Anda di halaman 1dari 52

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

INSTALASI LABORATORIUM KLINIK


RSUD Dr.DRADJAT PRAWIRANEGARA

________________________________________________________________________

PENGESAHAN : BERLAKU EFEKTIF :

Keputusan Direktur RSUD Dr. Dradjat Prawiranegara Tanggal : 8 Agustus 2018


Nomor : 171/SK-RSUD/VIII/2018
Tanggal : 8 Agustus 2018

DAFTAR ISI
Keputusan Direktur…………………………………………………....... 2

BAB I Pendahuluan…………………………………………………................. 2

BAB II Gambaran umum sejarah RSUD Dr. Dradjat Prawiranegara

Sejarah RSUD dr. Dradjat Prawiranegara…………………………..….. 5

BAB III Visi ,Misi, Motto, Landasan Nilai dan Tujuan RSUD Dr. Dradjat

Prawiranegara………………………………………………………….... 8

BAB IV Struktur Organisasi RSUD Dr. Dradjat Prawiranegara……………..…. 10

BAB V Visi, Misi, Motto, Landasan Nilai dan Tujuan Laboratorium Klinik

RSUD Dr.Dradjat Prawiranegara……………………………………. ... 12

BAB VI Struktur Organisasi Laboratorium RSUD Dr. Dradjat

Prawiranegara…………………………………………………………. .. 14

BAB VII Uraian Jabatan………………………………………………………… .. 15

BAB VIII Tata Hubungan Kerja………………………………………….………… 23

a. Alur Kerja ………………………………………………………...... 23

b. Alur Pelayanan …………………………………………………….. 24

BAB IX Pola ketenagaan dan Kualifikasi Personil ……………………………. 27

BAB X Kegiatan Orient………………………………………………………… 33

BAB XI Penilaian Kinerja SDM ………………………………..………………. 42

BAB XII Pertemuan Rapat…………………………………………………..…... 46

BAB XIII Pelaporan……………………………………………………………..… 47

BAB XIV Penutup……………………………………………………………..…... 50

BAB I

2
PENDAHULUAN

Dalam era globalisasi, reformasi dan desentralisasi atau otonomi daerah,

laboratorium klinik rumah sakit antara lain organisasi dan tata kerjanya perlu

ditingkatkan untuk menjadi salah satu unggulan rumah sakit, untuk itu perlu

peningkatan pengelolaannya, baik partisipasi antar rumah sakit, kemitraan dengan

swasta, masyarakat sipil dan pemerintah. Dengan demikian laboratorium klinik

rumah sakit akan mengoptimalkan kualitas fungsinya yaitu pelayanan .

Pelayanan laboratorium kesehatan di Indonesia pada saat ini

diselenggarakan oleh berbagai jenis laboratorium pada berbagai jenjang

pelayanan, mencakup antara lain laboratorium Puskesmas, Laboratorium

kesehatan Dati II, laboratorium rumah sakit pemerintah swasta, Balai

Laboratorium kesehatan dan laboratorium kesehatan swasta

Laboratorium klinik rumah sakit adalah organisasi atau rumah sakit

dengan aktifitas pelayanan laboratorium klinik di rumah sakit. Organisasi

laboratorium klinik yang memperhatikan pilar-pilar organisasi untuk mencapai

tujuan atau sasaran, sedikitnya ada sepuluh pilar yang perlu dimanfaatkan yaitu

nilai (values), struktur, kepemimpinan (leadership), proses manajemen

(management process), informasi(information), tatakerja dan kemitraan

(procedure and partnership) kompetensi (competen), pengawasan (control),

kinerja (performance), dan pembayaran (pay).

Organisasi rumah sakit menurut undang – undang No 44 tahun 2009

Tentang Rumah Sakit pasal 33 ayat 2 disebutkan bahwa paling sedikit terdiri dari

atas kepala rumah sakit unsur pelayanan medik, unsur keperawatan dan unsur

penunjang medik, komite medik dan satuan pemeriksaan internal serta

3
administrasi umum dan keuangan. Unsur penunjang medis diantaranya instalasi

Farmasi rumah sakit, Laboratorium, Radiologi, Fisioterapi, Rekam medis dan

Gizi.

Pelayanan laboratorium kesehatan merupakan sarana kesehatan yang

melaksanakan pengukuran penetapan dan pengkajian bahan terhadap bahan yang

berasal dari manuasia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan

jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat

berpengaruh pada kesehatan masyarakat. Laboratorium merupakan sarana

penunjang upaya pelayanan kesehatan khususnya bagi kepentingan preventif

kuratif bahkan promotif dan rehabilitatif. Pelayanan laboratorium sebagai bagian

dari pelayanan kesehatan yang berfungsi untuk mendiagnosa atau menetapkan

penyakit sedangkan laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang

melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik,

parasitologi klinik, imumologi klinik atau bidang lainnya yang berkaitan dengan

kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis

penyakit.

Dengan adanya susunan organisasi dalam lingkup rumah sakit maka

diharapkan segala kegiatan pelayanan kesehatan dapat berfungsi dengan baik dan

terarah sebagaimana mestinya. Sehingga akan meningkatkan kualitas akan

sumber daya dari masing- masing pelaksana kesehatan rumah sakit itu sendiri.

Pelayanan laboratorium klinik merupakan salah satu kegiatan di rumah

sakit yang menunjang pelayanan kesehatan . Karena itu pelayanan Laboratorium

klinik yang optimal sangat diperlukan. Pelayanan laboratorium klinik meliputi

pemeriksaan laboratorium yang harus dikerjakan secara tepat dan teliti untuk

4
memperoleh hasil yang akurat. Hasil pemeriksaan laboratorium sangat membantu

karena memiliki fungsi dan manfaat sebagai berikut :

1. Skrining atau uji saring adanya penyakit subklinis, dengan tujuan

menentukan resiko terhadap suatu penyakit dan mendeteksi dini penyakit

terutama bagi individu beresiko tinggi (walaupun tidak ada gejala atau

keluhan).

2. Konfirmasi pasti diagnosis, yaitu untuk memastikan penyakit yang diderita

seseorang, berkaitan dengan penanganan yang akan diberikan dokter serta

berkaitan erat dengan komplikasi yang mungkin saja dapat terjadi

3. Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala

klinis

4. Menyediakan informasi prognosis atau perjalanan penyakit, yaitu untuk

memprediksi perjalanan penyakit dan berkaitan dengan terapi dan

pengelolaan  pasien selanjutnya.

5. Memantau perkembangan penyakit, yaitu untuk memantau perkembangan

penyakit dan memantau efektivitas terapi yang dilakukan agar dapat

meminimalkan komplikasi yang dapat terjadi. Pemantauan ini sebaiknya

dilakukan secara berkala.

6. Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak dijumpai dan

potensial membahayakan

7. Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak didapati

penyakit

5
BAB II

GAMBARAN UMUM

Sejarah Rumah Sakit dr. Dradjat Prawiranegara

A. Periode tahun1938 -1942

Mengenai sejarah berdirinya RSU serang tidak banyak informasi yang

dapat dikumpulkan. Satu-satunya bukti yang dapat dicatat adalah prasasti yang

diletakkan pada dinding poliklkinik lama yang sudah dibongkar dan di atasnya

telah dibangun gedung utama poliklinik 2 lantai yang sekarang oleh Raden

Toemengoeng Djadjadiningrat (istri Bupati ketika itu) dengan menggunakan

bahasa belanda pada tanggal 20 agustus 1938.

Berdasarkan prasasti inilah direktur RSU serang mengusulkan kepada

pemerintah daerah tingkat II serang untuk menjadi tanggal tersebut sebagai

tonggak hari jadi RSU Serang dan sekaligus menetapkan nama “RSU SERANG”

dalam peraturan daerah.

Mengenai perkembangannya setelah didirikan juga tidak banyak

informasi yang dapat dikumpulkan karena tidak adanya bukti tertulis. Yang

menjadi pegawai RSU Serang ketika itupun kini sudah meninggal.

B. Periode pendudukan jepang tahun 1942 - 1945

Pada waktu pendudukan jepang tahun 1942-1945, tidak banyak

informasi yang dapat dikumpulkan. Dari beberapa orang yang pernah bekerja di

RSU Serang pada jaman jepang dapat diperoleh informasi bahwa sejak jaman

penjajahan Jepang sampai tahun 1943 yang memimpin RSU Serang adalah dr. R.

Supangat asal Solo, Jawa Tengah, Tahun 1944-1945 Kepala RSU Serang adalah

dr. Zainul Arifin, asal Aceh dibantu oleh dr. Go Lie Nio, khusus untuk bagian

6
wanita serta seorang asisten, yaitu dr.Anwar. Kegiatan RSU Serang selama

pendudukan Jepang oleh tentara Dai Nipon Taikoku semata-mata diarahkan

untuk kepentingan Jepang sendiri dalam menghadapi perang Asia Timur Raya.

