Disusun Oleh:
Dini Belia Jona P031913411052
Meutia Khansah P031913411022
Silvi Putri Cahaya Azani P031913411074
Dosen Pembimbing:
Dewi Erowati, S.Gz., M.PH
Yola Humaroh, SKM, MPH
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan Laporan Akhir
Modifikasi Resep yang dilaksanakan di RSUD PROF.DR.M.A. Hanafiah, SM
Batusangkar. Dalam menyelesaikan Laporan Sistem Penyelenggaraan Makanan
Institusi ini penyusun menghadapi beberapa kesulitan akan tetapi berkat
bimbingan dan arahan serta bantuan dari semua pihak, laporan ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
i
Akhir ini yang bersifat membangun. Penyusun berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan penelitian selanjutnya. Akhir kata, kami berharap
Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah
membantu. Semoga Laporan Akhir ini membawa manfaat bagi pengembangan
ilmu.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
LAMPIRAN ...................................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
terhadap gizi seimbang. Keberhasilan suatu penyelenggaraan makanan dapat
digunakan sebagai indikator untuk mengevaluasi kegiatan penyelenggaraan
makanan di rumah sakit. Proses penyelenggaraan makanan harus memperhatikan
berbagai aspek antara lain perencanaan menu, pengorganisasian pelayanan
makanan, higienitas makanan dan peralatan sebagai satu kesatuan bentuk
pelayanan sehingga menghasilkan produk yang berkualitas (Depkes, 2013).
Daya terima makanan adalah kesanggupan seseorang untuk menghabiskan
makanan yang disajikan sesuai dengan kebutuhan (kurniah, 2010). Tolak ukur
keberhasilan penyelenggaraan makanan adalah makanan yang disajikan dapat
diterima dan makanan tersebut habis termakan tanpa meninggalkan sisa
makanan. Daya terima sendiri sebagai tolak ukur kepuasan pasien (Agustina F,
2016).
Berdasarkan hasil pengamatan pada tanggal 20 Februari 2022 didapatkan
presentasi makanan yang dapat dihabiskan yang paling rendah untuk sayur
dengan 5 di malam hari yaitu tumis labu siam dan wortel. Berdasarkan hasil
pengamatan ini maka perlu dilakukan modifikasi sayur pada makan malam pada
pasien dengan jenis semua diet di RSUD Prof. Ali. MA Hanafiah Batusangkar
agar daya terima pasien meingkat.
1.2 Tujuan
2
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Penulis
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Makanan cair adalah makanan yang mempunyai konsistensi cair hingga
kental.Makanan ini diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan
mengunyah, menelan dan mencernakan makanan yang disebabkan oleh
menurunnya kesadaran, suhu tinggi, rasa mual, muntah.Pasca pendarahan
saluran cerna, serta pra dan pasca bedah makanan dapat diberikan secara
oral atau parenteral (Almatsier, 2007).
2.3 Metode
a. Nama Produk
Tumis Labu Siam Wortel dan Acar kuning Labu Siam Wortel Timun
b. Deskripsi Produk
Menu ini disajikan untuk pasien non diet kelas I,II,III serta dokter dan
pegawai. Bahan yang digunakan dalam acar kuning labu siam yaitu
labu siam, wortel, timun, tempe. Bumbu yang dipakai yaitu bawang
merah, bawang putih kemiri, kunyit, lada bubuk, daun salam, gula,
garam dan kaldu bubuk. Produk ini berwarna hijau yang didapat dari
labu siam dan orens yang didapat dari wortel. Produk ini bercita rasa
gurih serta konsistensi sedikit berkuah.
c. Waktu dan Tempat
Waktu : Sabtu, 26 Februari 2022
Tempat : Dapur Instalasi Gizi RSUD Hanafiah Batusangkar
5
d. Sampel
Panelis pada uji cita rasa yaitu ahli gizi yang di RSUD Hanafiah
Batusangkar yang berjumlah 7 orang.
