Anda di halaman 1dari 34

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

UNIT VK - KAMAR BERSALIN

KAMI ADA UNTUK MELAYANI

RUMAH SAKIT CITRA MEDIKA DEPOK


TAHUN 2018

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai standar yang sudah ditentukan.
Seperti diketahui Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia
masih sangat tinggi. Menurut SDKI tahun 2007 AKI di Indonesia masih 228/100.000
kelahiran hidup dan AKB 34/1000 kelahiran hidup. Dan angka tersebut masih sangat jauh dari
target Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals) pada tahun 2015 yaitu
:
1. Mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesarr dua per tiga AKB menjadi 23/10000
kelahiran hidup pada tahun 2015
2. Mengurangi angka kematian ibu sebesar  tiga per empat dari AKI menjadi 102/100.000
kelahiran hidup pada tahun 2015.
Dalam mencapai target tersebut perlu dilakukan upaya terobosan yang efisien yaitu
melalui program Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit.
Dalam pelaksanaan akreditasi Rumah Sakit maka Unit Kerja Kebidanan dan
Kandungan khususnya Kamar Bersalin berupaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
agar dapat memuaskan setiap pemakai jasanya. Selain itu sesuai dengan tujuan utamanya
yaitu menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Rumah Sakit Citra Medika Depok
hingga pada angka nol.
Seperti kita ketahui pelayanan di kamar bersalin merupakan pelayanan yang memberikan
tindakan yang tepat pada pasien dimana sasaran utamanya adalah wanita dan bayi.
Oleh karena itu/ agar tercapai pelayanan yang sesuai dengan standar pelayanan profesi dan
kode etik yang telah ditetapkan maka perlu adanya penyusunan pedoman pengorganisasian
kamar bersalin. Pedoman ini memuat beberapa hal yang perlu dipenuhi oleh Rumah Sakit
untuk meningkatkan kesiapan Rumah Sakit sebagai fasilitas rujukan yang bertanggung
jawab dalam penyediaan sarana pelayanan obstetri dan neonatal.

2
Diharapkan pedoman pengorganisasian kamar bersalin ini dapat mempunyai kontribusi
dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) yang
merupakan target rencana strategis dan tercapainya target upaya kesehatan yang
diharapkan Rumah Sakit dalam menyelenggarakan PONEK.

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan di RS Citra Medika Depok dalam
menentukan sikap menghadapi perkembangan pelayanan kesehatan global, nasional
maupun regional.

1.2.2. Tujuan Khusus


1.2.2.1. Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan asuhan kebidanan secara
professional.
1.2.2.2. Sebagai bahan dasar pengembangan pelayanan asuhan kebidanan dan
organisasi profesi bidan.
1.2.2.3. Sebagai pedoman menilai mutu pelayanan asuhan kebidanan

3
BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT CITRA MEDIKA DEPOK

Rumah Sakit Citra Medika Depok bernaung di bawah PT Citra Medika Lestari Jaya. PT Citra
Medika Lestari Jaya berdiri pada tanggal 21 Agustus 2009 masuk dalam industri pelayanan Jasa
kesehatan melalui bentuk bidang usaha perumah sakitan yang bernama Rumah Sakit Citra Medika
Depok. Meninjau ulang Akta Notaris Maghdalia, SH No. 9 pemegang saham PT Citra Medika Lestari
Jaya pada awalnya dimiliki oleh 5 orang dokter spesialis. Kemudian kepemilikan saham PT Citra
Medika Lestari Jaya diubah pada Akta Notaris Erwin Arifin No. 49 tanggal 28 Mei 2012 dimana
kepemilikan saham diubah dari 5 orang dokter spesialis menjadi 2 orang dokter spesialis, dan akta
notaris PT. Citra Medika Lestari Jaya yang terakhir, diperbaharui lagi kepemilikan dan
kepengurusanya yaitu tertera pada akta notaris Suhardi Hadi Santoso, SH No. 123 tanggal 16 Agustus
2018.

Rumah Sakit Citra Medika Depok berlokasi di Jl. Raya kalimulya No. 68 Rt.006/007 Kel.
Kalimulya Kec. Cilodong Kota Depok, berdiri di atas tanah seluas 1.999 M2, memiliki 4 lantai
ditambah dengan basement, bangunan seluas 4.104 M2 ini berkapasitas 79 tempat tidur.
Berdasarkan surat izin operasional sementara yang dikeluarkan pada tanggal 22 Agustus 2014 No.
445.8/075/0.RS-BPMP2T/VIII/2014, maka pada tanggal 23 September 2014 dilakukan Grand
Opening dan sejak tanggal tersebut Rumah Sakit Citra Medika Depok beroperasional dan siap
melayani pasien rawat jalan maupun rawat inap. Grand opening tanggal 23 September 2014
diresmikan oleh Wakil Walikota Depok KH. DR. Muhamad Idris Abdul Shomad, MA. Melalui
pembaharuan surat izin operasional rumah sakit yang dikeluarkan kembali oleh Kepala Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Depok No.
445.5/022/O.RS-BPMP2T/II/2016. Rumah Sakit Citra Medika Depok menjadi salah satu rumah sakit
penyedia layanan kesehatan umum satu-satunya di Kecamatan Cilodong Depok dengan tipe kelas C,
Rumah sakit ini didukung oleh dokter spesialis, paramedis dan non medis yang handal dalam
bidangnya.

