Anda di halaman 1dari 29

RSUP dr.

Soeradji Tirtonegoro - Klaten


A. Profil

Data RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro


Kode RS : 3310015
Tanggal Registrasi : 29/10/2014
Rumah Sakit : RS Umum Pusat Dr. Soeradji Tirtonegoro
Jenis : RSU
Kelas RS :B
Direktur RS : dr. Alida Lienawati, MKes.,MMR
Pemilik : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

ALAMAT LOKASI RS
Alamat : Jl. KRT. dr. Soeradji Tirtonegoro No.1, Klaten
Kab/Kota : Klaten
Kode Pos : 57424
Telepon : 0272-321020
Fax : 0272-321104
Email : rsupsoeradjitirtonegoro_klaten@yahoo.com
Telepon Humas : EXT : 163
Website : http://www.rsupsoeradjitirtonegoro.co.id
LUAS RUMAH SAKIT
Luas Tanah : 63126 m2
Luas bangunan : 24942 m2
No surat ijin : 445/28/2013
Tanggal surat ijin : 22/03/2013
Surat ijin dari : Gubernur jawa tengah
Sifat surat ijin : Tetap
Status penyelenggara : Menkes RI
Akreditasi RS
Status akreditasi : Tingkat paripurna
Tgl akreditasi : 02/10/2015

B. Sejarah

RSUP dr. Soeradji tirtonegoro klaten didirikan pada tanggal 20 desember


1927, secara bersama-sama oleh perkebunan-perkebunan (onderneming)
milik pemerintah hindia belanda (kini indonesia) yang terdiri dari perkebunan
tembakau, tebu dan perkebunan rami.
Rumah sakit tersebut diberi nama "dr. Scheurer hospital" dan
dikelola oleh yayasan "zending" yang bergerak dibidang kesejahteraan umat.
Rumah sakit itu dipimpin oleh dr. Bakker.
Pada tahun 1942 jepang masuk / menguasai pemerintah hindia
belanda sehingga "dr. Sheurer hospital" juga dikuasai jepang. Pada tahun
1945 jepang kalah perang dan indonesia memproklamasikan
kemerdekaannya. Dengan demikian "dr. Sheurer hospital" juga berada pada
kekuasaan pemerintah indonesia dan sejak saat itu namanya diganti menjadi
rumah sakit umum tegalyoso klaten. Nama ini diambil dari nama desa dimana
RSUP dr. Soeradji tirtonegoro berada yaitu desa tegalyoso. Selama
pemerintahan jepang rumah sakit dipimpin oleh dr. Maeda dan dr. Curuta.
Kemudian setelah jepang pergi (tahun 1945) rumah sakit dipimpin oleh dr.
Soenoesmo.
Dalam masa peralihan dari rumah sakit dibawah pengelolaan zending
menjadi rumah sakit pemerintah ri masih terdapat beberapa tenaga dokter
asing antara lain dr. Horner dan dr bakker yunior. Selama masa itu semua
karyawan rsup dr. Soeradji tirtonegoro diberi kesempatan untuk memilih,
tetap bekerja di rsup dr. Soeradji tirtonegoro untuk kemudian diangkat
menjadi pegawai negeri atau pindah ke rumah sakit zending yang lain yaitu rs
bethesda yogyakarta atau rs jebres surakarta.
Pada tahun 1952 dr soenoesmo yang pada waktu itu sebagai
pimpinan rumah sakit, meninggal dunia karen sakit dan menjalani operasi
appendicitis. Sebagai pengganti pimpinan rsup dr. Soeradji tirtonegoro
ditunjuk dr. Horner didampingi oleh dr. Bakker yunior.
Pada tahun 1954 rsup dr. Soeradji tirtonegoro dipimpin dr. Soepaat
soemosoedirdjo dan sejak tahun 1945 rsup dr. Soeradji tirtonegoro secara
penuh telah dikelola oleh departemen kesehatan ri.
Pada tahun 1947 rsup dr. Soeradji tirtonegoro juga digunakan untuk
tempat kuliah dan praktek oleh perguruan tinggi kedokteran (ptk), sehingga
mulai saat ini pula rsup dr. Soeradji tirtonegoro kecuali melaksanakan
pelayanan kesehatan dan pendidikan bidan serta mantri juru rawat yang telah
ada juga dimanfaatkan sebagai tempat pendidikan dokter.
Ptk yang ada di rsup dr. Soeradji tirtonegoro tersebut pada tahun
1950 dipindah ke yogyakarta yang kemudian tumbuh dan berkembang
menjadi fakultas kedokteran universitas gajah mada yogyakarta.
Oleh sebab itu sampai saat ini rsup dr. Soeradji tirtonegoro
klaten menjalin erat kerjasama dengan fakultas kedokteran ugm yogyakarta.
Kerjasama dengan fakultas kedokteran ugm tersebut secara resmi dikukuhkan
secara tertulis pada tahun 1975 berdasarkan keputusan mentri kesehatan ri
yang antara lain menetapkan bahwa rsup dr. Soeradji tirtonegoro, bersama-
sama dengan rs dr. Sardjito yogyakarta merupakan salah satu tempat praktek
bagi para mahasiswa kedokteran fakultas kedokteran ugm yogyakarta.
Tahun 1978 keluar surat keputusan menteri kesehatan ri nomor :
134/menkes/sk/iv/78 tanggal 28 april 1978 tentang susunan organisasi dan
tata kerja rumah sakit umum, dimana diantaranya menetapkan bahwa rsup dr.
Soeradji tirtonegoro adalah merupakan rumah sakit kelas c, yaitu rumah sakit
umum yang melaksanakan pelayanan kesehatan paling sedikit dalam 4
(empat) cabang spesialisasi yaitu: penyakit dalam, bedah, kebidanan &
penyakit kandungan dan kesehatan anak.
Tahun 1992 RSUP dr. Soeradji tirtonegoro ditetapkan sebagai rumah
sakit unit swadana dengan syarat, oleh mentri kesehatan ri dengan keputusan
nomor 746/menkes/sk/i /1992 tanggal 2 september 1992. Dengan
ditetapkannya sebagai unit swadana, rsup dr. Soeradji tirtonegoro berweanang
untuk mengelola / menggunakan penerimaan fungsional secara langsung.
Tahun 1993, dengan keputusan menteri kesehatan ri nomor
1168/menkes/sk/xii/1993 tertanggal 15 desember 1993, rsup dr. Soeradji
tirtonegoro kelasnya naik dari kelas c menjadi kelas b non pendidikan.
Tahun 1994, dengan surat nomor : s-733/mk.03/1994 tertanggal 6
oktober 1994, menteri keuangan ri menyatakan bahwa RSUP dr. Soeradji
tirtonegoro dapat disetujui sebagai rumah sakit unit swadana tanpa syarat.
Disusul penetapan kemudian dengan keputusan menteri kesehatan ri nomor
1285/menkes/sk/xii/ 1994 tertanggal 28 desember 1994 tentang penetapan
RSUP dr. Soeradji tirtonegoro menjadi rumah sakit unit swadanana (tanpa
syarat).
Pada tahun 1997 keluar undang-undang nomor 20 tentang
penerimaan negara bukan pajak (pnbp) yang ditindak lanjuti dengan peraturan
pemerinta nomor 22 tahun 1997 tentang jenis dan penyetoran pnbp maka
RSUP dr. Soeradji tirtonegoro termasuk instansi penerimaan negara bukan
pajak.
Selama kurun waktu yang panjang dan setelah melalui berbagai
perubahan kearah manajemen rumah sakit yang sesuai dengan perkembangan
jaman, maka berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI no. 1442 a/
Menkes/SK/XII/1997 Tanggal 20 Desember 1997 menetapkan nama rumah
sakit menjadi RSUP dr. Soeradji tirtonegoro. dr. Soeradji tirtonegoro
merupakan salah satu tokoh pergerakan pada perkumpulan Boedi utomo dan
mengabdi sebagai dokter di wilayah Klaten.
Tahun 2001 dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :
934/Menkes/IX/2001 Tanggal 5 September 2001, RSUP dr. Soeradji
tirtonegoro Klaten disetujui sebagai rumah sakit pendidikan untuk FK-UGM
dan dijadikan sebagai laboratorium pusat pengembangan pelayanan medik
dasar esensial.
Tahun 2003 dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1594/Menkes/SK/XII/2002 Tanggal 27 Desember 2002 RSUP dr. Soeradji
tirtonegoro Klaten ditetapkan sebagai rumah sakit kelas b pendidikan.
Tahun 2007 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor:
273/KMK.05/2007 Tanggal 21 Juni 2007 dan Keputusan Menteri Kesehatan
RI Nomor 756/Menkes/SK/VI/2007 Tanggal 26 Juni 2007 menetapkan RSUP
dr. Soeradji tirtonegoro Klaten sebagai rumah sakit pola pengelolaan
keuangan badan layanan umum.

