Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan dibidang pelayanan langsung seperti Rumah sakit, bertujuan untuk
me-ningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelaksanaan rujukan medik dan rujukan kesehatan
secara terpadu serta meningkatkan dan memantapkan manajemen pelayanan kesehatan yang
meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan penilaian.
Sejalan dengan perubahan sosial budaya masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan perkembangan
informasi yang demikian cepat dan diikuti oleh tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan
yang lebih baik mengharuskan sarana pelayanan kesehatan untuk mengembangkan diri secara
terus menerus seiring dengan perkembangan yang ada pada masyarakat tersebut. Pengembangan
yang dilaksanakan tahap demi tahap berusaha untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di
rumah sakit tetap dapat mengikuti perubahan yang ada.
Apabila rumah sakit tidak mempersiapkan diri secara lebih baik dalam upaya peningkatan
mutu pelayanan, maka sarana tersebut akan dijauhi masyarakat dan masyarakat akan mencari
sarana kesehatan alternatif. Untuk itu setiap rumah sakit harus meningkatkan penampilannya
secara terencana sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat agar dapat terus
berkembang.
Salah satu usaha peningkatan penampilan dari masing masing sarana pelayanan seperti
rumah sakit adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan di semua unit pelayanan, baik pada
unit pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, ataupun pada unit pelayanan administrasi
dan manajemen melalui program jaminan mutu.
Seperti diketahui Mutu Pelayanan Rumah Sakit merupakan derajat kesempurnaan pelayanan
Rumah Sakit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat/konsumen akan pelayanan kesehatan yang
sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan profesi dengan menggunakan potensi
sumber daya yang tersedia di rumah sakit secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan secara
aman dan memuaskan sesuai norma, etika, hukum dan sosio budaya, dengan memperhatikan
keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan masyarakat sebagai konsumen.
Didalam mencapai mutu tersebut diatas, maka upaya peningkatan mutu pelayanan rumah
sakit disusun berupa kegiatan yang komprehensif dan integratif yang menyangkut Struktur,
Proses dan Out Put/Out Come secara objektif, sistematik dan berlanjut, memantau dan menilai
mutu serta kewajaran pelayanan tehadap pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan
pelayanan pasien dan memecahkan masalah yang terungkapkan sehingga pelayanan yang

1
diberikan di rumah sakit berdaya guna dan berhasil guna. Upaya peningkatan mutu di rumah
sakit bertujuan untuk memberikan asuhan atau pelayanan sebaik-baiknya kepada pasien.
Adapun strategi upaya peningkatan mutu rumah sakit adalah sebagai berikut :
a. Rumah Sakit harus memahami dan menghayati konsep dasar dan prinsip mutu pelayanan
rumah sakit sehingga dapat menyusun langkah langkah upaya peningkatan mutu masing-
masing rumah sakit.
b. Memberi prioritas pada peningkatan sumberdaya manusia di rumah sakit termasuk
kesejahteraan karyawan, memberikan imbalan yang layak, program keselamatan dan
kesehatan kerja, program pendidikan dan pelatihan, dll.
c. Menciptakan budaya mutu di rumah sakit, termasuk didalamnya menyusun program mutu
rumah sakit, menyusun tema yang akan dipakai sebagai pedoman, memilih pendekatan yang
akan dipakai dalam penggunaan standar prosedur serta menetapkan mekanisme monitoring
dan evaluasi.
Untuk memperoleh keseragaman dalam penyelenggaran pendidikan dan pelatihan mutu
tersebut diatas, maka perlu disusun suatu pedoman yang merupakan petunjuk umum dalam
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan mutu tersebut.

B. TUJUAN
1. Tersusunnya pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jaminan mutu di
Rumah Sakit.
2. Meningkatkan kualitas para tenaga kerja di Rumah Sakit Malingping
3. Memberikan pelatihan kepada seluruh tenaga kerja di Rumah Sakit Malingping baik
dari dalam maupun luar lingkungan rumah sakit
4. Memberikan wawasan dan pengetahuan terhadap tenaga kerja di Rumah Sakit Malingping
5. Melakukan monitoring terhadap wawasan dan skill setiap 2 tahun

C. PENGERTIAN
1. Pendidikan adalah pendidikan formal yang diselenggarakan oleh institusi pendidikan
Pemerintah ataupun swasta, yang hasilnya adalah peningkatan status tertentu seseorang
dalam tingkat pendidikan yang diakui pemerintah. Penghargaan yang diberikan biasanya
berbentuk ijazah.
2. Pelatihan adalah usaha meningkatkan kompetensi melalui pelatihan pada waktu tertentu
yang diselenggarakan oleh institusi pemerintah ataupun swasta yang hasilnya adalah
sertifikasi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan memiliki kompetensi sesuai
dengan materi pelatihan yang diberikan.

