Oleh :
CHRISTINA MEDIANA
2015
LEMBAR PENGESAHAN
CHRISTINA MEDIANA
Kepala Sekolah
Pembimbing
KATA PENGANTAR
Penulisan laporan praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan hasil
kerja praktik di Laboratorium Rumah Sakit Dik Pusdikkes Jakarta
Timur. Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk mengikuti uji
kompetensi di Sekolah Menengah Analis Kesehatan Tunas Harapan.
Laporan ini yang berjudul Pemeriksaan Laboratorium di Rumah
Sakit Dik Pusdikkes yang secara garis besar tersusun atas : Bab 1
pendahuluan , Bab 2 Tinjauan institusi, Bab 3 Tinjauan Pustaka , Bab 4
Bahan dan metode analisi),Bab 5 Hasil dan pembahasan, Bab 6
kesimpulan dan saran
Puji serta syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan karunianya kami dapat melaksanakan praktik
kerja lapangan dan pembuatan laporan dengan baik sehingga dapat di
selesaikan pada waktunya, selanjutnya dengan tulus kami mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat kesehatan
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik
Kerja Lapangan.
2. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa dan dukungan
kepada kami.
3. Bapak H.Endang Sukirman , M.pd . Selaku kepala sekolah Smk
Analis Kesehatan Tunas Harapan.
4. Ibu Kristin Pujiati Spd selaku pembimbing lapangan, yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan selama Praktik Kerja
Lapangan.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul....i
Lembar Pengesahan................................................................................ii
Kata Pengantar.......................................................................................iii
Daftar Isi................................................................................................. v
Bab I Pendahuluan
1.1
Latar Belakang................................................................... 1
1.2.1
1.2.2
2.2
Pemrakarsa..........................................................................5
2.3
2.4
Hematologi.........................................................................9
3.1
Hematologi Rutin................................................................9
3.2
Hematologi Lengkap...........................................................13
3.3
Hemostasis.........................................................................14
3.4
Urinalisa............................................................................14
3.5
Kimia Darah......................................................................16
3.6
Faeces Rutin......................................................................18
3.7
Imunoserologi...................................................................19
3.8
Mikrobiologi......................................................................19
3.9
Elektrolit............................................................................19
Hematologi.......................................................................21
4.2
Hemostatis........................................................................38
4.3
Urinalisa............................................................................43
4.4
Kimia Darah......................................................................58
4.5
Parasitologi.................................................................... ..65
4.6
Imunoserologi....................................................................67
4.7
Mikrobiologi......................................................................70
Hematologi .................................................................... 73
5.2
Kimia Darah....................................................................79
5.3
Serologi............................................................................81
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Sekolah Menengah Analis Kesehatan Tunas Harapan merupakan unit
pendidikan dibawah lingkungan yayasan pendidikan putera yang menyiapkan
tenaga kerja tingkat menengah yang produktif, terampil,dan mandiri untuk
mengisi tenaga kerja di bidang analis kesehatan dalam upaya mempercepat
dan memperkokoh pertumbuhan ekonomi dalam rangka pembangunan
nasional. Untuk mencapai hal itu, perlu ada kemitraan antara sekolah dengan
dunia kesehatan, dengan cara turut membantu kekurangan sekolah melalui
praktik kerja lapangan (PKL).
Praktik kerja lapangan dilaksanakan berdasarkan kurikulum sekolah
menengah kejuruan Analis Kesehatan Tunas Harapan yang di laksanakan
pada kelas 12 semester ke 1.
Adapun kegiatan ini dapat dilakukan di berbagai perusahaan dari instansi baik
pemerintah maupun swasta atas keinginan dan persetujuan dari siswa-siswi
dan institusi yang bersangkutan .
Rumah Sakit Dik Pusdikkes Kramat Jati sebagai suatu unit kesehatan dapat
dijadikan sebagai lokasi kegiatan Praktek Kerja Lapangan siswa siswi
kesehatan karena pada instansi tersebut terdapat berbagai hal yang
berhubungan dengan kesehatan teruma berinteraksi banyak dengan pasien.
Di dalam kegiatan ini siswa siswi diberi kesempatan untuk menambah ilmu
pengetahuan dan pengalaman dari pengajar dari dalam lingkungan Rs. Dik
Pusdikkes Kramat jati.
Berikut ini adalah Laporan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang
dilakukan di Laboratorium kesehatan yang terdapat di Rs. Dik Pusdikkes
Kramat Jati selama 1 bulan.
1.2.1
siswa agar memperoleh hasil yang efesien,efektif dan optimal dalam memperoleh ,
mengolah , menganalisa data atau informasi serta menginterprestasikan hasilnya pada
saat intervensi kepada klien atau penderita.
Tujuan Khusus
A. Memberikan pengalaman belajar dan keterampilan kepada siswa dalam
merencanakan,
mempersiapkan
pengambilan
sampel/spesimen
dan
mengadakan pemeriksaan.
B. Meningkatkan motivasi siswa tentang manfaat pemeriksaan laboratorium.
C. Melatih pengembangan kerjasama dengan tenaga kesehatan.
D. Melatih dan mengembangkan sikap dan keterampilan siswa dalam pemberian
pelayanan kesehatan khususnya pelayanan laboratorium.
1.2.2
BAB II
TINJAUAN INSTITUSI
2.1
pengembangan
umum,
pendidikan
pengembangan
spesialisasi,
pendidikan peralihan dan pendidikan pendidikan lain yang di tentukan oleh satuan
atas serta melaksanakan penelitian, pengembangan pendidikan dan pengajaran
kesehatan.
Sejarah terbentuknya cikal bakal Pusdikkes Kodiklat TNI AD secara de vacto bisa
dikatakan dimulai pada pertengahan tahun 1951, melalui pendidikan calon Intruktur
Kesehatan Lapangan/ Militer yang diambil dari DKT Teritorial. Dalam kurun waktu
tahun 1951 sampai dengan sekarang Pusdikkes Kodiklat TNI AD telah tumbuh dan
berkembang sejalan dengan situasi dan kondisi TNI AD saat itu. Walaupun telah
terjadi beberapa kali perubahan status organisasi, mulai dari terbentuknya sampai
saat ini, Pusdikkes Kodiklat TNI AD tetap dapat melaksanakan tugas pokoknya
dengan baik.
2.2.
PEMRAKARSA
Pendidikan dan Latihan secara Intensif dan terpusat ditangani dan dibina dengan baik
demi pembangunan Djawatan Kesehatan Tentara. Dalam rangka pembangunan
personel/ tenaga DKT AD selain dibukanya kesempatan bagi para ex mahasiswa
Ika Dai Gakku, maka Pimpinan Kesehatan Tentara segera merencanakan Pendidkan
dan Latihan sesuai dengan kebutuhan Organisasi Militer modern. Maka Pendidikan
Kesehatan Lapangan segera ditangani secara :
A. SentraI ( dibawah koordinasi Pusat ).
B. Lebih teratur dan di programkan.
C. Sistematis dan terarah.
D. Seragam dan bertingkat ( TA, BA, PA ).
E. Dengan memperoleh tenaga tenaga pengajar, sarana dan fasilitaspendidikan
( termasuk biaya ) yang semakin meningkat dan diprogramkan pula.