e. Parameter yang Dinilai
1. Warna
2. Aroma
3. Rasa
4. Tesktur
5. Kematangan
f. Prinsip dan Syarat Diet
1. Jenis Makanan : Makanan Diet
2. Bentuk Makanan : Makanan Lunak
3. Sasaran : Pasien diet Makanan Lunak
4. Teknik Pengolahan : Pengukusan
2.4 Hasil
Resep Awal Resep Baru
Tumis Labu Siam Wortel Acar kuning Labu Siam Wortel Timun
Bahan : Bahan :
Labu siam 50 gr Labu siam 40 gr
Wortel 50 gr Wortel 40gr
Bawang merah 50 gr Timun 20gr
Daun prei-seledri secukupnya Tempe 20 gr
Garam secukupnya
Bumbu :
Bawang merah 50 gr
Bawang putih 40gr
Kemiri 3 btr
Kunyit 5 gr
Daun salam 3 lmbr
Garam, gula kaldu bubuk secukupnya
Cara membuat Cara membuat:
Cuci sayuran lalu potong Cuci bersih wortel, timun dan labu
Iris bawang merah lalu tumis sampai siam lalu potong potong korek
harum api/memanjang
Tambahkan air lalu masukkan wortel Cuci tempe dan potong dadu
Setelah wortel separuh masak Haluskan semua bumbu halus
masukkan labu siam masak hingga Panaskan sedikit minyak, tumis bumbu
matang halus sampai matang, masukkan daun
Beri garam dan irisan daun prei- salam dan aduk hingga harum
saledri Tambahkan air secukupnya biarkan
Angkat dan sajikan sampai mendidih
Tambahkan potongan wortel
Jika wortel dirasa sudah stengah
6
matang, masukkan labu siam, timun
dan tempe dan tunggu hingga matang
Tambahkan garam, gula, dan kaldu
bubuk
Angkat dan sajikan
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat adanya perbedaan nilai gizi yang
terkandung antara resep awal dan resep modifikasi. Nilai gizi acar kuning labu
siam wortel timun lebih tinggi dibandingkan tumis labu siam wortel hal ini
dikarenakan pada resep modifikasi terdapat penambahan tempe dan timun
sehingga pada acar kuning labu siam wortel timun mendapat nilai gizi yang lebih
tinggi.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat adanya perbedaan harga yang terkandung
antara resep awal dan resep modifikasi. Harga acar kuning labu siam wortel timun
lebih tinggi dibandingkan tumis labu siam wortel hal ini dikarenakan pada resep
modifikasi terdapat penambahan tempe dan timun sehingga pada acar kuning labu
siam wortel timun mendapakan harga yang lebih tinggi.
7
2.7 Pembahasan
A. Evaluasi Daya Terima Panelis
Dalam penilaian daya terima terhadap resep yang dikembangkan
menggunakan uji sensorik dan organoleptic karena uji ini memberikan
kemudahan pada panelis untuk menilai menu atau resep yang diujikan.
Berdasarkan hasil pengumpulan data dari responden mengenai
penilaian terhadap aroma, rasa, tekstur, warna, kematangan didapat bahwa:
1. Warna
Warna
28.58%
Menarik
Tidak Menarik
71.42%
8
2. Aroma
Aroma
0.00%
Harum
Tidak Harum
100.00%
3. Rasa
Rasa
42.86% Enak
9
4. Tesktur
Tekstur
28.58%
Baik
Kurang Baik
71.42%
5. Kematangan
Kematangan
42.85% Matang
10
tidak matang karena labu siam yang masih keras. Hal ini disebabkan
karena proses pemasakan labu siam yang kurang lama. Sebaiknya
waktu pemasakan pada labu siam lebih dioptimalkan agar labu siam
mencapai kematangan yang baik.
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Pengembangan resep adalah upaya memodifikasi standar resep yang
ada untuk menciptakan makanan baru yang berbeda baik warna, bentuk,
tekstur, aroma, maupun rasa dengan tetap memperhatikan prinsip dasar
dari resep awalnya.
2. Uji cita rasa pada resep modifikasi didapat bahwa:
a. 71,42% panelis menyatakan warna menarik
b. 100% panelis menyatakan aroma harum
c. 57,14% panelis menyatakan rasa enak
d. 28,58% panelis menyatakan tekstur baik
e. 42,85% panelis menyatakan kematangan baik
3. Terdapat perbedaan nilai gizi pada menu resep awal dan resep
modifikasi. Resep awal yaitu tumis labu siam wortel mengandung
energi sebesar 36 kkal, dan resep modifikasi acar labu siam wortel
timun mengandung energi sebesar 82 kkal.
4. Terdapat perbedaan antara harga perporsi dimana harga resep awal
sebesar Rp.862,5 dan resep modifikasi Rp.1.058.
3.2. Saran
Sebaiknya waktu pemasakan pada labu siam lebih dioptimalkan agar labu
siam mencapai tingkat kematangan dan tekstur yang baik.
12
LAMPIRAN
13
Form Uji Cita Rasa
Komentar panelis:
__________________________________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________________________
14