Disusun oleh :
ANANDA RIZKI DWITAMI (061911033)
ANI AFRI LAELAWATI (061911057)
AYU MARTINI (061911062)
DAFFA HALDIS AGRITANYA (061911012)
DHEANITA SAFITRI (061911040)
DINI MAYTHIARACHMA (061911053)
EKA SILVIE SAPUTRI (061911011)
IFFAH AMALIA (061911050)
ROSA AMALIA NURSADI PUTRI (061811063)
SUCI INDAH SUPRIYATINI (061911046)
TIA NOVITA (061911055)
VIVI MAYKASARI (061911051)
Universitas Binawan
Program Studi D-IV Teknologi Laboratorium Medis di Laboratorium Rumah Sehat Untuk
Jakarta (RSUD Pasar Rebo) yang dilaksanakan pada Selasa, 17 - Mei – Kamis, 30 - Juni
2022.
NIDN NIP
Mengetahui
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan Laporan Umum Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Laboratorium
Rumah Sehat untuk Jakarta (RSUD Pasar Rebo). Pasar Rebo yang merupakan salah satu
syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Diploma IV Analis Kesehatan Fakultas
Ilmu Kesehatan dan teknologi Universitas Binawan. Laporan ini membahas mengenai profil
RSUD Pasar Rebo, Pra Analisa, Analisa dan Pasca Analisa pada pemeriksaan di
Laboratorium serta masalah dan pemecahan masalah yang ada di Laboratorium. Pada
kesempatan ini kami tak lupa mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Muhammad Rizki Kurniawan, selaku Ketua Program Studi DIII Analis Kesehatan
Fakultas Kesehatan Universitas MH Thamrin Jakarta.
2. Ibu Desi Aryani , selaku Pembimbing I dalam Kegiatan PKL di Laboratorium RSUD Pasar
Rebo.
3. Ibu Erni, selaku dosen Pembimbing PKL Akademik Tahun ajaran 2019/2020 Prodi DII
Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Teknologi Universitas Binawan
4. Ibu Sabarina Elfrida Manik, selaku dosen Pembimbing PKL Akademik Tahun ajaran
2019/2020 Prodi DIV Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Teknologi Universitas
Binawan.
5. dr. Suci Setiawati., Sp.PK., selaku Kepala Instalasi Laboratorium RSUD Pasar Rebo yang
telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan PKL dan membimbing kami
selama kegiatan PKL.
6. dr. Fitri selaku Kepala Instalasi Laboratorium RSUD Pasar Rebo yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk melakukan PKL dan membimbing kami selama kegiatan
PKL.
7. Adriansyah., AMd.AK., selaku Kepala Ruangan Laboratorium RSUD Pasar Rebo yang
selalu mendukung dan membimbing kami selama kegiatan PKL.
11. Orang tua kami yang selalu memberikan dukungan dan bantuan selama melaksanakan
PKL.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat serta menambah pengetahuan khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi pembaca. Adanya saran membangun dari pembaca untuk
perbaikan laporan selanjutnya kami hargai, kami mengucapkan terimakasih. Akhir kata, kami
selaku tim penyusun laporan ini berharap semoga laporan yang kami susun dapat bermanfaat
bagi pembaca serta dapat membantu bagi kemajuan serta perkembanga Program Studi D IV
Teknologi Laboratorium Medik di Universitas Binawan. Sekali lagi kami selaku tim
penyusun Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan laporan ini baik yang terlibat
langsung maupun tidak langsung. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikannya.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tenaga kesehatan merupakan setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan, serta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan melalui pendidikan
dibidang kesehatan. Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat. Masyarakat diharapkan
mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat. Sehingga
derajat kesehatan masyarakat akan meningkat dan menjadi investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi serta sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undangundang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (Kemenkes RI,2017). Pelayanan Laboratorium Kesehatan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Laboratorium kesehatan sebagai unit pelayanan penunjang medis, diharapkan dapat
memberikan informasi yang teliti dan akurat tentang aspek laboratorium terhadap spesimen
atau sampel yang pengujiannya dilakukan di Laboratorium. Ahli teknologi Laboratorium
kesehatan yang terdiri dari para analis kesehatan dan praktisi Laboratorium lainnya harus
senantiasa mengembangkan diri dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan adanya
jaminan mutu terhadap hasil pengujian Laboratorium dan tuntutan diberikan pelayanan yang
prima (Kemenkes RI,2007).
