DISUSUN OLEH :
RIKI SETIA PERMANA NPM 4122.5.21.21.0222
TINTIN SUMARNI, NPM 4122.5.21.21.0221
KURNIATI, NPM 4122.5.21.21.0223
FANI SUGIARTI, NPM 4122.5.21.21.0178
BUDI TRIWIBOWO, NPM 4122.5.21.21.0209
FENI ANDRIYANI. NPM 4122.5.21.21.0177
LINA CHRISTIANA R. NPM 4122.5.21.21.0208
DIDI HADIANSAH. NPM 4122.5.21.21.0233
M SYAKIR IRIANTO. NPM 4122.5.21.21.0218
Bismiliaahirrahmannnirrahiim
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, seraya berharap semoga
Penyusunan Tugas ini dapat kami selesaikan yang tentu saja atas
dukungan dari berbagai pihak oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih yang
bersama.
PENDAHULUAN
berkualitas.
gangguan gizi
Provinsi Jawa Barat Bidang Kesehatan tahun 2018-2023 salah satunya sebagai
Pameungpeuk.
Rumah Sakit sebagai salah satu lembaga yang mempunyai fungsi
selatan, Cianjur bagian selatan dan Tasikmalaya bagian selatan Oleh karena
itu rumah sakit harus mampu memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh
tingginya.
Dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 100 Tahun 2015 tentang
Kabupaten Garut menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Jawa Barat,
menjadi UPTD Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mulai awal tahun 2016.
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Dan pada
menjadi rumah sakit sebagai pusat rujukan di wilayah Selatan akan terus
Dengan kondisi geografis yang sulit, yaitu jarak tempuh dari ibu kota
Kabupaten Garut yang jauh serta waktu tempuh yang lama, ditambah lagi
daerah rawan bencana, maka seluruh pelayanan- pelayanan yang sudah ada
masyarakat.
mencapai tujuan dan cita-citanya yang dituangkan dalam visi misi Rumah
Sakit perlu adanya usaha yang maksimal dan kerjasama dari semua
elemen yang terkait demi tercapainya Rumah Sakit Rujukan di Jawa Barat
Selatan.
lingkungan.
sakit.
1.3.1 Visi :
“Menjadi Rumah Sakit Unggulan di Jawa Barat Selatan yang
1.3.2 Misi :
paripurna
optimal
1.3.3 Falsafah
berkualitas.
Pameungpeuk
masyarakat.
rumah sakit.
a) Pro rakyat
b) Inklusif
c) Responsif
d) Efektif
e) Bersih
f) Bertanggung jawab
g) Rajin
h) Bermutu
i) Disiplin
ketatausahaan;
kesehatan;
RSUD;
RSUD;
peningkatan kesehatan;
pengambilan kebijakan;
h. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
dan
fungsinya
d) Direktur, membawahkan :
1.3.6 Slogan
1. Struktur Organisasi
13
Lainnya
Umum milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang merupakan rumah sakit
dengan luas lahan kurang lebih 3 Ha yang berkapasitas tempat tidur untuk
14
Sakit Rujukan mencapai +/- 100 Km atau 3 jam perjalanan dikarenakan kondisi
3) Kelas RSUD :D
12) Sumber Air Bersih : Sumur Bor (150 m3, 300 m3)
Jawa Barat didukung oleh Sumber Daya Manusia dari berbagai jenis disiplin
NO PEGAWAI JUMLAH %
1 PNS 72 13.59
Rincian pegawai sesuai profesi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
JUMLAH
NO JENIS TENAGA (PNS DAN NON PNS)
(Orang)
1 Dokter Umum 8
2 Dokter Gigi 2
3 Penyakit dalam 2
4 Kesehatan anak 2
5 Bedah 2
7 Anestesiologi 1
8 Patologi Klinik 1
16
9 Asisten Apoteker 3
10 Apoteker 5
11 S1 Keperawatan 1
12 D3 Keperawatan 63
13 D3 Kebidanan 60
14 D3 Analis Kesehatan 9
15 Fisioterapi 3
17 Sanitasi Lingkungan 2
18 SDM Administrasi 90
19 S1 Keperawatan + Ners 12
20 Radiologi Intervensional 3
21 Tenaga Keamanan 12
23 Supir Ambulance 6
24 Laundry 8
25 Pramusaji 6
26 Promkes 2
27 Nutrisionis 2
JUMLAH 472
1) Poliklinik Umum
17
pasien dewasa hingga lansia, dan pelayanan ini tidak melakukan proses
3) Poliklinik Kandungan/Kebidanan
dan persalinan.