C. Visi dan misi


Visi
“Menjadi rumah sakit rujukan nasional yang ramah lansia pada tahun 2019”

Misi
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pelayanan kesehatan paripurna,
2. Berkualitas dan terjangkau sesuai iptekdokkes
3. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan,dan penelitian yang berkualitas
4. Mewujudkan wilayah bebas dari korupsi (wbk) dan kepuasan stakeholder
5. Meningkatkan kesejahteraan dan jenjang karir karyawan
D. Struktur organisasi
Struktur organisasi dan tata kerja (sotk) yang dipergunakan di RSUP dr.
Soeradji tirtonegoro mengacu pada peraturan menteri kesehatan RI Nomor
046 / Menkes / Pers / I / 2007 Tanggal 15 Januari 2007 tentang Struktur
organisasi & tata kerja RSUP dr. Soeradji tirtonegoro klaten. Susunan SOTK
yang dimaksud adalah berikut ini.
1. Direktur Utama
2. Direktur Medik & Keperawatan
a. Dibawah direktur medik dan keperawatan ini terdapat 3 bidang, adalah
sebagai berikut ini.
1) Bidang pelayanan medik
2) Bidang pelayanan keperawatan
3) Bidang fasilitas medik dan keperawatan
4) Masing-masing bidang di atas mempunyai satu seksi perencanaan
dan Pengembangan serta satu seksi monitoring dan evaluasi.
b. Direktorat medik dan keperawatan mempunyai beberapa instalasi yang
berfungsi sebagai sentral unit bisnis sebagai berikut ini.
1) Instalasi rawat jalan
2) Instalasi rawat darurat
3) Instalasi rawat inap
4) Instalasi rawat intensif
5) Instalasi bedah sentral
6) Instalasi farmasi
7) Instalasi rehabilitasi medik
8) Instalasi patologi kilnik
9) Instalasi patologi anatomi
10) Instalasi radiologi
11) Instalasi rekam medik
12) Instalasi persalinan
3. Direktur Umum, SDM dan Pendidikan
Dibawah direktur umum, sdm dan pendidikan terdapat dua Bagian, yaitu
sebagai berikut ini.
a. Bagian umum dan sumber daya manusia
Pada bagian ini terdapat tiga sub bagian, yaitu:
1) Sub bagian tata usaha
2) Sub bagian rumah tangga
3) Sub bagian sumber daya manusia
b. Bagian pendidikan dan penelitian
Terdapat dua sub bagian pada bagian ini.
1) Sub bagian pendidikan dan pelatihan
2) Sub bagian penelitian dan pengembangan
c. Beberapa instalasi yang berada di bawah koordinasi direktur umum,
SDM dan pendidikan adalah sebagai berikut ini.
1) Instalasi gizi
2) Instalasi sterilisasi sentral
3) Instalasi forensik dan perawatan jenazah
4) Instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit
5) Instalasi sanitasi
6) Instalasi kamtib
4. Direktur keuangan
Terdapat tiga bagian di bawah direktur keuangan sebagai berikut ini.
a. Bagian perencanaan dan anggaran
1) Sub bagian penyusunan program dan anggaran
2) Sub bagian evaluasi dan pelaporan
b. Bagian perbendaharaan dan mobilisasi dana
1) Sub bagian perbendaharaan
2) Sub bagian mobilisasi dana
c. Bagian akuntansi
1) Sub bagian akuntansi keuangan
2) Sub bagian akuntansi manajemen dan verifikasi