Guna terus meningkatkan dan memperluas kegiatan dibidang pendidikan Keslap,
pendidikan/ latihan bagi para pelatihpun mendapat perhatian dan bimbingan secara
kusus, sehingga pada tanggal 15 Januari 1953 keluarlah surat keputusan KASAD
Nomor : 5/KASAD/KPTS/53 tentang adanya sekolah pelatih Kesehatan. Kemudian
untuk menegakan kewibawaan instruktur instruktur dan guru guru pada sekolah
25
Maret
1953
keluarlah
surat
keputusan
KASAD
Nomor
48/KASAD/KPTS/53 tentang lencana untuk instruktur dan guru pada sekolah militer
di lingkungan DKT AD
2.3.
ANGKATAN DARAT
2.3.1
Visi
Menjadi nara sumber untuk Kesehatan Lapangan di jajaran TNI Angkatan Darat/TNI
serta menjadi wadah pembentukan Prajurit Kesehatan TNI Angkatan Darat yang
profesional dan disiplin.
2.3.2 Misi
A. Menumbuhkan jiwa korsa, kejuangan, kebanggaan, dan kesadaran sebagai
Prajurit Kesehatan.
B. Memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan
kebutuhan lapangan penugasan.
C. Menjadikan Prajurit Kesehatan yang mampu bertugas di segala situasi dan
kondisi.
D. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengembangan yang
bermutu.
KOMITE PATIENT
KAUR YANMED
KOMITE MEDIK
KAUR DIKLAT
* SUB RIKKES /
MCU
KABINAT
YANKESMASUM
KAUR MINKU (BENDAHARA)
* SUB SDM
* SUB
KEUANGAN &
* SUB PENYUSUSNAN ANGGARAN
AKUNTASI
& PROGRAM* SUB
* SUB PENDIDIKAN
MARKETING
* SUB UR OJT / PKL
PAUR
BATITUUD
SMF
KA UNIT GADAR
KA RUANG UGD
* KA RUANG MELATI
* KA RUANG MAWAR
KATIM KESLAP
* KA RUANG DAHLIA
* KA KAMAR
BEDAH
* KA TIND MINOR
* KA RADIOLOGI
* KA RUANG SERUNI
* KA APOTEK
* KA RUANG
BOUGENVILLE
* KA ANESTHESI
* KA RUANG ANGGEREK
GEDE SANJAYA
HEMATOLO
GI
KIMIA
DARAH
SEROLOGI
/
IMUNOLOG
PARASITOLO
GI
KIMIA
BAKTERIOLO
GI
ASTY
FERMASWA
TI
FERRY
BUDIARTI
ENDAH
PUSPITASA
RI
SRI WORO
BUDI
HARTANI
YULI
WAHYUNINGS
IH
ASTY
FERMASWA
TI
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.0
HEMATOLOGI
Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah, sel-sel darah
meliputi pembentukan, fungsi, morfologinya baik fisiologis maupun patologis, organ
pembentuk darah dan penyakitnya.
Hematologi berasal dari kata Yunani (haima) yang berarti "darah" dan
(logos) yang berarti "ilmu". Jadi secara singkat hematologi artinya ilmu darah.
3.1
HEMATOLOGI RUTIN
3.1.1
HEMOGLOBIN
Didalam Tubuh kita ini ada darah yang paling utama, Jumlahnya sangat banyak. Kita
tidak bisa menghitung manual (5 juta sel/cc buat laki-laki dewasa, 4 juta sel/cc buat
perempuan dewasa). Inilah Bentuk Eritrosit, ingat!!! Eritrosit Tidak Berinti, dan
warna merah itu disebabkan adanya Hemoglobin (Hb) yang memiliki unsur Zat besi.
Berarti Eritrosit itu mempunyai bagian yaitu Hemoglobin. Kita tau yang namanya
Anemia? itu berarti dia kekurangan Hb atau Hemoglobin. Hemoglobin ini Fungsinya
sebagai Pengikat Oksigen.
Hemoglobin itu kaitannya dengan Pengikat Oksigen dan Memberikan warna darah
menjadi merah.
Kemudian dari mana darah ini di produksi? di bagian Sumsum tulang belakang.
Eritrosit itu hanya berumur sekitar 120 hari. Sel yang sudah tua itu dihancurkan di
Hati, Kemudian Hemoglobin tadi dirombak, kemudian di jadikan pigmen Bilirubin.
3.1.2
HEMATOKRIT
10
TROMBOSIT
Trombosit atau keping darah. Yang paling mudah diingat kalo trobosit kaitannya
dengan Proses Pembekuan Darah/ Proses Penyembuhan Luka. Jumlah sel Trombosit
Sekitar 200 rb - 500 rb sel/cc.
11
3.1.4
LEUKOSIT
Leukosit, atau yang kita kenal sebagai Sel darah Putih. Sel darah Putih ini jumlahnya
sekitar 6 ribu sampai 9 ribu sel/cc. Sel darah ini merupakan yang berjasa untuk
melawan zat asing yang masuk kedalam Tubuh. Jadi Fungsi darah itu sebagai Prajurit
tubuh kita. Tapi Jumlahnya tergantung sengan zat asing yang masuk ke dalam tubuh
kita. Kata yang paling pas adalah sebagai Antibodi. Cara untuk membasmi bibit
penyakit/benda asing tersebut dengan cara Fagosit (pemakan).
1. Eosinofil --- mengandung Granula Berwarna Merah (eosin) disebut juga Asidofil.
berperan dalam reaksi alergi.
12
2. Basofil --- mengandung Granula Berwarna Biru (basa). berperan dalam reaksi
inflamasi. atau peradangan.
3. Netrofil --- Netrofil Batangan berperan sebagai membunuh Antigen dan memory
antigen biar lebih mudah saya berikan contoh, kalian pernah sakit Cacar air?
Biasanya yang sudah pernah terkena cacar air, sudah tidak pernah terkena cacar air
lagi. Itu disebabkan Netrofil tadi memiliki memory tentang penyakit cacar air,
sehingga jika penyakit cacar datang lagi ketubuh manusia, maka Netrofil sudah tau
cara membasmi dengan tepat sehingga Orang tersebut tidak terjangkit cacar air
kembali., Netrofil Segmen, atau bisa disebut PMN (Poly Morpho Nuclear). berperan
dalam fagositosis.