4) Poliklinik Anak
5) Poliklinik Bedah
8).Thalasemi
kelainan darah yang ditandai dengan kondisi sel darah merah mudah rusak,
folat.
1. Meranti
berpengalaman.
2. Cendana
berpengalaman.
3. Flamboyan
dibidangnya.
4. Nifas
Ruang Nifas. Pada saat masa nifas bidan memberikan asuhan kebidanan
5. VK
bersalin yaitu pelayanan di Verlos Kamer atau yang biasa disebut Ruang
pasien merasa nyaman dan santai ketika akan melakukan persalinan. Ruang
6. Perinatologi
Merupakan pelayanan kesehatan bagi bayi baru lahir dengan kondisi yang
dan didukung dengan tenaga bidan yang professional dan terdapat Dokter
12 Tempat Tidur.
21
7. NICU
Merupakan unit perawatan intensif yang disediakan khusus bagi bayi baru
kondisi kritis pada bayi. Selain itu ditunjang pula dengan tersedianya 6
yang intensif dan akan dipantau langsung oleh tim medis dan Dokter
8. HCU
HCU atau High Care Unit merupakan fasilitas rawat inap yang
serius karena adanya kondisi atau penyakit tertentu yang kritis. Tindakan
kode ATS untuk diarahkan ke ruangan yang sesuai, yaitu ATS 5 adalah
penderita tidak gawat dan tidak darurat, dengan waktu tunggu maksimal
120 menit. Contoh : Penderita Common Cold, penderita rawat jalan, luka
robek. ATS 4 adalah pasien dengan semi darurat, dengan waktu tunggu
Appendic acuta, Head Injury (tidak sadar). ATS 2 adalah penderita gawat
tidak boleh ditunda dan harus ditangani dengan segera. Contoh : STEMI,
tentunya pasien ditangani oleh dokter sesuai dengan penyakit yang diderita
pasien dan akan ditangani dengan ditunjang fasilitas medis terbaik yang
3. Instalasi Gizi
23
mengelola makanan atau pelayanan gizi bagi pasien di rumah sakit. Yang
mengolah bahan mentah menjadi makanan yang berkgizi baik bagi pasien.
diderita pasien.
4. Pelayanan Radiologi
5. Pelayanan Fisiotherapy
mengeluhkan adanya gangguan pada fungsi motorik atau rasa tidak nyaman
dan apabila pasien terdapat cedera permanen maka dengan fisioterapi dapat
memadai.
7. Instalasi Laboratorium
dengan alat-alat yang memadai dan didukung sumber daya manusia yang
oleh karena itu hasil pemeriksaan harus terjamin mutu dan kualitasnya.
8. Farmasi
diperuntukan untuk pasien Rawat Jalan, Rawat Inap dan IGD, serta
9. Rekam Medis
pengobatan dan pelayanan lain yang dikelola oleh instalasi rekam medis.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
Informan yang terlibat secara langsung dalam penelitian ini yaitu sebagai
pegawai RSUD Pameungpeuk yang mengetahui tentang RSUD ini untuk
dijadikan informan penelitian agar mendapatkan informasi yang
dibutuhkan.
1. Studi Literatur
Mengumpulkan data – data melalui literatur, jurnal, internet, maupun bacaan baik
buku text ataupun kertas yang berkaitan dengan topik penelitian.
1. Observasi
Metode observasi adalah cara mengumpulkan data berdasarkan pada pengamatan
langsung kepada gejala fisik objek penelitian. Teknik ini dilakukan untuk
melakukan pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan
langsung di lokasi penelitian.
