Anda di halaman 1dari 18

Lampiran : Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Lestari Raharja

Nomor : 02/SK/FARM/RSLR/II/2022
Tanggal : 03 Januari 2022

PEDOMAN
PENGORGANISASIAN INSTALASI FARMASI
RS LESTARI RAHARJA

RUMAH SAKIT LESTARI RAHARJA


JL. SUTOPO NO. 5 MAGELANG

1
BAB I
PENDAHULUAN

Saat ini jumlah masyarakat kota Magelang semakin bertambah. Jenis penyakit juga
semakin beragam. Pelayanan rumah sakit yang baik sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan
jumlah rumah sakit di kota magelang saat ini pun, masih ada sebagian masyarakat Kota magelang
yang mengambil pelayanan kesehatan di luar kota Magelang.
Rumah Sakit menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 tahun 2015
tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit, Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang
memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialis, dan subspesialis yang
mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna
dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara terpadu
dan serasi dengan peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan. Fungsi
rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan agar dapat berjalan optimal maka perlu
dilengkapi dengan fasilitas yang memadai.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Layanan kesehatan masyarakat di Kota Magelang salah satunya adalah RS Lestari


Raharja. Dimana RS Lestari Raharja merupakan rumah sakit umum dengan pelayanan kesehatan
mulai dari yang bersifat umum sampaidengan yang bersifat spesialistik, yang dilengkapi dengan
pelayanan penunjang medis yang cukup lengkap. RS Lestari Raharja berlokasi di Jl.Sutopo No.5,
Cacaban 56121, Magelang Tengah, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.

Visi :
Rumah Sakit Lestari Raharja memiliki visi :
“Menjadikan Rumah Sakit Lestari Raharja sebagai Rumah Sakit unggulan dengan pelayanan
prima.”

Misi :
Rumah Sakit Lestari Raharja memiliki misi :
1. Memberikan pelayanan yang ramah, bersahabat, terampil dan profesional tanpa
membedakan unsur SARA (Suku, Agama, Ras).
2. Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) rumah sakit yang profesional, akuntabel yang
berorientasi pada konsumen serta berintegrasi dalam memberi pelayanan.
3. Senantiasa meningkatkan sarana dan prasarana Rumah Sakit dalam memperluas
jangkauan pelayanan kepada masyarakat.

Motto :
Rumah Sakit Lestari Raharja memiliki Motto :
“PENGABDIANKU UNTUKMU sebagai wujud pelayanan kepada masyarakat.”

3
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI
DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

A. Falsafah
Logo Rumah Sakit Lestari Raharja memiliki falsafah :

1. PM (Palang Merah) adalah Misi; bahwa Rumah Sakit Lestari Raharja Magelang
melayani pelayanan kesehatan yang sesuai dengan Misinya.
2. Lingkaran adalah Garis Pelayanan; bahwa Rumah Sakit Lesrati Raharja Magelang
melayani pasien dengan sepenuh hati dan menyeluruh, tidak membeda-bedakan dan
bisa melindungi masyarakat.

B. Visi
“Menjadikan Rumah Sakit Lestari Raharja sebagai Rumah Sakit unggulan dengan
pelayanan prima.”

C. Misi
1. Memberikan pelayanan yang ramah, bersahabat, terampil dan profesional tanpa
membedakan unsur SARA (Suku, Agama, Ras).
2. Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) rumah sakit yang profesional, akuntabel
yang berorientasi pada konsumen serta berintegrasi dalam memberi pelayanan.
3. Senantiasa meningkatkan sarana dan prasarana Rumah Sakit dalam memperluas
jangkauan pelayanan kepada masyarakat.

D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang berkualitas, dan memuaskan kepada
pasien / pelanggan serta meningkatkan kesejahteraan seluruh karyawan Rumah Sakit
Lestari Raharja.
2. Tujuan Khusus.
a. Meningkatkan kualitas dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit.
b. Menegmbangkan pelayanan rumah sakit seiring perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.