2
BAB II
TATA LAKSANA
PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN
1. Ketentuan Umum :
a. Setiap pegawai memperoleh pendidikan dan pelatihan baik di dalam (internal) maupun
di luar (eksternal) rumah sakit untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuannya.
b. Setiap pegawai wajib menguasai teknik bantuan hidup dasar (basic life support)
mendapatkan sertifikasi pelatihan dengan masa berlaku 2 tahun untuk pelatihan di
dalam, serta sesuai sertifikat untuk pelatihan diluar yang diakui (penyelenggara dari
rumah sakit tipe A).
c. Setiap pegawai wajib mengikuti diklat yang diadakan oleh rumah sakit.
d. Pendidikan dan pelatihan merupakan bagian dari pengembangan Sumber Daya Manusia
di RS. Malingping melalui peningkatan kompetensi pegawai.

2. Ketentuan Khusus :
a. Perencanaan diklat pegawai.
1) Perencanaan pendidikan dan latihan tahunan didahului dengan pengkajian
kebutuhan pelatihan (training need assesment).
2) Rencana pelatihan memperhatikan kebutuhan peningkatan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien.
3) Tiap unit kerja memaparkan perencanaan pendidikan dan pelatihan di dalam
rencana kerja unit kerja setiap tahunnya.
4) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dikoordinasikan dengan Bagian Sumber
Daya manusia.
b. Pegawai baru mendapatkan pelatihan internal melalui program orientasi pegawai yang
ditetapkan sendiri dalan kebijakan direktur tentang program orientasi pegawai.
c. Pengajuan pelatihan
1) Pengajuan pelatihan internal harus membuat perencanaan (TOR) pelatihan, laporan
pelaksanaan, dan evaluasinya.
2) Dilakukan tindak lanjut atas evaluasi pelatihan yang telah dilakukan
3) Pengajuan pelatihan eksternal (keluar) harus dengan persetujuan direktur.
4) Setiap pelatihan eksternal wajib mengaplikasikan pengetahuan yang didapat ke
dalam kegiatan pelayanan sehingga pengetahuan itu dapat meningkatkan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien di RS. Malingping .
d. Kebijakan tentang peningkatan pendidikan formal pegawai :
1) Untuk meningkatkan jenjang pendidikan, pegawai dapat mengajukan permohonan
melanjutkan pendidikan kepada direktur.
2) Pemberian Ijin melanjutkan pendidikan bagi pegawai didasarkan pada kebutuhan

3
pelayanan dan kemampuan rumah sakit.

