Anda di halaman 1dari 10

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

“ RS TK. III REKSODIWIRYO PADANG ”

Tugas Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Pratikum Keperawatan Manajemen

Nama : Nelvi Kurnia Putri

No Bp : 1811313016

Dosen Pembimbing : Ns. Yuanita Ananda, M.Kep

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

TAHUN 2021
1. Sejarah Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo Padang

Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo Padang didirikan pada tahun 1878 oleh Pemerintah
Belanda yang digunakan untuk kepentingan penjajahan Hindia Belanda. Kegiatan utama
rumah sakit adalah merawat Serdadu yang terluka dan cidera dalam pertempuran, juga untuk
memberi pelayanan kesehatan pada warga Belanda.

Pada tahun 1942 dikuasai oleh Jepang, lalu tahun 1945 diambil alih oleh sekutu,
namun prakteknya rumah sakit sampai tahun 1948 masih tetap dikuasai oleh Belanda.
Kemudian pada tahun 1949 penyerahan kekuasaan oleh Belanda ke Indonesia, maka Mayor
dr. Reksodiwiryo mengambil alih rumah sakit, tetapi hanya satu bangsal yang diserahkan,
kemudian pada tahun 1950 berubah seluruhnya dikuasai oleh Tentara Nasional Indonesia,
dan seterusnya.

Sejak proklamasi 1945 di beberapa daerah telah terbentuk barisan-barisan pemuda


bersenjata termasuk di daerah Sumatera Tengah begitu juga unsur-unsur kesehatan dari
barisan bersenjata telah ada namun belum berbentuk organisasi yang sempurna.
Perkembangan barisan bersenjata makin sempurna menunjukkan jiwa persatuan dan kesatuan
mulai nampak dengan bergabungnya beberapa Organisasi pemuda yaitu Balai Penerangan
Pemuda Indonesia (BPPI) dan Pemuda Republik Indonesia (PRI) menjelma menjadi BKR
(Badan Keamanan Rakyat) dan terbentuklah Badan Kesehatan Rakyat (BKR) yang
anggotanya diambil dari Kesehatan Militer Belanda dan barisan Palang Merah Indonesia
serta Sukarelawati Indonesia.

Seiring dengan perkembangan barisan bersenjata, berdiri pula rumah sakit darurat
yang tempatnya berpindah-pindah mengikuti barisan bersenjata ataupun menyesuaikan
dengan situasi keamanan pada saat itu.

Mengingat dalam perjuangan tersebut dari pihak barisan bersenjata selalu banyak
korban maka Rumah Sakit Darurat sangat diperlukan di daerah Padang telah didirikan Rumah
Sakit Darurat oleh dr. Reksodiwiryo dengan pangkat kapten yang bertempat di ladang padi.
Organisasi barisan bersenjata terus berkembang dan berlawanan terhadap Belanda semakin
hebat dari hari ke hari Belanda semakin menekan barisan bersenjata kita khususnya di sektor
Padang sehingga memaksa pasukan bersenjata kita mundur dan sampai ke daerah Sicincin,
Padang Panjang dan Sawah Lunto menggunakan Rumah Sakit Batu Bara Ombilin di bawah
pimpinan dr. Reksodiwiryo. Mengingat pengalaman tenaga-tenaga kesehatan sangat kurang
pengetahuannya maka Mayor dr. Reksodiwiryo mendidik tenaga-tenaga kesehatan atau
mendirikan Sekolah Juru Rawat Kesehatan yang pertama kalinya pada bulan Oktober 1947.

Setelah mengalami proses perjuangan yang panjang, bangsa Indonesia khususnya


Sumatera Tengah (Sumbar dan Riau) dapat mengatasi dan menangkal Agresi Belanda ke-I
ke-II. Pada kesempatan itu kepala Kesehatan Brigade mulai menyempurnakan personil
kesehatan.

Setelah ikut perjuangan menghadapi Agresi Militer Belanda ke-I ke-II dr.
Reksodiwiryo dinilai mempunyai kemampuan menonjol untuk memajukan dan meningkatkan
perjuangan khususnya di dalam perjuangan kesehatan. Sejak penyerahan kedaulatan dari
Belanda ke Pemerintah Republik Indonesia. Komandan Brigade Banteng, pada tanggal 20
Desember 1949 memerintahkan kepada Letkol dr. Reksodiwiryo untuk menerima penyerahan
dari Belanda satu Unit Militer Hospital (Rumah Sakit Tentara) di Padang. Karena jasa
perjuangan dr. Reksodiwiryo di Sumatera tengah sangat banyak dan berhasil, terutama di
bidang kesehatan, maka Rumah Sakit Tentara Padang diberi nama Rumah Sakit Tentara
Dokter Reksodiwiryo.

2. Visi dan misi Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo Padang

Visi : menjadi Rumah Sakit kebanggaan prajurit


Misi : Rumah Sakit dengan pelayanan yang bermutu dan mengutamakan keselamatan
pasien, menyediakan SDM, sarana dan prasarana yang terbaik dan paripurna.