Pada waktu itu ratusan ribu rakyat Indonesia dibawa oleh tentara Jepang

dan dipekerjakan dengan paksa sebagai Romusha dengan kerja berat sebagai

tenaga kuli kasar tapi makan kurang serta pemeliharaan kesehatan yang sangat

buruk ditambah dengan siksaan-siksaan yang dilakukan oleh tentara Dai Nippon

Taikoku membuat kondisi fisik mereka sangat buruk. Ketika mereka jatuh sakit

sampai tidak mampu bergerak barulah diangkut ke RSU Serang (dari lapangan

terbang Gorda, Merak,Anyer dan lain-lain tempat).

Dalam 1 hari tidak kurang dari 20 orang yang dikirim ke RSU Serang

dengan menderita penyakit terbanyak adalah disentri amuba (berak darah) yang

sudah sangat parah, sehingga yang meninggal diantaranya mencapai 14 orang

sehari. Dapat dibayangkan berapa orang yang dapat bertahan hidup. Selain

Romusha, juga banyak tahanan-tahanan jepang yang dirawat di RSU Serang

sebagai akibat siksaan yang dialami dari tentara Jepang.

C. Periode Awal tahun 1945

Tahun 1945-1952 RSU Serang dipimpin oleh dr. Poerwoko (almarhum)

dibantu oleh dr. Derajat Prawiranegara. Tahun 1949 ketika Banten diduduki oleh

Belanda (Aksi Militer ke II) wabah penyakit Cacar berkecamuk di Banten dan dr.

Dradjat Prawiranegara memimpin Rumah Sakit Cacar di Kabupaten Serang.

Ketika tentara Republik Indonesia melaksanakan perang gerilya

melawan penjajah Belanda, patut dicatat bahwa andil RSU Serang dalam

membantu gerilyawan di hutan-hutan tidaklah sedikit, terutama mengenai

bantuan obat-obatan melalui mantri-mantri yang tersebar diwilayah Kabupaten

7
Serang, meskipun pada waktu itu obat-obatan keperluan rumah sakit dibuat

sendiri di apotek RSU serang sebagai akibat blokade pihak Belanda terhadap

Pemerintah Republik Indonesia di Karasidenan Banten.

Selanjutnya Pimpinan Rumah Sakit Umum Serang berturut-turut dijabat oleh sbb:

1. dr. Kmarga (1952-1954)

2. dr. Med H Y Rathscheck, ahli bedah dan kebidanan asal Jerman (1954-

1959) dibantu oleh dr. Bornhoupt.

3. dr. Mathew (1958-1959) dari Swiss

4. dr. Tan Pek sin (1959-1965 dari RRC.

5. dr. kimar Wiradimadja (1965-1967).

6. dr R. H. Yachya Sumabrata (1967-1969).

7. dr. R. ppoedjo Darmohoesodo (1969-1971).

8. dr. Yubahar (1971-1973)

9. dr Soejanto Sindoesoebroto, Ahli Bedah (1973-1986).

10. dr. Sunarso Kartohatmojo, Ahli Bedah (1986-1989).

11. dr.H. Aris Halim, MARS (1989-2001).

12. dr. H. Encep mukardi, MARS (2001-2005)

13. dr.H. Sulchi Aziz, MM (2005-2007)

14. dr. H. Budiardjo, MARS(2007- agustus 2009)

15. dr. H. Encep Mukardi, MARS (Agustus 2009-Nopember 2011)

16. dr. H. Agus Gusmara A, DHSM, M.Kes (Nopember 2011 sampai sekarang)

8
BAB III

VISI, MISI, MOTTO, LANDASAN NILAI, TUJUAN

RSUD DR.DRADJAT PRAWIRANEGARA

A. Visi

Menjadi rumah sakit terbaik dengan pelayanan profesional dan

berkualitas di Banten

B. Misi

1. Meningkatkan kualitas pelayanan secara konsistensi dan berkelanjutan

secara terus menerus.

2. Meningkatkan fungsi RSUD dr Dradjat Prawiranegara menjadi Rumah

sakit Pendidikan dan Pelatihan (Program strategis).

3. Meningkatkan sarana dan prasarana yang berkualitas dalam rangka

menunjang pelayanan kesehatan.

4. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi tanpa mengurangi standar pelayanan

kepada masyarakat (Program strategis)

Meningkatkan penerapan tata kelola yang baik dan PPK-BLUD makin

akuntabel.

5. Meningkatkan dan menumbuhkan budaya organisasi yang kuat,

berkomitmen tinggi serta bertanggung jawab, didukung SDM yang

memenuhi standar dalam kuantitas dan kualitas.

6. Memberikan perlindungan hukum dan meningkatkan kesejahteraan SDM

Rumah Sakit.

9
C. Motto

R : Ramah

C : Cepat

T : Tepat

I : Ikhlas

D. Landasan Nilai

Nilai-nilai yang ada di RSUD Dr. Dradjat Prawiranegara Kabupaten

Serang yaitu CAKAP, AKUNTABEL, RESPONSIF, EFISIEN.

E. Tujuan

Untuk mewujudkan visi dan misi RSUD DR.Dradjat Prawiranegara telah

ditetapkan tiga tujuan sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai dalam kurun

waktu lima tahun sebagai berikut:

1. Menyediakan dan meningkatkan jenis dan mutu pelayanan (medik,

penunjang medik dan non medik) yang sesuai dengan perkembangan

IPTEK kedokteran dan kebutuhan masyarakat.

2. Mengembangkan system manajemen rumah sakit yang efektif dan efisien,

dapat menjamin pelaksanaan bisnis yang sehat dan tetap menjalankan

fungsi sosialnya.

3. Menyediakan pelayanan yang optimal untuk masyarakat dalam program

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

10
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RSUD dr. DRADJAT PRAWIRANEGARA

Secara struktur organisasi RSUD Dr Dradjat Prawiranegara dipimpin

oleh seorang Direktur, Direktur membawahi 2 orang Wakil Direktur, yaitu Wakil

Direktur Umum dan Keuangan serta Wakil Direktur Pelayanan.

Wakil Direktur Umum dan Keuangan membawahi 2 orang Kepala

Bagian yaitu Kepala Bagian Keuangan dan Kepala Bagian Umum. Dibawah

Kepala bagian umum terdapat 3 Kepala Sub Bagian yaitu Sekretariat dan Rumah

Tangga, Program dan evaluasi serta Kepegawaian dan Diklat, adapun dibawah

Kepala bagian keuangan terdapat 3 Kepala Sub Bagian yaitu perbendaharaan,

penyusunan anggaran dan penyusunan akutansi.Terdapat 4 instalansi yang

bertanggung jawab langsung kepada Wakil direktur Umum dan Keuangan.

Wakil Direktur Pelayanan membawahi 2 orang Kepala Bidang

pelayanan yaitu Pelayananan Medis dan Kepala bidang perawatan.Dibawah

Kepala bidang Pelayanan ada 2 Kepala Seksi yaitu Kepala Seksi Pelayanan

medis dan kepala seksi penunjang medis.Adapun dibawah kepala bidang

perawatan ada 2 orang kepala seksi yaitu kepala seksi Asuhan keperawatan dan

kepala seksi etika mutu keperawatan.Terdapat 18 instalansi yang bertanggung

jawab langsung kepada Wakil Direktur pelayanan.Salah satunya Instalansi

Laboratorium klinik.

Struktur Organisasi dan tata kelola RSUD Dr. Dradjat Prawiranegara

bersifat dinamis sehingga tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya

perubahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan organisasi RSUD Dr.

Dradjat Prawinegara.

11
STRUKTUR ORGANISASI RSUD DR DRADJAT PRAWIRANEGARA

Direktur
Satuan pengawas
internal

Wakil Direktur Pelayanan Wakil Direktur Umum &


Keuangan

Bidang Bidang Bagian Keuangan Bagian Umum


PelayananMedis Keperawatan
Sub. Bag.
Sub.Bagian Sekretariat&
Seksi Pelayanan Seksi Asuhan Perbendaharaan
Medis Rumah Tangga
Keperawatan

Sub.Bag. Sub. Bag.Program


Seksi Penunjang Seksi Etika Mutu PenyusunanAnggaran & evaluasi
Medis Keperawayan

Sub.Bag. Penyusun Sub. Bag.


Akutansi Kepegawaian &
Diklat

Kelompok Instalasi Instalasi


Jabatan Instalasi

12
BAB V

VISI, MISI, MOTTO, LANDASAN NILAI DAN TUJUAN

INSTALASI LABORATORIUM RSUD DR. DRADJAT PRAWIRANEGARA

A. VISI

Memberikan pelayanan kesehatan secara optimal, professional serta berkualitas

di Instalasi Laboratorium Klinik.

B. MISI

1. Meningkatkan mutu pelayanan laboratorium klinik yang sesuai dengan

perkembangan IPTEK.

2. Meningkatkan fungsi laboratorium klinik RSUD dr Dradjat Prawiranegara

sebagai tempat untuk mengembangkan pendidikan dan pelatihan.

3. Meningkatkan sarana, prasarana dan SDM di Instalasi Laboratorium klinik.

4. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi tanpa mengurangi standar pelayanan

kepada pasien

5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang memenuhi standar,

berkomitmen tinggi serta bertanggung jawab.