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa
Analis Kesehatan dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuannya di dunia kerja yang
sesungguhnya pada semester enam. Untuk memasuki dunia kerja yang sangat kompetitif,
mahasiswa tidak hanya dituntut mempunyai kecerdasan intelektual namun harus mempunyai
kemampuan dasar. Tiga kemampuan dasar yang harus dimiliki adalah knowledge
(pengetahuan), skill (keterampilan) dan attitude (sikap). Ketiga hal tersebut, tidak semua
dapat dipenuhi di bangku perkuliahan. Oleh karena itu, mahasiswa perlu mengaplikasikan
ilmu pengetahuannya di dunia kerja yang sesungguhnya. Hal inilah yang menjadi latar
belakang diadakannya PKL. Tujuan pelaksanaan PKL juga agar kemampuan dasar
mahasiswa meningkat, mahasiswa mampu menghadapi tantangan dunia kerja dan mampu
menganalisis gejala yang timbul dalam organisasi (Hidana, 2015). Salah satu lahan PKL yang
telah ditetapkan oleh Universitas Binawan adalah Rumah Sehat Untuk Jakarta (RSUD Pasar
Rebo) yang merupakan rumah sakit umum milik daerah provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta (DKI Jakarta) Tipe B yang memiliki kewajiban membantu masyarakat melalui upaya
pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Pada tahun ajaran 2019–2020, RSUD Pasar Rebo bersedia menerima 12 mahasiswi,
terdiri 7 Mahasiswi Reguler, dan 5 Mahasiswi Reguler Sore Prodi D-IV Analis Kesehatan
Fakultas Ilmu Kesehatan dan teknologi Universitas Binawan Jakarta untuk melaksanakan
PKL. PKL menjadi salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa/i
semester enam (VI) Prodi D-IV Analis Kesehatan dengan beban studi 3 SKS yang
dilaksanakan selama 38 hari kerja. Melalui PKL tersebut diharapkan para mahasiswi dapat
melihat, mengetahui, menerima dan menyerap teknologi dan metode yang berkembang di
Laboratorium, serta tata kelola Laboratorium meliputi pengelolaan pra analisa, analisa, pasca
analisa, pengendalian mutu, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan penanganan limbah
di Rumah Sakit. PKL yang dilaksanakan pada masa pandemi virus corona yang menyerang
dunia dan Indonesia saat ini, dijalankan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat
untuk mencegah penularan virus kepada mahasiswa.
Praktek Kerja Lapangan adalah suatu proses belajar mengajar di laboratorium suatu
unit kerja secara nyata, sehingga peserta didik mendapatkan gambaran secara langsung dan
menyeluruh mengenai pelayanan jasa laboratorium kesehatan kepada masyarakat. Setelah
melaksanakan Praktek Lapangan Kerja (PKL), maka mahasiswa akan mampu:
2. Mendapatkan pengalaman bekerja mandiri maupun bersama dengan profesi lain secara
berkelompok (Team Work),
2. Pembimbing
b. dr. Ayu
a. Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa Program studi D-IV
Teknologi Laboratorium Medik Fakultas Ilmu Kessehatan dan Teknologi Universitas
Bianwan tahun ajaran 2019/2020 dilaksanakan di Rumah Sehat Untuk Jakarta (RSUD Pasar
Rebo), Jalan TB. Simatupang No. 30, Pasar Rebo, Jakarta Timur 13760.
b. Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) berlangsung selama 36 hari kerja
terhitung dari :
Tanggal : 17 Mei 2022 – 30 Juni 2022
4. Lahan Praktik
a.Lahan Praktik
Lahan kegiatan PKL adalah di Rumah Sehat Untuk Jakarta (RSUD Pasar Rebo)
Jakarta, yaitu: Laboratorium Patologi Klinik, Laboratorium Mikrobiologi, Laboratorium
Bank Darah, Laboratorium Bakteriologi dan Laboratorium Patologi Klinik RSUD Pasar
Rebo.
a. Peserta
3. Mempersiapkan bahan, alat, jadwal, formulir dan lain-lain yang di perlukan untuk
kegiatan pratik kerja lapangan.
