Oleh
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan TB Paru di Ruang
Kenanga RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata, Purbalingga.
2. Tujuan Khusus
1) Mengetahui pengertian TB paru
2) Mengetahui etiologi TB paru
3) Mengetahui faktor predisposisi TB paru
4) Mengetahui patofisiologi TB paru
5) Mengetahui tanda gejala TB paru
6) Mengetahui pemeriksaan penunjang TB paru
7) Mengetahui pathway TB paru
8) Mengetahui pengkajian pada klien dengan TB paru
9) Mengetahui diagnosa keperawatan pada pasien dengan TB paru
10) Mengetahui rencana asuhan keperawatan pada klien dengan TB paru
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Profil RSUD Palembang BARI
1. Selayang Pandang
Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI merupakan unsru
penunjang pemerintah daerah dibidang pelayanan kesehatan yang merupakan
satu-satunya rumh sakit milik pemerintah kota palembang. Rumah Sakit
Umum Daerah Palembang BARI terletak diajalan Panca Usaha No. 1
Kleurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I dan berdiri diatas tanah seluas
4/5 H.
Bangunan berada lebih kurang 800 meter dari jalan raya jurusan
Kertapati, sejak tahun 2001, dibuat jalan alternatif dari jalan Jakabaring
menuju RSUD Palembang BARI dari jalan poros Jakabaring.
e) Pelayanan Penunjang
1. Instalasi Laboratorium Klinik
2. Instilasi Radiologi
3. Instalasi Bedah Sentral
4. Instalasi Farmasi (Apotek)
5. Instalasi Gizi
6. Instalasi Laundry
7. Central Sterilized Suplay Departemen (CSSD)
8. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPS RS)
9. Instalasi Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
10.Bank Darah
11.Kasir
12.Hemodialisa
13.Instalasi Rehabilitasi Medis
E. FATOFISIOLOGI
Menurut Somantri (2008), infeksi dimulai karena seseorang menghirup
bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri akan menyebar melalui jalan napas
menuju alveoli lalu berkembang biak dan terlihat bertumpuk. Perkembangan
Mycobacterium tuberculosis juga dapat menjangkau sampai ke area lain paru
(lobus atas). Basil juga menyebar melalui sistem limfe dan aliran darah ke bagian
tubuh lain (ginjal, tulang, dan korteks serebri) dan area lain dari paru lobus
atas).selanjutnya sistem kekebalan tubuh memberikan respon dengan melakukan
reaksi inflamasi. Neutrofil dan makrofag melkukan aksi fagositosis (menelan
bakteri), sementara limfosit spesifik-tuberkulosis menghancurkan (melisiskan)
basil dan jaringan normal. Infeksi awal biasanya timbul dalam waktu 2-10 minggu
setelah tekena bakteri. Interaksi antara Mycobacterium tuberculosis dan sistem
kekebalan tubuh pada masa awal infeksi sebuah massa jaringan baru yang disebut
granuloma. Granuloma terdiri atas gumpalan basil hidup dan mati yang dikelilingi
oleh makrofag seperti dinding. Granuloma selanjutnya berubah bentuk menjadi
masa jaringan fibrosa. Bagian tengah dari massa tersebut disebut ghon tubercle.
Materi yang terdiri atas makrofag dan bakteri yang menjadi nekrotik yang
selanjutnya membentuk materi yang berbentuk seperti keju (necrotizing caseosa).
Hal ini akan menjadi klasifikasi dan akhirnya membentuk jaringan kolagen,
kemudian bakteri menjadi nonaktif.
