kompetensinya.
1. Penanggung jawab Laboratorium di Puskesmas mempunyai tugas:

a. Menyusun program kerja untuk menunjang keakuratan hasil dalam hal ini
PME, PMI, Perawatan alat, Pemenuhan reagent, dll

b. Memonitor setiap pelaksanaan program kerja.

c. Bertanggung jawab terhadap hasil Laboratorium.

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Tenaga Medis di Laboratorium bertugas di Ruang Laboratorium dan ditempat
pelayanan lain bila ditugaskan oleh Kepala Puskesmas.

C. JADWAL KEGIATAN
Buka setiap hari sesuai jam kerja dinas.
Untuk tenaga setiap saat ada, pembagian jadwal disesuaikan dengan Kegiatan yang
lain.

D. Dalam rangka penyiapan dan pengembangan ketrampilan tenaga Medis maka


Puskesmas menyelenggarakan aktivitas sebagai berikut:
a. Setiap tenaga medis dan paramedis mempunyai kesempatan yang sama untuk
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya.
b. Tenaga medis harus memberi masukan pada pimpinannya dalam
menyusun program pengembangan staf.
c. Staf baru mengikuti orientasi untuk mengetahui tugas,fungsi wewenang dan
Tanggung jawabnya.
d. Melakukan analisa kebutuhan peningkatan ketrampilan dan pengetahuan bagi
Tenaga medis dan para medis.
e. Tenaga medis dan para medis difasilitasi untuk mengikuti program yang di ada
Kan oleh organisasi profesi dan institusi pengembangan pendidikan
berkelanjutan
Terkait.
f. Memberikan kesempatan bagi institusi lain untuk melakukan praktik ,magang dan
Penelitian tentang pelayanan kesehatan di puskesmas.

BAB IV
STANDAR FASILITAS

Sarana adalah suatu tempat ,fasilitas dan peralatan yang langsung terkait dengan
Pelayanan klinis. Sedangkan prasarana adalah tempat ,fasilitas dan peralatan yang
Secara tidak langsung mendukung pelayanan kesehatan. Dalam upaya mendukung
Pelayanan klinik puskesmas diperlukan sarana dan prasarana yang memadai.

DENAH RUANG LABORATORIUM

Meja Kulakas Kursi Kursi


dari Reagent
bahan Almari
cor

Kursi
Bed
Meja pasie
Penerimaan n
Pasien

Kursi

Meja
dari
bahan
cor

Almari
Meja Wastafel

KETERANGAN :
a. Luas ruangan 4 x 6 m²
b. Ruangan kering dan tidak lembab
c. Memiliki ventilasi yang cukup
d. Memiliki cahaya yang cukup
e. Lantai terbuat dari keramik
f. Dinding dicat warna cerah
g. Ruang berAC

A. STANDAR FASILITAS
1. PERLENGKAPAN
a. Meja pemeriksaan
b. Kursi Pasien
c. Wastafel
d. Tempat sampah 3
e. Komputer
f. Alat Hematology Analizer
g. Fotometer
h. Mikroskop
i. Centrifuge
j. Hematokrit Centrifuge
k. Rotator
l. Kulkas Reagent
m. Strerilisator
n. Bed Pasien
o. Almari

2. PERALATAN

NO JENIS ALAT JUMLAH

1 Setirilisator 1

2 Hematology Analizer 1

3 Meja Pasien 1

4 Fotometer 1

5 Mikroskop 1

6 Centrifuge 1

7 Hematokrit Centrifuge 1

8 Rotator 1

9 Bed Pasien 1

10 Komputer 1

11. Rak Tabung 3

12 Rak Westergren 2

13 Tabung Westergren 15

14. Tabung Reaksi 15

15 Kaki 3 1
16 Bak Pengecatan 1

17 Bunsen 2

18 Pipet tetes 10

19 Klinipet 6

20 Hemositometer 1 set

21 Obyek Glass 5

22 Cover Glass 5
BAB V
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. ALUR KEGIATAN PEMERIKSAAN


1.POLI UMUM
2. POLI GIGI
PASIEN LOKET
3.POLI KIA
DARI
4.POLI LANSIA
5.UGD
6.RAWAT INAP

PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

KASIR

PENGAMBILAN
KEMBALI KE HASIL LAB
POLI PENGIRIM

Keterangan :
1. Pasien datang dari pendaftaran ( loket ) diterima oleh petugas poli (Poli Gigi, Poli
Lansia, Poli Umum, Poli KIA, Rawat Inap, IGD )
2. Petugas poli mengirim pasien beserta blangko rujukan Laboratorium
3. Petugas Laboratorium Mengerjakan Pemeriksaan Lab sesuai Blangko Rujukan
Laboratorium.
4. Pasien membayar biaya pemeriksaan Lab ke Kasir.
5. Pasien datang lagi ke Laboratorium untuk mengambil hasil Laboratorium dengan
menunjukkan kwitansi pembayaran.
6. Pasien kembali lagi ke Poli Pengirim untuk mendapatkan tindakan selanjutnya.

