Anda di halaman 1dari 8

VISI, MISI, TUJUAN UMUM, TUJUAN KHUSUS, KEBIJAKAN, PROSEDUR,

PERATURAN DARI RS Dr.Reksodiwiryo PADANG

OLEH :

KELOMPOK 7

RANI OCTALYA
DIVANDRIA ANANTA SUCITA
LOLA AMELIA ZULFA
HANIA AULIA
MIRANTI
FITRI WULANDARI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MERCUBAKTIJAYA PADANG
T.A 2022/2023

VISI : Rumah Sakit Kebanggaan Prajurit

MISI:
1. Mengutamakan keselamatan pasien dan pelayanan yang bermutu
2. Menyediakan SDM yang lengkap dan professional
3. Menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang terbaikdan paripurna

TUJUAN
• UMUM
Meningkatkan kepercayaan prajurit,PNS dan masyarakatumum bahwa rumah sakit menitikberatkan sasarannyakepada kes
elamatan pasien dengan kualitas layanan yang bermutu.

• KHUSUS
➢ Memberikan jaminan,kepuasan dan perlindungan kepadapasien dan keluarganya.
➢ Menciptakan lingkungan yang kondusif untukpenyembuhan dan pengobatan sesuai dengan standarmedis.

B. SEKILAS TENTANG RUMAH SAKIT TK. III DR. REKSODIWIRYO


PADANG
Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo Padang didirikan pada tahun 1878 oleh Pemerintah Belanda
yang digunakan untuk kepentingan penjajahan Hindia Belanda. Kegiatan utama rumah sakit
adalah merawat Serdadu yang terluka dan cidera dalam pertempuran, juga untuk memberi
pelayanan kesehatan pada warga Belanda.
Pada tahun 1942 dikuasai oleh Jepang, lalu tahun 1945 diambil alih oleh sekutu, namun
prakteknya rumah sakit sampai tahun 1948 masih tetap dikuasai oleh Belanda. Kemudian pada
tahun 1949 penyerahan kekuasaan oleh Belanda ke Indonesia, maka Mayor dr. Reksodiwiryo
mengambil alih rumah sakit, tetapi hanya satu bangsal yang diserahkan, kemudian pada tahun
1950 berubah seluruhnya dikuasai oleh Tentara Nasional Indonesia, dan seterusnya.
Sejak proklamasi 1945 di beberapa daerah telah terbentuk barisan-barisan pemuda
bersenjata termasuk di daerah Sumatera Tengah begitu juga unsur-unsur kesehatan dari barisan
bersenjata telah ada namun belum berbentuk organisasi yang sempurna. Perkembangan barisan
bersenjata makin sempurna menunjukkan jiwa persatuan dan kesatuan mulai nampak dengan
bergabungnya beberapa Organisasi pemuda yaitu Balai Penerangan Pemuda Indonesia (BPPI)
dan Pemuda Republik Indonesia (PRI) menjelma menjadi BKR (Badan Keamanan Rakyat) dan
terbentuklah Badan Kesehatan Rakyat (BKR) yang anggotanya diambil dari Kesehatan Militer
Belanda dan barisan Palang Merah Indonesia serta Sukarelawati Indonesia.
Seiring dengan perkembangan barisan bersenjata, berdiri pula rumah sakit darurat yang
tempatnya berpindah-pindah mengikuti barisan bersenjata ataupun menyesuaikan dengan situasi
keamanan pada saat itu.
Mengingat dalam perjuangan tersebut dari pihak barisan bersenjata selalu banyak korban
maka Rumah Sakit Darurat sangat diperlukan di daerah Padang telah didirikan Rumah Sakit
Darurat oleh dr. Reksodiwiryo dengan pangkat kapten yang bertempat di ladang padi. Organisasi
barisan bersenjata terus berkembang dan berlawanan terhadap Belanda semakin hebat dari hari
