ORIENTASI PEGAWAI
BAB I
PENGERTIAN
B. TUJUAN
1. Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan orientasi ( pengenalan )
pegawai.
2. Agar tercipta efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan kegiatan orientasi.
3. Menjamin pelaksanaan kegiatan orientasi sesuai dengan kebutuhan
pengenalan mendasar tentang Rumah sakit Jiwa Mutiara Sukma dan
kegiatannya.
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Lingkup Area
Program Orientasi Pegawai diberikan kepada :
1. Pegawai baru adalah pegawai PNS maupun pegawai Non PNS /
kontrak.
2. Pegawai lama yang menempati posisi kerja baru karena mutasi,
maupun promosi jabatan.
B. Prinsip
1. Setiap pegawai baru baik PNS maupun Non PNS wajib mengikuti
program orientasi pegawai
2. Bagi pegawai lama wajib mengikuti program orientasi pegawai setiap 2
tahun sekali
3. Program orientasi paling lama selama 2 minggu, dapat diperpanjang bila
setelah evaluasi pegawai dinyatakan belum mampu / belum siap untuk
bekerja.
BAB III
TATA LAKSANA ORIENTASI PEGAWAI
A. Ketentuan Orientasi
▪ Ketentuan Umum
1. Setiap kandidat pegawai yang dinyatakan lolos seleksi pegawai di
Lingkungan RS Mutiara Sukma wajib dimasukkan dalam program
orientasi pegawai baru.
2. Program orientasi pegawai baru diberikan melalui pembekalan secara
umum oleh Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma dan pembekalan khusus di
unit kerja masing-masing sesuai dengan profesinya.
3. Pegawai dokter spesialis tidak mendapatkan orientasi di unit kerja,
melainkan program orientasi pembekalan umum sebagai pegawai baru.
4. Program orientasi dilakukan maksimal selama 2 minggu.
▪ Ketentuan Khusus.
1. Program orientasi yang berupa pembekalan umum Rumah Sakit Jiwa
Mutiara Sukma dikoordinir oleh Instalasi Diklit , sedangkan orientasi
khusus di unit kerja dikoordinir oleh Kepala Unit Kerja masing-masing.
2. Pembekalan umum orientasi pegawai baru meliputi :
1) Visi, Misi, Nilai Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma
2) Struktur Organisasi Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma.
3) Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
4) Program Keselamatan Pasien Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma.
5) Etika dalam bekerja.
6) Compassion towards Excellency.
7) Pelayanan Prima.
8) Basic Life Support.
9) Penanggulangan Kebakaran dan penggunaan Alat Pemadam
Kebakaran (APAR).
10) Kompetensi Spiritual.
3. Pegawai mendapatkan orientasi khusus melalui pembekalan khusus di unit
kerja masing-masing.
4. Peraturan selama program orientasi
a. Pegawai menandatangani pernyataan program orientasi.
b. Program orientasi dilakukan selama 2 minggu.
c. Selama program orientasi tidak diperhitungkan sebagai gaji.
d. Pegawai mendapatkan uang transport perhari sesuai dengan peraturan
pemberian uang transport pegawai
e. Selama program orientasi pegawai belum mendapatkan tunjangan
kesehatan.
f. Bila pegawai mengundurkan diri, maka wajib mengembalikan seluruh
biaya biaya yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma
selama seleksi dan program orientasi.
5. Kepala unit kerja membuat laporan evaluasi orientasi pegawai baru.
D. Evaluasi Orientasi
Ketentuan evaluasi orientasi sebagai berikut :
a. Evalusi orientasi dilaksanakan untuk orientasi umum dan khusus.
b. Evaluasi orientasi umum melalui pre dan pos test materi orientasi
umum
c. Evaluasi orientasi umum dalam bentuk penilaian kualitatif
i. Amat baik = 91 -100
ii. Baik = 76 – 90
iii. Cukup = 61 – 75
iv. Kurang = < 60
d. Peserta orientasi umum dinyatakan lulus dilihat dari penilaian Post
Basic Life Support ( BLS ) dan mendapatkan nilai minimal “ Baik
“
e. Peserta orientasi umum dinyatakan tidak lulus apabila
mendapatkan nilai post test basic Life Support ( BLS ) “ kurang “
f. Setelah satu hari selesainya pelaksanaan orientasi, Instalasi Diklit
akan menghubungi pegawai baru untuk mengikuti Post test
Remidial maximal 3 hari dari orientasi yang telah dilaksanakan.
g. Evaluasi orientasi khusus dalam bentuk penilaian kualitatif
i. Amat baik = 91 -100
ii. Baik = 76 – 90
iii. Cukup = 61 – 75
iv. Kurang = < 60
h. Peserta orientasi khusus dinyatakan lulus jika mendapatkan nilai
minimal“ BAIK “
i. Bila peserta orientasi khusus mendapatkan nilai cukup atau kurang
maka akan dilakukan perpanjangan masa orientasi 1 (satu) kali
periode sesuai dengan periode orientasi khusus unit kerja dan oleh
karenanya belum dapat diterbitkan Surat Keputusan Penempatan
Pegawai
j. Perpanjangan masa orientasi diberikan secara otomatis kecuali ada
rekomendasi khusus atau mendesak dari Pimpinan unit kerja untuk
tidak meneruskan masa perpanjangan orientasi karena
pertimbangan keselamatan pasien, maka Pimpinan unit kerja dapat
mengembalikan peserta orientasi ke Instalasi Diklit untuk diproses
ke Direktur ( mutasi atau pemutusan hubungan kerja).
k. Bila dalam masa perpanjangan orientasi khusus, peserta orientasi
belum mampu meningkatkan kompetensi di unit kerjanya, maka
unit kerja yang bersangkutan akan mengembalikan
peserta/karyawan kepada Instalasi Diklit untuk diproses sesuai
ketentuan yang berlaku .
BAB IV
DOKUMENTASI