Beberapa instalasi yang ada di lingkungan direktorat keuangan


a. Instalasi tata usaha rawat pasien
b. Instalasi penyelesaian piutang pasien
c. Instalasi pemasaran dan hubungan masyarakat
d. Instalasi sistem informasi rumah sakit
5. Unit-unit non struktural
a. Komite medis
b. Komite etik dan hukum
c. Komite pengembangan dan unggulan
d. Satuan pengawas intern
6. Dewan pengawas

(gambar struktur organsasi menyusul)

E. Akreditasi
1. Dinyatakan lulus akreditasi penuh pada tanggal 17 desember 1997
dalam 5 standar : administrasi manajeman, pelayanan medik, pelayanan
gawat darurat, pelayanan keperawatan dan rekam medik.
2. Dinyatakan lulus akreditasi penuh tingkat lengkap dalam 16 standar
tanggal 25 januari 2008, yaitu : bidang radiologi, laboratorium ,
farmasi, keselamatan dan kesehatan kerja (k3), infeksi nasokomial,
bedah, rawat darurat, rekam medik, bidang keperawatan, administrasi
dan manajemen, pelayanan medik, gigi, rehabilitas medik, pelayanan
darah, dan pelayanan gawat intensif.
3. Desember 2011 dinyatakan lulus penuh re-akreditasi 16 standar :
bidang radiologi, laboratorium, farmasi, perinatal resiko tinggi,
keselatan dan kesehatatan kerja (k3), infeksi nasokomial, bedah, rawat
darurat, rekam medik, bidang keperawatan, administrasi dan
manajemen, pelayanan medik, gigi, rehabilitas medik, pelayanan darah,
dan pelayanan rawat intensif. Pada september 2015 dinyatakan lulus
tingkat paripurna bintang lima.

F. Sistem ketenagakerjaan
Dokter umum dan spesialis
Dokter umum : 18 orang
Dokter Spesialis Obstetri dan gynecology : 4 orang
Dokter spesialis Penyakit Dalam : 4 orang
Dokter spesialis Bedah : 4 orang
Dokter spesialis Radiologi : 4 orang
Dokter spesialis Rehabilitasi medic : 2 orang
Dokter spesialis anaestesi : 5 orang
Dokter spesialis Jantung Paru : 3 orang
Dokter spesialis Mata : 3 orang
Dokter spesialis THT : 4 orang
Dokter spesialis Patologi Klinik : 1 orang
Dokter spesialis Patologi Anatomi : 1 orang
Dokter spesialis Paru : 2 orang
Dokter spesialis Anak : 6 orang
Dokter spesialis Bedah anak : 1 orang
Dokter spesialis Bedah ortopedi : 2 orang
Dokter spesialis Urologi : 2 orang
Dokter spesialis orthopedic : 3 orang
Dokter spesialis kulit dan kelamin : 3 orang
Dokter spesialis forensik : 3 orang
Dokter spesialis Kesehatan Jiwa : 2 orang
Dokter spesialis Syaraf : 3 orang
Dokter spesialis bedah syaraf : 1 orang
Dokter spesialis bedah plastic : 1 orang
Dokter spesialis sub spesialis : 7 orang
Dokter gigi dan spesialis
Dokter gigi : 4 orang
Dokter gigi spesialis bedah mulut : 1 orang
Dokter gigi spesialis konservasi : 1 orang
Dokter gigi spesialis anak : 1 orang
Dokter gigi spesialis periodonsia : 1 orang
Perawat dan spesialisasinya
Ners : 43 orang
Perawat bedah : 1 orang
Perawat gigi : 3 orang
Perawat anestesi : 10 orang
Perawat maternitas : 1 orang
Perawat lainnya : 379 orang
Bidan
Bidan : 57 orang
Farmasi
Apoteker : 10 orang
Analis farmasi : 26 orang

Keteknisian medis
Radiographer : 12 orang
Elektromedis : 7 orang
Teknis gigi : 4 orang
Analis kesehatan : 30 orang
Rekam medis : 24 orang
Teknisi transfusi darah : 2 orang
Teknik kesehatan lainnya
Sanitasi : 18 orang
Nutrisionis : 10 orang
Tenaga non kesehatan
Administrasi keuangan : 58 orang
Humas : 4 orang
Informasi teknologi : 17 orang
Hukum : 5 orang
Perpustakaan : 2 orang
Pramu husada : 30 orang

G. Sarana dan Prasarana


1. Meja operasi
2. Mesin anestesi
3. Ventilator
4. Incubator
5. Blue light
6. USG
7. X-ray
8. CT-scan
9. MRI
10. EEG
11. EKG
12. Defibriltor
13. Autoclave
14. Lain-lain: SIMRS, 11 unit Ambulance, Bank darah

H. Pelayanan Rumah Sakit


1. Fasilitas Pelayanan Rawat Jalan
a. Waktu Pelayanan
1) Poliklinik Regular Pagi (Khusus Hari Minggu dan Hari Besar
Tutup)
a). Senin s/d Kamis pukul 07.30 - 12.00 WIB
b). Jum'at pukul 07.30 – 10.00 WIB
c). Sabtu pukul 07.30 - 11.00 WIB
2) Poliklinik Cendana / VIP Pagi
Buka setiap hari pada jam kerja
3) Poliklinik Cendana / VIP Sore
Senin s/d Jum'at pukul 14.00 - 16.00 WIB
4) Poliklinik Rosela
Buka setiap hari pukul 07.30 - 20.00 WIB

b. Jenis Pelayanan
1) Poliklinik Spesialis:
a). Klinik bedah umum
b). Klinik orthopedic/bedah tulang belakang
c). Klinik bedah urologi
d). Klinik bedah syaraf
e). Klinik anak dan tumbuh kembang
f). Klinik penyakit dalam
g). Klinik psikosomatis
h). Klinik kebidanan dan kandungan
i). Klinik jantung dan pembuluh darah
j). Klinik paru
k). Klinik syaraf
l). Klinik mata
m). Klinik THT
n). Klinik kulit dan kelamin
o). Klinik rehabilitasi medik / fisioterapi
p). Klinik kesehatan jiwa / psikiatri
q). Klinik gigi mulut spesialis
(1) Spesialis Bedah mulut
(2) Spesialis Kesehatan gigi anak
2) Poliklinik Umum
a). Klinik triase / pemeriksaan kesehatan
b). Klinik gigi dan mulut
c). Klinik konsultasi gizi
d). Klinik konsultasi psikologi

