Disusun oleh
“ Rumah Sakit Pusdikkes” dan “ Rumah Sakit Duren Sawit”
1. DADI RIA 8. AFNI SHLSA BHILLA
(16018) (16003)
2. DEA SUCI NURISTIA 9. ANANDA RIZKI DWITAMI
(16021) (16007)
3. DIAN SAFITRI 10.CUT NURMASITA
RAHMAWATI (16017)
(16026) 11.DHEANITA SAFITRI
4. SALSABILA (16025)
(16078) 12.SALMA SUCI RAHMAWATI
5. SARAH HABIBAH (16077)
(16080)
6. TERESA DWI OKTAVIAN
(16085)
7. MUHAMAD FIRDAUS
(16051)
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional
Kompetensi Keahlian (UNKK) Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
Disetujui Oleh :
Pembimbingan lapangan
Chairul Ssi
Dihadapkan ke panitia penguji praktek kerja lapangan sekolah menengah kejuruan kesehatan
tunas harapan.
Pada Tanggal : 15 November 2018
Disahkan oleh :
Penulisan laporan praktek kerja lapangan (PKL) merupakan hasil kerja praktik
dilaboratorium Rumah Sakit DIK PUSDIKKES dan Rumah Sakit Duren Sawit.
Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk menhikuti uji kopetensi di Sekolah
Menengah Analis Kesehatan Tunas Harapan. Laporan ini yang berjudul “Pemeriksaan
Laboratorium di Rumah Sakit DIK PUSDIKKES dan Rumah Sakit Duren Sawit”.yang secara
garis besar tersusun atas : BAB I pendahuluan,BAB II Tinjauan Institusi,BAB III Tinjauan
PustakaBAB IV bahan dan metodeanalisis,BAB V hasil dan pembahasan ,BAB VI
kesimppulan dan saran.
Puji serta syukur kami ucapkan kehadirat tuhan yang maha esa,karena atas rahmat dan
karunianya kami dapat melaksanakan praktik kerja lapangan dan pembuatan laporan dengan
baik sehingga dapat diselesaikan pada waktunya,selanjutnya dengan tulus kami mengucapkan
terimakasih sebesar besarnya kepada :
1. Tuhan yang maha esa,yang telah memberikan nikmat kesehatan kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan
2. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa dan dukungan kepada kami.
3. Bapak rudy selaku kepala sekolah SMK Analis Kesehatan Tunas Harapan
4. Pak Chairul selaku pembimbing lapangan,yang telah memberikan pengarahan dan
bimbingan selama praktik kerja lapangan
5. Seluruh guru SMK Analis Kesehatan Tunas Harapan
6. Ibu Fery,selaku kepala laboratorium dan pembimbing rumah sakit,serta staf
laboratorium yang telah membimbing dan membantu kami selama praktik kerja
lapangan
7. Rekan rekan siswa angkatan 26 yang telah berjuang selama kurang lebih 3 tahun di
SMK Analis Kesehatan Tunas Harapan.
Kami menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna,mengingat
kemampuan dan pengetahuan kami yang sangat terbatas.oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran,kritik serta masukan lainnya dari pihak untuk kemajuan dimasa
mendatang.
Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan siswa-
siswi SMK Analis Kesehatan Tunas Harapan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sekolah Menengah Analis Kesehatan Tunas Harapan, merupakan unit pendidikan dibawah
lingkungan yayasan pendidikan putera yang menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang
produktif, terampil, dan mendiri untuk mengisi tenaga kerja dibidang Analis Kesehatan dalam upaya
mempercepat dan memperkokoh pertumbuhan ekonomi dalam rangka pembangunan nasional.
untuk mencapai hal itu, perlu ada kemitraan antara sekolah dengan dunia kesehatan, dengan cara
turut membantu kekurangan sekolah melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL). Praktik kerja Lapangan
dilaksanakan berdasarkan berdasarkan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Analis Kesehatan
Tunas Harapan yang dilaksanakan pada kelas XII semester ke-1. Adapun Kegiatan ini dapat dilakukan
diberbagai perusahaan dari instalasi baik pemerintah maupun swasta atas keinginan dan
persetujuan dari siswa siswi dan institusi yang bersangkutan.
