Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

PROPOSAL PENDIRIAN APOTEK BARU


“APOTEK MEDIKA”

DisusunOleh :
Kelompok 11
Rikzatus Zahroh 21103040
Sherly Febria A. 21103041
Sherlyn Sefrina E. 21103042
Siti Khosidah 21103043

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERITAS dr. SOEBANDI JEMBER
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya yang telah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal
pendirian Apotek ”MEDIKA”dengan baik dan lancar.
Proposal pendirian Apotek ”MEDIKA” diJl.Magelang Km. 12 Wadas Tridadi Sleman
ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat pendirian apotek baru.
Kami berharap proposal studi kelayakan ini dapat mendukung berdirinya Apotek
”MEDIKA”. Kami menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu kami mengharapkan saran dan masukan dari rekan-rekan sekalian untuk
menyempurnakan proposal ini guna pendirian dan kemajuan apotek ini.
Demikian kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan dan
kerjasamanya dalam pendirian Apotek ”MEDIKA”.

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pendirian Apotek


Salah satu realisasi pembangunan di bidang farmasi oleh pemerintah dan
swasta adalah dengan menyediakan sarana pelayanan kesehatan, salah satunya adalah
apotek. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003,
maka definisi apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur
sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dalam peraturan ini
seorang apoteker bertanggung jawab atas pengelolaan apotek, sehingga pelayanan
obat kepada masyarakat akan lebih terjamin keamanannya, baik kualitas maupun
kuantitasnya.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003, yang
dimaksud dengan apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur
sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Seorang apoteker
bertanggung jawa batas pengelolaan obat di apotek dan melakukan pelayanan obat
kepada masyarakat. Apotek merupakan suatu institusi yang dalam pelaksanaanya
mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan
unit bisnis (profit oriented). Fungsi apotek sebagai unit pelayanan kesehatan dengan
menyediakan obat‐obatan yang dibutuhkan masyarakat. Fungsi apotek sebagai
institusi bisnis adalah dengan mencari keuntungan, namun tetap menjaga
kepentingan sosial juga bukan semata-mata mencari laba yang sebesar-besarnya.
Apotek merupakan tempat pengabdian seorang apoteker yang telah
mengucapkan sumpah jabatan apoteker dimana apoteker dapat mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam memberikan pelayanan
kefarmasian yang berorientasi kepada pasien dalam pengobatan yang rasional.
Sebagai salah satu tenaga kesehatan, seorang apoteker harus mampu menempatkan
profesinya diantaranya yaitu pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,
pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, pelayanan atas resep dokter, pelayanan
informasi obat, serta pengembangan obat.
Dalam mendirikan sebuah apotek, keberadaan apotek sangat penting. Saat ini
jumlah apotek yang berdiri di kecamatan-kecamatan masih terbatas sehingga
masyarakat sulit untuk mendapatkan obat, informasi obat serta pelayanan kesehatan
yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan
didirikannya apotek dapat memperluas akses obat murah dan terjamin kepada
masyarakat serta bertujuan juga untuk menertibkan peredaran obat-obat palsu dan
ilegal, serta memberikan kesempatan kepada apoteker untuk memberikan pelayanan
kefarmasian.
1.2 Visi dan Misi
Visi :
Menjadi pilihan utama masyarakat sekitar apotek dalam pemenuhan kebutuhan
kesehatan melalui penerapan pelayanan kefarmasian yang berkualitas, dan
terpercaya serta menguntungkan bagi konsumen dan karyawan.
Misi :
a. Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya yang
berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.