B. KEMAMPUAN PELAYANAN
1. KEMAMPUAN PELAYANAN
Kemampuan pelayanan Laboratorium Puskesmas kauman melakukan pemeriksaan
meliputi :

a. Pemeriksaan Darah Lengkap.


b. Pemeriksaan Urine Lengkap.
c. Pemeriksaan Faeces Lengkap.
d. Pemeriksaan BTA Kusta.
e. Pemeriksaan Immunologi Serologi ( Widal, Hbs Ag, HIV)
f. Pemeriksaan Sputum BTA.
g. Pemeriksaan Kimia Klinik ( Gula Darah, Cholesterol, Asam Urat).
h. Pemeriksaan Golongan Darah.
i. Test Kehamilan.

C. RUJUKAN
Jika Laboratorium tidak dapat melaksanakan Pemeriksaan Karena suatu hal ( Alat
Rusak, Listrik Mati, dll) maka Darah akan dikirim ke Laboratorium Lain.

D. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. PENCATATAN
Pencatatan selain untuk pemantauan data juga untuk evaluasi. Macam-macam
pencatatan antara lain :
a. Buku Kwitansi Pembayaran.
b. Buku Hasil Pemeriksaan Laboratorium.
c. Lembar Copy hasil pemeriksaan.
d. Blangko Pemeriksaan Laboratorium.
e. Buku bukti Pengambilan Hasil
f. Buku Stok Reagent.

2. PELAPORAN
Pelaporan yang harus disampaikan secara berkala ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota berupa laporan bulanan yang merupakan hasil rekapitulasi
pencatan harian. Laporan triwulan, semesteran dan tahunan sesuai ketentuan yang
berlaku
Pelaporan untuk penyakit tertentu menggunakan formulir baku yang sudah
ditentukan oleh program.

BAB VI
LOGISTIK

Kebutuhan logistik untuk pelaksanaan pelayanan Laboratorium Puskesmas kauman


direncanakan dalam renstra, POA, permintaan obat dan bahan habis pakai dan lokmin
bulanan. Pengadaan logistik berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten.

Untuk yang pengadaan yang lewat DKK, Puskesmas setiap tahun membuat pengajuan
logistik yang dibutuhkan. Kemudian Puskesmas tinggal menunggu logistik datang dari
DKK.

Daftar logistik Laboratorium di Puskesmas kauman

No NAMA

1. Stik Gula

2 Stik Asam Urat


3 Stik Cholesterol

4 Reagent Cholesterol

5 Reagent Alat Hematology Analizer

6 Reagent Golongan Darah

7 Reagent Widal

8 Reagent ZN

9 Rapid Test HIV

10 Rapid Test HBsAg

11 Blood Lancet

12 Spuit Injeksi

13 Kartu Golongan Darah

14 Objek Glass

15 Cover Glass

BAB VII
KENDALI MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan di Laboratorium


perlu diperhatikan keselamatan pasien dengan melakukan identifikasi resiko terhadap
segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan resiko terhadap pasien harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Pengendalian mutu pelayanan klinis merupakan kegiatan untuk mencegah
terjadinya masalah terkait pelayanan pengobatan atau mencegah terjadinya kesalahan
pengobatan / medikasi (medication error), yang bertujuan untuk keselamatan pasien.
Unsur-unsur yang mempengaruhi mutu pelayanan sebagai berikut:
a. Unsur masukan (input), yaitu sumber daya manusia, sarana dan prasarana,
ketersediaan dana, dan Standar Prosedur Operasional.
b. Unsur proses, yaitu tindakan yang dilakukan, komunikasi, dan kerja sama.
c. Unsur lingkungan, yaitu kebijakan, organisasi, manajemen, budaya, respon dan
tingkat pendidikan masyarakat.
Pengendalian mutu pelayanan klinis terintegrasi dengan program pengendalian mutu
pelayanan klinis Puskesmas yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
Kegiatan pengendalian mutu pelayanan klinis meliputi:
a. Perencanaan, yaitu menyusun rencana kerja dan cara monitoring dan evaluasi untuk
peningkatan mutu standar.
b. Pelaksanaan, yaitu:
1. Monitoring dan evaluasi capaian pelaksanaan rencana kerja(membandingkan
antara capaian dengan rencana kerja)
2. Memberikan umpan balik terhadap hasil capaian.
c. Tindakan hasil monitoring dan evaluasi yaitu:
1. Melakukan perbaikan kualitas pelayanan standar
2. Meningkatkan kualitas pelayanan jika capaian sudah memuaskan.
Monitoring merupakan kegiatan pemantauan selama proses berlangsung untuk
memastikan bahwa aktifitas berlangsung sesuai dengan yang direncanakan. Monitoring
dapat dilakukan oleh tenaga medis dan paramedis yang melakukan proses. Aktifitas
monitoring perlu direncanakan untuk mengoptimalkan hasil pemantauan.
Contoh ; monitoring pelayanan pasien, monitoring kinerja tenaga kesehatan
Sedangkan untuk menilai hasil atau capaian pelaksanaan pelayanan klinis, dilakukan
evaluasi. Evaluasi dilakukan terhadap data yang dikumpulkan yang diperleh melalui
metode berdasarkan waktu, cara dan teknik pengambilan data.
Berdasarkan waktu pengambilan data, terdiri atas:
a. Retrospektif
Pengambilan data dilakukan setelah pelayanan dilaksanakan.
Contoh : survey kepuasan pelanggan, laporan mutasi barang.
b. Prospektif
Pengambilan data dijalankan bersamaan dengan pelaksanaan pelayanan.
Contoh : waktu pelayanan kesehatan di Puskesmas, sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan cara pengambilan data, terdiri atas:
a. Langsung (data primer);
Data diperoleh secara langsung dari sumber informasi oleh pengambil data.
Contoh: survey kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan kilnis
b. Tidak langsung (data sekunder);
Data diperoleh dari sumber informasi yang tidak langsung
Contoh: catatan riwayat penyakit yang lalu

