Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT)

RUMAH SAKIT UMUM IBUNDA KOTA SERANG

TAHUN 2020
BAB I
DEFINISI

Diklat adalah suatu sistem penyelenggaraan pengembangan dan pembinaaan


karyawan dalam rangka peningkatan kompetensi karyawan dan kualitas pelayanan dengan
menitik beratkan pada memberikan pengetahuan dan keterampilan.

Dalam pengelolaan suatu organisasi, pendidikan pelatihan (diklat) merupakan suatu


upaya strategis manajemen yang bertujuan untuk pengembangan SDM dalam rangka
meningkatkan kinerja suatu organisasi. Rumah sakit dalam memberikan pelayanan tentunya
staf rumah sakit secara berkala memperoleh pelatihan dari bagian diklat rumah sakit.

Adapun tugas dan fungsi bagian diklat rumah sakit selain meningkatkan kapasitas
sumber daya manusia rumah sakit juga mampu menjalin kerjasama dalam penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan. Dalam penyelenggaraan diklat tentunya disesuaikan dengan
kebutuhan dan perkembangan di lapangan. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan dan
keterampilan dalam merencanakan sampai dengan evaluasi program pendidikan dan
pelatihan bagi SDM di rumah sakit agar mampu memberikan pelayanan yang prima kepada
pasien dan keluarga.
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup penyelenggaraan pendidikan di Rumah Sakit Umum Ibunda meliputi


pendidikan formal dan pendidikan non formal.
1. PENDIDIKAN FORMAL
Diberikan kepada karyawan Rumah Sakit Umum Ibunda melalui program tugas belajar
dan ijin belajar untuk mengikuti program pendidikan formal di dalam maupun di luar
negeri seperti :
a. Strata tertentu S1, S2 dan S3
b. Pendidikan spesialis dan subspesialis
c. Diploma 4
d. Pelatihan minimal 1 tahun
Maksud dan tujuan melaksanakan tugas belajar ini, untuk mencukupi kekurangan
akan tenaga ahli dan atau ketrampilan yang berpengetahuan luas dan mempertinggi mutu
kecakapan pegawai dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier, meningkatkan mutu
pelayanan serta memperkaya jenis layanan Rumah Sakit Umum Ibunda
Pembiayaan terhadap karyawan yang melaksanakan tugas belajar tidak ditanggung
oleh rumah sakit, namun dapat biaya pemerintah daerah, biaya dari Kementerian Kesehatan
atau bahkan beasiswa dari lembaga-lembaga donor lainnya. Rumah sakit memberikan
kesempatan ijin belajar, dukungan waktu pendidikan dan gaji. Alur, prosedur tugas belajar
dan ijin belajar diatur dalam ketentuan tersendiri. Adapaun pembiayaannya menjadi
tanggungan yang bersangkutan.
2. PENDIDIKAN NON FORMAL
Diberikan kepada karyawan Rumah Sakit Umum Ibunda melalui program training
eksternal maupun inhouse training , meliputi :
A. Training Eksternal :
a. Pelatihan kurang dari satu tahun
b. Studi Banding
c. Seminar, workshop, symposium
d. Bimtek
Untuk diklat yang tidak direncanakan, atas permintaan/undangan dari penyelenggara
harus mendapat persetujuan dari direktur rumah sakit atau pejabat yang ditunjuk.
Penyelenggaraan diklat bisa di dalam negeri maupun diluar negeri. Adapaun biaya
pelaksanaan diklat non formal ini mendapat bantuan oleh rumah sakit berupa bantuan
biaya pendaftaran, transportasi, akomodasi penginapan dan biaya uang harian.
Besaran bantuan biaya ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit
Umum Ibunda

B. Inhouse :
Jenis-jenis diklat Inhouse ini diusulkan dari masing-masing unit pelayanan sesuai
dengan kebutuhan guna melengkapi dan memperkaya jenis pelayanan di rumah sakit.
Kebutuhan dimaksud direncanakan dalam kurun waktu satu tahun. Kebutuhan diklat
yang sifatnya cito, usulan kebutuhan diklat harus mendapatkan persetujuan dari
Direktur Utama rumah sakit.
BAB III
TATA LAKSANA