HEMATOLOGI LENGKAP
3.2.1
ERITROSIT
Eritrosit disebut juga sebagai sel darah merah. Warna merah pada eritrosit disebabkan
oleh adanya hemoglobin. Hemoglobin tersusun dari senyawa besi hemin dan suatu
jenis protein, yaitu globin. Peranan utama eritrosit adalah sebagai pengangkut
oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Peranan lain eritrosit adalah menjaga keseimbangan asam-basa cairan darah dan juga
mengangkut O2 di dalam tubuh. Setiap molekul hemoglobin (Hb) mengandung 4
atom besi dan setiap atom besi dapat mengangkut 1 molekul oksigen (O2). Molekulmolekul oksigen tersebut diangkut oleh Hb dalam bentuk oksihemoglobin.
Jumlah eritrosit pada seorang pria dewasa 5.400.000 sel per mm3 dan pada seorang
wanita dewasa 4.800.000 sel per mm3. Diameter sel-sel ini sekitar 7 mikron
13
HEMOSTASIS
3.3.1
Bleeding Time adalah waktu lamanya berdarah atau waktu yang diperlukan untuk
berhentinya darah mengalir.
Tujuan pemeriksaan : untuk mengetahui waktu yang terukur sejak timbulnya sampai
berhentinya perdarahan.
3.3.2
Clotting Time atau masa pembekuan memiliki tujuan untuk menentukan waktu yang
diperlukan darah untuk membeku.
Tujuan pemeriksaan : untuk mengetahui waktu yang diperlukan darah untuk
membeku .
14
3.4
URINALISA
3.4.1
PH
Derajat keasaman air seni. PH dikatakan asam (acid) bila nilai PH dibawah
normal,dan PH dikatakan basa (alkali) bila nilai PH diatas normal.
3.4.2
Dipengaruhi oleh tingkat keenceran air seni. Pada orang normal,berat jenis urine
adalah
1.015-1.025.
seberapa
banyak
anda
minum
atau
berkemih
akan
KETON
PROTEIN
REDUKSI
UROBILINOGEN
Pigmen alami dalam urine yang menghasilkan warna kuning. Ketika urine kental,
urobilin dapat membuat tampilan warna oranye kemerahan yang intensitasnya
15
SEDIMEN
Pemeriksaan mikroskopik yang berguna untuk mengetahui kelainan pada ginjal dan
saluran kemih serta berat ringannya penyakit.
Tujuan pemeriksaan : untuk mengetahui ada tidaknya unsur sedimen dalam sampel
urin.
3.5
KIMIA DARAH
3.5.1
GLUKOSA SEWAKTU
Pemeriksaan gula darah yang dilakukan setiap waktu sepanjang hari tanpa
memperhatikan makanan terakhir yang dimakan dalam kondisi tubuh orang tersebut.
Tujuan pemeriksaan : untuk mengetahui kadar gula darah pada tubuh seseorang.
3.5.2
GLUKOSA PUASA
Pengukuran tingkat glukosa darah seseorang setelah orang tersebut puasa selama 812jam.
Tujuan pemeriksaan : untuk mengetahui kadar gula darah pada tubuh seseorang
selama berpuasa.
3.5.3
GLUKOSA 2 JAM PP
PROTEIN TOTAL
16
ALBUMIN
Protein yang disintesis oleh hati dan juga terdapat didalam aliran darah.
Tujuan pemeriksaan : untuk mengetahui kadar albumin dalam serum penderita
3.5.6
BILIRUBIN
SGOT
SGPT
UREUM
Ureum adalah produk degradasu akhir, protein asam amino dan deaminasi amonia
yang terbentuk dalam proses ini di metabolisme menjadi ureum dihati. Ini adalah
17
18
Tipe lemak lain dalam darah level TG yang tinggi u,umnya menunjukkan bahwa
anda makan lebih banyak kalori dari pada kalori yang dibakar untuk aktivitas, karena
itu level TG biasanya tinggi pada pasien yang gemuk atau pasien diabetes
Tujuan pemeriksaan : untuk mengetahui kadar lemak dalam darah.
3.6
FAECES RUTIN
3.6.1
PROTOZOA
Biasanya didapati dalam bentuk kista,bila konsistensi tinja cair baru didapatkan
bentuk trofozoit.
3.6.2
TELUR CACING
IMUNOSEROLOGI
3.7.1
WIDAL
Salah satu pemeriksaan serologi yang bertujuan untuk menegakkan diagnosa demam
tipoid. Uji widal positif artinya ada zat anti (antibodi) terhadap kuman
salmonela,menunjukkan bahwa seseorang pernah kontak/terinfeksi dengan kuman
salmonella tipe tertentu.
Tujuan pemeriksaan : untuk mendeteksi adanya antiboi (kekebalan tubuh ) terhadap
kuman salmonella dengan cara mengukur kadar aglutinasi antibodi terhadap antigen
O.
3.7.2
GOLONGAN DARAH
Pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat
antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah.
Tujuan pemeriksaan : untuk menentukan golongan darah seseorang.
19
3.8
MIKROBIOLOGI
3.8.1
3.9
ELEKTROLIT
3.9.1
NATRIUM (Na)
Kation terdapat banyak pada cairan elektrolit ekstra seluler (luar sel),mempunyai
efek menahan air.
3.9.2
KALIUM (K)
Elektrolit yang berada pada cairan vaskuler dan 90% dukeluarkan melalui urine,ratarata 40 mEq/L atau 24-120 mEq/L 24 jam walau input kalium rendah
Tujuan pemeriksaan : untuk mengetahui kadar kalium dalam darah.
3.9.3
CHLORIDA (CL)
Merupakan anion yang banyak terdapat pada cairan ektra seluler,tidak berada dalam
serum,bersama NA menentukan osmolalitas CL sebagian besar terikat dengan NA
dalam bentuk NaCL .
20
BAB IV
BAHAN DAN METODE
D.1
HEMATOLOGI
Di Rumah Sakit Dik. Pusdikkes didalam pemeriksaan Hematologi
Lengkap menggunakan alat yang ber merk Medonic M20
Analyzer.
Untuk memudahkan serta mempercepat hasil Diagnosa Laboratorium
kepada Pasien .
kelompok kami akan membahas tuntas cara manual satu per satu
materi Hematologi yang kami pelajari selama Praktik Kerja
Lapangan Di Rs.Pusdikkes Selama 1 Bulan ini.
Bertujuan Agar para pembaca bisa lebih mengerti akan pelajaran
Hematologi ini.
Selamat Membaca
21
D.1.1 HEMOGLOBIN
Tujuan
Peralatan :
a.Warna standard
b.Tabung haemometer
c.Pipet sahli
d.Batang pengaduk
Reagen :
a.Larutan HCL 0.1 N
b.Aquadest
Cara kerja :
A.Tabung haemometer diisi denganlarutan HCL 0.1Nsampai tanda
2 gr% Sampel darah dihisap dengan pipet sahli sampai Tanda 20 cm
B.Bagian ujung luar pipet dibersihkan dengan Kertas saring / tissue .