Tabel 2.1
Faktor Internal dan Faktor Eksternal
IFE
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
EFE
Strategi SO Strategi WO
(Strategi yang (Strategi yang
memanfaatkan meminimalkan
Peluang (O)
kekuatan dan kelemahan dan
memanfaatkan memanfaatkan
peluang) peluang)
33
Strategi ST Strategi WT
(Strategi yang (Strategi yang
menggunakan meminimalkan
Ancaman (T)
kekuatan dan kelemahan dan
mengatasi ancaman) menghindari
ancaman)
Strategi SO
Strategi itu dibuat berdasarkan jalan pikiran memanfaatkan
seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-
besarnya.
Strategi ST
Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang
dimiliki untuk mengatasi ancaman.
Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang
ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan usaha meminimalkan
kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
34
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian
Analisa SWOT pertama kali diperkenalkan oleh Albert S. Humphrey yang
mempergunakan teknik ini pada tahun 1960-an ketika ia menginisiasi sebuah
proyek penelitian yang dikerjakan di Stanford Research Institute. Sejak saat
itu, perlahan analisis SWOT mulai dikenal luas oleh kalangan luas dan
perlahan digunakan oleh para pebisnis pada masa itu untuk memanfaatkan
metode analisis ini demi menumbuhkan sekaligus mengembangkan
perusahaan mereka masing-masing
Secara sederhana dapat kita artikan bahwa analisa SWOT merupakan
metode perencanaan suatu strategi dengan mempertimbangkan
sekaligus mengevaluasi 4 komponen utama, yaitu :
1. Strengths
Komponen dalam analisa SWOT yang pertama adalah strengths atau
bisa kita artikan sebagai kekuatan. Dari sini kita bisa melihat seberapa
jauh faktor yang menjadi kekuatan dalam bisnis atau proyek yang
sedang kita kerjakan
2. Weaknesses
Komponen dalam analisa SWOT yang kedua adalah weakness atau
bisa kita artikan sebagai kelemahan. Dari sini kita bisa melihat
seberapa jauh faktor yang menjadi kelemahan dalam bisnis atau
proyek yang sedang kita kerjakan.
3. Opportunities
Dari hasil identifikasi faktor internal dan faktor eksternal yang didapatkan,
dilakukan pembobotan terhadap masing-masing faktor dengan cara melakukan
kuesioner terhadap beberapa orang responden yang terdiri dari Pegawai RSUD
Pameungpeuk dan masyarakat, kemudian dilakukan tabulasi dan analisis faktor
internal dan analisis faktor eksternal.
37
Sarana Prasarana memadai dan alat 0.1 0.1 0.1 0.1 0.2 0.120 4 4 3 3 3 3.40 0.41
Kesehatan yang sangat canggih
Respon sangat cepat terhadap
pengaduan masyarakat didukung 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.100 4 4 4 4 5 4.20 0.42
dengan adanya hotline pengaduan
Jumlah 1 1 1 1 1 1 4.35
Kelemahan
Faktor geografis mempengaruhi
terhadap jaringan Internet 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.100 -3 -3 -4 -4 -4 -3.6 -0.36
Telat akan jawaban diakibatkan dari 0.1 0.2 0.1 0.1 0.1 0.120 -4 -4 -4 -4 -4 -4 -0.48
jawaban klien sebelumnya
Keterbatasan SDM mangakibatkan
adanya pembagian waktu layanan 0.2 0.1 0.1 0.2 0.1 0.140 -4 -4 -4 -4 -4 -4 -0.56
Masih ada anggapan masyarakat 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.100 -4 -4 -4 -5 -4 -4.2 -0.42
pengaduan pasti tidak dijawab