b. Melaksanakan Pharmaceutical Care secara profesional.
c. Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta senantiasa
melakukan perbaikan.
d. Mengutamakan keselamatan dan kepentingan pasien.
e. Melaksanakan sistem manajemen yang efektif dan efisien.
1.3 Strategi
Strategi pertama yang kami lakukanya itu menggunakan brosur dan
menyebrkannya, memasang iklan, dan spanduk.
Dalam rangka mengembangkan usaha per apotekan ini diperlukan strategi inovasi
khusus, sehingga nantinya diharapkan mampu mempertahankan eksistensi apotek
MEDIKA dan mampu memajukan apotek dengan membuka cabang-cabang baru di
daerah lain. Adapun strategi yang ditempuh antara lain :
1. Menyediakan jasa konseling secara gratis oleh APA yang dilakukan setiap bulan
sekali pada minggu ke 4.
2. Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien. Jika obat yang
dibutuhkan pasien tidak ada maka berusaha mengambil di apotek lain,
diusahakan agar pasien pulang mendapat obat yang diperlukan tanpa copy resep.
3. Monitoring pasien. Monitoring dilakukan terhadap pasien via telepon, terutama
untuk pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakukan untuk mengontrol
keadaan pasien dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap apotek.
4. Fasilitas yang menarik. Ruang tunggu dibuat senyaman mungkin, TV, tempat
duduk yang nyaman, majalah kesehatan, Koran dan tabloid serta tempat parkir
yang luas.
5. Kerja sama dengan praktek dokter dan apotek lain.
6. Menerima pelayanan resep dengan system antar jemput (dengan catatan masih
dalam wilayah sekitar apotek)
7. Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat pasien yang diberikan merupakan
terapi yang rasional dan nyaman bagi pasien.
8. Mengatasi masalah dalam terapi obat dan mencegah timbulnya masalah baru di
masa yang akan datang.
9. Melakukan efisiensi biaya kesehatan masyarakat.
10. Merancang SOP (Standard Operating Procedure) dan standard organisasi kerja.
11. Memberlakukan sistem reward and punishment bagi karyawan apotek.
1.4 Tujuan Pendirian Apotek
1. Menyediakan dan menyalurkan perbekalan farmasi yang bermutu dengan tujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
2. Memberikan informasi tentang kesehatan khususnya tentang obat serta
pengobatan yang benar dan rasional.
3. Sebagai tempat pengabdian profesi apoteker.
4. Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat.
1.5 Aspek-Aspek Apotek
1. Nama dan Alamat Apotek
Apotek yang akan didirikan bernama “MEDIKA” terletak di Jl. Jl.Magelang
Km. 12 Wadas Tri dadi Sleman, lokasi apotek yang strategis dan akan
mendukung keberhasilan apotek dan kaitannya dengan profit.
2. Aspek lokasi
Menurut keputusan Menkes No 278/1981 tentang persyaratan apotek, lokasi
apotek harus mempertimbangkan segi penyebaran dan pemerataan pelayanan
kesehatan, jumlah penduduk, jumlah dokter yang berpraktek, sarana pelayanan
kesehatan, higienisitas lingkungan, dan factor lainnya. Lokasi apotek sangat
menentukan keberhasilan apotek dan erat hubungannya dengan aspek pasar.
Lokasi apotek sebaiknya berada di :
- Daerah yang ramai
- Daerah yang aman
- Daerah yang dekat dengan rumah sakit/klinik
- Daerah yang sekiranya ada beberapa dokter yang berpraktek
- Daerah yang mudah dijangkaui, mudah dicapai oleh masyarakat banyak
dengan kendaraan.
- Daerah yang cukup padat penduduknya dan mampu
a. Denah Lokasi
Terlampir
b. Data-data Pendukung
1) Kepadatan Penduduk
Apotek Medika berada di daerah dengan kepadatan penduduk yang
tinggi karena terletak tepat di pinggir Jalan Magelang. Hal ini
dibuktikan dengan minimnya lahan kosong. Selain itu, banyak
kompleks perumahan di sekitarnya.
2) Tingkat Sosial dan Ekonomi
Tingkat pendidikan masyarakat relative tinggi mengingat letak Apotek
Medika yang berada di lingkungan sekolah SMU N 4 Yogyakarta.
Dengan demikian tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan cukup baik. Keadaan ekonomi secara umum relative baik.