3) Pelayanan Poliklinik VIP (Cendana)


a). Pasien bisa memilih dokter yang diinginkan.
b). Keluarga dapat mendaftarkan per telepon melalui nomor
(0272) 326060 (Hunting System) ext. 142

4) Pelayanan Poliklinik Rosella


a). Poli psikomatis
b). Griya jamu
c). ITP (Interfensi Tubuh dan Pikiran)
d). Saintifikasi jamu
e). Poli gigi mulut

2. Fasilitas Pelayanan Rawat Inap


a. Waktu Berkunjung
1) Pagi - Siang
Jam : 11.00 - 13.00 WIB
2) Sore
Jam : 16.30 - 18.30 WIB

b. Jenis Ruang Rawat Inap


1) Kelas VIP
a). Ruang Paviliun Cendana : 1 kamar, 1 tempat tidur, sofa,
kursi penunggu, kulkas, bel pasien, AC, air panas, TV, kamar
mandi dalam, ruang tunggu, surat kabar, area Hot Spot.
b). Ruang Paviliun Cempaka : 1 kamar, 1 tempat tidur, sofa,
kursi penunggu, kulkas, bel pasien, AC, TV, kamar mandi
dalam, ruang tunggu Area Hot Spot.
c). Ruang Mawar :1 kamar, 1 tempat tidur, sofa, kursi penunggu,
kulkas, bel pasien, AC, TV, kamar mandi dalam, ruang
tunggu.
2) Kelas I
a). Ruang Anggrek : 1 kamar, 1 tempat tidur, 1 box bayi, 1 meja
bayi, 2 meja pot, kursi penunggu, ruang tunggu dengan meja
dan kursi, bel pasien, kipas angin, almari pasien,meja makan,
kamar mandi dalam.
b). Ruang Aster : 1 kamar, 1 tempat tidur, almari, kamar mandi
dalam, bel pasien, ruang tunggu, kipas angin.
c). Ruang Mawar : 1 kamar, 1 tempat tidur, almari, kamar mandi
dalam, bel pasien, ruang tunggu, kipas angin,
d). Ruang Kenanga : 1 kamar, 1 tempat tidur anak, almari, meja,
kamar mandi dalam, bel pasien, ruang tunggu, kipas angin.

3) Kelas II
a). Ruang Anggrek : tempat tidur, box bayi, almari, bel pasien,
kursi, kamar mandi/WC.
b). Ruang Dahlia : tempat tidur, almari, bel pasien, kursi, kamar
mandi/WC.
c). Ruang Menur : tempat tidur, almari, kursi, kipas angin, kamar
mandi/WC.
d). Ruang Kenanga : tempat tidur, almari, kursi, kipas angin,
kamar mandi/WC.
4) Kelas III
a). Ruang Anggrek : tempat tidur, almari, kursi penunggu, meja,
box bayi (untuk ruang obsgyn), bel pasien.
b). Ruang Melati Lantai 1 : tempat tidur, almari, kursi penunggu,
meja, box bayi (untuk ruang obsgyn), bel pasien.
c). Ruang Melati lantai 2 : tempat tidur, almari, kursi penunggu,
meja, box bayi (untuk ruang obsgyn), bel pasien.
d). Ruang Melati lantai 3 : tempat tidur, almari, kursi penunggu,
meja, box bayi (untuk ruang obsgyn), bel pasien.
e). Ruang Melati Lantai 4 : tempat tidur, almari, kursi penunggu,
meja, box bayi (untuk ruang obsgyn), bel pasien.

5) IRI / ICU / ICCU ( Rawat Intensif )


a). Fasilitas : tempat tidur, ruangan ber-AC, almari pasien, kursi
tunggu pasien, dll.
b). Fasilitas Medis : ventilator, alat pemeriksaan jantung, alat
bantu nafas, oximetri, syringe pump dan infusin pump,
defibrilator, vaccum saction, dll.

6) NICU / PICU ( Rawat Intensif untuk bayi )


a). Fasilitas : tempat tidur, ruangan ber-AC, almari pasien, kursi
tunggu pasien, dll.
b). Fasilitas Medik : ventilator, incubator, alat pemeriksaan
jantung, alat bantu nafas untuk neonatus, syringe pump dan
infusin pump, dll.
7) Ruang Bakung (Perinatologi)
Fasilitas : Photo terapy, incubator
8) Ruang HCU (High Care Unit)

3. Fasilitas Pelayanan Rawat Darurat


Fasilitas yang terdapat dalam pelayanan rawat darurat adalah :
a. Pelayanan Pasien Gawat Darurat
b. Intermediate Care (IMC)
c. Kamar Bersalin
d. Dua Kamar Operasi
e. Farmasi
f. Radiologi
g. Ruang Isolasi Flu Burung-Flu Babi
h. Bedah Minor
i. Ambulance
1) transportasi rujukan pasien
2) transportasi antar jemput pasien
3) pelayanan P3K
j. Laboratorium

4. Pelayanan 24 Jam
a. Instalasi Gawat Darurat
b. Instalasi Radiologi
c. Instalasi Laboratorium
d. Instalasi Farmasi
e. Ambulance
f. Informasi (Telepon, 4 Saluran Hunting)