Jumlah 1 1 1 1 1 1 -4.028
Jumlah Total Skor Faktor Internal 0.32
38
Ancaman
Adanya ketimpangan antara
pendaftar online dan pendaftar 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 -3 -3 -3 -3 -4 -3.2 -0.32
offline
Penyalahgunaan promosi Kesehatan di
media social resmi untuk dipergunakan 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 -4 -3 -4 -3 -4 -3.6 -0.36
ke hal yang tidak baik
Adanya kesalahan pemberian
pelayanan dan terapi 0.1 0.2 0.1 0.2 0.1 0.1 -4 -4 -3 -3 -4 -3.6 -0.432
Jumlah pembelanjaan sarana
prasarana meningkat 0.1 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 -4 -3 -4 -3 -4 -3.6 -0.396
Adanya human error atau error alat 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 -4 -3 -3 -4 -4 -3.6 -0.3816
Masih adanya kejenuhan dari SDM
tersebut untuk update ilmu 0.2 0.1 0.2 0.1 0.2 0.2 -3 -3 -3 -3 3 -1.8 -0.288
Meningkatnya unit cost di Rumah
sakit 0.1 0.1 0.1 0.2 0.1 0.1 -3 -3 -3 -3 -3 -3 -0.33
Masyarakat menganggap dan
ketakutan akan biaya mahal dengan
melihat sarana dan prasarana yang 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 -3 -3 -3 -3 -4 -3.2 -0.32
canggih
Adanya ancaman dan teror disaat
memberikan jawaban yang kurang
tepat terhadap keluhan yang 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 -3 -3 -3 -3 -3 -3 -0.3
disampaikan
Jumlah 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 -3.1276
Jumlah Total Skor Faktor Eksternal 1.254
Dari rekapitulasi hasil kuesioner maka didapatkan nilai total dari faktor internal
yaitu (0,32) dan faktor eksternal (1,25) kemudian dilakukan pemetaan posisi
strategi. Pemetaan tersebut dibuat dengan cara melakukan analisis SWOT
menggunakan diagram kartisius yang membentuk 4 kuadran.
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.9 dan 4.10, dan dari gambara
diagram kartesius, posisi RSUD Pameungpeuk di posisi Strategi WO yaitu
memanfaatkan peluang untuk memperbaiki SDM yang kompeten, meminimalkan
masalah-masalah internal sehingga dapat merebut peluang pasar lebih baik.
39
Oportuni
ty
5
2
(0,32; 1,25)
1
Weaknes Strengt
s 0 h
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
-1
-2
-3
-4
-5
Threats
Berikut adalah hasil analisis TOWS (Tabel 4.11 dan Tabel 4.12), dimana
alternatif utama yang akan diprioritaskan adalan strategi WO yaitu menggunakan
keuntungan dari peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan
40
Peluang (OPPORTUNITY)
EFAS 1. Antrian pasien di Rumah sakit sudah tidak
ada
2. Pemanfatan media social menjadi layanan
baru dan program bisnis Rumah Sakit
3. Pasien teratasi dengan cepat dan terhindar
dari kematian
4. Meningkatnya jumlah pendapatan rumah
sakit dari jumlah kunjungan yang
IFAS meningkat
5. Tingkat kesembuhan dan tingkat
kepercayaan masyarakat sangat baik
6. Peluang dan ketepatan dalam
memberikan pelayanan terhadap pasien
7. Keluarga pasien merasa nyaman berada di
RS
8. Kamar inap, ruang klinik ditunjang dengan
peralatan kedokteran canggih
9. Sudah banyak pangaduan yang teratasi
dengan baik, aman dan kondusif
Kelemahan (WEAKNESSES) Strategi WO
1. Faktor geografis mempengaruhi terhadap 1. W8,01,02, 04, 09
jaringan Internet Memperluas jangkauan jaringan internet dan