4
3) Pegawai yang diijinkan belajar oleh rumah sakit dapat memiliki status ijin belajar
atau tugas belajar, bilamana setelah masa pendidikan selesai tingkat pendidikan
yang baru dapat diperhitungkan dalam kenaikan status kepegawaian.
4) Pegawai yang ijin belajar maupun tugas belajar mendapatkan surat keputusan
direktur tentang status belajarnya.
5) Pegawai yang melanjutkan pendidikan namun tidak memiliki ijin dari direktur,
pada saat selesai masa pendidikan tidak dapat diperhitungkan dalam kenaikan
status kepegawaiannya.
3. Definisi - Definisi Pendidikan dan Pelatihan
a. Pendidikan adalah pendidikan formal yang diselenggarakan oleh institusi pendidikan
Pemerintah ataupun swasta, yang hasilnya adalah peningkatan status tertentu seseorang
dalam tingkat pendidikan yang diakui pemerintah. Penghargaan yang diberikan biasanya
berbentuk ijazah.
b. Pelatihan adalah usaha meningkatkan kompetensi melalui pelatihan pada waktu tertentu
yang diselenggarakan oleh institusi pemerintah ataupun swasta yang hasilnya adalah
sertifikasi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan memiliki kompetensi sesuai
dengan materi pelatihan yang diberikan.
c. Seminar / Simposium / workshop adalah usaha meningkatkan pengetahuan yang
diselenggarakan oleh institusi pemerintah ataupun swasta melalui pemaparan materi
melalui seminar / simposium / workshop yang hasilnya adalah sertifikasi yang
menyatakan bahwa yang bersangkutan telah mendapatkan pengetahuan sesuai dengan
materi yang diberikan.
d. Tugas Belajar : adalah penugasan dari pimpinan yang berwenang kepada Pegawai RS.
Malingping untuk melanjutkan pendidikan baik formal maupun pelatihan oleh karena
kebutuhan Rumah Sakit meningkatkan kompetensi pegawai. Input / masukan pendidikan
bisa dari Pegawai, kemudian bila Rumah Sakit memandang penting pendidikan tersebut
dapat diakomodasikan sebagai Tugas Belajar. Biaya pendidikan dapat berasal dari
Rumah Sakit berupa tunjangan pendidikan, atau dari pegawai yang bersangkutan
sebagaimana
kesepakatan antara Rumah Sakit dan Pegawai.
e. Ijin Belajar : adalah permohonan Pegawai untuk melanjutkan pendidikan yang berpotensi
mengganggu pelayanan unit kerja. Gangguan dapat berupa berkurangnya tenaga yang
melayani maupun perubahan jadwal personel lain akibat harus menyesuaikan dengan
jadwal pegawai yang ijin belajar.
f. Rumah Sakit memberi ijin dan dukungan sesuai dengan kemampuan dana, sistem, dan
pentingnya pendidikan pegawai tersebut terhadap kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.
g. Keterangan Belajar : adalah Surat Keterangan Belajar yang diberikan oleh pimpinan yang
berwenang kepada Pegawai RS. Malingping yang melanjutkan pendidikan atau pelatihan

5
karena kemauan sendiri, yang mana pendidikan dan pelatihan tersebut tidak mengganggu

6
sistem dan pelayanan unit kerja dimana pegawai yang bersangkutan bekerja. Keterangan
Belajar diberikan karena yang bersangkutan akan menggunakannya untuk kebutuhan
yang semestinya dari pegawai tersebut.
h. Ikatan Dinas (ID) : adalah kewajiban pegawai untuk tetap bekerja pada rentang waktu
tertentu di RS. Malingping setelah menyelesaikan pendidikan atau pelatihan berdasarkan
kesepakatan sebelumnya antara pegawai yang bersangkutan dengan RS. Malingping yang
memberikan bantuan dana pendidikan atau pelatihan. Ikatan dinas dihitung mulai setelah
pendidikan atau pelatihan selesai. Jika dalam masa ikatan dinas pegawai yang sama
dikirim untuk kembali pelatihan, maka ikatan dinas tersebut dihitung dari pelatihan
terakhir.
Ketentuan – ketentuan / aturan pada jenis Pendidikan dan Pelatihan diatur lebih lanjut
pada Ketentuan Sebelum, Selama, dan Setelah Pendidikan dan Pelatihan.

4. Ketentuan sebelum, Selama, dan Setelah Pendidikan / Pelatihan


Pada bagian ini diatur ketentuan sebelum, selama, dan setelah pendidikan dan pelatihan
menurut jenis-jenis belajar baik tugas belajar, ijin belajar, keterangan belajar baik
pendidikan maupun pelatihan / seminar sbb :

7
Syarat Status Kewajiban sebelum Kewajiban selama
Jenis Belajar Kewajiban setelah pendidikan Hak Pegawai selama dan setelah Pendidikan
Kepegawaian pendidikan pendidikan
a. Pendidikan
Tugas Belajar Tanpa a. Pegawai tetap a. Menandatangani surat a. Melaporkan Hasil a. Bila Biaya Penuh dari Pendidikan : a. Bila Biaya dari Rumah Sakit : mendapat Tunjangan
pengurangan jam kerja. b. Masa Kerja minimal 1 th perjanjian Studi tiap tahap (1) Ikatan Dinas (ID) 2N (N dalam tahun) Pendidikan dari Rumah Sakit meliputi : Biaya
(Misal pagi bekerja, sore c. Tidak sedang dalam b. Mendapatkan SK Tugas (2) Mengganti biaya 2 X bila drop out Ikatan pendidikan (SPP, uang buku, ujian, Skripsi, Wisuda
belajar, atau belajar pada masalah kepegawaian : Belajar b. Menjaga nama baik Dinas (ID) dsb.) jumlah ditentukan melalui keputusan
hari off mingguan) kondite, sanksi, teguran Institusi b. Bila Biaya Sendiri / Pinjam Rumah Sakit: Direktur.
tertulis selama 6 bulan (1) Ikatan Dinas 1N (N dalam tahun) b. Gaji penuh.
terakhir. (2) Bila keluar sebelum selesai mengembalikan c. Masa Kerja tidak berhenti
d. Sanggup dan pinjaman maka melunasi biaya pendidikan d. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem penggajian
berminat dalam studi sebesar 1 X + 25% dari total biaya pinjaman
e. Usia maksimal 45 th yang belum dikembalikan
c. Menyerahkan Copy Ijazah yang dilegalisir
d. Menyerahkan keterangan lulus dan Ijazah
e. Menampilkan kompetensi