1. Orientasi
Peserta PKL terlebih dahulu melakukan orientasi secara online melalui zoom yang
dipimpin bagian DIKLAT. Peserta PKL dengan pembimbing lahan mengunjungi
laboratorium dan terlebih dahulu berkeliling ke seluruh ruangan Laboratorium Terpadu
RSUD Pasar Rebo, yaitu Instalasi Laboratorium Mikrobiologi Klinik, Unit Laboratorium
Patologi Klinik, Laboratorium Patologi Anatomi, dan Bank Darah untuk orientasi ruangan-
ruangan, dan para pegawai Laboratorium Terpadu RSUD Pasar Rebo.
2. Praktik Lapangan
Peserta PKL ditempatkan di tempat yang berbeda agar dapat bersosialisasi dan bekerja
sama dengan para tenaga kesehatan lainnya. Peserta diberi pengarahan oleh petugas di setiap
bagian laboratorium mengenai alur penerimaan dan penanganan bahan sesuai Standar
Operasional Prosedur (SOP), cara menggunakan alat untuk setiap pemeriksaan, dan diberi
kesempatan untuk menangani bahan uji (sampel) sendiri di bawah pengawasan petugas
analis.
3. Diskusi
Peserta PKL diberikan bimbingan dalam bentuk diskusi dengan petugas laboratorium
seperti pembuatan laporan dan diskusi dengan dokter.
BAB II
TINJAUAN UMUM
RSUD Pasar Rebo adalah rumah sakit umum milik Pemerintah Daerah Provinsi DKI
Jakarta. Sejak awal berdirinya RSUD Pasar Rebo telah mengalami beberapa transformasi.
RSUD Pasar Rebo adalah rumah sakit Swadana pertama di Indonesia. Sejak tahun 1998
RSUD Pasar Rebo sudah Terakreditasi 5 Pelayanan Dasar, tahun 2011 mendapat sertifikasi
Akreditas untuk 16 jenis pelayanan rumah sakit.
Pada tahun 2008 sudah menerima sertifikasi ISO 9000:2000. Tahun 2017 sudah
terakreditasi Panipurna untuk akreditas versi 2012 dan pada tahun 2019 sudah terakreditasi
SNARS 1 Paripurna. Saat ini sedang mempersiapkan untuk akreditasi berikutnya.
Tahun Transformasi
1967 Rumah Sakit Umum (RSU) Kelas C (Surat Keputusan Menkes no. 303,
1987)
2020
2021
2022
1. Visi :
Menjadi Rumah Sakit rujukan terbaik dalam pelayanan spesifik menuju Jakarta kota
maju dan sehat.
2. Misi :
4. Moto :
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 393 Tahun 2016
tentang pembentukan organisasi dan tata kerja RSUD Pasar Rebo mempunyai Tugas, yaitu :
1. RSUD Pasar Rebo mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna,
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), RSUD Pasar Rebo
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut.
Fungsi :
1. Penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran RSUD Pasar Rebo
2. Pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran RSUD Pasar Rebo
16. Pelaksanaan kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka meningkatkan pelayanan
kesehatan perorangan
20. Pemberian dukungan pelayanan medis kedaerah masyarakat dan perangkat daerah
25. Pelaporan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas dan fungsi RSUD Pasar Rebo.
1. Bagian Umum
1 Gedung Perkantoran,
1 Gudang dan
h. Sumber Air dan Sumur Artesis = Perusahaan Air Minum dan Sumur Artesis
a. Tenaga Kesehatan
Kefarmasian : 17 Orang
Gizi : 9 Orang
3. Bagian pelayanan
a. Komposisi Tempat Tidur
1. Administrasi Laboratorium
1. Dimasukkan no. RM, no. RM sudah otomatis nama, alamat, umur, akan terdata.
4. Divalidasi, kemudian pilih “HIS order”, diceklist namanya untuk mencetak barcode,
barcode akan otomatis tercetak.
