Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) PEGAWAI

RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL BUKITTINGGI

RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL BUKITINGGI TAHUN 2018

JLN SUDIRMAN NO 1 BUKITINGGI


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji dan Syukur ke hadirat Allah SWT dan Sholawat kepada Nabi

Muhammad SAW, Rumah Sakit stroke Nasional Bukitinggi telah mempunyai Buku Pedoman

Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT). Pedoman ini diharapkan menjadi acuan dalam

peningkatan mutu pelayanan di lingkungan Rumah Sakit stroke Nasional Bukitinggi yang kita

cintai ini.

Kami berterima kasih kepada Instalasi Diklat Rumah Sakit Stroke Nasional Bukitinggi

yang telah menyelesaikan Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Rumah Sakit stroke Nasional

Bukitinggi, kami percaya bahwa tidak ada yang sempurna kecuali Allah SWT, Tuhan Yang

Maha Esa, oleh karena itu kami menerima masukan dari semua pihak untuk kesempurnaan

pedoman ini untuk masa yang akan datang.

Bukitinggi Oktober 2018


Direktur Utama

Dr Hj.Ermawati,Mkes
Nip. 1961044231978102001
PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) PEGAWAI
RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL BUKITTINGGI

PENGARAH
1. dr. Ermawati.Mkes
2. Dr.Ruhaya Fitrina.Sps
3. Syafli.Sos.MM

PENYUSUN
1. Ref Denis, S.Kep,MM
2. Merina Martin, SH
3. Eldawati, SE
4. Helga Oktavia, Amd

EDITOR
Helga Oktavia, AMd

Dilarang memperbanyak, mencetak, menerbitkan sebagian atau seluruh isi Pedoman ini
dengan cara dan bentuk apapun tanpa seizin Direktur Utama Rumah Sakit stroke
Nasional Bukitinggi Untuk dipakai di lingkungan sendiri.

21 cm x 29,7 cm 11 halaman; Edisi I Cetakan kedua Desember 2018


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sumber Daya Manusia merupakan asset terpenting bagi organisasi agar dapat
tumbuh dan berkembang memenuhi harapan semua pihak pemangku kepentingan.
Dengan kemajuan dan perkembangan teknologi kedokteran dan kesehatan yang demikian
pesat mengharuskan setiap insan yang berkecimpung dalam dunia kesehatan khususnya
rumah sakit, baik dokter, paramedis keperawatan, paramedis non keperawatan , maupun
tenaga pendukung lain agar selalu meningkatkan kemampuan dan ketrampilannya.
Kemajuan teknologi ini berdampak pada meningkatnya pengetahuan dan pola
fikir masyarakat untuk mengambil keputusan dalam memilih pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan semakin tinggi
merupakan tantangan bagi pelaku pelayanan kesehatan.
Untuk menjawab tantangan tersebut Rumah Sakit Stroke Nasional Bukitinggi
secara berkesinambungan memberi kesempatan kepada karyawan untuk dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan memfasilitasi program
pendidikan dan pelatihan baik yang dilaksanakan secara internal maupun eksternal.
Agar program pendidikan dan pelatihan dapat berdaya guna dan berhasil guna
serta memiliki daya ungkit yang tinggi terhadap peningkatan kualitas pelayanan maka
perlu dilakukan perencanaan, penataan dan pengendalian.

B. TUJUAN PEDOMAN
1. Tujuan Umum :
Dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan agar lebih terarah
dan terkendali sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukitinggi

2. Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta kompetensi karyawan rumah
sakit guna mewujudkan pelayanan yang berkualitas.
b. Mendorong karyawan untuk memiliki sikap dan perilaku yang baik sebagai
cerminan dan rasa memiliki Rumah Sakit Stroke Nasional Bukitinggi.
c. Memberikan penghargaan kepada karyawan Rumah Sakit Stroke Nasional
Bukitinggi yang menunjukan prestasi, loyalitas, dan dedikasi yang tinggi

C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup penyelenggaraan pendidikan di Rumah Sakit Stroke Nasional
Bukitinggi meliputi pendidikan formal dan pendidikan non formal.