5. Pelayanan Penunjang
a. Instalasi Bedah Sentral
1) Melayani Bedah dalam jam kerja dan bedah sore (diluar jam
kerja).
2) Non Emergency (Bedah Save)

b. Instalasi Radiologi
1) Melayani Pemeriksaan Radiodiagnostik: foto rontgen, foto gigi,
dll
2) Pelayanan CT-Scan

c. Pelayanan Diagnostik Elektromedik


Melayani Pemeriksaan : Treadmill, EKG, EEG, USG, Spirometri,
Broncoscopy
d. Pelayanan Hemodialisis
Cuci darah dengan 18 mesin hemodialisis
e. Instalasi Rehabilitasi Medik
Menyediakan fasilitas pelayanan rehabilitasi medik, yang dimulai
dengan pemeriksaan dokter, dengan program meliputi: Fisioterapi,
Psikologi, Orthotik, Prosthetik, dll

f. Instalasi Farmasi
Dibuka 24 jam. Melayani kebutuhan obat obatan dan alat - alat
penunjang kesehatan
g. Laboratorium Patologi Klinik
1) Pemeriksaan rutin dan khusus
2) Analisa Gas Darah
3) Tes Narkoba & HIV
4) Kultur & Sentifikan
h. Instalasi Patologi Anatomi
Pemeriksaan Jaringan & Diagnostik Kanker
i. Instalasi Sterilisasi
Mensterilkan alat medis
j. Instalasi Gizi
Pelayanan Konsultasi Gizi dan penyelenggaraan serta produksi
makanan untuk pasien
k. Laboratorium Mikrobiologi
Menangani penyakit infeksi karena kuman

l. Peralatan Medik Canggih


1) CT Scan
2) USG 4 Dimensi
3) OAE (Otto Acoustic Emissions)
4) ECT (Elektro Convultion Therapy)
5) TUR (Trans Uretra Resection)
6) URS (Uretra Resection)
7) Arthroscopy
8) Endoscopy
9) Laparoskopi
10) Audiometri
11) Facial Elektrocosmetik Equipment dan lain lain.

m. Pelayanan umum
1) Tersedia Pelayanan Fasilitas Umum
2) Kantin / Rumah Makan
3) TPA (Tempat Penitipan Anak)
4) Pojok Laktasi
5) Fotocopy
6) Bank / ATM center
7) Transportasi Pasien
8) Perawatan Jenazah
9) Mini Market
10) Taman Parkir
11) Ruang tunggu yang representatif
12) Masjid
13) Area pedestrian
Ruang perawatan dan kelas perawatan

I. Alur pendaftaran
1. Alur Pelayanan Gawat Darurat Pasien JKN
2. Alur Pasien JKN Di Poliklinik

3. Pendaftaran Online Pasien Poliklinik


Ada dua cara untuk mengakses antrian online pasien poliklinik RSUP
dr Soeradji Tirtonegoro Klaten:
a. Pasang aplikasi “Pendaftaran Online” Ditjen Pelayanan
Kesehatan Kemenkes pada HP Android
b. Buka alamat web sirs.yankes.kemkes.go.id/antrian
c. Tata cara pendaftaran:
1) Masuk ke menu “Registrasi”
2) Ikuti langkah-Langkahnya sbb:
a). Langkah 1 Pilih Rumah Sakit “ RSUP Dr. Soeradji
Tirtonegoro”
b). Langkah 2 Pilih jenis pasien “Lama”
c). Langkah 3 isi nomor hp, tanggal periksa, klinik tujuan,
dokter dan cara bayar
d). Langkah 4 simpan dan cetak bukti bahwa telah melakukan
pendaftaran online
3) Saat hari pemeriksaan silahkan langsung menuju loket 1
konfirmasi pendaftaran online dengan menunjukkan bukti
pendaftaran online
4) Pasien menuju klinik yang dituju
5) Syarat dan Ketentuan yang berlaku
a). Pemesanan dapat dilakukan 7 hari sebelum hari
pemeriksaan
b). Batas waktu pemesanan paling lambat adalah 1 hari
sebelum hari pemeriksaan pada jam sbb:
1) Senin-kamis jam 14:00 WIB
2) Jumat jam 11:30 WIB
c). Khusus Pasien BPJS Kesehatan/ JKN:
1) Jika saat konfirmasi ke loket 1 tidak bisa
menunjukkan surat rujukan yang berlaku dan kartu
bpjs maka tidak dapat dilayani sebagai pasien BPJS
(bisa dilayani sebagai pasien umum/bayar tunai)
2) Khusus pasien jatuh atau luka terkena benda
tumpul/tajam harus bisa menunjukkan surat keterangan
kronologi kejadian
3) Khusus pasien kecelakaan lalu lintas harus
dilampiri surat keterangan polisi dan atau surat
keterangan dari PT Jasa Raharja
d). Khusus Pasien Umum pada saat hari pemeriksaan
harus bisa menunjukkan kartu berobat

Catatan:

 Hanya berlaku bagi pasien lama/pasien yang pernah


berkunjung ke Rumah Sakit
 Jadwal praktek dokter bisa berubah sewaktu-waktu
J. Sistem Pelaporan Rekam Medis

Salah satu indikator dalam program peningkatan mutu pelayanan


kesehatan di rumah sakit adalah kelengkapan pengisian rekam medis. Upaya
peningkatan mutu pelayanan kesehatan sangat tergantung dari tersedianya
data dan informasi yang akurat, terpercaya dan penyajian yang tepat waktu.
Upaya tersebut hanya dapat dilaksanakan apabila faktor manusia sebagai
pemeran kunci dalam pengelolaan rekam medis dan informasi disiapkan
secara seksama dan lebih profesional.

Pelaporan rekam medis berasal dari sensus harian rawat jalan dan
rawat inap, SIM RS sinergis, dan dari unit-unit terkait. Rekam medis disebut
lengkap apabila rekam medis tersebut telah berisi seluruh informasi tentang
pasien termasuk resume medis, keperawatan dan seluruh hasil pemeriksaan
penunjang serta telah diparaf oleh dokter yang bertanggung jawab. Waktu
maksimal masuk ke bagian rekam medis untuk pasien rawat inap adalah
2x24 jam, dengan standar kelengkapan pengisian rekam medis 95%
(Depkes RI, 2005). Adapun tenaga yang berhak mengisi rekam medis antara
lain dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis,
dokter tamu yang merawat pasien di rumah sakit, residens yang sedang
melaksanakan praktek, tenaga paramedis perawatan dan paramedis non
perawatan (Depkes RI, 1997).