Tugas Belajar dengan jam a. Pegawai tetap a. Menandatangani surat a. Melaporkan a. Bila dibiayai penuh Rumah Sakit a. Bila pegawai tidak masuk kerja karena belajar, maka
kerja yang berkurang. b. Masa Kerja minimal perjanjian Hasil Studi tiap (1) Ikatan Dinas ID 2N + 1 (N dalam tahun) gaji pokok diatur sbb :
(Misal Belajar sekian hari 1 tahun. b. Mendapatkan SK Tugas tahap (2) Mengganti biaya 2 X bila drop out Ikatan
perminggu, atau total tidak c. Tidak sedang dalam Belajar Dinas (ID)
bekerja sesuai jadwal masalah kepegawaian : b. Menjaga nama baik b. Bila Biaya Sendiri / Pinjam Rumah Sakit:
Kuliah). kondite, sanksi, teguran Institusi (1) Ikatan Dinas 1N (N dalam tahun)
tertulis 6 bulan (2) Bila keluar sebelum selesai mengembalikan
terakhir. pinjaman maka melunasi biaya pendidikan
d. Sanggup dan berminat sebesar 1 X + 50% dari total biaya pinjaman
dalam studi yang belum dikembalikan
e. Usia maksimal 45 th c. Menyerahkan Copy Ijazah yang dilegalisir
d. Menyerahkan keterangan lulus dan Ijazah
e. Menampilkan kompetensi
b. Bila biaya dari Rumah Sakit : mendapat tunjangan
pendidikan yang ditentukan tersendiri melalui
kebijakan Direktur.
c. Masa Kerja tidak berhenti jika berhenti penuh dari
aktivitas pekerjaan.
d. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem penggajian
yang berlaku

8
Syarat Status Kewajiban sebelum Kewajiban selama
Jenis Belajar Kewajiban setelah pendidikan Hak Pegawai selama dan setelah Pendidikan
Kepegawaian pendidikan pendidikan
Ijin Belajar Pendidikan a. Pegawai tetap a. Membuat surat a. Melaporkan Hasil a. Menyerahkan Copy Ijazah yang dilegalisir a. Biaya pendidikan sendiri atau mendapat bantuan
tanpa pengurangan jam b. Masa Kerja minimal permohonan belajar Studi tiap tahap bila b. ID tidak ada bila biaya sendiri penuh sesuai kemampuan Rumah Sakit dan tingkat
kerja, namun 1 tahun. b. Menandatangani surat sebagian biaya c. ID N + 1 bila sebagian biaya pendidikan pentingnya Pendidikan , ditentukan oleh Keputusan
mengakibatkan c. Tidak sedang dalam perjanjian, berhubungan pendidikan ditanggung ditanggung Rumah Sakit Direktur.
penyesuaian jadwal masalah kepegawaian : dengan status kepegawaian Rumah Sakit d. Bila drop out ID, mengganti bantuan biaya b. Gaji penuh
pegawai lain. kondite, sanksi, dan biaya pendidikan bila pendidikan yang diberikan Rumah Sakit Sebesar c. Masa Kerja tidak berhenti
teguran tertulis selama dibantu Rumah Sakit. b. Menjaga nama baik 1X + 25% d. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem penggajian yang
6 bulan terakhir. c. Mendapatkan SK Surat Institusi e. Menampilkan kompetensi berlaku
Ijin Belajar