4
c. Penyelenggaraan kegiatan manajemen rumah sakit secara profesional, efektif dan
efisien.
d. Terwujudnya kepuasan bekerja sebagai ibadah dan kesejahteeaan seluruh
karyawan.

E. Motto
“PENGABDIANKU UNTUKMU sebagai wujud pelayanan kepada masyarakat.”

F. Budaya Kerja
Rumah Sakit Lestari Raharja memiliki budaya kerja :
B = Berpikir Cerdas
E = Elok Pandanganku
R = Rapi Ruanganku
P = Pelayanan Profesional Orientasiku
I = Iman Dasarku
K = Komprehensif Sifatku
I = Ikhlas Tindakanku
R = Responsif Tindakanku
C = Cepat Pelayananku
E = Efisien Biayaku
R = Ramah Sikapku
D = Disiplin Kerjaku
A = Akurat Diagnosaku
S = Sehat Tujuanku

5
BAB IV
VISI, MISI DAN TUJUAN INSTALASI FARMASI

A. Visi
“ Terwujudnya pelayanan farmasi yang menjadi pilihan utama masyarakat Magelang dan
sekitarnya “

B. Misi
1. Menjamin ketersediaan perbekalan farmasi yang berkualitas, terjangkau, dirancang
memenuhi kebutuhan pasien dan pelanggan.
2. Memberikan pelayanan yang ikhlas, professional , sesuai standar mutu yang ditetapkan
3. Mengembangkan spiritualitas, profesionalitas, dengan berlandaskan nilai-nilai dasar dan
kepercayaan dasar insan bersumber daya sehingga puas dan dapat memuaskan
pelanggan.
4. Mengelola farmasi yang didukung oleh organisasi, finansial, dan insan bersumber daya
berbasis teknologi update dengan system informasi manajemen yang handal.

C. Tujuan
Tujuan dari pelayanan farmasi adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan pengobatan rasional pada pelanggan dari aspek klinis, efektif
secara farmakoterapi, ekonomis, dan kemanusiaan.
2. Menjamin keselamatan pasien terkait obat
3. Menjamin finansial return yang memadai sehingga rumah sakit dapat hidup dan
berkembang.
4. Menyelenggarakan green farmasi dengan peduli pada lingkungan

6
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI FARMASI

Bagan organisasi menggambarkan tentang pembagian tugas, koordinasi dan kewenangan


serta fungsi setiap jabatan. Bagan Organisasi Instalasi Farmasi ditetapkan oleh Direktur RS Lestari
Raharja Magelang melalui proses evaluasi, analisa dan telaah dengan mempertimbangkan
peningkatan mutu pelayanan dan mengantisipasi perubahan standar pelayanan kefarmasian baik
nasional maupun internasional.
Instalasi Farmasi dipimpin oleh seorang Apoteker dan dibantu oleh beberapa Asisten
Apoteker sebagai penanggung jawab.

7
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. Tugas Pokok Kepala Instalasi Farmasi


1. Sebagai manajer : membuat dan menyusun prosedur tetap untuk masing-masing
pelayanan, mengelola obat, mengelola sumber daya (resources) di Instalasi Farmasi
secara efektif dan efisien, mengelola peralatan dan uang yang ada di Instalasi Farmasi.
2. Sebagai Pelayan Resep melakukan : Skrining / pembacaan resep : seperti Nama dokter,
alamat, SIP, Tanggal penulisan, paraf / tanda tangan, dll.
3. Sebagai pemberi informasi : Memberi informasi obat kepada dokter, perawat, staf lain,
pasien, dan keluarga pasien