1. PENDIDIKAN FORMAL
Diberikan kepada karyawan Rumah Sakit Stroke Nasional Bukitinggi melalui
program tugas belajar dan ijin belajar untuk mengikuti program pendidikan formal di
dalam maupun di luar negeri seperti :
a. Strata tertentu S1, S2 dan S3
b. Pendidikan spesialis dan subspesialis
c. Diploma 4
d. Pelatihan minimal 1 tahun

Maksud dan tujuan melaksanakan tugas belajar ini, untuk mencukupi kekurangan
akan tenaga ahli dan atau ketrampilan yang berpengetahuan luas dan mempertinggi mutu
kecakapan pegawai dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier, meningkatkan
mutu pelayanan serta memperkaya jenis layanan Rumah Sakit Stroke Nasional
Bukitinggi
Pembiayaan terhadap karyawan yang melaksanakan tugas belajar tidak
ditanggung oleh rumah sakit, namun dapat biaya pemerintah daerah, biaya dari
Kementerian Kesehatan atau bahkan beasiswa dari lembaga-lembaga donor lainnya.
Rumah sakit memberikan kesempatan ijin belajar, dukungan waktu pendidikan dan gaji.
Alur, prosedur tugas belajar dan ijin belajar diatur dalam ketentuan tersendiri. Adapaun
pembiayaannya menjadi tanggungan yang bersangkutan.

2. PENDIDIKAN NON FORMAL


Diberikan kepada karyawan Rumah Sakit Stroke Nasional Bukitinggi melalui
program exhouse maupun inhouse training , meliputi :
A. Exhouse :
a. Pelatihan kurang dari satu tahun
b. Studi Banding
c. Seminar,workshop,symposium
d. Bimtek
Untuk diklat yang tidak direncanakan, atas permintaan/undangan dari penyelenggara
harus mendapat persetujuan dari direktur rumah sakit atau pejabat yang ditunjuk.
Penyelenggaraan diklat bisa di dalam negeri maupun diluar negeri. Adapaun biaya
pelaksanaan diklat non formal ini mendapat bantuan oleh rumah sakit berupa
bantuan biaya pendaftaran, transportasi, akomodasi penginapan dan biaya uang
harian. Besaran bantuan biaya ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Rumah
Sakit Stroke Nasional Bukitinggi

B. Inhouse :
Jenis-jenis diklat Inhouse ini diusulkan dari masing-masing unit pelayanan sesuai
dengan kebutuhan guna melengkapi dan memperkaya jenis pelayanan di rumah sakit.
Kebutuhan dimaksud direncanakan dalam kurun waktu satu tahun. Kebutuhan diklat
yang sifatnya cito, usulan kebutuhan diklat harus mendapatkan persetujuan dari
Direktur Utama rumah sakit.

D. LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang
Nomor 43 tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan (Lembaran Negara
republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
3. Peraturan Menteri keuangan No 245/KMK-05/2009 tentang PENETEPAN Rumah
Sakit Stroke Nasional Bukitinggi pada departemen kesehatan sebagai instansi
pemerintah yang menetapkan pengelolaan keuangan badan layann umum tanggal 10
juli 2009
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 725/ Menkes/SK/V/2003
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di Bidang Kesehatan;
5. surat keputusan kementrian kesehatan ri no 833/menkes/sk/vii/2010 Rumah Sakit
Stroke Nasional Bukitinggi di tetapkan sebagai rumah sakit khusus dengan klasifikasi
klas b
BAB II