3) Pelayanan Kesehatan Lain


Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yaitu terdapat RSI
Majapahit, Praktek dokter umum, praktek dokter gigi, mantri, bidan,
Puskesmas.
4) Jumlah Pesaing
Jumlah Apotek ada 2 jaraknya ± 6 km. Dengan melihat lokasi yang
strategis maka diharapkan apotek dapat berkembang degan cepat.
5) Situasi dan Kondisi Apotek
Lingkungan Apotek “Medika” relatif ramai karena berada di daerah
perumahan penduduk. Serta mudah dijangkau karena terletak di jalur
ramai yang biasa dilewati masyarakat untuk berangkat bekerja maupun
mengantar anaknya sekolah dan memiliki area parkir luas.
BAB II
PERENCANAAN PENDIRIAN APOTEK

2.1 Studi Kelayakan


1. Place
a) Letaknya strategis Apotek Medika ini berada di Jl.Magelang Km. 12 Wadas
Tridadi Sleman. Letak yang strategis ini kami manfaatkan untuk mencapai
tujuan usaha yang maksimal.
b) Kepadatan PendudukApotek Medika berada di daerah dengan kepadatan
penduduk yang lumayan tinggi, dekat dengan perumahan warga, sekolah,
Teminal, Universitas, dan Pasar.
c) Tingkat sosial dan ekonomi Apotek Medika berada di lingkungan yang
tingkat pendidikan masyarakatnya sedang, mengingat penduduknya
sebagian besar petani, pegawai, siswa, mahasiswa dan wiraswasta.
Tingkat kesadaran akan kesehatan masyarakat sedang. Tingkat ekonomi dan
konsumsi penduduk secara umum cenderung menengah kebawah.
d) Pelayanan kesehatan lain Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek
yaitu terdapat RSI Majapahit, Praktek dokter umum, praktek dokter gigi,
mantri, bidan, Puskesmas.
e) Pesaing Jumlah Apotek ada 2 jaraknya ± 5 km. Dengan melihat lokasi
yang strategis maka diharapkan apotek dapat berkembang dengan cepat.
f) Situasi dan Kondisi Apotek Lingkungan Apotek “Medika” diharapkan ramai
karena berada di daerah perumahan penduduk. Serta mudah dijangkau
karena terletak di jalur ramai yang biasa dilewati masyarakat untuk
berangkat bekerja maupun mengantar anaknya sekolah dan memiliki area
parker luas
2. Produk
Untuk memenuhi persyaratan pendirian Apotek kami menyediakan Obat Wajib
Apotek (baik obat paten maupun generik), obat resep dan obat bebas, bebas
terbatas. Produk yang kami sediakan meliputi semua bentuk produk sehingga
dapat mencakup seluruh aspek masyarakat mulai dari balita sampai lansia :
a. bentuk padat : Tablet, kaplet, pil, kapsul.
b. bentuk semi padat :Salep, pasta, cream, jell, suppositoria.
c. bentuk cair :Solutio, suspense, emulsi, injeksi, tetes (Hidung, Mata, Telinga)
d. bentuk aerosol / spray :Semprot hidung, seprot mulut
3. Promosi
Dalam rangka mengembangkan usaha bidang farmasian ini diperlukan strategi
inovasi khusus, sehingga nantinya diharapkan mampu mempertahankan eksistensi
apotek “Medika” dan mampu memajukan apotek dengan membuka cabang-
cabang baru di daerah lain. Adapun strategi yang ditempuh antara lain :
a. Penetapan harga yang kompetitif dibandingkan dengan apotek yang ada di
sekitar.
b. Kerja sama dengan dokter praktek dalam pelayanan kesehatan guna
meningkatkan keberhasilan terapi yang rasional (Rencana setelah 1 tahun
apotek berdiri)
c. Sosialisasi ke warga di sekitar apotek melalui penyebaran brosur atau leaflet
kesehatan dan memberikan edukasi kemasyarakat langsung tentang obat dan
peran apoteker setiap satu minggu sekali di bulan awal apotek didirikan dan 1
bulan sekali di bulan-bulan berikutnya.
d. Menyediakan jasa konseling (KIE) secara gratis oleh APA disediakan
ruangan yang represent tatif dilengkapi buku-buku dan peralatan penunjang
e. Monitoring pasien. Monitoring dilakukan terhadap pasien via telepon,