5. Distrepler lembaran barcode dan dikembali ke pasien, dan pasien akan menunggu
sampai ururtan nomornya dipanggil oleh petugas admistrasi.
B. Registrasi Laboratorium dari Ruangan
1. Didata terlebih dahulu, apabila mendapatkan sampel dari ruangan atau yang belum
ada barcode namun apabila sudah mendapatkan barcode disample maka langsung
dicheck-in.
2. Dimasukkan no.RM, maka nama, alamat dan umur akan terdata dan Sesuaikan
dengan form permintaan.
4. Dipilih “Lab rutin” apabila mendapatkan kertas berwarna putin dan pilih “Lab cito”
apabila kertas berwarna biru.
7. Dicheck-in barcode.
C. Kriteria Pasien
Kriteria pasien yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Rebo adalah
sebagai berikut:
a. Pasien Rawat Jalan Pasien rawat jalan di Laboratorium merupakan pasien
yang berasal dari poliklinik yang kebanyakan berasal dari poli penyakit dalam,
poli anak, poli bedah, poli kandungan serta kebidanan poli mata, poli kulit
serta kelamin, poli THT (Telinga, Hidung dan Tenggorokan), poli paru, poli
jantung dan poli syaraf
b. Pasien Rawat Inap Pasien rawat inap adalah pasien yang menjalani perawatan
di ruang perawatan RSUD Pasar Rebo dalam waktu tertentu.
c. Pasien Rujukan Pasien rujukan adalah pasien yang berasal dari klinik
puskesmas dan rumah sakit lain yang bekerjasama dengan RSUD Pasar Rebo.
a. Persiapan Alat
a) Alat yang digunakan harus bersih dan kering, untuk pemeriksaan kultur harus
menggunakan wadah yang steril.
b) Menggunakan jarum suntik yang masih baru dan sekali pakai (Disposable).
c) Tidak retak atau pecah, muda dibuka dan ditutup rapat, bermulut lebar serta
ukuran sesuai dengan volume sampel.
Sebelum melakukan pengambilan darah, petugas menyiapkan alat dan bahan yang
digunakan untuk keperluan pengambilan darah, antara lain:
a. Alat Pelindung Diri (APD) : handscoon, masker, jas lab, dan alas kaki tertutup.
b. Tabung vacutainer,
d. Autoclick,
e. Lanset,
f. Stopwatch,
g. Kertas saring dan tabung kaca untuk pemeriksaan Bleeding Time dan Clotting
Time,
i. Tourniquet,
j. Micropore,
k. Safety Box,
l. ATK,
n. Barcode pasien.
c. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan, kemudian panggil pasien berdasarkan nomor antrean dari
yang terkecil,
2. Dipersilahkan pasien duduk, kemudian dicek kembali dengan benar data pasien dan
meminta pasien untuk menyebutkan nama, alamat dan umurnya,
5. Diminta pasien untuk meluruskan lengannya, dipasang tourniquet dan meminta pasien
untuk mengepalkan telapak tangan,
6. Dipilih bagaian vena mediana cubiti atau cephalic. Lakukan palpasi untuk
memastikan posisi vena,
7. Dibersihkan permukaan kulit pada bagian yang akan disampling dengan alkohol
swab,
8. Ditusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap keatas, jika jarum telah
masuk kedalam vena, akan terlihat darah masuk kedalam spuit, Setelah volume darah
dianggap cukup, minta pasien membuka kepalan tangan dan lepaskan tourniquet,
9. Diletakkan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum, kemudian tekan
kapas lalu diplaster, dan
10. Dimasukkan darah kedalam tabung, apabila ada pemeriksaan hemostasis dimasukkan
kedalam Na. Sitrat, pemeriksaan kimia klinik dimasukkan kedalam tabung non-
addative/plan, pemeriksaan hematologi dimasukkan kedalam tabung EDTA,
pemeriksaan LED dimasukkan kedalam tabung LED atau dapat disatukan ditabung
EDTA. (Apabila pasien ada pemeriksaan glukosa 2 jam pp maka waktu pasien untuk
pengambilan darah dicacat oleh analis dan meminta untuk pasien makan 15 menit
kemudian berpuasa kembali 2 jam setelah berpuasa meminta pasien untuk kembali
lagi ke laboratorium).