TATA LAKSANA

A. PENDIDIKAN FORMAL
1. Tugas Belajar
a. Persyaratan bagi karyawan yang akan melaksanakan ditugas belajarkan adalah :
1) Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun bekerja di Rumah Sakit Stroke
Nasional Bukitinggi
2) Menunjukan kinerja yang baik ( sikap, perilaku, dan keterampilan kerja )
dengan bobot nilai kinerja minimum 7 ( tujuh ) atau B dan berpotensi untuk
mengembangkan diri, khusus dokter spesialis purna waktu yang akan
mengambil subspesisalis harus mendapat rekomendasi dari Komite Medis.
3) Berusia maksimum 40 tahun untuk program pendidikan strata-
1/Diploma/Non-gelar.
4) Berusia maksimum 45 tahun untuk program pendidikan
Strata2/Strata3/Pendidikan subspesialis.
5) Memiliki kader pengganti tugasnya.
6) Mengisi formulir permohonan pendidikan dan melampirkan proposal
pendidikan yang akan diikuti.
7) Lulus seleksi tes Akademik dan tes lainnya yang disyaratkan oleh
Penyelenggara Program Pendidikan.
8) Setelah lulus dari pendidikan bersedia ditempatkan sesuai kebutuhan Rumah
Sakit Stroke Nasional Bukitinggi.
b. Persetujuan bagi karyawan yang akan melaksanakan tugas belajar.
Persetujuan Tugas Belajar pendidikan formal di dalam maupun di luar negeri
diberikan oleh Direktur Utama, dengan sepengetahuan atasannya langsung.
c. Hak bagi karyawan & dokter spesialis purna waktu yang tugas belajar :
1) Selama melaksanakan tugas belajar, karyawan berhak atas gaji tetap ( gaji
pokok, tunjangan profesi ) atau sejumlah dana tertentu yang ditetapkan rumah
sakit.
2) Masa selama melaksanakan Tugas Belajar diperhitungkan sepenuhnya sebagai
masa kerja dengan mempertimbangkan hasil nilai semesternya.
d. Kewajiban bagi karyawan yang Tugas Belajar :
1) Karyawan yang Tugas Belajar wajib mengiktuti kegiatan belajar mengajar
sebagaimana ditentukan oleh pihak penyelenggara program pendidikan dan
menyelesaikan program pendidikan tepat pada waktunya dengan hasil sebaik-
baiknya.
9) Karyawan yang Tugas Belajar wajib melaporkan perkembangan hasil
belajarnya ( Kartu hasil Studi ) setiap semester kepada Direktur Utama Rumah
Sakit Stroke Nasional Bukitinggi
10) Segera setelah menyelesaikan program pendidikannya, penerima tugas Belajar
wajib melaporkan diri kepada Rumah Sakit Stroke Nasional Bukitinggi
11) yang menugaskan dan menyerahkan ijasah aslinya, serta melaksanakan masa
orientasi organisasi / sharing competency (Rumah Sakit Stroke Nasional
Bukitinggi
2) ) sebagai bagian dari ikatan dinas / wajib kerjanya.
e. Masa ikatan Wajib Kerja bagi karyawan & dokter spesialis purna waktu yang
tuags belajar : Lamanya masa Ikatan Dinas /Wajib Kerja bagi karyawan & dokter
spesialis purna waktu yang Tugas Belajar diatur dalam ketentuan sendiri.
f. Masa tugas karyawan tugas belajar / ijin belajar :
1) Bagi karyawan dan dokter spesialis purna waktu penerima tugas belajar / ijin
belajar baik yang dibebaskan sepenuhnya maupun yang tidak dibebaskan
sepenuhnya dari tugas sehari-hari, masa tugas belajar / ijiin belajar dihitung
sejak saat mulai mengikuti program pendidikan sampai dengan dinyatakan
lulus dan kembali bertugas.
2) Bagi karyawan & dokter spesialis purna waktu penerima tugas belajar / ijin
belajar yang mengambil cuti diluar tanggungan ( CDT ) untuk menyelesaikan
pendidikannya, masa CDT tidak diperhitungkan sebagai masa tugas belajar /
ijin belajar. ( Untuk memperhitungakan ikatan dinas, CDT tidak termasuk )