C. Motto ( CETAR )

C : Cepat

E : Efisien dan efektif

T : Teliti

A : Akurat

R : Ramah

13
D. Landasan Nilai

Nilai-nilai yang ada di Laboratorium Klinik RSUD Dr. Dradjat

Prawiranegara Kabupaten Serang yaitu CAKAP, AKUNTABEL, RESPONSIF,

EFISIEN.

E. Tujuan Instalasi Laboratorium Klinik

Tujuan dari Instalasi Laboratorium Klinik yaitu menyelenggarakan

pelayanan laboratorium yang bermutu, teliti dan akurat untuk menunjang

diagnostik, monitoring perjalanan penyakit dan pengobatan terhadap penyakit

tertentu.

14
BAB VI

STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM KLINIK

WADIR PELAYANAN

DR. RAHMAT FITRIADI, M.Kes, MH

KEPALA INSTALASI

DR EMILIA TOHIR B, M.Kes, Sp.PK

Dokter Penanggung jawab Lab. Klinik Dokter Penanggung jawab Lab. Klinik
DR. TANTI OKTIKASARI, Sp.PK
DR DYEN OCTAVIA . M.Kes,Sp. Sp.PK

KEPALA RUANGAN
KURNIA ILAHY

SAMPLING URINE DAN FESES HEMATOLOGI LOGISTIK + SEROLOGI DAN


RAWAT JALAN ADMINISTRASI BIO MOLEKULER
NUR LATIPAH RETNO SISWANTINI
TUTI MIYARTI MUSYAROFAH TANTI DARMIANTI TUTI DS GOMMO DWI MILUWATI
SAPTO DWI H SITI ROHILA NUR ASIAH ENDANG NOVIANUS DADI
SULIH MIRATIN MULYADI KURNIA ILAHY
MULYANTO KHASANAH HOLIK INDIRA VASILISA

REAKSI KIMIA KLINIK MIKROBIOLOGI


TRANSFUSI
BDRS ERNI FENIANI RENI ANGGRAENI
DWI SURATI ROHELAH
WIWIN TRIANA MARLIA ULFAH
ANNISAFITRI

15
URAIAN JABATAN

A. Kepala Instalasi Laboratorium Klinik

1. Nama jabatan : Penanggung Jawab Laboratorium Klinik

2. Persyaratan jabatan

a. Dokter Spesialis Patologi Klinik

b. Memiliki sertifikat pelatihan tehnis dan manajemen laboratorium

kesehatan sekurang kurangnya 3 bln yang dilaksanakan oleh organisasi

profesi patklin dan instansi pendidikan kesehatan bekerja sama dengan

kementrian kesehatan.

c. Memiliki kemampuan memimpin

d. Sehat jasmani dan rohani

3. Bertanggung jawab kepada : Wakil Direktur Pelayanan

4. Membawahi : Kepala Ruangan Unit Laboratorium

5. Fungsi

Bertindak sebagai koordinator pelaksanaan dan pengembangan pelayanan

Laboratorium Klinik RSUD dr Dradjat Prawiranegara.

6. Tugas

a. Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di laboratorium

b. Merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan

pelayanan laboratorium rumah sakit, pelayanan pendidikan dan penelitian

laboratorium.

c. Mengkoordinasikan dan memelihara administrasi pelayanan, keuangan,

rekam medik, informasi promosi dan pemasaran sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

16
d. Melakukan verifikasi terhadap hasil pemeriksaan laboratorium.

e. Mengevaluasi dan membuat laporan tahunan dan laporan berkala.

f. Memberikan pembinaan administrasi pelatihan dan manajemen kepada

seluruh staf.

7. Wewenang

a. Memberikan keputusan menyangkut kebijaksanaan pelayanan dan

pengembangan laboratorium.

b. Mengusulkan program-program yang berkaitan dengan pelayanan dan

pengembangan laboratorium kepada Direktur RSUD dr. Dradjat

Prawiranegara.

c. Mengusulkan tambahan prasana dan sarana sesuai dengan kebutuhan

laboratorium.

d. Mengadakan pertemuan koordinator sedikitnya sebulan sekali.

e. Memberikan teguran terakhir kepada staff yang melakukan pelanggaran

dan mengembalikan staff yang bersangkutan kepada Direktur RSUD dr.

Dradjat Prawiranegara bila teguran tidak diindahkan.

8. Tanggung jawab

a. Bertanggung jawab kepada wakil Direktur Pelayanan RSUD dr. Dradjat

Prawiranegara atas kelancaran dan pengembangan pelayanan laboratorium

dan pelayanan pendidikan, dan pelatihan di laboratorium.

b. Bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr. Dradjat

Prawiranegara atas pemasukan dan pengeluaran keuangan

B. Kepala Ruangan Laboratorium Klinik

 Nama jabatan : Kepala Ruangan Laboratorium Klinik

 Persyaratan jabatan

17
a. D3 Analis Kesehatan

b. Memiliki kemampuan manejerial

c. Memiliki kemampuan mengelola barang dan reagen

d. Memahami sistem dan prosedur pelayanan unit laboratorium

e. Memiliki kemampuan untuk melakukan tugas dan fungsi manajemen

sebagai kepala ruangan laboratorium

f. Memiliki jiwa kepimpinan

g. Mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat

h. Mampu berkomunikasi dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak

i. Mampu memberikan motivasi dan membangun etos kerja

j. Mampu mengelola konflik dan keluhan

 Tugas

a. Mengkoordinir pelayanan laboratorium

b. Memberi masukkan dan pertimbangan kepada Kepala Instalasi mengenai

pelaksanaan kegiatan laboratorium

c. Mengkoordinasi dan mengawasi penerapan mutu, metode yang digunakan

di laboratorium

d. Melakukan verifikasi terhadap hasil pemeriksaan laboratorium bila diberi

wewenang oleh atasan selaku dokter spesialis patologi klinik.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan serta menjalin kerja

sama yang baik dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

f. Mengkoordinir siswa dan mahasiswa yang magang dilaboratorium klinik.

 Wewenang

a. Mengawasi kelancaran pelayanan di Laboratorium klinik

18
b. Melakukan koordinasi dan mengawasi penerapan mutu, metode yang

digunakan di laboratorium

C. Administrasi dan Logistik.

Tugas.

a. Menangani registrasi pasien dari rawat jalan

b. Menginput spesimen yang datang dari IGD dan IRI

c. Memberikan hasil pemeriksaan dari rawat jalan kepada pasien atu keluarga

pasien IRJ.

d. Menangani sistem pencatatan surat masuk dan surat keluar

e. Menangani proses pembayaran dari pemeriksaan laboratorium IRJ.

f. Membuat rencana kebutuhan barang habis pakai di laboratorium klinik

g. Membuat laporan penerimaan dan pemakaian barang laboratorium klinik.

Wewenang:

a. Mengatasi proses administrasi dari instalai Rawat inap

b. Menentukan prioritas kebutuhan barang kebutuhan laboratorium termasuk

reagen

c. Atas persetujuan kepala ruangan meminta pertanggung jawaban atas

penggunaan alat, reagen dan barang – barang habis pakai yang

dipergunakan di laboratorium klinik.

Tanggung jawab

a. Bertanggung jawab terhadap persediaan reagen, bahan habis pakai, Alat

rumah tangga, ATK menjaga kebersihan dan kerapihan gudang

laboratorium

b. Bertanggung jawab atas persediaan reagen, bahan habis pakai, Alat rumah

tangga, ATK

19
c. Bertanggung jawab kepada kepala laboratorium klinik atas kelancaran

persediaan reagen, bahan habis pakai, Alat rumah tangga, ATK

D. Pengambilan sampel pasien rawat jalan

Tugas.

a. Mempersiapkan peralatan dan bahan penunjang untuk pengambilan sampel

darah

b. Mengambil sampel darah pasien

c. Memberi identitas pada setiap sampel yang diambil

d. Mendistribusikan sampel pada masing-masing bagian pemeriksaan

Tanggung jawab

a. Bertanggung jawab terhadap peralatan yang dipakai, kebersihan dan

kerapihan laboratorium

b. Bertanggung jawab atas penggunaan alat dan bahan plebotomi

c. Bertanggung jawab kepada kepala laboratorium klinik atas kelancaran dan

kualitas hasil pelayanan laboratorium di bidang plebotomi

Wewenang

Wewenang

a. Membimbing peserta pendidikan dan pelatihan di bidang plebotomi

b. Mengembangkan bidang plebotomi sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa

E. Hematologi

Tugas

a. Melaksanakan pelayanan setiap hari di bidang hematologi

b. Melakukan Quality Control hematologi termasuk PMI dan PME

c. Melakukan perawatan terhadap alat hematologi

Tanggung jawab

20
d. Bertanggung jawab terhadap peralatan yang dipakai, kebersihan dan

kerapihan laboratorium

e. Bertanggung jawab atas penggunaan reagen hematologi

f. Bertanggung jawab kepada kepala laboratorium klinik atas kelancaran dan

kualitas hasil pelayanan laboratorium di bidang hematologi.