B. Peranan Apoteker Farmasi Rumah Sakit


1. Peranan Dalam Manajemen Farmasi Rumah Sakit
Apoteker sebagai pimpinan Farmasi Rumah Sakit harus mampu mengelola Farmasi
Rumah Sakit secara keseluruhan dan bertanggung jawab dalam administrasi, manajemen
perencanaan serta kebijakan Farmasi Rumah Sakit secara terpadu, anggaran biaya,
kontrol persediaan, pemeliharaan catatan dan pembuatanlaporan untuk pimpinan Rumah
Sakit.
2. Peranan Dalam Pengadaan Perbekalan Farmasi
Perencanaan pengadaan kebutuhan perbekalan Farmasi memerlukan kajian yang
cermat, tepat dan teliti berdasarkan pada stok yang ada serta dilakukan pengkajian obat

8
yang akan diadakan sesuai dengan Formularium. Apoteker harus mempunyai
kemampuan administrasi dan manajerial dalam mengelola data kebutuhan obat yang
kemudian diterapkan ke dalam rencana operasional yang digunakan dalam anggaran
serta berkonsultasi dengan Panitia Farmasi dan Terapi.
3. Peranan dalam Penyimpanan Obat
Pengaturan obat langsung di bawah pengawasan dan tanggung jawab Instalasi Farmasi
Rumah Sakit. Hal ini perlu karena pentingnya pengaturan dan pengendalian stok dan
untuk mempersiapkan laporan dibuat pola sistem dan prosedur kerja serta administrasi
yang sesuai dan memenuhi syarat.
4. Peranan Dalam Distribusi Obat
Distribusi obat untuk pasien rawat jalan dan rawat inap dilaksanakan oleh
Instalasi Farmasi Rumah Sakit
5. Peranan Dalam Kontrol Kualitas Obat
Apoteker melakukan kontrol kualitas obat.
6. Peranan Sebagai Pusat Informasi Obat
a. Memberikan informasi mengenai obat bagi yang memerlukannya.
b. Mengevaluasi dan membandingkan obat-obatan yang tergolong dalam satu
kelompok farmakologis.
c. Membantu para dokter dalam pemilihan obat yang aman dan efektif.
d. Mendidik tenaga paramedis.
7. Peranan Dalam Komunikasi – Informasi – Edukasi
8. Peranan Dalam Farmasi dan Terapi Serta Penerbitan Formularium
9. Peranan Dalam Pendidikan dan Penelitian

C. Peranan Tenaga Teknis Kefarmasian


1. Melayani setiap resep dokter yang sesuai dengan tanggung jawab serta standar
profesinya
2. Memberikan informasi :
a. Terkait dengan pemakaian/ penggunaan obat-obatan yang diberikan kepada pasien
b. Penggunaan obat yang tepat, aman, rasional.
c. Secara jelas, benar, serta mudah dimengerti dengan dengan tata cara penyampaian
yang sesuai etika, kebutuhan, bijaksana, selektif, dan hati-hati.
3. Menghormati hak pasien serta dapat menjaga tingkat kerahasiaan identitas data
kesehatan pribadi pasien
4. Melakukan pengelolaan perbekalan farmasi yang ada di Instalasi Farmasi

D. Administrasi dan Pelaporan


Administrasi dilakukan oleh tenaga administrasi, meliputi administrasi kegiatan
pelayanan, administrasi perbekalan farmasi, administrasi keuangan dan administrasi
penghapusan.

9
Pelaporan adalah pendataan kegiatan dan evaluasi mutu yang dilakukan setiap bulan
oleh penanggung jawab dan dilaporkan kepada Kepala Instalasi untuk diadministrasi, diolah
dan dianalisa. Hasil analisa berupa informasi manajemen yang disajikan kepada pihak yang
berkepentingan dan sebagai umpan balik untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Laporan rutin yang harus dibuat setiap bulannya, yang meliputi:
1. Laporan penggunaan obat narkotika dan psikotropika
2. Laporan jumlah lembar resep, dan lembar resep generik
3. Kejadian tidak dikehendaki (KTD) dan kejadian nyaris cidera (KNC)
4. Mutu pelayanan sesuai dengan sasaran mutu yang ditetapkan.