2. Telat akan jawaban diakibatkan dari pengembangan informasi yang terintegrasi secara
jawaban klien sebelumnya menyeluruh
3. Keterbatasan SDM mangakibatkan adanya 2. W9,02,04,09
pembagian waktu layanan Penerapan reward
4. Masyarakat masih menganggap berobat 3. W1, 03, 05,06,09
ke Rumah Sakit mahal Melakukan Rekrutment
5. Perlunya peningkatan kompetensi SDM 4. W5, 04,08,
terkait pemanfaatan yang modern Pelaksanaan sosialisasi dan promosi
5. W2, W4, 05, 06, 07
6. Ada sertifikat kompetensi yang hamper Pengembangan MUtu SDM dengan pelaksanaan
habis masa berlakunya dan perlu Update
Diklat kompetensi dan Diklat ESQ bagai seluruh
pegawai
7. Ketidaksetabilan mental dan sikap 6. W3, 02, 05, 06,
mengakibatkan pelayanan sedikit Pengelolaan SDM yag benar, agar masa berlaku
menurun sertifikat kompetensi terdeteksi lebih awal, dan
8. Biaya Pemeliharaan sarana prasarana yang diajukan perpanjang
meningkat 7. W8, 04,08
9. Masih ada anggapan masyarakat Permohonan Pengajuan anggaran Pemprov Jabar
pengaduan pasti tidak dijawab dan peningkatan pendapatan
8. W7, 05, 07, 09
Peningkatan promosi RS terkait layanan
41
Ancaman (THREATS )
1. Adanya ketimpangan antara pendaftar
online dan pendaftar offline
2. Penyalahgunaan promosi Kesehatan di
media social resmi untuk dipergunakan
ke hal yang tidak baik
3. Adanya kesalahan pemberian pelayanan
EFAS dan terapi
4. Jumlah pembelanjaan sarana prasarana
meningkat
IFAS 5. Adanya human error atau error alat
6. Masih adanya kejenuhan dari SDM
tersebut untuk update ilmu
7. Meningkatnya unit cost di Rumah sakit
8. Masyarakat menganggap dan ketakutan
akan biaya mahal dengan melihat
sarana dan prasarana yang canggih
9. Adanya ancaman dan teror disaat
memberikan jawaban yang kurang tepat
terhadap keluhan yang disampaikan
Kelemahan (WEAKNESSES) Strategi WT
1. Faktor geografis mempengaruhi terhadap 1. W4,T1,T2, T4, T9
jaringan Internet Memperluas jangkauan jaringan internet dan
2. Telat akan jawaban diakibatkan dari pengembangan system informasi yang terintegrasi
secara menyeluruh
jawaban klien sebelumnya
2. W7,T2,T4,T9
3. Keterbatasan SDM mangakibatkan adanya
Penerapan reward bagi SDM yang berprestasi
pembagian waktu layanan 3. W1, T3, T5,T6,T7
4. Masyarakat masih menganggap berobat Melakukan Rekrutment pengadaan pegawai
ke Rumah Sakit mahal 4. W4, T4,T8,
5. Perlunya peningkatan kompetensi SDM Pelaksanaan sosialisasi dan promosi
terkait pemanfaatan yang modern 5. W2, T5, T6, T7
6. Ada sertifikat kompetensi yang hamper Pengembangan Mutu SDM dengan Diklat kompetensi
habis masa berlakunya dan perlu Update dan ESQ
6. W3, T2, T5, T6,
Pengelolaan Kepegawaian yag benar, agar masa
berlaku sertifikat kompetensi terdeteksi lebih awal,
7. Ketidaksetabilan mental dan sikap dan diajukan perpanjangan
mengakibatkan pelayanan sedikit 7. W5, T5, T6,T7, T9
menurun Pengembangan Mutu SDM dengan Diklat kompetensi
8. Biaya Pemeliharaan sarana prasarana yang dan ESQ
meningkat 8. W6, T4,T8
9. Masih ada anggapan masyarakat Permohonan bantuan ke Pemprov Jabar dan
pengaduan pasti tidak dijawab peningkatan pendapatan
9. W9, T5, T7, T9
Pelaksanaan sosialisasi dan promosi
42
Peluang (OPPORTUNITY)
1. Antrian pasien di Rumah sakit sudah tidak
ada
EFAS
2. Pemanfatan media social menjadi layanan