terutama untuk pasien dengan penyakit kronis. Hal ini dilakukan untuk
mengontrol keadaan pasien dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap
apotek kami.
f. Memperbanyak produk yang ditawarkan dengan menyesuaikan pola
kebutuhan pasien.
4. Personal
Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan Human Capital yang
memiliki komunikasi efektif dan elegan dalam menangani setiap kegiatan baik
yang berhubungan dengan administrative maupun pelayanan di Apotek sehingga
visi dan misi Apotek dapat terlaksana. Apotek “Medika” merekrut 6 karyawan
dengan susunan sebagai berikut:
1. Apoteker Pengelola Apotek : 1 orang
2. Apoteker Pendamping : 1 orang
3. Asisten Apoteker : 3 orang
4. Administrasi umum : 1 orang
Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah:
1. Jam kerja : 07.00-21.30, dibagi menjadi 2 shift yaitu jam 07.00-14.00 dan
jam 14.00-21.30 (Hari minggu dan hari besar keagamaan libur). Shift 1 :
APA+ AA + Administrasi (1 orang) masuk mulai 07.00-14.00 dan Shift 2 :
Aping + AA ( 2 orang) jam 14.00-21.30.
2. Dana yang tersedia (bagianaspek modal dan biayadari PSA).
3. Sumber daya manusia merupakan asset terbesar apotek itu sendiri, oleh
karena itu SDM di Apotek “Medika” haruslah orang-orang yang
memiliki kelebihan yang tidak dapat ditiru oleh apotek lain yang
mampu menciptakan keunggulan yang kompetitif sehingga akan
menciptakan kepuasan customer dan meningkatnya profit apotek.
5. Price
Apotek “Medika” adalah apotek yang berkonsep pharmaceuticalcare
mengedepankan praktek farmasi terkini peduli pada kesehatan pasien,
menghormati pilihan pasien, mengutamakan kepuasaan pelanggan dalam
pelayanan kefarmasian dan menyediakan berbagai macam pilihan obat baik
generic maupun paten dengan harga yang sebanding dengan pelayanan namun
masih sesuai harga di pasaran.
6. Proses
Apotek kami bukasehari 14 jam mulai jam 07.00‐21.30, dibagi menjadi 2
shift, yaitu jam 07.00‐14.00 dan jam 14.00‐21.30 (hari minggu dan hari libur
tutup). Semua petugas selama pelayanan memakai seragam biru, kecuali
apoteker memakai jas praktek putih dan Setiap jam buka apoteker selalu ada di
apotek memberikan konseling baik langsung maupun melalui telpon, berusaha
memberikan pelayanan kefarmasian yang terbaik dan bagi pasien yang
membutuhkan konsultasi tersedia ruang anter sendiri dilengkapi berbagai alat
pendukung
2.2 Analisis SWOT
a) Strength (Kekuatan)
1) Jarak apotek Medika lebih dekat dengan Puskesmas Tegal Rejo jika
dibandingkan apotek-apotek pesaing dan mudah dijangkau dari
segala arah.
2) Pelayanan yang diberikan : Delivery service, konseling, praktek
dokter.
3) Modal yang besar sehingga obat relatif lengkap.
4) Apoteker selalu stand by di apotek untuk memberikan pelayanan dan
konsultasi seputar obat.
5) Apotek Sumber Waras melakukan diversifikasi dengan membuka
toko alat tulis.
6) Jarak apotek Sumber Waras yang dekat dengan SMU 4 Yogyakarta
sehingga banyak siswa yang membutuhkan alat tulis.
7) Jalan di depan apotek merupakan jalur alternatif menuju beberapa
sekolah.
b) Weakness (Kelemahan)
1) Karena apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat, dan belum
mempunyai langganan yang loyal.
2) Pelayanan agak lama karena apoteker masih baru.
c) Opportunities (Kesempatan)
1) Menerapkan “No Pharmacist No Service”
2) Diversifikasi : Delivery service, praktek dokter, penjualan komoditi
lain seperti alat tulis, dan konsultasi kosmetika, nutrasetika.
3) Jumlah dokter yang membuka praktek di sekitar lokasi apotek cukup