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten


adalah rumah sakit tipe B pendidikan yang merupakan pusat pelayanan
tingkat lanjutan (pusat rujukan) untuk pelayanan dari kabupaten, kota Klaten
pada khususnya dan propinsi Jawa Tengah pada umumnya. Untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan atau pemakai jasanya, salah satu misi
RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten adalah menyelenggarakan pelayanan
kesehatan paripurna, berkualitas dan terjangkau. Pelayanan kesehatan
paripurna salah satu caranya melalui melalukan pencatatan dan
pedokumentasian pada rekam medis yang 3C ( Clear / Jelas, Correct /
Benar, Complete/ Lengkap) seperti tercantum pada buku pedoman
pengelolaan rekam medis .

Pada struktur organisasi RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten,


Instalasi Rekam Medis berda dibawah Direktur Medik dan Keperawatan.
Dari wawancara dengan kepala Instalasi Rekam Medis didapatkan informasi
bahwa penyumbang ketidaklengkapan rekam medis terbanyak di rawat inap
adalah dokter penanggung jawab pasien dan perawat. Tetapi belum ada data
di bagian rekam medis mengenai evaluasi pendokumentasian asuhan
keperawatan.
Pengisian rekam medis di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
sesuai dengan buku pedoman ataupun prosedur tetap (SPO), yang
diantaranya berisi tentang kebijakan-kebijakan yang berlaku (baik untuk
pasien maupun tenaga kesehatan), petunjuk atau prosedur pengisian rekam
medis serta unit-unit terkait yang berhubungan dengan kelengkapan rekam
medis tersebut. Adapun isi atau lembaran berkas rekam medis yang
disediakan RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten terdiri dari 25 lembaran.
Khusus untuk perawat, lembaran rekam medis yang harus diisi diantaranya
adalah: (1) Status induk (RM 3); (2) Lembar observasi Perawat/bidan (RM
6); (3) Pengkajian Awal Keperawatan (RM 7); (4) Diagnosa dan Rencana
Keperawatan (RM 7); (5) Asuhan Keperawatan (RM 7); (6) Catatan
Keperawatan (RM 7); (7) Evaluasi Keperawatan (RM 7); (8) Resume
Perawatan (RM 7) (RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, 2011).

Menurut Permenkes No. 269 Tahun 2008, rekam medis adalah


berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan,tindakan dan pelayanan lain (yang diberikan)
kepada pasien (yang dipergunakan sertatersedia) pada suatu sarana
pelayanan kesehatan (Azwar, 2003).

Sesuai Buku Pedoman Pengelolaan Rekam Medis di RSUP Dr.


Soeradji Tirtonegoro Klaten, seluruh item yang tercantum dalam lembaran
rekam medis harus diisi dengan lengkap dan pengembalian berkas rekam
medis harus tepat waktu. Prosedur pengembalian rekam medis pasien rawat
inap pada instalasi rekam medis RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
dilakukan dengan cara petugas rawat inap mengembalikan berkas rekam
medis ke instalasi rekam medis setiap harinya dari masing-masing ruang
rawat inap, dengan ketentuan berkas rekam medis harus kembali ke instalasi
rekam medis selambat-lambatnya 2x24jam sesudah pasien pulang. Berkas
rekam medis kemudian diperiksa kelengkapannya di instalasi rekam medis,
apabila ada yang belum lengkap maka akan dikembalikan ke loker dokter
penanggung jawab pasien. Untuk itu dalam penelitian ini diasumsikan
bahwa penyebab belum terpenuhinya kelengkapan pengisian berkas rekam
medis pada semua berkas rekam medis walaupun persentasenya sudah
mencapai 60,99% dan perlu juga diamati apakah kelengkapan rekam medis
yang dimaksud hanya berkas rekam medis yang harus dilengkapi oleh
dokter saja atau termasuk pendokumentasian asuhan keperawatan oleh
perawat.
K. Sistem Keuangan
Sistem keuangan 1 pintu, semua pembayaran dilakukan di kasir. Sumber
dana bisa berasal dari BPJS, asuransi swasta, umum, jamkeskot/da, rumah
sakit (BLUD).

L. Kerjasama Pembiayaan Pelayanan Kesehatan


Dalam rangka pembiayaan pelayanan kesehatan, RSUP dr. Soeradji
Tirtonegoro telah menjalin kerjasama dengan beberapa pihak, baik yang
bersifat lokal (kabupaten) maupun nasional. Kerjasama yang dimaksud
adalah dalam pembiayaan pelayanan kesehatan atas peserta (anggota) dari
setiap entitas (perusahaan) yang memeriksakan kesehatannya di rumah sakit
ini. Pihak-pihak yang menjalin kerjasama tersebut adalah sebagai berikut
ini.
1. Jamkesmas
2. Jamkesda
3. BRI (Bank Rakyat Indonesia)
4. PT. KAI (Kereta Api Indonesia)
5. PG Gondang Baru
6. PT. Pos
7. JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat)
8. PT. PN (Perkebunan Nusantara) X
9. PG. Gondang
10. PT. Puspeta
11. PT. Macanan Jaya Cemerlang
12. PT. Cahaya Medika Healthcare
13. m.PT. Globalindo
14. Perusahaan / Asuransi sebagai berikut ini.
a. PT. Husada Mandiri Berbakti (JPKM)
b. PT. Inhealth
c. PT. Askes (Persero)
d. PT. Jamsostek
e. PT. Jasindo