E. Uraian Tugas Penanggung Jawab Pengelolaan Perbekalan Farmasi


1. Melakukan pengecekan stok obat yang hampir habis untuk kemudian dicatac di buku
defekta
2. Melakukan pengecekan kadaluarsa dan kondisi fisik obat
3. Menyimpan obat-obat yang mendekati ED maupun obat dengan kondisi fisik rusak di
tempat tersendiri
4. Melakukan penerimaan perbekalan farmasi yang datang dari PBF
5. Melakukan penyimpanan perbekalan farmasi sesuai SPO yang ada
6. Mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit-unit pelayanan

F. Uraian Tugas Penanggung Jawab Pelayanan Farmasi Klinis


1. Melakukan skrining resep
2. Memberi informasi obat kepada dokter, perawat, pasien, maupun keluarga pasien

G. Uraian Tugas Penanggung Jawab Manajemen Mutu


1. Mengawasi dan membimbing tenaga kerja baru
2. Memantau, merekap, dan mengevaluasi terhadap waktu tunggu
3. Mengkoordinir program pelatihan
4. Mengembangkan dan memperbaiki sistem / metode pelayanan Installasi Farmasi

H. Panitia Farmasi Dan Terapi


Panitia Farmasi dan Terapi adalah organisasi yang mewakili hubungan komunikasi antara
para staf medis dengan staf farmasi, sehingga anggotanya terdiri dari dokter yang mewakili
spesialisasi-spesialisasi yang ada di rumah sakit dan apoteker wakil dari Instalasi Farmasi
Rumah Sakit, serta tenaga kesehatan lainnya.
1. Tujuan :
a. Menerbitkan kebijakan-kebijakan mengenai pemilihan obat, penggunaan obat serta
evaluasinya
b. Melengkapi staf profesional di bidang kesehatan dengan pengetahuan terbaru yang
berhubungan dengan obat dan penggunaan obat sesuai dengan kebutuhan.

10
2. Tugas, wewenang dan tanggung jawab
a. Membantu pimpinan rumah sakit untuk meningkatkan pengelolaan dan penggunaan
obat secara rasional.
b. Menyusun tata laksana penggunaan formularium sebagai pedoman terapi dirumah
sakit.
c. Memantau dan menganalisis kerasionalan penggunaan obat di rumah sakit.
d. Melakukan analisis untung rugi dan analisis biaya penggunaan obat dan alat
kesehatan di rumah sakit.
e. Memperbaharui isi formularium sesuai dengan kemajuan ilmu kedokteran.
f. Mengkoordinasi pelaksanaan uji klinis dan pemantauan efek samping obat.
g. Mengadakan hubungan dengan komite lain yang sejenis baik secara horizontal
maupun vertikal untuk melakukan kerjasama dalam rangka peningkatan mutu
pelayanan obat di rumah sakit.
h. Menampung, memberi saran dan ikut memecahkan masalah dalam pengelolaan obat
di rumah sakit.