C.Darah segera ditiup dengan hati-hati ke dalam Larutan HCL 0.1 N
Atau aquadest
D.Ditunggu 5-10 menit untuk memberi kesempatan Terbentuknya
Asam hematin (95%)
22
Nilai normal :
A.Bayi baru lahir 15.2-23.6 gr/dl
B.Anak usia 1-3 tahun 10.8 12.8 gr/dl
C.Anak usia 4-5 tahun 10.7 14/7 gr/dl
D.Anak usia 6-10 tahun 10.8 15.6 gr/dl
E.Dewasa Pria 13.2 17.3 gr/dl
H.Dewasa wantita 11.7 15.5 gr/dl
D.1.2 HEMATOKRIT
Tujuan :
Untuk memeriksa nilai hematokrit metode Mikro dengan
Menggunakan darah kapiler
Metode : Mikrohematokrit
Prinsip :
Sejumlah darah dimasukkan kedalam tabung Kapiler lalu dilakukan
sentrifugasi untuk Mendapatkan nilai hematokrit yang diukur
Menggunakan Ht Reader
Peralatan :
A. Pipet kapiler
B. cenrifuge
C. Skala pembacaan
D. Lilin
Cara kerja :
A Tabung kapiler diisi dengan darah,Jika baru diisi dengan darah
EDTA, jika tabungbmerah (heparin) dengan darah segar.
B Salah satu ujung kapiler ditutup dengan lilin
C Putar dengan kecepatan 16.000rpm selama 5 menit
D Lapisan eritrosit diukur dengan Ht reader
23
Nilai rujukan :
A. Wanita 37-43 %
B. Pria 40-48 %
D.1.3 TROMBOSIT
Tujuan
24
Reagen
25
26
= 1 mm2
= 0.1 mm
= 0.1 mm 3
27
PRINSIP :
Darah diencerkan dengan larutan Turk maka eritrosit dan trombosit
akan dilisiskan oleh asam acetat dan leukosit akan diwarnai oleh
gentian violet. Leukosit dihitung menggunankan mikroskop dan bilik
hitung improved neubauer dalam 4 bidang besar (4W)
.
ALAT-ALAT :
A Tabung widal
B Mikropipet / Pipet thoma Leukosit
C Bilik hitung Improved Neubauer
D Mikroskop
E Counter
F Spuite
G Pipet Pasteur
REAGENT :
Larutan TURK
Komposisi
1. Asam asetat glasial . 1
ml
2. Gentian Violet 1 % . 1
ml
3. Aquadest ad 100 ml
PROSEDUR :
A. Membuat Pengenceran
Cara tabung (pengenceran 20x)
28
29
= 0.1 mm
30
= 0.4 mm3
CATATAN :
A Bila pada hitung jenis leukosit didapatkan eritrosit berinti lebih dari
10 sel per 100 leukosit, maka hitung leukosi harus dikoreksi dengan
rumus
100
x h itung leukosi
100+Eri berinti
31
32
Peralatan :
A kaca objek
B Kaca penutup
C Pipet pasteur
D Mikroskop
E Counter
F Alat tulis
Bahan :
pewarnaan Field (Quick stain) / pewarnaan rapid
Stain A tdd
Methylene Blue
Na2HPO412H2O
KH2PO4
Aquadest
Stain B tdd
1.3 %
12.6 g
6.25 g
500 ml
Eosin
Na2HPO412H2O
KH2PO4
Aquadest
1.3 %
12.6 g
6.25 g
500 ml
Prosedur :
A. Cara membuat sediaan hapus darah
1 letakkan satu tetes darah pada 2-3 mm daari ujung kaca Objek.
Letakkan kaca penghapus dengan sudut 30-45 Derajat Terhadap kaca
objek didepan tetes darah.
2 tarik kaca penghapus ke belakang sehingga menyentuh tetes
Darah,tunggu sampai darah menyebar pada sudut tersebut
33
Keterangan
Nilai rujukan
0-1 %
Sel Eosinofil
Keterangan
Nilai rujukan
34
1-3 %
Keterangan
Nilai rujukan
2-6 %
halus keunguan,inti
berbentuk batang berlkekuk
lebih dari setengan diameter
Sel Neutrofil Segmen
Keterangan
Nilai rujukan
40-60%
Keterangan
Nilai rujukan
35
20 40 %
Sel Monosit
Keterangan
Nilai rujukan
2.8 %
ungu,sitoplasmanya berwarna
abu-abu kebiruan
mengandung granula halus
kemerahan
4.1.6
36
D Rak Led
Reagen :
Natrium sitrat 0.9%
Cara kerja :
A Dalam botol di pipet0.4 ml Na.sitrat
B Ditambahkan 1.6 ml darah segar lalu campur Perlahan lahan .
C Hisap darah dengan pipet westergren Menggunakan karet penghisap
sampai tanda o Dan pipet harus bersih dan kering.
D Letakkan pipet pada rak dan perhatikan posisi Nya betul-betul tegak
lurus pada suhu 18-25 derajat celcius . jauhkan dari cahaya Matahari dan
getaran.
E Setelah tepat 1 jam baca LED dengan melihat Tingginya lapisan
plasma ,Catat hasilnya dalam mm/jam.
Nilai normal :
-Wanita 0-20 mm/jam
-Pria 0-10 mm/jam
4.2
HEMOSTASIS
4.2.1
37
38
NILAI RUJUKAN :
1 6 Menit
CATATAN :
A Jika didapat tetesan darah pertama lebih kecil dari tetesan kedua dan
semakin membesar pada tetesan berikutnya, kemungkinan yang tertusuk
adalah pembuluh darah vena. Hasil tersebut tidak dapat digunakan dan
pemeriksaan harus diulang.
B Percobaan masa pendarahan batal jika didapatkan bercak pada tetesan
pertama < 5 mm atau masa pendarahan kurang dari 1 menit
METODE : DUKE
PRINSIP
39
CATATAN
A Pada metode duke, ketahanan dinding kapiler tidak diuji karena tidak
dilakukan pembendungan. Penusukan dilakukkan pada tepi anak daun
telinga. Metode ini hanya dilakukan pasa bayi dan anak kecil saja karena
atas sukar dilakukkan.
B Percobaan masa pendarahan batal jika didapatkan bercak pada tetesan
pertama < 5 mm atau masa perdarahan kurang dari 1 menit
4.2.2
TUJUAN:
Menilai ukuran aktivitas faktor-faktor koagulasi darah, terutama faktorfaktor
trombosit.
METODE : LEE DAN WHITE
PRINSIP:
40
1. Kapas alkohol
2. Stopwatch
3. Sepuite 5 cc
4. Tabung raksi kaca berdiameter 7-8 mm
PROSEDURE
tersebut.