Ijin Belajar Pendidikan a. Pegawai tetap a. Membuat surat permohonan a. Melaporkan Hasil a. Menyerahkan Copy Ijazah yang dilegalisir a. Bila pegawai tidak masuk kerja karena belajar, maka
yang menyebabkan b. Masa Kerja minimal b. Menandatangani surat Studi tiap tahap bila b. ID ½ N bila biaya sendiri . gaji pokok diatur sbb :
pengurangan jam kerja. 1 tahun. perjanjian, berhubungan sebagian biaya c. ID ½ (N + 1) bila sebagian biaya pendidikan
c. Tidak sedang dalam dengan status kepegawaian pendidikan ditanggung ditanggung Rumah Sakit atau pembebasan
(Misal Belajar sekian hari masalah kepegawaian : dan biaya pendidikan bila Rumah Sakit pemotongan gaji akibat pengurangan jam kerja.
perminggu, atau total tidak kondite, sanksi, dibantu Rumah Sakit, serta d. Bila drop out ID, mengganti bantuan biaya
bekerja sesuai jadwal teguran tertulis selama status akibat pengurangan jam b. Menjaga nama baik pendidikan 1X + 50%.
Belajar). 6 bulan terakhir. kerja. Institusi e. Bila keluar sebelum selesai mengembalikan
c. Mendapatkan SK Surat pinjaman maka melunasi biaya pendidikan sebesar 1
Ijin Belajar X + 25% dari total biaya pinjaman yang belum
dikembalikan
f. Menampilkan kompetensi.

b. Biaya pendidikan sendiri atau mendapat bantuan


sesuai kemampuan Rumah Sakit dan tingkat
pentingnya Pendidikan di Rumah Sakit
c. Masa Kerja tidak berhenti, atau berhenti jika total
tidak bekerja
d. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem penggajian.

9
Syarat Status Kewajiban sebelum Kewajiban selama
Jenis Belajar Kewajiban setelah pendidikan Hak Pegawai selama dan setelah Pendidikan
Kepegawaian pendidikan pendidikan

b. Pelatihan
Tugas Pelatihan baik a. Pegawai tetap a. Menandatangani surat a. Mengikuti pelatihan a. Menyerahkan Surat Tugas yang telah a. Biaya pelatihan penuh dari Rumah Sakit.
yang mengurangi atau b. Masa Kerja > 1 th bila perjanjian, berhubungan dengan baik divalidasi panitia pelatihan b. Gaji Penuh bila pelatihan < 1 bulan, bila pelatihan >
yang tidak mengurangi pelatihan < 1 bulan dengan Ikatan Dinas b. Menjaga nama baik b. Menyerahkan copy sertifikat. 1 bulan, tunjangan jabatan tidak diterimakan.
jam kerja c. Masa Kerja > 2 th bila b. Mendapatkan Surat Tugas Institusi c. Membuat laporan pelatihan c. Tidak perlu mengganti jam kerja yang hilang
pelatihan > 1 bulan d. Sharing kepada profesi terkait akibat pelatihan
d. Tidak sedang dalam e. ID 2 tahun bila pelatihan > 1 bulan d. Masa tidak berhenti.
masalah kepegawaian : f. ID 1 tahun bila pelatihan < 1 bulan e. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem penggajian
kondite, sanksi, g. Mengembalikan biaya pelatihan1X + 10% (terkait kompetensi)
teguran tertulis selama bila Drop Out ID
6 bulan terakhir. h. Penghitungan ID setelah selesai pelatihan

Ijin Pelatihan yang tidak Tidak sedang dalam a. Membuat permohonan jika a. Mengikuti pelatihan a. Menyerahan Surat Ijin yang telah a. Biaya pelatihan sendiri.
mengurangi jam kerja, masalah kepegawaian : pelatihan mengganggu dengan baik divalidasi panitia pelatihan. b. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem
namun mengakibatkan kondite, sanksi, teguran jadwal unit kerja meskipun b. Menjaga nama baik b. Menyerahkan copy sertifikat pelatihan penggajian (terkait kompetensi)
penyesuaian jadwal tertulis selama 6 bulan tidak mengurangi jam Institusi c. Masa kerja terus
pegawai lain. terakhir. kerja. d. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan system penggajian.
b. Mendapatkan SK Surat
Ijin Pelatihan