2. Ijin Belajar
a. Persyaratan bagi karyawan yang akan diijini belajar adalah :
12) Sekurang-kurangnya telah 2 ( DUA ) tahun bekerja di Rumah Sakit Stroke
Nasional Bukitinggi
1) Menunjukan kinerja baik ( sikap, perilaku, dan ketrampilan kerja ), dengan
bobot nilai kerja minimum 7 ( tujuh ) atau B dan berpotensi untuk
mengembangkan diri, khusus dokter spesialis purna waktu yang akan
mengambil sub spesialis harus mendapat rekomendasi dari Komite Medis.
2) Berusia maksimum 40 tahun untuk Program Pendidikan Strata-1 / Diploma /
Non-Gelar.
3) Berusia maksimum 45 tahun untuk Program Pendidikan Strata-2 / Strata-3 /
Pendidikan subspesialis.
4) Memiliki kader pebgganti tugasnya.
5) Setelah kembali dari ijin belajar, bersedia tidak secara otomatis mendapat
penyesuaian terhaap ijasah yang diperolehnya.
6) Mengisi formulir permohonan pendidikan.
b. Persetujuan bagi karyawan yang akan ijin belajar :
Persetujuan Tugas Belajar dan Ijin Belajar pendidikan formal baik didalam
maupun diluar negeri diberikan oleh Direktur.
c. Hak bagi karyawan yang ijin belajar :
1) Selama melaksanakan Ijin Belajar, karyawan berhak atas gaji tetap ( gaji
pokok)
2) Masa selama melaksanakan Ijin Belajar diperhitungkan sebagai masa kerja
pada karyawan yang tetap memberikan pelayanan Rumah Sakit Stroke
Nasional Bukitinggi dan memberikan nilai semesternya.
d. Kewajiban bagi karyawan yang ijin belajar :
1) Karyawan yang Ijin Belajar wajib mengikuti kegiatan belajar mengajar
sebagaiman ditentukan oleh pihak penyelenggara program pendidikan dan
menyelesaikan program pendidikan tepat pada waktunya dengan hasil sebaik-
baiknya.
13) Karyawan yang Ijin Belajar wajib melaporkan perkembangan hasil belajarnya
( Kartu Hasil studi ) setiap semester kepada Rumah Sakit Stroke Nasional
Bukitinggi yang mengijinkan.
14) Segera setelah menyelesaikan program pendidkannya, karyawan / dokter
spesialis purna waktu yang Ijin Belajar wajib melaporkan diri kepada Rumah
Sakit Stroke Nasional Bukitinggi dan menyerahkan ijasah aslinya,
e. Masa ikatan / wajib kerja bagi karyawan & dokter spesialis purna waktu yang Ijin
Belajar : Lamanya masa Ikatan Dinas / Wajib Kerja bagi karyawan & dokter
spesialis purna waktu yang Ijin Belajar diatur dalam ketentuan sendiri.
f. Masa tugas karyawan tugas belajar / ijin belajar :
1) Bagi karyawan penerima tugas belajar / ijin belajar baik yang dibebaskan
sepenuhnya maupun yang tidak dibebaskan sepenuhnya dari tugas sehari-hari,
masa tugas belajar/ijin belajar dihitung sejak saat mulai mengikuti program
pendidikan sampai dengan dinyatakan lulus dan kembali bertugas.
2) Bagi karyawan penerima tugas belajar / ijin belajar yang mengambil cuti
diluar tanggungan ( CDT ) untuk menyelesaikan pendidikannya, masa CDT
tidak diperhitungkan sebagai masa tugas belajar / ijin belajar. ( Untuk
memperhitungkan ikatan dinas, CDT tidak termasuk ).
g. Lain – lain :
1) Pejabat Strusktural yang melaksanakan Tugas Belajar / Ijin Belajar wajib
dibebaskan dari jabatannya, kecuali Direktur rumah sakit memandang perlu
untuk mengambil keputusan khusus.
2) Karyawan yang Tugas Belajar / Ijin Belajar dapat dibebaskan sepenuhnya
ataupun tidak sepenuhnya dari tugasnya sehari-hari dilingkungan rumah sakit.
3) Karyawan yang Tugas Belajar / Ijin Belajar yan dibebaskan sepenuhnya dari
tugasnya sehari-hari, tidak berhak atas cuti tahunan dan insentif.
4) Karyawan yang Tugas Belajar / Ijin Belajar yang tidak sepenuhnya
dibebaskan dari tugasnya sehari-hari, berhak atas cuti tahunan ( tidak berhak
libur akademis ) dan insentif secara proporsional.
5) Karyawan yang Tugas Belajar tetapi tetap bekerja penuh ( 40 jam/minggu )
berhak menerima cuti tahunan dan insentif.
6) Karyawan yang Tugas Belajar dan Ijin Belajar yang sedang libur semester dan
membantu di rumah sakit diberikan honor sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

