PEDOMAN
ORGANISASI TIM PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI
DI RS TNI AU LANUD SAM RATULANGI
TAHUN 2018
Dengan Rahmat Allah SWT , kami mengucapkan puji syukur kehadiratNya. Yang
telah memberikan kekuatan dan bimbingan serta hidayah dalam menyelesaikan Pedoman
Organisasi Tim Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi.
Dengan ini saya juga menyampaikan terima kasih atas bantuan pihak-pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan Pedoman Organisasi Tim Pencegahan Dan
Pengendalian Infeksi Ini.
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan Umum
C. Tujuan Khusus
BAB II Gambaran Umum RS
A. Sejarah
B. Tugas Pokok dan Fungsi RS TNI AU Lanud Sam Ratulangi
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan RS
BAB X Pertemuan/rapat
BAB XI Pelaporan
BAB I
PENDAHULUAN
Kejadian infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat atau timbul pada waktu
pasien dirawat di rumah sakit. Bagi pasien di rumah sakit ia merupakan persoalan serius
yang dapat menjadi penyebab langsung atau tidak langsung kematian pasien. Beberapa
kejadian infeksi nosokomial mungkin tidak menyebabkan kematian pasien akan tetapi ia
menjadi penyebab penting pasien dirawat lebih lama di rumah sakit. Ini berarti pasien
membayar lebih mahal dan dalam kondisi tidak produktif, disamping pihak rumah sakit juga
akan mengeluarkan biaya lebih besar.
A. SEJARAH
Sejarah awal Rumah Sakit Tingkat IV Lanud Sam Ratulangi dimulai pada tahun
1985, berdasarkan keputusan KASAU NO. Kep/29/III/-1985 tanggal 11 Maret 1985, status
satuan kesehatan telah di rubah menjadi Rumah Sakit Tingkat IV, akan tetapi pada waktu
itu sarana prasaran masih merupakan kondisi Seksi Kesehatan. Pengembangan ususlan
Rumah Sakit dalam pengadaan Unit Gawat Darurat telah di ajukan pada tanggal 30 April
198, dan di ajukan melalui Pangkalan TNI Sam Ratulangi ke Direktur Kesehatan TNI AU
Jakarta Nomor : B/65/II/1989 tertanggal 24 Februari 1989. Pada perkembangan berikutnya
juga dibangun gedung perkantoran dan perluasan ruangan perawatan untuk meningkatkan
kemampuan pelayanan kesehatan kepada para anggota TNI AU dan masyarakat sekitar.
Rumah Sakit Tingkat IV Lanud Sam Ratulangi mendapatkan ijin dari Dinas Kesehatan
Angkatan Udara dengan nomor surat ijin 1889.6/SK-Dinkesau/3501/IV/2010 merupakan
Rumah Sakit kelas IV.
Para pejabat yang pernah memimpin Rumah Sakit Tingkat IV Lanud Sam Ratulangi
adalah :
Kopral Udara I Daniel Binowo ( 1958-1959), Serma Udara Darius Djainan, dibantu
Dr. Ibrahim dari kantor wilayah Kesehatan Dati I Provinsi Sulawesi Utara (1960-1964), Lettu
dr. Sudadi Effendi ( 1964-1966), Pelda Darius Djainan dibantu oleh dr. Lahunduitan dari
kantor wilayah Kesehatan Dati I Provinsi Sulawesi Utara (1966-1975), Serma Udara Daniel
Binowo (1975-1978), Sersan Udara I Maman Suherman dan Pelda Arnold Oey (1978-
1985), Lettu dr. Reynold Kuswiranegara (1985-1988), Lettu dr. Charles PJ. Sueth (1988-
1992), Lettu dr. Metra Syahar (1992-1993), Kapten dr. Bambang S. Gunadi, Sp.Rad.,
MARS ( 1994-1998 ), Kapten dr. Budhi Satrio ( 1998-2000 ), Kapten dr. Wahyu Wihartono,
Sp.S ( 2000-2002 ), Mayor dr. Jantje Arikalang, Sp.B ( 2002-2006 ), Mayor dr. M. Azhari,
Sp.P ( 2006-2009 ), Mayor dr. Sukirman, Sp.M ( 2009-2012 ), Mayor dr. Budhi Pranowo,
Sp.A.,M.Sc ( 2012-2014 ), Mayor dr. Dian Mulawarman, Sp.M ( 2014-2016 ), Mayor dr.