Menurut Widagdo (2011), setelah infeksi awal jika respon sistem imun
tidak adekuat maka penyakit akan menjadi lebih parah. Penyakit yang kian parah
dapat timbul akibat infeksi ulang atau bakteri yang sebelumnya tidak aktif kembali
menjadi aktif, pada kasus ini, ghon mengalami ulserasi sehingga menghasilkan
necrotizing caseosa di dalam bronkus. Tuberkel yang ulserasi selanjutnya menjadi
sembuh dan membentuk jaringan parut. Paru-paru yang terinfeksi kemudian
meradang, mengakibatkan timbulnya bronkopneumonia, membentuk tuberkel, dan
seterusnya. Pneumonia seluler ini dapat sembuh dengan sendirinya. Proses ini
berjalan terus dan basil terus difagosit atau berkembang baik di dalam sel.
Makrofag yang mengadakan infiltrasi menjadi lebih panjang dan sebagian bersatu
membentuk sel tuberkel epieloid yang dikelilingi oleh limfosit (membutuhkan 10-
20 hari). Daerah yang mengalami nekrosis dan jaringan granulasi dikelilingi sel
epiteloid dan fibroblas akan memberikan respon berbeda kemudian pada akhirnya
akan membentuk suatu kapsul yang dikelilingi oleh tuberkel
F. PATHWAY
Mycobacterium Tuberculosis
Bakteri menyebar melalui jalan nafas
Ketidakefektifan
Bersihn Jalan Nafas
G. MANIFESTASI KLINIS
Menurut Wong (2008) tanda dan gejala tuberkulosis adalah:
1. Demam
2. Malaise
3. Anoreksia
4. Penurunan berat badan
5. Batuk ada atau tidak (berkembang secara perlahan selama berminggu–
minggu sampai berbulan – bulan)
6. Peningkatan frekuensi pernapasan
7. Ekspansi buruk pada tempat yang sakit
8. Bunyi napas hilang dan ronkhi kasar, pekak pada saat perkusi
9. Demam persisten
Manifestasi gejala yang umum: pucat, anemia, kelemahan, dan penurunan berat
badan
H. KOMPLIKASI
Komplikasi Tb paru apabila tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan
komplikasi. Komplikasi-komplikasi yang terjadi pada penderita Tb paru
dibedakan menjadi dua, yaitu komplikasi dini seperti pleuritis, efusi pleura,
empiema, laryngitis, usus dan komplikasi pada stadium lanjut sebagai berikut:
1. Hemoptisis masif (pendarahan dari saluran nafas bawah) yang dapat
mengakibatkan kematian karena sumbatan jalan nafas atau syok hipovolemik
2. Kolaps lobus akibat sumbatan duktus
3. Bronkietaksis (pelebaran bronkus setempat) dan fibrosis (pembentukan
jaringan ikat pada proses pemulihan atau reaktif) pada paru
4. Pnemotoraks spontan, yaitu kolaps spontan karena bula/blep yang pecah
5. Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, sendi, ginjal, dan
sebagainya
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Somantri (2008), pemeriksaan penunjang pada pasien tuberkulosis
adalah:
1. Sputum Culture
2. Ziehl neelsen: Positif untuk BTA
3. Skin test (PPD, mantoux, tine, and vollmer, patch)
4. Chest X-ray
5. Histologi atau kultur jaringan: positif untuk Mycobacterium tuberculosis
6. Needle biopsi of lung tissue: positif untuk granuloma TB, adanya selsel besar
yang mengindikasikan nekrosis
7. Elektrolit
8. Bronkografi
9. Test fungsi paru-paru dan pemeriksaan darah
J. PENATALAKSAAN
Pengobatan TB paru bertujuan untuk menyembuhkan penderita, mencegah
kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan mata rantai penularan dan
mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT).
Pengobatan terhadap penderita Tuberkulosis dilakukan dengan prinsip -prinsip
sebagai berikut :
1. OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis ob
2. Obat dalam jumlah yang cukup dan dosis tepat sesuai dengan kategori
pengobatan.
3. Untuk menjamin kepatuhan penderita minum obat, dilakukan pengawasan
langsung oleh seorang Pengawas Minum Obat (PMO).
4. Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap yaitu tahap intensif dan lanjutan.