d. Jenis Tabung yang digunakan di Laboratorium RSUD Pasar Rebo
A. Pemeriksaan Urin
1. Urin
2. Mikroskop
4. Tabung urin
5. Sentrifuge urin
6. Object glass
7. Cover glass
8. Yellow tip
9. Tissue
10. Komputer
12. APD
13. ATK
b. Metode
Makroskopik,
Mikroskopik
c. Prinsip
Makroskopik : Warna dan kejernihan urin diperiksa dalam sikap serong dengan
cahaya tembus pada latar belakang warna putih.
Carik celup dan spektofotometer : Reaksi oksidasi enzimatik pada tes stripakan
menyebabkan perubahan warna yang akan diinterpretasikan secaraspektrofotometri.
Mikroskopik
d. Alat yang digunakan
Pasien diberikan pot penampung urin yang sudah diberi label barcode data pasien.
Pasien diinstruksikan untuk berkemih dengan cara urin yang pertama kali keluar dibuang
sedikit, lalu urin yang keluar berikutnya (mindstream) ditampung danurin yang terakhir
keluar dibuang juga. Setelah itu pot urin pasien tersebut diletakkan pada wadah yang telah
disediakandi bagian depan Laboratorium. Untuk pemeriksaan Creatinine Clearance Test
(CCT) urin yang dipakai adalah urin 24 jam. Cara menampung urin 24 jam adalah sebagai
berikut:
a. Misalkan pasien ingin memulai di jam 7 pagi. Pada tepat jam 7 pagi kantung
kemih pasien dikosongkan terlebih dahulu dengan cara berkemih.
b. Pasien diminta menampung urin berikutnya dalam kurung waktu 24 jam. Urin
ditampung ke dalam urin bag yang telah disediakan.
c. Keesokan paginya tepat jam 7 pagi, pasien harus berkemih agar urin yang
ditampung benar urin 24 jam.
f. Cara Kerja
2. Didata nama pasien dan kode nomor lab dilembar pemeriksaan urin,
3. Dimasukkan urin kedalam tabung urin, diberi nomor lab agar tabung tidak tertukar
dengan urin yang lainnya,
4. Ditekan layar alat urin tekan “ID”, masukkan no lab pasien 4 angka dibelakan nomor
lab. Kemudian tekan “lambang home”,
5. Dimasukkan strip kedalam urin sampai seluruhnya terkena urin,
7. Disimpan dialat dan alat akan membaca secara otomatis, hasil akan otomatis masuk
kedalam komputer, dan apabila ada pemeriksaan sediment urin, setelah dilakukan
pemeriksaan carik celup urin tabung urin dimasukkan kedalam sentrifuge,
11. Diteteskan sedimen urin diatas object glass dan ditutup dengan cover glass,
12. Diperiksa sedimen urin dibawah mikroskop dengan perbesaran lensa objektif 10x dan
40x.
g. Interpretasi Hasil
1. Makroskopik
pH : 5.0 – 9.0
B. Pemeriksaan Fases
1. Feses
2. Mikroskop
3. Tusuk gigi
4. Object glass
5. Cover glass
6. Eosin 2%
7. Komputer
8. Wadah feses
9. APD
10. ATK
b. Metode
Makroskopik
Mikroskopik
c. Prinsip
Makroskopik : Warna & darah diperiksa secara manual menggunakan mata telanjang.
Sedangkan, konsistensi & lenderdiperiksa dengan bantuan batang lidi.
Mikroskop
Eosin 2%
e. Cara penampungan Fases
Diinformasikan pada pasien menampung feses ketika dikeluarkan, feses tidak boleh
diambil dari popok dan segera diantarkan ke Laboratorium. Jika pada feses terdapat darah,
lendir, dan pus (nanah) tetap ditampung.
f. Cara Kerja
2. Didata nama pasien dan kode nomor lab dilembar pemeriksaan feses.
7. Diperiksa di bawah mikroskop dengan perbesaran lensa objektif 10x dan 40x.
g. Interpretasi Hasil
1. Makroskopik
C. Darah Samar
1. Feses
3. Hexagon obscreen
4. Reagensia A/Aktivator
5. Reagensia B/Developer
b. Metode
Hexagon obscreen adalah sebuah kartu yang terdiri dari kertas yang mengandung
guaiac. Sampel diletakkan pada satu sisi dan interpretasi hasil pada sisi yang lainnya.