3. Organisasi dan Kegiatan


a. Panitia Farmasi dan Terapi harus sekurang-kurangnya terdiri dari 3 (tiga) Dokter,
Apoteker dan Perawat. Untuk Rumah Sakit yang besar tenaga dokter bisa lebih dari 3
(tiga) orang yang mewakili semua staf medis fungsional yang ada.
b. Ketua Panitia Farmasi dan Terapi dipilih dari dokter yang ada di dalam kepanitiaan
dan jika rumah sakit tersebut mempunyai ahli farmakologi klinik, maka sebagai ketua
adalah Farmakologi. Sekretarisnya adalah Apoteker dari instalasi farmasi atau
apoteker yang ditunjuk.
c. Panitia Farmasi dan Terapi harus mengadakan rapat secara teratur. Rapat Panitia
Farmasi dan Terapi dapat mengundang pakar-pakar dari dalam maupun dari luar
rumah sakit yang dapat memberikan masukan bagi pengelolaan Panitia Farmasi dan
Terapi.
b. Segala sesuatu yang berhubungan dengan rapat PFT (Panitia Farmasi dan Terapi)
diatur oleh sekretaris, termasuk persiapan dari hasil-hasil rapat.
c. Membina hubungan kerja dengan panitia di dalam rumah sakit yang sasarannya
berhubungan dengan penggunaan obat.
4. Kewajiban Panitia Farmasi dan Terapi
a. Memberikan rekomendasi pada Pimpinan rumah sakit untuk mencapai budaya
pengelolaan dan penggunaan obat secara rasional
b. Mengkoordinir pembuatan pedoman diagnosis dan terapi, formularium rumah sakit,
pedoman penggunaan antibiotika dan lain-lain

11
c. Melaksanakan pendidikan dalam bidang pengelolaan dan penggunaan obat terhadap
pihak-pihak yang terkait
d. Melaksanakan pengkajian pengelolaan dan penggunaan obat dan memberikan
umpan balik atas hasil pengkajian tersebut
5. Peran Apoteker dalam Panitia Farmasi dan Terapi
Peran apoteker dalam panitia ini sangat strategis dan penting karena semua kebijakan
dan peraturan dalam mengelola dan menggunakan obat di seluruh unit di rumah sakit
ditentukan dalam panitia ini. Agar dapat mengemban tugasnya secara baik dan benar,
para apoteker harus secara mendasar dan mendalam dibekali dengan ilmu-ilmu
farmakologi, farmakologi klinik, farmakoepidemologi, dan farmakoekonomi disamping
ilmu-ilmu lain yang sangat dibutuhkan untuk memperlancar hubungan profesionalnya
dengan para petugas kesehatan lain di rumah sakit.

12
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Instalasi Farmasi RS Lestari Raharja merupakan instalasi dibawah Kasi pelayanan Medik. Instalasi
Farmasi dipimpin oleh Apoteker yang membawahi tenaga teknis kefarmasian sebagai
penanggungjawab pengelolaan perbekalan farmasi, penanggungjawab pelayanan farmasi klinik,
dan penanggungjawab manajemen mutu serta tenaga administrasi dengan Tata Hubungan Kerja
sebagai berikut :
A. Tata hubungan kerja internal
- Kepala Instalasi Farmasi bertanggung jawab kepada Direktur
- Kepala Instalasi Farmasi melakukan koordinasi dengan Kepala Seksi Pelayanan Medik
- Kepala Instalasi Farmasi mengawasi dan mengendalikan mekanisme kerja TTK sebagai
pelaksana teknis pelayanan kefarmasian.
- Kepala Instalasi Farmasi melakukan koordinasi dengan unit kerja lain di lingkungan
Rumah Sakit .
- Penanggungjawab pengelolaan perbekalan farmasi bertanggung jawab kepada Kepala
Instalasi Farmasi.
- Penanggungjawab pelayanan farmasi klinik bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi
Farmasi.
- Penanggungjawab manajemen mutu bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi
Farmasi.
B. Tata hubungan kerja eksternal dan sektor terkait
- Kepala Instalasi Farmasi melakukan koordinasi dengan beberapa sektor terkait di
lingkungan RS dalam melaksanakan Pelayanan Farmasi.

