Anda di halaman 1dari 44

TUGAS

MATAKULIAH MANAJEMEN STRATEJIK


Dosen : Dr. H. Undang Juju, SE.,M.Si

DISUSUN OLEH :
RIKI SETIA PERMANA NPM 4122.5.21.21.0222
TINTIN SUMARNI, NPM 4122.5.21.21.0221
KURNIATI, NPM 4122.5.21.21.0223
FANI SUGIARTI, NPM 4122.5.21.21.0178
BUDI TRIWIBOWO, NPM 4122.5.21.21.0209
FENI ANDRIYANI. NPM 4122.5.21.21.0177
LINA CHRISTIANA R. NPM 4122.5.21.21.0208
DIDI HADIANSAH. NPM 4122.5.21.21.0233
M SYAKIR IRIANTO. NPM 4122.5.21.21.0218

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
Jln. Turangga No 25 Bandung Jawa Barat
KATA PENGANTAR

Bismiliaahirrahmannnirrahiim

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, seraya berharap semoga

segala aktivitas senantiasa mendapat petunjuk dan ridho-Nya. Amin.

Atas kekuatan-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas Matakuliah

MANAJEMEN STRATEJIK dengan mengambil Objek Penelitian “RSUD

Pameungpeuk” yang merupakan dokumen untuk menunjukan Kinerja Rumah

Sakit dilihat dari berbagai Indikator

Penyusunan Tugas ini dapat kami selesaikan yang tentu saja atas

dukungan dari berbagai pihak oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya atas kerjasamanya. Semoga menjadi amal kebaikan kita

bersama.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

pembangunan nasional, untuk mewujudkan masyarakat yang maju,

mandiri, sejahtera lahir dan bati n. Keberhasilan pembangunan

kesehatan ditandai oleh semakin meningkatnya derajat kesehatan

masyarakat, mutu pelayanan yang prima, sarana dan prasana yang

memadai serta berperilaku hidup sehat.

Visi pembangunan kesehatan di Provinsi Jawa Barat disusun

mengacu pada Visi Provinsi Jawa Barat berdasarkan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat

tahun 2018-2023 yaitu "Jawa Barat Maju Dan Sejahtera Untuk

Semua”. dan Misi Provinsi Jawa Barat Nomor 1 yaitu “Membangun

Masyarakat Yang Berkualitas Dan Berdaya Saing” dimana masyarakat

Provinsi Jawa Barat pada tahun 2018 mendapatkan akses layanan

kesehatan yang terjangkau dan merata serta pelayanan kesehatan yang

berkualitas.

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatnya

kualitas layanan kesehatan bagi semua serta perluasan akses layanan

yg terjangkau dan merata melalui beberapa strategi :

1. Menguatkan pemberdayaan masyarakat, kerjasama dan kemitraan

serta penyehatan lingkungan;


2. Menguatkan pelayanan kesehatan, Pencegahan, pengendalian

penyakit menular dan tidak menular, gangguan mental serta

gangguan gizi

3. Menguatkan pembiayaan, Sumber daya kesehatan;

4. Menguatkan manajemen, regulasi, teknologi informasi kesehatan

dan penelitian pengembangan kesehatan.

Salah satu upaya yang penting dalam penyelenggaraan

pembangunan kesehatan adalah penyediaan sarana dan prasarana

kesehatan yang bermutu untuk menunjang berbagai upaya pelayanan

kesehatan balk pada tingkat individu, keluarga maupun masyarakat.

Kegiatan pembangunan diutamakan pada peningkatan sarana dan

prasarana serta kemampuan pelayanan kesehatan rujukan seperti

pembangunan lanjutan RSUD Pameungpeuk.

Di sisi lain pesatnya laju pembangunan khususnya pembangunan

kesehatan akan berdampak terhadap besarnya tuntutan masyarakat

dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan optimal.

Untuk mengantisipasi semakin besarnya tuntutan masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan khususnya di Wilayah Jawa Barat bagian selatan.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Provinsi Jawa Barat Bidang Kesehatan tahun 2018-2023 salah satunya sebagai

prioritas telah tertera, diantaranya Pembangunan Lanjutan RSUD

Pameungpeuk.
Rumah Sakit sebagai salah satu lembaga yang mempunyai fungsi

pelayanan di Provinsi Jawa Barat yang bertugas menyelenggarakan

pelayanan kesehatan bagi seluruh warga masyarakat Jawa Barat bagian

selatan, Cianjur bagian selatan dan Tasikmalaya bagian selatan Oleh karena

itu rumah sakit harus mampu memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh

pasien sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi

tingginya.

Dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 100 Tahun 2015 tentang

Pengelolaan Transisi Pasca Alih Status Rumah Sakit Pameungpeuk Daerah

Kabupaten Garut menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Jawa Barat,

Rumah Sakit Umum Daerah Pameungpeuk mulai di operasionalkan dan

menjadi UPTD Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mulai awal tahun 2016.

Dalam UU Negara Republik indonesia nomor 44 BAB I pasal 1

menyatakan Rumah Sakit adalah Institusi Pelayanan Kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Dan pada

hakekatnya Rumah sakit berfungsi sebagai tempat penyembuhan penyakit

dan pemulihan kesehatan dan dalam menjalankan fungsi dimaksud memiliki

makna tanggung jawab yang seyogyanya merupakan tanggung jawab

pemerintah dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat

Dalam manjalankan fungsinya RSUD Pameungpeuk yang diharapkan

menjadi rumah sakit sebagai pusat rujukan di wilayah Selatan akan terus

meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanannya yang sesuai dengan


kebutuhan masyarakat. Pengembangannya diarahkan sesuai dengan visinya

dengan memaksimalkan kondisi yang ada RSUD Pameungpeuk sudah dapat

menjalankankan fungsinya dengan memberikan Pelayanan Rawat Inap,

Pelayanan Rawat Jalan dan pelayanan Gawat Darurat.

Dengan kondisi geografis yang sulit, yaitu jarak tempuh dari ibu kota

Kabupaten Garut yang jauh serta waktu tempuh yang lama, ditambah lagi

dengan kondisi alam yang kurang mendukung dimana daerah pameungpeuk

adalah salah satu wilayah kecamatan di Kabupaten Garut yang merupakan

daerah rawan bencana, maka seluruh pelayanan- pelayanan yang sudah ada

sebaiknya dioptimalkan agar dapat menghasilkan pelayanan yang berkualitas

sehingga menyelamatkan pasien, meningkatan cakupan kunjungan pasien

dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara maksimal.

1.2 Lambang RSUD Pameungpeuk

Makna Logo RSUD Pameungpeuk

1. Bentuk palang (+) dibagi 4 garis melambangkan simbol kesehatan yang

memberikan kesan kesungguhan dan kejujuran yang dijalankan Rumah


Sakit dengan didasari niat yang baik dan kejujuran dalam melayani

masyarakat.

2. Filosofi vektor orang memberikan kesan dinamis, berkomitmen dna tulus

dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

3. Bentuk sayap kupu-kupu memberikan makna untuk mendapatkan hasil

yang indah diperlukan adanya perjuangan dan proses didalamnya. Begitu

pula dengan memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit untuk

mencapai tujuan dan cita-citanya yang dituangkan dalam visi misi Rumah

Sakit perlu adanya usaha yang maksimal dan kerjasama dari semua

elemen yang terkait demi tercapainya Rumah Sakit Rujukan di Jawa Barat

Selatan.

Makna Warna Pada Logo RSUD Pameungpeuk:

1. Warna Hijau melambangkan kesuburan dan kemakmuran, yang akna terus

tumbuh dan berkembang.

2. Warna Biru melambangkan air yang terus mengalir tidak habis-habisnya

dan memberikan manfaat atau keberkahan untuk menusia dan

lingkungan.

3. Warna Hijau Tosca melambangkan ketenangan dan kesabaran.

4. Warna dasar putih mempunyai makna melambangkan suci/kesucian niat

RSUD Pameungpeuk dalam memberikan pelayanan kepada penderita

sakit.

