Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH PELAYANAN KIE

(KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI) PLKB


TERHADAP EFEKTIVITAS PROGRAM KB
DI DESA SUKALAKSANA KECAMATAN SUCINARAJA
KABUPATEN GARUT

THE INFLUENCE OF KIE (COMMUNICATION INFORMATION AND


EDUCATION) SERVICE BY FAMILY PLANNING FIELD OFFICER
ON EFFECTIVENESS OF FAMILY PLANNING PROGRAM IN THE
SUKALAKSANA VILLAGE SUCINARAJA DISTRICT OF GARUT
1. BAB I PENDAHULUAN
2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
3. BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai salah satu program pembangunan nasional, program Keluarga Berencana (KB)
mempunyai arti yang sangat penting dalam upaya mewujudkan manusia Indonesia
sejahtera disamping program pendidikan dan kesehatan. Undang-undang Nomor 52 Tahun
2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga menyebutkan
bahwa Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal
melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai
dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.
Permasalahan :
 TFR Desa Sukalaksana terhitung tinggi yakni 3,01 Tujuan program KB untuk
 KIE tidak didukung oleh sarana yang memadai; mewujudkan penduduk tumbuh
seimbang dan keluarga
 Kegiatan KIE oleh PLKB dalam menjalankan program KB kurang
berkualitas dengan upaya :
efektif sehingga KIE mengenai Program KB belum dapat diterima •Pengendalian angka
oleh Masyarakat, kelahiran dan penurunan
Adapun kondisi yang terjadi : angka kematian,
>> masih terdapat Pasangan Usia Subur (PUS) yang umurnya kurang •Pengembangan kualitas
dari 20 tahun yakni sebanyak 33 PUS dan Angka kelahiran yang penduduk pada seluruh
terhitung tinggi yakni 72 bayi lahir sepanjang tahun 2014, dimensinya,
•Peningkatan ketahanan dan
>> Masih banyak PUS yang mempunyai anak lebih dari 2 orang dan
kesejahteraan keluarga,
umur PUS yang melahirkan tidak ideal •Penyiapan dan pengaturan
>> Kesertaan ber-KB MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) perkawinan serta kehamilan.
masih relatif rendah (BKKBN, 2014: 1)
>> Kurangnya partisipasi atau kesertaan ibu yang memiliki Balita
dalam pembinaan kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB).
1. Bagaimana pelaksanaan pelayanan KIE yang
dilakukan oleh PLKB sebagai salah satu upaya
dalam mencapai efektivitas program KB

2. Bagaimana efektivitas program KB

3. Adakah pengaruh signifikan antara pelayanan


KIE oleh PLKB terhadap efektivitas program KB
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Mengetahui dan memperoleh gambaran serta


menganalisis secara jelas dan obyektif mengenai
pelayanan KIE oleh PLKB dalam efektivitas program KB di
Desa Sukalaksana

Tujuan Menganalisis efektivitas program KB di Desa Sukalaksana

Menganalisis pengaruh signifikan antara pelayanan KIE


oleh PLKB terhadap efektivitas program KB di Desa
Sukalaksana

Kegunaan Teoritis:
mendukung upaya pengembangan ilmu pengetahuan
dan wawasan peneliti
Kegunaan
Kegunaan Praktis:
menjadi bahan masukan dan analisis dalam upaya
melaksanakan pelayanan KIE dalam rangka efektivitas
program KB
1.4. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.4.1 Kerangka Pemikiran
Efektivitas program Keluarga Berencana bertumpu pada tersedianya sarana dan
prasarana, kinerja dan mekanisme operasional yang baik serta sumber daya
manusia sampai dengan lini lapangan, utamanya peran PLKB dalam memberikan
pelayanan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat luas.

Pelayanan KIE Efektivitas


(Variabel X) Program KB (Variabel Y)
Gambar Kerangka Pemikiran
1.4.2 Hipotesis
“Terdapat pengaruh yang signifikan antara pelayanan KIE PLKB terhadap
efektivitas program KB di Desa Sukalaksana Kecamatan Sucinaraja Kabupaten
Garut”.