baru dan program bisnis Rumah Sakit
3. Pasien teratasi dengan cepat dan terhindar
dari kematian
4. Meningkatnya jumlah pendapatan rumah
sakit dari jumlah kunjungan yang meningkat
IFAS 5. Tingkat kesembuhan dan tingkat
kepercayaan masyarakat sangat baik
6. Peluang dan ketepatan dalam memberikan
pelayanan terhadap pasien
7. Keluarga pasien merasa nyaman berada di
RS
8. Kamar inap, ruang klinik ditunjang dengan
peralatan kedokteran canggih
9. Sudah banyak pangaduan yang teratasi
dengan baik, aman dan kondusif
Kekuatan (STRENGTHS ) Strategi SO
1. Sumberdaya manusia melebihi standar minimal S1, S2 , S3, S5,S6, S7, S8, S9 O1,O2,O3, O7,
sudah mempunyai sertifikat dan kompetensi O8, 09: Tersedianya SDM yang kompetensi
2. Pelayanan yang akurat didukung dengan dan bersertifikat yang bisa melayani
tersedianya alat Kesehatan yang modern masyarakat sesuai SPO yang aman dan
3. Meningkatnya jumlah pendapatan rumah sakit meningkatkan pendapatan Rumah sakit
dari jumlah kunjungan yang meningkat S2, S4, S5, S9, 02, 04,05, 06,09 Peningkatan
4. Sarana Prasarana memadai dan alat Kesehatan
ketersediaan alat kesehatan dan sarana
yang sangat canggih
prasarana ditunjang dengan anggaran
5. Pelayanan pendaftaran ke rumah sakit sudah
bisa diakses dari rumah melalui aplikasi Sidolan pemeliharaan
6. Adanya media social dan petugas yang melayani S8, S9, 06, 08, 09
call center 1 x 24 jam Pemberdayaan SDM yang cepat tanggap
7. Tersedianya jadwal petugas dalam memberikan
pelayanan
8. Prilaku SDM yang selalu mengutamakan 3 S
( Salam, Sapa dan Sopan Santun)
9. Respon sangat cepat terhadap pengaduan
masyarakat didukung dengan adanya hotline
pengaduan
43
Ancaman (THREATS )
EFAS 1. Adanya ketimpangan antara pendaftar
online dan pendaftar offline
2. Penyalahgunaan promosi Kesehatan di
media social resmi untuk dipergunakan
IFAS
ke hal yang tidak baik
3. Adanya kesalahan pemberian pelayanan
dan terapi
4. Jumlah pembelanjaan sarana prasarana
meningkat
5. Adanya human error atau error alat
6. Masih adanya kejenuhan dari SDM
tersebut untuk update ilmu
7. Meningkatnya unit cost di Rumah sakit
8. Masyarakat menganggap dan ketakutan
akan biaya mahal dengan melihat
sarana dan prasarana yang canggih
9. Adanya ancaman dan teror disaat
memberikan jawaban yang kurang tepat
terhadap keluhan yang disampaikan
Kekuatan (STRENGTHS ) Strategi ST
1. Sumberdaya manusia
melebihi standar S1, T1, T4: Pengembangan kompetensi SDM
minimal sudah dan Pengembangan Alat Kesehatan
mempunyai sertifikat S6, T2, T5, T6, T9: Peningkatan Promosi RS
dan kompetensi dan cepat tanggap terhadap keluhan
2. Pelayanan yang akurat masyarakat
didukung dengan
tersedianya alat Kesehatan
yang modern
3. Meningkatnya jumlah
pendapatan rumah sakit
dari jumlah kunjungan
yang meningkat
4. Sarana Prasarana memadai
dan alat Kesehatan yang
sangat canggih
5. Pelayanan pendaftaran ke
rumah sakit sudah bisa
diakses dari rumah melalui
aplikasi Sidolan
6. Adanya media social dan
petugas yang melayani call
center 1 x 24 jam
7. Tersedianya jadwal petugas
dalam memberikan
pelayanan
8. Prilaku SDM yang selalu
mengutamakan 3S ( Salam,
44
BAB IV
KESIMPULAN
hasil analisa TOWS. Pilihan strategi yang diharapkan dapat dilakukan di RSUD