1.3 Visi dan Misi Rumah Sakit

1.3.1 Visi :
“Menjadi Rumah Sakit Unggulan di Jawa Barat Selatan yang

Terjangkau, Nyaman, dan Mandiri dengan Pelayanan Prima”

1.3.2 Misi :

1. Mewujudkan RSUD Pameungpeuk menjadi Rumah sakit  yang

paripurna

2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

sehingga mampu melaksanakan pelayanan yang profesional dan

optimal

3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan memenuhi

akreditas rumah sakit

4. Meningkatkan Kerjasama dengan pelayanan kesehatan diwilayah

kerja Rumah Sakit

5. Melengkapi manajemen dan Meningkatkan tatakelola Rumah Sakit

yang mandiri melalui sistem Pola PPK- BLUD sehingga meningkatkan

kualitas manajemen dan  kesejahteraan pegawai rumah sakit

1.3.3 Falsafah

Falsafah RSUD Pameungpeuk adalah menjunjung tinggi harkat

dan martabat manusia dengan melaksanakan pelayanan yang

berkualitas.

1.3.4 Sasaran Strategis


Sasaran Jangka pendek :

 Sosialisasi, Advokasi dan Promosi

 Meningkatkan peran serta masyarakat mengembangkan RSUD

Pameungpeuk

 Melakukan kerjasama dengan instansi pemerintah, badan atau

pelaku bisnis lainnya untuk mencapai tujuan rumah sakit

 Optimalisasi seluruh sumberdaya untuk pelayanan kesehatan

masyarakat.

Sasaran Jangka panjang :

 Melengkapi jenis pelayanan serta sarana dan prasarana

rumah sakit.

 Memenuhi kebutuhan SDM yang bermutu dan tepat guna

 Melaksanakan Managemen rumah sakit yang akuntable

 Peningkatan Status rumah sakit untuk optimalisasi

pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

1.3.5 Nilai-nilai, Tujuan, Kegiatan Pokok, Slogan dan Logo

1) Nilai – nilai yang dimiliki RSUD Pameungpeuk adalah :

a) Pro rakyat
b) Inklusif
c) Responsif
d) Efektif
e) Bersih
f) Bertanggung jawab
g) Rajin
h) Bermutu
i) Disiplin

2) Tugas Pokok dan Fungsi

a) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pameungpeuk mempunyai

memimpin, merumuskan kebijakan teknis operasional,

mengkoordinasikan, melaksanakan kerja sama dan

mengendalikan pelaksanaan urusan pemerintahan daerah bidang

kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan, keperawatan. dan

ketatausahaan;

b) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) pasal ini, Direktur mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis operasional bidang pelayanan

kesehatan;

b. pembinaan, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan tugas

pelayanan kesehatan, keperawatan dan ketatausahaan;

c. penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama; dan

d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan.

c) Uraian tugas Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pameungpeuk

adalah sebagai berikut :


a. memimpin, mengatur, membina, mengevaluasi,

mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas

RSUD;

b. menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis pelayanan

kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan dalam upaya

penyembuhan dan pemulihan kesehatan serta melaksanakan

upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan sesuai dengan

standar pelayanan rumah sakit;

c. menyelenggarakan perumusan program dan perencanaan

yang meliputi pelayanan kesehatan dalam upaya

penyembuhan dan pemulihan kesehatan serta melaksanakan

upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan sesuai dengan

standar pelayanan rumah sakit;

d. menyelenggarakan pembinaan tenaga fungsional bidang

RSUD;

e. menyelenggarakan fasilitasi dan pelayanan kesehatan

meliputi penyembuhan, pemulihan, upaya pencegahan dan

peningkatan kesehatan;

f. menyelenggarakan perumusan bahan Renstra, Renja, RKT,

RKA, DPA, DIPA, Tapkin, LAKIP, LKPJ, dan LPPD;

g. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;
h. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

i. menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan RSUD;

dan

j. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya

d) Direktur, membawahkan :

a. Kepala Bagian Tata Usaha


b. Kepala Bidang Penunjang
c. Kepala Bidang Pelayanan
d. Kepala Bidang Mutu dan Akreditasi, dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional

1.3.6 Slogan

Slogan RSUD Pameungpeuk “Melayani dengan Senyum, Salam, Sapa,

Sopan Santun dan Bantu serta senantiasa memberikan kemudahan kepada

pelanggan, pelayanan yang cepat, tepat dan terjangkau.”

1.3.7 Struktur Organisasi

1. Struktur Organisasi
13

2. Sejarah RSUD Pameungpeuk

 TAHUN 2006-2007 : Pertama Dibangun Gedung Instalasi Gawat Darurat

dilanjutkan dengan Pembangunan Gedung Rawat Jalan Lantai 1

 TAHUN 2009-2010 : Dibangun Gedung Rawat Jalan Lantai 2 dan Gedung

Lainnya

 TAHUN 2011 : RS mulai beroperasi dengan Status UPTD Dinas

Kesehatan Kab. Garut

 TAHUN 2012-2015 : Status RS berubah menjadi OPD tersendiri

 TAHUN 2016-SEKARANG : RS diambil alih oleh Pemprov Jabar dengan

Status menjadi UPTD Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat

3. Gambaran Umum Rumah Sakit

RSUD Pameungpeuk Kelas D Provinsi Jawa Barat adalah Rumah Sakit

Umum milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang merupakan rumah sakit

rujukan di wilayah Jawa Barat Selatan dengan wilayah kerja meliputi

kecamatan Kecamatan Pameungpeuk, Cibalong, Cikelet, Cisompet,

Bungbulang, Mekarmukti, Caringin, Cisewu, Talegong, Cihurip,

Peundeuy, Singajaya, Banjarwangi, Cikajang dan 2 kecamatan dari 2

kabupaten di sekitar Kabupaten garut yaitu Kecamatan Cipatujah

Kabupaten Tasikmalaya dan Kecamatan Cidaun Kabupaten Cianjur

dengan jumlah penduduk di 16 kecamatan ini pada Tahun 2016 tercatat

704.324 jiwa (diantaranya merupakan keluarga Miskin/Gakin), Rumah Sakit ini

berlokasi di Jalan Miramareu No. 99 Kec. Pameungpeuk Provinsi Jawa Barat

dengan luas lahan kurang lebih 3 Ha yang berkapasitas tempat tidur untuk
14

rawat inap sebanyak 86 tempat tidur. Jarak dari RS Pameungpeuk ke Rumah

Sakit Rujukan mencapai +/- 100 Km atau 3 jam perjalanan dikarenakan kondisi

akses jalan yang masih kurang baik.

Profil singkat RSUD Pameungpeuk adalah sebagai berikut :

1) Nama RSUD : RSUD Pameungpeuk

2) Kode RSUD : 3205022

3) Kelas RSUD :D

4) Akreditasi : Terakreditasi Perdana

5) Alamat : Jl. Raya Miramareu No. 99 Ds. Sirnabakti

Kec. Pameungpeuk Kab. Garut

6) Jumlah TT : 135 Tempat Tidur

7) Luas Lahan : 318.039 m2

8) Pemilik RS : Pemerintah Provinsi Jawa Barat

9) Mobil Dinas : 7 Unit

10) Mobil Ambulance : 4 Unit

11) Motor Roda 3 : 5 Unit

12) Sumber Air Bersih : Sumur Bor (150 m3, 300 m3)

13) Sumber Listrik : 550 Kva PLN, Genset 2 Unit 100KVA

14) P. Limbah : IPAL 2 Unit

4. Gambaran SDM dan Pelayanan Rumah Sakit

Dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat umum,

peserta ASKES dan JKN/JAMPERSAL/JAMKESDA, RSUD Pameungpeuk Provinsi


15

Jawa Barat didukung oleh Sumber Daya Manusia dari berbagai jenis disiplin

ilmu serta menyediakan unit – unit pelayanan, yaitu :

a. Sumber Daya Manusia

NO PEGAWAI JUMLAH %

1 PNS 72 13.59

2 KONTRAK PERORANGAN 358 71.78

3 CLEANING SERVICE 17 5.92

4 PETUGAS KEAMANAN 17 5.92

5 DOKTER KONTRAK 8 2.79

JUMLAH 472 100.00

Rincian pegawai sesuai profesi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

JUMLAH
NO JENIS TENAGA (PNS DAN NON PNS)
(Orang)

1 Dokter Umum  8

2 Dokter Gigi 2

3 Penyakit dalam 2

4 Kesehatan anak 2

5 Bedah 2

6 Obstetri & ginekologi 2

7 Anestesiologi 1

8 Patologi Klinik 1
16

9 Asisten Apoteker 3

10 Apoteker 5

11 S1 Keperawatan 1

12 D3 Keperawatan 63

13 D3 Kebidanan 60

14 D3 Analis Kesehatan 9

15 Fisioterapi 3

16 Perekam Medis dan Informasi Kesehatan 12

17 Sanitasi Lingkungan 2

18 SDM Administrasi 90

19 S1 Keperawatan + Ners 12

20 Radiologi Intervensional 3

21 Tenaga Keamanan 12

22 Tenaga Cleaning Service 17

23 Supir Ambulance 6

24 Laundry 8

25 Pramusaji 6

26 Promkes 2

27 Nutrisionis 2

JUMLAH 472

b. Pelayanan Rawat Jalan, terdiri dari beberapa pelayanan yang meliputi:

1) Poliklinik Umum
17

Poliklinik Umum merupakan pelayanan yang dimiliki oleh RSUD

Pameungpeuk yang dilakukan oleh Dokter Umum berupa pemeriksaan

kesehatan, dan pengobatan. Kegiatan yang dilakukan di poliklinik umum

adalah dengan melakukan pemeriksaan pasien secara menyeluruh terhadap

penyakit atau gejala yang diderita.