Pembangunan fisik Rumah Sakit Citra Medika Depok bertujuan untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang komprehensif dengan dukungan teknologi penunjang medis serta fasilitas terbaik
kepada masyarakat kota Depok. Pada tahun 2015, Perseroan memfokuskan pada operasional rumah
sakit sehingga menjadi lebih efisien dan berkinerja tinggi dengan merekrut tim manajemen bisnis
4
yang solid dan beberapa dokter senior yang sangat berpengalaman dalam bidang pengelolaan rumah
sakit. Inisiatif ini memungkinkan Perseroan untuk melakukan pengendalian operasional yang lebih
baik, menjaga hubungan yang harmonis dengan pelanggan dan mengelola pendekatan pemasaran yang
lebih terpusat, sejalan dengan Visi dan Misi Rumah Sakit untuk menjadi rumah sakit pilihan yang
dapat memenuhi harapan dan kebutuhan pasien dan pelanggan sepanjang masa.

5
BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, DAN NILAI –NILAI BUDAYA KERJA


RUMAH SAKIT CITRA MEDIKA DEPOK

3.1. Visi & Misi

Pemimpin rumah sakit memerlukan pernyataan misi dan visi sebagai isi komunikasi dalam
meningkatkan komitmen seluruh pihak terkait.

1. Visi : Menjadi Rumah Sakit pilihan yang dapat memenuhi harapan dan
Kebutuhan pasien dan pelanggan sepanjang masa.

2. Misi : Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan


professional Sesuai standar yang mencakup seluruh fungsi dan
kegiatan rumah sakit.

3. Motto : Kami ada untuk melayani

3.2 Tujuan Falsafah


1. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan;
2. Kesehatan masyarakat yang paripurna akan terwujud melalui pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau;

3. Pelayanan kesehatan yang bermutu terselenggara melalui proses pengembangan sumber


daya kesehatan yang berkualitas.

3.3 Nilai-Nilai Budaya Kerja

Karakter karyawan merupakan aspek penting dari kualitas SDM karena kualitas karakter
karyawan menentukan kemajuan perusahaan. Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan

6
dibina sejak karyawan masuk bekerja di Rumah Sakit Citra Medika Depok. Karakter adalah
tabiat (sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang
lain) atau dapat pula dikatakan karakter menyangkut moral yaitu menyangkut ajaran tentang
baik buruk yang diterima umum baik dalam bentuk perbuatan, sikap, akhlak, budi pekerti,
maupun susila. Budaya 5S adalah budaya untuk membiasakan diri agar selalu senyum, salam,
sapa, sopan dan santun saat berinteraksi dengan orang lain.

Budaya 5S ini terdiri dari:

1) SENYUM : Senyum kepada pasien dan keluarga pasien membuat mereka merasa nyaman
ketika mendapatkan pelayanan kesehatan dari petugas medis.
2) SALAM : Salam yang dilakukan oleh petugas medis dan non medis dengan ketulusan
mampu mencairkan suasana yang mengkhawatirkan bagi pasien, pada waktu pasien
mendapatkan terapi atau pengobatan oleh tim medis.

3) SAPA : Tegur sapa ramah yang kita ucapkan membuat suasana menjadi akrab dan hangat,
sehingga lawan bicara kita merasa hargai walaupun baru pertama kali berjumpa. Di dalam
salam dan sapa akan memberikan nuansa kekeluargaan tersendiri.

4) SOPAN : Sopan santun ketika lewat di depan pasien, keluarga pasien dan pengunjung
rumah sakit lainnya. Ketika berbicara maupun ketika berinteraksi dengan orang lain.

5) SANTUN : Sifat yang harus dimiliki oleh semua karyawan yang bekerja di rumah sakit,
dan mendahulukan kepentingan pasien daripada kepentingan dirinya sebagai staf medis/non
medis di rumah sakit, karyawan dengan sifat mengalah memberikan haknya untuk kepentingan
orang lain (pasien dan keluarganya) semata-mata untuk kebaikan.

7
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI

RUMAH SAKIT CITRA MEDIKA DEPOK

4.1. Pengertian Struktur Organisasi


Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam
organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan
bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan
(koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-
spesialisasi karyawanan, saluran perintah dan penyampaian laporan.

4.2. Struktur Organisasi Rumah Sakit Citra Medika Depok


Mengacu kepada Permenkes RI No. 1045/MENKES/PER/XI/2006 tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit Umum Kelas C (Bab IV, Bagian Keempat, Pasal 13 Susunan
Organisasi), berikut ini adalah Susunan Organisasi Rumah Sakit Citra Medika Depok.
1. RSU kelas C dipimpin oleh seorang kepala disebut direktur.
2. Direktur membawahi paling banyak 2 (dua) Bidang dan 1 (satu) Bagian. (wadir)
3. Masing-masing bidang terdiri dari paling banyak 3 (tiga) Seksi.(Bidang)
4. Masing-masing Bagian terdiri dari paling banyak 3 (tiga) Sub bagian (Unit/Inst)

8
Gambar 1.
Struktur Organisasi Rumah Sakit Citra Medika Depok

9
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI KAMAR BERSALIN

Unit kamar bersalin/ VK berada dibawah kepala instalasi rawat inap. Instalasi ini memiliki
tugas pokok membantu Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan dalam memimpin
pelaksanaan kegiatan pengelolaan operasional pada Instalasi Rawat Inap dan Kamar Bersalin rumah
sakit Citra Medika Depok.

Pedoman organisasi di unit kamar bersalin ini disusun agar dapat meningkatkan pelayanan
asuhan kebidanan di RS Citra Medika Depok dalam menentukan sikap menghadapi perkembangan
pelayanan kesehatan global, nasional maupun regional.

Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi
atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi).

Oleh karena itu/ agar tercapai pelayanan yang sesuai dengan standar pelayanan profesi dan
kode etik yang telah ditetapkan maka perlu adanya struktur organisasi agar sumber daya yang ada di
rumah sakit dapat dimanfaatkan secara optimal sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab
secara efektif dan efisien.

10
Gambar 2

Struktur Organisasi Kamar Bersalin

KA. INSTALASI RAWAT INAP

KARU KAMAR BERSALIN

INSTRUKTUR KLINIK

BIDAN BIDAN PELAKSANA

PENANGGUNG JAWAB
SHIFT

11
BAB VI

URAIAN JABATAN

Berikut penjabaran tugas masing – masing jabatan

JABATAN : KEPALA INSTALASI RAWAT INAP

Ruang lingkup : Meliputi pelayanan rawat inap dan kamar bersalin

Tanggung jawab : Bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan Medis dan
Keperawatan

Persyaratan jabatan : a. Pendidikan S1 Keperwatan atau S2 Manajemen rumah sakit (dokter)


b. Pengalaman minimal 1(satu) tahun di rawat inap
c. Memiliki kemampuan manajerial keperawatan
d. Mampu menjalin hubungan interpersonal yang baik
e. Sehat jasmani dan rohani
Bawahan langsung : a. Kepala ruangan di instalasi rawat inap dan kamar bersalin
b. Perawat/ bidan pelaksana pelayanan di instalasi rawat inap dan
kamar bersalin
Tugas pokok : Mengawasi dan mengendalikan pelayanan di instalasi rawat inap dan
kamar bersalin

Uraian tugas : a. Merencanakan kebutuhan, mutasi dan diklat pegawai di lingkup


instalasi.
b. Menyusun rencana kerja, kebutuhan sarana, prasarana, operasional dan
penerimaan instalasi dalam suatu Rencana Bisnis Anggaran (RBA).
c. Menyusun standart pelayanan minimal instalasi.
d. Melaksakan rencana kerja instalasi sesuai dengan tugas pokok dan
standart pelayanan yang telah ditetapkan.
e. Mengelola dan memberdayakan semua sumber daya di instalas i
dalam rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan dan cakupan
pelayanan.
f. Mengupayakan pemenuhan target, sasaran dan tujuan instalasi
sesuai dengan rencana kerja dan standart pelayanan minimal.
g. Mengembangkan kemampuan instalasi dalam pelayanan secara
12
berkelanjutan.
h. Melaksakan administrasi secara tertib, transparan dan akuntabel.
i. Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit kerja terkait dalam rangka
pelaksnaan tugas instalasi.
j. Melaksanakan evaluasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan
kegiatan dan sumber daya yang digunakan di lingkup instalasi.
k. Mengevaluasi standart pelayanan instalasi.
l. Menyelesaikan masalah yang menghambat tugas operasional
instalasi.
m. Menyediakan sarana dan prasarana secara proporsional sesuai
kebutuhan instalasi.
n. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas
operasional kepada wakil direktur secara berjenjang.

Kewenangan a. Mengatur sumber daya yang berada di bawah supervisinya.


b. Mengatur pelayanan keperawatan yang berada di bawah supervisinya
sesuai standar.
c. Mengelola sarana, prasarana dan alat kesehatan yang menjadi
tanggung jawabnya.
d. Mengatur pelaksanaan mutu asuhan keperawatan sesuai standar.

JABATAN : KEPALA RUANG KAMAR BERSALIN

Ruang lingkup : Meliputi pelayanan ruangan kamar bersalin/ VK

Tanggung jawab : Bertanggung jawab kepada


a. Secara operasional dan administrasi bertanggung jawab kepada Kepala
Instalasi Rawat Inap
b. Secara teknis medis bertanggung jawab kepada dokter penanggung
jawab ruangan

Persyaratan jabatan : a. Pendidikan minimal DIII Kebidanan / S1 Kebidanan


b. Pengalaman bekerja minimal 5 (lima) tahun di rumah sakit
13
c. Memiliki pelatihan manajemen kebidanan
d. Memiliki keterampilan kebidanan
e. Mempunyai kemampuan memimpin
f. Sehat jasmani dan rohani
g. Memiliki kemampuan dalam hal penatalaksanaan kegawatan maternal
dan neonatal
h. Menguasai program komputer MS Word dan Excell

Bawahan langsung : Penanggung jawab shift dan bidan pelaksana

Tugas pokok : Memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi pelayanan kamar bersalin


berdasarkan standar yang berlaku agar dapat memberikan pelayanan
kebidanan yang berkualitas.

Uraian tugas : a. Melakukan kerjasama dan berkomunikasi dengan seluruh bagian


terkait, pasien dan dokter serta menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif sesuai dengan pedoman pelayanan dan pedoman
pengorganisasian agar pelayanan dapat berjalan secara maksimal.
b. Melakukan pengawasan pelayanan kebidanan sesuai dengan pedoman
pelayanan agar pelayanan dapat berjalan sesuai standar
c. .Melakukan pengawasan terhadap sarana dan prasarana, inventaris alat
dan bagian logistik di unit perawatan yang menjadi supervisinya sesuai
dengan kebijakan rumah sakit agar selalu dalam keadaan tersedia dan
siap pakai
d. Membuat laporan setiap bulan sesuai dengan kebijakan agar
terinformasikan data pelayanan kebidanan.
e. Membuat jadwal dinas dan mengawasi pelaksanaannya serta membuat
rekapitulasinya sesuai dengan pedoman agar ketenagaan yang ada
sesuai dengan rasio pasien dan kompetensi yang dibutuhkan.
f. Melakukan pendistribusian dan pendelegasian kerja bagi personel yang
berada dibawah supervisinya sesuai dengan pedoman
pengorganisasian agar pelayanan terlaksana dengan baik.
g. Membuat usulan kebutuhan alat kesehatan yang diperlukan sesuai
dengan kebijakan rumah sakit agar terpenuhinya alat kesehatan sesuai
kebutuhan.
h. Mengusulkan promosi, rotasi dan peningkatan pendidikan bagi bidan
14
sesuai dengan peraturan kepegawaian dan kebijakan pelayanan agar
komposisi ketenagaan seimbang.
i. Melakukan pembinaan staf bidan sesuai dengan peraturan
kepegawaian agar tercipta sumber daya yang berkualitas.
j. Memberikan pelatihan keperawatan/sosialisasi SOP dan melakukan
orientasi pelayanan kepada karyawan perawat/bidan lama maupun
baru.
k. Memberikan bimbingan tehnis keperawatan/kebidanan kepada
perawat/bidan.
l. Mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan/kebidanan secara
komprehensif.
m. Melakukan penilaian terhadap kinerja staf bidan sesuai dengan
peraturan kepegawaian agar terlaksana sistem penghargaan dengan
baik.
n. Memberikan bimbingan klinik kepada mahasiswa yang sedang
menjalankan praktik klinik keperawatan/kebidanan.
o. Memimpin persalinan normal yang menjadi tanggung jawabnya
apabila dokter obgyn belum tiba di ruangan atau keadaan mendesak.

Kewenangan a. Mengatur sumber daya yang berada di bawah supervisinya.


b. Mengatur pelayanan kebidanan yang berada di bawah supervisinya
sesuai standar.
c. Mengelola sarana, prasarana dan alat kesehatan yang menjadi
tanggung jawabnya.
d. Mengatur pelaksanaan mutu asuhan kebidanan sesuai standar.
e. Mengatur kelancaran proses persalinan normal jika dalam keadaan
mendesak.

JABATAN : PENANGGUNG JAWAB SHIFT KEBIDANAN

Ruang lingkup : Meliputi pelayanan ruangan kamar bersalin/vk


15
Tanggung jawab : Bertanggung jawab kepada
c. Secara operasional dan administrasi bertanggung jawab kepada Kepala
Ruangan kamar bersalin
d. Secara teknis medis bertanggung jawab kepada dokter penanggung
jawab ruangan

Persyaratan jabatan : a. Pendidikan minimal DIII Kebidanan


b. Pengalaman bekerja minimal 1 (satu) tahun di rumah sakit
c. Mempunyai kemampuan memimpin
d. Memiliki keterampilan kebidanan
e. Sehat jasmani dan rohani
f. Memiliki kemampuan dalam hal penatalaksanaan kegawatan maternal
dan neonatal
g. Menguasai program komputer MS Word dan Excell

Bawahan langsung : Bidan pelaksana

Tugas pokok : Memimpin, melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan asuhan kebidanan


selama dalam shift yang menjadi tanggung jawabnya dan ketika kepala
ruangan tidak ada di tempat sesuai ketentuan yang berlaku agar pelayanan
dapat berjalan lancar

Uraian tugas : a. Melakukan asuhan kebidanan kepada pasien sesuai dengan pedoman
pelayanan agar dapat memberikan asuhan keperawatan/kebidanan
yang berkualitas dan komprehensif.
b. Melakukan pengawasan terhadap pelayanan asuhan kebidanan yang
diberikan kepada pasien dalam shift yang menjadi tanggung jawabnya
dan menciptakan komunikasi yang baik dengan pasien, dokter dan
petugas kesehatan lainnya sesuai dengan pedoman pelayanan dan
pedoman pengorganisasian agar pelayanan berjalan lancar.
c. Membuat laporan harian pelayanan kebidanan sesuai dengan
kebijakan keperawatan agar data pasien terinformasi dengan baik.
d. Melakukan pengawasan terhadap sarana dan prasarana dan inventaris
alat yang terdapat di unitnya sesuai dengan pedoman pelayanan agar
selalu dalam keadaan siap pakai.

16
e. Melakukan partisipasi dalam program pendidikan dan pelatihan
sesuai dengan kebijakan pelayanan untuk meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan staf.
f. Membantu melakukan penilaian prestasi bidan sesuai dengan
peraturan kepegawaian agar terlaksananya sistem penghargaan
dengan baik.
g. Melakukan pendistribusian dan pendelegasian kerja bagi personel
yang berada di bawah supervisinya selama jam kerjanya sesuai
dengan pedoman pengorganisasian agar pelayanan terlaksana dengan
baik.
h. Memberikan pelatihan keperawatan/sosialisasi SOP dan melakukan
orientasi pelayanan kepada karyawan perawat/bidan lama maupun
baru
i. Memberikan bimbingan tehnis keperawatan/kebidanan kepada
perawat/bidan.
j. Mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan/kebidanan secara
komprehensif
k. Memberikan bimbingan klinik kepada mahasiswa yang sedang
menjalankan praktik klinik keperawatan/kebidanan
l. Memimpin persalinan normal yang menjadi tanggung jawabnya
apabila dokter obgyn belum tiba di ruangan atau keadaan mendesak.

Kewenangan : a. Meminta informasi dan pengarahan dari atasan


b. Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas bidan
pelaksana
c. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
kebidanan, peralatan dan mutu asuhan kebidanan
d. Evaluasi dokimentasi asuhan kebidanan dan hasil kerja bidan
pelaksana
e. Mensupervisi dan menilai kinerja bidan

JABATAN : BIDAN PELAKSANA

Ruang lingkup : Meliputi pelayanan ruangan kamar bersalin/ vk

17
Tanggung jawab : Bertanggung jawab kepada kepala ruangan / kepala instalasi terhadap
kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan kebidanan sesuai
standar serta kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan
pelaksanaan asuhan kebidanan/ kegiatan lain.
Persyaratan jabatan : a. Pendidikan minimal DIII Kebidanan
b. Pengalaman bekerja minimal 1 (satu) tahun di rumah sakit atau baru
lulus.
c. Sehat jasmani dan rohani

Tugas pokok : Melaksanakan asuhan kebidanan di unit dalam shiftnya sesuai dengan
pedoman pelayanan agar pasien mendapatkan pelayanan kebidanan yang
berkualitas.

Uraian tugas : a. Menciptakan komunikasi yang baik dengan pasien, dokter dan petugas
kesehatan lainnya sesuai dengan pedoman pelayanan dan pedoman
pengorganisasian agar pelayanan berjalan lancar.
b. Melakukan asuhan kebidanan dasar kepada pasien yang menjadi
tanggung jawabnya sesuai dengan pedoman pelayanan kebidanan agar
pasien mendapatkan pelayanan kebidanan yang berkualitas dan
komprehensif
c. Menjaga sarana dan prasarana yang berada di unitnya sesuai dengan
pedoman pelayanan agar selalu berada dalam keadaan siap pakai.
d. Melakukan inventaris alat kesehatan, alat medis dan alat rumah tangga
yang berada dalam unitnya sesuai dengan kebijakan rumah sakit agar
alat- alat selalu dalam keadaan siap pakai.
e. Berpartisipasi dalam program pendidikan dan pelatihan sesuai dengan
kebijakan pelayanan untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan staf.
Kewenangan : a. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
b. Memberikan asuhan kebidanan kepada pasien dan keluarga pasien
sesuai kemampuan dan batas kewenangannnya.

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

18
7.1. HUBUNGAN INTERNAL

IGD RAWAT INAP KAMAR


OPERASI

FARMASI

RAWAT JALAN

REKAM
MEDIK

HIGH CARE KASIR


LAUNDRY UNIT

AMBULANCE GIZI

KEAMANAN
LABORATORIUM

RADIOLOGI UMUM/TEKNISI LOGISTIK

1. IGD
Pasien kebidanan yang masuk melalui IGD yang memerlukan tindakan selanjutnya di ruang
vk, maka setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter jaga IGD dan dilaporkan ke dokter
penanggung jawab pasien, maka petugas IGD akan menghubungi bidan kamar bersalin untuk
memberitahukan bahwa ada pasien baru dari IGD yang memerlukan perawatan. Pasien dari
IGD akan diantar ke kamar bersalin oleh perawat IGD. Petugas IGD akan melakukan serah
terima pasien baru dengan bidan kamar bersalin
.
2. RAWAT INAP

19
Kamar bersalin dan rawat inap menjalin tata hubungan kerja timbal balik. Kamar bersalin
menerima dan menyerahkan pasien ke rawat inap untuk perawatan selanjutnya setelah
dilakukan tindakan. Petugas rawat inap dan bidan kamar bersalin akan melakukan serah
terima pasien baru.
3. KAMAR OPERASI
Pasien kamar bersalin yang membutuhkan tindakan operasi akan dibuatkan surat pengantar
operasi oleh dokter. Bidan kamar bersalin melakukan persiapan pasien operasi dan meminta
keluarga pasien untuk membuat surat persetujuan tindakan operasi Dokter DPJP dan dokter
ruangan memastikan keadaan pasien layak dilakukan operasi. Pasien di bawa ke kamar operasi
dengan jalur khusus.
4. RAWAT JALAN
Pasien kebidanan yang masuk melalui Poliklinik/ rawat jalan yang memerlukan tindakan
selanjutnya di ruang kamar bersalin, maka setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, maka
petugas Poliklinik akan menghubungi bidan kamar bersalin untuk memberitahukan bahwa ada
pasien baru dari Poliklinik yang memerlukan perawatan/ tindakan. Pasien dari Poliklinik akan
diantar ke kamar bersalin oleh perawat Poli. Petugas Poliklinik akan melakukan serah terima
pasien baru dengan bidan kamar bersalin
5. LABORATORIUM
Pasien yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan formulir permintaan
laboratorium oleh dokter dan bidan membawa formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
ke unit laboratorium. Petugas laboratorium mengambil sampel darah di ruangan kamar
bersalin.
6. RADIOLOGI
Pasien kamar bersalin yang membutuhkan pemeriksaan radiologi akan dibuatkan formulir
permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter. Bidan kamar bersalin menghubungi petugas
radiologi bahwa ada pasien yang akan dilakukan pemeriksaan radiologi. Bidan kamar bersalin
mengantar pasien beserta formulir pemeriksaan radiologi ke unit radiologi.
7. REKAM MEDIS
Dokter dan perawat di ruang kamar bersalin melakukan pendokumentasian di catatan rekam
medis.. Data rekam medis pasien selama pasien dirawat menjadi tanggungjawab perawat/
bidan dalam kerahasiaannya. Setelah pasien pindah ruangan catatan rekam medis diserah
terimakan ke petugas rawat inap atau apabila pasien pulang dari kamar bersalin, catatan rekam
medis diserah terimakan ke bagian rekam medis.
8. KASIR

20
Pasien kamar bersalin akan menyelesaikan administrasi di kasir untuk pembayaran biaya
perawatan/ tindakan, perawat/ bidan dapat menghubungi petugas kasir dan meminta keluarga
pasien untuk ke kasir guna menyelesaikan pembayaran (untuk pasien asuransi/jaminan
keluarga dapat melakukan penandatanganan administrasi tanpa melakukan pembayaran). Pada
kasus penyulit, biaya akan ditambahkan dengan rincian biaya sebelumnya. Pada pasien
jaminan, keluarga pasien melakukan pembayaran tersendiri, diluar paket jaminan (sesuai surat
persetujuan yang ditandatangani).
9. FARMASI
Untuk keperluan/pengadaan obat di ruang kamar bersalin, dokter penanggung jawab pasien
atau dokter jaga akan membuatkan resep 1 hari (daily dose) setelah dilakukan pemeriksaan
pasien atau membutuhkan obat lanjutan. Perawat/bidan menyerahkan resep ke farmasi.
Petugas farmasi akan menghubungi bidan kamar bersalin untuk pengambilan obat dan alkes.
Untuk obat dan alkes cito dapat diambil/ diantar pada saat itu.
10. PELAYANAN GIZI
Kebutuhan gizi semua pasien kamar bersalin dilayani dari unit gizi Rumah Sakit Citra Medika
Depok. Setiap pasien baru masuk ruang kamar bersalin akan dilaporkan ke unit gizi untuk
kebutuhan diet pasien melalui telepon dan membuat surat permintaan diet pasien. Petugas gizi
akan mengambil formulir permintaan diet ke kamar bersalin
11. LOGISTIK
Kebutuhan alat medis dan alat tulis di kamar bersalin diperoleh dari logistik dengan cara
petugas kamar bersalin mengisi formulir permintaan barang dan menyerahkan formulir
permintaan ke bagian logistik dan bila barang sudah siap, akan diambil oleh petugas kamar
bersalin Permintaan barang ke logistic disesuai dengan jadwal yang ditentukan.
12. KEAMANAN
Pengaturan pengunjung diluar jam berkunjung, dilakukan koordinasi antara petugas keamanan
dengan bidan kamar bersalin.
13. LAUNDRY
Pendistribusian alat tenun kotor dan bersih dilakukan di bagian laundry. alat tenun kotor akan
dihitung petugas laundry bersama perawat/bidan dan akan dibawa petugas laundry untuk
dicuci. Siang alat tenun bersih akan diserahkan petugas laundry kepada perawat / bidan kamar
bersalin.
14. AMBULANCE
Pasien yang membutuhkan pelayanan ambulance untuk antar jemput, akan meminta ke bagian
penunjang medis kemudian bagian penunjang medis akan menyiapkan fasiltas ambulance.
15. UMUM/TEKNISI
21
Bila ruang kamar bersalin memerlukan service/perbaikan alat, perawat akan membuat formulir
perbaikan/permintaan service ke bagian umum kemudian bagian umum akan menindak lanjuti
permintaan tersebut.

7.2. HUBUNGAN EKSTERNAL


Ruang kamar bersalin berkolaborasi dengan rumah sakit lain dalam hal rujukan pasien
yang memerlukan perawatan tingkat yang lebih tinggi atau lanjut.

22
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Rawat inap berkoordinasi dengan bidang pelayanan dalam pengaturan sumber daya manusia yang
ada di kamar bersalin. Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi personil kamar bersalin sebagai berikut
:
1. Pola ketenagaan dan kualifikasi personil .
Kualifikasi
Uraian jabatan Kebutuhan
Pendidikan Kualifikasi jabatan
Sarjana Keperawatan /
Kepala Instalasi Pelatihan manajemen Bidang
S2 Keperawatan 1 orang
Rawat Inap Keperawatan
(dokter)
- Pelatihan Manajemen
Kebidanan
- Memiliki kemampuan
leadership
- Sehat jasmani dan rohani
- Berkomitmen tinggi
Kepala Ruangan DIII/ S1 Kebidanan terhadap rumah sakit 1 orang
- Mempunyai ijazah sesuai
pendidikan masing –
masing
- Pernah mengikuti pelatihan
kebidanan baik internal
maupun eksternal
Bidan penanggung DIII Kebidanan - Sehat jasmani dan rohani 4 orang
jawab shift - Berkomitmen tinggi
terhadap rumah sakit
- Mempunyai ijazah sesuai
pendidikan masing –
masing
- Pernah mengikuti pelatihan
kebidanan baik internal

23
maupun eksternal
 Sehat jasmani dan rohani
 Berkomitmen tinggi
terhadap rumah sakit
Bidan Pelaksana DIII Kebidanan 9 orang
 Mempunyai ijazah sesuai
pendidikan masing –
masing

2. Dasar perhitungan tenaga bidan di kamar bersalin adalah sebagai berikut


1) Kebutuhan tenaga bidan di kamar bersalin berdasarkan :
a. Jumlah pasien / hari = 2
b. Jumlah jam perawatan / hari = 12
Rumus perhitungan tenaga kebidanan di kamar bersalin menggunakan metode Thailand & philipina
adalah :
Tenaga Rata-rata pasien/hari x jumlah jam perawatan/hari
+ lossday
bidan = 7

Kebutuhan tenaga bidan kamar bersalin adalah


Tenaga 2 x 12
+ lossday
bidan = 7

Tenaga 36 78 x 17
+( )
bidan = 7 286

Tenaga
3,4 + 4,6 = 8
bidan =

Jadi kebutuhan tenaga kebidanan di kamar bersalin adalah sebanyak 8 perawat

24
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi dilakukan pada seluruh karyawan yang masuk ke Rumah Sakit Citra Medika
Depok termasuk tenaga bidan.

Beberapa hal yang tercakup dalam program orientasi dapat mancakup beberapa hal yakni:

1. Orientasi umum

KARY. NARA TIDAK


NO KOMPETENSI LULUS
BARU SUMBER LULUS

1 Menerima pasien baru

2 Menjelaskan Fasilitas yang ada

3 Mendengarkan keluhan pasien

4 Melakukan identifikasi resiko pasien


jatuh

5 Melakukan intervensi pencegahan pasien


jatuh

6 Memfasilitasi pasien untuk beribadah

7 Melakukan Clapping Vibrasi

8 Mendokumentasikan jumlah makanan


yang dihabiskan pasien

9 Memfasilitasi makan pada pasien yang


tidak mampu makan sendiri

10 Memfasilitasi pasien yang dapat makan


sendiri

11 Memberikan nutrisi via Naso Gastric


Tube (NGT)

12 Mencuci tangan

25
13 Melakukan pendokumentasian intake dan
output

14 Menimbang berat badan

15 Mengukur lingkar lengan

16 Mengukur tinggi badan

17 Menolong pasien B.A.K di tempat tidur

18 Menolong pasien B.A.B di tempat tidur

19 Memberi Glycerin Spuit

20 Melakukan Vulva hygiene

21 Memasang dan melepas masker

22 Memasang dan melepas sarung tangan


steril

23 Melakukan pemeriksaan kehamilan

24 Melakukan Penkes gizi pada ibu hamil

25 Melakukan Penkes KB

26 Melakukan perekaman CTG

27 Melakukan pemantauan kemajuan


persalinan

28 Memfasilitasi psaien mencapai rasa


nyaman (hypnobirthing)

29 Mempersiapkan instrument untuk


tindakan persalinan normal

30 Melakukan Penkes tentang perawatan

bayi di rumah

31 Menyiapkan pasien pulang

32

26
33 Mempersiapkan instrument untuk
tindakan persalinan vacum

34 Mempersiapkan instrument untuk


tindakan persalinan forcep

35 Mempersiapkan instrument untuk


tindakan curet

36 Mempersiapkan instrument untuk


tindakan hydrotubasi

37 Mempersiapkan instrument untuk


tindakan pemasangan luminaria stiff

38 Mempersiapkan instrument untuk


tindakan pemasangan induksi folley

39 Mempersiapkan instrument untuk


tindakan papsmear

40 Mempersiapkan instrument untuk


tindakan vaginal swab

41 Mempersiapkan instrument untuk


tindakan pemasangan IUD

42 Mempersiapkan instrument untuk


tindakan pelepasan IUD

43 Mempersiapkan instrument untuk


tindakan pemasangan implant

44 Mempersiapkan instrument untuk


tindakan pelepasan implant

45 Melakukan perawatan bayi baru lahir

46 Melakukan pemeriksaan fisik pada bayi


baru lahir

47 Melakukan identifikasi bayi baru lahir

48 Memandikan bayi

49 Melakukan massage / pijat bayi

50 Melakukan perawatan tali pusat

27
51 Melakukan suction pada bayi

52 Melakukan IMD

53 Melakukan observasi luka operasi

54 Melakukan puerperium

55 Memfasilitasi pasien mandi di tempat


tidur

56 Menyikat gigi pasien

57 Merawat gigi palsu

58 Membersihkan mulut pasien tidak sadar

59 Menyisir rambut pasien

60 Mengganti pakaian pasien

61 Mengganti alat tenun

62 Mengganti alat tenun dengan pasien di


atasnya

63 Mencuci rambut pasien di tempat tidur

64 Memotong kuku pasien

65 Menjaga kebersihan lingkungan pasien

66 Mengatur posisi fowler (1/2 duduk)

67 Mengatur posisi Sym

68 Mengatur posisi trendelenburg

69 Mengatur posisi dorsal recumbent

70 Mengatur psosisi lithotomy

71 Memiringkan pasien

72 Memfasilitasi pasien pindah dari tempat


tidur ke kereta dorong dan sebaliknya

28
73 Memfasilitasi pasien yang pindah sendiri
ke kereta dorong dan sebaliknya

74 Memfasilitasi pasien pindah dari tempat


tidur ke kursi roda

75 Memfasilitasi pasien pindah dari mobil


ke kereta dorong dan sebaliknya

76 Mengukur suhu badan melalui axial

77 Mengukur suhu badan melalui anus

78 Mengukur suhu badan melalui telinga

79 Mengukur suhu badan memakai Infra


Red/Dahi

80 Mengukur tekanan darah

81 Menghitung denyut nadi/denyut jantung

82 Menghitung pernapsan

83 Mendokumentasikan tnda-tanda vital


pada form kurve harian

84 Memberi kompres hangat

85 Memberi buli-buli panas

86 Mengoperasikan incubator

87 Memberikan kompres dingin

88 Memasang condom catheter

89 Merawat pasien yang akan meninggal

90 Merawat pasien yang sudah meninggal

91 Melakukan pendokumentasian dengan


baik dan benar

29
KRITERIA PENILAIAN

SB = Sangat Baik ( sangat memahami regulasi& kebijakan )


B = Baik ( baik memahami regulasi & kebijakan )
K = Kurang ( kurang memahami regulasi & kebijakan )
SK = Sangat Kurang ( sama sekali tidak memahami regulasi& kebijakan )

30
BAB X

RAPAT

A Rapat Rutin

1. Merupakan kegiatan rapat yang dilakukan secara rutin


2. Meliputi rapat bulanan ( laporan bulanan), rapat koordinasi kamar bersalin
3. Kelengkapan rapat : undangan, daftar hadir, notulen rapat
Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap Minggu ke Empat
Jam : 13 s.d selesai
Tempat : Ruang kamar bersalin/ vk
Peserta : Ka. Ruangan kamar bersalin, bidan pj shift, bidan pelaksana.
Materi :
1. Evaluasi kinerja kamar bersalin
2. Evaluasi SDM kamar bersalin
3. Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan pelayanan kamar bersalin
4. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM di kamar bersalin
5. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelayanan kamar bersalin
Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/ rekomendasi/ usulan
kepada pimpinan rapat.

B Rapat insidental

1. Merupakan rapat yang diselenggarakan sewaktu-waktu apabila ada masalah yang perlu segera
dibahas atau diselesaikan
2. Jam, Waktu, Materi dan peserta rapat disesuaikan dengan kebutuhan
3. Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu dibahas dan diselesaikan
segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta : Ka. Ruangan kamar bersalin, bidan pj shift, bidan pelaksana.
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.
31
Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/ rekomendasi/
usulan kepada pimpinan rapat.

32
BAB XI

PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan merupakan dokumentasi kegiatan penyelenggaraan pelayanan di


kamar bersalin Rumah Sakit Citra Medika Depok.

Kegiatan pelaporan dilakukan untuk memberikan data/ informasi yang cepat, tepat dan akurat kepada
pemangku kepentingan sebagai bahan pengambilan keputusan, sesuai denagn kondisi yang terjadi
serta penemuan kebijakan yang relevan. Di dalam pelaksanaannya pelaporan dilakukan secara berkala
dan berjenjang. Laporan berupa laporan harian, laporan bulanan dan laporan tahunan.

1. Laporan Harian
Laporan harian kamar bersalin meliputi laporan jumlah pasien di kamar bersalin
2. Laporan Bulanan
Laporan bulanan terdiri dari laporan intern dan extern.
Laporan intern meliputi :
1) Laporan kinerja mutu pelayanan Rumah Sakit Citra Medika Depok
2) Laporan kinerja mutu pelayanan kamar bersalin
3. Laporan Tahunan
Ruang kamar bersalin membuat laporan tahunan terdiri dari :
1) Laporan kinerja mutu pelayanan Rumah Sakit Citra Medika Depok
2) Laporan kinerja mutu pelayanan kamar bersalin

33
BAB XII

PENUTUP

Peran Rumah Sakit Citra Medika sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, sehingga perlu ditingkatkan kemampuan pelayanan pengelolaan kamar bersalin agar
mampu memberikan pelayanan kesehatanyang komprehensif dan terpadu.

Koordinasi internal dan eksternal Rumah Sakit perlu dilakukan dalam upaya peningkatan kegiatan
pelayanan kamar bersalin Rumah Sakit Citra Medika Depok.

34

Anda mungkin juga menyukai