Rumah Sakit DIK PUSDIKKES Kramat Jati dan Rumah Sakit Duren Sawit sebagai suatu unit
kesehatan dapat dijadikan sebagai lokasi kegiatan Praktik Kerja Lapangan siswa siswa kesehatan
karena pada instansi tersebut terdapat berbagai hal yang berhubungan dengan kesehatan terutama
berinteraksi dengan banyak pasien. Di dalam kegiatan ini siswa siswi diberi kesempatan untuk
menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman dari pengajar dan dalam lingkungan RS. DIK
PUSDIKKES Kramat jati dan Rumah Sakit Duren Sawit. Berikut ini adalah Laporan Kegiatan Praktik
Kerja Lapangan ( PKL ) Yang dilakukan di Laboratorium Kesehatan yang terdapat di RS. DIK
PUSDIKKES Kramat Jati dan Rumah Sakit Duren Sawit selama 1 bulan.
d. melatih dan mengembangkan sikap keterampilan siswa dalam pemberian pelayanan kesehatan
khususnya pelayanan laboratorium.
BAB II.
STRUKTUR ORGANISASI
Sejarah terbentuknya cikal bakal PUSDIKKES Kodiklat TNI AD secara de vacto bisa dikatakan
dimulai pada pertengahan tahun 1951, melalui pendidikan calon instruktur kesehatan
lapangan/militer yang diambil dari DKT Teritorial. dalam kurun waktu tahun 1951 sampai dengan
sekarang PUSDIKKES Kodiklat TNI AD telah tumbuh dan berkembang sejalan dengan situasi dan
kondisi TNI AD saat itu. walaupun telah terjadi beberapa kali perubahan status organisasi, mulai dari
terbentuknya sampai saat ini, PUSDIKKES Kodiklat TNI AD tetap dapat melaksanakan tugas pokoknya
dengan baik.
Pendidikan dan latihan kesehatan merupakan suatu upaya jaminan terlaksananya tugas-
tugas perawatan di rumah-rumah sakit serta pemeliharaan kesehatan, bagi personel TNI AD
yang berdaya guna dan berhasil guna. Jawatan Kesehatan Tentara Angkatan Darat telah
terbentuk sejak akhir tahun 1945, dengan tenaga-tenaga kesehatan yang secara sukarela terjun
dalam kancah perjuangan suci mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Bangsa
Indonesia, baik para dokter, jururawat, maupun prajurit kesehatannya. Corak ragam, tingkatan
dan kemampuan tenaga-tenaga sukarela tersebut berbeda-beda. Ada yang berpengalaman
dalam Tentara Pembela Tanah Air (PETA), ada yang memperoleh pengalaman dalam
kesehatan Tentara Koningkelijke Nederlands Indische (KNIL), dalam kesehatan Hei Ho (tentara
Jepang), dalam kesehatan Rakyat dan tidak sedikit mereka yang belum berpengalaman ataupun
belum pernah mendapat latihan sama sekali. Kesamaannya mereka terletak pada "satu hasrat
dan satu tekad". untuk menyumbangkan tenaga dan membaktikan diri sebaik-baiknya mengikuti
perjuangan dalam Tentara Nasional Indonesia. Pembentukan Kesatuan-kesatuan Kesehatan di
Resimen-resimen yang anggotanya dilatih secara praktis menurut pandangan dan pengetahuan
dokter Resimen masing-masing sebagai bekal menjalankan tugas di garis depan dan Rumah
Sakit Darurat.
Dalam rapat dokter-dokter Divisi di Solo pada tahun 1946 telah dikemukakan suatu
pokok acara untuk mengusahakan persamaan dalam pendidikan dan latihan bagi tenaga-tenaga
DK-AD/ Kesehatan Tentara agar seluruh DKT setaraf mutunya. Dari hasil rapat tersebut lahirlah
sebuah Panitia Pendidikan dengan anggota-anggotanya antara lain:
Dalam rangka reorganisasi ABRI, termasuk reorganisasi Angkatan Darat khusus nya organisasi
Kesehatan Angkatan Darat yang baru dengan sebutan Pusat Kesehatan Angkatan Darat di bawah
Kobangdiklat,sedangkan Pusdikkes Administrasi organik berada dibawah Pusat Kesehatan Angkatan
Darat. Dan selanjut nya berdasarkan keputusan KASAD No 123/1971 Tanggal 12 Maret 1971,
Pusdikkes berubah menjadi Pusat Pendidikan Kesehatan Lapangan yang secara administratif dan
taktis berada dibawah Puskesad. Berdasarkan keputusan Presiden no 69 tahun 1971,Pusdikkeslap
berubah menjadi Pusdikkes TNI AD dan berada dibawah Pusat Kesehatan Kobangdiklat TNI AD
selanjutnya pada tanggal 30 November 1978, Pusdikkes Kobangdiklat TNI AD bergabung dengan
Jankesad, Pusdikkes TNI AD secara taktis administratif tetap berada dibawah Kobangdiklat TNI AD
dengan sebutan Pusdikkes Kobangdiklat. Berdasarkan surat telegram Kasad no 552/1985 tanggal 9
September 1985 dan Surat Perintah Danjen Kobangdiklat TNI AD No Sprin / 1730 / IX / 1985
Pusdikkes TNI AD secara taktis administratif kembali berada dibawah Ditkesad dengan sebutan
Pusdikkes Ditkesad. Selanjut nya berdasarkan surat perintah kasad No Sprin / 53 / I / 1999 tanggal
13 Januari 1999 tentang pelaksanaan pengorganikan 7(tujuh) Pusdikcab TNI kedalam kodiklat TNI
AD.