Rendy Zainubun, Sp.EM, ( 2016-2107 ), Kapten dr. Ahmad Fauzi, M.Biomed., Sp.THT-KL
( 2017- sekarang ).
3. Pengelolaan Limbah
4. Penamaan Rumah Sakit. Sesuai dengan ijin dari Dinas Kesehatan TNI AU
dengan no surat ijin 1889.6/SK-Dinkesau/350/IV/2010. Rumah Sakit Tingkat IV Lanud Sam
Ratulangi Manado merupakan rumah sakit dengan kelas IV
B. DATA UMUM
- Nomor Fax :
- Email : rumkit_lanudsri@yahoo.com
- Website :
8. Akreditasi : -
Jumlah Tempat Tidur di Rumah Sakit TNI AU Lanud Sam Ratulangi sebanyak
34 TT, dengan rincian sebagai berikut :
2. Ruang Kebidanan
a. Ruang Persalinan terdapat 1 TT
b. Ruang Nifas terdapat 3 TT dan 1 TT bayi
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI dan TUJUAN RS TNI AU LANUD SAM RATULANGI
Rumah Sakit TNI AU Lanud Sam Ratulangi Menjadi RS yang professional dalam
mendukung setiap operasi penerbangan, operasi latihan militer serta dalam pelayanan
kesehatan anggota TNI AU dan masyarakat umum.
KARUMKIT SPI
UNIT UNIT
WATNAP WATLAN
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI TIM PPI
Karumkit TNI AU
Lanud Sam Ratulangi
Sekretaris
IPCN I
Keterangan :
IPCN = Infection Prevention and Control Nurse (Perawat Pengawas Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi)
IPCLN = Infection Prevention and Control Link Nurse (Perawat Pelaksana Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi)
Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab langsung kepada KaRS TNI AU Lanud Sam Ratulangi
Uraian Tugas:
1. Menyusun , menetapkan mengevaluasi dan mensosialisasikan kebijakan PPI -
RS.
2. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional PPI
secara efektif, efisien dan bermutu.
3. Bertanggung jawab terhadap koordinasi dengan bagian Rawat Inap dan Rawat
Jalan jika pasien yang bersangkutan membutuhkan penanganan/tindakan lebih
lanjut setelah mendapat peyananan keperawatan.
4. Memberikan pembinaan terhadap Perawat dan Petugas surveilen.
5. Bersama Kepala Ruangan membuat perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang
dibutuhkan untuk mencapai pelayanan yang berkualitas di RS TNI AU Lanud
Sam Ratulangi .
6. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan staf PPI untuk membahas dan
menginformasikan hal-hal penting yang berkaitan dengan pelayanan di Rumkital.
7. Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan.
8. Membuat laporan kinerja PPI setiap bulan dan akhir tahun.
9. Membuat usulan-usulan yang diperlukan kepada manajemen yang berkaitan
dengan peningkatan mutu pelayanan di Rumkital.
Wewenang:
1. Memberikan penilaian kinerja staf PPI.
2. Membuat prosedur pelayanan PPI.
Hasil Kerja
1. Daftar Jaga surveilen
2. Usulan perencanaan ketenagaan & fasilitas yang dibutuhkan / di PPI
diperlukan
3. Standar Pelayanan Medik
4. Usulan yang berkaitan dengan Mutu Layanan
Wewenang:
Memberikan usul dan saran kepada Karumkit tentang hal-hal yang berhubungan
dengan pencegahan dan penanganan infeksi di RS TNI AU Lanud Sam Ratulangi .
Hasil Kerja
1. Daftar Jaga surveilen
2. Usulan perencanaan ketenagaan & fasilitas yang dibutuhkan / di PPI diperlukan
3. Standar Pelayanan Medik
4. Usulan yang berkaitan dengan Mutu Layanan
Pengertian :
1. Untuk membantu ketua menyiapkan dan mengatur tugas Tim PPI agar
dapat diselenggarakan dengan baik.