Tahap Intensif yaitu penderita mendapat obat setiap hari dan perlu diawasi secara
langsung untuk mencegah terjadinya resistensi obat. Jika pengobatan intensif
diberikan secara tepat, biasanya penderita menular menjadi tidak menular dalam
kurung waktu dua minggu. Sebagian besar penderita TB BTA (+) menjadi BTA
(-) konversi dalam 2 bulan.
Tahap Lanjutan yaitu penderita mendapat jenis obat lebih sedikit, namun
dalamjangka waktu yang lebih lama. Pada tahap ini pentung untuk membunuh
kuman sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.
Kombinasi obat
1. obat pilihan adalah isoniazid (hidrazid asam isonikkotinat = INH) dengan
etambutol (EMB) atau rifamsipin (RIF). Dosis lazim INH untuk orang dewasa
biasanya 5
2. 10 mg/kg atau sekitar 300 mg/hari, EMB, 25 mg/kg selama 60 hari, kemudian
15 mg/kg, RIF 600 mg sekali sehari. Efek samping etambutol adalah Neuritis
retrobulbar disertai penurunan ketajaman penglihatan. Efek samping INH
yang berat jarang terjadi. Komplikasi yang paling berat adalah hepatitis
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
1. Identitas Klien
Inisial : Ny. Roniah No RM : 36.25.64
Usia : 64 Tahun Tgl Masuk : 30-09- 19
Jenis : Perempuan Tgl Pengkajian : 01- 10-19
Kelamin : Perempuan Sumber Informasi : Keluarga
Alamat : Sebrang ulu 1 Keluarga Terdekat : Anak
No Telepon : 081368679959 status : Anak
Status : Menikah Alamat : ulu 1
Agama : Islam No Telepon :081368679959
Suku : Palembang Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak Bekerja Pekerjaan : Wiraswasta
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama (saat masuk RS)
Kurang lebih 3 bulan yang lalu, pasien mengeluh sesak napas, pasien
mengeluh batuk berdahak, keluarga mengatakan pasien mengalami
penurunan BB dalam 3 bulan terakhir, keluarga mengatakan bahwa pasien
sering berkeringat pada malah hari, keluarga mengatakan bahwa kurang
lebih 3 tahun yang lalu pasien menderita TB Paru.
b. Keluhan utama (saat pengkajian)
Pasien tampak melakukan aktivitas sehari-hari dengan bantuan
keluarga. Hasil pemeriksaan fisik diketahui bahwa keadaan umum sedang,
GCS 11, TD: 120/80, N: 83, RR: 26, T: 37.5
c. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Kurang lebih 3 bulan yang lalu, pasien mengeluh sesak napas, pasien
mengeluh batuk berdahak, keluarga mengatakan pasien mengalami
penurunan BB dalam 3 bulan terakhir, keluarga mengatakan bahwa pasien
sering berkeringat pada malah hari, keluarga mengatakan bahwa kurang
lebih 3 tahun yang lalu pasien menderita TB Paru. Pasien tampak melakukan
aktivitas sehari-hari dengan bantuan keluarga. Hasil pemeriksaan fisik
diketahui bahwa keadaan umum sedang, GCS 11, TD: 120/80, N: 83, RR:
26, T: 37.5.
d. Riwayat Kesehatan Terdahulu
1. Penyakit yang pernah dialami:
a. Kecelakaan :-
b. Operasi (jenis dan waktu) :-
c. Penyakit (kronis dan akut) : TB Paru
d. Terakhir masuk RS : 4 Tahun yang lalu
2. Alergi (obat, makanan, plester, dsb)
Keluarga mengatakan bahwa klien tidak memiliki alergi obat, makanan
dll.
3. Imunisasi (tambahan; flu, pneumonia, tetanus, dll)
Keluarga mengatakan bahwa klien tidak memiliki imunisasi tambahan
4. Kebisasaan
Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya
a. Merokok Tidak ada - -
b. Kopi Tidak ada - -
c. Alkohol Tidak ada - -
3. Riwayat Keluarga
Keluarga mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang menderita Tb
paru, hanya Ny.R yang menderita penyakit tersebut
1. Peningkatan Kesehatan
Pengetahuan tentang penyakit/perawatan:
Keluarga mengatakan bahwa klien tidak mengetahui tenttang penyakitnya,
hal ini di buktikan klien di bawa ke RS setelah menderita batuk berdahak
selama 3 bulan terakhir.
