Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan


hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat diselenggarakan upaya
kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat (Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan).

Rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
dasar, spesialistik dan subspesialistik. Misinya memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
dan terjangkau oleh masyarakat serta mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara
berdaya guna dan berhasil guna. Upaya pelayanan berfokus pada penyembuhan dan pemulihan
yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan tidak mengesampingkan upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, rehabilitasi serta melaksanakan upaya rujukan.

Rumah sakit juga merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang padat teknologi dan
pakar, sehingga mempunyai tanggungjawab yang lebih dalam memberikan pelayanan di wilayah
kerjanya. Penyediaan pelayanan: medis, penunjang medis dan non medis, keperawatan, pelayanan
rujukan, pendidikan dan pelatihan, penelitian, pengembangan, dan pelayanan administrasi serta
keuangan yang lebih proaktif untuk mengantisifasi perubahan-perubahan epidemiologi penyakit,
perubahan struktur demografis, perkembangan IPTEK, perubahan sosial-ekonomi masyarakat
turut mempengaruhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang lebih bermutu, ramah, dan
mampu bersaing secara sehat.

Hal tersebut sejalan dengan amanat Undang-undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit, bahwa rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif)
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan, rumah sakit diwajibkan memberikan pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu dan efektif sesuai dengan standar pelayanan di rumah sakit.

Rumah Sakit Umum Annisa Queen Kabupaten Garut merupakan salah satu rumah sakit swasta
di kabupaten Garut. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, serta menjalankan kewajiban untuk
dapat memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan efektif. Rumah Sakit Umum
Annisa Queen Kabupaten Garut telah menetapkan visi yaitu menjadi Rumah Sakit Umum yang
memberikan pelayan prima yang professional dengan suasana kekeluargaan yang terbaik di Garut
dan sekitarnya. Sedangkan misi rumah sakit adalah :

1. Memberikan pelayanan kesehatan umum dan spesifik secara optimal pada pasien dan
keluarganya dengan tulus, kasih, beretika dan profesional.
2. Memberikan pelayanan yang bermutu dan mengutamakan kepuasan pelanggan.
3. Senantiasa mengikuti kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran sesuai kemampuan finansial
perseroan.
4. Menyediakan suasana rumah sakit yang menyenangkan sehingga pasien nyaman untuk
menerima pelayanan kesehatan dan pegawai bekerja dengan rasa aman dan nyaman.
5. Membantu pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Visi dan misi tersebut memberikan arah bagi seluruh komponen yang ada di Rumah Sakit Umum
Annisa Queen Kabupaten Garut dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesi dan bidang
tugasnya.

Berdasarkan uraian di atas, diperlukan penataan dan pengorganisasian berbagai sumber daya yang
ada agar dapat berjalan dengan optimal, sehingga visi RSU dapat terwujud dan Rumah Sakit
Umum Annisa Queen Kabupaten Garut dapat melaksanakan kewajiban sebagaimana diamanatkan
dalam Undang-undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit yaitu dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan efektif sesuai dengan standar pelayanan di rumah
sakit.
BAB II

GAMBARAN UMUM RS

A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Annisa Queen

Kota Garut adalah salah satu kota yang sedang berkembang di Jawa Barat yang mempunyai
tingkat pertumbuhan penduduk yang yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat.
Sehingga masyarakatnya dilihat dari segi kesejahteraan dan daya beli menjadi lebih
meningkat. Perubahan dini secara tidak langsung juga merubah pola fikir masyarakatnya,
terutama merubah pola fikir masyarakat mengenai pentingnya kesehatan. Terbukti dengan
masih banyaknya masyarakat dalam mencari fasilitas kesehatan, sekarang bukan hanya
mencari Rumah sakit, Dokter dan obat saja, tetapi mereka juga menginginkan perlengkapan
medis yang memadai serta pelayanan yang dapat memuaskan masyarakat. Sehingga
masyarakat Garut masih banyak yang memilih fasilitas kesehatan di luar kota Garut. Selain
itu faktor lainnya adalah karena Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit TNI yang sekarang
ada di Garut belum bisa menampung dan memberikan pelayanan yang memuaskan kepada
masyarakat.

Dalam rangka meningkatkan upaya pelayanan kesehatan Rumah sakit kepada masyarakat di
Kabupaten Garut pada umumnya, PT.Annisa Bina Persada membangun suatu fasilitas
pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang memberikan layanan Rumah Sakit Umum yang diberi
nama Rumah sakit Annisa Queen – Garut.

Rumah sakit Annisa Queen – Garut didirikan oleh PT.Annisa Bina Persada dengan susunan
kepengurusan:

(1) Komisaris

(2) Direksi/ Penanggung Jawab/Pengurus Perusahaan

Rumah sakit Annisa Queen berdiri di atas tanah seluas 2.443 m2 dan berlokasi di jalan
Sudirman no. 208, desa Suci Kaler, kecamatan Karangpawitan, kabupaten Garut. Batas
geografis Rumah Sakit Annisa Queen – Garut antara lain :

• Sebelah utara : persawahan, rumah penduduk dan kantor Polres Garut.

• Sebelah selatan: persawahan.

• Sebelah timur : persawahan

• Sebelah barat : jalan raya Jenderal Sudirman Garut, rumah penduduk dan persawahan.