Masa pembekuan darah itu adalah waktu pada saat darah menyentuh
tabung pertama sampai darah beku ditabung keempat. Masa
PERHITUNGAN :
41
1
2
menit
Clotting Time
NILAI NORMAL :
9 15 menit
CATATAN :
A Waktu pembekuan darah pada tabung pertama tidak dipergunakan,
karena tabung ini paling banyak mendapat perlakuan (sering digoyanggoyangkan)
B Volume darah minimal 1 ml Keempat tabung yang digunakan harus
sama tinggi dan diameternya
4.3 URINALISA
42
43
4.3.2
:
: 1.003 1.030
: lebih dari 1.025
: 1.016 1.022
KETON URINE
Metode
Tujuan
44
PROTEIN URINE
Metode
Tujuan :
Menyelidiki adanya protein urin (proteinuria)
Prinsip :
Protein dalam urin akan membentuk Gumpalan/kekeruhan jika
dipanaskan pada Titik isoelektriknya.
Alat-alat :
A. Pot urine/wadah urin
B. Pipet pasteur/tetes
C. Tabung reaksi besar
D. Pemanas spirtus
E. korentang/penjepit tabung
Spesimen : Urin Sewaktu (jernih)
Reagen :
45
Mengadakan
denaturasi.
H. Laporkan hasil sesuai derajat kekeruhan
Nilai normal
-/negatif
4.3.4
REDUKSI URINE
Metode
Tujuan :
Menyelidiki adanya glukosa dalam air (glukosuria)
Prinsip :
Glukosa dalam urin akan mereduksi garam Kupri menjadi kupro,yang
dalam suasana Basa akan membentuk enidiol. Setelah di Panaskan,akan
terbentuk endapan Cu2O Yang berwarna kuning sampai merah bata.
Alat-alat :
A. Tabung reaksi besar beserta rak
B. Pipet pasteur / tetes
C. Maat pipet 3 ml
D. Pemanas spirtus /waterbath (penangas air)
E. Korentang/penjepit tabung
46
4.3.5
UROBILIN
Metode
: Schesinger (kualitatif)
Prinsip
47
SEDIMEN URINE
Metode
: Mikroskopik/mikrovisual
Prinsip :
Unsur-unsur mikropis dalam urine di Pisahkan dengan mikroskopis
dengan Pembesaran 10x dan 40x.
Alat-alat :
A. Tabung sentifus berserta rak tabung
B. Pipet pasteur / tetes
C. Sentrifus
D. Mikroskop
E. Objek glass
F. Deck glass
Spesimen : Urine sewaktu
Cara kerja :
A. Siapkan alat dan bahan
48
B.
C.
D.
E.
F.
49
Morfologi :
A. Berberbentuk bulat
B. Berinti dan bergranula
C. Ukuran sekitar 1.5 2 kali eritrosit
2. Sel epitel
Morfologi :
Bisa berbentuk bulat,oval,atau tipis dan datar, tergantung asalnya. Sel
ini memiliki inti bulat, ada yang kecil atau besar
3. Eritrosit
Morfologi :
50
Ukurannya
lebihkecil
dari
lekosit.
Tidak
Silinder Berbutir
Silinder Hialin
Silinder Epitel
Silinder Lilin
Silinder Eritrosit
Silinder Lekosit
51
Trichomonas Vaginalis
Yeast (Jamur)
52
Kolestrol
Kalsium Oksalat
Tripel Fosfat
53
Kalsium Karbonat
Amonium Urat
Kalsium Fosfat
54
4.4.1
GULA DARAH
Prinsip :
Logam emas pada strip setelah di berikan sampel darah akan bereaksi
terhadap elektroda pada strip emas dan oksidase glukosa yang
menghasilkan arus listrik.
Cara kerja :
Cara kerja alat tes kadar gula darah ini sangat simple. Anda cukup
meneteskan
beberapa tetes sample darah pada strip sekali pakai. Strip ini lalu
dimasukkan
kedalam alat.
4.4.2
PROTEIN TOTAL
Prinsip :
Protein serum bereaksi dengan ion kupri (cu++) dalam suasana alkalis dan
memberikan warna ungu. Intensitas warna yang terbentuk sebanding
dengan jumlah protein dalam serum.
Cara kerja :
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Ditambahkan reagen kerja sebanyak 500 l kedalam tabung reaksi.
3. Dipipet sampel sebanyak 10 l kedalam tabung reaksi yang berisi
reagen kerja.
4. Homogenkan, inkubasi selama 10 menit pada suhu 37c.
5. Baca absorbennya pada fotometer Humalyzer2000.
Nilai normal
4.4.3
ALBUMIN
Prinsip
55
4.4.4
BILIRUBIN DIREK
Prinsip :
Bilirubin direct yang larut dan bereaksi dengan reagensia, sehingga untuk
mendapatkan nilai bilirubin total.
Cara kerja :
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Ditambahkan reagen kerja sebanyak 500 l kedalam tabung reaksi dan
tambahkan reagen diazo sebanyak 20 l inkubasi 5 menit.
3. Dipipet sampel sebanyak 50 l kedalam tabung reaksi yang berisi
reagen kerja.
4. Homogenkan, inkubasi selama 5 menit pada suhu 37c.
5. Baca absorbennya pada fotometer Humalyzer2000.
Nilai normal
0 0,5 (mg/dl)
4.4.5
BILIRUBIN TOTAL
Prinsip
56
4.4.6
SGOT
Prinsip :
AST mengkatalis transfer gugus amino dari L-alanine ke -ketoglutarate
menjadi Oxalacetate dan L-Glutemate. Oxalacetate selanjutnya
mengalami reduksi dan terjadi oksidasi NADII menjadi NAD+ dengan
bantuan enzim Malate dehidrogenase (MDH).
Cara kerja :
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Ditambahkan reagen kerja sebayak 500 l kedalam tabung sampel.
3. Dipipet sampel sebanyak 50 l kedalam tabung reaksi yang berisi
reagen kerja.
4. Homogenkan, langsung dibaca absorbennya pada fotometer
Humalyzer2000.
Nilai normal :
30c
: <28 (IU/L)
37c
4.4.7
: <40 (IU/L)
SGPT
Prinsip :
ALT mengkatalis transfer gugus amino dari L-alanine ke -ketoglutarate
menjadi pyruvate dan L-Glutemate. pyruvate selanjutnya mengalami
57
UREUM
Prinsip :
Ureum oleh urease dihidrolisismenjadiammonia dan karbondioksida.
Cara kerja :
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Ditambahkan reagen kerja pertama sebanyak 500 l kedalam tabung
reaksi. Dipipet sampel sebanyak 5 l kedalam tabung reaksi yang berisi
reagen kerja dan diinkubasi selama 3 menit.
sesudah 3 menit ditambahkan lagi reagen kerja ke2 kedalam tabung
diatas dan inkubasi selama 5 menit.
Baca langsung absorbennya pada fotometer Humalyzer2000.