13
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Pola Ketenagaan
Instalasi Farmasi RS Lestari Raharja Magelang memberlakukan pola ketenagaan sebagai
berikut :

PENGATURAN JAGA
JABATAN
HARI WAKTU
Kepala Instalasi Farmasi Senin – Sabtu 07.30 – 14.30
Penanggungjawab
Pagi : 07.00 - 14.00
Tenaga Teknis Mengikuti aturan
Siang : 14.00 - 21.00
Kefarmasian shift
Malam : 21.00 - 07.00
Petugas Administrasi

B. Kualifikasi Personil

NO JABATAN KUALIFIKASI
1 Kepala Berijasah minimal S-1 Apoteker
instalasi Memiliki Surat Tanda Registrasi
farmasi Apoteker yang masih berlaku
 Memiliki Surat Ijin Praktek Apoteker
yang masih berlaku.
2 Koordinator Berijasah minimal S-1 Apoteker
Pelayanan Memiliki Surat Tanda Registrasi
Apoteker yang masih berlaku
Memiliki Surat Ijin Praktek Apoteker
yang masih berlaku.
3 Koordinator Berijasah minimal D3 Farmasi
Perencanaan Memiliki Surat Tanda Registrasi
yang masih berlaku
Memiliki Surat Ijin Kerja Tenaga
Teknis Kefarmasian
4 Tenaga 1. Berijasah SAA/SMF/ D3 Farmasi
Teknis 2. Memiliki Surat Tanda Registrasi
Kefarmasian Tenaga Teknis Kefarmasian
3. Memiliki Surat Ijin Tenaga Teknis
Kefarmasian
6 Petugas Berijasah minimal SMA
Administrasi

Saat ini personel di Instalasi farmasi RS Lestari Raharja Magelang adalah sebagai berikut :
No Profesi Jumlah Keterangan
1. Apoteker 1 orang -
2. D3 farmasi 7 orang -
3. D1 Farmasi 1 orang -
4. SMK Farmasi 1 orang -

14
BAB IX
PENGEMBANGAN DAN KEGIATAN ORIENTASI

A. Kegiatan Orientasi
Kegiatan orientasi yang dilakukan di Instalasi Farmasi RS Lestari Raharja Magelang
meliputi beberapa hal sebagai berikut :
1. Organisasi
Merupakan pengenalan organisasi yang meliputi Organisasi RS Lestari Raharja dan
Instalasi Farmasi.
2. Visi, Misi Instalasi Farmasi
Merupakan pengenalan Visi dan Misi Instalasi Farmasi sebagai bekal untuk dapat
melakukan pelayanan yang efektif, efisien dan berkualitas.
3. SDM
Memperkenalkan kualifikasi SDM yang bekerja pada Instalasi Farmasi RS Lestari
Raharja yang meliputi latar belakang pendidikan dan Status kepegawaian SDM.
4. Pelayanan
Memperkenalkan alur pelayanan Instalasi Farmasi sebagai penunjang pelayanan
Medik RS Lestari Raharja Magelang.
5. Sarana dan Prasarana
Memperkenalkan sarana dan prasarana yang digunakan dalam melakukan pelayanan
Kefarmasian.
6. Fisik
Memperkenalkan sarana fisik yang ada di RS Lestari Raharja dan menjelaskan
mengenai standar fasilitas Instalasi Farmasi RS Lestari Raharja sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

B. Program Pengembangan Staf


Setiap karyawan harus mengikuti pendidikan dan pelatihan berkelanjutan baik yang
diselenggarakan internal Rumah Sakit maupun external sesuai dengan kompetensi yang
diharapkan, sedikitnya 1 kali dalam setahun. Bersama dengan bagian Pendidikan dan
Pelatihan Rumah Sakit, Kepala Instalasi Farmasi merencanakan program pengembangan
SDI.
1. Apoteker harus memberikan masukan kepada pimpinan dalam menyusun program
pengembangan staf.
2. Staf yang baru mengikuti program orientasi sehingga mengetahui tugas dan tanggung
jawab.
3. Adanya mekanisme untuk mengetahui kebutuhan pendidikan bagi staf.
4. Setiap staf diberikan kesempatan yang sama untuk mengikuti pelatihan dan program
pendidikan berkelanjutan.