Wewenang

a. Membimbing peserta pendidikan dan pelatihan di bidang hematologi

b. Mengembangkan pemeriksaan hematologi sesuai dengan kebutuhan

pengguna jasa

F. Kimia Klinik

Tugas

a. Melaksanakan pelayanan setiap hari di bidang kimia klinik

b. Melakukan Quality Control kimia klinik termasuk PMI dan PME

c. Melakukan perawatan terhadap alat kimia klinik

Tanggung jawab

a. Bertanggung jawab terhadap peralatan yang dipakai, kebersihan dan

kerapihan laboratorium

b. Bertanggung jawab atas penggunaan reagen kimia klinik

c. Bertanggung jawab kepada kepala laboratorium klinik atas kelancaran dan

kualitas hasil pelayanan laboratorium di bidang kimia klinik

Wewenang

a. Membimbing peserta pendidikan dan pelatihan di bidang kimia klinik

b. Mengembangkan pemeriksaan kimia klinik sesuai dengan kebutuhan

pengguna jasa

G. Immunologi dan Serologi

21
Tugas

a. Melaksanakan pelayanan setiap hari di bidang Immunologi dan Serologi

b. Melakukan Quality Control Immunologi dan Serologi termasuk PMI dan

PME

c. Melakukan perawatan terhadap alat Immunologi dan Serologi

Tanggung jawab

a. Bertanggung jawab terhadap peralatan yang dipakai, kebersihan dan

kerapihan laboratorium

b. Bertanggung jawab atas penggunaan reagen Immunologi dan Serologi

c. Bertanggung jawab kepada kepala laboratorium klinik atas kelancaran dan

kualitas hasil pelayanan laboratorium di bidang Immunologi dan Serologi

Wewenang

a. Membimbing peserta pendidikan dan pelatihan di bidang Immunologi dan

Serologi

b. Mengembangkan pemeriksaan Immunologi dan Serologi sesuai dengan

kebutuhan pengguna jasa

H. Urin, feses dan cairan tubuh lainnya

Tugas

a. Melaksanakan pelayanan setiap hari di bidang Urin, feses dan cairan tubuh

b. Melakukan Quality Control Urin termasuk PMI dan PME

c. Melakukan perawatan terhadap alat urinalisa

Tanggung jawab

a. Bertanggung jawab terhadap peralatan yang dipakai, kebersihan dan

kerapihan laboratorium

b. Bertanggung jawab atas penggunaan reagen Urin, feses dan cairan tubuh

22
c. Bertanggung jawab kepada kepala laboratorium klinik atas kelancaran dan

kualitas hasil pelayanan laboratorium di bidang Urin, feses dan cairan tubuh

Wewenang

a. Membimbing peserta pendidikan dan pelatihan di bidang Urin, feses dan

cairan tubuh

b. Mengembangkan pemeriksaan Urin, feses dan cairan tubuh sesuai dengan

kebutuhan pengguna jasa

I. Mikrobiologi

Tugas

a. Melaksanakan pelayanan setiap hari di bidang Mikrobiologi

b. Melakukan Quality Control Mikrobiologi termasuk PMI dan PME

c. Melakukan perawatan terhadap alat Mikrobiologi

Tanggung jawab

a. Bertanggung jawab terhadap peralatan yang dipakai, kebersihan dan

kerapihan laboratorium

b. Bertanggung jawab atas penggunaan reagen Mikrobiologi

c. Bertanggung jawab kepada kepala laboratorium klinik atas kelancaran dan

kualitas hasil pelayanan laboratorium di bidang Mikrobiologi

Wewenang

a. Membimbing peserta pendidikan dan pelatihan di bidang Mikrobiologi

b. Mengembangkan pemeriksaan Mikrobiologi sesuai dengan kebutuhan

pengguna jasa

Berdasarkan Permenkes RI nomor 411/MENKES/PER/III/2010

ketenagaan di laboratorium klinik mempuyai tanggung jawab masing-masing.

23
Penanggung jawab teknis laboratorium klinik mempunyai tugas dan tanggung

jawab :

a. Menyusun rencana kerja dan kebijaksanaan teknis laboratorium

b. Menentukan pola dan tata kerja

c. Memimpin pelaksaanan kegiatan teknis laboratorium

d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan

laboratorium

e. Merencanakan melaksanakan dan mengawasi kegiatan pemantapan mutu

f. Memberikan pendapat terhadap hasil pemeriksan laboratorium

g. Memberikan konsultasi atas dasar hasil pemeriksaan laboratorium dan

h. Memberikan masukan kepada manajemen laboratorium mengenai

pelaksanaan kegiatan laboratorium.

Tenaga analis kesehatan dan tenaga tehnis setingkat mempunyai tugas dan

tanggung jawab :

a. Melaksanakan pemgambilan dan penanganan bahan pemeriksaan

laboratorium sesuai standar pelayanan dan standar oprasional prosedur

b. Melaksanakan kegiatan mutu pencatatan dan pelaporan

c. Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan kerja laboratorium dan

d. Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab teknis laboratorium atau

tenaga tehnis lainnya.

24
BAB VIII

TATA HUBUNGAN KERJA

A. Alur Kerja

Komunikasi di artikan dengan hubungan antar pribadi dan antar unit

kerja baik antara tenaga laboratorium dengan sesamanya, dengan unit

kerja/instansi lain,pengguna jasa maupun mitra kerjanya.

1. Komunikasi Intern

 Horizontal tenaga laboratorium harus memiliki kesempatan cukup untuk

bertukar pikiran mengenai hal – hal yang bersangkutan dengan

pekerjaannya dengan sesama petugas di ruang yang sama atau di ruang

lain di laboratorium yang sama

 Vertical sesuai hirakhinya tenaga laboratorium harus memiliki kesempatan

berkonsultasi tentang pekerjaannya dengan kepala seksi/sub

instalasi/instalasi, kepala ruangan, kepala laboratorium, kepala rumah sakit

sedangkan untuk puskesmas dengan kepala puskesmas

2. Komunikasi Ekstern

Sesuai dengan tugas dan wewenangnya tenaga laboratorium harus memiliki

kesempatan bertukar pikiran daninformasi dengan petugas lain yang terkait,

seperti misalnya dengan dokter ruangan,dokter puskesmas, petugas farmasi

perawat

3. Komunikasi Ekspertisi/Keahlian/Konsultatif

Sesuai dengan wewenangnya, penanggung jawab laboratorium harus dapat

memberikan uraian keahlian (expertise) kepada pemakai jasa pelayanan

laboratorium ( dokter, pasien maupun pihak lain )

25
Alur kerja adalah tata kerja antara sub unit, diselaraskan dengan

deskripsi pekerjaan dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan untuk peningkatan

produktivitas. Tiap seksi/sub unit tersebut bertanggung jawab atas kegiatan pra-

anlitik, analitik dan pasca analitik, pemantapan mutu internal, eksternal serta tetap

ada partisipasi antar seksi.

B. Alur pelayanan

IRD

IRI

LABORATORIUM KLINIK

IRJ

DOKTER

LABORATORIUM RUJUKAN

RRRUJRRUJUKrRUJUKAN

KETERANGAN ALUR PELAYANAN

Instalasi Rawat Darurat ( IRD )

a. Jika ada pasien IRD yang akan akan mndapat tindakan pemeriksaan

laboratorium maka Phlebotomi dilakukan oleh perawat IRD kemudian

mengantarnya ke laboratorium untuk kemudian di periksa.

26
b. Hasil pemeriksaan laboratorium yang sudah selesai akan secara otomatis

bisa dibaca dokter jaga IRD melalui sistem LIS atau diambil oleh petugas

IRD.

Instalasi Rawat Jalan ( IRJ )

a. Jika ada pasien rawat jalan yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium

maka pasien akan datang dengan membawa form permintaan pemeriksaan

yang telah diiisi lengkap dengan identitas, waktu pemeriksaan, diagnosa

Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) dan pemeriksaan yang akan di

periksa, serta ditanda tangani oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien

(DPJP) kemudian Phlebotomi dilakukan oleh Analis kesehatan

Laboratorium Klinik RSUD dr Dradjat Prawiranegara

b. Hasil pemeriksaan laboratorium yang sudah selesai akan diberikan petugas

administrasi (pendaftaran ) kepada pasien atau keluarga yang mengantar

pasien.

Instalasi Rawat Inap ( IRI )

a. Jika ada pasien rawat inap yang akan mendapat tindakan pemeriksaan

laboratorium maka Phlebotomi dilakukan oleh perawat ruangan kemudian

petugas laboratorium akan mengambil spesimen pada jam yang sudah

ditentukan yaitu pagi hari jam 06.00 wib dan pada sore hari jam 16.00 wib.

Jika di luar waktu tersebut spesimen di antar oleh petugas dari rawat inap.

b. Hasil pemeriksaan laboratorium yang sudah selesai akan secara otomatis

bisa di lihat melalui sistem LIS atau diambil oleh petugas dari rawat inap.