banyak sehingga diharapkan jumlah pasien yang datang ke apotek
juga banyak.
d) Threats (Ancaman)
1) Rumah Sakit sangat gencar menerapkan sistem untuk mencegah
keluarnya resep.
2) Daya beli masyarakat menurun.
3) Masyarakat lebih memilih pengobatan-pengobatan alternatif non
medis yang lebih terjangkau.
2.3 Sarana dan Prasarana
Apotek dilengkapi dengan sarana dan pra sarana yang mendukung operasinal apotek:
1. Bangunan
a. Luas bangunan apotek yaitu 15 X 10 m2.
b. Bangunan Apotek terdiri dari : ruang pelayanan, ruang tunggu, ruang
peracikan yang dilengkapi dengan tempat pencucian alat-alat, ruang
penyimpanan obat, ruang kerja apoteker, gudang, tempat administrasi,
kamar mandi, toilet dan tempat parkir.
2. Prasarana
Kelengkapan bangunan apotek :
a. Sumber air/wastafel
b. Sumber penerangan dan komunikasi
c. Ventilasi/AC, kipas angin
d. Tempat sampah
e. Papan nama dan jam praktek apoteker (di depan apotek), Papan nama APA
f. Billboard/papan nama apotek
2.4 Perbekalan Farmasi
1. Perlengkapan
a. Alat Pembuatan, Pengolahan dan Peracikan
- Gelas ukur
- Labu Erlenmeyer
- Beker glass
- Corong
- Batang pengaduk
- Timbangan dan anak timbangan (gram/milligram)
- Mortir (bercucuk dan tidak bercucuk) dan stamper
- Termometer
- Spatellogam/tanduk, plastic atau porselen
- Literan plastik 1 dan 2 liter
- Penangas air
- Kompor atau alat pemanas yang sesuai
- Panci
- Rak tempatpengeringanalat
- Sumber air
b. Alat Perbekalan Farmasi
- Botol berbagai ukuran
- Pot plastic berbagai ukuran
- Lemari dan rak untuk penyimpanan obat
- Lemari untuk penyimpanan racun, narkotika, psikotropika, dan bahan/obat
yang berbahaya lainnya
- Lemari pendingin
c. Wadah Pengemas dan Pembungkus
- Etiket
- Wadah pengemas dan pembungkus untuk penyerahan obat (tas plastik)
- Stapler
d. Alat Administrasi
- Blanko pesanan obat
- Blanko kartu stock obat
- Blanko salinan resep
- Blanko faktur dan blanko nota penjualan
- Buku defecta
- Buku ED
- Buku OWA
- Buku Farmakope
- Buku ISO atau MIMS
- Buku pembelian
- Buku penerimaan
- Buku pengiriman
- Buku pembukuan keuangan
- Buku pencatatan narkotika
- Buku pesanan narkotika
- Buku pesanan obat narkotika
- Form laporanobatnarkotika
- Buku pencatatan penyerahan racun
- Kwitansi
- Buku resep jika dokter akan beli obat
- Alat-alat tulis dan kertas
e. Perlengkapan lainnya
- Alat pemadam kebakaran
- Papan nama dari papan/seng/bahan lain yang bagian muka apotek (minimal
60 cm x 40 cm dengan tinggi huruf 5 cm dan tebal 5 mm) dan harus
memuat nama apotek, nama APA, nomor SIA, alamat apotek dan no.
telepon.
2. Perbekalan Farmasi
a. Obat keras (Obat dengan Resep dan OWA)
b. Obat bebas (OTC) dan bebas terbatas
c. Alat Kesehatan
Masker, termometer, perban, sarung tangan, alat kesehatan, perbekalan rumah
sakit.
d. Bahan baku
e. Makanan dan minuman ringan
f. Perlengkapa nbayi
2.5 Aspek Pasar dan Pemasaran
1. Potensi pasar
Letak/lokasi apotek strategis dan mudah dijangkau karena dekat
pemukiman Komplek perumahan (Puri Asri, Puri Kencana Indah, Puri Kencana,
Residace Asri), komplek pendidikan (SMU Negeri 4Yogyakarta) serta Rumah
Sakit Sido Waras, Pukesmas Gayaman, Terminal Sleman sehingga menjadi
sumber pelanggan apotek yang potensial.
Perkiraan konsumen:
a. Resep
b. Konsumen yang membeli OTC dan komoditi lain.
2. Market Share
a. Jumlah pesaing terdekat di sekitar apotek “Eco Medika” : 2 apotek yang
berjarak ± 5 km.
b. Jumlah perkiraan pasien di sekitar apotek “Eco Medika” setiap hari
sebanyak 7 pembelian resep, 50 pembelian OWA dan 150 obat bebas
2.6 Tenaga Kerja
Struktur Organisasi