2) Poliklinik Penyakit Dalam

Poliklinik Penyakit Dalam merupakan pelayanan yang dimiliki oleh RSUD

Pameungpeuk, dilakukan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam (S.PD)

yang terfokus pada penanganan penyakit yang berkaitan dengan organ

tubuh bagian dalam. Poliklinik penyakit dan biasanya hanya menangani

pasien dewasa hingga lansia, dan pelayanan ini tidak melakukan proses

pembedahan dalam mengobati penyakit yang diderita.

3) Poliklinik Kandungan/Kebidanan

Guna menunjang pemeriksaan kehamilan RSUD Pameungpeuk

menyediakan Poliklinik Kandungan/Kebidanan dimana poliklinik ini

menangani kasus yang berhubungan dengan kehamilan atau penyakit

kandungan. Dilakukan oleh Dokter Spesialis Kandungan yang kompeten

dan para bidan ahli. Selain melakukan pemeriksaan, Poliklinik

Kandungan/Kebidanan pun dapat melakukan konsultasi seputar kehamilan

dan persalinan.

4) Poliklinik Anak

Poli ini merupakan pelayanan yang khusus menangani penyakit atau

pemeriksaan yang berhubungan dengan bayi dan anak-anak yang langsung


18

ditangani oleh Dokter Spesialis Anak yang berkompeten dibidangnya.

Pemeriksaan yang dilakukan di Poli ini adalah pemeriksaan kesehatan anak.

5) Poliklinik Bedah

Poliklinik bedah merupakan layanan yang umumnya diberikan dengan

melakukan proses pembedahan dan ditangani oleh Dokter Spesialis Bedah

yang sudah berpengalaman dibidangnya dan juga ditunjang oleh peralatan

medis yang lengkap dan memadai guna memberikan pelayanan yang

terbaik bagi pasien.

6) Poliklinik Penyakit Gigi dan Mulut

Poliklinik Gigi dan Mulut merupakan Poli yang khusus menangani

mengenai kesehatan gigi dan mulut pasien. Dimana tindakannya dilakukan

oleh Dokter Gigi Berkompeten dan berpengalaman dibidangnya berupa

diagnose maupun perawatan yang bersifat non bedah kepada pasien.

7). Poliklinik Azalea

Poliklinik Azalea merupakan klinik yang khusus melayani pasien dengan

HIV/AIDS. Tindakan yang dilakukan dapat berupa perawatan maupun

konseling dengan Dokter yang berpengalaman dibidangnya.

8).Thalasemi

Klinik Thalasemia merupakan layanan terbaru yang dimiliki oleh RSUD

Pameungpeuk. Klinik Thalasemia ini berdiri pada tahun 2021. Klinik

Thalasemia disediakan guna memberikan pelayanan kepada pasien yang

memiliki riwayat penyakit Thalasemia. Thalasemia merupakan penyakit


19

kelainan darah yang ditandai dengan kondisi sel darah merah mudah rusak,

sehingga diperlukan transfusi darah rutin dan pemberian tambahan asam

folat.

c. Pelayanan Rawat Inap, meliputi pelayanan rawat inap berdasarkan nama

ruang sebagaimana dibawah ini :

1. Meranti

Pelayanan Kamar Rawat Inap yang disediakan oleh RSUD Pameungpeuk

yang diperuntukkan bagi pasien anak yang melakukan perawatan dan

pemulihan didukung dengan peralatan yang canggih dilengkapi juga dengan

tersedianya 33 tempat Tidur dan sumber daya manusia yang

berpengalaman.

2. Cendana

Pelayanan Kamar Rawat Inap yang disediakan oleh RSUD Pameungpeuk

yang diperuntukkan bagi pasien anak yang melakukan perawatan dan

pemulihan didukung dengan peralatan yang canggih dilengkapi juga dengan

tersedianya 36 tempat Tidur dan sumber daya manusia yang

berpengalaman.

3. Flamboyan

Pelayanan Kamar Rawat Inap yang disediakan oleh RSUD Pameungpeuk

yang diperuntukkan bagi pasien Pasca Bedah untuk melakukan pemulihan

dan mendapatkan perawatan intensif selama beberapa hari setelah


20

melakukan operasi. Didukung oleh peralatan yang memadai dan memiliki

27 Tempat Tidur dan sumber daya manusia yang berpengalaman

dibidangnya.

4. Nifas

Ruang Nifas merupakan pelayanan pasca persalinan. Dimana pasien yang

memasuki masa nifas melakukan pemulihan pasca persalinan dilakukan di

Ruang Nifas. Pada saat masa nifas bidan memberikan asuhan kebidanan

pada pasien dengan didukung dengan peralatan medis yang memadai

dilengkapi juga dengan tersedianya 36 tempat Tidur dan ditangani oleh

bidan dan dokter yang kompeten dibidangnya.

5. VK

Salah satu pelayanan yang diberikan RSUD Pameungpeuk untuk ibu

bersalin yaitu pelayanan di Verlos Kamer atau yang biasa disebut Ruang

VK atau kamar bersalin. Ruang VK berfungsi sebagai ruangan persalinan

selama 24 jam. Di Ruang VK biasanya proses persalinan dilakukan secara

normal. Kamar VK di desain senyaman mungkin yang bertujuan agar

pasien merasa nyaman dan santai ketika akan melakukan persalinan. Ruang

VK memiliki 11 Tempat Tidur pasien.

6. Perinatologi

Merupakan pelayanan kesehatan bagi bayi baru lahir dengan kondisi yang

baik dan sehat. Perinatologi RSUD Pameungpeuk memiliki fasilitas tinggi

dan didukung dengan tenaga bidan yang professional dan terdapat Dokter

Spesialis Anak, kemudian ditunjang dengan fasilitas tempat tidur sebanyak

12 Tempat Tidur.
21

7. NICU

Merupakan unit perawatan intensif yang disediakan khusus bagi bayi baru

lahir dengan kondisi kritis ataupun yang memeiliki gangguan kesehatan.

Ruang NICU dielngkapi dengan berbagai peralatan medis yang menunjang

kondisi kritis pada bayi. Selain itu ditunjang pula dengan tersedianya 6

tempat Tidur. Selama dirawat di NICU bayi akan mendapatkan perawatan

yang intensif dan akan dipantau langsung oleh tim medis dan Dokter

Spesialis Anak yang professional.

8. HCU

HCU atau High Care Unit merupakan fasilitas rawat inap yang

diperuntukan bagi pasien yang membutuhkan perawatan, pengobatan yang

serius karena adanya kondisi atau penyakit tertentu yang kritis. Tindakan

yang didilakukan ditangani oleh dokter professional. Fasilitas tempat tidur

yang disediakan di unit HCU yaitu sebanyak 6 Tempat Tidur.

d. Pelayanan/Penunjang Medis Lainnya

1. Pelayanan Gawat Darurat/IGD (24 Jam)

Pelayanan gawat darurat merupakan fasilitas rumah sakit yang memberikan

pelayanan pertama pada pasien dengan melibatkan berbagai multidisiplin.

Memilah dan menentukan derajat kegawatan penderita sebagai acuan

menentukan prioritas dan tempat pelayanan medik yang diterima pasien.