27
Laboratorium Rujukan

a. Jika ada pasien rawat IRJ/IRI yang mendapat tindakan pemeriksaan

laboratorium yang belum ada di Laboratorium Klinik RSUD dr Dradjat

Prawiranegara maka akan dikirim ke Laboratorium Rujukan yang di tunjuk

RSUD dr Dradjat Prawiranegara.

b. Hasil pemeriksaan Laboratorium Rujukan yang sudah selesai dikirim oleh

petugas Laboratorium Rujukan ke RSUD dr Dradjat Prawiranegara.

c. Hasil pemeriksaan laboratorium rujukan diberikan kepada pasien yang

mengambil hasil atau kepada petugas dari rawat inap.

Klinik /Dokter Swasta

a. Jika ada pasien Klinik/ Dokter Swasta yang akan melakukan pemeriksaan

laboratorium ke RSUD dr Dradjat Prawiranegara maka pasien datang

dengan membawa form permintaan pemeriksaan yang telah diiisi lengkap

dengan identitas, waktu pemeriksaan, diagnosa Dokter Penanggung Jawab

Pasien (DPJP) dan pemeriksaan yang akan di periksa, serta ditanda tangani

oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP)

b. Hasil pemeriksaan laboratorium yang sudah selesai akan diberikan petugas

administrasi (pendaftaran ) ke pada pasien.

28
BAB IX

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Dalam upaya mempersiapkan tenaga kerja laboratorium yang handal,

perlu kiranya melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya

manusia yang tepat bagi organisasi. Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan

yaitu proses mengaantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di

dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya adalah mendaya gunakan sumber-

sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktuyang tepat dapat

disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.

Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan

kemampuan organisasi dalam mencapai sasaran melalui strategi pengembangan

konstribusi. Adapun pola ketenagaan kerjaan dan kualifikasi sumber daya

manusia di unit Laboratorium Klinik RSUD dr Dradjat Prawiranegara adalah

sebagai berikut :

NO NAMA JABATAN KUALIFIKASI TENAGA


FORMAL & YANG
INFORMAL DIBUTUHKA
N
1 Kepala Instalasi S2 Kedokteran 3
Laboratorium
2 Kepala Ruangan
D-IV Analis/ 1
D-III Analis
3 Staf Laboratorium D-IV Analis 20
D-III Analis
4 Administrasi S1/ 3
SMA
PENGHITUNGAN POLA KETENAGAAN BERDASARKAN BEBAN KERJA
INSTALASI LABORATORIUM KLINIK RSUD Dr.DRADJAT
PRAWIRANEGARA KABUPATEN SERANG

29
KEB WAKTU/ JUMLAH TOTAL WAKTU
NO TINDAKAN/ HARI
JENIS KEGIATAN MENIT

A Tenaga Analis Kesehatan(Dinas Pagi)      


1 Plebotomi Rawat Jalan
  Mempersiapkan tempat dan alat 5 3 15
penunjang Plebotomi
  Komunikasi dan edukasi pada pasien 5 70 350
sebelum Plebotomi
  Pengambilan sampel darah vena dan 5 70 350
kapiler pasien
  Melakukan Pemeriksaan CT/BT 5 15 75
  Pemilahan sampel sebelum diperiksa 2 70 140
  Menjaga kebersihan dan kerapihan 10 3 30
setelah Plebotomi
2 Pemeriksaan Hematologi
  Mempersiapkan sampel, reagen dan alat 5 3 15
penunjang sebelum pemeriksaan
  Melakukan Quality Control  5  4 20 
  Melakukan Pemeriksaan Hematologi  5  130 650
  Pembuatan slide hapusan darah dan 5 5 25
pengecatan hapusan darah
Melakukan Pemeriksaan PT/aPTT 5 3 15
  Mencatat hasil pemeriksaan 2 130 260
  Melakukan verifikasi hasil pemeriksaan 2 130 260
  Menjaga kebersihan dan kerapihan 10 3 30
setelah Pemeriksaan Hematologi
3 Pemeriksaan Kimia Klinik
  Mempersiapkan sampel, reagen dan alat 5 3 15
penunjang sebelum pemeriksaan
Mencentrifuge sampel darah 10 65 650
  Melakukan Quality Control & kalibrasi 15 2 30
  Melakukan Pemeriksaan Kimia Klinik 5 65 325
  Melakukan Pemeriksaan Elektrolit / AGD 5  35  175 

  Mencatat hasil pemeriksaan 3 65 195


  Melakukan verifikasi hasil pemeriksaan 2 65 130
  Menjaga kebersihan dan kerapihan 10 3 30
setelah Pemeriksaan Kimia Klinik
4 Pemeriksaan Serologi
  Mempersiapkan sampel, reagen dan alat 5 3 15
penunjang sebelum pemeriksaan
Mencentrifuge sampel darah 10 20 200
  Melakukan Quality Control 5 2 10
  Melakukan Pemeriksaan serologi 10 40 400
  Mencatat hasil pemeriksaan 2 40 80
Melakukan verifikasi hasil pemeriksaan 2 40 80

30
  Menjaga kebersihan dan kerapihan setelah 10 3 30
Pemeriksaan Kimia Klinik
5 Pemeriksaan Urine dan Faeses
  Mempersiapkan sampel, reagen dan alat 5 3 15
penunjang sebelum pemeriksaan
Mencentrifuge urine 10 15 150
  Melakukan Quality Control 5 2 10
  Melakukan Pemeriksaan Urine & Faeses 7 30 210
  Mencatat hasil pemeriksaan 3 30 90
  Melakukan verifikasi hasil pemeriksaan 3 30 90
  Menjaga kebersihan dan kerapihan setelah 10 3 30
Pemeriksaan Urine dan Faeses
6 Pemeriksaan Mikrobiologi
  Mempersiapkan sampel, reagen dan alat 5 3 15
penunjang sebelum pemeriksaan
  Pembuatan sediaan BTA & Pengecatan 10 15 150
sediaan BTA
  Memeriksa sediaan dgn mikroskop 5 15 45
Melakukan pemeriksaan MDR 120 4 480

  Mencatat hasil pemeriksaan 2 20 40


  Melakukan verifikasi hasil pemeriksaan 2 20 40
  Menjaga kebersihan dan kerapihan 10 3 30
setelah Pemeriksaan
Jumlah kebutuhan kerja setiap hari 5995
(dalam menit)
Jumlah kebutuhan waktu kerja setiap hari 99,91
(dalam jam)
Jam kerja efektif setiap tenaga kerja 7
setiap hari
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 14,27
Pembulatan 14

Perhitungan tenaga kerja yang


dibutuhkan:
Jumlah keb waktu kerja dalam jam :
99,9 : 14,27 Dibulatkan 14
Jam kerja efektif dalam sehari 7
Kekuranga
Tenaga kerja yang masuk pagi saat ini n 3 orang
berjumlah : 11 orang

NO KEB WAKTU/ JUMLAH TOTAL WAKTU


JENIS KEGIATAN TINDAKAN/ HARI
MENIT
B Tenaga Analis Kesehatan Kena shift

31
(Dinas Sore /Dinas Malam)
Operan dinas pagi ke dinas sore 10 3 30
Mempersiapkan sampel, reagen dan alat 5 6 30
penunjang sebelum pemeriksaan (sore+
malam)
Menerima formulir dan sampel 2 50 100
pemeriksaan dari IRD (sore+ malam)
Mengambil formulir dan sampel 10 12 120
pemeriksaan ke Ruangan Rawat Inap
(sore+ malam)
Melakukan Pemeriksaan CT/BT (sore + 5 6 30
malam)
Menginput di komputer dan menempel 2 100 200
barcode (sore + malam)
Pemilahan sampel sebelum diperiksa 2 100 200
Mencentrifuge sampel darah & urine (sore 10 50 500
+ malam)
Melakukan Pemeriksaan Hematologi (sore 5 70 350
+ malam)
Melakukan Pemeriksaan Kimia klinik 5 40 200
(sore + malam)
Melakukan Pemeriksaan Serologi (sore + 10 25 250
malam)
Melakukan Pemeriksaan Urine & Faeses 10 15 150
(sore + malam)
Mencatat hasil pemeriksaan Hema, 2 120 240
Kimia, Sero, Urine & Faeses
Melakukan verifikasi hasil pemeriksaan 3 120 360
Hema, Kimia, Sero, Urine & Faeses
Mencetak hasil pemeriksaan 2 120 120
Membagi hasil pemeriksaan lab. yang 2 120 120
sudah selesai pada map hasil ruangan
rawat inap
Menjaga kebersihan dan kerapihan setelah 10 3 30
Pemeriksaan
Operan dinas sore ke dinas malam 7 3 21
Operan dinas malam ke dinas sore 7 3 21
Komunikasi dengan perawat IRNA & 2 30 60
IRD
Jumlah kebutuhan kerja setiap hari 3132
(dalam menit)
Jumlah kebutuhan waktu kerja setiap hari 52,2
(dalam jam )
Jam kerja efektif setiap tenaga kerja 7
setiap hari
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 7,45
Pembulatan 7

32
C Tenaga Analis Kesehatan ( Up malam) 3

Perhitungan tenaga kerja yang


dibutuhkan:
Jumlah keb waktu kerja dalam jam :
52,2 : 7,45 Dibulatkan 7
Jam kerja efektif dalam sehari 7