A. PENDIDIKAN FORMAL
1. Tugas Belajar
a. Persyaratan bagi karyawan yang akan melaksanakan ditugas belajarkan adalah
:
1) Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun bekerja di Rumah Sakit Umum
Ibunda
2) Menunjukan kinerja yang baik (sikap, perilaku, dan keterampilan kerja )
dengan bobot nilai kinerja minimum 7 (tujuh) atau B dan berpotensi untuk
mengembangkan diri, khusus dokter spesialis purna waktu yang akan
mengambil subspesisalis harus mendapat rekomendasi dari Komite Medis.
3) Berusia maksimum 40 tahun untuk program pendidikan strata-
1/Diploma/Non-gelar.
4) Berusia maksimum 45 tahun untuk program pendidikan
Strata2/Strata3/Pendidikan subspesialis.
5) Memiliki kader pengganti tugasnya.
6) Mengisi formulir permohonan pendidikan dan melampirkan proposal
pendidikan yang akan diikuti.
7) Lulus seleksi tes Akademik dan tes lainnya yang disyaratkan oleh
Penyelenggara Program Pendidikan.
8) Setelah lulus dari pendidikan bersedia ditempatkan sesuai kebutuhan
Rumah Sakit Umum Ibunda.
b. Persetujuan bagi karyawan yang akan melaksanakan tugas belajar.
Persetujuan Tugas Belajar pendidikan formal di dalam maupun di luar negeri
diberikan oleh Direktur Utama, dengan sepengetahuan atasannya langsung.
c. Hak bagi karyawan & dokter spesialis purna waktu yang tugas belajar :
1) Selama melaksanakan tugas belajar, karyawan berhak atas gaji tetap (gaji
pokok, tunjangan profesi) atau sejumlah dana tertentu yang ditetapkan
rumah sakit.
2) Masa selama melaksanakan Tugas Belajar diperhitungkan sepenuhnya
sebagai masa kerja dengan mempertimbangkan hasil nilai semesternya.
d. Kewajiban bagi karyawan yang Tugas Belajar :
1) Karyawan yang Tugas Belajar wajib mengiktuti kegiatan belajar mengajar
sebagaimana ditentukan oleh pihak penyelenggara program pendidikan
dan menyelesaikan program pendidikan tepat pada waktunya dengan hasil
sebaik-baiknya.
9) Karyawan yang Tugas Belajar wajib melaporkan perkembangan hasil
belajarnya (Kartu hasil Studi) setiap semester kepada Direktur Utama
Rumah Sakit Umum Ibunda
10) Segera setelah menyelesaikan program pendidikannya, penerima tugas
Belajar wajib melaporkan diri kepada Rumah Sakit Umum Ibunda
11) yang menugaskan dan menyerahkan ijasah aslinya, serta melaksanakan
masa orientasi organisasi / sharing competency (Rumah Sakit Umum
Ibunda)
2) ) sebagai bagian dari ikatan dinas / wajib kerjanya.
e. Masa ikatan Wajib Kerja bagi karyawan & dokter spesialis purna waktu yang
tuags belajar : Lamanya masa Ikatan Dinas /Wajib Kerja bagi karyawan &
dokter spesialis purna waktu yang Tugas Belajar diatur dalam ketentuan
sendiri.
f. Masa tugas karyawan tugas belajar / ijin belajar :
1) Bagi karyawan dan dokter spesialis purna waktu penerima tugas belajar /
ijin belajar baik yang dibebaskan sepenuhnya maupun yang tidak
dibebaskan sepenuhnya dari tugas sehari-hari, masa tugas belajar / ijiin
belajar dihitung sejak saat mulai mengikuti program pendidikan sampai
dengan dinyatakan lulus dan kembali bertugas.
2) Bagi karyawan & dokter spesialis purna waktu penerima tugas belajar /
ijin belajar yang mengambil cuti diluar tanggungan (CDT) untuk
menyelesaikan pendidikannya, masa CDT tidak diperhitungkan sebagai
masa tugas belajar / ijin belajar. (Untuk memperhitungakan ikatan dinas,
CDT tidak termasuk)

2. Ijin Belajar
a. Persyaratan bagi karyawan yang akan diijini belajar adalah :
Sekurang-kurangnya telah 2 (DUA) tahun bekerja di
Rumah Sakit Umum Ibunda
1) Menunjukan kinerja baik (sikap, perilaku, dan ketrampilan kerja), dengan
bobot nilai kerja minimum 7 (tujuh) atau B dan berpotensi untuk
mengembangkan diri, khusus dokter spesialis purna waktu yang akan
mengambil sub spesialis harus mendapat rekomendasi dari Komite Medis.
2) Berusia maksimum 40 tahun untuk Program Pendidikan Strata-1 /
Diploma / Non-Gelar.
3) Berusia maksimum 45 tahun untuk Program Pendidikan Strata-2 / Strata-
3 / Pendidikan subspesialis.
4) Memiliki kader pengganti tugasnya.
5) Setelah kembali dari ijin belajar, bersedia tidak secara otomatis mendapat
penyesuaian terhaap ijazah yang diperolehnya.
6) Mengisi formulir permohonan pendidikan.
b. Persetujuan bagi karyawan yang akan ijin belajar :
Persetujuan Tugas Belajar dan Ijin Belajar pendidikan formal baik didalam
maupun diluar negeri diberikan oleh Direktur.
c. Hak bagi karyawan yang ijin belajar :
1) Selama melaksanakan Ijin Belajar, karyawan berhak atas gaji tetap (gaji
pokok)
2) Masa selama melaksanakan Ijin Belajar diperhitungkan sebagai masa kerja
pada karyawan yang tetap memberikan pelayanan Rumah Sakit Stroke
Nasional Bukitinggi dan memberikan nilai semesternya.
d. Kewajiban bagi karyawan yang ijin belajar :
1) Karyawan yang Ijin Belajar wajib mengikuti kegiatan belajar mengajar
sebagaiman ditentukan oleh pihak penyelenggara program pendidikan dan
menyelesaikan program pendidikan tepat pada waktunya dengan hasil
sebaik-baiknya.
12) Karyawan yang Ijin Belajar wajib melaporkan perkembangan hasil
belajarnya ( Kartu Hasil studi ) setiap semester kepada Rumah Sakit
Stroke Nasional Bukitinggi yang mengijinkan.
13) Segera setelah menyelesaikan program pendidkannya, karyawan / dokter
spesialis purna waktu yang Ijin Belajar wajib melaporkan diri kepada
Rumah Sakit Stroke Nasional Bukitinggi dan menyerahkan ijasah aslinya,
e. Masa ikatan / wajib kerja bagi karyawan & dokter spesialis purna waktu yang
Ijin Belajar : Lamanya masa Ikatan Dinas / Wajib Kerja bagi karyawan &
dokter spesialis purna waktu yang Ijin Belajar diatur dalam ketentuan sendiri.

f. Masa tugas karyawan tugas belajar / ijin belajar :


1) Bagi karyawan penerima tugas belajar / ijin belajar baik yang dibebaskan
sepenuhnya maupun yang tidak dibebaskan sepenuhnya dari tugas sehari-
hari, masa tugas belajar/ijin belajar dihitung sejak saat mulai mengikuti
program pendidikan sampai dengan dinyatakan lulus dan kembali
bertugas.
2) Bagi karyawan penerima tugas belajar / ijin belajar yang mengambil cuti
diluar tanggungan ( CDT ) untuk menyelesaikan pendidikannya, masa
CDT tidak diperhitungkan sebagai masa tugas belajar / ijin belajar. ( Untuk
memperhitungkan ikatan dinas, CDT tidak termasuk ).
g. Lain – lain :
1) Pejabat Strusktural yang melaksanakan Tugas Belajar / Ijin Belajar wajib
dibebaskan dari jabatannya, kecuali Direktur rumah sakit memandang
perlu untuk mengambil keputusan khusus.
2) Karyawan yang Tugas Belajar / Ijin Belajar dapat dibebaskan sepenuhnya
ataupun tidak sepenuhnya dari tugasnya sehari-hari dilingkungan rumah
sakit.
3) Karyawan yang Tugas Belajar / Ijin Belajar yan dibebaskan sepenuhnya
dari tugasnya sehari-hari, tidak berhak atas cuti tahunan dan insentif.
4) Karyawan yang Tugas Belajar / Ijin Belajar yang tidak sepenuhnya
dibebaskan dari tugasnya sehari-hari, berhak atas cuti tahunan ( tidak
berhak libur akademis ) dan insentif secara proporsional.
5) Karyawan yang Tugas Belajar tetapi tetap bekerja penuh ( 40
jam/minggu ) berhak menerima cuti tahunan dan insentif.
6) Karyawan yang Tugas Belajar dan Ijin Belajar yang sedang libur semester
dan membantu di rumah sakit diberikan honor sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

B. PENDIDIKAN NON FORMAL


1. Eksternal
a. Persyaratan karyawan untuk tugas pendidikan non formal eksternal.
1) Rumah sakit memerlukan pengetahuan & ketrampilan yang ditawarkan
oleh Institusi Penyelenggara.
2) Karyawan bersedia mengikuti pendidikan non formal dengan baik dan
tuntas.
3) Karyawan memIlIiki masa kerja 6 ( enam ) bulan. Bila masa kerja belum 6
( enam ) bulan tetapi pelatihan sangat dibutuhkan, maka karyawan atas ijin
Direktur Rumah Sakit bisa mengikuti pelatihan.
b. Persetujuan pendidikan non formal eksternal
Persetujuan pendidikan non formal diberikan oleh direktur atau pejabat yang
ditunjuk.
c. Hak karyawan yang mengikuti pendidikan non formal eksternal :
1) Waktu pendidikan non formal diakomodir sebagai waktu tugas
2) Memperoleh gaji tetap ( gaji pokok, tunjangan profesi ) atau sejumlah dana
tertentu yang ditetapkan rumah sakit.
3) Memperoleh bantuan biaya diklat sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
rumah sakit
d. Kewajiban karyawan yang ditugaskan mengikuti pendidikan non formal
eksternal :
1) Mengikuti kegiatan pelatihan dan sejenisnya sebagaiman ditentukan oleh
pihak penyelenggara dengan hasil sebaik-baiknya.
2) Melaporkan hasil pendidikannya kepada Instalasi Diklat dengan
menyerahkan sertifikat asli dari pelatihan dan sejenisnya.
3) Wajib melakukan sosialisasi dari ilmu yang didapat kepada teman-teman
dilingkungan unit kerjanya.

2. Internal
Setiap karyawan wajib mengikuti pendidikan non formal internal yang
diselenggarakan Instalasi Diklat sesuai yang disesuaikan dengan kebutuhan
rumah sakit atau unit kerjanya.
BAB IV

DOKUMENTASI

Dokumentasi pendidikan dan pelatihan yang dibuat ini adalah merupakan suatu proses
pencatatan, penyimpanan informasi dan data sebagai bukti adanya suatu kegiatan atau proses
pendidikan dan pelatihan.
Fungsi dari dokumentasi dibuat adalah untuk :
1. Sebagai bukti / dokumen yang sah proses pendidikan dan pelatihan
2. Sebagai sumber data primer pendidikan dan pelatihan
3. Sebagai bahan monitoring dan evaluasi
4. Sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan atau kebijakan dalam
pelaksanaan pendidiksaran dimasa yang akan datang.

A. PENGUMPULAN DATA (PELAPORAN)


Data kegiatan pelatihan dihimpun dan dipilah kemudian disusun dalam bentuk tabel.
Data dilaporkan dengan periode laporan adalah bulanan, tribulan, semester dan tahunan.
Laporan disampaikan kepada Direktur serta ditembuskan ke unit-unit pelayanan sebagai
feedback atau informasi diklat yang telah diikuti oleh rumah sakit.

B. PENGOLAHAN DATA / ANALISIS DATA (EVALUASI)


Data yang telah ditabulasi agar menjadi informasi perlu dilakukan pengolahandan
analisis. Dari hasil analisis ini akan menghasilkan informasi diklat yaitu :
1. Jenis diklat yang sudah diikuti atau dilaksanakan
2. Jenis SDM yang telah mengikuti diklat
3. Besaran biaya diklat yang telah terpakai
4. Saran tindak lanjut terhadap pprogram diklat dimasa datang

Anda mungkin juga menyukai