Cara pengambilan data :


a. Survei
Survei yaitu pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner.
Contoh : survey kepuasan pelanggan.
b. Observasi
Observasi yaitu pengamatan langsung aktifitas atau proses dengan menggunakan
ceklist atau perekaman.

Pelaksanaan evaluasi terdiri atas :


a. Audit
Audit merupakan usaha untuk menyempurnakan kualitas pelayanan dengan
pengukuran kinerja bagi yang memberikan pelayanan dengan menentukan kinerja
yang berkaitan dengan standar yang dikehendaki dan dengan menyempurnakan
kinerja tersebut. Oleh karena itu, audit merupakan alat untuk menilai, mengevaluasi,
menyempurnakan pelayanan klinis secara sistematis.
Terdapat 2 macam audit, yaitu:
1. Audit Klinis
Audit Klinis yaitu analisis kritis sistematis terhadap pelayanan klinis, meliputi
prosedur yang digunakan untuk pelayanan, penggunaan sumber daya, hasil
yang didapat dan kualitas hidup pasien. Audit klinis dikaitkan dengan
pengobatan berbasis bukti.
2. Audit Profesional
Audit Profesional yaitu analisis kritis pelayanan klinis oleh seluruh tenaga medis
dan paramedis terkait dengan pencapaian sasaran yang disepakati, penggunaan
sumber daya dan hasil yang diperoleh.
Contoh : audit pelaksanaan system manajemen mutu
b. Review (pengkajian)
Review (pengkajian) yaitu tinjauan atau kajian terhadap pelaksanaan pelayanan
klinis tanpa dibandingkan dengan standar.
Contoh : kajian penggunaan antibiotika.

BAB VIII
KESELAMATAN KERJA

Untuk keamanan dan kenyamanan bagi petugas paramedic dan petugas medis dalam
memberikan pelayanan kesehatan, terutama untuk mencegah tertularnya penyakit
dimana di puskesmas banyak kasus –kasus penyakit menular misal;
TBC ,Kusta ,hepatitis, HIV AIDS dan penyakit yang disebabkan virus lainya. maka
petugas dalam melaksanakan pelayanan diwajibkan memperhatikaan keamanan diri
dengan pemakaian alat perlindungan diri (APD)menggunakan masker ,sarung
tangan ,dan clemek plastic,jas oprasi bila diperlukan. Dan selalu melakukan cuci tangan
sebelum dan setelah melaksanakan kegiatan atau pelayanan

PEMAKAIAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI (APD)

Pemeriksaan Tindakan SCalling Tindakan tanpa


Perlukaan perlukaan

Sanitasi tangan Ya Ya ya ya

Sarung tangan Ya Ya ya ya

Jas Dokter Ya Ya Ya ya

Jas oprasi Ya Penilaian tidak tidak


resiko

Masker Ya Ya ya ya

Kaca mata tidak Penilaian ya tidak


pelindung resiko

Sterilisasi Alat:

 Merendam alat di larutan bayclin kurang lebih 10 menit

 Mencuci alat dengan sabun yg mengandung anti septic

 Penyemprotan/ oles alcohol pada alat yg akan digunakan

 Ada alat-alat tertentu disemprot dengan perhidrol

 Sterilisator listrik setiap selesai pelayanan, dan alat-alat dari stainless/ metal yg sudah di
sterilisasi dibiarkan di dalam sterilisator sampai besoknya, sehingga pemakaian alat alat
sudah siap dipergunakan esoknya.

BAB IX
PENUTUP
Pedoman Pelayanan Laboratorium Puskesmas Kauman ini digunakan sebagai acuan
pelaksanaan pelayanan Laboratorium di Puskesmas Kauman. Untuk keberhasilan
pelaksanaan Pedoman Pelayanan Laboratorium Puskesmas Kauman diperlukan
komitmen dan kerja sama semua pihak.
Hal tersebut akan menjadikan Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Kauman semakin
optimal dan dapat dirasakan manfaatnya oleh pasien dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai