PENDAHULUAN
1
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
2
Banyak unsur yang berperan dan mendukung berfungsinya
operasional rumah sakit, salah satu unsur utama pendukung tersebut
adalah sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi yang disertai
kesadaran akan penghayatan pengabdian kepada kepentingan pasien serta
administrasi dan manajemen kesehatan yang baik.
Paradigma manajemen kesehatan yang tadinya bersifat sangat
sentralistik sangat berbeda dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dimana Undang-Undang ini
secara praktis mencabut sebagian besar kewenangan eksklusif pemerintah
pusat untuk merumuskan kebijakan kesehatan dan kebijakan sosial
lainnya. Hal ini berarti terbukanya peluang yang sangat besar bagi setiap
daerah untuk mengembangkan kebijakan kesehatan yang lebih mampu
merespon kebutuhan yang khas di wilayahnya.
Kesehatan merupakan kebutuhan yang sangat penting sehingga
tuntutan akan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat sangat
tinggi. Menyikapi hal tersebut RSUD Suradadi berusaha untuk memenuhi
tuntutan hal itu dengan meningkatkan pelayanan kesehatan yang sudah
diberikan selama ini dengan melengkapi sarana dan fasilitas yang ada
sehingga masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang diberikan
3
BAB III
FALSAFAH, VISI, MISI DAN MOTTO RS
A. FALSAFAH
Dengan modal iman dan taqwa kepada ALLAHSWT, bahwa bekerja
adalah ibadah dan keikhlasan, meraih ridhlo ALLAH SWT, tugas adalah
amanah, dan keberhasilan adalah berkah untuk mendapatkan
kebahagiaan di dunia dan di akhirat, oleh karena itu Rumah Sakit
Umum Daerah Suradadi berkeyakinan bahwa :
1. Pelayanan Kesehatan diselenggarakan dengan berlandaskan Etika
dan Profesionalisme;
2. Karyawan yang kompeten, profesional dan berkomitmen tinggi
kepada Rumah Sakit merupakan asset yang sangat berharga;
3. Kepuasan dan kesetiaan pelanggan adalah dasar bagi
kelangsungan Rumah Sakit;
4. Mutu pelayanan Rumah Sakit merupakan pengikat kesetiaan
pelanggan.
5. Kebersamaan adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan
bersama.
B. VISI
Visi RSUD Suradadi Kabupaten Tegal “ Menjadi Rumah Sakit Pilihan
Masyarakat Dengan Layanan Unggulan Traumatik Dan Rehabilitasi
Medik”.
C. MISI
Misi RSUD Suradadi Kabupaten Tegal :
1. Meningkatkan kinerja pelayanan yang berorientasi kepada
pelanggan dan kinerja keuangan yang efisien dan akuntabel.
2. Meningkatkan sarana prasarana dan SDM RS untuk menunjang
layanan unggulan traumatik dan rehabilitasi medik.
3. Menyediakan sarana prasarana dan fasilitas RS untuk mendukung
layanan unggulan berbasis terapi wisata bahari.
D. MOTTO
“Sehat Bersama Kami”
4
BAB IV
VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH, NILAI
PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPEREHENSIF
A. Visi
Terwujudnya pelayanan obstetri dan ginekologi yang
bermutu,aman,efektif efisien sesuai standar ,terjangkau bagi pelanggan
dan menjadi pilihan utama masyarakat.
B. Misi
1. memberikan pelayanan kebidanan dan ginekologi yang
komprehensif dan berkualitas,sesuai standar dan profesional
2. Meningkatkan sarana prasarana dan fasilitas pelayanan kebidanan
untuk mendukug pelayanan
3. Meningkatnya kinerja pelayanan &kesejahteraan
4. Menurunkan morbiditas dan mortalitas Ibu (AKI) dan Bayi (AKB)
5. Menciptakan hubungan yang harmonis antara petugas, pasien dan
keluarga
C. Falsafah
1. Memberikan pelayanan kebidanan dengan memandang pasien
sebagai manusia yang utuh (holistic) yang harus dipenuhi
kebutuhannya baik secara biologis, psIBSlogis, sosial, dan spiritual,
yang diberikan secara komprehensif.
2. Memberikan pelayanan kebidanan dengan memperhatikan aspek
kemanusiaan dan tidak memandang perbedaan suku, kepercayaaan,
status sosial, ekonomi dan agama.
3. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari
systempelayanan kesehatan yang tujuannya dapat tercapai melalui
usaha bersama dari semua anggota tim kesehatan serta
pasien/keluarga.
4. Kehamilan, persalinan dan nifas adalah keadaan yang fisiologis
5. Bidan memandang pasien sebagai mitra yang selalu aktif dalam
pelayanan kesehatan, bukan seorang penerima jasa yang pasif.
6. Kehamilan, persalinan dan nifas adalah keadaan yang fisiologis
7. Bidan bertanggung jawab dan bertanggung gugat serta memiliki
wewenang dalam hal pelaksanaan asuhan kebidanan secara utuh
berdasarkan standar asuhan kebidanan dengan menggunakan
proses asuhan kebidanan tujuh langkah varney untuk memenuhi
kebutuhan kesehatan pasien/keluarga.
8. Peningkatan jenjang pendidikan kebidanan berkelanjutan secara
komprehensif melalui seminar, wokshop, pelatihan dan pendidikan
formal, dalam lingkup pengembangan manajemen ketenagaan demi
usaha meningkatkan mutu pelayanan kesehatan/kebidanan
5
D. Nilai
1. Kebersamaan
a. Menyadari bahwa semua pekerjaan tidak dapat diselesaikan
sendiri sehingga perlu kerjasama Tim
b. Melalui kebersamaan dalam pelayanan dengan mengutamakan
kepuasan pelanggan
2. Profesionalisme
a. Bekerja sesuai degan sistem dan standar prosedur operasional
yang berlaku
b. Bersedia melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab
c. Selalu bekerj dengan memberikan kemampuan terbaiknya
d. Memegang teguh rahasia jabatan
3. Kejujuran
a. Senantiasa menjujung tinggi kejujuran
b. Berani menyatakan kebenaran dan kesalahan berdasarkan data
dan fakta cara bertanggugjawab
c. Transaparan dan akuntabilitas dalam menjalankan sistem
4. Keterbukaan
a. Terbuka dalam mengemukakan dan menerima pendapat secara
bertanggungjawab
b. Saling mengahargai dan menghormati pendapat orang lain
5. Disiplin
a. menegakkan disiplin terhadap diri sendiri dan lingkungan kerja
b. memiliki kesungguhan kerja dalam melaksanakan tugas
c. selalu mematuhi peraturan yang berlaku
6. Ikhlas
a. Melayani dengan sepenuh hati
b. Melayani dengan empati menuju kepuasan pelayanan
7. Kreatif dan inovatif
a. Mampu mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan
b. Memanfaatkan sumber daya secara maksimal untuk mencapai
tujuan.
E. Tujuan
1. Adanya kebijakan dan dukungan Rumah Sakit terhadap PONEK .
2. Menciptkan pelayanan bagi ibu dan bayi agar dapat menjamin
pertumbuhan dan perkembangan yg optimal serta terhindar dari
morbiditas dan mortalitas.
3. Terbentuknya Tim PONEK Rumah Sakit.
4. Tercapainya kemampuan Tim PONEK sesuai standar.
5. Adanya koordinasi dan sinkronisasi antara pengelola dan
penanggungjawab program.
6
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI RS
7
B. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu
Direktur dalam melakukan koordinasi penyiapan bahan penyusunan
perencanaan, penatausahaan urusan keuangan, kepegawaian dan
umum.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Sub Bagian Tata
Usaha mempunyai fungsi :
1. Penelaahan data/informasi sebagai bahan penyusunan rencana
kerja;
2. Pelaksanaan koordinasi penyiapan bahan penyusunan
perencanaan rumah sakit;
3. Penelaahan data/informasi sebagai bahan perumusan kebijakan
umum dan teknis operasional pengelolaan ketatausahaan;
4. Pelaksanaan koordinasi penyiapan bahan perumusan kebijakan
umum dan teknis operasional pengelolaan rumah sakit;
5. Penyiapan data sebagai bahan monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan perencanaan rumah sakit;
6. Pengelolaan urusan umum, keuangan, kepegawaian dan rekam
medik;
7. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksannaan tugas
ketatausahaan.
8
2. Penelaahan data/informasi dan penyiapan bahan perumusan
kebijakan umum dan teknis operasional pelayanan keperawatan
dan asuhan keperawatan.
3. Pelaksanaan pelayanan keperawatan dan asuhan
keperawatatan.
4. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi
keperawatan.
9
STRUKTUR ORGANISASI RSUD SURADADI KABUPATEN TEGAL
10
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI TIM PONEK
A. Struktur Organisasi
1. Secara struktur organisasi, Tim Pelayaan obstetri neonatal
emergensi komperehensif berada dibawah langsung direktur.
Dalam hal yang berkaitan dengan SDM dan Sarana Prasarana IGD
PONEK akan berkoordinasi dengan Ka Sie Pelayanan.
2. Unit IGD PONEK adalah unit pelayanan non struktural yang
dipimpin oleh kepala instalasi yang menyelenggarakan kegiatan
pelayanan Kebidanan dan atau pelayanan penunjang Kebidanan,
pendidikan, pelatihan dan penelitian kesehatan di rumah sakit. :
3. Struktur organisasi Tim PONEK sebagai berikut :
DIREKTUR
dr.Abdul Hofur,M.Kes
KETUA
IBS
dr.Axel Suryadinata,Sp
OG
IRIN
SEKRETARIS
SRIKANDI
RADIOLOGI
11
BAB VII
URAIAN JABATAN
12
b) Mengusulkan rencana kerja, kebutuhan sarana, prasarana,
operasional dan penerimaan instalasi dalm Rencana Bisnis
Anggaran (RBA)
c) Mengusulkan standar pelayanan minimal instalasi.
d) Mengatur penggunaan sarana, prasarana secara efektif, efisien dan
produktif.
e) Memimpin koordinasi dengan unit-unit terkait termasuk satuan
medis fungsional (SMF) dalam pelaksanaan tugas instalasi.
f) Menyusun dan mengusulkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan
dengan pelaksanaan dan kelancaran pelayanan instalasi.
g) Melaksanakan ketentuan disiplin kerja di instalasi.
h) Mengusulkan penilaian kinerja karyawan atau daftar penilaian
dalam (SKP) di lingkup instalasi.
i) Mengusulkan sistem “Reward dan Punishment” terhadap kinerja
karyawan sesuai dengan batas kewenangannya.
6. Tanggung Jawab
a) Dalam melaksanakan tugasnya instalasi bertanggung jawab
kepada Direktur RS secara berjenjang.
b) Menjamin kelancaran operasional dalam pelayanan dan atau
dukungan pelayanan secara efisien, efektif, bermutu dan produktif.
c) Menjamin tercapainya sasaran dan target sesuai dengan program
kerja yang telah ditetapkan.
13
D. KOORDINATOR RUANG BERSALIN & NIFAS (KEPALA RUANG
SRIKANDI)
Hasil kerja : Terselenggaranya semua program PONEK Di ruang
bersalin dan nifas di ruang Srikandi.
Uraian Tugas :
a. Melaksanakan fungsi perencanaan :
1) Menyusun rencana kerja kepala ruangan Srikandi
2) Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan
kebidanan diruang Srikandi.
3) Menyusun rencana kebutuhan tenaga kebidanan dari segi
jumlah maupun kualifikasi untuk ruang Srikandi .
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan :
1) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan di ruang kebidanan.
2) Menyusun jadwal atau daftar dinas tenaga kebidanan.
c. Melaksanakan orientasi kepada pasien atau keluarga
meliputi :
1) Penjelasan tentang peraturan rumah sakit.
2) Tata tertib ruang kebidanan.
3) Fasilitas yang ada dan cara penggunaannya serta kegiatan
rutin sehari-hari.
d. Melaksanakan orientasi kepada tenaga kebidanan baru.
1) Membimbing tenaga kebidanan untuk melaksanakan
asuhan kebidanan.
2) Mengadakan pertemuan berkala/insidentil dengan staf
kebidanan.
3) Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan ketentuan atau
kebijakan rumah sakit.
e. Melaksanakan fungsi pengawasan,pengendalian dan
penilaian:
1) Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan
kebidanan yang telah ditentukan.
2) Melakukan penilaian kinerja tenaga kebidanan yang
berada dibawah tanggung jawabnya.
3) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendaya gunaan
tenaga kebidanan, peralatan dan obat-obatan.
4) Mengawasi dan menilai asuhan kebidanan sesuai standar
yang berlaku secara mandiri.
5) Mengawasi dan menilai siswa/mahasiswa kebidanan
untuk memperoleh pengalaman belajar sesuai dengan
tujuan program bimbingan yang telah ditentukan.
14
2. Mengawasi kegiatan kegiatan diruang Perina
3. Melaksanakan koordinasi dengan tim pelayanan di igd
ponek,ruang bersalin.dan nifas dalam rangka kegiatan operasional.
4. Melakukan evaluasi kegiatan operasional dan mutu pelayanan
perinatologi termasuk pencatatan dan pelaporan
5. Bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan program di
unit perinatologi.
PENANGGUNG JAWAB SHIFT
1. Tugas Pokok
Mengkoordinir sekelompok tenaga Kebidanan dalam
memberikan asuhan kebidanan pada sekelompok pasien melalui
upaya kooperatif, kolaboratif dan secara tehnis administratif
bertanggung jawab kepada kepala ruang.
2. Uraian Tugas
a) Membuat rencana asuhan kebidanan bulanan, mingguan
dan harian bersama kepala ruang.
b) Mengatur jadwal dinas timnya yang dIBSordinasikan
dengan jadwal kepala ruang.
c) Melaksanakan pengkajian, menyusun diagnosa dan
perencanaan tindakan bersama anggota timnya.
d) Melakukan pengarahan kepada bidan pelaksana tentang
pelaksanaan asuhan kebidanan.
e) Melakukan kerjasama dengan tim kebidanan tim lain dan
kolaborasi dengan anggota tim kesehatan lainnya dalam
pelaksanaan asuhan kebidanan secara berkesinambungan.
f) Melakukan evaluasi dan audit internal asuhan kebidanan
yang menjadi tanggung jawab timnya.
g) Melakukan perbaikan pemberian asuhan kebidanan.
h) Menerima laporan dari anggota timnya tentang asuhan
kebidanan yang menjadi tanggung jawab timnya.
i) Membuat laporan pelaksanaan asuhan kebidanan yang
dilakukan timnya kepada kepala ruang baik secara lisan
maupun tulis
15
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
IGD
IRJ Labor
atoriu
m
BPS far
TIM mas
PONE
KKKK
Gizi Radi
ologi
Kama Reka
r m
opera Keu medis
ang
an
16
Tim PONEK bekerjasama dengan bagian Rekam Medik dalam
pendaftaran pasien baik di rawat jalan maupun rawat inap
Setiap pasien rawat inap memerlukan nomor register dan nomor
rekam medik dari bagian pendaftaran rekam medik.
7. Tata Laksana Hubungan kerja dengan Sarpras :
Tim PONEK bekerjasama dengan Sarpras dalam pemeliharaan dan
maintenance alat dengan menggunakan slip perbaikan.
8. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Rajal
Tim PONEK bekerjasama dengan Rajal dalam pelayanan non
kegawatdaruratan baik pada kunjungan yang pertama kali maupun
kunjungan ulang serta rujukan non kegawatdaruratan.
9. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Radiologi
Tim PONEK bekerjasama dengan Radiologi pada kasus kasus
tertentu untuk menunjang diagnosa pemeriksaan dan untuk
kelengkapan diagnostik.
10. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Laundry :
Tim PONEK bekerjasama dengan Laundry untuk kebutuhan linen
pasien sehari hari
11. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Gizi :
Tim PONEK bekerjasama dengan Gizi untuk kebutuhan nutrisi pasien
selama dalam perawatan di rumah sakit
17
BAB IX
POLA KETENAGAAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
18
Jumlah hari dalam 1 tahun = 365 hari
Jumlah hari tidak kerja dalam 1 tahun:
- Jumlah hari minggu = 52 hari
- Jumlah hari libur nasional/hari besar = 14 hari
- Jumlah cuti tahunan = 12 hari
Jumlah hari tidak kerja (non efektif) = 78 hari
Rumus perhitungan tenaga
8x4 = 32= 4,5 = 4 orang + 2 = 6
7 jam/hr 7
2. Kebutuhan tenaga bidan di ruang rawat inap/ nifas (rumus Gillies,
1989)
a. Menentukan terlebih dahulu jam keperawatan yang dibutuhkan
klien perari, yaitu:
- Keperawatan mandiri 6 x 2 jam = 12
- Keperawatan parsial 2 x 3 jam =6
- Keperawatan tak langsung 8 x 1 = 8
- Pendidikan kesehatan 8 x 0,25 = 2
28 jam
Jam keperawatan 28 jam/ 8 = 3,5 = 4 jam/klien/hari
4 jam/klien/hari x 8 klien x 365 hari = 11.680 =
(365 hari - 128 hari)x 7 jam 1659
7 + 2 = 9 orang
Jadi, total tenaga bidan yang dibutuhkan 6 + 9 = 15 orang
3x5 =3,57 atau 2,14 orang /24 jam 2 orang /24 jam
7
Jumlah Shift dalam seminggu : 2x7=14 shift
Bila Jumlah perawat sama setiap hari dengan 6 hari kerja/minggu
dan 7 jam/hari,maka jumlah jam perawat yang dibutuhkan = 14 : 6 =
2,3 atau 2 orang
4. Perhitungan jumlah tenaga perawat berdasarkan Direktorat
pelayanan Keperawatan Dirjen Yan-Med Depkes RI ( 2001) dengan
mempertahankan unit kerja adalah sebagai berikut :
Rata-rata jumlah pasien perhari diruang perinatologi 3 orang pasien
Jumlah jam perawatan perhari = 5 jam
Jumlah hari kerja efektif =286
Hari libur nasional dan cuti besar 128 jam efektif perhari =7 jam
19
Jam efektif perhari = 7 jam
Jadi kebutuhan tenaga perawat berdasarkan rumus :
Tp = Rata-rata jmlh pasien/hr x jumlah jm perawatan perhari + Loss
day
Jam efektif per hari
20
Jadi kebutuhan tenaga perawat di PONEK:
Rata-rata jmlh psien/hr X jmlh perawatan/hr
TP = + Loss day
Jam efektif perhari
21
d) Memiliki Surat Izin Bekerja (SIKB)
e) Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)
f) Memahami tentang Teknologi informasi
3. Sumberdaya pelayanan kesehatan
a) Berkomunikasi dengan tenaga kesehatan dari berbagai profesi
b) Mengetahui kinerja dan jenis tenaga kesehatan serta
pengembangan karirnya
Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :
a) Tes tertulis
Tes tertulis diberikan dalam bentuk essay pilihan ganda yang
mencakup materi pengetahuan umum dan tes kompetensi
sesuai dengan bidang kebidanan.
b) Tes ketrampilan
Tes ketrampilan yang diujikan meliputi kemampuan dalam
pemberihan asuhan kebidanan.
c) Tes kesehatan
Meliputi kesehatan jasmani dan rohani, tidak buta warna dan
tidak pernah mengkonsumsi narkoba.
d) Tes wawancara
9. Pengembangan SDM
Untuk meningkatkan mutu pelayanan di Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif khususnya dan RSUD SURADADI
KAB. TEGAL pada umumnya, diperlukan pembinaan dan pengembangan
kompetensi tenaga. Pengembangan dan pembinaan dilakukan melalui
pendidikan dan pelatihan.
Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah :
1. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas
dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja
2. Menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan obstetri
neonatal emergensi komperehensif :
a. Pendidikan
Karyawan unit rawat inap berdasarkan kompetensi harus
berpendidikan minimal DIII Kebidanan atau D4 Kebidanan,
namun jika karyawan ingin meningkatkan wawasannya ketingkat
pendidikan yang lebih tinggi pihak rumah sakit akan memberikan
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dengan syarat telah
bekerja di RSUD SURADADI KAB. TEGAL minimum 2 tahun dan
nilai prestasi kerja minimal 80.
b. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi karyawan unit
kebidanan dilaksanakan melalui :
1) In House Training yaitu program pelatihan yang
diselenggarakan oleh RSUD SURADADI KAB. TEGAL
2) In job Training yaitu program pelatihan diluar Rumah Sakit
yang diikuti sesuai dengan kebutuhan dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit.
22
BAB X
KEGIATAN ORIENTASI
23
c. Perkenalan dengan pejabat struktural/fungsional di kebidanan.
d. Pelaksanaan program orientasi di bidang kebidanan yang
dijadwalkan mulai dari IRJA, IGD, PONEK, ICU, PERINATOLOGI,
IBS dan IRNA.
e. Setelah pelaksanaan orientasi bidan yang bersangkutan membuat
laporan ke kebidanan
f. Berdarkan evaluasi secara orientasi yang dibuat oleh masing-
masing kepala ruang, maka yang bersangkutan ditempatkan
sesuai kebutuhan serta ketrampilan yang berlaku melalui SK
Direktur.
24
BAB XI
PERTEMUAN RAPAT
25
BAB XII
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Laporan yang disusun Tim Ponek RSUD Suradadi Kab. Tegal dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Laporan Rutin
Laporan rutin adalah laporan yang dikerjakan secara rutin oleh Unit
Kebidanan, Unit IGD PONEK, Unit Perinatologi RSUD Suradadi Kab.
Tegal, dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Laporan Ekstern
Beberapa data yang dikumpulkan diserahkan ke bagian Rekam Medik
antara lain :
1) Laporan Jumlah Pasien Ibu bersalin (spontan, vakum ekstasi,
sungsang, seksio cesaris)
2) Laporan Jumlah Kegiatan Pemeriksaan/tindakan oleh Dokter
3) Laporan Jumlah kunjungan pasien berdasar dianosa .
4) Laporan Jumlah Kematian (karena perdarahan,
eklampsi/preeklampsi, sepsia
5) Laporan Jumlah Rujukan intrenal eksternal
6) Sensus harian pasien
7) Laporan jumlah IMD, PMK, Rawat Gabung.
8) Laporan PMKP
b. Laporan Intern
Laporan intern meliputi :
1) Laporan rawat inap dan penunjang.
2) Laporan morbiditas, mortalitas dan kasus rujuk.
2. Laporan Insidentil
Laporan insidentil adalah laporan mengenai pelayanan Obstetri Neontal
Emergensi Komperehensif RSUD Suradadi Kab. Tegal pada khususnya
yang harus segera dilaporkan karena berkaitan dengan kinerja Rumah
Sakit.
26