1.
DISUSUN OLEH:
HIJRAH HIDAYAH PUTRI 2019.01.029
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGGAN
DI PUSKESMAS PADANG SELASA
Disusun oleh:
HIJRAH HIDAYAH PUTRI 2019.01.029
Mengetahui
Ketua Program Studi Farmasi Kepala Sekolah SMK
Kesehatan Athalla
Kata Pengantar
Bismillahirahmanirrahim,
Alhamdulillah,puji dan syukur atas kehadirat allah swt yang telah
Memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktek Kerja Lapanggan (PKL) di PUSKESMAS PADANG SELASA PALEMBANG
yang berlangsung pada tanggal 01 Febuari-31 Maret 2021.
Dalam pengisian laporan ini,penulis menyadari sepenuhnya bahwa selesainya laporan PKL
ini tidak lepas dari dukungan,semangat,serta bimbingan dari berbagai pihak oleh karena
itu,saya ingin menyampaikan ucapan terimaksih kepada:
1. Ibuk (irma yusnita) telah menyemangati dan membiayakan sekolah
2. Bapak Annas Alhadi S.pd selaku Kepala Smk Kesehatan Athalla Putra Palembang
3. Bapak Rendy Antora Malika,S.pd selaku wakil kepala sekolah di bidang kurikulum
4. Bapak Hendra Batubara S.pd selaku wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
5. Ibu Erin Shabrina,S,farm.Apt selaku pembimbing Akademik di Smk Kesehatan
AthallaPutra Palembang
6. Ibu devy Octarani,S.Farm,Apt selaku pembimbing lapangan PKL di Puskesmas Padang
Selasa
7. ibu laza s.farmm selaku pembimbing di lapangan PKL di puskesmas padang selasa
8. kakak renti sebagai tenaga farmasi telah mengajarkan yang sangat baik
9. Seluruh staff Dan karyawan Smk Kesehatan Athalla Putra Palembang dan Puskesmas
Padang Selasa.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan hasil PKL ini masih jauh dari kata sempurna
Apabila terdapat kekeliruan dan kesalahan dalam penulisan laporan saya sangat berharap
kritik dan sarannya.Akhir kata semoga laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.Amiin.
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: Tanpak Depan Puskesmas Padang Selasa
LAMPIRAN 2: Tanpak Depan penyerahan Dan Penerimaan Obat
LAMPIRAN 3: Tanpak Menyiapkan Obat
LAMPIRAN 4: Tempat Mengambil Obat Tablet
LAMPIRAN 5: Tempat Mengambil Obat Salep
LAMPIRAN 6: Tempat Mengambil obat sirup
LAMPIRAN 7: Tempat Mengambil Obat Bedak
LAMPIRAN 8: Tempat Vaksin
LAMPIRAN 9: Tempat Obat Narkotika Dan Psikotropika
LAMPIRAN 10: Tempat Penyimpanaan Obat Di Lemari ES
LAMPIRAN 11: Contoh Resep Puskesmas Padang Selasa BPJS dan BAYAR
LAMPIRAN 12: Contoh Regestasi Unit Farmasi
LAMPIRAN 13: Contoh Etiket Putih Puskesmas Padang Selasa
LAMPIRAN 14: Contoh Etiket Biru Puskesmas Padang Selasa
LAMPIRAN 15: Contoh Kartu Stoke Apotik
LAMPIRAN 16: Contoh Kartu Stoke Gudang
LAMPIRAN 17: Tempat penyimpanaan Obat Di Gudang
s
SO : Stock Opname
BM : Bisnis Manager
HW : Handverskoop
s
SP : Surat Pesanan
ED : Expired Date
vi
PENDAHULUAN
BAB 1
Praktek Kerja Lapangan merupakan wujud aplikasi terpadu antara sikap, kemampuan
dan keterampilan yang diperoleh mahasiswa dibangku Sekolah Menegah Kejurusan
s
(SMK). Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan diberbagai instansi akan sangat berguna
bagi Siswa/Siswi untuk dapat menimba ilmu pengetahuaan, keterampilan dan
pengalaman. Praktek Kerja Lapangan merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan Akademi Farmasi Indonesia melalui Praktek Kerja
Lapangan ini siswa/siswi akan mendapat kesempatan untuk mengembangkan cara
berpikir, menambah ide-ide yang
B.RUMUSAN MASALA
1.Apa tujuan dilakukan PKL?