Nilai normal :
Ureum = 15 38 (mg/dl)
BUN = 7 18 (mg/dl)
58
4.4.9
KREATININ
Prinsip
59
Nilai normal:
2,5 7,7 (mg/dl)
4.3.11 KOLESTROL
Prinsip :
Intensitas warna merah yang terbentuksebanding dengan Cholesterol
Total dalam serum.
Cara kerja :
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Ditambahkan reagen kerja sebanyak 500 l kedalam tabung sampel.
3. Dipipet sampel sebanyak 5 l kedalam tabung reaksi yang berisi
reagen kerja.
4. Homogenkan, inkubasi selama 5 menit pada suhu37c.
5. Baca absorbennya pada fotometer Humalyzer2000.
Nilai normal:
<200 mg/dl
4.3.12 TRIGLISERIDE
Prinsip
60
4.5
PARASITOLOGI
4.5.1
FAECES
TUJUAN
Untuk mengetahui adanya telur atau larva cacing pada sampel tinja.
PRINSIP
Adanya telur atau larva cacing dalam tinja dapat diketahui dengan
pemeriksaan secara mikroskopis dengan pengecatan lugol atau eosin,
menggunakan perbesaran 100x (lensa objektif 10x dan lensa okuler 10x).
ALAT DAN BAHAN
1.
Mikroskop
2.
Object glass
3.
Deck glass
4.
5.
Kertas saring
6.
7.
Sampel tinja
CARA KERJA
1. Siapkan object glass bersih, kering dan bebas lemak.
2. Teteskan 1 tetes larutan lugol pada object glass.
3. Tambahkan 1 tetes sampel tinja pada object glass.
4. Aduk atau campur dengan tusuk gii sampai homogen.
5. Tutup dengan deck glass posisi rapi dan simetris. Kelebihan
cairan
61
parasit
yang
tetap
memerlukan
pengalaman
dalam
membedakan sifat sebagai spesies, parasit, kista, telur, larva dan juga
memerlukan pengetahuan tentang berbagai bentuk pseudoparasit dan
artefak yang mungkin dikira suatu parasit. Identifikasi parasit juga
bergantung pada persiapan bahan yang baik untuk pemeriksaan, baik
dalam keadaan hidup maupun sediaan yang telah dipulas. Bahan yang
akan diperiksa tergantung dari jenis parasitnya, untuk cacing atau
protozoa usus maka bahan yang diperiksa adalah tinja atau feses.
Pemeriksaan feses dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya telur
cacing atau larva yang infektif. Pemeriksaan feses ini juga dimaksudkan
untuk mendiagnosa tingkat infeksi cacing parasit usus pada orang yang
diperiksa fesesnya.
Pemeriksaan feses dapat dilakukan dengan metode kualitatif dan
kuantitatif. Salah satu metode kualitatif yang digunakan dalam
pemeriksaan ini adalah metode natif. Metode natif dipergunakan untuk
pemeriksaan secara cepat san baik untuk infeksi berat, tetapi untuk
infeksi ringan sulit ditemukan telur-telurnya. Cara pemeriksaan ini
menggunakan larutan lugol atau eosin 2%. Penggunaan eosin
dimaksudkan untuk lebih jelas membedakan telur-telur cacing dengan
kotoran di sekitarnya.
62
Kelebihan metode ini adalah mudah dan cepat dalam pemeriksaan telur
cacing semua spesies, biaya yang diperlukan sedikit, serta peralatan yang
digunakan juga sedikit. Sedangkan kekurangan metode ini adalah
dilakukannya hanya untuk infeksi berat, infeksi ringan sulit dideteksi.
Infeksi oleh parasit berlangsung tanpa gejala atau menimbulkan gejala
ringan. Diagnosis yang berdasarkan gejala klinik saja kurang dapat
dipastikan, sehingga harus dengan bantuan pemeriksaan laboratorium.
4.6 IMUNOSEROLOGI
4.6.1 WIDAL
CARA SLIDE
Tujuan
Prinsip
63
Hasil Titer :
.
.
. .
. . .
. . .
. . ..
.. . .
.
......
......
.
1/80
1/160
1/320
1/40
Kesimpulan :
1/40 = negatif
1/80 = seperti pasir
1/160 = seperti awan
1/320 = sepoerti kapas / gumpalan
Nilai Normal : -/negatif
64
4.6.2
GOLONGAN DARAH
Cara Slide Gol. Darah
Alat alat :
Slide ( object glass )
Batang Pengaduk
Antisera A, B, AB, O
Cara Kerja :
Darah Perifer / Vena teteskan 3 tetes pada object glass, tambahkan
antisera dari mulai :
Anti A, anti B, anti AB, anti O
A. Teteskan darah
B. Tambahkan antisera A, B, AB, O
C. Baca hasil
Baca
+ - + B
- + + A
+ + + o
-
- AB
4.7 MIKROBIOLOGI
4.7.1 BASIL TAHAN ASAM
Prinsip :
Sputum dibuat sediaan pada objek. Sediaan yang sudah kering difiksasi
dan dilakukan pengecatan Ziehl Neelsen. Pewarnaan Ziehl Neelsen akan
menampakkan bakteri tahan asam yang berwarna merah dengan latar
berwarna biru. Hasil yang didapat adalah terdapatnya bakteri tahan asam
65
Alat alat:
Alat yang digunakan dalam pemeriksaan BTA adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
Ose
Kaca preparat
Bunsen
Pipet tetes
Mikroskop
Bahan bahan :
Bahan yang digunakan dalam pemeriksaan BTA adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
Sputum
Larutan basic fuchsin
Asam alkohol
Methylen blue
Oil imersi
Cara kerja :
1. Sputum di ambil dengan ose dan dibuat sediaan dengan bentuk sesuai
pola dengan ukuran 2 x 3..
2. Buat kuil kuil kecil mengelilingi olesan agar dahak menyebar secara
3.
4.
5.
6.
merata.
Preparat dikeringkan
Letakkan sediaan diatas rak pewarnaan.
Genangi seluruh permukaan sediaan dengan carbol fuchsin.
Panasi sediaan dengan api bunsen disetiap sediaan sampai keluar uap
66
Interprestasi hasil
Pembaacaan hasil pemeriksaan sediaan dahak dilakukan dengan
menggunakan skala IUATLD sebagai berikut :
a. Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, disebut negatif.
b. Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah kuman
yang ditemukan.
c. Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang, disebut + atau (1+).
d. Ditemukan 1-20 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut ++ atau (2+),
minimal dibaca 50 lapang pandang.
e. Ditemukan >10 BTA BTA dalam 1 lapang pandang, disebut +++ atau
(3+), minimal dibaca 20 lapang pandang
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
67
5.1 HEMATOLOGI
5.1.1HEMOGLOBIN
Hari,Tanggal
Nama Pasien
Jenis pemeriksaan
Tn.M Luthfi
Hb : 11.8 gr/dl
Lekosit : 6.200/ul
Trombosit : 64.000 ul
Tn. Agung
Hematokrit : 34 %
Hb : 12.8 gr/dl
Lekosit : 8.500/ul
Trombosit : 106.000 ul
Hematokrit : 42 %
PEMBAHASAN
Penurunan Jumlah :
Bisa disebabkan oleh kekurangan gizi,vitamin,vitamin B.12,wasir
berdarah,perdarahan saat melahirkan,perdarahan hebat saat
menstruasi,kecelakaan,hormon,gangguan limpa/anemia pernisiosa,infeksi
ginjal jangka panjang,infeksi usus tertentu,penyakit auto imun,seperti usus
aritematosus ,sistemik,obat kemoterapi.