Terdapat beberapa prosedur yang dilakukan paramedis terhadap pasien


22

yang datang. Pasien dibedakan dengan melihat kegawatan dengan memberi

kode ATS untuk diarahkan ke ruangan yang sesuai, yaitu ATS 5 adalah

penderita tidak gawat dan tidak darurat, dengan waktu tunggu maksimal

120 menit. Contoh : Penderita Common Cold, penderita rawat jalan, luka

robek. ATS 4 adalah pasien dengan semi darurat, dengan waktu tunggu

maksimal 60 menit. Contoh : Ankle Sprain, Inflamasi mata, Dislokasi

sendi. ATS 3 adalah penderita gawat darurat, dengan waktu tunggu

maksimal 30 menit. Contoh : Penderita stroke trombosis, luka bakar,

Appendic acuta, Head Injury (tidak sadar). ATS 2 adalah penderita gawat

darurat dengan kondisi mengancam jiwa, dengan waktu tunggu maksimal

10 menit. Contoh : Overdosis, Syok Hipovolemik, Syok Hemorhagik. ATS

1 adalah penderita gawat darurat dengan kondisi memerlukan resusitasi,

tidak boleh ditunda dan harus ditangani dengan segera. Contoh : STEMI,

Multiple Trauma dengan severe blood loss.

2. Pelayanan Bedah (OK)

Pelayanan bedah OK merupakan fasilitas khusus yang memberikan

pelayanan kepada pasien pada saat akan melakukan tindakan pembedahan

hingga saat sesudah pembedahan dilakukan. Dalam tindakan pembedahan

tentunya pasien ditangani oleh dokter sesuai dengan penyakit yang diderita

pasien dan akan ditangani dengan ditunjang fasilitas medis terbaik yang

dimiliki oleh RSUD Pameungpeuk guna memberikan pelayanan perawatan

sebelum, saat dan pasca pembedahan dengan baik.

3. Instalasi Gizi
23

Instalasi Gizi merupakan unit yang bertangung jawab dalam kegiatan

mengelola makanan atau pelayanan gizi bagi pasien di rumah sakit. Yang

sistemnya dimulai dari pengadaan makanan, pemilahan makanan hingga

mengolah bahan mentah menjadi makanan yang berkgizi baik bagi pasien.

Makanan yang dibuat pun disesuaikan kembali dengan penyakit yang

diderita pasien.

4. Pelayanan Radiologi

Merupakan salah satu instalasi penunjang yang memberikan layanan

pemeriksaan radiologi dengan hasil berupa foto/gambar untuk membantu

dokter dalam mendiagnosis penyakit yang diderita pasien.

5. Pelayanan Fisiotherapy

Pelayanan yang disediakan RSUD Pameungpeuk kepada pasien yang

bertujuan untuk meningkatkan, memulihkan dan mempertahankan

kesehatan pasien. Biasanya tindakan fisiotherapi dilakukan ketika pasien

mengeluhkan adanya gangguan pada fungsi motorik atau rasa tidak nyaman

pada beberapa bagian tubuh yang dapat mempengaruhi aktivitas fisiknya

dan apabila pasien terdapat cedera permanen maka dengan fisioterapi dapat

mengurangi dampak dari penyakit yang diderita. Ditunjang dengan peralat

canggih yang dimiliki RSUD Pameungpeuk diharapkan dapat memberikan

pelayanan terbaik bagi pasien.

6. Instalasi CSSD & Laundry


24

CSSD & Laundry merupakan salah satu Instalasi Penunjang yang

memeiliki peran sangat penting dalam pengelolaan linen sesuai dengan

Standar Prosedur Operasional. Kegiatan CSSD diantaranya yaitu

melakukan pelayanan sterilisasi, membersihkan, mendesinfektan,

mneyimpan dan mendistribusikan alat-alat steril. Sedangkan Laundry

kegiatannya melakukan pencucian, pengeringan, penyetrikaan dan

penyimpanan linen. Ditunjang dengan peralatan dan perlengkapan yang

memadai.

7. Instalasi Laboratorium

Laboratorium merupakan salah satu penunjang yang memiliki peran

penting di Rumah Sakit. Laboratorium RSUD Pameungpeuk ditunjang

dengan alat-alat yang memadai dan didukung sumber daya manusia yang

handal guna menghasilkan hasil pemeriksaan yang akurat. Hasil

pemeriksaan laboratorium digunakan untuk menetapkan diagnosis pasien,

oleh karena itu hasil pemeriksaan harus terjamin mutu dan kualitasnya.

8. Farmasi

Pelayanan Farmasi RSUD Pameungpeuk berfungsi sebagai pelayanan

kefarmasian di Rumah Sakit dipimpin oleh Apoteker yang berkompeten

dibidang farmasi. Layanan yang diberikan berupa pelayanan obat yang

diperuntukan untuk pasien Rawat Jalan, Rawat Inap dan IGD, serta

pemberian edukasi terhadap pasien dan keluarga pasien.

9. Rekam Medis

Instalasi Rekam Medis merupakan unit yang memiliki tugas

menyelenggarakan dan mengkoordinir pemantauan mutu rekam medis.


25

Dimana rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan atau

dokumen tentang identitas pribadi pasien, pemeriksaan, riwayat penyakit,

pengobatan dan pelayanan lain yang dikelola oleh instalasi rekam medis.

Didukung dengan sumber daya manusia yang berkompeten ada di RSUD

Pameungpeuk guna memberikan pelayanan dan informasi terbaik bagi

pasien dan keluarga pasien.

10. Instalasi Kesehatan Lingkungan

Instalasi Kesehatan lingkungan adalah Instalasi yang menangani Kegiatan-

kegiatan sanitasi Rumah sakit yang meliputi Pemantauan Kualitas

Lingkungan Pengelolaan Limbah Cair dan Padat, penyehatan Air Sanitasi

Ruang Lingkungan dan Pengendalian Vektor . Instalasi Kesehatan

Lingkungan dilengkapi dengan 2 fasilitas Instalasi Pengolahan Air Limbah

(IPAL) dengan Kapasitas 65 m3/hari dan 80 m3/hari dan memiliki tempat

penyimpanan limbah bahan berbahaya dan beracun dengan Luas 20 m2


26

BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Objek Penelitian

Penelitian dilakukan di RSUD Pameungpeuk Garut Provinsi Jawa Barat atau


90 km dari Kota Garut Jawa Barat. Pencarian data-data dilakukan langsung ke lokasi
Rumah Sakit, agar data yang diperoleh untuk penelitian ini terbukti kebenarannya.
Dan data-data yang diperoleh akan digunakan dalam pemecahan masalah dalam
proses penelitian.

2.2 Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Penelitian deskriptif ini juga disebut dengan feasibility study yang
bermaksud untuk memperoleh data awal (Soerjono. S. 1974:29).
Penelitian deskriptif merupakan mempelajari masalah-masalah dalam
masyarakat serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi
tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-
pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh
dari suatu fenomena. Penelitian dengan metode deskriptif biasanya dilakukan
melalui observasi, wawancara, studi kasus dan kuisioner responden.

Langkah – langkah yang di lakukan dalam melaksanakan penelitian


deskriptif, (Moh. Nazir, 2003:73) yaitu :

1. Memilih dan merumuskan masalah.


Masalah yang ditemukan adalah masih ada yang berpikiran berobat ke
Rumah Sakit adalah mahal.
27

2. Menentukan tujuan dari penelitian yang akan di kerjakan.

Tujuan penelitian ini adalah membuat strategi pengembangan daya Tarik


berobat ke Rumah Sakit Pameungpeuk.

3. Perumusan kerangka teori atau kerangka berpikir.


Kerangka pemikirannya yaitu setelah dilakukan pengamatan secara
langsung ke RSUD Pameungpeuk Garut maka di peroleh kesimpulan
bahwa perkembangan daya tarik RSUD Pameungpeuk belum maksimal,
untuk itu peneliti membuat strategi pengembangan daya Tarik RSUD
pameungpeuk dengan menggunakan teknik analisis SWOT, strategi yang
akan dibuat berdasarkan dari data yang diperoleh baik data primer
maupun sekunder, observasi dan interview. Dan kuisioner responden
masyarakat

4. Menelusuri sumber-sumber kepustakaan


Sumber-sumber yang peneliti gunakan adalah buku-buku yang
berhubungan dengan pengembangan kerumahsakitan

5. Melakukan kerja lapangan untuk mengumpulkan data


Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan kuisioner kepada
masyarakat dan pasien

2.3 Informan Penelitian


Menurut Bungin (2007:107) informan penelitian didalam penelitian kualitatif
berkaitan dengan bagaimana langkah yang ditempuh peneliti agar data atau
informasi dapat diperolehnya. Karena dalam bahasan ini yang paling penting adalah
peneliti “menentukan” informan dan bagaimana peneliti “mendapatkan” informan.
Menentukan informan bisa dilakukan oleh peneliti apabila peneliti memahami
masalah umum penelitian serta memahami anatomi masyarakat dimana penelitian
itu dilaksanakan. Namun apabilanpeneliti belum memahami anatomi masyarakat
penelitian, maka peneliti berupaya agar tetap mendapatkan informan penelitian.
Adapun informan penelitian yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Informan yang terlibat secara langsung


28

Informan yang terlibat secara langsung dalam penelitian ini yaitu sebagai
pegawai RSUD Pameungpeuk yang mengetahui tentang RSUD ini untuk
dijadikan informan penelitian agar mendapatkan informasi yang
dibutuhkan.