3. Kasus : Struktur organisasi di RS TK III Reksodiwiryo Padang

Di kota Padang terdapat Rumah Sakit yang bernama RS TK III Reksodiwiryo Padang,
yang mana memiliki struktur organisasi Kepala Rumah Sakit (Karumkit) sebagai kepala RS
TK III Reksodiwiryo Padang, kemudian di RS TK III Reksodiwiryo Padang juga terdapat ,
Wakil Kepala Rumah Sakit (Wakarumkit), dan KA SPI, KA Komite Medik, KA Komite
Keperawatan, KAUR YANMED, KAUR JANGMED, DAN KAURREN.

Kemudian dibawahnya ada PAUR Infokes dan KAUR TUUD. Juga terdapat KADEP
bedah, KADEP Obsgyn Dan IKA, KADEP Penyakit Dalam Dan Keswa, KADEP Mata dan
THT, KADEP Gilut. Kemudian juga ada KAINSTAL WATNAP, KAINTAL WATLIN, KA
IGD, KAINSTAL Farmasi, KAINSTAL JANGDIAG, KAINSTAL JANGWAT,
KAINSTAL DIK, KANIT RIKKES. Dan juga ada SMF dan SF.

RS TK III Reksodiwiryo Padang juga dilengkapi Fasilitas IGD (instalasi Gawat


Darurat) dengan dokter yang bersetifikasi. Selain IGD ada juga fasilitas Rawat Inap .
Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Tentara Dr. Reksodiwiryo Padang memiliki kelas yang
bervariasi mulai dari VVIP, Super VIP, VIP dan Kelas I, II dan III dengan fasilitas yang
berbeda. Untuk kamar rawat inap khusus telah disediakan pelayanan di rawat inap VVIP,
Super VIP.

Di RS TK III Reksodiwiryo Padang juga terdapat fasilitas umum seperti : CCtv,


Laktasi, Tempat yang strategis. Disekitar area rumah sakit dapat ditemukan rumah makan dan
banyak toko yang menjual berbagai kebutuhan yang dapat memberikan kenyamanan bagi
keluarga/kerabat yang berkunjung.

Layanan RS TK III Reksodiwiryo Padang juga memiliki Pelayanan Rawat Jalan/


Poliklinik Rumah Sakit Dr. Reksodiwiryo ditangani oleh tenaga medis yang berkompeten dan
dokter spesialis yang berpengalaman. Waktu pelayanan : Senin - Sabtu Pukul 07.30 s/d 15.30
WIB. Beberapa poli rawat jalan diantaranya : Poli Penyakit THT, Poli Penyakit Obgyn /
Kebidanan, Poli Penyakit Jantung, Poli Penyakit Paru, Poli Penyakit Dalam / Interne, Poli
Penyakit Syaraf, Poli Penyakit Anak, Poli Penyakit Mata, Poli Penyakit Gigi, Poli Kesehatan
Jiwa, Poli Penyakit Kulit Dan Kelamin, Poli Bedah, Poli Orthopedi, Poli Fisioterapi,
Hemodialisa.

4. Pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing unit kerja sebagaimana


yang tertara pada struktur organisasi

1. Kepala Rumah Sakit (Karumkit)

 Bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan para bawahan


 Bertanggung jawab mengambil keputusan dari masalah yang dihadapi di
rumah sakit.

2. Wakil Kepala Rumah Sakit (Wakarumkit)


 Membantu tugas Karumkit apabila tidak berada di tempat.

3. Tata Usaha dan Urusan Dalam (TUUD)

Membantu Karumkit dalam penyelenggaraan di bidang ketatausahaan yang meliputi:

 Urusan perencanaan

 Evaluasi dan pelaporan

 Administrasi umum, kepegawaian serta hukum dan kehumasan

4. Urusan Pelayanan Medik (Uryanmed)

 Tugas mengkoordinasikan semua kebutuhan pelayanan medik dan penunjang


medik.

 Melakukan pemantauan pengawasan penggunaan fasilitas kegiatan pelayanan


medik

 Melaksanakan pengawasan dan pengendalian penerimaan serta pemulangan


pasien.

5. Komite Medik

 Komite Medik mempunyai tugas membantu menyusun standar pelayanan dan


memantau pelaksanaannya.

 Melaksanakan etika profesi

 Mengatur kewenangan profesi anggota staf medik fungsional.

 Mengembangkan program pelayanan, pendidikan, pelatihan, penelitian dan


pengembangan.

6. Kepala Instalasi Pendidikan (Kainstaldik)


Bertanggung jawab apabila ada mahasiswa yang melakukan praktek di rumah sakit
dan melakukan penelitian.

7. Urusan Personalia (Urpers)

Bagian Urusan Personalia bertugas untuk penerimaan anggota baru rumah sakit.