Tenaga kerja yang masuk sore+malam jumlah 10 orang


berjumlah : 7 orang+ up malam 3 orang

D Tenaga Administrasi
1 Pasien Rawat Jalan
Menerima formulir pemeriksaan 2 90 180
(wawancara dengan pasien)
Melakukan pencatatan di buku register 2 90 180
kunjungan dan menginput di komputer
Menginput di komputer dan menempel 3 90 270
barcode
Memanggil pasien untuk di ambil 2 60 180
darah/phlebotomi
Mencetak hasil pemeriksaan 2 60 120
Memberikan hasil pemeriksaan lab. yang 1 60 60
sudah selesai pada pasien rawat jalan
Menutup saldo loket 2 20 40

2 Pasien Rawat Inap


Menerima formulir dan sampel 2 50 100
pemeriksaan dari Rawat Inap
Menginput di komputer dan menempel 2 50 100
barcode
Pemilahan sampel sebelum diperiksa 2 40 80
Mencetak hasil pemeriksaan 1 100 100
Membagi hasil pemeriksaan lab. yang 1 100 100
sudah selesai pada map hasil ruangan
rawat inap
Jumlah kebutuhan kerja setiap hari 1510
(dalam menit)
Jumlah kebutuhan waktu kerja setiap hari 25,16
(dalam jam )
Jam kerja efektif setiap tenaga kerja 7
setiap hari
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 3,59
Pembulatan 4

33
Perhitungan tenaga kerja yang dibutuhkan:
Jumlah keb waktu kerja dalam jam : 25,16 : 3,59 Dibulatkan 4 orang
Jam kerja efektif dalam sehari 7

Tenaga kerja administrasi saat ini berjumlah 3 orang kurang 1 orang

REKAP POLA KETENAGAAN YANG DIBUTUHKAN


JUMLAH STANDAR
N KEKURANGAN
NAMA JABATAN SDM SAAT KEBUTUHAN
O SDM
INI SDM
Kepala Instalasi
1 Laboratorium (Dokter .1 1.  
Spesialis)
2 Dokter Spesialis 2 2  
3 Koordinator Ruangan 1 1  
4 Tim Kimia Darah 2 3 1
5 Tim Hematologi 2 3 1
6 Tim Urinalisa dan Faeses 1 1  
7 Tim Serologi 1 2 1
8 Tim Sampling 2 2  
9 Tim Mikrobiologi 2 2  
10 Administrasi+gudang 3 4 1
11 Dinas sore/dinas malam 10 10
JUMLAH 27 31 4

Jumlah 27 31 4

BAB X

KEGIATAN ORIENTASI

Pendidikan Tenaga Kesehatan (Diknakes) bertujuan menghasilkan

tenaga kesehatan yang profesional yang memiliki kemampuan untuk bekerja

34
secara mandiri, mampu mengembangkan diri dan beretika. Untuk menghasilkan

lulusan yang memiliki kemampuan tersebut , diperlukan acuan dasar bagi setiap

Diknakes yang meliputi serangkaian kriteria dan kriteria minimal sebagai

pedoman sesuai amanat PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan (SNP).

Pasal 1 butir 4 PP No 19 tahun 2015 tentang Standar Nasional

Pendidikan,menyebutkan bahwa standar kompetensi Lulusan adalah kualifikasi

Kemampuan lulusan yang mencakup “ sikap, pengetahuan, dan keterampilan “.

Kemudian dalam pasal 25 ayat 1 sampai dengan 4 dari peraturan yang sama di

sebutkan bahwa :

1. Standar Kompetensi lulusan di gunakan sebagai pedoman penilaian dalam

penentuan kelulusan peserta didikdari satuan pendidikan

2. Standar kompetensi lulusan sebagaimana di maksud pada ayat (1)

MELIPUTI KOMPETENSI untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok

mata pelajaran dan mata kuliah atau kelompok mata kuliah

3. Kompetensi lulusan untuk mata pelajaran bahasa menekankan pada

kemampuan membaca dan menulis yang sesuai dengan jenjang pendidikan

4. Kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) mencakup

sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Komponen dalam kelengkapan organisasi disesuaikan dengan jenis dan

jenjang laboratorium dan pada dasar nya mengikuti struktur organisasi masing-

masing laboratorium.

Tenaga yang melakukan kegiatan laboratorium baik kepala

laboratorium, tenaga administrasi maupun pelaksana laboratorium haruslah

memiliki kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang memadai serta memiliki

35
kewenangan untuk melaksanakan kegiatan di bidang yang menjadi tugas dan

tanggung jawabnya.

Disamping kualifikasi tenaga yang memadai, perlu adanya komunikasi

atau hubungan antar pribadi dan antar unit, baik komunikasi intern, komunikasi

ekstern maupun komunikasi ekspertis/keahlian/konsultatif.

Tenaga - tenaga laboratorium tersebut perlu mendapatkan pendidikan

dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada.

Pendidikan dan pelatihan tersebut dapat dilakukan dalam bentuk formal, informal

maupun bimbingan teknis.

Profil atau peran lulusan Pendidikan Analis Kesehatan mengacu kepada

surat keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 370/Menkes/SK/III/2007. Tugas

Pokok analis Kesehatan Indonesia adalah melaksanakan pelayanan laboratorium

Kesehatan .

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, analis Kesehatan mempunyai

fungsi/kewajiban sebagai berikut :

1. Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses specimen

2. Melaksanakan uji coba analitik terhadap reagen dan specimen

3. Mengoperasikan dan memelihara peralatan laboratorium

4. Mengevaluasi data laboratorium untuk memastikan akurasi dan prosedur

pengendalian mutu dan mengembangkan pemecahan masalah yang berkaitan

dengan data hasil uji

5. Mengevaluasi teknik, instrumen dan prosedur baru untuk menentukan

manfaat kepraktisannya

6. Membantu klinisi dalam pemanfaatan data laboratorium secara efektifdan

efisien untuk menginterprestasikan hasil uji laboratorium

36
7. Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan

laboratorium

8. Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang teknik

laboratorium

9. Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang laboratorium

kesehatan

Standar kompetensi Lulusan Diknakes bertujuan sebagai pedoman

penilaiain dalam penentuan kelulusan peserta didik dari institusi Diknakes

Diploma III Analis Kesehatan serta acuan dalam pengembangan kurikulum

Diploma III Analis Kesehatan dan juga sebagai pedoman bagi masyarakat yang

akan menyelenggarakan pendidikan Diploma III Analis Kesehatan.

Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab

yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat

dalam melaksanankan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang

mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.Lulusan diploma 3 Analis

Kesehatan adalah lulusan pendidikan Analis Kesehatan dari jenjang pendidikan

tinggi diploma III. Standar Profesi Ahli Tehnologi Laboratorium Kesehatan

Indonesia adalah standar profesi bagi profesi ahli teknologi laboratorium

kesehatan di Indonesia dalam menjalankan tugas profesinya untuk berperan

secara aktif terarah dan terpadu bagi pembangunan nasional Indonesia.

Setelah semua kompetensi lulusan terumuskan ,langkah selanjutnya

adalah mengkaji apakah kompetensi tersebut telah mengandung kelima elemen

kompetensi seperti yang di wajibkan dalam Kepmendiknas N0.045/U/2002.

Kelima elemen kompetensi tersebut adalah :

37
a. Landasan kepribadian

b. Penguasan ilmu dan keterampilan

c. Kemampuan berkarya

d. Sikap dan perilaku dalam berkarya

e. Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan keahlian dan

berkarya

Di Rumah Sakit Umum Daerah dr Dradjat Prawiranegara Recruitment

tenaga dilakukan dengan berdasar pada analisa kebutuhan tenaga. Bila ditemukan

jumlah tenaga sudah tidak sesuai dengan jumlah pasien dan jumlah kegiatan

maka dilakukan recruitment.

Recruitment dilakukan melalui 2 sumber, antara lain:

a. Tenaga yang diperoleh melalui proses seleksi yang dilakukan oleh Rumah

Sakit maupun melalui Badan Kepegawaian Daerah

b. Tenaga yang diperoleh melalui proses mutasi dari Rumah Sakit pemerintah

lain.

Seleksi Calon Tenaga

Seleksi Calon Tenaga di Instalasi Laboratorium Klinik RSUD dr Dradjat

Prawiranegara meliputi :

A. Seleksi jalur PNS yang dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten

Serang

Seleksi untuk memenuhi kebutuhan tenaga Analis Kesehatan dilakukan secara

bersama-sama dengan tenaga jenis lainnya. Seleksi dilaksanakan oleh Badan

Kepegawaian Daerah Kabupaten Serang dengan tujuan untuk memenuhi

38
kebutuhan tenaga Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Daerah

Kabupaten Serang.

a. B. Seleksi jalur RSUD dr Dradjat Prawiranegara:

1) Seleksi dilakukan oleh bagian personalia yang bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan tenaga di Rumah Sakit Umum Daerah dr Dradjat Prawiranegara

2) Pengumuman penerimaan pegawai dipasang di papan pengumuman yang

ada di Rumah Sakit Umum Daerah dr Dradjat Prawiranegara.