APA Apoteker Pendamping

Asisten Apoteker Kasir/Akuntan

Kurir
Keamanan dan cleaning service
Penjaga toko
BAB III
ANALISA KEUANGAN

3.1 Rancangan Biaya


1. Permodalan
a. Modal awal
Rp. 250.000.000
b. Alokasi modal
a) Bangunan
Sewa gedung 5 tahun @Rp. 5.000.000 → Rp.25.000.000
b) Perlengkapan apotek
1. Alat pembuatan, pengolahan, dan peracikan → Rp.
3.510.000
 Gelas ukur 50 ml Rp. 60.000
 Gelas ukue 100 ml Rp. 75.000
 Mortir diameter 8 cm dan stamper Rp. 60.000
 Spatel Rp. 15.000
 Batang pengaduk Rp. 5000
 Timbangan Rp. 2.000.000
2. Wadah pembungkus dan pengemas Rp. 200.000
3. Alat administrasi Rp. 500.000
4. Perlengkapan buku pedoman Rp. 600.000
c) Perlengkapan penunjang Rp. 11.860.000
1. Etalase Rp. 3.500.000
2. Meja penyerahan dan kasir Rp. 600.000
3. Meja racik Rp. 600.000
4. Kursi Rp. 300.000
5. Lemari narkotika Rp. 500.000
6. Lemari es Rp. 2.000.000
7. Dispenser + galon air Rp. 400.000
8. Lampu Rp. 200.000
9. Computer + printer 1 set Rp. 3.000.000
10. Kipas angin Rp. 300.000
11. Timbangan badan Rp. 60.000
12. Alat pemadam kebakaran Rp. 400.000
d) Perizinan Rp.3.000.000
e) Pembelian obat Rp. 100.000.000
Rp. 143.370.000
f) Cadangan modal Rp. 106.630.000
Total Rp. 250.000.000
c. Perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 1
1. Biaya Operasional Rp. 48.000.000
1) APA Rp. 1.800.000/bln = Rp. 21.600.000
2) Apt pendamping Rp. 1.400.000/bln = Rp. 16.800.00
3) AA Rp. 800.000/bln = Rp. 9.600.000
2. Biaya lain-lain Rp. 8.600.000
1) Sewa bangunan/thn = Rp.5.000.000
2) Listrik Rp.150.000/bln = Rp. 1.800.000/thn
3) Air Rp. 100.000/bln = Rp.1.200.000/thn
4) Telepon Rp. 50.000/bln = Rp.600.000/thn

Biaya Tetap (Fix Cost)


Biaya Tetap = Rp. 56.600.000/tahun
THR = Rp. 4.800.000/tahun
Total = 61.400.000
2. Proyeksi Pendapatan tahun 1
Pada tahun ke-1 diproyeksikan resep yang masuk 7 lembar/hari dengan
perkiraan harga rata-rata Rp.50.000/lembar

Anda mungkin juga menyukai