Kecamatan Karangpawitan merupakan kota Orde III yaitu kota-kota dengan tingkat skala
local/kecamatan. Adapun arahan fungsi yang dimiliki oleh Kecamatan Karangpawitan adalah
sebagai pusat administrasi pemerintah dan pusat pelayanan ekonomi. Jika dilihat dari fungsi
tersebut, maka keberadaan Rumah Sakit Annisa Queen – Garut akan dapat memenuhi
kebutuhan kesehatan masyarakat sekitar dan mendorong adanya perkembangan di kecamatan
karangpawitan.

Selain memperhatikan pertimbangan ekonomi (economic consideration) juga memperhatikan


pertimbangan lingkungan (environment consideration). Keberadaan rumah sakit di wilayah
ini akan menimbulkan dampak baik secara langsung maupun tidak langsung dan dampak
positif maupun negatif. Dampak negatif jika tidak dikelola secara dini akan menimbulkan
masalah lingkungan yang pada akhirnya akan mempengaruhi terhadap kesehatan masyarakat
di sekitarnya. Pengelolaan terhadap dampak negatif dapat ditekan seminimal mungkin dan
dampak positif dapat dikembangkan agar memberikan manfaat terhadap lingkungan sekitar.
B. Direktur Rumah Sakit Annisa Queen dari Masa ke Masa

(1) dr.Widjajanti,Sp.M November 2013-Maret 2014

(2) dr.Miqdad M Hambali

(3) dr. A Manan affandi

(4) dr. M. Rizal, Sp.B November 2016-Juli 2017

(5) dr.Eka Wijayanti,Mars Juni 2017-September 2017

(6) drg.Arya Tarmadi M.Kes September 2017 – Desember 2018

(7) dr.H.A.Manan Affandi,Sp.A Januari 2019 - Sekarang


BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS

1. Visi Rumah Sakit


Menjadi Rumah Sakit Umum yang memberikan pelayan prima yang professional dengan
suasana kekeluargaan yang terbaik di Garut dan sekitarnya.

2. Misi Rumah Sakit


1. Memberikan pelayanan kesehatan umum dan spesifik secara optimal pada pasien dan
keluarganya dengan tulus, kasih, beretika dan profesional.
2. Memberikan pelayanan yang bermutu dan mengutamakan kepuasan pelanggan.
3. Senantiasa mengikuti kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran sesuai kemampuan
finansial perseroan.
4. Menyediakan suasana rumah sakit yang menyenangkan sehingga pasien nyaman untuk
menerima pelayanan kesehatan dan pegawai bekerja dengan rasa aman dan nyaman.
5. Membantu pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

3. Falsafah
“Memberikan pelayanan terbaik dengan standar professional setinggi mungkin yang
mengacu pada peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien”

4. Nilai-Nilai
1) Nilai-nilai adalah sikap kerja karyawan Rumah Sakit sebagai berikut :
2) Disiplin adalah senantiasa bekerja bertanggung jawab agar setiap tugas yang
diembannya dapat diselesaikan dengan baik sesuai rencana yang telah ditentukan.
3) Profesionalisme adalah tindak - tanduk yang bercirikan suatu profesi atau orang yang
ahli dalam bidangnya, dengan memegang teguh etika profesi dan standar mutu
keahlian yang tinggi.
4) Ramah adalah sikap dan tutur kata manis, dengan praduga positif serta berbudi bahasa
menarik dan selalu berusaha untuk menolong pelanggan dengan tulus ikhlas.
5) Peduli adalah berusaha untuk segera mengetahui atau sangat menghiraukan persoalan
pelanggan dengan sungguh-sungguh dan langsung membantu persoalan tersebut
dengan tuntas dan memuaskan keinginan pelanggan.
6) Jujur adalah selalu memegang teguh ketulusan dan keikhlasan dalam memberikan
informasi atau tidak melakukan kecurangan apapun untuk keuntungan dirinya ataupun
untuk kepentingan pelanggan.

5. Tujuan Rumah Sakit

Tujuan pendirian Rumah Sakit Annisa Queen adalah sebagai salah satu penyelenggara
pelayanan kesehatan rumah sakit di Kabupaten Garut maka tujuan Rumah Sakit Annisa
Queen adalah menjadi institusi yang mampu memberikan pelayanan kesehatan yang
berdayaguna, berhasil guna memberikan kepuasan kepada masyarakat pengguna,
karyawan maupun pemilik lembaga ini (direksi/manajemen PT. Annisa Bina Persada)
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS

1. Perseroan adalah PT Annisa Bina Persada yaitu yang didirikan dan berdomisili di JL.Ahmad
Yani No 407 Kabupaten Garut Sebagai Penyelenggara dan Pemilik Rumah Sakit Annisa
Queen
2. Direktur Perseroan adalah Jajaran Direksi PT Annisa Bina Persada yang diangkat oleh
Komisaris PT Annisa Bina Persada dalam rapat umum pemegang saham yang bertindak untuk
dan atas nama Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan dengan kewenangan sesuai
yang tertulis pada AD/ART.
3. Rumah Sakit adalah Rumah Sakit Umum Annisa Queen yang bertempat di JL Jenderal
Sudirman No 208 kabupaten Garut.
4. Pejabat Pengelola adalah pejabat structural pengelola Rumah Sakit yang terdiri dari Direktur.
5. Kelompok Fungsinal Umum adalah kelompok non profesi tenaga kesehatan yang bekerja di
instalasi dalam jabatann fungsionaldi Rumah Sakit.
6. Kelompok Fungsional Khusus adalah kelompok profesi tenaga kesehatan yang bekerja di
instalasi dalam jabatan fungsional di Rumah Sakit.
7. Komite Medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis (clinical
governance) agar staf medis di rumah sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme
kredensial, penjagaan mutu profesi medik, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medic.
8. Komite Keperawatan adalah unsur organisasi yang mempunyai tanggung jawab untuk
menerapkan tata kelola keperawatan di Rumah Sakit.
9. SPI adalah Unsur Organisasi yang bertugas melaksanakan pemeriksaan audit kinerja internal
Rumah Sakit.
10. Dewan Pengawas adalah Unit non struktural yang bersifat independen di bentuk dan
bertanggung jawab kepada pemilik Rumah Sakit, bertugas untuk melakukan pengawasan
terhadap seluruh jajaran pejabat pengelola Rumah Sakit.
11. Tim Akreditasi adalah Unsur Organisasi yang bertugas terhadap persiapan dan seluruh proses
Akreditasi Rumah Sakit.
12. TIM JKN adalah Unsur Organisasi yang bertugas memperifikasi administrasi pelayanan dan
pengklaiman terhadap jaminan kesehatan di Rumah Sakit.

A. Susunan Direksi Rumah Sakit Annisa Queen :

Direktur : dr.H.A.Manan Affandi,Sp.A

B. Susunan Manajerial Rumah Sakit Annisa Queen

Kabag Administrasi Umum dan Pelayanan

Kasubag Umum

Kasubag Keuangan

Kabag. Pelayanan Medik

Kabag. Penunjang Medik

Kabid. Keperawatan
STRUKTUR ORGANISASI RS

PT. ANNISA BINA PERSADA


DEWAN PENGAWAS

DIREKTUR
KOMITE MEDIK
SPI KOMITE KPRS
KOMIKEPERAWATAN

TIM BPJS

TIM AKREDITASI
KEPALA BAGIAN UMUM DAN PELAYANAN

KABID PELAYANAN KABID PENUNJNAG KABID KABID


MEDIK MEDIK KEPERAWATAN NON KLINIK
KASUBAG KEUANGAN KASUBAG UMUM

1. OK 1. RADIOLOGI 1. ASKEP 1. OB
1. AKUNTANSI DAN 1. KEPEGAWAIAN DAN
2. NICU / HCU 2. LABOLATORIUM 2. ASKEB 2. CS F
PELAPORAN PENGEMBANGAN SDM
3. PERINATOLOGI DAN BDRS 3. IPRS u
2. BENDAHARA 2. KESEKRETARIATAN
3. FARMASI 4. KESLING S n
PENDAPATAN 3. PERENCANAAN, 4. VK
4. GIZI 5. IT T g
3. BENDAHARA EVALUASI DAN 5. RAWAT INAP
A s
6. RAWAT JALAN 5. BANK DARAH 6. SECURITY
PENGELUARAN PELAPORAN F
6. REKAM MEDIK 7. LAUNDRY i
4. REKON / ASET 4. PROMKES DAN 7. PEMULASARAAN
8. PANTRY o
MARKETING JENAZAYH
M n
8. AMBULANCE 9. LOGISTIK
5. BINA MITRA USAHA E a
10.IPAL
(HUMAS) D l
11.GAS MEDIK IS
12.SIM RS
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA RANAP LANTAI 2 (Kelas 3)

KEPALA UNIT
Gagam Zatnika, Amd.Kep

TIM 1 TIM II TIM III

Sehabudin, Amd.Kep Gagam Zatnika, Amd.Kep Yani Dewi Sartika, Amd.Kep

PJ. DOKUMENTASI
PJ. INVENTARIS
BAB VI

URAIAN JABATAN

1. Kepala Ruangan

Nama Jabatan : Kepala Ruangan Unit rawat inap

Pengertian : Seorang tenaga medis yang diberikan tugas dan


wewenang membantu Kepala Bidang Keperawatan
dalam melaksanakan kegiatan bidang pelayanan dan
perawatan pasien gawat darurat pada rumah sakit.

Kualifikasi : 1. Pendidikan minimal D3 Keperawatan


Jabatan
2. Mengikuti Pelatihan:

a. Kepemimpinan dan Kewirausahaan

b. Manajemen Pelayanan rawat inap

c. Rencana Aksi Strategis

d. Rencana Implementasi dan Rencana Tahunan

e. BTCLS

f. Manajemen Bencana

Pelatihan dilaksanakan sebelum atau paling lama satu


tahun pertama setelah menduduki jabatan Kepala
Instalasi.

3. Diutamakan memiliki pengalaman jabatan


sebagai perawat pelaksana rawat inap paling
singkat 3 (tiga) tahun.

Tanggung Jawab : Bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pelayanan


Medis

Tugas Pokok : Membantu Kepala Bagian Pelayanan Medis/Kepala


Bidang Keperawatan dalam melaksanakan kegiatan
bidang pelayanan dan perawatan pasien rawat pada
inap Rumah Sakit Annisa Queen.

