Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN

ORIENTASI PEGAWAI

RUMAH SAKIT JIWA MUTIARA SUKMA


TAHUN 2016
Lampiran 3 Keputusan Direktur Nomor : 188.4 / 49.A /RSJMS tentang Kebijakan
Instalasi Diklit

BAB I
PENGERTIAN

Orientasi pegawai merupakan penyediaan informasi dasar yang


berkenaan denganRumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma bagi pegawai baru baik
pegawai PNS maupun Non PNS dimana informasi yang diberikan adalah
mengenai pelaksanaan pekerjaan mereka sehingga mereka dapat
melaksanakan pekerjaan dengan baik.
Orientasi pegawai pada dasarnya merupakan salah satu komponen
proses sosialisasi pegawai baru, yaitu suatu proses penanaman sikap, standar,
nilai, dan pola perilaku yang berlaku di Rumah sakit Jiwa Mutiara Sukma dan
persamaan persepsi tentang visi misi serta tujuan Rumah sakit dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
Untuk pelaksanaan program orientasi di Rumah Sakit Jiwa Mutiara
Sukma maka perlu ditetapkan Panduan Orientasi Pegawai Rumah Sakit
Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma.
.
A. MANFAAT
Agar Sumber Daya Manusia dapat memberikan kontribusi yang positif bagi
organisasi yaitu Rumah sakit Jiwa Mutiara Sukma sehingga dapat
meningkatkan kinerja dan peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit.

B. TUJUAN
1. Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan orientasi ( pengenalan )
pegawai.
2. Agar tercipta efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan kegiatan orientasi.
3. Menjamin pelaksanaan kegiatan orientasi sesuai dengan kebutuhan
pengenalan mendasar tentang Rumah sakit Jiwa Mutiara Sukma dan
kegiatannya.
BAB II
RUANG LINGKUP

A. Lingkup Area
Program Orientasi Pegawai diberikan kepada :
1. Pegawai baru adalah pegawai PNS maupun pegawai Non PNS /
kontrak.
2. Pegawai lama yang menempati posisi kerja baru karena mutasi,
maupun promosi jabatan.

B. Prinsip
1. Setiap pegawai baru baik PNS maupun Non PNS wajib mengikuti
program orientasi pegawai
2. Bagi pegawai lama wajib mengikuti program orientasi pegawai setiap 2
tahun sekali
3. Program orientasi paling lama selama 2 minggu, dapat diperpanjang bila
setelah evaluasi pegawai dinyatakan belum mampu / belum siap untuk
bekerja.
BAB III
TATA LAKSANA ORIENTASI PEGAWAI

A. Ketentuan Orientasi
▪ Ketentuan Umum
1. Setiap kandidat pegawai yang dinyatakan lolos seleksi pegawai di
Lingkungan RS Mutiara Sukma wajib dimasukkan dalam program
orientasi pegawai baru.
2. Program orientasi pegawai baru diberikan melalui pembekalan secara
umum oleh Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma dan pembekalan khusus di
unit kerja masing-masing sesuai dengan profesinya.
3. Pegawai dokter spesialis tidak mendapatkan orientasi di unit kerja,
melainkan program orientasi pembekalan umum sebagai pegawai baru.
4. Program orientasi dilakukan maksimal selama 2 minggu.

▪ Ketentuan Khusus.
1. Program orientasi yang berupa pembekalan umum Rumah Sakit Jiwa
Mutiara Sukma dikoordinir oleh Instalasi Diklit , sedangkan orientasi
khusus di unit kerja dikoordinir oleh Kepala Unit Kerja masing-masing.
2. Pembekalan umum orientasi pegawai baru meliputi :
1) Visi, Misi, Nilai Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma
2) Struktur Organisasi Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma.
3) Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
4) Program Keselamatan Pasien Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma.
5) Etika dalam bekerja.
6) Compassion towards Excellency.
7) Pelayanan Prima.
8) Basic Life Support.
9) Penanggulangan Kebakaran dan penggunaan Alat Pemadam
Kebakaran (APAR).
10) Kompetensi Spiritual.
3. Pegawai mendapatkan orientasi khusus melalui pembekalan khusus di unit
kerja masing-masing.
4. Peraturan selama program orientasi
a. Pegawai menandatangani pernyataan program orientasi.
b. Program orientasi dilakukan selama 2 minggu.
c. Selama program orientasi tidak diperhitungkan sebagai gaji.
d. Pegawai mendapatkan uang transport perhari sesuai dengan peraturan
pemberian uang transport pegawai
e. Selama program orientasi pegawai belum mendapatkan tunjangan
kesehatan.
f. Bila pegawai mengundurkan diri, maka wajib mengembalikan seluruh
biaya biaya yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma
selama seleksi dan program orientasi.
5. Kepala unit kerja membuat laporan evaluasi orientasi pegawai baru.