8. Keuangan

Membukukan seluruh aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan dengan


sistematis, periodik serta dengan mudah mampu utuk dipahami oleh pihak pihak yang
berkepentingan atas laporannya, baik internal perusahaan ataupun eksternal
perusahaan

9. Kepala Instalasi Rawat Inap (Kainstalwatnap)

 Memantau seluruh kegiatan anggota pada bagian rawat inap

 Memberi arahan kepada anggota dalam melayani pasien.

 Memberikan pelayanan kesehatan terhadap penderita yang di rawat inap


dengan bentuk pelayanan yang meliputi pengobatan, pencegahan, pemulihan
dan peningkatan kesehatan.

10. Kepala Instalasi Rawat Jalan (Kainstalwatlan)

 Memantau seluruh kegiatan anggota pada bagian rawat jalan

 Memberi arahan kepada anggota dalam melayani pasien.

 Melaksanakan diagnosa, melaksanakan pengobatan, perawatan, pencegahan


dan pemulihan akibat suatu penyakit

 Peningkatan kesehatan untuk penderita rawat jalan.

 Melakukan rujukan baik ke Instalasi lain maupun ke unit pelayanan kesehatan


lainnya.
5. Penjelasan struktur organisasi RS TK III Reksodiwiryo Padang

1. Letkol Ckm dr. Faisal Rosady


Kepala Rumah Sakit Tk. III dr. Reksodiwiryo Padang
RIWAYAT HIDUP SINGKAT

a) Nama (Lengkap)                 : dr. Faisal Rosady

b) Pangkat/Corps                     : Letnan Kolonel CKM

c) NRP/NBI                              : -

d) Jabatan                                 : Kepala Rumah Sakit Tk.III Padang

e) Tempat/ Tgl Lahir              : -/ 14 April 1975

f) Alamat                                  : Jl. Perintis Kemerdekaan No. 93 Rt/Rw 001/003,


Kelurahan Jati Baru, Kecamatan Padang Timur

g) Suku Bangsa                         : Indonesia

h) Agama                                   : Islam

i) Kawin/Tidak Kawin            : Kawin

2. Mayor Ckm dr. Zainal


Wakil Kepala Rumah Sakit Dr. Reksodiwiryo Padang

3. Mayor Ckm Dedi Syahputra


Ketua SPI

4. Letkol Ckm (K) Maryati, SE


Kepala Instalasi Rawat Jalan

5. Mayor Ckm dr.Edi L Simbolon, Sp.OT


Kadep Bedah & Anestesi
6. Kapten Helmi, Amd. Kep
Kepala Instalasi Pendidikan & Ka Unit Pemeriksaan Kesehatan (Rikkes)

7. Kapten Caj Alahan Sinaga


Bendahara Keuangan Rumah Sakit

8. Kepten Ckm Jonsriwanto, S.Kep, MM


Kepala URTUUD

9. Lettu Ckm Yusuf Jailani


Kabina & Paur Infokes

10. Pelda Dehria Frinaldi, Amd.Kep


Kepala Ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD)

11. ASN Nova Sarda Yunita, S. Kep


Kepala Ruangan Bagindo Aziz Chan / I

12. ASN Nelawati, Amd.Kep


Kepala Ruangan Bung Hatta

13. ASN Ns.Sitti Ummi Afdhilla, S.Kep


Kepala Ruangan Imam Bonjol / III

14. ASN Hartati, Amd.Kep


Ka Poli Syaraf

15. ASN Susan Nurmeidiati, Amd.Kep


Wakil Kepala Ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD)

16. ASN Nopa Frianti, Amd.Kep


Ka Poli Jantung
17. ASN Yuldawati, Amd.Kep
Kapala Ruangan Buya Hamka / VI Paru
18. ASN Aprini Ria, AMK, SKM
Kepala Unit Laboratorium
19. ASN Betraweli, S.ST
Kepala Ruangan Rohana Kudus & Kepala Poli Kebidanan
20. ASN NOFRIYANTI
Kepala Ruang Perinatologi
21. ASN Ns.Eni Juni Marni, S.Kep
Kepala Unit Hemodialisa
22. ASN Ns.Rina Lamberta, S.Kep, M.M
Kepala Poli Bedah
23. ASN Fuji Rami Ayu, Amd.Kep
Kepala Ruangan HCU
24. ASN Widiawati
Kepala Unit Instalasi Gawat Darurat (IGD)
25. ASN Ns. Widyawati, S.Kep, M.Kep
Kepala Instalasi Rawat Inap (Kainstal Watnap)
26. dr. Neni Yulputri, Sp.P
Kepala Poli Paru
27. Meri Junianti, Amd. RM
Kepala Unit Rekammedik
28. ASN Ns. Rosi Anggraini, S.Kep
Kepala Ruangan Sutan Syahrir / V
29. ASN Rita Andayati
Kepala Poli Penyakit Dalam / Interne
30. ASN Rismanida
Kepala Personalia
31. ASN Silvi Novita
Kepala Dapur
32. dr. Frans Otto Hasibuan
Kepala Instalasi Unit Gawat Darurat & Kepala Ruangan Casemix

Anda mungkin juga menyukai