Masalah keperawatan:
Kurang pengetahuan
2. Nutrisi
a. Mulut
Trismus (√), Halitosis ( )
( )
b. Leher
Kaku Kuduk ( ) Simetris (√),Benjolan ( ) Tonsil ( )
c. Abdomen
Inspeksi : Bentuk: simetris (√), tidak simetris( ), kembung( ),
asites( ),
Kuadran I : -
Kuadran II : -
Kuadran III : -
Kuadran IV : -
Konstipasi (-)
Data Tambahan :
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
............................................................................................
Masalah keperawatan:
Dada
Inspeksi: RR 29 x/ min,
Data Tambahan:
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
................................................................................................
Masalah keperawatan:
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Gangguan pertukaran gas
4. Aktivitas/Istirahat
Kebiasaan sebelum tidur (perlu mainan, dibacakan cerita, benda yang
dibawa saat tidur,dll):
Kebiasaan Tidur siang: 1 jam/hari
Skala Aktivitas:
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total
Persendian:
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
....................................................................
Kekuatan Otot :
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
....................................................................
Kelainan Otot:
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
..................................................................
Tonus/aktifitas
Aktif ( ) Tenang ( ) Letargi ( ) Kejang ( )
Menagis keras ( )lemah ( √ ) melengking ( ), Sulit menangis ( )
Ekstremitas
Amelia ( ), Sindaktili ( ), Polidaktili( )
Reflek Pat0logis :
Babinsky : + ( ), - (√ )
Kernig : + ( ), - (√ )
Brudzinsky : + ( ), - ( √)
Reflek Fisiologis
Biceps : + ( √ ), - ( )
Triceps : + (√ ), - ( )
Patella : + ( ), - (√ )
Jantung
Inspeksi: ictus cordis/denyut apeks( ), normal( √ ) melebar( )
Palpasi: kardiomegali( )
Perkusi: redup( √ ), pekak( )
Auskultasi: HR 80 x/mnt. Aritmia( ),Disritmia( ) , Murmur ( )
Mandi : 1 x/mnt
DATA TAMBAHAN :
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..........................................................................................
Masalah keperawatan:
5. Persepsi/Kognitif
Kesan Umum
kejang( )
1. Kepala
a. Rambut: warna putih, mudah dicabut ( √ ), ketombe( ), kutu( )
b. Kelainan bentuk kepala: Tidak ad
2. Mata
Mata: jernih( √ ), mengalir, kemerahan( ), sekret( )
Visus: 6/6( ), 6/300( ), 6/ tak terhingga( ),
Pupil: Isokor( √ ), anisokor( ), miosis( ), midriasis( ),
reaksi terhadap cahaya: kanan Positif( √ ), negatif( ),kiri negatif( )
positif( √ ),
alat bantu: kacamata( ), Softlens( )
3. Bibir, Lidah
a. Bibir : normal ( √ ) sumbing ( )
b. Sumbing langit-langit/palatum ( )
c. Lidah: bersih ( √ ), kotor/ putih ( ), jamur ( )
4. Telinga, Hidung, Tenggorok
a. Telinga: Normal ( √ )Abnormal ( ) Sekret( )
b. Hidung: Simetris ( √ )Asimetris ( ) Sekret ( ) Nafas cuping
hidung ( )
c. Tenggorok: Tonsil( √ ), radang( )
Data Tambahan
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
................................................................................................
Masalah keperawatan:
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
................................................................................................