Uraian Tugas : 1. Penyusunan rencana dan program kerja rawat


inap

2. Pengelolaan administrasi dan ketatausahaan


rawat inap

3. Pelaksanaan pertemuan klinik rawat inap guna


pembahasan kasus-kasus yang ditemukan dalam
pelayanan rawat inap
4. Pengoordinasian visite ruangan guna pemeriksaan
pasien rawat inap serta pembahasan hasil
pemeriksaan pengobatan;

5. Pengaturan penggunaan peralatan medis dan non


medis pada rawat inap

6. Pelaksanaan hubungan kerja dengan unit kerja


lain di lingkungan rumah sakit umum daerah;

7. Pelaksanaan evaluasi hasil kerja rawat inap;

8. Pelaporan kegiatan secara berkala kepada


direktur;dan

9. Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan tugas dan


fungsinya.

2. Ketua Tim

1. Nama Jabatan : Ketua Tim

2. Pengertian : Seorang tenaga keperawatan yang diberi


tanggung jawab dan wewenang dalam mengatur
kegiatan pelayanan keperawatan pada satu tim.

3. Kualifikasi : 1. Pendidikan : D III Keperawatan /Kebidanan


Jabatan 2. Di utamakan pengalaman kerja lebih dari 3
tahun
3. Telah mengikuti pelatihan proses
keperawatan
4. Mempunyai kemampuan kepemimpinan
5. Berdisiplin,mempunyai rasa tanggung
jawab
6. Mampu bekerja sama dengan petugas lain
7. Sehat jasmani dan rohani

4. Tanggung : 1. Secara administratif fungsional


Jawab bertanggung jawab kepada
perawat,pengawas sore atau malam dan hari
libur
2. Secara teknis medis bertanggung jawab
kepada dokter jaga ruangan

5. Uraian Tugas : 1. Membuat rencana dan jumlah kategori


tenaga keperawatan serta tenaga lainnya
sesuai kebutuhan
2. Membagi tugas semua anggota tim
keperawatan dengan mempertimbangkan
kemampuan anggota tim dan kebutuhan
pasien yang harus dipenuhi
3. Membuat rencana jumlah jenis perawatan
yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
4. Membuat rencana kegiatan bersama
penanggung jawab instalasi yang bertujuan
untuk meningkatkan asuhan dan pelayanan
keperawatan
5. Mengadakan serah terima tugas bersama
tim keperawatan bersama dengan tim
keperawatan sebelum dan sesudahnya
6. Melaksanakan asuhan dan pelayanan
keperawatan sesuai dengan pendekatan
proses keperawatan
7. Memberikan bimbingan kepada anggota
keperawatan
8. Melakukan evaluasi hasil kerja anggota
tim keperawatan
9. Menyusun data yang berhubungan dengan
keperawatan berdasarkan laporan anggota
tim keperawatan sebagai bahan masukan
untuk membuat laporan pada atasan
10. Mengkoordinir kegiatan asuhan dan
pelayanan keperawatan dalam tim
keperawatan agar pelayanan kesehatan
dapat berjalan efektif dan efisien
11. Meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan di bidang keperawatan
dengan mengikuti pertemuan ilmiah atau
diklat dan lain-lain
12. Menghadiri pertemuan klinik dengan
dokter dan tim kesehatan lain untuk
membicarakan dan membahas kasus-kasus
dalam rangka peningkatan mutu asuhan
dan pelayanan keperawatan
13. Melakukan kunjungan-kunjungan
bbersama dokter dan tim kesehatan lain
untuk mengetahui keadaan pasien dalam
rangka memberikan asuhan dan pelayanan
keperawatan
14. Mengkoordinir pelaksanaan tata
tertib,disiplin,kebersihan dan keamanan
ruangan agar kegiatan berjalan dengan
terttib dan lancar
15. Mengadakan rapat secara berkala untuk
mengetahui masalah dalam tim
keperawatan yang menjadi tanggung
jawabnya untuk mendapatkan cara
penyelesaian agar perawatan berjalan
sesuai tujuan
16. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh
atasan dalam rangka memperlancar
pelaksanaan kegiatan
3. Penanggung jawab Shift (PJ Shift)

1. Nama Jabatan : Penanggung Jawab Shift

2. Pengertian : Seorang perawat profesional yang diberi


wewenang dan tanggung jawab dalam
mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
keperawatan di rawat inap dan turut
melaksanakan pelayanan keperawatan pada satu
unit ruangan perawatan pada shift sore, malam
dan hari libur.

3. Kualifikasi : Pendidikan Formal :


Jabatan
1. D III keperawatan
Pendidikan Non Formal :
2. Memiliki sertifikat kursus keperawatan
khusus
3. Pengalaman Kerja :
Memiliki pengalaman sebagai pelaksana
perawatan minimal 5 tahun
4. Keterampilan :
Memiliki kemampuan kepemimpinan,
berwibawa, rajin dan jujur.
5. Usia :
Usia antara 25 – 35 Tahun
6. Berbadan sehat jasmani dan rohani

7. Tanggung : Secara organisani bertanggung jawab langsung


Jawab kepada Kepala Ruang

8. Tugas Pokok : 1. Sebagai koordinator shift dinas pagi,


sore, malam dan hari libur sesuai jadwal
yang telah ditetapkan.
2. Mempertanggung jawabkan
pelaksanaan Asuhan Keperawatan
Kepada Kepala Ruang.
3. Bersama-sama pelaksana perawatan
melakukan kegiatan pelayanan Asuhan
Keperawatan.
4. Bertanggung jawab dalam kebenaran isi
laporan / penulisan asuhan keperawatan.