ke hari Belanda semakin menekan barisan bersenjata kita khususnya di sektor Padang sehingga
memaksa pasukan bersenjata kita mundur dan sampai ke daerah Sicincin, Padang Panjang dan
Sawah Lunto menggunakan Rumah Sakit Batu Bara Ombilin di bawah pimpinan dr.
Reksodiwiryo. Mengingat pengalaman tenaga-tenaga kesehatan sangat kurang pengetahuannya
maka Mayor dr. Reksodiwiryo mendidik tenaga-tenaga kesehatan atau mendirikan Sekolah Juru
Rawat Kesehatan yang pertama kalinya pada bulan Oktober 1947.
Setelah mengalami proses perjuangan yang panjang, bangsa Indonesia khususnya Sumatera
Tengah (Sumbar dan Riau) dapat mengatasi dan menangkal Agresi Belanda ke-I ke-II. Pada
kesempatan itu kepala Kesehatan Brigade mulai menyempurnakan personil kesehatan.
Setelah ikut perjuangan menghadapi Agresi Militer Belanda ke-I ke-II dr. Reksodiwiryo
dinilai mempunyai kemampuan menonjol untuk memajukan dan meningkatkan perjuangan
khususnya di dalam perjuangan kesehatan. Sejak penyerahan kedaulatan dari Belanda ke
Pemerintah Republik Indonesia. Komandan Brigade Banteng, pada tanggal 20 Desember 1949
memerintahkan kepada Letkol dr. Reksodiwiryo untuk menerima penyerahan dari Belanda satu
Unit Militer Hospital (Rumah Sakit Tentara) di Padang. Karena jasa perjuangan dr.
Reksodiwiryo di Sumatera tengah sangat banyak dan berhasil, terutama di bidang kesehatan,
maka Rumah Sakit Tentara Padang diberi nama Rumah Sakit Tentara Dokter Reksodiwiryo.
1 Juni 1950 : Tempat Perawat Tentara (TPT) Resimen IV, Komando dan
Tentarium I/ Sumatera Utara (KOTT-I/SU)
21 Juli 1951 : TPT Resimen IV, Komando Tentara dan Tentarium I/ Bukit Barisan
(KOTT I/BB)
Tahun 1956 : Rumah Sakit Tentara Komando Daerah Militer Sumatera Tengah
(RDMST)
Tahun 1958 : Rumah Sakit Tentara Komando Operasi Pemulihan 17 (KOPAG)
Tahun 1959 : Rumah Sakit Tentara Kesdam III/ 17 Agustus
Tahun 1960 : Rumah Sakit Kesehatan Daerah Militer III/ 17 Agustus Rumah Sakit
Kesdam III/ 17 Agustus
Tahun 1971 : Rumah Sakit Kesdam III/ 17 Agustus dijadikan rumah sakit Integrasi
ABRI
Tahun 1976 : Untuk mengenang almarhum dr. Reksodiwiryo dan kawan-kawan
maka diberi nama “Rumah Sakit Dokter Reksodiwiryo”.
Tahun 1984 : Reorganisasi TNI-AD dan Likuidasi Kodam, maka dinamakan
Rumah Sakit Sub Kesdam I/ Bukit Barisan Dokter Reksodiwiryo.
Tahun 1985 : Penyempurnaan likuidasi maka Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo berada
di bawah Denkesyah 01.04.04 Padang dan namanya menjadi “ Rumah Sakit Tingkat
III dr. Reksodiwiryo Padang.
C. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT TK. III DR. REKSODIWIRYO
PADANG

Pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing unit kerja sebagaimana yang tertara
pada struktur organisasi diatas adalah sebagai berikut :
1. Kepala Rumah Sakit (Karumkit)
• Bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan para bawahan
• Bertanggung jawab mengambil keputusan dari masalah yang dihadapi di rumah
sakit.

2. Wakil Kepala Rumah Sakit (Wakarumkit)


• Membantu tugas Karumkit apabila tidak berada di tempat.