1.5 Lokasi dan Lamanya Penelitian


Lokasi : Lamanya :
Desa Sukalaksana Kecamatan 8 (delapan) bulan, dari bulan Februari
Sucinaraja Kabupaten Garut -September 2015
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Administrasi Negara

Administrasi negara merupakan salah satu bagian dari ilmu administrasi


yang erat kaitannya dengan proses politik, terutama kaitannya dengan
perumusan berbagai kebijakan negara.
Pembaruan dan penyempurnaan administrasi publik merupakan landasan
bagi terwujudnya peningkatan, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat
atau bangsa melalui peningkatan kerja lembaga negara dan instansi
pemerintah dengan memberikan pelayanan publik yang prima dan
berkualitas. Sejalan dengan pemberian pelayanan yang lebih luas kepada
masyarakat.
Pendekatan administrasi negara berhubungan dengan peranan aparatur
pemerintah dalam upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui aktvitas
penyediaan barang-barang publik dan aktivitas dalam pemberian pelayanan
umum.
2.2 Tinjauan Tentang Pelayanan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
PLKB Dalam Administrasi Negara
Salah satu kajian dalam administrasi negara adalah pelayanan publik.
Pelayanan publik merupakan salah satu bentuk implementasi dari kebijakan
publik, pemerintah memberikan definisi mengenai pelayanan publik
berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63
Tahun 2003 (dalam Hardriansyah, 2011:11) pelayanan umum adalah: segala
bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di
daerah, dan di lingkungan BUMN atau BUMD dalam bentuk barang dan atau
jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun
dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Untuk mengukur kualitas dari pelayanan dapat digunakan dimensi –
dimensi kualitas pelayanan menurut Zeithaml, Parasuraman & Berry (dalam
Ratminto & Atik Septi Winarsih, 2013: 175) diantaranya:
a.Tangible atau ketampakan fisik.
b.Reliability atau reliabilitas
c.Responsiveness atau responsivitas.
d.Assurance atau kepastian.
e.Empathy atau empati.
Pelayanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi selanjutnya disingkat KIE
yang dilakukan oleh Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB)
merupakan bagian dari proses dalam pelayanan administrasi. Pelayanan KIE
merupakan tugas yang harus dilaksanakan oleh PLKB.
Pelayanan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) adalah suatu kegiatan
penyuluhan dalam rangka penyampaian isi program untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam
program Kependudukan dan Keluarga Berencana.

Secara umum tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan KIE adalah:
a. Meningkatnya partisipasi masyarakat.
b. Mendapatkan calon Peserta KB baru.
c. Keluarga aktif dalam kegiatan Bina Keluarga.
d. Remaja aktif dalam kegiatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR).
e. Terbentuknya Paguyuban KB pria.
f. Terbentuknya dan terwujudnya kelompok Bina Keluarga.
g. Usaha ekonomi produktif (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga-
Sejahtera/ UPPKS, Wanita Tani).
(BKKBN, 2014:68)
2.3 Tinjauan tentang efektivitas program Keluarga Berencana
Efektivitas merupakan suatu ketepatan berbagai unsur dalam
pencapaian tujuan operasional. Makmur (2011:7)
mengemukakan unsur-unsur efektivitas yang meliputi:
1. Ketepatan penentuan waktu,
2. Ketepatan perhitungan biaya,
3. Ketepatan dalam pengukuran,
4. Ketepatan dalam menentukan pilihan,
5. Ketepatan berfikir,
6. Ketepatan dalam melakukan perintah,
7. Ketepatan dalam menentukan tujuan, dan
8. Ketepatan sasaran.

Menurut peneliti efektivitas merupakan suatu ketepatan


pencapaian tujuan organisasi, baik ketepatan sasaran, sarana
dan prasarana, waktu maupun ketepatan biaya dalam
pemanfaatannya.
Terwujudnya efektivitas dari program Keluarga Berencana berdasarkan
Undang-undang Nomor 52 tahun 2009 tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga, program Keluarga Berencana
adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat
melalui:
a.Pendewasaan usia perkawinan.
b.Pengaturan kelahiran.
c.Pembinaan ketahanan keluarga.
d.Peningkatan pemberdayaan ekonomi keluarga.