2. Untuk menunjang kelancaran administrasi Tim PPI.
Wewenang:
Memberi penugasan kepada petugas administrasi sekretariat Tim PPI,
dalam hal: pengetikan, pengarsipan, pembuatan konsep tertentu
sehubungan dengan kegiatan PPI
Hubungan Kerja
1. Melalui Ketua Tim PPI dengan:
Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab langsung kepada Ketua Tim Pengendalian dan
Pencegahan Infeksi.
Uraian tugas :
10. Mengikuti rapat Tim PPI dan pertemuan PPI sesuai jadwal
Wewenang:
Memberikan usul dan saran kepada Ketua Tim PPI berdasarkan data-masing
– masing IPCLN tentang hal-hal yang berhubungan dengan program
pengendalian infeksi di RS TNI AU Lanud Sam Ratulangi .
Pengertian :
Seorang perawat pelaksana dan merupakan Ka Tim dalam ruangannya yang diberi
tugas tanggung jawab dalam mengelola pelayanan pengendalian dan pencegahan
infeksi di tempat lingkungan kerjanya.
Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab langsung kepada Ketua Tim Pengendalian dan Pencegahan
Infeksi.
Uraian tugas :
. Wewenang:
Memberikan usul dan saran kepada Ketua Tim PPI berdasarkan data-masing –
masing IPCLN tentang hal-hal yang berhubungan dengan program pengendalian infeksi di
RS TNI AU Lanud Sam Ratulangi .
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
URDAL
UGD
OK VK
BAB VIII
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Pegawai baru yang masuk RS TNI AU Lanud Sam Ratulangi baik tenaga Militer,
PNS, maupun honorer ( PHL ) dari profesi medis, perawat maupun nonmedis sebelum
menempati jabatan, tempat kerjanya agar terjaga kesinambungan hubungan kerja,
menyatukan pola pikir, pola pandang dan pola tindak dalam melakukan atau melaksanakan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial Rumah Sakit.
Adapun rincian kegiatan orientasi seperti yang tertuang dalam tabel berikut :
A. PEGAWAI BARU
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu.
B. Tujuan
1. Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan perawatan pasien yang aman dan
profesional di Ruang rawat inap
2. Khusus :
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan di
Ruang rawat inap
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan
pelayanan di Ruang rawat inap
C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Tim PPI yang dipimpin oleh Ka/Waka Tim dan
diikuti oleh IPCN dan IPCLN masing masing ruangan yang ditunjuk . Rapat yang
diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal :
a. Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Ka Tim dan kepala
ruang di IRNA atau IPCLN yang ditunjuk masing - masing ruangan setiap
bulan 1 kali dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan
agenda rapat yang telah ditentukan oleh Tim PPI.
b. Rapat terjadwal yang di adakan Tim PPI dengan Pihak pihak terkait .
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan
oleh Kabid masing-masing untuk membahas atau menyelesaikan
permasalahan di Ruang rawat inap dikarenakan adanya permasalahan yang
ditemukan bersifat urgen.
BAB XI
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan perawatan dan
keselamatan pasien di Ruang rawat inap
B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala ruangan. Adapun jenis laporan yang dikerjakan terdiri
dari :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Koordinator tiap bidang dalam bentuk tertulis setiap
hari.
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kejadian infeksi nosokomial
b. Laporan keadaan sarana dan fasilitas Ruang rawat inap
c. Laporan mutu pelayanan
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Kabid dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan
diserahkan kepada Ka Tim PPI Per setiap tanggal 7. Adapun hal-hal yang
dilaporkan adalah :
3. Laporan Triwulan
Laporan yang dibuat oleh Kabid dalam bentuk tertulis setiap tiga bulan dan
diserahkan kepada Katim PPI Per tiap tanggal 7. Adapun hal-hal yang
dilaporkan adalah :
Laporan yang dibuat oleh Karu dalam bentuk tertulis setiap tahun dan
diserahkan kepada Kabid Per tiap tanggal 7. Adapun hal-hal yang dilaporkan
adalah :