5. Uraian Tugas : 1. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh


kegiatan pelayanan diruang rawat pada
shift sore, malam dan hari libur.
2. Memberi pengarahan dan motivasi kepada
tenaga pelaksana perawatan untuk
melaksankan Asuhan Keperawatan sesuai
ketentuan / standard yang berlaku pada
shift sore, malam dan hari libur.
3. Bertanggung jawab atas pelaksanaan
inventarisasi peralatan pada shift sore,
malam dan hari libur.
4. Mengatur dan mengkoordinasikan
pemeliharaan peralatan agar selalu dalam
keadaan siap pakai.
5. Membantu melaksanakan program
orientasi kepada petugas baru meliputi
penjelasan tentang peraturan rumah sakit,
tata tertib dan fasilitas yang ada.
6. Memelihara dan mengembangkan system
pencatatan dan pelaporan Asuhan
Keperawatan secara tepat dan benar untuk
tindakan keperawatan selanjutnya.
7. Memberi motivasi tenaga non perawatan
dalam memelihara kebersihan ruangan dan
lingkungan pada shift sore, malam dan hari
libur.
8. Meneliti pengisian formulir sensus harian
pasien pada shift malam.
9. Memelihara buku register dan berkas
catatan medik pada shift sore, malam dan
hari libur.
10. Menyusun rencana keperawatan pada shift
sore, malam dan hari libur dan
melaksanakan tindakan keperawatan.
11. Bersama-sama pelaksana perawat lainnya,
melaksanakan Asuhan Keperawatan
kepada pasien pada shift sore, malam dan
hari libur.
12. Membuat laporan harian pada shift sore,
malam dan hari libur.
13. Melaksanakan serah terima tugas kepada
penanggung jawab shift berikutnya secara
lisan maupun tertulis pada saat
penggantian dinas.
14. Mengikuti pertemuan berkala yang di
adakan oleh Kepala Ruang

4. Perawat Pelaksana

1. Nama Jabatan : Perawat Pelaksana

2. Pengertian : Seorang perawat profesional yang diberi


wewenang dan ditugaskan di rawat inap

3. Kualifikasi : 1. Pendidikan Formal :


Jabatan 2. Berijazah Keperawatan dari semua
jenjang yang disyahkan oleh
pemerintah atau yang berwenang.
3. Pendidikan Non Formal :
4. Memiliki sertifikat kursus perawatan
khusus.
5. Pengalaman Kerja :
6. Memiliki pengalaman di rawat inap
7. Ketrampilan :
8. Memiliki bakat dan minat serta
berdedikasi tinggi, berkepribadian
mantap dan emosional yang stabil.
9. Usia :
10. Usia antara 22 - 35 Tahun
11. Berbadan sehat jasmani dan rohani.

4. Tanggung : 1. Secara administratif dan fungsional


Jawab bertanggung jawab kepada staf rawat
inap
2. Secara teknis medis operasional
bertanggung jawab kepada Dokter
DPJP / Ka ranap.

5. Tugas Pokok Melaksanakan Asuhan Keperawatan di


rawat inap perinatologi.

5. Uraian Tugas : 1. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan


ruang perinatologiuntuk kelancaran
pelayanan
2. Melakukan pertolongan pertama kepada
pasien dalam keadaan darurat secara
tepat dan cepat
3. Memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien rawat inap dan
melaksanakan evaluasi tindakan
perawatan yang telah dilakukan
4. Menerima pasien baru sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku
serta melaksanakan orientasi kepada
pasien
5. Menciptakan dan memelihara hubungan
kerja sama yang baik dengan anggota
tim (dokter, ahli gizi, analis, pekarya,
pekarya rumah tangga)
6. Melaksanakan tugas jaga sore, malam
dan hari libur secara bergiliran sesuai
dengan jadwal dinas
7. Mengikuti pertemuan ilmiah dan
penataran untuk meningkatkan
pengetahuan serta ketrampilan.
8. Mengikuti pertemuan berkala yang
diadakan oleh dokter
9. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
asuhan perawatan yang tepat dan benar
10. Melaksanakan serah terima tugas
kepada petugas pengganti secara lisan /
tertulis pada saat pergantian dinas
11. Menyiapkan pasien yang akan pulang
lengkap dengan administrasinya
12. Memberikan health education kepada
penderita dan keluarga
13. Membantu merujuk pasien ke instansi
yang lebih mampu
14. Memantau dan menilai kondisi pasien
selanjutnya melakukan tindakan yang
tepat berdasarkan hasil pemantauan.
Menciptakan dan memelihara suasana
kerja yang baik antara pasien,keluarga,
dokter serta sesama perawat
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