2.Apa saja yang bias dilakukan oleh siswa selama PKL?
C.TUJUAN
Bagi Sekolah
1. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan pengalaman
kerja yang nyata dan langsung secara terpadu dalam melaksanakan kegiatan pelayanan,
kesehatan farmasi Rumah Sakit, Puskesmas, , Apotek, dan penyuluhan obat kepada
masyarakat.
2.Menjalin kerja sama dengan berbagai instansi kesehatan,seperti : Apotek,
3.Rumah Sakit, Puskesmas, dan lain lain.
Bagi Siswa
1.Melihat secara langsung kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh Tenaga Teknis
Kefarmasian di Puskesmas
2.Mempraktikkan secara langsung materi yang telah dipelajari selama proses
pembelajaran di sekolah.
s
D.MANFAAT
Bagi sekolah
1. Memperlkenalkan SMK kesehetan athalla putra Palembang bukan hanya di ruang
lingkup masyarakat saja melainkan ke ruang lingkup instasi kesehatan juga.
2. Meningkatkan lulusan siswa SMK kesehatan athalla Palembang yang kompoten
dan siap kerja
Bagi Puskesmas padang selasa
1. Menjalani kerja sama yang baik antara puskesmas padang selasa dan sekolah
2. Mendapatkan pandangan yang lebih baik di ruang lingkup sekolah.
Bagi Siswa
1. Mendapatkan gambaran secara langsung mengenai dunia kerja yang akan
dilakukan
2. Meningkatnya keterampilan yang dimikian dalam melakukan pelayanan
kesehatan
s
BAB 11
TINJAUAN UMUM
1. Latar Belakang
Puskesmas adalah unit pelaksanaan pembangunan kesehatan yang mandiri di garis depan
dan bertanggung jawab terhadapat pelayanaan promotif dan prevetiv.di garis depan dan
bertanggung jawab terhadap pelayanaan kesehatan masyarakat mempunyai wilayah kerja
satu kecamatan yang artinya Puskesmas sebagai satuan organisasi yang di berikan
kewenagan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota untuk melaksankan tugas-tugas
operasional pembangunan kesehatan dengan tujuan:
Pada awalnya Puskesmas ini adalah puskesmas pembantu rumah sakit siti khodijah yang
didirika pada tahun 1984 dan baru pada bulan September tahun 1988 diresmikan menjadi
Puskesmas Induk yaitu Puskesmas Padang Selasa Palembang dan mempunyai dua
Puskesmas Pembantu di kelurahan Bukit Lama dan Puskesmas Pembantu di Kelurahan
Bukit Baru.
Puskesmas Padang Selasa sejak pertama kali diresmikan menjadi puskesmas induk telah
mengalami beberapa kali pergantian kepemimpinan yaitu,
1 Sejak tahun 1988 s.d 1989 dipimpin oleh dr. Edyy Zakarly
s
5 Sejak tahun 1994 s.d 1996 dipimpin oleh dr. Sri Mariawati
6 Sejak tahun 1998 s.d 2000 dipimpin oleh dr. Anton Suwindro, M.Kes
7 Sejak tahun 2000 s.d 2002 dipimpin oleh dr. Novia Diana Roza
8 Sejak tahun 2002 s.d 2004 dipimpin oleh dr.Hj. Salmah Hamid
9 Sejak tahun 2004 s.d 2004 dipimpin oleh dr. Dian Haryati
10 Sejak tahun 2005 s.d 2009 dipimpiin oleh dr. Hj. Nurul Komariah AS MARS
11 Sejak tahun 2009 s.d 2012 dipimpin oleh dr. Hj. Fade Fatimah
12. Sejak tahun 2012 s.d sekarang dipimpin oleh drg. Lizanna Farianty
MISI
“Puskesmas padang selasa bertekad memberikan kesehatan yang terbaik dan terpecaya
demi meningkatkan pembagunan kesehatan”sss
s
s
A.PERENCANAAN
Perencanaan sedian farmasi,alat kesehatan dan BMPH merupakan tahan awal untuk
menetapkan tahap awal untuk menetapkan jenis serta jumlah sediab farmasi, alat kesehatan
dan BMPH yang sesuai dengan kebutuhan.