2. Informan yang tidak terlibat secara langsung


Informan yang tidak terlibat secara tidak langsung dalam penelitian ini
yaitu masyarakat yang ada disekitar wilayah Garut Selatan yang dianggap
pantas untuk dijadikan informan penelitian sekaligus paham tentang
RSUD Pameungpeuk ini. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan
informasi dan pendapat masyarakat terhadap Pelayanan RSUD
Pameungpeuk

2.4 Instrumen Penelitian


Didalam memperjelas fokus penelitian, maka instrumen penelitian dalam
penelitian kualitatif harus mampu melengkapi data dan membandingkan data yang
telah ditemukan dilapangan. Untuk memperoleh data dari lapangan dapat digunakan
melalui pedoman wawancara, observasi lapangan dan kuisioner responden yang
didukung dengan photo.
Peneliti melakukan wawancara dan kuisioner kepada masyarakat yang
berobat ke RSUD Pameungpeuk. Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk
memudahkan dalam mencari dan mengetahui data yang valid dan relevan selain itu
dapat menghemat waktu serta memudahkan penulis dalam menganalisis
data.Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman
wawancara dan kuisioner responden.

2.5 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan beberapa
instrumen atau alat yang dapat dipakai sebagai pengumpul data agar data lebih
akurat. Teknik Pengumpulan data merupakan “langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”. Sugiyono
(2011: 224).
29

Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini melalui :

1. Studi Literatur
Mengumpulkan data – data melalui literatur, jurnal, internet, maupun bacaan baik
buku text ataupun kertas yang berkaitan dengan topik penelitian.

1. Observasi
Metode observasi adalah cara mengumpulkan data berdasarkan pada pengamatan
langsung kepada gejala fisik objek penelitian. Teknik ini dilakukan untuk
melakukan pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan
langsung di lokasi penelitian.

 Interview dan kuisioner responden


Interview atau wawacara merupakan teknik pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan secara langsung yang di lakukan saat wawancara
atau dengan pengisian kuisioner responden.

2.6 Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan teknik analisis SWOT dengan pendekatan kualitatif, yang terdiri
dari Strenghts, Weakness, Opportunities dan Threaths. Analisis SWOT bertujuan
untuk memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun
dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threaths).
Menurut Rangkuti (2001), analisis SWOT adalah suatu identifikasi faktor
strategis secara sistematis untuk merumuskan strategi. Strategi adalah alat yang
sangat penting untuk mencapai tujuan (Porter : 1985). Sedangkan menurut Freddy
Rangkuty (2001 : 183) strategi adalah perencanaan induk yang komprehensive
yang menjelaskan bagaimana mencapai semua tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.

Dari pengertian SWOT tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :


1. Evaluasi faktor Internal
a. Kekuatan (strength), yaitu kekuatan apa yang dimiliki RSUD
Pameungpeuk. Dengan mengetahui kekuatan, RS dapat
30

dikembangkan menjadi lebih tangguh hingga mampu bertahan dalam


pasar dan mampu bersaing untuk pengembangan selanjutnya.
b. Kelemahan (weakness), yaitu segala faktor yang tidak
menguntungkan atau merugikan bagi rumah sakit
2. Evaluasi Faktor Eksternal
a. Kesempatan (opportunities), yaitu semua kesempatan yang ada
sebagai kebijakan pemerintah, peraturan yang berlaku atau kondisi
perekonomian nasional atau global yang dianggap memberi peluang
bagi rumah sakit untuk tumbuh dan berkembang di masa yang akan
datang.
b. Ancaman (threaths), yaitu hal-hal yang dapat mendatangkan
kerugian bagi Rumha sakit, seperti pendirian rumah sakit yang sama
disekitar rumah sakit yang ada
Analisis ini dilakukan dengan menggunakan alat kumpul data yaitu
pedoman observasi, wawancara, pengisian kuisioner responden serta
dokumentasi. Dengan tahapan sebagai berikut :

a. Mengelompokkan data yang telah didapat untuk diproses.


b. Melakukan analisis SWOT.
c. Memasukkan ke dalam matriks SWOT.
d. Menganalisis strategi-strategi dari matriks SWOT.
e. Merekomendasikan strategi yang telah dibuat kepada pihak pengelola
31

Tabel 2.1
Faktor Internal dan Faktor Eksternal

Produk Jenis Produk


Kualitas Produk
Harga Harga Produk
Kondisi Kawasan Akses menuju kawasan RS
Ketersediaan sarana
Transportasi
Ketersediaan sarana dan
Faktor Internal Prasarana
Berada di jalur wisata
Ketersediaan fasilitas
Pendukung
Promosi Ketersediaan media
Promosi
Pemanfaatan media
Promosi
SDM Pengelola SDM yang benar
Peran serta masyarakat
Pemerintah Peran serta pemerintah dalam
pengembangan
Rumah sakit
Faktor Eksternal Sosial Kondisi masyarakat
Ekonomi Kunjungan dan daya beli
Masyarakat
Teknologi Penerapan teknologi
Informasi
32

Pesaing Daya saing

Penelitian ini menggunakan analisis SWOT berdasarkan konsep David


(1993). Analisis SWOT berarti analisis berdasarkan pada Strength-Weakness-
Opportunities-Threaths yakni Kekuatan-Kelemahan-Kesempatan-Kendala.
Melalui analisis SWOT, akan membantu dalam penyimpulan akhir penelitian.
Analisis SWOT menggunakan matriks internal factor evaluation (IFE) dan
matriks eksternal factor evaluation (EFE), dimana IFE yang meliputi
kekuatan dan kelemahan dan EFE meliputi peluang dan tantangan.
Matriks SWOT menampilkan delapan kotak, yaitu dua kotak sebelah
kiri menampilkan faktor eksternal (peluang dan ancaman), dua kotak paling
atas menampilkan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan empat kotak
lainnya merupakan isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil pertemuan
antara faktor eksternal dan internal. Menurut Setiawan Hari Purnomo dan
Zulkieflimansyah (1999), berdasarkan hasil analisis SWOT, terdapat empat
alternatif strategi yang tersedia yaitu strategi SO, WO, ST dan WT. Matriks
SWOT digambarkan sebagai berikut :

Tabel 2.2 Matriks SWOT

IFE
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
EFE
Strategi SO Strategi WO
(Strategi yang (Strategi yang
memanfaatkan meminimalkan
Peluang (O)
kekuatan dan kelemahan dan
memanfaatkan memanfaatkan
peluang) peluang)
33

Strategi ST Strategi WT
(Strategi yang (Strategi yang
menggunakan meminimalkan
Ancaman (T)
kekuatan dan kelemahan dan
mengatasi ancaman) menghindari
ancaman)

Alternatif strategi adalah hasil dari matrik analisis SWOT yang


menghasilkan berupa Strategi SO, WO, ST dan WT. Alternatif strategi
yang dihasilkan minimal 4 buah strategi sebagai hasil dari analisis matrik
SWOT. Menurut Rangkuti (2001:31-32) strategi yang dihasilkan adalah
sebagai berikut :

 Strategi SO
Strategi itu dibuat berdasarkan jalan pikiran memanfaatkan
seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-
besarnya.

 Strategi ST
Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang
dimiliki untuk mengatasi ancaman.

 Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang
ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

 Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan usaha meminimalkan
kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
34

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian
Analisa SWOT pertama kali diperkenalkan oleh Albert S. Humphrey yang
mempergunakan teknik ini pada tahun 1960-an ketika ia menginisiasi sebuah
proyek penelitian yang dikerjakan di Stanford Research Institute. Sejak saat
itu, perlahan analisis SWOT mulai dikenal luas oleh kalangan luas dan
perlahan digunakan oleh para pebisnis pada masa itu untuk memanfaatkan
metode analisis ini demi menumbuhkan sekaligus mengembangkan
perusahaan mereka masing-masing
Secara sederhana dapat kita artikan bahwa analisa SWOT merupakan
metode perencanaan suatu strategi dengan mempertimbangkan
sekaligus mengevaluasi 4 komponen utama, yaitu :
1. Strengths
Komponen dalam analisa SWOT yang pertama adalah strengths atau
bisa kita artikan sebagai kekuatan. Dari sini kita bisa melihat seberapa
jauh faktor yang menjadi kekuatan dalam bisnis atau proyek yang
sedang kita kerjakan
2. Weaknesses
Komponen dalam analisa SWOT yang kedua adalah weakness atau
bisa kita artikan sebagai kelemahan. Dari sini kita bisa melihat
seberapa jauh faktor yang menjadi kelemahan dalam bisnis atau
proyek yang sedang kita kerjakan.
3. Opportunities

Komponen dalam analisis SWOT yang ketiga


adalah opportunities atau bisa kita artikan sebagai peluang. Dari sini
kita bisa melihat seberapa jauh faktor yang menjadi peluang dalam
bisnis atau proyek yang sedang kita kerjakan

Dari hasil analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal


maka dilakukan identifikasi terhadap faktor-faktor lingkungan kondisi saat ini
35

dengan melihat dampak, kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap


organisasi, yaitu dengan analisis SWOT. Analisis SWOT yang dilakukan
merupakan upaya merepresentasikan berbagai faktor internal yang sepenuhnya
dapat dikendalikan oleh RSUD Pameungpeuk dalam rangka mewujudkan visi
organisasi. berbagai eksternal tidak sepenuhnya bisa dikendalikan karena sebagian
sisa lainnya di luar kendali RSUD Pameungpeuk, Strengths (Kekuatan) dan
Weaknesses (Kelemahan) merepresentasikan faktor internal RSUD pameungpeuk,
sedangkan Faktor eksternal direpresentasikan dalam analisis SWOT melalui
Opportunities (Peluang) dan Threats (Ancaman).
Berikut ini adalah analisis faktor eksternal dan internal yang dinilai
faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman RSUD pameungpeuk
Garut yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel : 3.1 SWOT RSUD Pameungpeuk.


Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
1. Pelayanan pendaftaran ke rumah sakit 1. Faktor geografis mempengaruhi
sudah bisa diakses dari rumah melalui terhadap jaringan Internet
aplikasi Sidolan
2. Adanya media social dan petugas yang 2. Telat akan jawaban diakibatkan dari
melayani call center 1 x 24 jam jawaban klien sebelumnya

3. Tersedianya jadwal petugas dalam 3. Keterbatasan SDM mangakibatkan


memberikan pelayanan adanya pembagian waktu layanan
4. Biaya terjangkau sesuai peraturan 4. Masyarakat masih menganggap
gubernur dan terdapat program SKTM berobat ke Rumah Sakit mahal
5. Pelayanan yang akurat didukung dengan 5. Perlunya peningkatan kompetensi
tersedianya alat Kesehatan yang modern SDM terkait pemanfaatan yang
modern
6. Sumberdaya manusia melebihi standar
6. Ada sertifikat kompetensi yang
minimal sudah mempunyai sertifikat
hamper habis masa berlakunya dan
dan kompetensi
7. Prilaku SDM yang selalu mengutamakan perlu Update
3 S ( Salam, Sapa dan Sopan Santun) 7. Ketidaksetabilan mental dan sikap
mengakibatkan pelayanan sedikit
menurun
8. Sarana Prasarana memadai dan alat 8. Biaya Pemeliharaan sarana
Kesehatan yang sangat canggih prasarana yang meningkat
9. Masih ada anggapan masyarakat
9. Respon sangat cepat terhadap pengaduan pasti tidak dijawab
pengaduan masyarakat didukung
dengan adanya hotline pengaduan
36

Peluang (Oportunity) Ancaman (Threats)


1. Antrian pasien di Rumah sakit sudah 1. Adanya ketimpangan antara
tidak ada pendaftar online dan pendaftar
offline
2. Pemanfatan media social menjadi 2. Penyalahgunaan promosi
layanan baru dan program bisnis Kesehatan di media social resmi
Rumah Sakit untuk dipergunakan ke hal yang
tidak baik
3. Pasien teratasi dengan cepat dan 3. Adanya kesalahan pemberian
terhindar dari kematian pelayanan dan terapi
4. Meningkatnya jumlah pendapatan 4. Jumlah pembelanjaan sarana
rumah sakit dari jumlah kunjungan prasarana meningkat
yang meningkat
5. Tingkat kesembuhan dan tingkat 5. Adanya human error atau error
kepercayaan masyarakat sangat baik alat
6. Peluang dan ketepatan dalam 6. Masih adanya kejenuhan dari
memberikan pelayanan terhadap SDM tersebut untuk update
pasien ilmu
7. Keluarga pasien merasa nyaman 7. Meningkatnya unit cost di
berada di RS Rumah sakit
8. Kamar inap, ruang klinik ditunjang 8. Masyarakat menganggap dan
dengan peralatan kedokteran ketakutan akan biaya mahal
canggih dengan melihat sarana dan
prasarana yang canggih
9. Sudah banyak pangaduan yang 9. Adanya ancaman dan teror
teratasi dengan baik, aman dan disaat memberikan jawaban
kondusif yang kurang tepat terhadap
keluhan yang disampaikan

Dari hasil identifikasi faktor internal dan faktor eksternal yang didapatkan,
dilakukan pembobotan terhadap masing-masing faktor dengan cara melakukan
kuesioner terhadap beberapa orang responden yang terdiri dari Pegawai RSUD
Pameungpeuk dan masyarakat, kemudian dilakukan tabulasi dan analisis faktor
internal dan analisis faktor eksternal.
37

Rekapitulasi Hasil Kuesioner Faktor Internal

Bobot (responden) Rating (Responden) Skor


Faktor Internal
1 2 3 4 5 Rerata 1 2 3 4 5 Rarata
Kekuatan
Pelayanan pendaftaran ke rumah sakit
sudah bisa diakses dari rumah melalui 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.100 4 4 4 5 4 4.20 0.42
aplikasi Sidolan
Adanya media social dan petugas
yang melayani call center 1 x 24 jam 0.1 0.2 0.1 0.1 0.1 0.120 5 4 4 4 4 4.20 0.50

Tersedianya jadwal petugas dalam


memberikan pelayanan 0.2 0.1 0.1 0.2 0.1 0.140 5 5 5 5 5 5.00 0.70

Biaya terjangkau sesuai peraturan


gubernur dan terdapat program 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.100 5 5 5 5 5 5.00 0.50
SKTM
Pelayanan yang akurat didukung
dengan tersedianya alat Kesehatan 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.100 4 5 5 4 4 4.40 0.44
yang modern
Sumberdaya manusia melebihi
standar minimal sudah mempunyai 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.100 4 5 5 5 5 4.80 0.48
sertifikat dan kompetensi
Prilaku SDM yang selalu
mengutamakan 3 S ( Salam, Sapa dan 0.1 0.1 0.2 0.1 0.1 0.120 4 4 4 4 4 4.00 0.48
Sopan Santun)

Sarana Prasarana memadai dan alat 0.1 0.1 0.1 0.1 0.2 0.120 4 4 3 3 3 3.40 0.41
Kesehatan yang sangat canggih
Respon sangat cepat terhadap
pengaduan masyarakat didukung 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.100 4 4 4 4 5 4.20 0.42
dengan adanya hotline pengaduan
Jumlah 1 1 1 1 1 1 4.35

Kelemahan
Faktor geografis mempengaruhi
terhadap jaringan Internet 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.100 -3 -3 -4 -4 -4 -3.6 -0.36

Telat akan jawaban diakibatkan dari 0.1 0.2 0.1 0.1 0.1 0.120 -4 -4 -4 -4 -4 -4 -0.48
jawaban klien sebelumnya
Keterbatasan SDM mangakibatkan
adanya pembagian waktu layanan 0.2 0.1 0.1 0.2 0.1 0.140 -4 -4 -4 -4 -4 -4 -0.56

Masyarakat masih menganggap


berobat ke Rumah Sakit mahal 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.100 -4 -4 -4 -4 -4 -4 -0.4
Perlunya peningkatan kompetensi
SDM terkait pemanfaatan yang 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.100 -4 -4 -4 -4 -4 -4 -0.4
modern
Ada sertifikat kompetensi yang
hamper habis masa berlakunya dan 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.100 -4 -4 -4 -4 -4 -4 -0.4
perlu Update
Ketidaksetabilan mental dan sikap
mengakibatkan pelayanan sedikit 0.1 0.1 0.2 0.1 0.1 0.120 -4 -4 -4 -4 -5 -4.2 -0.504
menurun
Biaya Pemeliharaan sarana prasarana
yang meningkat 0.1 0.1 0.1 0.1 0.2 0.120 -4 -4 -4 -5 -4 -4.2 -0.504