B. Proses Orientasi Pegawai.


1. Dari masukan diterimanya pegawai baru.
2. Instalasi Diklit mencatat pegawai baru pada buku program orientasi
pegawai baru.
3. Instalasi Diklit menghubungi tim pembicara untuk pembuatan jadwal
pembekalan umum program orientasi.
4. Instalasi Diklit membuat jadwal pembekalan orientasi.
5. Pegawai baru dijelaskan program orientasi serta hak dan kewajiban
pegawai selama orientasi.
6. Pegawai menandatangani form orientasi pemyataan orientasi pegawai baru.
7. Instalasi Diklit menyiapkan acara pembekalan : ruang diklat, LCD, form-
form yang diperlukan, serta daftar hadir.
8. Instalasi Diklit mengevaluasi hasil pelaksanaan program.
9. Instalasi Diklit membuat sertifikat orientasi pegawai.

C. Pencatatan Dan Pelaporan


a. Pelaporan program orientasi umum dilaksanakan oleh Instalasi
Diklit
b. Pelaporan kegiatan orientasi khusus di laksanakan oleh Pimpinan
unit kerja masing-masing pegawai ditujukan kepada Kepala Seksi
masing – masing unit sebagai salah satu penilaian kelayakan
pegawai dengan menggunakan form laporan evaluasi orientasi
c. Instalasi diklit melaporkan hasil orientasi umum dan khusus ke
Direktur

D. Evaluasi Orientasi
Ketentuan evaluasi orientasi sebagai berikut :
a. Evalusi orientasi dilaksanakan untuk orientasi umum dan khusus.
b. Evaluasi orientasi umum melalui pre dan pos test materi orientasi
umum
c. Evaluasi orientasi umum dalam bentuk penilaian kualitatif
i. Amat baik = 91 -100
ii. Baik = 76 – 90
iii. Cukup = 61 – 75
iv. Kurang = < 60
d. Peserta orientasi umum dinyatakan lulus dilihat dari penilaian Post
Basic Life Support ( BLS ) dan mendapatkan nilai minimal “ Baik

e. Peserta orientasi umum dinyatakan tidak lulus apabila
mendapatkan nilai post test basic Life Support ( BLS ) “ kurang “
f. Setelah satu hari selesainya pelaksanaan orientasi, Instalasi Diklit
akan menghubungi pegawai baru untuk mengikuti Post test
Remidial maximal 3 hari dari orientasi yang telah dilaksanakan.
g. Evaluasi orientasi khusus dalam bentuk penilaian kualitatif
i. Amat baik = 91 -100
ii. Baik = 76 – 90
iii. Cukup = 61 – 75
iv. Kurang = < 60
h. Peserta orientasi khusus dinyatakan lulus jika mendapatkan nilai
minimal“ BAIK “
i. Bila peserta orientasi khusus mendapatkan nilai cukup atau kurang
maka akan dilakukan perpanjangan masa orientasi 1 (satu) kali
periode sesuai dengan periode orientasi khusus unit kerja dan oleh
karenanya belum dapat diterbitkan Surat Keputusan Penempatan
Pegawai
j. Perpanjangan masa orientasi diberikan secara otomatis kecuali ada
rekomendasi khusus atau mendesak dari Pimpinan unit kerja untuk
tidak meneruskan masa perpanjangan orientasi karena
pertimbangan keselamatan pasien, maka Pimpinan unit kerja dapat
mengembalikan peserta orientasi ke Instalasi Diklit untuk diproses
ke Direktur ( mutasi atau pemutusan hubungan kerja).
k. Bila dalam masa perpanjangan orientasi khusus, peserta orientasi
belum mampu meningkatkan kompetensi di unit kerjanya, maka
unit kerja yang bersangkutan akan mengembalikan
peserta/karyawan kepada Instalasi Diklit untuk diproses sesuai
ketentuan yang berlaku .
BAB IV
DOKUMENTASI

Program Orientasi Pegawai didokumentasikan dalam:


1. Buku catatan peserta program orientasi pegawai
2. Jadwal program orientasi pegawai
3. Daftar hadir peserta orientasi pegawai
4. Hasil evaluasi peserta orientasi pegawai
5. Sertifikat orientasi pegawai

Anda mungkin juga menyukai