1. Tujuan perencanaan
a. Mendapatkan perkiraan jenis dan jumlah sediaan farmasi alat kesehatan dan BMPH yang
mendekati kebutuhan
b. Meningkatkan penggunaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMPH secara rasional
e. Efisiensi
2. Proses Perencanaan
2.PROSES PERENCANAAN
1. Persiapan beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusun rencana kebutuhan
sediaan farmasi,alat kesehatan dan BMPH
B.Pengumpulan data.
Data yang dibutuhkan antara lain data penggunaan sediaan farmasi,alat kesehataan dan
BMPH pasien periode sebelumnya (data konsumsi) sisa stok dan data morbiditas.
c. Penetapan jenis dan jumlah sediaan farmasi,alat kesehatan dan BMPH yang
direncanakaan menggunakan metode perhitungan kebutuhan
d. Evaluasi perencanaan
f. Apotek yang berkerjasama dengan BPJS diwajibkan untuk mengrimkan RKO yang
sudah disetujui oleh pimpinaan Puskesmas padang selasa melalui aplikasi E-Monev
Menentukan kebutuhan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMPH merupakan salah satu
perkejaan kefarmasiaan yang harus dilakukan oleh tenaga kefarmasiaan di fasilitas
pelayanaan kesehatan.dengan koordinasi dan proses perencanaan yang tepat,maka
diharapkan obat yang direncanakan dapat tepat jenis,jumlah dan waktu serta mutu yang
terjamin.
s
Metode dan strategi perencanaan dapat ditunjukan untuk pengggunaan, untuk menyiapkan
dan menyesuaikan biaya,perencanaan dan pengembagan layanan. Pemilihan metode
perhitungan kebutuhan didasrkan pada penggunaan sumber daya dan data yang ada.
Metode tersebut adalah metode konsumsi,metode morbiditas dan metode proxy
consumption.
A. Metode konsumsi
Metode konsumsi didasrkan pada data konsumsi sediaan farmasi.metode ini sering
dijadikan perkiraan yang paling tepat dalam perencanaan sedian farmasi. Metode ini sering
dijadikan perkiraan yang paling tepat dalam perencanaan sedian farmasi. Klinik yang sudah
mapan biasanya menggunakan metode konsumsi.metode konsumsi menggunakan data dari
konsumsi periode sebelumnya dengan penyesuaian yang dibutuhkan.perhitungan dengan
metode konsumsi sediaan farmasi periode sebelumnya ditambah stok penyanggan (buffer
stok) stok waktu tunggu (lead time) dan memperhatikan sisa stok. BUFFER STOK dapat
mempertimbangkan kemungkinaan perubahan pola penyakit dan kenaikan jumlah
kunjngan antara 10% sampai 20% dari kebutuhan atau tergantung kebijkan klinik.
Sedangkan stok lead time adalah stok obat yang dibutuhkan selama waktu tunggu sejak
obat dipesan sampai obat diterima.
Untuk menghitung jumlah sedian farmasi yang dibutuhkan berdasarkan metode konsumsi
perlu diperhatikan hal sebagai berikut pengumpulan dan pengolah data.