3. Tata Usaha dan Urusan Dalam (TUUD)


Membantu Karumkit dalam penyelenggaraan di bidang ketatausahaan yang meliputi:
• Urusan perencanaan
• Evaluasi dan pelaporan
• Administrasi umum, kepegawaian serta hukum dan kehumasan

4. Urusan Pelayanan Medik (Uryanmed)


• Tugas mengkoordinasikan semua kebutuhan pelayanan medik dan penunjang medik.
• Melakukan pemantauan pengawasan penggunaan fasilitas kegiatan pelayanan medik
• Melaksanakan pengawasan dan pengendalian penerimaan serta pemulangan pasien.

5. Komite Medik
• Komite Medik mempunyai tugas membantu menyusun standar pelayanan dan
memantau pelaksanaannya.
• Melaksanakan etika profesi
• Mengatur kewenangan profesi anggota staf medik fungsional.
• Mengembangkan program pelayanan, pendidikan, pelatihan, penelitian dan
pengembangan.
6. Kepala Instalasi Pendidikan (Kainstaldik)
• Bertanggung jawab apabila ada mahasiswa yang melakukan praktek di rumah sakit dan
melakukan penelitian.

7. Urusan Personalia (Urpers)


• bertugas untuk penerimaan anggota baru rumah sakit.
8. Keuangan
• Membukukan seluruh aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan dengan
sistematis, periodik serta dengan mudah mampu utuk dipahami oleh pihak pihak yang
berkepentingan atas laporannya, baik internal perusahaan ataupun eksternal perusahaan
9. Kepala Instalasi Rawat Inap (Kainstalwatnap)
• Memantau seluruh kegiatan anggota pada bagian rawat inap
• Memberi arahan kepada anggota dalam melayani pasien.
• Memberikan pelayanan kesehatan terhadap penderita yang di rawat inap dengan
bentuk pelayanan yang meliputi pengobatan, pencegahan, pemulihan dan peningkatan
kesehatan.
10. Kepala Instalasi Rawat Jalan (Kainstalwatlan)
• Memantau seluruh kegiatan anggota pada bagian rawat jalan
• Memberi arahan kepada anggota dalam melayani pasien.
• Melaksanakan diagnosa, melaksanakan pengobatan, perawatan, pencegahan dan
pemulihan akibat suatu penyakit
• Peningkatan kesehatan untuk penderita rawat jalan.
• Melakukan rujukan baik ke Instalasi lain maupun ke unit pelayanan kesehatan lainnya.

Selanjutnya nama-nama pejabat Rumah Sakit Dr. Reksodiwiryo sebagai berikut :


1. Letkol CDM Dr. Hanopidjati
2. Letkol CDM Dr. Moch Abdulah
3. Letkol CDM Dr. Abd. Ronodirjo
4. Letkol CDM Dr. Soepandji
5. Letkol CDM Dr. Soelarto
6. Letkol CDM Dr. Soewarno
7. Letkol CDM Dr. Soegeng
8. Letkol CDM Dr. A. Soerajo
9. Letkol CDM Dr. Oei Hok Kiem
10. Kapten CDM Dr. Tjoe The Kiong
11. Mayor CDM Dr. Drajat. RA
12. Letkol CDM Dr. Suhadi
13. Mayor CDM Dr. Murtjuanto. D
14. Letkol CDM Dr. Hayyi Hasan
15. Letkol CKM Dr. Zaenal Arifin Husin
16. Letkol CKM Dr. Suhadi. AW
17. Letkol CKM Dr. H. Bambang Sugeng, Sp.B
18. Letkol CKM Dr. Masnidjar
19. Letkol CKM (K) Dr. Hj. Rita Sriyanti, MARS
20. Mayor CKM Dr. Bestari Hutagalung, Sp.B
21. Letkol CKM Dr. Mestika Dhamir, Sp.M
22. Letkol CKM Dr. Farhaan Abdullah, Sp.THT
23. Letkol CKM Dr. Tri Kurniyanto, Sp.B
24. Letkol CKM Drg. Rein Nababan
25. Letkol Ckm Dr Antonius Swandaru, M.M.R.S
Laporan Tambahan :
• Direktur : – dr.Tri kurnianto Sp.B
• Kode Post : – 25122
• Nomor Telp : – 0751-23312
• Telepon Humas : – 23312
• Fax : – 0751-31003
• Email : – rumahsakittentarareksodiwiryo@yahoo.co.id