15
5. Staf harus secara aktif dibantu untuk mengikuti program yang diadakan oleh organisasi
profesi, perkumpulan dan institusi terkait.
6. Penyelenggaraan pendidikan dan penyuluhan meliputi :
a. Penggunaan obat dan penerapannya
b. Pendidikan berkelanjutan bagi staf farmasi
c. Praktikum farmasi bagi siswa farmasi dan pasca sarjana farmasi

C. Pendidikan Dan Pelatihan


Pendidikan dan pelatihan adalah suatu proses atau upaya peningkatan pengetahuan
dan pemahaman di bidang kefarmasian atau bidang yang berkaitan dengan kefarmasian
secara kesinambungan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan di
bidang kefarmasian. Pendidikan dan Pelatihan merupakan kegiatan pengembangan sumber
daya manusia Instalasi Farmasi Rumah Sakit untuk meningkatkan potensi dan
produktifitasnya secara optimal, serta melakukan pendidikan dan pelatihan bagi calon tenaga
farmasi untuk mendapatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan di bidang farmasi
rumah sakit.
1. Tujuan
a. Tujuan Umum :
1) Mempersiapkan sumber daya manusia Farmasi untuk dapat melaksanakan
rencana strategi Instalasi farmasi di waktu mendatang.
2) Menghasilkan calon Apoteker, Ahli Madya Farmasi, Asisten Apoteker yang dapat
menampilkan potensi dan produktifitasnya secara optimal di bidang kefarmasian.
b. Tujuan Khusus :
1) Meningkatkan pemahaman tentang farmasi rumah sakit
2) Memahami tentang pelayanan farmasi klinik
3) Meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan kemampuan di bidang
kefarmasian.
2. Ruang Lingkup Kegiatan
a. Pendidikan formal
b. Pendidikan berkelanjutan (internal dan eksternal)
c. Pelatihan
d. Pertemuan ilmiah (seminar, simposium)
e. Studi banding

16
BAB X
RAPAT

A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah
tertentu.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat membantu terselenggaranya program kerja Farmasi yang ada di RS Lestari
Raharja Magelang.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat menggali segala permasalahan yang terkait dengan program kerja farmasi di
unit pelayanan Farmasi
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan
program kerja farmasi guna peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.

C. Kegiatan Rapat
Instalasi Farmasi RS Lestari Raharja mengadakan pertemuan/ rapat minimal setiap satu
kali dalam satu bulan. Satu hari pada pekan pertama pada setiap bulannya. Rapat harus
dihadiri oleh semua SDM Farmasi kecuali yang melakukan pelayanan atau berhalangan
dengan alasan yang jelas.
Beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum pertemuan / rapat adalah sebagai
berikut :
1. Daftar hadir
2. Agenda Rapat
3. Notulen Rapat
Materi: = Evaluasi kinerja mutu
= Masalah dan pemecahannya
= Evaluasi dan rekomendasi

17
BAB XI
PELAPORAN

A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatan yang ada terkait dengan program kerja instalasi farmasi di Rumah Sakit
Lestari Raharja Magelang
.

B. Jenis Laporan
Instalasi Farmasi RS Lestari Rahardja melaksanakan pelaporan Pelayanan Farmasi
yang meliputi :
1. Laporan Harian
Berisi laporan harian mengenai kegiatan Pelayanan Farmasi
a. Laporan Transaksi
b. Laporan jumlah resep .
2. Laporan Bulanan
a. Laporan Narkotika dan Psikotropika
b. Laporan Kegiatan Instalasi Farmasi
- Laporan penerimaan Instalasi Farmasi berdasarkan lembar resep

- Laporan penulisan dan pelayanan resep berdasarkan item obat (R/)


3. Laporan 6 bulanan
- Laporan hasil stock opname

Ditetapkan di : Magelang
Pada Tanggal : 03 Januari 2022

Direktur Rumah Sakit Lestari Raharja

dr. Benyamin Tri Darma

18

Anda mungkin juga menyukai