Haemoglobin pada feses akan menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.
Oksigen akan mengoksidasi zat pada kertas guaiac yang menimbulkan perubahan menjadi
warna biru setelah diteteskan dengan reagen developer.
HEXAGON OBScreen
Kertas HEXAGON OBScreen
e. Cara penampungan Fases untuk Darah Samar
Diinformasikan pada pasien menampung feses ketika dikeluarkan, feses tidak boleh
diambil dari popok dan segera diantarkan ke Laboratorium. Jika pada feses terdapat darah,
lendir, dan pus (nanah) tetap ditampung.
f. Cara Kerja
1. Dicatat ID, nama pasien, dan tanggal pengerjaan di buku kerja dan di kartu tes,
3. Diambil feses secukupnya dengan lidi atau spatula dan oles tipis-tipis pada bagian
yang berlabel A,
4. Digunakan lidi atau spatula yang untuk mengambil feses secukupnya dan taruh di
bagian yang berlabel B, sebarkan secara tipis-tipis.
6. Setelah ditunggu selama 1 menit, buka segel pada bagian belakang test,
8. Perhatikan adanya perubahan warna pada kertas. Dibaca hasil sebelum 2 menit.
g. Interpretasi Hasil
1. Tabung urin,
2. Komputer,
6. Stopwacth,
7. APD, dan
8. ATK
b. Metode
Permukaan membran pada zona test telah dilapisi dengan goat anti-hCG dan pada
zona kontrol dilapisi dengan goat antimouse. Urine pasien akan bereaksi dengan konjugat
emas pada test card. Ikatan tersebut akan berjalan diatas membran dengan capillary action.
Jika hasil test positif, pita berwarna merah spesifik antibodi -hCG konjugat kompleks akan
muncul. Jika garis pita tidak muncul, hasil tersebut menunjukkan ketiadaan Human Chorionic
Gonadotropin (hCG) dalam urin pasien.
HEXAGON OBScreen
Pasien diberikan pot penampung urin yang sudah diberi label barcode data pasien.
Pasien diinstruksikan untuk berkemih dengan cara urin yang pertama kali keluar dibuang
sedikit, lalu urin yang keluar berikutnya (mindstream) ditampung danurin yang terakhir
keluar dibuang juga. Setelah itu pot urin pasien tersebut diletakkan pada wadah yang telah
disediakandi bagian depan Laboratorium
f. Cara Kerja
Dicatat ID dan nama pasien ke dalam buku kerja dan di testcard hCG.
Diprint hasil pemeriksaan untuk divalidasi oleh dokter spesialis patologi klinis.
g. Interpretasi Hasil
Invalid : : Garis merah muncul di tanda “T” atau tidak muncul di kedua tanda yaitu
“C” dan “T”
1. Urin,
2. Wadah urin,
c. Prinsip
Narkoba yang terdapat pada urine akan berkompetisi dengan konjugat dan narkoba
akan berikatan dengan antibodi spesifik. Jika urine mengandung narkoba, antibodi spesifik
akan berikatan dengan narkoba, sehingga tidak akan timbul warna merah sedangkan jika
urine tidak mengandung narkoba, antibodi spesifik akan berikatan dengan konjugat narkoba
sehingga akan timbul warna merah pada garis “T”.
Rapid Test
Pasien diberikan pot penampung urin yang sudah diberi label barcode data pasien.