Peningkatan Jumlah :
Ada 2 faktor yang menyebabkan Hb seseorang berada di atas normal:
1. Primer : peningkatan jumlah sel darah merah (polisitemia)
2. Sekunder : dehidrasi, obat-obatan (diuretik), luka bakar, stres
berkepanjangan, dan tekanan darah tinggi, perokok berat, penyakit paru
menahun, penyakit ginjal
5.1.2
TROMBOSIT
Hari,Tanggal
Nama Pasien
Jenis pemeriksaan
An. Andhika
Hb : 10.1 gr/dl
Lekosit : 2.600/ul
Trombosit ; 62.000 ul
68
Tn.Dasimin
Hematokrit ; 31 %
Hb : 12.8 gr/dl
Lekosit : 6.200
Trombosit : 120.000 ul
Hematokrit 37 %
PEMBAHASAN
Penurunan Jumlah :
ITP,myeloma multiple,kanker(tulang,saluran
gastroinstestinal,otak),leukemia (limfositik,mielositik,monositik),anemia
aplastik,penyakit hati (sirosis ,hepatitis aktif
kronis),SLE,DIC,eklampsia,penyakit ginjal,demam rematik akut.
Pengaruh obat : antibiotik
(kloromisetin,streptomisin),sulfonamide,aspirin(salisilat),Quinidin
,quinine,asetazolamid (diamox) ,amidopirin,diuretik tiazid,meprobamat
(equanil),Fenilbutazon (Butazolidin),tolbutamid(orinase),injeksi
vaksin,agen kemoterapeutik.
Peningkatan jumlah :
Polisitemia vera,trauma
(Fraktur,pembedahan),paskasplenektomi,karsinoma
metastatic,embolisme pulmonary,dataran
tinggi,tuberculosis,retikulositosis,latihan fisik berat. Pengaruh obat :
epinefrin (adrenalin)
69
5.1.3
LEKOSIT
Hari,Tanggal
Nama pasien
Jenis pemeriksaan
Ny.Lia
Hb : 12.0 gr/dl
Lekosit : 1.900/ul
Trombosit : 86.000 ul
Tn.Ifan Luthfi
Hematokrit : 35 %
Hb : 13.7
Lekosit : 3.500/ul
Trombosit 95.000
Hematokrit : 395
PEMBAHASAN
Peningkatan Jumlah :
Infeksi akut
(Pneumonia,tuberkulosis,meningitis,apendisitis,tonsilitis,pielonefritis,peri
ntoitis,pankreatitis,divertikulitis,septikemia,demam
rematik),Leukemia,nekrosis jaringan (Infark miokardia,sirosis hati,luka
bakar,kanker organ,emfisema,ulkus peptikum) penyakit kolagen,anemia
hemolitik sel sabit,penyakit parasitik. Pengaruh obat :
Aspirin,heparin,digitalis,epinerfrin,lithium,histamin,antibiotik
(ampisilin,eritromisin,kanamisin,metilisin,tetrasiklin,vankomisin,strepto
misin),senyawa emas,prokainamid,triamteren,alopurinol,kalium
iodida,derivat didantoin,sulfonamid.
Penurunan Jumlah :
Penyakit hematopoetik (anemia aplastik,anemia
pernisiosa,hipersplenisme,penyakit Gaucher),infeksi virus
,malaria,agranulositosis,alkoholisme,SLE<artritis rheumatoid.
5.1.4
Hari,tanggal
Selasa,4 november 2014
Nama Pasien
Tn. Abdul (47th)
70
Jenis pemeriksaan
Hb : 13,8 gr/dl
Leukosit :12.200/ul
Diff : 0/1/2/74/18/3
LED : 15 mm/jam
Trombosit : 220.000 ul
Selasa,11 November 2014
Hematokrit : 41 %
Hb : 9.8 gr/dl
Ny. Alena
Leukosit : 24.200/ul
Diff : 0/1/1/79/17/2
LED : 40 mm/jam
Trombosit : 207.000 ul
Senin,1 Desember 2014
Hematokrit : 28 %
Hb : 9.1 gr/dl
Tn. Sunaji
= 0 2 mm/jam
71
72
dan nefritis. Laju Endap Darah (LED) yang cepat menunjukkan suatu lesi
yang aktif, peningkatan Laju Endap Darah (LED) dibandingkan
sebelumnya menunjukkan proses yang meluas, sedangkan Laju Endap
Darah (LED) yang menurun dibandingkan sebelumnya menunjukkan
suatuperbaikan.
Selain pada keadaan patologik, Laju Endap Darah (LED) yang cepat juga
dapat dijumpai pada keadaan-keadaan fisiologik seperti pada waktu haid,
kehamilan setelah bulan ketiga dan pada orang tua.
Catatan :
Pengukuran Laju Endap Darah / LED /Erythrocyte Sedimentation Rate /
ESR berguna dalam mendeteksi dan memantau penyakit auto-immune
seperti systemic lupus erythematosus/ SLE, dan rheumatoid arthritis,serta
penyakit ginjal kronis. Pada penyakit-penyakit tersebut nilai Laju Endap
Darah / LED /Erythrocyte Sedimentation Rate / ESR dapat melampaui
100 mm/jam
Hasil Laju Endap Darah/LED/ ESR yang tinggi juga dapat terjadi karena
A. Anemia
B. Kanker seperti lymphoma atau multiple myeloma
C. Kehamilan
D. Penyakit Thyroid
E. Diabetes
F. Penyakit jantung
Terapi untuk penderita Laju Endap Darah / LED / ESR tinggi :
A. Menjadi vegetarian hanya makan sayuran saja
73
Nama Pasien
Jenis Pemeriksaan
74
Penyebab Penyakit Asam Urat Sekunder Penyebab ini sangat berkait erat
dengan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Konsumsi
makanan yang banyak mengandung purin sebagai faktor utama untuk
penyebab sekunder ini. Produksi asam urat meningkat karena kita
mengkonsumi nutrisi kadar purin tinggi. Purin merupakan salah satu
senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel).
Dia termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein.
5.2.2 Ureum dan Kreatinin
Peningkatan Jumlah : menyebabkan kegagalan Fungsi Ginjal.