Efektivitas program Keluarga Berencana antara lain ditandai dengan


adanya penurunan laju pertumbuhan penduduk, penurunan tingkat
fertilitas, peningkatan kesadaran masyarakat tentang makna keluarga kecil
bahagia dan sejahtera, dan peningkatan kesadaran masyarakat akan
manfaat penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang.
BAB III
METODE DAN OBJEK PENELITIAN

3.1 Metode penelitian


Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif.
3.1.1 Populasi dan Sampel

a) PLKB 1 orang
teknik sensus karena populasi
b) PPKBD/ Pos KB Desa 1 orang
c) Sub PPKBD 6 orang penelitiannya relatif sedikit
d) Kelompok Akseptor KB 19 orang yakni 31 responden.
e) Kepala Desa 1 0rang
f) Bidan Desa 1 orang
g) Tokoh Agama 1 orang
h) Tokoh Masyarakat 1 orang +
Jumlah 31 orang

3.1.2. Variabel Penelitian


• Variabel bebas : Pelayanan KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) PLKB.
• Variabel terikat: Efektivitas Program KB.
3.1.4 Alat Ukur Penelitian, Pengujian Validitas dan Pengujian
Reliabilitas Alat Ukur

 Alat ukur yang digunakan yaitu berupa


Alat Ukur kuesioner
Penelitian  Pengukuran kuisioner dalam penelitian
menggunakan model Skala Likert.

 Dihitung dengan menggunakan


Koefisien Korelasi Rank Spearman,
dengan rumus : 𝟔 σ 𝒅𝒊𝟐
rs= 𝟏 − 𝟐
𝑵(𝑵 −𝟏൯
Pengukuran  Uji signifikansi korelasi (t hitung)
Validitas menggunakan rumus :
𝒓𝒔 𝒏 − 𝟐
𝒕 𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 =
𝟏 − 𝒓𝒔𝟐

Menggunakan teknik belah dua dari


Pengukuran Spearman Brown (Split Half) dengan
Reliabilitas rumus sebagai berikut : 𝟐𝒓𝒃
𝒓𝒊 =
𝟏 + 𝒓𝒃
Teknik Analisis Data
diolah dan dianalisis dengan
Data kualitatif didasarkan
menggunakan cara fikir ilmiah, melalui
pada hasil wawancara dan
observasi
penarikan kesimpulan secara logis,
sistematis, cermat dan akurat.