6. Persepsi Diri
Perasaaan klien terhadap penyakit yang dideritanya: sedih
Persepsi klien terhadap dirinya: mengaggap bahwa dirinya tidak berdaya
Konsep diri: kurang percaya diri
Tingkat kecemasan: sedang
Citra Diri/Bodi image:.................................................................................
Data tambahan
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
............................................................................................
Masalah keperawatan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
............................................................................................
7. Peran Hubungan
Budaya: palembang
Suku: palembang
Agama yang di anut: Islam
Bahasa yang digunakan : daerah
Masalah sosial yang penting: lingkungan
Hubungan dengan orang tua: baik
Hubungan dengan saudara kandung: baik
Hubungan dengan lingkungan sekitar: baik
Data Tambahan
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
............................................................................................
Masalah keperawatan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
............................................................................................
Laki-laki
Perempuan
Data Tambahan
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
..........................................................................................
Masalah keperawatan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
............................................................................................
9. Toleransi/Koping Stress
GCS : 10
E :3
V :3
M :4
Data Tambahan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
............................................................................................
Masalah keperawatan:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
..............................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
............................................................................................
Masalah keperawatan:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
..............................................................................................
11. Keselamatan/Perlindungan
Tingkat Kesadaran : Composmentis ( ), Apatis ( ), Somnolen (√ ), Sopor
( ),Soporocoma ( ) Coma ( )
TTV : Suhu 37,5 O C, Nadi 116 x/min, TD 100/70 mmHg, RR 28 x/menit
Warna kulit :
Echimosis ( ), Petekie ( )
Data Tambahan
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
............................................................................................
Masalah keperawatan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
............................................................................................
12. Kenyamanan
Provaiking :
Quality :
Regio :
Scala :
Time :
Data Tambahan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
............................................................................................
Masalah keperawatan:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
...................................................................................
Terapi
Tanggal Terapi :
Cara
N Nama Do Golongan
Pembe Indikasi Kontra Indikasi
o Terapi sis Obat
rian
Ceftria 2x Injeksi Antibiotik sefa Mengobati dan pada individu
xone 1 losporin mencegah infeksi dengan riwayat
bakteri hipersensitivitas
terhadap obat ini
atau golongan
sefalosporin
lainnya
Curcu 3x Oral suplemen meningkatkan na
Memiliki
ma 2 makanan dari fsu makan serta
hipersensitif
tab ekstrak memperbaiki
atau alergi terhad
let temulawak fungsi hati.
ap kandungan
suplemen ini.
Omz 2x Injeksi Proton Pump yang jika terjadi reaksi
1 Inhibitor (PPI) menghambat alergi terhadap
produksi asam obat.
lambung. Obat in
i umumnya
digunakan dalam
penanganan
penyakit seperti
Gastroesophageal
Reflux Disease
(GERD), tukak
lambung, dan
Sindrom
Zollinger-Ellison
Pemeriksaan Penunjang :
Dll........................................................................................................................
.............................................................................................................................
.................................................................................................
Umur : 64 Tahun
Mual, Anorexia
Ketidak efektifan
bersihan jalan nafas
pernafasan 29x/mnt Mengalami perkejuan Gangguan pertukaran
ekspansi dinding dada gas
Klasifikasi
Mengganggu perfusi
X. FORMAT PERENCANAAN
5. Berikan substansi
gula
6. Monitor jumlah
nutrisi dan
kandungan kalori
dapat menghambat
jalan napas.