I.
ADMISSION

FARMASI IGD

KASIR
GIZI

REKAM MEDIK
PERISTI

RANAP
PERINATOLOGI
HCU

LABORATORIUM AMBULAN

OK KEAMANAN

RADIOLOGI RAWAT JALAN


II. Keterkaitan Hubungan Kerja RAWAT INAP RSAQ dengan Unit Lain

1. Farmasi
Kebutuhan Obat dan alat medis di rawat inap , diperoleh dari bagian Farmasi dengan
prosedur permintaan berdasarkan SPO terlampir
2. Kamar Operasi
Pasien rawat inap yang memerlukan tindakan operasi, akan dibuatkan surat pengantar
operasi oleh dokter, kemudian penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian
admission untuk dijelaskan biaya operasi serta perawat rawat inap memberitahu bagian OK
tentang rencana operasi (bila keluarga/penanggung jawab sudah setuju).
3. Laboratorium
Pasien rawat rawat yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan formulir
permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir diserahkan kepada petugas laboratorium
oleh perawat rawat inap
4. Rekam Medis
Pasien yang berobat ke rawat inap RSAQ akan diberikan nomor rekammedis dan status
medis pasien, dan yang sudah selesai berobat disimpandi bagian rekam medis serta bila
pasien berobat kembali, status medispasien diminta kembali ke bagian rekam medis oleh
petugas admission.
5. Admission
Setiap pasien yang berobat ke rawat inap selalu didaftarkan ke bagianadmission, dari
bagian admisson disiapkan status dan slip pembayaran pasien, kemudian status dan slip
pembayaran diantarkan oleh petugas admission ke rawat inap.
6. Radiologi
Pasien rawat inap yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan formulir
permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan formulir diserahkan ke petugas
radiologi oleh perawat rawat inap
7. Administrasi
Pasien yang telah selesai berobat ke rawat inap akan diantar ke bagian kasir oleh perawat
rawat inap untuk menyelesaikan administrasi
8. Gizi
 Pasien rawat inap yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera, akan dimintakan
langsung ke bagian gizi melalui telephone dengan memberitahukan nama pasien dan
makanan/minuman (teh manis) yang diperlukan.
 Dokter yang praktek akan mendapat snack dan makan malam dari bagian gizi sesuai
dengan jadwal jaga dokter dpjp yang diserahkan ke bagian gizi.
9. HCU
Apabila ada pasien dari rawat inap yang memerlukan perawatan intensif, maka pasien akan
dibuatkan surat pengantar rawat inap oleh dokter,penanggung jawab/keluarga pasien
dianjurkan ke bagian admission untuk memilih kamar, setelah penanggung
jawab/keluaraga pasien menandatangani surat persetujuan rawat HCU, maka pasien diantar
oleh perawat rawat inap ke ruang HCU.
10. Rawat Jalan
Pasien rawat inap yang memerlukan tindakan lanjut konsul ke dokter spesialis pada jam
kerja, perawat akan menghubungai dokter konsulendan bila kondisi pasien memungkinkan
untuk tindak lanjut di poliklinik,maka pasien diantar oleh perawat rawat inap perinatologi
ke bagian Rawat Jalan
11. Umum/Supir
Pasien rawat inap yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat menggunakan ambulance
RSAQ, bila keadaanme mungkinkan.
12. Keamanan
Bila ada pasien rawat inap yang meninggal, maka setelah jenazah dirapikan akan diantar
ke kamar jenazah dengan terlebih dahulu menginformasikan kebagian Umum/Keamanan.
.
13. Intalasi Gawat darurat
Pasien IGD yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar rawat oleh dokter, penanggung
jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk memilih kamar perawatan,
setelah penanggung jawab/keluarga pasien menandatangani surat persetujuan rawat inap,
maka pasien diantar oleh perawat IGD ke bagian Rawat Inap perinatologi.
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

No Nama Jabatan Kualifikasi Pengalaman dan Jumlah


kualifikasi yang
Formal Sertifikat diperlukan

1 Kepala D3 PPGD/BTCLS 1. Pendidikan minimal 1 Orang


Ruangan Keperawatan D3 Keperawatan
2. Mengikuti Pelatihan:
a. Kepemimpinan
dan
Kewirausahaan
b. Manajemen
Pelayanan rawat
inap
c. Rencana pemberi
asuhan
keperawatan
d. Rencana
intervensi dan
Implementasi
e. BTCLS
f. Manajemen
Bencana

Pelatihan dilaksanakan
sebelum atau paling lama
satu tahun pertama setelah
menduduki jabatan
Kepala unit.

3. Diutamakan memiliki
pengalaman jabatan
sebagai perawat
pelaksana rawat inap
paling singkat 3
(tiga) tahun.

2 Ketua Tim D3 PPGD/BTCLS 1. Pendidikan :D III 1 Orang


Keperawatan Keperawatan
/Kebidanan
2. Di utamakan
pengalaman kerja
lebih dari 3 tahun
3. Telah mengikuti
pelatihan proses
keperawatan
4. Mempunyai
kemampuan
kepemimpinan
5. Berdisiplin,mempuny
ai rasa tanggung
jawab
6. Mampu bekerja sama
dengan petugas lain
7. Sehat jasmani dan
rohani

3 PJ Shift D3 PPGD/BTCLS D III keperawatan 1 Orang


Keperawatan
Pendidikan Non Formal :

1. Memiliki sertifikat
kursus keperawatan
khusus
2. Pengalaman Kerja :
3. Memiliki pengalaman
sebagai pelaksana
perawatan minimal 5
tahun
4. Ketrampilan :
5. Memiliki kemampuan
kepemimpinan,
berwibawa, rajin dan
jujur.
6. Usia :
7. Usia antara 25 – 35
Tahun
8. Berbadan sehat
jasmani dan rohani

4 Perawat D3 PPGD/BTCLS Pendidikan Formal : D3 1 Orang


Pelaksana Keperawatan Keperawatan

Pendidikan Non Formal :

1. Memiliki sertifikat
kursus perawatan
khusus.
2. Pengalaman Kerja :
3. Memiliki
pengalaman di rawat
inap
4. Ketrampilan :
5. Memiliki bakat dan
minat serta
berdedikasi tinggi,
berkepribadian
mantap dan
emosional yang
stabil.
6. Usia :
7. Usia antara 22 - 35
Tahun
8. Berbadan sehat
jasmani dan rohani.
a. Kebutuhan Tenaga Medis

Metode perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan beban kerja (WISN) adalah suatu metode
perhitungan kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan pada beban pekerjaan nyata yang
dilaksanakan oleh tiap kategori SDM kesehatan pada tiap unit kerja di fasilitas pelayanan
kesehatan. Kelebihan metode ini mudah dioperasikan, mudah digunakan, secara teknis mudah
diterapkan, komprehensif dan realistis.