Data dianalisis dengan menggunakan


Data kuantitatif rumus Spearman Rank-Order Correlation
bersumber pada hasil 𝟔 σ 𝒅𝒊𝟐
Coefisients, dengan rumus : rs= 𝟏 −
penyebaran angket 𝑵(𝑵𝟐 −𝟏൯
Uji statistik untuk menguji koefisien asosiasi rs
Untuk mengetahui 𝒏−𝟐
menggunakan rumus : 𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 = 𝒓𝒔
besarnya pengaruh antara 𝟏−𝒓𝒔 𝟐
Pelayanan KIE terhadap
Dalam pengujian hipotesis ini, H0 yaitu tidak
efektivitas program KB
terdapat pengaruh antara pelayanan KIE PLKB
dalam persentase
terhadap efektivitas program KB dan H1 yaitu
menggunakan Koefisien
terdapat pengaruh pelayanan KIE PLKB
Determinasi (KD) dengan
terhadap efektivitas program KB. Jika :
rumus :
t hitung < t tabel, H0 diterima dan H1 ditolak
KD = r² x 100%
t hitung > t tabel, H0 ditolak dan H1 diterima
r : Koefisien korelasi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kriteria
Variabel Dimensi Indikator
Penilaian
Ketampakan 1. Penampilan PLKB. Baik
fisik 2. Tersedianya sarana yang menunjang. Tidak Baik
(Tangible) 3. Tersedianya tempat yang nyaman. Tidak Baik
Kehandalan 1. Materi KIE sesuai dengan prosedur. Baik
(reliability) 2. Materi KIE singkat, padat dan jelas. Tidak Baik
3. Materi KIE dapat diterima oleh sasaran secara Baik
akurat.
Variabel X Responsivitas 1. Merespon semua keluhan Baik
Pelayanan (responsiveness 2. Cepat tanggap. Tidak baik
KIE 3. Memberikan solusi yang tepat. Tidak Baik
Kepastian 1. Jaminan tepat waktu. Baik
(assurance) 2. Jaminan kepastian biaya. Baik
3. Jaminan legalitas dalam pelayanan. Baik
Empati 1. Memberikan perhatian terhadap permasalahan Tidak Baik
(emphaty) 2. Melayani dengan ramah. Cukup Baik
3. Tidak membeda-bedakan. Baik
Kriteria
Variabel Dimensi Indikator
Penilaian
1)Ketepatan 1. Kesesuaian jadwal KIE. Sangat Baik
penentuan 2. Adanya pemberitahuan jadwal. Sangat Baik
waktu 3. Ketepatan waktu pelayanan KB. Baik
2)Ketepatan 1.
Anggaran yang menunjang. Tidak Baik
perhitungan 2.
Tidak ada kekurangan biaya. Tidak Baik
biaya. 3.
Pengoptimalan anggaran yang tersedia. Baik
3)Ketepatan 1.
Pencapaian Program KB dapat dilihat
Sangat Baik
dari seberapa besar partisipasi
dalam
Variabel Y masyarakat terhadap program KB.
pengukuran. 2. Kesesuaian antara data dan fakta. Baik
Efektvitas
program KB 4)Ketepatan 1. Memilih alat bantu KIE yang tepat.
Tidak Baik
dalam 2. Memprioritaskan daerah sasaran KIE.
Tidak Baik
menentukan 3. Memprioritaskan pelayanan KB pada
masyarakat Pra-Sejahtera.
Tidak Baik
pilihan.
1. Pelayanan KIE senantiasa memberikan Sangat Baik
pengetahuan mengenai Program KB.
5)Ketepatan 2. Materi KIE sesuai dengan kebutuhan
Tidak Baik
berfikir. masyarakat.
3. Program KB mampu beradaptasi seiring
perkembangan jaman. Tidak Baik
Kriteria
Variabel Dimensi Indikator
Penilaian
Variabel Y 6)Ketepatan 1. PLKB melakukan pelayanan KIE
Efektvitas Tidak Baik
dalam sesuai dengan prosedur.
program melakukan 2. PLKB mampu melaksanakan/
KB Baik
perintah. membantu dalam pelayanan KB.
1. Pengendalian angka kelahiran dan Sangat Baik
penurunan angka kematian.
7)Ketepatan 2. Pengembangan kualitas pen- Tidak Baik
dalam duduk pada seluruh dimensinya.
menentukan 3. Peningkatan ketahanan dan Tidak Baik
tujuan. kesejahteraan keluarga.
4. Penyiapan dan pengaturan Tidak Baik
perkawinan serta kehamilan.
1. Masyarakat, keluarga dan remaja. Tidak Baik
8)Ketepatan 2. Pasangan Usia Subur (PUS). Tidak Baik
sasaran. 3. Institusi masyarakat. Tidak Baik
Hasil Uji Validitas Mengenai Pelayanan KIE PLKB

Pernyataan Korelasi (rs) 𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keputusan