3) Calon tenaga diseleksi melalui beberapa tahapan tes, antara lain:

a) Tes kelengkapan administrasi

b) Tes tertulis tentang pengetahuan umum

c) Psikotes

d) Tes kompetensi untuk tenaga fungsional, termasuk tenaga perekam

medis

e) Tes wawancara

f) Tes kesehatan

Apabila calon tenaga sudah dinyatakan lulus testing maka dilakukan

orientasi. Orientasi dilakukan melalui 2 tahap yaitu:

Tahap I. Orientasi Umum:

Orientasi ini dilakukan oleh Bagian Personalia.

Calon tenaga mendapat pengarahan dari Direksi RSUD dr Dradjat Prawiranegara.

Materi yang diberikan meliputi, antara lain:

a. Profil RSUD dokter Dradjat Prawiranegara disampaikan oleh Direktur

b. Salary yang berlaku di RSUD dokter Dradjat Prawiranegara disampaikan

oleh Wakil Direktur Umum dan Keuangan serta oleh Kepala Bagian

Keuangan

39
c. Jenis pelayanan yang terdapat di RSUD dokter Dradjat Prawiranegara

disampaikan oleh Wakil Direktur Pelayanan serta oleh Kepala Bidang

Pelayanan

d. Keperawatan di RSUD dr Dradjat Prawiranegara disampaikan oleh Kepala

Bidang Keperawatan

e. Aturan dan Tata tertib kepegawaian disampaikan oleh Kepala Bagian

Umum dan Personalia.

Setelah memperoleh pengarahan, calon tenaga dikirim ke unit yang

membutuhkan.

Tahap II. Orientasi di Instalasi Laboratorium Klinik

Calon tenaga mendapat pengarahan dari Kepala Instalasi Laboratorium Klinik,

kemudian diberikan materi dan penilain praktek yang meliputi, antara lain:

1. Pengenalan awal tentang laboratorium klinik RSDP

a. Penanaman pola pikir mendasar dalam bekerja yg tulus dan bertanggung

jawab

b. Visi Misi laboratorium klinik RSDP

c. Struktur organisasi laboratorium klinik RSDP

d. Kebijakan pelayanan laboratorium klinik RSDP

e. Pengenalan tentang SPO di laboratorium klinik RSDP

f. Pengenalan tentang Manajemen Resiko dan K3 di laboratorium klinik

RSDP

2. Melaksanakan Plebotomi Rawat Jalan

a. Mempersiapkan tempat dan alat penunjang Plebotomi

b. Komunikasi dan edukasi pada pasien sebelum Plebotomi

c. Pengambilan spesimen darah vena dan kapiler pasien

40
d. Melakukan Pemeriksaan CT/BT

e. Pemilahan spesimen sebelum diperiksa

f. Menjaga kebersihan dan kerapihan setelah Plebotomi

3. Melaksanakan Pemeriksaan Hematologi

a. Mempersiapkan spesimen,reagen dan alat penunjang sebelum pemeriksaan

b. Melakukan Pemeriksaan Hematologi

c. Pembuatan slide hapusan darah

d. Pengecatan hapusan darah

e. Menjaga kebersihan dan kerapihan setelah Pemeriksaan Hematologi

4. Melaksanakan Pemeriksaan Kimia Klinik dan Serologi

a. Mempersiapkan spesimen, reagen dan alat penunjang sebelum pemeriksaan

b. Melakukan Pemeriksaan Kimia Klinik dan Serologi

c. Melakukan Pemeriksaan Elektrolit dan AGD

d. Menjaga kebersihan dan kerapihan setelah Pemeriksaan Kimia Klinik dan

Serologi

5. Melaksanakan Pemeriksaan Urine dan Faeses

a. Mempersiapkan spesimen, reagen dan alat penunjang sebelum pemeriksaan

b. Melakukan Pemeriksaan Urine dan Faeses

c. Menggunakan mikroskop dengan benar

d. Menjaga kebersihan dan kerapihan setelah Pemeriksaan Urine dan Faeses

6. Melaksanakan Pemeriksaan Mikrobiologi

a. Mempersiapkan spesimen, reagen dan alat penunjang sebelum pemeriksaan

b. Pembuatan sediaan BTA

c. Pengecatan sediaan BTA

d. Menggunakan mikroskop dengan benar

41
e. Menjaga kebersihan dan kerapihan setelah Pemeriksaan Mikrobiologi

BAB XI
PENILAIAN KINERJA SDM

Pada dasarnya penilaian prestasi kerja untuk pegawai Rumah Sakit


Umum Daerah dokter Dradjat Prawiranegara dibedakan atas:
1. Penilaian Pegawai Negeri Sipil
2. Penilaian Tenaga Kontrak Kerja

1. Penilaian Pegawai Negeri Sipil

42
Kriteria yang digunakan dalam menilai Pegawai Negeri Sipil adalah
dengan menggunakan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3). Penilaian
bertujuan untuk memperoleh bahan pertimbangan yang obyektif dalam
pembinaan Pegawai Negeri Sipil dengan berdasar pada sistem karier dan sistem
prestasi kerja.
Unsur-unsur yang dinilai dalam penilaian pelaksanaan pekerjaan adalah:
a. Kesetiaan
Kesetiaan adalah kesetiaan, ketaatan dan pengabdian kepada Pancasila,
Undang Undang Dasar 1945, Negara dan Pemetintah.
b. Prestasi Kerja
Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh Pegawai Negeri Sipil dalam
melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.
c. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil menyelesaikan
pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu
serta berani memikul resiko atas keputusan yang diambilnya atau tindakan
yang dilakukannya.
d. Ketaatan
Adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk mentaati segala peraturan
perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku, mentaati perintah
kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang, serta kesanggupan
untuk tidak melanggar larangan yang ditentukan.
e. Kejujuran
Adalah ketulusan hati seorang Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan
tugas dan kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang telah
diberikan.
f. Kerjasama
Adalah kemampuan seorang Pegawai Negeri Sipil untuk bekerja bersama-
sama dengan orang lain dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
kepadanya.
g. Prakarsa

43
Merupakan kemampuan seorang Pegawai Negeri Sipil untuk mengambil
keputusan atau melaksanakan tugas pokoknya tanpa menunggu perintah dari
atasan.
h. Kepemimpinan
Merupakan kemampuan seorang Pegawai Negeri Sipil untuk meyakinkan
orang lain sehingga dapat dikerahkan secara maksimal untuk melaksanakan
tugas pokoknya.
Nilai pelaksanaan pekerjaan dinyatakan dengan sebutan dan angka sebagai
berikut:
- Amat baik : 91 - 100
- Baik : 76 - 90
- Cukup : 61 - 75
- Sedang : 51 - 60
- Kurang : 50 ke bawah

2. Penilaian Tenaga Kontrak Kerja dan Tenaga Kerja Sukarela


Sebagai bahan pembinaan terhadap Tenaga Kontrak Kerja maupun
Tenaga Kerja Sukarela dilakukan penilai kinerja. Dasar penilaian adalah Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil. Penilaian dilakukan satu
tahun sekali dengan periode penilaian Januari sampai dengan Desember.
Unsur-unsur yang dinilai meliputi:
a. Disiplin
Merupakan sikap taat terhadap peraturan perundang-undangan dan/atau
peraturan kedinasan yang berlaku dengan rasa tanggung njawab, mentaati
ketentuan jam kerja serta mampu menyimpan dan/atau memelihara barang-
barang milik Negara yang dipercayakan kepadanya dengan baik.
b. Tanggung jawab
Adalah kesanggupan untuk menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan dengan
sebaik-baiknya dan tepat waktu.
c. Etika
Berpenampilan rapi dan sesuai dengan ketentuan penggunaan seragam dinas,
serta bersikap sopan baik terhadap pelanggan internal maupun eksternal.
d. Kerjasama

44
Adalah kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya.
e. Kejujuran
Adalah ketulusan hati seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan
kemampuan untuk tidak menyalah gunakan wewenang yang telah diberikan
f. Kecakapan dan ketrampilan
Mempunyai kecakapan dan ketrampilan dalam bidang tugasnya sehingga
mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik.
g. Prakarsa
Merupakan kemampuan untuk mengambil keputusan atau melaksanakan tugas
pokoknya tanpa menunggu perintah dari atasan.
h. Komunikasi Terapeutik
Merupakan kemampuan membangun komunikasi baik kepada perorangan
maupun kelompok sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan baik.
i. Kepedulian terhadap lingkungan
Mempunyai kepedulian terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal
sehingga dapat mendorong pencapaian hasil kerja secara optimal.

ANALISA KEBUTUHAN TRAINING


Salah satu standar mutu pelayanan laboratorium klinik Rumah Sakit

adalah tersedianya SDM dengan jumlah yang cukup dan memenuhi kualifikasi

tenaga sesuai dengan jenis pelayanan laboratorium klinik yang ada. Kebutuhan

training di laboratorium sangat dibutuhkan karena dapat bermanfaat untuk:

6. Meningkatkan mutu pelayanan laboratorium klinik yang sesuai dengan

perkembangan IPTEK.