M. Sistem Pelayanan Penunjang


1. Instalasi Bedah Sentral
a. Melayani Bedah dalam jam kerja dan bedah sore (diluar jam kerja)
b. Non Emergency (Bedah Save)
2. Instalasi Radiologi
a. Melayani Pemeriksaan Radiodiagnostik: foto rontgent, foto gigi, dll
b. Pelayanan CT-Scan
3. Pelayanan Diagnostik Elektromedik
Melayani Pemeriksaan : Treadmill, EKG, EEG, USG, Spirometri,
Broncoscopy
4. Pelayanan Hemodialisis
(Cuci Darah) dengan 18 Mesin Cuci Darah
5. Instalasi Rehabilitasi Medik
Menyediakan fasilitas pelayanan rehabilitasi medik, yang dimulai dengan
pemeriksaan dokter, dengan program meliputi:Fisioterapi, Psikologi,
Orthotik, Prosthetik, dll
6. Instalasi Farmasi
Dibuka 24 jam. Melayani kebutuhan obat obatan dan alat – alat penunjang
kesehatan
7. Laboartorium Patologi Klinik
a. Pemeriksaan rutin dan khusus
b. Analisa Gas Darah
c. Tes Narkoba & HIV
d. Kultur & Sentifikan
8. Instalasi Patologi Anatomi
Pemeriksaan Jaringan & Diagnostik Kanker
9. Instalasi Sterilisasi
Mensterilkan alat medis
10. Instalasi Gizi
Pelayanan Konsultasi Gizi, dan Penyelenggaraan serta produksi makanan
untuk pasien
11. Laboratorium Mikrobiologi
Menangani penyakit infeksi karena kuman
12. Peralatan Medik Canggih
a. CT Scan
b. USG 4 Dimensi
c. OAE (Otto Acoustic Emissions)
d. ECT (Elektro Convultion Therapy)
e. TUR (Trans Uretra Resection)
f. dan URS (Uretra Resection)
g. Arthroscopy,
h. Endoscopy,
i. Laparoskopi,
j. Audiometri
k. Facial Elektrocosmetik Equipment dan lain lain

N. Pelayanan Rujukan Nasional ( Unggulan )


1. Pelayanan HIP and KNEE
a. Sejarah
Pelayanan Hip and Knee mulai berkembang pada tahun 2010 dengan
diadakannya symposium workshop dan live surgery mengenai
arthroplasty dan arthroscopy.Pada tahun 2012 mulai pengembangan
staf dan pendidikan staf , mengikuti fellowship di Luar Negeri
(Korea dan Thailand) dan Indonesia
b. Ruang lingkup

c. Produk layanan unggulan


1) Pelayanan Arthroscopy
a). Meningkatnya operasi Total Knee Replacement dan Total
Hip Replacement di wilayah Jawa Tengah dan Jogja,
menyebabkan meningkatnya juga angka revisi THR dan
TKR Karena adanya antrian di RSUP Kariyadi, RSUP dr.
Sardjito dan RSO Soeharso
b). Menambah alternative rujukan pelayanan rekonstruksi THR
dan TKR
2) Pelayanan Sport Injury
a). Operasi cedera ligamen dengan menggunakan arhrtoscopy /
minimal invasive
b). Di Jawa Tengah dan Yogyakarta yang sudah memiliki
arthroscopy dan mengerjakan pelayanan arthroscopy RSUP
Karyadi dan RSUP Soeradji Tirtonegoro
3) Pelayanan Pain Intervension
Penanganan nyeri tulang belakang dengan radiofrequency dan
laser (pain intervension)
d. Fasilitas pelayanan
1) Alat radio frekuensi