Ijin Pelatihan yang Tidak sedang dalam a. Membuat permohonan a. Mengikuti pelatihan a. Menyerahan Surat Ijin yang telah a. Biaya pelatihan sendiri
mengurangi jam kerja. masalah kepegawaian : b. Mendapatkan Surat dengan baik divalidasi panitia pelatihan b. Gaji dikurangi sesuai % jam kerja hilang akibat
kondite, sanksi, teguran Ijin Pelatihan b. Menjaga nama baik b. Menyerahkan copy sertifikat pelatihan pelatihan, atau jumlah tertentu sebagai bentuk
tertulis selama 6 bulan Institusi dukungan Rumah Sakit, ditetapkan melalui
terakhir. keputusan Direktur.
c. Masa kerja terus atau berhenti bila total tidak bekerja.
d. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem
penggajian (terkait kompetensi)

10
Syarat Status Kewajiban sebelum Kewajiban selama
Jenis Belajar Kewajiban setelah pendidikan Hak Pegawai selama dan setelah Pendidikan
Kepegawaian pendidikan pendidikan

c. Seminar / Simposium / Workshop

Tugas Seminar / Simposium a. Pegawai Tetap Mendapatkan Surat Tugas a. Mengikuti pelatihan a. Menyerahan Surat Tugas yang telah a. Biaya Pendidikan ditanggung rumah sakit
/ Workshop b. Tidak sedang dalam Seminar dengan baik divalidasi panitia pelatihan b. Gaji penuh
masalah kepegawaian : b. Menjaga nama baik b. Menyerahkan copy sertifikat pelatihan c. Tidak perlu mengganti jam kerja yang hilang.
kondite, sanksi, Institusi c. Melakukan sharing kepada profesi terkait d. Tidak ada Penyesuaian gaji (terkait kompetensi)
teguran tertulis selama d. Menampilkan kompetensi
6 bulan terakhir.

Ijin Seminar tanpa Tidak sedang dalam a. Membuat surat permohonan a. Mengikuti pelatihan a. Menyerahan Surat Tugas yang telah a. Biaya Pendidikan ditanggung sendiri
mengurangi jam kerja masalah kepegawaian : b. Mendapatkan Surat Ijin dengan baik divalidasi panitia pelatihan b. Gaji penuh
namun menggangu kondite, sanksi, teguran b. Menjaga nama baik b. Melakukan sharing kepada profesi terkait c. Tidak perlu mengganti jam kerja yang hilang.
jadwal pegawai lain tertulis selama 6 bulan Institusi d. Tidak ada Penyesuaian gaji (terkait kompetensi)
terakhir.

Ijin Seminar yang Tidak sedang dalam a. Membuat surat permohonan a. Mengikuti pelatihan a. Menyerahan Surat Tugas yang telah a. Biaya Pendidikan sendiri
mengurangi jam kerja. masalah kepegawaian : b. Mendapatkan Surat dengan baik divalidasi panitia pelatihan b. Gaji dikurangi sesuai % jam kerja yang
kondite, sanksi, teguran Ijin seminar b. Menjaga nama baik b. Melakukan sharing kepada profesi terkait dipakai pelatihan.
tertulis selama 6 bulan Institusi c. Tidak ada Penyesuaian gaji (terkait kompetensi)
terakhir.

11
Syarat Status Kewajiban sebelum Kewajiban selama
Jenis Belajar Kewajiban setelah pendidikan Hak Pegawai selama dan setelah Pendidikan
Kepegawaian pendidikan pendidikan

d. Keterangan Belajar

Keterangan Belajar baik - a. Memberi tahu atasan a. Mengikuti pelatihan - a. Gaji tetap
Pendidikan, Pelatihan, b. Memastikan tidak dengan baik b. Masa kerja tetap
Seminar / Workshop mengganggu jadwal pegawai b. Menjaga nama baik c. Tidak ada Penyesuaian gaji (terkait kompetensi)
lain / jadwal dinas Institusi
c. Keterangan Belajar akan
diberikan jika yang
bersangkutan meminta untuk
dipergunakan sebagaimana
mestinya.