Meliputi segala usaha,pekerjaan dan kegiatan dibidang perencanaan dan pengawasan yang
berkaitan dengan proses belajar mengajar
meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan dibidang perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
yang berkaitan dengan pengkajian sejarah dan pengembangan operasi pendidikan.
Meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan dibidang latihan dalam rangka mendukung tugas
pokok PUSDIKKES.
1. Visi
menjadi narasumber kesehatan lapangan dijajaran TNI angkatan darat/ TNI AD serta menjadi
wadah pembentukan prajurit kesehatan TNI AD yang profesional dan disiplin
2. Misi
b. memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan
lapangan penugasan
c. menjadi prajurit kesehatan yang mampu bertugas disegala situsi dan kondisi
Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit (RSKDDS) adalah rumah sakit khusus milik
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan
pelayanan rumah sakit, bagi penderita gangguan kesehatan jiwa dan penyalahgunaan narkotika,
psikotropika dan zat adiktif lainnya. Awalnya pembangunan rumah sakit ini ditujukan bagi
penderita gangguan jiwa berat dalam rangka menunjang kebutuhan Panti Laras dan Rumah
Sakit Jiwa Pusat. Akan tetapi dengan maraknya penyalahgunaan langsung Narkoba dan
meningkatnya permintaan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang komprehensif,
Pemerintah DKI Jakarta menetapkan kembali prioritasnya, mengubah visi dan misi rumah sakit
serta meninjau ulang penggunaan ruang-ruang yang ada termasuk fungsi-fungsi pelayanannya,
menjadi rumah sakit dengan kekhususan pelayanan kesehatan jiwa dan narkoba dengan
pelayanan penunjang spesialistik lain yang lengkap.
Pada tanggal 19 juni 2002 RSKDDS diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso
dan sejak itu resmi beroperasi, sesuai dengan SK Gubernur Propinsi DKI Jakarta Nomor 105
tahun 2001. RSKDDS ditetapkan sebagai rumah sakit kelas A. Tahun 2003 setelah SK
Gubernur Propinsi DKI Jakarta No.17 tertanggal 17 Maret 2003, status RSKDDS ditetapkan
menjadi uji coba Unit Swadana Daerah yang diberi wewenang untuk dapat menggunakan
penerimaan fungsional secara langsung dengan penetapan kembali prioritas serta meninjau
ulang penggunaan ruang-ruang yang ada termasuk fungsi-fungsi pelayanannya. Tahun 2009
Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan Pergub No.121 tahun 2009 mengenai organisasi dan tata
kerja Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit, diantaranya membahas mengenai posisi
RSKD Duren Sawit sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Sesuai Visi dan Misinya
RSKDDS adalah rumah sakit yang mempunyai kekhususan pelayanan penanggulangan
masalah kesehatan jiwa dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif.
3.2 Visi :
Menjadi Rumah Sakit Khusus Rujukan Regional terbaik di Indonesia yang
melayani kesehatan jiwa dan narkoba secara terpadu, professional, dan efektif.
Dengan Standar Pelayanan Prima dan Paripurna.
3.3 Misi :
1. Menerapkan tata kelola Rumah Sakit yang terintegrasi dengan pelayanan yang
berkualitas, professional, efektif, holistic, dan komprehensif sebagai Rumah
Sakit Khusus Jiwa kelas A terbaik di Indonesia
2. Menjadi pusat unggulan kesehatan jiwa terutama kesehatan jiwa anak dan
remaja, geriatri, serta rehabilitasi psikososial.
3. Memfasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan jiwa dan narkoba.
4. Meningkatkan kompetensi kesehatan jiwa melalui pendidikan berkelanjutan
bagi tenaga kesehatan dan laimnya.