2) Alat C-ARM
3) Alat X-Ray

e. Kinerja pelayanan
Pasien Hip and Knee yang sudah dilakukan terapi di RSUP dr.
Soeradji Tirtonegoro berasal dari lintas provinsi di Indonesia :
1) Medan (Sumatra Utara)
2) Lampung
3) Jambi
4) Jakarta (DKI)
5) Semarang (Jawa Tengah)
6) Purwokerto (Jawa Tengah)
7) Solo (Jawa Tengah)
8) Nusa Tenggara Barat
9) Balikpapan (Kalimantan Timur)
10) Ngawi (Jawa Timur)
11) Yogyakarta
f. Jejaring mitra
1) RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo
2) RSUP dr. Sardjito
3) RS Panti Rapih Yogyakarta
4) RS Bethesda Yogyakarta
5) RSKB Diponegooro 21
g. Cara merujuk
1) Pendaftaran rawat jalan / konsultasi di klinik orthopedi lewat
WA 085867681978.
2) Pendaftaran rawat inap setelah pelayanan di poliklinik/ IGD
2. Pelayanan Tulang belakang
a. Sejarah
1) Tahun 2003 mulai pengembangan pelayanan spine dengan
dimulainya pelayanan operasi untuk kasus-kasus spine: HNP,
Canal Stenosis, Scoliosis, Trauma.
2) Dilakukan pengembangan ilmu dan teknologi secara periodik
dengan mengikuti kursus, workshop, simposium di dalam negeri
maupun luar negeri.
b. Produk layanan unggulan
Pelayanan Spine,Minimal Invasif Spine Surgery, Dan Pain
Management
1) Meningkatnya operasi spine di wilayah jawa tengah dan jogja,
menyebabkan meningkatnya antrian di RSUP karyadi, RSUP
Sardjito dan RSO Soeharso
2) Adanya pelayanan Radiofrequency untuk pain management dan
minimal invasive spine di RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro yang
sangat dibutuhkan masyarakat jawa tengah dan sekitarnya.
3) Pelayanan Radiofrequency Spine untuk manajemen nyeri tulang
belakang Manajemen nyeri tulang belakang dengan menggunakan
teknologi minimal invasive
c. Fasilitas peralatan
1) Alat radio frekuensi
2) Alat C-ARM
3) Alat X-Ray
d. Kinerja pelayanan
Pasien Spine yang sudah dilakukan terapi di RSUP dr. Soeradji
Tirtonegoro berasal dari lintas provinsi di Indonesia :
1) Lampung
2) Jakarta (DKI)
3) Purbalingga (Jawa Tengah)
4) Pacitan (Jawa Timur)
5) Yogyakarta
e. Jejaring RS Mitra
1) RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo
2) RSUP dr. Sardjito
3) RS Panti Rapih Yogyakarta
4) RS Bethesda Yogyakarta
5) RSO Prof.dr. Soeharso Surakarta
f. Cara merujuk
1) Pendaftaran rawat jalan / konsultasi di klinik orthopedi lewat WA
085867681978.
2) Pendaftaran rawat inap setelah pelayanan di poliklinik/ IGD
3. Pelayanan geriatri
a. Sejarah poliklinik geriatri
Sebagai rumah sakit yang mempunyai komitmen ramah
terhadap lansia, RSST Klaten terus meningkatkan pelayanannya. Hal
ini dibuktikan dengan dibukanya poliklinik Geriatri, yang
merupakan salah satu cabang penyakit dalam yang terjadi pada usia
tua. Poliklinik geriatri diresmikan pada pertengahan bulan Februari
2016. Poliklinik ini memberikan edukasi, konsultasi, pengobatan,
dan rehabilitasi medik kepada pasien geriatri yang dilakukan dengan
terpadu. Pelayanan poliklinik terpadu untuk pasien dilakukan secara
terpadu oleh tim terpadu geriatri secara interdisiplin.
Pasien geriatri adalah orang tua berusia 60 tahun keatas yang
mempunyai penyakit majemuk (multipatologi) akibat gangguan
fungsi jasmani dan rohani, dan atau kondisi sosial yang bermasalah.
b. Sejarah rawat inap geriatri
Tanggal 18 Januari 2017 bangsal khusus Geriatri di RSUP Dr.
Soeradji Tirtonegoro yaitu Bangsal Aster mulai operasional disusul
Bangsal Mawar seminggu kemudian. Kedua bangsal rawat inap
geriatri ini ditujukan untuk pasien-pasien lansia yang mengalami
pemberatan kondisi kesehatan yang tidak bisa ditangani oleh
poliklinik geriatri.
c. Produk layanan unggulan
1) Poliklinik Geriatri Terpadu
a). Pemeriksaan penyakit dalam geriatri
b). Pemeriksaan psikiatri geriatri
c). Pemeriksaan neurologi
d). Pemeriksaan rehabilitasi medik
e). Pemeriksaan gigi dan mulut
f). Konsultasi gizi
g). Tindakan fisioterapi
h). Pemeriksaan Biolectrical Impedence Analysis (untuk
mengetahui komposisi tubuh)
i). Pemeriksaan densitas massa tulang (Bone Mass
Densitometry)
j). Pemeriksaan laboratorium
k). Pelayanan Farmasi
2) Pelayanan Rawat Jalan Geriatri
a). Pelayanan rawat jalan geriatri terletak di poliklinik geriatri di
lingkungan Poliklinik Rosela.
b). Pelaksanaan pelayanan rawat jalan geriatri dilaksanakan pada
hari Senin sampai Kamis jam 07.30-16.00 WIB serta Jumat
jam 07.30-14.00 WIB.
c). Alur masuk pasien rawat jalan geriatri melalui pendaftaran di
Poliklinik Rosela.
d). Pelayanan rawat jalan geriatri menerima pasien umum, BPJS
PBI dan non PBI.
e). Tarif pelayanan pasien rawat jalan geriatri mengikuti tarif
rumah sakit
f). Pasien di pelayanan rawat jalan geriatri harus memenuhi
kriteria usia 60-70 tahun dengan minimal 2 komorbid atau 70
tahun ke atas dengan 1 komorbid.
g). Melibatkan tim multidisiplin secara interdisiplin meliputi :
(1). Spesialis Penyakit Dalam
(2). Tenaga Ahli Rehabilitasi Medik
(3). Psikiater
(4). Neurolog
(5). Ahli Gizi
(6). Dokter Gigi
(7). Perawat
(8). Farmasi Klinik
(9). Spesialisasi lainnya
h). Melaksanakan kegiatan senam lansia dan penyuluhan
kesehatan lansia tiap satu bulan sekali
3) Pelayanan Rawat Inap Geriatri
a). Pelayanan rawat inap geriatri dilaksanakan di bangsal Aster
dan Mawar kelas I-III terdiri dari 25 tempat tidur.
b). Pelayanan rawat inap geriatri dilaksanakan dalam 24 jam dan
terdiri dari 3 shift.
c). Alur masuk pasien rawat inap geriatri melalui pendaftaran di
Poliklinik Rosela atau UGD
d). Pelayanan rawat inap geriatri menerima pasien umum, BPJS
PBI dan non PBI.
e). Tarif pelayanan pasien rawat inap geriatri mengikuti tarif
rumah sakit
f). Pasien pada pelayanan rawat inap geriatri harus memenuhi
kriteria usia 60-70 tahun dengan minimal 2 komorbid atau 70
tahun ke atas
g). Melibatkan tim multidisiplin secara interdisiplin meliputi :
(1). Spesialis Penyakit Dalam
(2). Tenaga Ahli Rehabilitasi Medik
(3). Psikiater
(4). Neurolog
(5). Ahli Gizi
(6). Dokter Gigi
(7). Perawat
(8). Farmasi Klinik
(9). Spesialisasi lainnya
4) Pelayanan Homecare Geriatri
Rencana pengembangan pelayanan yang akan dibuka pada tahun
2017 :
a). Pelayanan Klinik Asuhan Siang (Day Care)
b). Pelayanan Penitipan Lansia
d. Fasilitas peralatan
Poliklinik geriatri dan bangsal geriatri menyediakan alat-alat medis
yang mendukung pemeriksaan kesehatan pasien lansia seperti
tensimeter, stetoskop, timbangan, termometer, senter, pita ukur, dan
lain sebagainya. Selain itu, terdapat 22 alat skiring geriatri untuk
menunjang pelaksanaan assessment geriatri yang dilaksanakan
secara berkala oleh tim multidisiplin.
e. Kinerja pelayanan
1) Pelayanan Geriatri RSUP dr. Soeradji dimulai sejak tahun 2016
dengan gambaran jumlah kunjungan pasien geriatri tahun 2016
sesuai dengan grafik dibawah ini :
2) Pasien Geriatri yang sudah dilakukan terapi di RSUP dr.
Soeradji Tirtonegoro berasal dari lintas provinsi di Indonesia :
a). Yogyakarta
b). Jawa Tengah
c). Jakarta (DKI)
d). Sumatra Utara
e). Jawa Barat
f). Sumatra Barat
f. Jejaring RS Mitra
RSUP dr. Sarjito
g. Cara merujuk
1) Pendaftaran rawat jalan / konsultasi di klinik Geriatri lewat WA
085867681978.
2) Pendaftaran rawat inap setelah pelayanan di poliklinik/ IGD.

Anda mungkin juga menyukai