Anda di halaman 1dari 5

RSUD

WALUYO JATI
KRAKSAAN INISIASI MENYUSU DINI ( IMD )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


IRNA.04/SPO/007.01/202 001 1 dari 5
1

Tanggal terbit Ditetapkan:


Plt. RSUD Waluyo Jati Kraksaan
21 Juni 2021
SPO

dr. Hariawan Dwi Tamtomo, M.MKes


NIP. 19710422 200212 1 002

Proses membiarkan bayi dengan nalurinya sendiri menyusu


dalam 1 jam pertama setelah lahir, bersamaan dengan kontak
PENGERTIAN
kulit (skin to skin contact) antara kulit ibu dengan kulit
bayinya.

Membantu menumbuhkan ikatan batin antara ibu dan


TUJUAN
bayi (bonding)

Surat Keputusan (SK) Direktur RSUD Waluyo jati No.


445/257/426.801/2016 Tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN
Tindakan Medik Non Operatif dan Tindakan Keperawatan Di
RSUD Waluyo Jati Kraksaan

PROSEDUR Persiapan :
1. Persiapan diri bidan / perawat
2. Siapkan alat – alat
 Selimut/ kain penutup bayi
 Topi bayi
3. Identifikasi pasien
4. Persiapan alat–alat didekatkan dengan pasien
5. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada
klien/keluarga
Penatalaksanaan :
1. Segera setelah bayi lahir, pastikan bayi lahir bernafas
dengan baik dan menangis kuat
2. Lakukan prosedur IMD sesuai Kebutuhan
a. Pada ibu yang melahirkan secara Sectio sesarea
Kriteria Bayi:
Dilakukan pada bayi cukup bulan dan bayi prematur
beresiko rendah yang lahir setelah kehamilan 35
RSUD
WALUYO JATI
KRAKSAAN INISIASI MENYUSU DINI ( IMD )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


IRNA.04/SPO/007.01/202 001 2 dari 5
1

minggu tanpa masalah pernapasan; Ketuban jernih;


Bayi menangis/bernapas; Tonus otot bayi
baik/bergerak aktif.
Kriteria Ibu:
- Anastesi umum: kontak dapat dilakukan saat ibu
berada di ruang pulih sadar.
- Anastesi lumbal:dapat dilakukan saat kesadaran
ibu alert
b. Pada ibu yang melahirkan secara per vaginam
Kriteria Bayi:
Lakukan penilaian: bayi cukup bulan dan bayi
prematur beresiko rendah yang lahir setelah
kehamilan 35 minggu tanpa masalah pernapasan,
ketuban jernih, bayi menangis/bernapas, tonus otot
bayi baik/bergerak aktif
Kriteria Ibu:
Tanpa komplikasi seperti:
Preeklampsia/eklampsia, anemia berat (perdarahan
pasca persalinan), Diabetes mellitus tidak terkontrol,
penyakit jantung (NIHA 3 & 4), asma, dan penyakit
khusus lain seperti autoimun.
3. Keringkan segera bayi seluruhnya dengan kain
kering yang telah dihangatkan kecuali kedua tangan
4. Perlihatkan bayi pada ibu dan di dekatkan ibu
untuk dilakukan kontak pipi ke pipi. Hal ini
member kesempatan ibu mencium bayinya dan
menyampaikan doa ke telinga bayi.
5. Letakkan bayi pada posisi telungkup di dada ibu di
antara kedua payudara. Kedua dada ibu dan bayi
dalam keadaan terbuka sehingga ada kontak kulit ke
kulit (skin too skin). Bayi akan melakukan gerakan
mouthing” (mengecap-ngecap) .
6. Kedua tangan bayi harus ada cairan amnion untuk
RSUD
WALUYO JATI
KRAKSAAN INISIASI MENYUSU DINI ( IMD )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


IRNA.04/SPO/007.01/202 001 3 dari 5
1

memandu bayi ke arah putting susu ibu. Sentuhan


merupakan rangsangan perkembangan otak bayi.
7. Bayi dan ibu diselimuti dengan kain untuk menjaga
suhu bayi tetap hangat.
8. Lakukan pengawasan agar bayi tidak terjatuh. Bila
memungkinkan tinggikan kepala ibu agar ibu dapat
melakukan kontak mata dengan
Bayi Baru Lahir bayi.
9. Bila bayi sudah menyadari bahwa sumber makanan
telah dekat ia akan mengeluarkan saliva. Aroma
Secara SC Spontan pervaginam
payudara merupakan stimulasi kuat yang akan
mendorong bayi untuk mengarah pada
Kriteria Bayi:
putting ibu.
Kriteria Bayi:
Lakukan penilaian: bayi cukup
10.Dilakukan
danBayi
pada bayi cukup bulan
akan
bayi prematur melakukan
beresiko rendah bulan gerakan
dan bayi prematur ‘mouthing”
beresiko
yang lahir setelah kehamilan 35 rendah yang lahir setelah
(mengecap
minggu tanpa -ngecap)
masalah Bayi akan
kehamilan mencapai
35 minggu puting
tanpa
pernapasan; Ketuban jernih; Bayi masalah pernapasan; ketuban
mengangkat Tonus
menangis/bernapas; kepalanya
otot dan melekat
jernih; bayi dengan baik pada
menangis/bernapas;,
bayi baik/bergerak aktif. tonus otot bayi baik/bergerak aktif.
putting susu dengan mulut terbuka
Kriteria Ibu:
lebar
Kriteria Ibu:
untuk
Anastesi umum:kontak dapat Tanpa komplikasi seperti:
mengambil
dilakukan saat ibu sebagian
berada di besar areola. Kontak
Preeklampsia/eklampsia, kulit
anemia
ruang pulih sadar; Anastesi berat (perdarahan pasca
dengan kulit
lumbal:dapat dilanjutkan
dilakukan saat sampai bayiDiabetes
persalinan), selesaimellitus
menyusui.
tidak
kesadaran ibu alert. terkontrol, penyakit jantung (NIHA
11. Evaluasi respon pasien dan3 &bayi,
4), asma,apakah bayi
dan penyakit telah
khusus
lain seperti autoimun.
berhasil mencapai puting susu ibu.
12. Simpulkan hasil kegiatan IMD, dan catatkan pada
dokumentasiBayi
rekam medis
dibersihkan kain bersih
pasien.
dengan
dan kering

Ibu segera memeluk bayi setelah lahir

Pastikan kontak kulit dilakukan didada ibu, bukan di payudara/puting

Didampingi oleh suami/anggota keluarga dan upayakan


tenaga kesehatan yang memahami tata laksana IMD

Ibu dan bayi berada dalam satu selimut (menjaga kehangatan bayi)

IMD dilakukan minimal 60 menit (waktu minimal yang dibutuhkan untuk melewati semua
tahapan IMD)

DIAGRAM ALUR
Tujuan utama IMD adalah kontak kulit, BUKAN menemukan puting

Dilanjutkan dengan rawat gabung


RSUD
WALUYO JATI
KRAKSAAN INISIASI MENYUSU DINI ( IMD )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


IRNA.04/SPO/007.01/202 001 4 dari 5
1

Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusu Dini tahun


REFERENSI 2014
The Mother child health and education trust 2013
RSUD
WALUYO JATI
KRAKSAAN INISIASI MENYUSU DINI ( IMD )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


IRNA.04/SPO/007.01/202 001 5 dari 5
1

1. IGD PONEK
2. Ruang Rosela
UNIT TERKAIT 3. IBS
4. Ruang Isolasi Khusus
5. Ruang Airborne

Anda mungkin juga menyukai