12
4. Ketentuan mengenai Biaya Pendidikan yang Dipinjami Rumah Sakit
Biaya pendidikan yang dipinjami oleh Rumah Sakit diatur sbb :
a. Pengembalian dana pinjaman dilakukan setelah masa pendidikan selesai / lulus atau
berupa ikatan dinas setelah masa pendidikan selesai
b. Selama masa pengembalian pinjaman pegawai tidak boleh keluar / mengundurkan diri.
Bila mengundurkan diri, maka dikenakan aturan pengembalian biaya bantuan
pendidikan Drop Out ID (Ikatan Dinas) sesuai jenis belajar yang sedang dijalani.
c. Jangka Waktu Pengembalian Pinjaman sbb :

Pinjaman Jangka Waktu Pengembalian /


Ikatan Dinas
< 10 Juta Rupiah 1 tahun
10 -14 Juta Rupiah 2 tahun
15 - 19 juta Rupiah 3 tahun
20 Juta Rupiah 4 tahun

5. Pelatihan Untuk Pegawai


Pelatihan dapat dilakukan di dalam rumah sakit atau sering disebut pelatihan internal /
pelatihan di dalam / inhouse training. Pelatihan dapat juga dilakukan di luar rumah sakit
atau sering disebut pelatihan ke luar.
6. Perencanaan Pelatihan
Perencanaan Kebutuhan Pelatihan dilakukan melalui Training Need Assesment (TNA) yang
setiap tahun dilakukan oleh setiap unit kerja. Pelatihan keluar wajib mendapatkan
persetujuan dari Direktur sebelum pelaksanaan.
7. Pelatihan Internal
Perencanaan meliputi persiapan-persiapan :
a. Pembuatan TOR Pelatihan oleh pelatih, mengisi form TOR Pelatihan.
b. Mendaftarkan tempat pelatihan kepada Kepala Bagian Administrasi.
c. Membuat penjadwalan dan undangan peserta.
d. Menghubungi Bagian Gizi terkait konsumsi.
8. Pelatihan Eksternal
Persiapan-persiapan pelatihan eksternal meliputi :
a. Mendapatkan persetujuan dari Direktur.
b. Menghubungi peserta, menginformasikan terkait tugas pelatihan.
c. Mendaftarkan peserta kepada panitia.
d. Menyiapkan biaya perjalanan dinas sesuai dengan panduan
e. Menyiapkan akomodasi dan transportasi bagi peserta
f. Memberikan kepada peserta surat tugas dan copy brosur jadwal pelatihan.
9. Pelaksanaan Pelatihan
a. Pelatihan Internal

13
Pelaksanaan pelatihan: peserta wajib mengisi daftar hadir yang disediakan. Pembicara
wajib mengisi form evaluasi pelatihan.
b. Pelatihan Eksternal
Pelaksanaan pelatihan : peserta wajib mengikuti pelatihan dengan sebaik-baiknya.
Peserta wajib berusaha sedapatnya mendapatkan bahan pelatihan yang lengkap baik
hardcopy maupun softcopy
10. Hasil Pelatihan dan Tindak Lanjut
Tindak lanjut dapat dilakukan baik untuk pelatihan internal maupun eksternal :
a. Pelatihan Internal
Pada pelatihan internal : pelatihan dapat dilakukan lagi untuk peserta yang tidak bisa
hadir atau konsekuensi lain yang dapat dibuat untuk perbaikan. Dapat juga dilakukan
pelatihan terkait bila ditemukan adanya kebutuhan pada saat pelaksanaan pelatihan
b. Pelatihan Eksternal
Pada pelatihan eksternal, peserta wajib :
1) Menyerahkan sertifikat asli pelatihan
2) Menyerahkan pertanggungjawaban biaya-biaya pelatihan.
3) Mengisi dan menyerahkan form laporan pelatihan
4) Melakukan penyampaian materi kepada profesi terkait hasil pelatihan yang
dikerjakan.
5) Bila dapat melakukan inovasi di unit kerja, dapat mengisi form penerapan pelatihan
untuk laporan.
Bagian SDM mendokumentasikan pelatihan baik internal maupun eksternal untuk
mengembangkan sistem informasi yang baik bagi data pelatihan pegawai RS.
Malingping
.

14
RS SELARAS

BAB III
PENUTUP

Dengan ditetapkannya Panduan Program Pendidikan dan Pelatihan di Rumah Sakit


Malingping maka setiap tenaga kerja Rumah Sakit Malingping dapat memahami dan
mengerti tujuan dari program DIKLAT ini, serta diharapkan dapat mempermudah dalam
memberikan tindakan secara professional yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu
pelayanan perawat dan meningkatnya kepuasan pasien di Rumah Sakit Malingping.

PANDUAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN RS MALINGPING


13

Anda mungkin juga menyukai