5.2.3 Cholestrol
Peningkatan Jumlah :
Jumlah kolesterol yang berlebihan di dalam tubuh juga akan
mengakibatkan hiperkolesterolemia. Biasanya disebabkan oleh obesitas,
alkoholisme, gangguan ginjal, gangguan hati, diabetes, diuretik,
kortikosteroid, dan penyakit tiroid. Disamping itu, kolesterol tinggi pun
mengundang dislipidemia, yaitu lemak dalam darah.
5.2.4 Trigliserida
Trigliserida tinggi dapat mempengaruhi lebih dari jantung dan pembuluh
darah. Trigliserida yang sangat tinggi meningkatkan risiko pankreatitis,
radang pankreas. Pankreas adalah kelenjar besar di belakang perut yang
membuat hormon penting seperti insulin. Ini membantu tubuh Anda
menjaga glukosa (gula) tingkat darah yang sehat. Pankreatitis dapat
menyebabkan sakit perut dan masalah pencernaan. Hal ini dapat merusak
pankreas, dalam waktu yang lama, dapat menyebabkan diabetes.
5.2.5 SGOT
75
5.3
SEROLOGI
5.3.1
WIDAL
Nama Pasien : Tn.Risky
PEMERIKSAAN
Salmonella antigen H
Salmonella antigen AH
Salmonella antigen BH
Salmonella antigen CH
Salmonella antigen O
Salmonella antigen AO
Salmonella antigen BO
Salmonella antigen CO
HASIL
1/80*
1/80*
-/negatif
-/negatif
-/negatif
1/80*
1/320*
-/nefatif
NILAI NORMAL
-/negatif
-/negatif
-/negatif
-/negatif
-/negatif
-/negatif
-/negatif
-/negatif
KESIMPULAN
Abnormal
Abnormal
Normal
Normal
Normal
Abnormal
Abnormal
Normal
Pembahasan
Pada pemeriksaan widal tersebut, Pasien yang bernama Tn.Risky
menunjukkan hasil titer 1/80* pada Salmonella antigen H,AH,AO dan
titer 1/320* pada salmonella antigen BO.
Peningkatan titer uji widal 4x(Selama 2-3 minggu) maka hasil dinyatakan
+/positiv. Pada titer 1/80* pasien masih dilakukan observasi pada Dokter.
Jika hasil dinyatakan positif. Apabila pasien melakukan 1x pemeriksaan
widal dan hasil langsung menunjukkan hasil titer 1/320* atau 1/640*,
maka hasil langsung dinyatakan positif dengan gejala klinis yang khas.
5.3.2
GOLONGAN DARAH
76
77
BAB
VI
SIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN :
Berdasarkan hasil pengamatan kami selama Praktik Kerja Lapangan
diLaboratorium Rumah Sakit Dik Pusdikkes Kramat Jati Jakarta Timur dapat
disimpulkan bahwa :
1) Pasien yang berada di laboratorium Rumah Sakit Dik Pusdikkes 60%
berusia diatas 40 tahun dan 40% pasien anak- anak
2) Mampu bekerja secara efektif dan efesien dengan 100 pasien
3) Melayani BPJS
4) 50% pasien melakukan pemeriksaan HEMATOLOGI dan KIMIA
DARAH terdapat hasil melebihi nilai normal
5) pasien yang terdapat di Rumah Sakit Dik Pusdikkes memakai BPJS
6.2 SARAN :
78
keterlambatan masuk PKL tidak terjadi . Agar tidak merugikan pihak siswa
maupun sekolah , dan Rumah Sakit yang bersangkutan .
DAFTAR PUSTAKA
1. Academic. "Westergren method"
2. Brigden, Malcolm L. . 1999. Clinical Utility of the Erythrocyte Sedimentation
Rate . American Academy of Family Physicians
3. Flynn, Joseph T, dkk . 2011 . Pediatric Hypertension, Second Edition . New
York: Humana Press . ISBN 978-1-60327-823-2
4. Harvard Medical School. "Elevated Sedimentation Rate"
5. Hukum.unsiat.ac.id/uu/uu_6_1963.htm
Dirckx, John H. dkk 2004 . Kamus Ringkas Kedokteran Stedman untuk
Profesi Kesehatan, E/4 . Jakarta: EGC . ISBN 979-448-653-1
6. kamuskesehatan.com. "Definisi: Laju Endap Darah"
7. kamuskesehatan.com. "Protein C-reaktif"
8. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia . 2011 . Pedoman Interpretasi
Data Klinik
9. Morrow, David A. . 2006 . Cardiovascular Biomarkers: Pathophysiology and
Disease Management . New Jersey: Humana Press, Inc. . ISBN 1-58829-5265
10. Ole Daniel Enersen. "Whonamedit?"
11. Pusdikkesmil.id?sejarah-pusdikkes
12. Rhesus Negatif Indonesia. "Membaca Hasil Lab Darah Rutin"
13. Ronald A,dkk . 2002 . Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Edisi
11 . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC . ISBN 979-448-659-0
14. The Journal of Rheumatology. "Who Discovered the Erythrocyte
Sedimentation Rate?".
15. The McGill Physiology Virtual Lab. "Erythrocyte sedimentation rate
(ESR)".
79
LAMPIRAN
80
1. ROTATOR
3. HUMALYZER2000
81
4. CENTRIFUGE
5. MIKROSKOP
82
6. INKUBATOR
RIWAYAT HIDUP
83
Nama lengkap
Tempat,tanggal lahir
Jenis kelamin
Agama
Kebangsaan
Alamat
Hobi
No.Hp
84
Nama lengkap
Tempat,Tanggal lahir
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Kebangsaan
: Indonesia
Alamat
: Jl.Sankis I No 63 Rt 03/01
Srengseng kembangan
Jakarta Barat.
Status
: Menikah
Hobi
: Shooping (Belanja)
No.hp
: PIN : 21ed013e
85
Nama lengkap
Tempat,Tanggal lahir
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Kebangsaan
: Indonesia
Alamat
Status
: Menikah
Hobi
: Nonton,Shooping
No.Hp
: 085719657661
86
Nama lengkap
Tempat,tanggal lahir
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Kebangsaan
: Indonesia
Alamat
Status
: Lajang
Hobi
: Jalan-Jalan
No.Hp
:085693086512
87
Nama lengkap
: Endah Puspitasari
Tempat,tanggal lahir
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Kebangsaan
: Indonesia
Alamat
Status
: Lajang
Hobi
: Shooping
No.Hp
: 081285478704
C. RIWAYAT HIDUP
88
Nama Lengkap
Tempat,tanggal lahir
Jenis Kelamin
Agama
Kebangsaan
Alamat
: Christina Mediana
: Jakarta, 17 Desember 1997
: Perempuan
: Kristen Protestan
: Indonesia
: Jl. Cililitan Besar Rt 7, Rw 8
No.11. Kelurahan : cililitan
Kecamatan : kramat Jati .
Jakarta Timur.
: Pelajar
: Menari Tradisional
(Sumatera Utara)
: 081287745924
Status
Hobi
Nomor Hp
89