B. PENDIDIKAN NON FORMAL


1. Eksternal
a. Persyaratan karyawan untuk tugas pendidikan non formal eksternal.
1) Rumah sakit memerlukan pengetahuan & ketrampilan yang ditawarkan oleh
Institusi Penyelenggara.
2) Karyawan bersedia mengikuti pendidikan non formal dengan baik dan tuntas.
3) Karyawan memIlIiki masa kerja 6 ( enam ) bulan. Bila masa kerja belum 6 (
enam ) bulan tetapi pelatihan sangat dibutuhkan, maka karyawan atas ijin
Direktur Rumah Sakit bisa mengikuti pelatihan.
b. Persetujuan pendidikan non formal eksternal
Persetujuan pendidikan non formal diberikan oleh direktur atau pejabat yang
ditunjuk.
c. Hak karyawan yang mengikuti pendidikan non formal eksternal :
1) Waktu pendidikan non formal diakomodir sebagai waktu tugas
2) Memperoleh gaji tetap ( gaji pokok, tunjangan profesi ) atau sejumlah dana
tertentu yang ditetapkan rumah sakit.
3) Memperoleh bantuan biaya diklat sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
rumah sakit
d. Kewajiban karyawan yang ditugaskan mengikuti pendidikan non formal eksternal
:
1) Mengikuti kegiatan pelatihan dan sejenisnya sebagaiman ditentukan oleh
pihak penyelenggara dengan hasil sebaik-baiknya.
2) Melaporkan hasil pendidikannya kepada Instalasi Diklat dengan menyerahkan
sertifikat asli dari pelatihan dan sejenisnya.
3) Wajib melakukan sosialisasi dari ilmu yang didapat kepada teman-teman
dilingkungan unit kerjanya.

2. Internal
Setiap karyawan wajib mengikuti pendidikan non formal internal yang
diselenggarakan Instalasi Diklat sesuai yang disesuaikan dengan kebutuhan rumah
sakit atau unit kerjanya.
BAB III
DOKUMENTASI

Dokumentasi pendidikan dan pelatihan yang dibuat ini adalah merupakan suatu proses
pencatatan, penyimpanan informasi dan data sebagai bukti adanya suatu kegiatan atau proses
pendidikan dan pelatihan.
Fungsi dari dokumentasi dibuat adalah untuk :
1. Sebagai bukti / dokumen yang sah proses pendidikan dan pelatihan
2. Sebagai sumber data primer pendidikan dan pelatihan
3. Sebagai bahan monitoring dan evaluasi
4. Sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan atau kebijakan dalam pelaksanaan
pendidiksaran dimasa yang akan datang.

A. PENGUMPULAN DATA (PELAPORAN)


Data kegiatan pelatihan dihimpun dan dipilah kemudian disusun dalam bentuk tabel. Data
dilaporkan dengan periode laporan adalah bulanan, tribulan, semester dan tahunan. Laporan
disampaikan kepada Direktur serta ditembuskan ke unit-unit pelayanan sebagai feedback
atau informasi diklat yang telah diikuti oleh rumah sakit.

B. PENGOLAHAN DATA / ANALISIS DATA (EVALUASI)


Data yang telah ditabulasi agar menjadi informasi perlu dilakukan pengolahandan analisis.
Dari hasil analisis ini akan menghasilkan informasi diklat yaitu :
1. Jenis diklat yang sudah diikuti atau dilaksanakan
2. Jenis SDM yang telah mengikuti diklat
3. Besaran biaya diklat yang telah terpakai
4. Saran tindak lanjut terhadap pprogram diklat dimasa datang
BAB IV
PENUTUP

Demikian panduan program diklat di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukitinggi telah
kami susun dengan harapan dapat dipedomani oleh seluruh karyawan rumah sakit agar
pelaksanaan diklat terarah dan mempunyai daya ungkit yang besar terhadap pelaksanaan tugas-
tugas pelayanan guna memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih
bermutu.
Untuk kesempurnaan penyusunan panduan program dan kegiatan diklat ini, diminta
komitmen dan dukungan dari seluruh komponen rumah sakit. Untuk itu kami membuka lebar
saran dan masukannya.

Ditetapkan di : Bukittinggi
Pada tanggal : 01 November 2018
Direktur Utama

dr.Hj Ermawati.M.Kes
Nip. 196104231987102001
PANDUAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) PEGAWAI
RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL BUKITINGGI

RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL BUKITINGGI


JL. SUDIRMAN PO BOX I BUKITINGGI
2018

Anda mungkin juga menyukai