Pasien diinstruksikan untuk berkemih dengan cara urin yang pertama kali keluar dibuang
sedikit, lalu urin yang keluar berikutnya (mindstream) ditampung dan urin yang terakhir
keluar dibuang juga. Setelah itu pot urin pasien tersebut diletakkan pada wadah yang telah
disediakan di bagian depan Laboratorium.
f. Cara Kerja
2. Didata nama pasien dan kode nomor lab dilembar pemeriksaan narkoba,
3. Diambil rapid pemeriksaan narkoba diberi no. lab pasien 4 angka dibelakang no. lab,
5. Di tunggu hasil selama 15 menit, lalu dia akan keluar hasil pada kit tes
g. Interpretasi Hasil
1. Spuit,
2. Mikroskop,
4. Pipet tetes,
5. Object glass,
6. Deck glass,
7. Pipet leukosit,
8. Sampel : Semen/sperma,
9. Pewarna Giemsa,
11. Aquadest,
12. Larutan fiksasi etanol 95% : eter (1:1).
b. Metode
Makroskopis,
Mikroskopis.
c. Prinsip
Mengamati warna, bau cairan dan melakukan pengukuran likuifikasi, pH, volume dan
konsistensinya secara makroskopis serta memeriksa motilitas sperma, morfologi, jumlah dan
elemen lain yang mungkin ada sehingga dapat diketahui persentase sperma yang hidup dan
mati serta sperma yang normal dan abnormal.
Mikroskop
Pasien diberikan pot penampungan sperma yang sudah diberi label barcode data
pasien dengan menggunakan botol kaca, bermulut besar, kering, bersih, dan tertutup.
Informasi persiapan yang dilakukan pasien yaitu puasa berhubungan intim (abstinensi) 3-5
hari. Kemudian pasien diminta mengeluarkan sperma pada tempat yang telah ditentukan oleh
laboratorium (dianjurkan tempat pengeluaran di RS) dan meminta pasien sebaiknya
melakukan pemeriksaan di pagi hari. Cara pengeluaran sperma terdiri dari: Mastrubasi,
coitus intereptus, dan dibantu.
f. Cara Kerja
Puasa berhubungan
Jam pengeluaran.
a. Warna sperma,
b. Liquifikasi (mencairnya semen), Sediaan diamati pada suhu kamar dan dicatat
waktu pencairannya. Normal : 10 - 20 menit,
c. Bau
d. Cek Ph,
f. Cek volume, Diukur dengan menyedot sperma ke spuit, lalu dilihat berapa
volumenya. Normal : 2,5-5 ml,
Diteteskan 1 tetes sampel ke object glass, kemudian ditutup dengan cover glass.
Jumlah rata-rata sperma yang didapat dikalikan dengan 106, jumlah ini akan
digunakan sebagai dasar pengenceran dengan bilik hitung Improved Neubauer.
1. Diteteskan 1 tetes sampel ke object glass kemudian ditutup dengan cover glass.
4. Kecepatan gerak sperma normal adalah 5 kali panjang kepala sperma atau
setengah kali panjang ekor sperma atau ± 25 µm/detik.
Gerak ditempat.
Tidak bergerak.
3. Sediaan dikeringkan, selanjutnya difiksasi dengan etanol 95% : eter (1:1), sediaan
dibiarkan mengering.
4. Sediaan dicat dengan giemsa selama 30 menit, dibilas dengan air bersih, kemudian
dibiarkan mengering.
6. Pemeriksaan morfologi dilakukan pada 200 sperma meliputi kepala, leher, ekor,
kemudian hasil yang didapat (normal dan abnormal) dibuat persentase.
d. Pemeriksaan elemen lain yang bukan sperma
1. Dilakukan penghitungan sel selain sperma yang ditemukan seperti eritrosit, leukosit, dan
sel epitel.perhitungan dilakukan dalam 100 sperma.
keterangan :
b. Pasang bilik hitung di bawah mikroskop dengan perbesaran 400x, dicari kotak
hitung.
d. Dihisap semen sampai angka 0,5, kemudian dihisap pengencer aquades atau
NaCl fisiologis sampai angka 11→pengenceran yang digunakan adalah 1:20.
Pengenceran yang dilakukan berdasarkan estimasi jumlah sperma yang telah
dihitung.
e. Jumlah kotak sedang yang harus dihitung berdasarkan jumlah sperma yang
ditemukan :
g. Selanjutnya dihitung jumlah sperma dan factor koreksinya seperti yang tertera
pada tabel faktor koreksi di bawah ini.
Tolong nnati di buat tabel ini
g. Interpretasi Hasil
blom
4. HEMOSTATIS