Masih ada anggapan masyarakat 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.100 -4 -4 -4 -5 -4 -4.2 -0.42
pengaduan pasti tidak dijawab
Jumlah 1 1 1 1 1 1 -4.028
Jumlah Total Skor Faktor Internal 0.32
38

Rekapitulasi Hasil Kuesioner Faktor Eksternal


Bobot (responden) Rating (Responden) Skor
Faktor Eksternal
1 2 3 4 5 Rerata 1 2 3 4 5 Rarata
Peluang
Antrian pasien di Rumah sakit sudah
tidak ada 15 0.1 0.09 0.1 0.1 0.096 3 5 4 5 5 4.4 0.4224
Pemanfaatan media social menjadi
layanan baru dan program bisnis 5 0.15 0.17 0.2 0.2 0.184 5 5 4 5 5 4.8 0.8832
Rumah Sakit
Pasien teratasi dengan cepat dan
terhindar dari kematian 20 0.1 0.15 0.15 0.15 0.15 5 5 5 4 4 4.6 0.69
Meningkatnya jumlah pendapatan
rumah sakit dari jumlah kunjungan 10 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 4 4 5 5 5 4.6 0.46
yang meningkat
Tingkat kesembuhan dan tingkat
kepercayaan masyarakat sangat baik 20 0.1 0.1 0.1 0.1 0.06 4 3 3 3 4 3.4 0.204
Peluang dan ketepatan dalam
memberikan pelayanan terhadap 10 0.1 0.1 0.1 0.1 0.06 3 3 3 3 4 3.2 0.192
pasien
Keluarga pasien merasa nyaman
berada di RS 10 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 4 4 5 5 4 4.4 0.44

Kamar inap, ruang klinik ditunjang


dengan peralatan kedokteran canggih 5 0.15 0.2 0.15 0.2 0.15 5 5 4 5 4 4.6 0.69

Sudah banyak pangaduan yang


teratasi dengan baik, aman dan 5 0.15 0.1 0.1 0.1 0.1 4 3 4 5 4 4 0.4
kondusif
Jumlah 100 1.0 1.0 1 1 1 4.3816

Ancaman
Adanya ketimpangan antara
pendaftar online dan pendaftar 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 -3 -3 -3 -3 -4 -3.2 -0.32
offline
Penyalahgunaan promosi Kesehatan di
media social resmi untuk dipergunakan 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 -4 -3 -4 -3 -4 -3.6 -0.36
ke hal yang tidak baik
Adanya kesalahan pemberian
pelayanan dan terapi 0.1 0.2 0.1 0.2 0.1 0.1 -4 -4 -3 -3 -4 -3.6 -0.432
Jumlah pembelanjaan sarana
prasarana meningkat 0.1 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 -4 -3 -4 -3 -4 -3.6 -0.396
Adanya human error atau error alat 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 -4 -3 -3 -4 -4 -3.6 -0.3816
Masih adanya kejenuhan dari SDM
tersebut untuk update ilmu 0.2 0.1 0.2 0.1 0.2 0.2 -3 -3 -3 -3 3 -1.8 -0.288
Meningkatnya unit cost di Rumah
sakit 0.1 0.1 0.1 0.2 0.1 0.1 -3 -3 -3 -3 -3 -3 -0.33
Masyarakat menganggap dan
ketakutan akan biaya mahal dengan
melihat sarana dan prasarana yang 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 -3 -3 -3 -3 -4 -3.2 -0.32
canggih
Adanya ancaman dan teror disaat
memberikan jawaban yang kurang
tepat terhadap keluhan yang 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 -3 -3 -3 -3 -3 -3 -0.3
disampaikan
Jumlah 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 -3.1276
Jumlah Total Skor Faktor Eksternal 1.254

Dari rekapitulasi hasil kuesioner maka didapatkan nilai total dari faktor internal
yaitu (0,32) dan faktor eksternal (1,25) kemudian dilakukan pemetaan posisi
strategi. Pemetaan tersebut dibuat dengan cara melakukan analisis SWOT
menggunakan diagram kartisius yang membentuk 4 kuadran.
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.9 dan 4.10, dan dari gambara
diagram kartesius, posisi RSUD Pameungpeuk di posisi Strategi WO yaitu
memanfaatkan peluang untuk memperbaiki SDM yang kompeten, meminimalkan
masalah-masalah internal sehingga dapat merebut peluang pasar lebih baik.
39

Oportuni
ty
5

2
(0,32; 1,25)
1
Weaknes Strengt
s 0 h
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
-1

-2

-3

-4

-5
Threats

Perumusan Sasaran Strategi


Setelah diketahui posisi kekuatan dan kelemahan, maka yang sebaiknya dipilih
adalah adalah Strategi WO yaitu memanfaatkan peluang untuk memperbaiki
Peningkatan Mutu pelayanan dan kompetensi SDM, maka kemudian dilakukan
Analisis TOWS (Threats-Opportunities-Weaknesses-Strengths) sebagai alat
untuk menetapkan alternatif strategi yang akan digunakan berdasarkan kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi. Matriks TOWS ini dapat
menghasilkan empat alternatif strategi yang dapat diterapkan bagi kelangsungan
organisasi, yaitu :
1. Strategi SO, strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki
R S U D P a m e u n g p e u k untuk mengambil peluang yang ada.
2. Strategi WO, strategi yang menggunakan keuntungan dari peluang
yang ada untuk mengatasi kelemahan
3. Strategi ST, strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki
Rumah Sakit untuk mengatasi ancaman yang dihadapi
4. Strategi WT, strategi yang digunakan untuk meminimumkan
kelemahan dan menghindari ancaman yang ada.

Berikut adalah hasil analisis TOWS (Tabel 4.11 dan Tabel 4.12), dimana
alternatif utama yang akan diprioritaskan adalan strategi WO yaitu menggunakan
keuntungan dari peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan
40

Tabel 3.2. Analisis TOWS (Strategi WO)

Peluang (OPPORTUNITY)
EFAS 1. Antrian pasien di Rumah sakit sudah tidak
ada
2. Pemanfatan media social menjadi layanan
baru dan program bisnis Rumah Sakit
3. Pasien teratasi dengan cepat dan terhindar
dari kematian
4. Meningkatnya jumlah pendapatan rumah
sakit dari jumlah kunjungan yang
IFAS meningkat
5. Tingkat kesembuhan dan tingkat
kepercayaan masyarakat sangat baik
6. Peluang dan ketepatan dalam
memberikan pelayanan terhadap pasien
7. Keluarga pasien merasa nyaman berada di
RS
8. Kamar inap, ruang klinik ditunjang dengan
peralatan kedokteran canggih
9. Sudah banyak pangaduan yang teratasi
dengan baik, aman dan kondusif
Kelemahan (WEAKNESSES) Strategi WO
1. Faktor geografis mempengaruhi terhadap 1. W8,01,02, 04, 09
jaringan Internet Memperluas jangkauan jaringan internet dan
2. Telat akan jawaban diakibatkan dari pengembangan informasi yang terintegrasi secara
jawaban klien sebelumnya menyeluruh
3. Keterbatasan SDM mangakibatkan adanya 2. W9,02,04,09
pembagian waktu layanan Penerapan reward
4. Masyarakat masih menganggap berobat 3. W1, 03, 05,06,09
ke Rumah Sakit mahal Melakukan Rekrutment
5. Perlunya peningkatan kompetensi SDM 4. W5, 04,08,
terkait pemanfaatan yang modern Pelaksanaan sosialisasi dan promosi
5. W2, W4, 05, 06, 07
6. Ada sertifikat kompetensi yang hamper Pengembangan MUtu SDM dengan pelaksanaan
habis masa berlakunya dan perlu Update
Diklat kompetensi dan Diklat ESQ bagai seluruh
pegawai
7. Ketidaksetabilan mental dan sikap 6. W3, 02, 05, 06,
mengakibatkan pelayanan sedikit Pengelolaan SDM yag benar, agar masa berlaku
menurun sertifikat kompetensi terdeteksi lebih awal, dan
8. Biaya Pemeliharaan sarana prasarana yang diajukan perpanjang
meningkat 7. W8, 04,08
9. Masih ada anggapan masyarakat Permohonan Pengajuan anggaran Pemprov Jabar
pengaduan pasti tidak dijawab dan peningkatan pendapatan
8. W7, 05, 07, 09
Peningkatan promosi RS terkait layanan
41