Adapun langkah perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan WISN ini meliputi 5 langkah,
yaitu :

1) Langkah ke 1 : Menetapkan waktu kerja tersedia;

Waktu Kerja Tersedia = {A - (B+C+D+E)} X F

Keterangan :

A = Hari Kerja D = Hari Libur Nasional

B = Cuti Tahunan E = Ketidak Hadiran Kerja

C = Pendidikan dan Pelatihan F = Waktu Kerja

2) Langkah ke 2 : Menetapkan unit kerja dan kategori SDM;

Data dan informasi yang dibutuhkan untuk penetapan unit kerja dan kategori SDM
adalah sebagai berikut :

a) Bagan Struktur Organisasi RS dan uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing unit
dan sub-unit kerja.

b) Keputusan Direktur RS tentang pembentukan unit kerja struktural dan fungsional,


misalnya: Komite Medik, Komite Pangendalian Mutu RS dll.

c) Data Pegawai Berdasarkan Pendidikan yang bekerja pada tiap unit kerja di RS.

d) PP 32 tahun 1996 tentang SDM kesehatan.

e) Peraturan perundang-undangan berkaitan dengan jabatan fungsional SDM


kesehatan.

f) Standar profesi, standar pelayanan dan standar operasional prosedur (SOP) pada tiap
unit kerja RS.

3) Langkah ke 3 : Menyusun standar beban kerja;

Standar beban kerja adalah volume/kuantitas beban kerja selama 1 tahun per kategori
SDM.Standar beban kerja untuk suatu kegiatan pokok disusun berdasarkan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikannya (waktu rata-rata) dan waktu kerja tersedia yang
dimiliki oleh masing-masing kategori SDM.

Adapun rumus perhitungan standar beban kerja adalah sebagai berikut:

Waktu Kerja Tersedia


Waktu Kerja Tersedia
StandarBebanKerja =
Standar Beban Kerja =
Rata-rata waktu waktu
Rata-rata Peraturan-Kegiatan Pokok Pokok
Peraturan-Kegiatan
4) Langkah ke 4 : Menyusun standar kelonggaran;
Penyusunanstandarkelonggarantujuannyaadalahdiperolehnya faktor kelonggaran tiap
kategori SD Meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan waktu untuk menyelesaikan suatu
kegiatan yang tidak terkait langsung atau dipengaruhi tinggi rendahnya kualitas atau
jumlah kegiatan pokok/pelayanan.

Kualitas Kegiatan Pokok

Standar Kelonggaran = + Standar Kelonggaran

Standar Beban Kerja

b. Tenaga Keperawatan

Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan menggunakan Formula Gillies dengan rumus


sebagai berikut:

Ʃ jam efektif perawatan x 52 minggu x 7 hari x Ʃ TT x BOR + 25%


Ʃ Minggu Efektif x 40 jam
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Sebelum ditempatkan di unit pelayanan tertentu, setiap pegawai baru harus mengikuti orientasi
yaitu suatu proses pengenalan dan penyesuaian dengan lingkungan kerja rumah sakit, sehingga
pegawai baru tersebut dapat melaksanakan tugas sesuai dengan
kebijakan/pedoman/panduan/standar yang telah ditetapkan.

Pelaksanaan orientasi tenaga baru pada Rumah Sakit Annisa Queen meliputi beberapa
tahap:

1. Tahap I : Orientasi Umum


Orientasi umum merupakan orientasi Rumah Sakit dilaksanakan secara terpusat, materi
orientasi meliputi:

a. Struktur Organisasi RS Annisa Queen


b. Visi, Misi, Motto, Maklumat Pelayanan RS Annisa Queen
c. Aturan dan Kebijakan yang berlaku pada RS Annisa Queen termasuk Kebijakan SDM.
d. Fasilitas Rumah Sakit
e. Jenis Pelayanan
f. Customer service.
g. Motivasi kerja
h. Program peningkatan mutu dan Keselamatan pasien (PMKP)
i. Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
j. Keselamatan pasien (Patient Safety)
k. Fire safety
l. Bantuan Hidup Dasar (BHD)
2. Tahap II : Orientasi Khusus
Merupakan orientasi tingkat Bagian/Bidang/Instalasi/Unit, dilaksanakan di bagian
masing-masing, meliputi:

a. Pemberian materi terkait Bidang/Bagian/Instalasi/Unit Bidang/Bagian/ Instalasi/Unit