1 0,5109 3,2004 2,0452 VALID
2 0,4847 2,9840 2,0452 VALID
3 0,4944 3,0626 2,0452 VALID
4 0,5246 3,3183 2,0452 VALID
5 0,4944 3,0626 2,0452 VALID
6 0,5109 3,2004 2,0452 VALID
7 0,4190 2,4847 2,0452 VALID
8 0,4944 3,0626 2,0452 VALID
9 0,4944 3,0626 2,0452 VALID
10 0,5109 3,2004 2,0452 VALID
11 0,6927 5,1728 2,0452 VALID
12 0,6927 5,1728 2,0452 VALID
13 0,5661 3,6985 2,0452 VALID
14 0,6556 4,6761 2,0452 VALID
15 0,6927 5,1728 2,0452 VALID
16 0,7444 6,0026 2,0452 VALID
Hasil Uji Validitas Mengenai Efektivitas Program KB
Pernyataan Korelasi (rs) 𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keputusan
1 0,4375 2,6201 2,0452 VALID
2 0,4375 2,6201 2,0452 VALID
3 0,3815 2,2222 2,0452 VALID
4 0,5534 3,5782 2,0452 VALID
5 0,4756 2,9116 2,0452 VALID
6 0,3815 2,2222 2,0452 VALID
7 0,4375 2,6201 2,0452 VALID
8 0,3815 2,2222 2,0452 VALID
9 0,5131 3,2192 2,0452 VALID
10 0,5653 3,6907 2,0452 VALID
11 0,4756 2,9116 2,0452 VALID
12 0,4375 2,6201 2,0452 VALID
13 0,4756 2,9116 2,0452 VALID
14 0,5339 3,4001 2,0452 VALID
15 0,4079 2,4056 2,0452 VALID
16 0,3560 2,0518 2,0452 VALID
17 0,4375 2,6201 2,0452 VALID
18 0,4079 2,4056 2,0452 VALID
19 0,5534 3,5782 2,0452 VALID
20 0,5534 3,5782 2,0452 VALID
21 0,4290 2,5578 2,0452 VALID
22 0,5534 3,5782 2,0452 VALID
23 0,5534 3,5782 2,0452 VALID
Hasil Uji Reliabilitas Mengenai Pelayanan KIE PLKB
Korelasi 𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keterangan

0,9101 11,8257 2,0452 Reliabel

Hasil Uji Reliabilitas Mengenai Efektivitas Program KB


Korelasi 𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keterangan
0,9426 15,2027 2,0452 Reliabel

1) Uji Korelasi Variabel (X) Pelayanan KIE PLKB Terhadap Efektivitas Program KB
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh koefisien korelasi (𝒓𝒔 ) sebesar
0,297 dan mempunyai arah hubungan positif. Sehingga dapat dikatakan bahwa
pelayanan KIE PLKB dengan efektivitas program KB di Desa Sukalaksana
Kecamatan Sucinaraja Kabupaten Garut mempunyai hubungan yang Rendah.

2) Koefisien Determinasi
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh Kd sebesar 8,82%, artinya
efektivitas program KB di Desa Sukalaksana dipengaruhi oleh pelayanan KIE
PLKB sebesar 8,82% dan sisanya 91,18% dipengaruhi oleh faktor lain.
Dari perhitungan uji statistik diperoleh
𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 = 1,972 lebih kecil dari 𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 2,045,
sehingga keputusannya adalah maka 𝑯𝟎
diterima dan 𝑯𝟏 ditolak. Artinya tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara
pelayanan KIE PLKB terhadap efektivitas
program KB di Desa Sukalaksana
Kecamatan Sucinaraja Kabupaten Garut.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
 Pelayanan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) yang dilaksanakan oleh
Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) di Desa Sukalaksana
Kecamatan Sucinaraja Kabupaten Garut belum optimal.
 Efektivitas program Keluarga Berencana (KB) di Desa Sukalaksana
Kecamatan Sucinaraja Kabupaten Garut belum terlaksana dengan baik.
 pelayanan KIE PLKB dengan efektivitas program KB di Desa Sukalaksana
mempunyai hubungan yang Rendah dan tidak berpengaruh signifikan.
3.2 Saran
 Diharapkan bagi pemerintah (khususnya BKKBN) untuk memfasilitasi sarana
dan prasarana bagi PLKB dalam melaksanakan tugasnya.
 Dalam melaksanakan tugasnya, PLKB harus lebih dekat dengan para kader
dan masyarakat serta mengetahui kondisi wilayah kerjanya agar setiap
kegiatan dalam pencapaian program KB dapat berjalan efektif.
 Bagi peneliti selanjutnya yang hendak mengetahui besar pengaruh dari
variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, penulis menyarankan
perlu dilakukan penelitian mengenai variabel kinerja, mekanisme operasional
maupun pembinaan PLKB.

Anda mungkin juga menyukai