B) Stok awal
C) Penerimaan
D) Pengeluaran
E) Sisa stok
K) Pola kunjungan
B. Metode Morbiditas
Metode morbiditas adalah perhitungan kebutuhan obat berdasrkan pola penyakit. Metode
morbiditasmemperkiraan keperluan obat s/d obat tertentu berdasarkan dari jumlah,kejadian
penyakit dan mempertimbangkan pola standar pengobatan untuk penyakit tertentu pada
praktiknya penggunaan metode morbiditas untuk penyesunaan rencana kebutuhan obat di
puskesmas jarang diterapkan karena keterbatasan data terkait pola penyakit faktor yang
perlu di perhatikan adalah perkembangan pola penyakit dan lead time.langkah langkah
dalam metode morbiditas:
Perikiraan jumlah populasi.komposisi demografi dari populasi yang akan di klasifikasi kan
berdasarkan jenis kelamin untuk umur antara:
A. 0 s.d. 4 tahun
B. 4 s.d. 14 tahun
C. 15 s.d. 44 tahun
D. >45 tahun
E. Atau ditetapkan berdasarkan kelompok nya dewasa (> 12 tahun) dan anak ( 1 s/d 12
tahun)
I. Jenis penyakit pertahun untuk seluruh populasi pada kelompok umur yang ada.
II. Frekuensi kejadian masing-masing penyakit pertahun untuk seluruah populasi pada
kelompok umur yang ada.
2) Menghitung kebutuhan jumlah sediaan farmasi, dengan cara jumlah kasus dikali jumlah
obat sesuai pedoman pengobatan dasar. Jumlah kebutuhan obat yang akan datang dihitung
Dengan mempertimbangkan faktor antara lain pola penyakit,lead time dan buffer stok.
Metode proxy consumption adalah metode perhitungan kebutuhan obat menggunakan data
kejadian penyakit, konsumsi obat, permintaan, atau penggunaan , dan/atau pengeluraan
obat dari Apotek yang telah memiliki sistem pengelolaan obat dan mengestrapolasikan
konsumsi atau tingkat kebutuhan berdasarkan cakupan populasi atau tingkat layanan yang
diberikan.metode proxy consumption dapat digunakan untuk perencanaan pengadaan di
Puskesmas baru yang tidak memiliki data konsumsi di tahun sebelumnya.selain itu,metode
ini juga dapat digunakan di Puskesmas yang sudah berdiri lama apabila data konsumsi
diantara bulan januari hingga desember. Metode ini dapat menghasilkan gambaran ketika
digunakan pada suatu Puskesmas dengan Puskesmas lain yang memiliki kemiripan profil
masyarakat dan jenis pelayanaan,metode ini juga bermanfaaat untuk gambaran pengecekan
silang dengan metode yang lain.
Untuk menjamin ketersediaan obat dan efisiensi anggaran perlu dilakukan analisa saat
perencanaan. Evaluasi perencanaan dilakukan dengan cara berikut:
A. Analisis ABC
i. Kelompok A: adalah kelompok jenis sediaan farmasi yang jumlah nilai rencana
pengadaannya menunjukan penyerapan dana sekitar 70% dari jumlah dana obat
keseluruhan.
ii. Kelompok B: adalah kelompok jenis sediaaan farmasi yang jumlah nilai rencana
pengadaanya menunjukan penyerapan dana sekitar 20%
iii. Kelompok C: adalah kelompok jenis sediaan farmasi yang jumlah nilai rencana
pengadaannya menunjukan penyerapan dana sekitar 10% dari jumlah dana obat
keseluruhan.
farmasi yang menyerap baiaya terbanyak juga lebih efektif dibandingkan evaliasi
terhadapan sediaan farmasi yang ralatif memerlukan anggaran sedikit.
revisi daftar perencanaan sediaan farmasi. Namun sebelumnya, perlu dikembangkan dahulu
kriterianya, obat atau nama dagang apa yang dapat dikeluarkan dari daftar. Manfaatnya
tidak hanya dari aspek ekonomi dan medik, tetapi juga dapat berdampak positif pada beban
penanganan stok.
B. PENGADAAN
Dalam hal Puskesmas merupakan Puskesmas PRB yang bekerja sama dengan
BPJS, maka pengadaan obat terkait pelayanan JKN dilaksanakan melalui e-
katalog, dengan tahapan pengadaan obat sebagai berikut:
s