Paparan lengkap :
Rumkit tk iii reksodiwiryo padang mempunyai layanan unggulan dalam bidang . Rsu
kepunyaan tni ad kota padang ini mempunyai luas tanah 47200 dengan luas bangunan 13920
Jumlah Tempat Tidur Menurut Kelas :
• VVIP : 30 kamar
• VIP : 12 kamar
• I : 22 kamar
• II : 39 kamar
• III : 128 kamar
• ICU : 6 kamar
• PICU : 0 kamar
• NICU : 0 kamar
• HCU : 0 kamar
• ICCU : 6 kamar
• TT di IGD : 7 kamar
• TT Bayi Baru Lahir : 2 kamar
• TT Kamar Bersalin : 2 kamar
• TT Ruang Operasi : 2 kamar
• TT Ruang Isolasi : 6 kamar
Ada 4 penilaian dalam rumah sakit TK.III Reksodiwiryo padang
1. S (kekuatan)
✓ lingkungan rumah sakit ini sangat bagus karena selain bersih juga terdapat taman-
taman yang indah dan pohon-pohon rindang yang menjadikan udara disana menjadi
sejuk sehingga membuat kita merasa nyaman saat berada disana.
✓ Tingkat pendidikan perawat cukup tinggi
✓ Sarana prasarana cuci tangan cukup memadai
✓ Banyaknya lulusan stikes alifah yang diterima bekerja di rumah sakit ini
✓ Rumah sakit ini pelayanannya cukup memuaskan

2. W (kelemahan)
✓ Fasilitas kurang memadai
✓ Pelayanan lambat
✓ Kondisi beberapa ruangan yang dalam masa perbaikan
✓ Alat medis kurang steril

3. O (peluang)
✓ Rs ini masih dalam masa peningkatan status akreditasi
✓ Adanya mahasiswa praktek diruangan
✓ Cuci tangan menjadi trend isuue di tatanan pelayanan kesehatan

4. T (ancaman )
✓ Adanya tuntutan masyarakat yang lebih tinggi untuk mendapatkan pelayanan
yang lebih professional
✓ Banyaknya rumah sakit pesaing yang berada disekitar rumah sakit

PERIORITAS MASALAH
1. Pelaksanaan cuci tangan yang belum optimal sehingga masih banyak kuman yang
terdapat disekitar rumah sakit
2. Ruangan dirumah sakit belum memadai sehingga masih ada pasien yang masuk ke
dalam ruangan lainkarena ruangannya penuh.

PELAYANAN INTERNAL MENUJU PELAYANAN PRIMA

• R= REALIBILITY (kehandalan) dirumah sakit dr.rasidin padang memiliki kehandalan


masing-masing diantaranya memiliki dokter dan tenaga medis maupun non medis yang
baik serta handal dibidangnya
• A= ASSURANCE ( Jaminan) dirumah sakit ini jaminan kesehatan jaminan kesehatan
BPJS,pada umumnya pasien yang dating menggunakan BPJS untuk jaminan kesehatan.
• T= TANGIBEL (kenyamanan) kenyaman sudah terpenuhi namun masih saja yang masih
belum terpenuhi seperti keamanan yang masih kurang
• E= EMPATHY ( empati) perawat dirumah sakit memiliki sifat empaty yang bagus serta
dokter dan tenaga pelayanan lainnya.
R= RESPONSIbility (tanggung jawab) tanggung jawab dirumah sakit ini sudah
sepenuhnya dilaknakan.

Anda mungkin juga menyukai