7. Meningkatkan fungsi laboratorium klinik RSUD dr Dradjat Prawiranegara

sebagai tempat untuk mengembangkan pendidikan dan pelatihan.

8. Meningkatkan kompetensi SDM di Instalasi Laboratorium klinik.

45
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi laboratorium klinik dilaksanakan
melalui:
1. Inhouse training
Yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Umum
Daerah dokter Dradjat Prawiranegara, meliputi:
 Pelatihan BHD
 Pelatihan PPI (spill kit dan tata laksana cuci tangan)
 Pelatihan APAR
2. Eksternal course

Yaitu program pelatihan di luar rumah sakit yang diikuti sesuai dengan

kebutuhan sebagai upaya dalam meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit

khususnya laboratorium klinik.

 Melalui seminar

 Melalui pelatihan

 Pendidikan patologi klinik yang berkesinambungan

 Pelatihan mikrobiologi sebagai persiapan untuk pelaksanaan pelayanan

pemeriksaan kultur dan resistensi yang selama ini di rujuk ke laboratorium

luar Rumah Sakit.

BAB XII

PERTEMUAN RAPAT

Pertemuan rapat penting sekali dilakukan untuk mengoreksi pelayanan

laboratorium klinik rumah sakit. Ada 2 macam rapat yaitu:

1. Rapat Internal Laboratorium klinik

46
Dalam lingkup laboratorium klinik rumah sakit selalu dilakukan

kegiatan rapat bulanan. Pertemuan ini sangat bermanfaat untuk masing- masing

karyawan guna memberikan informasi dan pengetahuan yang berhubungan

dengan peningkatan pelayanan laboratorium klinik rumah sakit. Kegiatan rapat

ini dihadiri oleh seluruh staff unit laboratorium dan dilakukan sebulan sekali

Kegiatan yang dibahas meliputi banyak hal baik pelaporan kerja, kebutuhan

sarana dan prasarana lapangan maupun berbagai hal yang menyangkut

kelangsungan unit laboratorium klinik sehingga dengan dilakukan rapat rutin ini

dapat ditindak lanjuti untuk kendala yang dihadapi baik di lapangan maupun di

unit internal.

 Rapat Antar Unit Instalasi (Weekly meeting)

Selain rapat internal di instalasi laboratorium klinik, dilakukan juga rapat

antar unit instalasi untuk membahas hal baik pelaporan kerja, kebutuhan sarana

dan prasarana lapangan maupun berbagai hal yang menyangkut pelayanan di tiap

unit/ instalasi di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara Kabupaten Serang.

Kegiatan rapat antar unit instalasi dilakukan seminggu sekali (Weekly meeting)

tepatnya dihari senin.

BAB XIII

PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan kegiatan laboratorium diperlukan dalam

perencanaan , pemantauan dan evaluasi serta pengambilan keputusan untuk

peningkatan pelayanan laboratorium. Untuk kegiatanini harus di lakukan secara

47
cermat dan teliti, karena kesalahan dalam pencatatan pelaporan akan

mengakibatkan kesalahan dalam menetapkan suatu tindakan.

A. Pencatatan

Pencatatan kegiatan laboratoriumdilakukan sesuai dengan jenis kegiatannya

Ada 4 jenis pencatatan, yaitu :

1. Pencatatan kegiatan pelayanan

a. Buku register penerimaan

b. Buku register besar /induk berisi data-data pasien secara lengkap beserta

hasil pemeriksaan

c. Buku register untuk masing – masing pemeriksaan dan jumlah pasien

dan specimen

d. Buku register pemeriksaan rujukan

e. Buku komunikasi pertukaran jaga/shift

f. Buku register perawatan

g. Buku stok alat,reagen

h. Buku kalibrasi

i. Buku absensi

2. Pencatatan keuangan

3. Pencatatan logistik

4. Pencatatan kepegawaian

5. Pencatatan kegiatan lainnya, seperti pemantapan mutu internal, kemanan

laboratorium

B. Pelaporan

Pelaporan kegiatan pelayanan laboratorium terdiri dari:

1. Laporan kegiatan rutin harian/bulanan/triwulan/tahunan

48
a. Laporan kegiatan harian

Laporan ini dilakukan setiap hari. Kegiatan ini dilakukan oleh kepala

unit laboratorium ataupun petugas laboratorium baik secara lisan

maupun tulisan .pelaporan ini seperti berupa petugas laboratorium

yang masuk dengan jumlah pasien yang ditangani dan kendala yang

dihadapi setiap harinya, pelaporan keluhan pasien atau pegawai yang

berhubungan dengan pengambilan sampel, hasil pemeriksaan

laboratorium dan pelaporan tentang kebutuhan sarana dan prasarana

unit laboratorium seperti pengadaan reagen atau lainnya. Pelaporan ini

disampaikan kepada unit atau kepala bidang terkait.

b. Laporan kegiatan bulanan

Laporan bulanan dilakukan setiap bulannya sebagai tindak lanjut dari

laporan kejadian setiap hari dalam kegiatan pelayanan.pelaporan ini

biasanya menyangkut kegiatan program kerja yang dilakukan unit

laboratorium dalam kurun waktu setahun.pelaporan ini dapat berupa:

- Laporan rapat bulanan intern

- Laporan inventaris barang

- Laporan penilaian karyawan

- Laporan indikator umum

- Laporan evaluasi kerja

- Laporan kebutuhan karyawan

- Laporan kejadian K3RS

c. Laporan kegiatan tahunan

Laporan ini biasanya dilakukan akhir tahun. Tujuan laporan tahunan

ini untuk mengevaluasi seluruh laporan harian bulanan sehingga dapat

49
dilihat total seluruh kegiatan yang berlangsung dalam pelayanan

laboratorium sehingga dapat dilakukan tindak lanjut dan evaluasi

laporan tahunan ini.laporan tahunan kegiatan pelayanan laboratorium

ini dapat berupa rekapitulasi pasien yang melakukan pemeriksaan

hematologi, kimia klinik, urin, faeces dll, juga rekapitulasi laporan

total keluhan pasien, indikator mutu.

2. Laporan khusus seperti ( misalnya KLB diptheri dll )

3. Laporan hasil pemeriksaan

a. Tanggung jawab manajemen untuk membuat format hasil

b. Penyerahan hasil tepat waktu

C. Komponen laporan hasil pemeriksaan

Hasil harus dapat dibaca tanpa kesalahan dalam tulisan, dan dilaporkan

kepada ruang yang diberi wewenang untuk menerima dan menggunakan

informasi medis. Laporan setidaknya harus mencakup hal-hal berikut :

1. Identifikasi dari pemeriksaan yang jelas dan tidak ragu-ragu, termasuk

prosedur pengukuran bila perlu.

2. Identifikasi laboratorium yang menerbitkan laporan

3. Identifikasi khas dan bila mungkin lokasi pasien serta tujuan dari laporan

4. Nama dan identitas khas lain dari pemohon dan alamat pemohon

5. Tanggal dan waktu pengumpulan sampel primer, apabila tersedia dan

relevan dengan pelayanan pasien, serta waktu penerimaan oleh

laboratorium

6. Tanggal dan waktu penerbitan laporan jika tidak tercantum pada laporan

tanggal dan waktu penerbitan laporan harus dapat diperoleh dengan segera

jika diperlukan.

50
7. Sumber dan sistem organ sampel

8. Bila dapat digunakan hasil pemeriksaan dilaporkan dalam unit standar

internasional

9. Interval acuan biologis

10. Interprestasi hasil apabila sesuai

11. Tanggapan lain

12. Identifikasi dari petugas yang di beri wewenang

13. Jika relevan hasil asli dan hasil yang diperbaiki

14. Apabila mungkin tanda tangan atau otorisasi dari petugas yang memeriksa

atau menerbitkan laporan

BAB XIV

PENUTUP

Pedoman pengorganisasian ini kami susun dan kami sesuaikan dengan

keadaan dan kondisi pelayanan yang ada di Laboratorium Klinik RSUD dr Drajat

Prawiranegara Kabupaten Serang.

51
Kami harap buku ini dapat digunakan untuk menunjang kelancaran tugas

pelayanan di Laboratorium Klinik RSUD dr Drajat Prawiranegara Kabupaten

Serang, sehingga hasilnya dapat mendukung pelayanan pasien dapat lebih tepat

dan akurat. Dengan harapan kesembuhan pasien dan kepuasan pelanggan dapat

tercapai maksimal sesuai harapan RSUD dr Drajat Prawiranegara Kabupaten

Serang. Evaluasi kita laksanakan secara teratur guna perbaikan dan peningkatan

pelayanan di Laboratorium klinik.

Demikian Pedoman pengorganisasian Laboratorium Klinik 2018 ini

dibuat agar dapat memberikan pelayanan laboratorium yang optimal buat semua

masyarakat yang datang ke laboratorium RSUD Drajat Prawiranegara Kabupaten

Serang.

Serang, 12 Agustus 2018


Kepala Instalasi Laboratorium
Klinik RSUD dr Dradjat
Prawiranegara

Dr
Dr. Emilia Tohir B,
M.Kes, Sp.PK
NIP. 197101052014122001

52

Anda mungkin juga menyukai