5. Melaksanakan pengembangan keilmuan dan riset berdasarkan bukti dan fakta.
6. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui sarana prasarana yang sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan & teknologi.
7. Menjalin kerja sama dengan institusi atau lembaga terkait didalam dan luar
negeri untuk meningkatkan kinerja dan produktifitas pelayanan.
KOMITE ETIK
DAN HUKUM KOMITE MEDIK JABATAN
FUNGSIONAL KOMITE KOMITE
TERTENTU KOMITE PENCEGAHAN KOMITE TENAGA
MUTU DAN KEPERAWATAN KES.
PENGENDALIA LAINNYA
N INFEKSI
SUB KOMITE SUB KOMITE SUB KOMITE
KREDENSIAL PENINGKATAN ETIKA,
MUTU PROFESI DISIPLIN
MEDIS DAN
PROFESI
Kelompok Hasil
7 Terdapat 2 garis
pada alat
Interpretasi hasil :
Negatif : Satu garis merah muncul di daerah kontrol ( C ) . Tidak muncul garis merah atau
merah muda di wilayah uji ( T ).
Positif : Muncul dua garis merah yang berbeda. Satu baris harus dalam daerah kontrol ( C )
dan garis lain harus dalam daerah tes ( T ).
Pembahasan
Reagen tes strip mengandung partikel anti-HBsAg dan anti-HBsAg yang dilapiskan pada
membran. HBsAg One Step Hepatitis B Surface Antigen Test Strip (Serum/Plasma) adalah tes
kualitatif imunoligi secara aliran lateral untuk mendeteksi HbsAg pada serum/plasma.
Membran dilapisi dengan antibodi HBsAg poliklonal di garis tes. Selama tes berlangsung
spesimen serum atau plasma berekasi dengan partikel yang dilapisi dengan anti-HBsAg
antibodi monoklonal. Campuran tersebut akan bergerak sepanjang membran secara kapilaritas
dan bereaksi dengan anti-HBsAg antibody poliklonal pada membran dan menghasilkan garis
berwarna. Munculnya garis berwarna pada garis tes mengindikasikan hasil positif dan jika tidak
ada garis berwarna pada garis tes menandakan hasil negatif. Sebagai prosedur kontrol, garis
berwarna harus selalu muncul pada garis kontrol yang menandakan volume sampel cukup dan
telah mengisi membran.
Pada sampel kelompok 7, sampel diduga positif karena ditandai dengan muncul dua garis
merah yang berbeda. Satu baris harus dalam daerah kontrol ( C ) dan garis lain harus dalam
daerah tes ( T ). Bila sampel negatif, strip hanya satu garis merah muncul di daerah kontrol (
C ) dan tidak muncul garis merah atau merah muda di wilayah uji ( T ). Strip dinyatakan invalid
ketika garis kontrol ( C ) tidak muncul atau hanya muncul garis merah pada daerah uji ( T ).
Kesalahan ini bisa disebabkan oleh volume spesimen yang belum memadai atau teknik
prosedural yang salah. Tinjau prosedur dan ulangi tes dengan strip tes baru .
Saran
Dari uraian diatas, penulis menyarankan kepada masyarakat untuk selalu menjaga
kesehatan kebersihan sanitasi lingkungan serta memberikan imunisasi Vaksin Hepatitis B
Rekombinan dan Vaksin DPT-HB.tepat sesuai rekomendasi jadwal yang diberikan agar
pemberantasan penyakit yang ditularkan lewat parenteral (darah) khususnya penyakit
Hepatitis B bisa tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Sievert, William, Melvyn G. Korman, Terry Bolin. (2010). Segala Sesuatu tentang Hepatitis.
Jakarta: Arcar.
Sulaiman, Andri Sanityoso, dkk. (2010). Pendekatan Terkini Hepatitis B dan C dalam
Praktik Klinis Sehari-hari. Jakarta: Sagung Seto.
Www.google.com
Www.wikipedia.com
http://perlengkapan-wanita.blogspot.com/2013/09/apa-yang-dimaksud-dengan-hbsag-reaktif.html
http://penyakithepatitisb.com/diagnosis-dan-pencegahan-infeksi-penyakit-hepatitis-b/
http://indomedtech.blogspot.com/2013/12/pemeriksaan-hbsag.html
http://www.academia.edu/8231634/MAKALAH_IMHEM_TES_SEROLOGI_KEL_5_2B2