Tabel 3.3. Analisis TOWS (Strategi WT)

Ancaman (THREATS )
1. Adanya ketimpangan antara pendaftar
online dan pendaftar offline
2. Penyalahgunaan promosi Kesehatan di
media social resmi untuk dipergunakan
ke hal yang tidak baik
3. Adanya kesalahan pemberian pelayanan
EFAS dan terapi
4. Jumlah pembelanjaan sarana prasarana
meningkat
IFAS 5. Adanya human error atau error alat
6. Masih adanya kejenuhan dari SDM
tersebut untuk update ilmu
7. Meningkatnya unit cost di Rumah sakit
8. Masyarakat menganggap dan ketakutan
akan biaya mahal dengan melihat
sarana dan prasarana yang canggih
9. Adanya ancaman dan teror disaat
memberikan jawaban yang kurang tepat
terhadap keluhan yang disampaikan
Kelemahan (WEAKNESSES) Strategi WT
1. Faktor geografis mempengaruhi terhadap 1. W4,T1,T2, T4, T9
jaringan Internet Memperluas jangkauan jaringan internet dan
2. Telat akan jawaban diakibatkan dari pengembangan system informasi yang terintegrasi
secara menyeluruh
jawaban klien sebelumnya
2. W7,T2,T4,T9
3. Keterbatasan SDM mangakibatkan adanya
Penerapan reward bagi SDM yang berprestasi
pembagian waktu layanan 3. W1, T3, T5,T6,T7
4. Masyarakat masih menganggap berobat Melakukan Rekrutment pengadaan pegawai
ke Rumah Sakit mahal 4. W4, T4,T8,
5. Perlunya peningkatan kompetensi SDM Pelaksanaan sosialisasi dan promosi
terkait pemanfaatan yang modern 5. W2, T5, T6, T7
6. Ada sertifikat kompetensi yang hamper Pengembangan Mutu SDM dengan Diklat kompetensi
habis masa berlakunya dan perlu Update dan ESQ
6. W3, T2, T5, T6,
Pengelolaan Kepegawaian yag benar, agar masa
berlaku sertifikat kompetensi terdeteksi lebih awal,
7. Ketidaksetabilan mental dan sikap dan diajukan perpanjangan
mengakibatkan pelayanan sedikit 7. W5, T5, T6,T7, T9
menurun Pengembangan Mutu SDM dengan Diklat kompetensi
8. Biaya Pemeliharaan sarana prasarana yang dan ESQ
meningkat 8. W6, T4,T8
9. Masih ada anggapan masyarakat Permohonan bantuan ke Pemprov Jabar dan
pengaduan pasti tidak dijawab peningkatan pendapatan
9. W9, T5, T7, T9
Pelaksanaan sosialisasi dan promosi
42

Tabel 3.4. Analisis TOWS (Strategi SO)

Peluang (OPPORTUNITY)
1. Antrian pasien di Rumah sakit sudah tidak
ada
EFAS
2. Pemanfatan media social menjadi layanan
baru dan program bisnis Rumah Sakit
3. Pasien teratasi dengan cepat dan terhindar
dari kematian
4. Meningkatnya jumlah pendapatan rumah
sakit dari jumlah kunjungan yang meningkat
IFAS 5. Tingkat kesembuhan dan tingkat
kepercayaan masyarakat sangat baik
6. Peluang dan ketepatan dalam memberikan
pelayanan terhadap pasien
7. Keluarga pasien merasa nyaman berada di
RS
8. Kamar inap, ruang klinik ditunjang dengan
peralatan kedokteran canggih
9. Sudah banyak pangaduan yang teratasi
dengan baik, aman dan kondusif
Kekuatan (STRENGTHS ) Strategi SO
1. Sumberdaya manusia melebihi standar minimal S1, S2 , S3, S5,S6, S7, S8, S9 O1,O2,O3, O7,
sudah mempunyai sertifikat dan kompetensi O8, 09: Tersedianya SDM yang kompetensi
2. Pelayanan yang akurat didukung dengan dan bersertifikat yang bisa melayani
tersedianya alat Kesehatan yang modern masyarakat sesuai SPO yang aman dan
3. Meningkatnya jumlah pendapatan rumah sakit meningkatkan pendapatan Rumah sakit
dari jumlah kunjungan yang meningkat S2, S4, S5, S9, 02, 04,05, 06,09 Peningkatan
4. Sarana Prasarana memadai dan alat Kesehatan
ketersediaan alat kesehatan dan sarana
yang sangat canggih
prasarana ditunjang dengan anggaran
5. Pelayanan pendaftaran ke rumah sakit sudah
bisa diakses dari rumah melalui aplikasi Sidolan pemeliharaan
6. Adanya media social dan petugas yang melayani S8, S9, 06, 08, 09
call center 1 x 24 jam Pemberdayaan SDM yang cepat tanggap
7. Tersedianya jadwal petugas dalam memberikan
pelayanan
8. Prilaku SDM yang selalu mengutamakan 3 S
( Salam, Sapa dan Sopan Santun)
9. Respon sangat cepat terhadap pengaduan
masyarakat didukung dengan adanya hotline
pengaduan
43

Tabel 3.5 Analisis TOWS (Strategi ST)

Ancaman (THREATS )
EFAS 1. Adanya ketimpangan antara pendaftar
online dan pendaftar offline
2. Penyalahgunaan promosi Kesehatan di
media social resmi untuk dipergunakan
IFAS
ke hal yang tidak baik
3. Adanya kesalahan pemberian pelayanan
dan terapi
4. Jumlah pembelanjaan sarana prasarana
meningkat
5. Adanya human error atau error alat
6. Masih adanya kejenuhan dari SDM
tersebut untuk update ilmu
7. Meningkatnya unit cost di Rumah sakit
8. Masyarakat menganggap dan ketakutan
akan biaya mahal dengan melihat
sarana dan prasarana yang canggih
9. Adanya ancaman dan teror disaat
memberikan jawaban yang kurang tepat
terhadap keluhan yang disampaikan
Kekuatan (STRENGTHS ) Strategi ST
1. Sumberdaya manusia
melebihi standar S1, T1, T4: Pengembangan kompetensi SDM
minimal sudah dan Pengembangan Alat Kesehatan
mempunyai sertifikat S6, T2, T5, T6, T9: Peningkatan Promosi RS
dan kompetensi dan cepat tanggap terhadap keluhan
2. Pelayanan yang akurat masyarakat
didukung dengan
tersedianya alat Kesehatan
yang modern
3. Meningkatnya jumlah
pendapatan rumah sakit
dari jumlah kunjungan
yang meningkat
4. Sarana Prasarana memadai
dan alat Kesehatan yang
sangat canggih
5. Pelayanan pendaftaran ke
rumah sakit sudah bisa
diakses dari rumah melalui
aplikasi Sidolan
6. Adanya media social dan
petugas yang melayani call
center 1 x 24 jam
7. Tersedianya jadwal petugas
dalam memberikan
pelayanan
8. Prilaku SDM yang selalu
mengutamakan 3S ( Salam,
44

Sapa dan Sopan Santun)


9. Respon sangat cepat terhadap pengaduan
masyarakat didukung dengan adanya
hotline pengaduan

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa posisi RSUD Pameungpeuk dan analisa

TOWS, maka dapat disusun sasaran strategis yang dikembangkan berdasarkan

hasil analisa TOWS. Pilihan strategi yang diharapkan dapat dilakukan di RSUD

Pameungpeuk periode 2020-2025 adalah:

1. Pengembangan SDM yang cepat tanggap terhadap keluhan masyarakat


2. Peningkatkan mutu SDM dengan mengikuti Diklat kompetensi dan
pelatihan ESQ
3. Tersedianya SDM yang kompetensi dan bersertifikat utnuk melayanani
pasien
4. Peningkatan alat Kesehatan, sarana dan rasarana yang canggih ditunjang
dengan adanya anggaran pemeliharaan
5. Memperluas jangkauan jaringan internet dan Pengembangan sistim
informasi yang terintegrasi secara menyeluruh
6. Pemberdayaan SDM yang kompeten
7. Pelaksanaan sosialisasi dan promosi
8. Pengelolaan Kepegawaian yang benar, agar SDM yang sudah mendekati
habis Sertifikat/STR terdeteksi lebih awal
9. Pemberian reward bagi SDM yang berprestasi

Anda mungkin juga menyukai