masing-masing, meliputi;
1) Struktur Organisasi
2) Visi, misi, tujuan dan falsafah
3) Aturan dan Kebijakan yang berlaku
4) Jenis Pelayanan
5) Fasilitas
6) PMKP, PPI, Patient Safety terkait Bidang/Bagian/Instalasi/Unit
3. Orientasi lingkungan kerja
4. Orientasi dan bimbingan teknis pekerjaan yang akan dilakukan
5. Evaluasi / Penilaian
a. Evaluasi / Penilaian tersebut berkaitan dengan orientasi Rumah Sakit dan Bagian/
Instalasi yang telah dikaukan.
b. Selama orientasi lapangan dilakukan pendampingan (coaching),preseptorship dan
dilakukan penilaian yang meliputi aspek sikap dan penampilan, keterampilan. Pada
akhir kegiatan dilakukan evaluasi pelaksanaan orientasi secara keseluruhan.
6. Untuk tenaga klinis setelah selesai proses orientasi, pegawai baru dilakukan assesment
kompetensi/porto polio, proses kredensialing oleh Komite dan diterbitkan kewenangan
klinik yang bersangkutan oleh Direktur, untuk selanjutnya ditempatkan di unit tertentu.
BAB X

PERTEMUAN ATAU RAPAT

Rumah Sakit Annisa Queen melakukan rapat secara berkala terdiri dari :

1. Rapat Kerja / Rapat Rutin

Jadwal pelaksanaan rapat kerja Rumah Sakit Annisa Queen diatur sebagai berikut :

a. Rapat koordinasi dengan semua bagian dilaksanakan tiga kali dalam seminggu dilakukan
setiap hari senin, rabu, dan jumat jam 08.00 WIB sampai dengan selesai.
b. Rapat koordinasi Para Pejabat Struktural dengan Direktur dilaksanakan satu kali dalam
seminggu.
c. Rapat kerja dengan Tim Akreditasi dilaksanakan setiap satu bulan sekali.
d. Rapat koordinasi Para Pejabat Struktural, Kepala Instalasi, Kepala Ruangan dan Para
Penanggung Jawab dengan Direktur dilaksanakan satu kali dalam satu bulan
e. Rapat Kerja Pejabat Struktural dan Panitia Kelompok Kerja RS Annisa Queen Kabupaten
Garut dilaksanakan dua kali dalam satu bulan
f. Rapat Kerja dan Evaluasi Kelompok Kerja dilaksanakan dua kali dalam satu bulan.

2. Rapat Insidentil

Rapat insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas segera.
BAB XI

PELAPORAN

A. Pengertian

Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala bentuk
kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan rawat inap.

B. Jenis Laporan
1. Laporan Harian

Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis setiap hari.

Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :

a. Laporan kunjungan pasien ranap inap kelas 3

b. Laporan SDM rawat inap kelas 3

c. Laporan keadaan sarana dan fasilitas rawat inap kelas 3

d. Laporan mutu pelayanan

2. Laporan Bulanan

Laporan yang dibuat oleh Karu rawat inap dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan
diserahkan kepada Assement YanMed setiap tanggal 7. Adapun hal-hal yang dilaporkan
adalah :

a. Laporan kunjungan pasien rawat inap yang meliputi :

1. Jumlah kunjungan pasien rawat inap peristi berdasarkan kasus (sesuai diagnosa).
2. Jumlah kunjungan pasien brawat inaperdasarkan kasus (Pulang, Rawat, Konsul,
Rujuk, Observasi, pualang atas permintaan sendiri ).
3. Jumlah Pasien Meninggal.
4. Jumlah kasus penyakit terbanyak di rawat inap kelas 3
5. Jumlah pemeriksaan penunjang pasien rawat inap kelas 3

b. Laporan SDM rawat inap yang meliputi :

1. Kuantitas SDM (Dokter dan Perawat pelaksana rawat inap kelas 3)

2. Kualitas SDM (Dokter dan Perawat pelaksana rawat inap kelas 3)

c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana rawat inap yang meliputi :

1. Kelengkapan Alat dan Fasilitas.

2. Kondisi alat dan Fasilitas.

d. Laporan Mutu Pelayanan rawat inap meliputi :

1. Sensus harian ruangan (jumlah penderita gawat darurat yang dilayani asuhan
keperawatan> 5 menit).

2. Angka keterlambatan pelayanan pemberian asuhan kerperwatan (emergency respon


time rate).

e. Laporan pemasukan dan pengeluaran rawat inap perinatologi meliputi:

1. Laporan pendapatan pasien rawat inap perinatologi

2. Laporan pengeluaran biaya SDM, ATK, ART, Floor stock rawat inap perinatologi.
3. Laporan Triwulan

Laporan yang dibuat oleh Ka Ruang dalam bentuk tertulis setiap tiga bulan dan diserahkan
kepada Assesment YanMed tiap tanggal 7. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :

a. Laporan kunjungan pasien rawat inap dan Evaluasi dalam 3 bulan


b. Laporan SDM rawat inap dan evaluasi dalam 3 bulan
c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana rawat inap dan Evaluasi dalam 3 bulan.
d. Laporan mutu pelayanan rawat inap kelas 3

4. Laporan Tahunan

Laporan yang dibuat oleh Karu dalam bentuk tertulis setiap tahun dan diserahkan kepada
As Men Yan Per tiap tanggal 7. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :

a. Laporan kunjungan pasien rawat ianap dan Evaluasi dalam 1 tahun.


b. SDM / Ketenagaan di rawat inap dan evaluasi dalam 1 tahun.
c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana di rawat inap dan evaluasi dalam1 tahun.
d. Laporan mutu pelayanan rawat inap kelas 3

Anda mungkin juga menyukai