Gangguan pertukaran Tujuan: setelah 1. Kaji tipe pernapasan
gas berhubungan
dilakukan tindakan pasien
dengan kongesti
paru, hipertensi keperawatan selama 3 x 2. Evaluasi tingkat
dan pemerian
oksigen
pasien
3. menganjurkan
pasien untuk
meningkatkan
Rasional: agar
tubuh pasien
tidak lemah
4. menganjurkan
pasien untuk
meningkatkan
protein dan
vitamin C
5. memberikan
substansi gula
6. Memonitor
jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
memaksimalkan belum
teratasi
ventilasi Rasional:
P:lanjutkan
memudahkan intervensi
pasien untuk
bernapas
3. mengidentifikasi
perlunya
pemasangan alat
Rasional:
dilakukan
pemasangan alat
jika pasien
kesulitan bernapas
4. Melakukan
fisioterapi dada
jika perlu
5. mengeluarkan
secret dengan
suction Rasional:
mengeluarkan
napas bersih
6. Mengauskultasi
adanya suara
tambahan
7. memonitor repirasi
status O2
1 Oktober 3 1. Mengkaji tipe S : Klien
2019 mengeluh
pernapasan pasien
sesak nafas
2. mengevaluasi O: klien tampak
tingkat kesadaran, kesulitan
bernafas
adanya sianosis,
dengan
dan perubahan
warna kulit ekspansi
dinding
3. meningikatkan dada
pemeriksaan
ACP dan
pemerian
oksigen
untuk meningkatkan
4. menganjurkan pasien
untuk meningkatkan
5. memberikan
substansi gula
6. Memonitor jumlah
kalori
2 oktober 2 1. Membuka jalan S : klien
2019 mengeluh
napas, gunakan
teknik chin lift atau sesak nafas
O: klien tampak
jaw trust bila perlu
terpasang
2. memposisikan pasien oksigen
untuk nasal canul
A: masalah
memaksimalkan
belum
ventilasi Rasional: teratasi
3. mengidentifikasi
perlunya pemasangan
buatan Rasional:
dilakukan
pasien kesulitan
bernapas
4. Melakukan fisioterapi
5. mengeluarkan secret
mengeluarkan sekret
agar jalan napas
bersih
6. Mengauskultasi suara
suara tambahan
7. memonitor repirasi
status O2
2 Oktober 3 1. Mengkaji tipe S : Klien
2019 mengeluh
pernapasan pasien
sesak nafas
2. mengevaluasi tingkat O: klien tampak
kulit dinding
dada
3. meningikatkan
A: masalah
istirahat dan batasi belum
aktivitas teratasi
P: intervensi
4. mengkolaborasi
lanjutkan
medis pemeriksaan
oksigen
Hari/tgl/ Jam Nomor Diagnosa Implementasi Evaluasi
3 oktober 1 1. mengkaji adanya S : klien
2019 mengeluh
alergi makanan
nafsu
2. mengkolaborasi makan
dengan ahli gizi sedikit
bertambah
untuk menentukan
O :klien tampak
jumlah kalori dan lemah
meningkatkan
Rasional: agar
lemah
4. menganjurkan
pasien untuk
meningkatkan
protein dan
vitamin C
5. memberikan
substansi gula
6. Memonitor jumlah
nutrisi dan
kandungan kalori
3 oktober 2 1. Membuka jalan S : klien
2019 mengeluh
napas, gunakan
sesak nafas
teknik chin lift berkurang
atau jaw trust bila O: klien tampak
terpasang
perlu
oksigen
2. memposisikan nasal canul
memudahkan intervensi
pasien untuk
bernapas
3. mengidentifikasi
perlunya
pemasangan alat
Rasional:
dilakukan
pemasangan alat
jika pasien
kesulitan bernapas
4. Melakukan
fisioterapi dada
jika perlu
5. mengeluarkan
secret dengan
suction Rasional:
mengeluarkan
napas bersih
6. Mengauskultasi
adanya suara
tambahan
7. memonitor repirasi
status O2
3 Oktober 3 1. Mengkaji tipe S : Klien
2019 mengeluh
pernapasan pasien
sesak nafas
2. mengevaluasi O: klien tampak
tingkat kesadaran, kesulitan
bernafas
adanya sianosis,
dengan
dan perubahan
warna kulit ekspansi
dinding
3. meningikatkan
dada
istirahat dan batasi A: masalah
aktivitas belum
teratasi
4. mengkolaborasi
P: intervensi
medis lanjutkan
pemeriksaan ACP
dan pemerian
oksigen
Palembang,………………………………
Perawat Pelaksana